YOU AND I

CHAPTER ONE

My love is like a red rose

It may be beautiful now

Seorang namja berwajah cantik layaknya seorang yeoja itu terlihat kelelahan. Keringat mulai menetes dengan mulusnya dari wajah cantiknya. Terlihat banyak tumpukan kardus di depannya.

"Fiuh, aku rasa ini adalah kardus terakhir." Ucap namja cantik itu sembari mengelap keringatnya.

"Ne, kita tinggal menyusunnya saja." Ucap namja lain yang membantunya mengangkat kardus-kardus tersebut.

"Hm, aku sangat senang dengan rumah baru kita !" kata Jaejoong dengan antusias.

"Aku akan merapikan ruang tamu dan dapur dulu. Fighting !" kata namja itu lagi menyemangati Jaejoong.

'Semangat Kim Jaejoong ! Saatnya merapikan barang-barang itu !' batin namja cantik itu menyemangati dirinya sendiri. Dan dimulailah namja cantik yang bernama lengkap Kim Jaejoong membuka kardus pertama.

'Hm ? Buku ini sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Diary-ku. Apa kabarmu ?' batin Jaejoong lagi ketika dia melihat sebuah buku yang lumayan usang terlihat dari sampulnya mulai berdebu. Kemudian dibukanya buku diary-nya tersebut.

Five Years Ago

Malam ini terlihat hujan turun dengan derasnya. Hujan yang dapat menghentikan sebagian aktivitas orang-orang termasuk namja cantik yang kini hanya bisa duduk di sudut kamarnya menatap langit yang semakin gelap.

"Huh, aku jadi batal kencan." Gumamnya.

Namja cantik itu masih memandang buku diary-nya tersebut. Buku diary yang bersampulkan motif gajah. Binatang kesayangan namja cantik ini.

"Sendiri lagi. Aku sangat benci sendiri seperti ini." Gumamnya lagi.

Lantas namja cantik tersebut mengambil ponselnya yang terletak di meja belajarnya dan menelepon seseorang.

"Minnie-ah, ke apartementku sekarang."

Kemudian dimatikannya sambungan teleponnya setelah namja lainnya yang dipanggilnya 'Minnie' menjawab.

Tidak berapa lama, bel apartementnya berbunyi dan namja cantik ini melesat menuju pintu apartementnya.

"Hyung, apakah merindukanku eoh ?" tanya seorang namja jangkung.

"Aku hanya malas sendiri seperti ini, Minnie-ah."

"Kemana pacar kesayanganmu Jongie hyung eoh ?"

"Dia membatalkan kencan karena hujan !"

"Hm ? Bagaimana kalau kencan denganku saja hyung ?" tanya namja yang memiliki nama lengkap Shim Changmin itu.

"Baiklah, memang itu alasanku menyuruhmu kesini, Minnie-ah." Ucap Jaejoong kemudian.

Lalu sang namja cantik yang bernama Kim Jaejoong ini melingkarkan tangannya di tangan Changmin. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa namja cantik ini adalah seorang 'gay'.

But my sharp thorns will hurt you

"Enak sekali coklat hangat ini, Minnie-ah."

"Ne, apa hyung mau lagi ?" tawar Changmin.

Dan Jaejoong hanya membalas dengan anggukan saja. Kini mereka berdua sedang kencan di salah satu cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari apartement Jaejoong.

"Hyung, bukankah itu Hyunjoong hyung ?" tanya Changmin kemudian ketika melihat Hyunjoong memasuki cafe yang sama.

Jaejoong segera mengarahkan kepalanya mencari sosok Hyunjoong. Dan benar saja itu adalah Hyunjoong dengan seorang wanita.

"Cih, jadi itu alasannya." Gumam Jaejoong.

"Dia telah berbohong kepadamu hyung."

"Aku tidak peduli, Minnie-ah. Bukankah yang lain juga seperti itu huh ?"

"Berhentilah bermain-main, hyung. Jadilah kekasihku."

But my sharp thorns will hurt you

To be continued.

Review ?

Balikpapan, 18 April 2013

ZE