MY HERO

.

.

YUNJAEYOOSUMIN

.

.

Hi, author bawa ff baru :D btw ada yang tau Meg Cabot? kl ada yang merasa familiar ff ini mirip ama salah satu karya beliau maklum aja coz author sendiri terinspirasi dari novel yang beliau buat, bedanya ini versi YUNJAE-nya dan bedanya SEMUA ISI DIDALAMNYA SAYA YANG BUAT#emosiceritanya#cuman nyolong idenya duang dan boleh readers bandingkan kalau memang readers punya novelnya beliau kl ff ini BERBEDA dengan kepunyaan Meg Cabot~shi, ingat HANYA INSPIRASI okey? sankyu Hepi reading#cipokwet.

.

.

Kim Jaejoong, namja dengan rambut hitamnya yang lurus sebahu serta tubuhnya yang mungil nampak duduk menyandar di sebuah pohon, ditelinganya tergantung earphone tanda bahwa ia sedang mendengarkan musik. Memejamkan mata dengan nyaman, bibir tipis nan merah yang nampak bergumam mengikuti irama lagu membuatnya benar-benar merasa tenang. Ia suka seperti ini, ia suka moment dimana tidak ada siapapun yang menganggu, meski saat ini jam istirahat ia akan lebih memilih menyindiri di taman belakang sekolah daripada harus berkumpul dengan teman-temannya di kantin.

"Jaejoong~ah bel sudah berbunyi" teriak seseorang dari kejauhan, membuat si pemilik kulit putih susu itu menoleh. Mengerti maksud temannya ia mengangguk, mencopot earphone dan menaruh MP3 itu disaku celana sekolahnya.

"Haaaahhh kegiatan yang membosankan akan dimulai lagi" desahnya malas.

_MY HERO_

"Eomma aku pulang"

"CHANGMIN! BERHENTI DISITU! Dengar aku tidak mengampunimu jika kau merusak tempat kosmetiku! YAH KEMBALIKAN KIM CHANGMIIIIIIIIIIIINNN"

*JAEJOONG POV*

Seperti biasa, kakak tertua-ku Kim Soo Yeon atau Jessica, yeah dia lebih senang jika semua orang memanggil nama Amerikanya dibanding nama Koreanya karena menurutnya itu lebih terdengar keren. Jessie akan berteriak kencang atau melempar apa saja yang ada dihadapannya demi sebuah tas kecantikan yang menurutnya adalah benda berharga miliknya yang sedang dirampas paksa oleh adik semata wayangku Kim Changmin.

Jessica gadis yang sangat cantik, tipikal wanita yang senang berdandan dan siswi terpopuler di sekolah, dia duduk di bangku kelas tiga dan menjadi kapten cheer di sekolah kami. Gadis yang dipuja banyak namja karena kecantikan dan sifatnya yang menarik, serta gadis yang dibenci banyak wanita karena kesempurnaannya sebagai seorang wanita. Dia sudah memiliki seorang pacar, namanya Choi Siwon kapten basket di sekolah-ku, namja incaranku dan juga pangeran impianku, damn! Jessica memiliki semuanya, wajar jika aku sedikit tidak menyukainya aniya?

Kim Changmin adalah adik lelaki-ku yang dikenal berwajah tampan, pintar, hobi makan dan sedikit usil, jika tidak menjahiliku maka Jessica-lah yang akan menjadi sasarannya. Changmin itu sangat pintar, bahkan boleh dikatakan ia jenius! Bayangkan saja, sejak Sekolah Dasar dia sudah memenangi Olimpiade Matematika tingkat Propinsi, di SMP dia menjuarai Science tingkat Internasional selama dua tahun berturut-turut, entah terbuat dari apa otaknya itu? padahal Eomma kami memberi kami makanan dan minuman yang sama. Saat ini dia bersekolah di Korean Advance Science and Technology Junior High School, sekolah yang terkenal dengan anak-anak jenius didalamnya.

Kedua saudara-ku itu benar-benar sempurna, yang satu cantik luar biasa dan satu lagi dianugerahi kepintaran diambang batas normal, lalu aku? Yeah aku hanyalah siswa kelas satu di Anyang Senior High School, tidak pintar, tidak populer, tidak tampan justru aku sering dikatai cantik karena entahlah menurut mereka aku ini namja yang memiliki kecantikan luar biasa, dan aku tidak akan segan memberi mereka tatapan tajam gratis jika mereka mengatai aku cantik! Ah iya, aku memiliki seorang sahabat, sahabat yang sebenarnya cukup terkenal di sekolah tapi sepertinya otaknya terganggu karena dia memilih berteman denganku, Kim Junsu.

"Jess, Eomma eoddi?" tanyaku cuek sambil mengambil segelas Jus jeruk dari dalam kulkas.

Jangan tanya kenapa aku tidak memanggilnya noona, dia tidak mau nampak tua jika aku memanggilnya noona, lagipula itu akan terdengar kolot. Begitulah katanya.

"Eomma pergi membeli buah, Aish bocah tiang itu mengacaukan dompet kosmetiku! Hueeeeee eyes shadow-ku jadi berantakan, tidak akan kuampuni kau Kim Changmin"

"Noona~ya kosmetik-kosmetik seperti itu tidak baik untukmu, didalamnya terdapat kandungan zat kimia yang sebenarnya justru bisa membuat kulitmu rusak! Lagipula kenapa kau harus memakai make up sih? Kau ini masih muda noona" oceh Changmin yang membuat Jessica memutar bola matanya jengah.

"Aku tidak mendengarmu Kim, ah sudahlah ini hampir sore aku harus siap-siap sebentar lagi Siwon akan menjemputku, yah Joongie aku pinjam sepatu kets-mu ya? Siwon akan mengajak-ku melihatnya latihan basket jadi tidak mungkin kan kalau aku memakai high heels"

"Sepatumu kemana?"

"Tidak matching! Baju kali ini yang akan kupakai berwarna Red Blossom sedangkan sepatu olah raga-ku hijau, Joongie~yaaaaa pleaseeee"

"Yeah, kau bisa mengambilnya di rak sepatu"

"Jinjja? Kyaaaaa kau memang adik-ku yang paling cantik Joongie~ah"

"Tampan Jess, aku ini tampan" kesalku

"Oh yeah tampan baiklah" ucapnya dengan menggedikan bahu tak perduli.

TING TONG~

"Itu pasti Siwonie, Joongie tolong kau bukakan pintu aku akan bersiap-siap dulu suruh dia menunggu" teriaknya sambil memasuki kamar.

"Min, kau buka pintu"

"Yang disuruh siapa?"

"Aish kau tidak lihat aku mau makan, perutku lapar"

"Dan hyung tidak lihat aku sedang mengerjakan tugas?"

"Dan kau mengerjakan tugas diruang makan Kim?"

"Aku sedang mengerjakan tugas mengenai suhu air jadi tentu saja aku harus berada di dapur kan hyung?"

Percuma saja berdebat dengannya, otaknya terbuat dari robot sedang otakku terbuat dari mesin Volks Wagen tahun 1900! Dengan langkah yang sedikit kuhentakan, aku berjalan menuju pintu, saat kubuka benar saja Siwon sudah menunggu dengan baju basketnya yang membuat otot lengan itu nampak menggiurkan.

"Hi Joongie, apa kabar?" tanyanya dengan senyum terkembang, membuat lesung pipi itu tercetak jelas dikedua pipinya.

"Oh hi, aku baik masuklah Jess sedang diatas bersiap-siap, duduklah"

"Ne gomawo, tampak sepi ahjumma kemana?"

"Eomma sedang ke supermarket, Changmin di dapur dan"

"Anyeong Siwon hyung" sapa Changmin yang sedikit menjulurkan kepalanya dari dapur yang memang sejajar dengan ruang tamu.

Rumah kami tidak terlalu besar, hanya rumah minimalis dengan tiga kamar berlantai satu, aku tidur bersama Changmin sedang Jessica memiliki kamarnya sendiri. Jarak ruang tamu dan dapur-pun hanya dipisah oleh tangga jadi kau bisa melihat siapa yang tamu yang datang dari dapur.

"Anyeong Min, seperti biasa eoh?"

"Aniya, hari ini aku sedang mengerjakan tugas jadi kepentingan makan aku tunda sebentar hyung hehehe"

Siwon nampak tertawa kecil dan mengangguk, sungguh tawa yang mempesona.

"Hi baby"

Baiklah, si Barbie Jessica sekarang sudah keluar dari kamarnya dan benar saja, dia memakai kaos, training dan sepatu olah ragaku yang kesemuanya berwarna merah. Rambut dikuncir kuda yang memperlihatkan lehernya yang putih dan jenjang. Yeah dia memang pantas dinobatkan sebagai Barbie di sekolah.

"Wow, kau sangat cantik Jess"

Jessica tersenyum malu dan merapihkan sedikit rambutnya.

"Kka kita pergi sekarang?" lanjut Siwon

"Uhm, Joongie aku pergi kalau Eomma tanya bilang saja aku pergi bersama Siwon dan oh iya tolong susu yang didalam kulkas kau simpan di rak makan, jangan sampai si tiang itu meminumnya! Susu itu tinggal sedikit dan aku belum sempat membelinya lagi, kau tahu kan kalau susu itu"

"Susu yang diperas langsung dari sapi yang berada di Ilsan dan kau hanya cocok meminum susu itu, yeah I know it Jess kau sudah mengatakannya ribuan kali"

Satu lagi fakta mengenai Jessica bahwa dia alergi susu.

"Good boy, Kka aku pergi bye"

"Bye Joongie"

"Bye"

Siwon menggandeng tangan Jessica mesra, sedang aku hanya bisa mempoutkan bibirku, iri? Tentu saja, Siwon adalah namja incaranku sejak aku masuk kesekolah yang sama dengan Jessica, dia sama sempurnanya dengan Jessie tapi bukan itu yang membuatku menyukainya, dia satu-satunya namja senior yang sudi berbicara denganku dan murni menganggapku teman, senior lain? Jangankan berbicara, menatapku saja mereka seperti ingin melahapku! Mesum.

NEXT DAY

*ANYANG SENIOR HIGH SCHOOL*

"Kerajaan Korea yang paling besar ada tiga, Goguryeo, Baekje dan Shilla serta konfederasi Gaya, pada abad kedua Shilla menjadi kerajaan yang sangat kuat dengan seringnya berperang dengan Goguryeo dan Baekje, hingga tahun 660 Raja Shilla saat itu, Raja Muyeol yang dibantu Jendral Kim Yushin berhasil membuat Goguryeo dan Baekje tunduk hingga menjadi satu-satunya kerajaan yang memimpin Korea"

Aku tidak tahu apa yang dibicarakan Jung Soo sam, yang aku tahu aku adalah siswa yang sedang bosan dengan mata yang hampir menutup dan kedua tangan yang aku taruh di kedua pipiku.

"Joongie, Joongie"

"Hum?" kudengar Junsu memanggilku, namun posisiku tidak berubah.

"Kau tahu bahwa hari ini ada kunjungan Presiden ke sekolah kita?"

"Tidak"

"Jinjjaaaa? Yah kau ini kemana saja eoh? saat murid lain sibuk membicarakannya kau malah tidak tahu? Benarkah?"

Aku melihat kearah Junsu dengan kedua tangan yang masih asik bersantai pada kedua pipi chubby-ku.

"Apa itu penting?"

"Hummm memang tidak penting, tapi yah bukankah itu menarik Joongie? Sekolah kita akan kedatangan Presiden Korea omonaaaa sangat keren"

Aku mendecih dan membalikan kembali wajahku menghadap Jung Soo sam.

"Yah Joongie, Jessica noona dan para tim cheer itu yang akan menyambutnya, apa Jessie noona tidak mengatakannya padamu?"

"Ani, dia terlalu sibuk dengan urusan kegadisannya dan aku tidak mau tahu"

"Haaaahh kau ini"

Hening sesaat sebelum Junsu menarik-narik lengan seragam sekolahku.

"Apa?" kesalku.

"Joongie, euuunnngg apa aku nanti bisa berfoto dengan Presiden? kalau bisa apa pakaianku sudah rapih? Apa aku harus memakai jas sekolah? Rambutku? Bagaimana rambutku Joongie?"

"-_-"

"Joongie~ya" rengeknya.

"Kim Junsu"

"Hum?"

"Apa kau tahu siapa nama Presiden kita?"

"Eunngg molla"

Sudah kuduga, Junsu yang terkenal polos mudah dibodohi karena terlalu baik adalah tipikal orang yang bicara sebelum berfikir, dia anak tunggal pemilik Perusahaan Komunikasi ternama di Korea dan suatu saat dialah yang akan memimpin perusahaan, sulit dipercaya memang jika sifat mudah-dibohonginya itu tidak berubah.

Setelah 90 menit berkutat dengan sejarah yang membosankan, akhirnya jam istirahat dimulai, aku seperti biasa akan memilih taman belakang sebagai tempat therapy dari pelajaran-pelajaran yang membuat kepalaku pusing. Cukup dengan roti dan susu yang kubeli dikantin aku akan menikmati hembusan angin serta pemandangan bukit yang indah yang terdapat di taman belakang sekolah. Tapi hari ini ada yang berbeda, karena sekolah nampak lebih ramai dari sebelumnya yeah seperti yang dikatakan Junsu, Presiden Negara kami akan berkunjung. Katanya dia akan meresmikan sekolah kami sebagai sekolah internasional.

Karena pagar menuju taman belakang dipenuhi siswa yang sudah mengantri ingin melihat sang presiden, maka dengan terpaksa aku-pun ikut berdiri disana, terjebak tepatnya, aku kesulitan untuk sekedar kembali ke kelas. Di sebelahku Junsu sudah menyiapkan kamera SLR-nya yang canggih. Dia sangat antusias untuk melihat sang Presiden, Junsu memang selalu antusias terhadap apapun, itulah yang membuatnya dikelilingi banyak teman. Tidak sepertiku.

"Kyaaaaa Joongie lihat itu mobilnya sudah datang! Sudah datang Joongie"

Aku melihat arah telunjuk Junsu, dan benar saja beberapa mobil sedan mewah berwarna hitam nampak masuk kedalam lapangan sekolah, sepertinya itu mobil pengawal Presiden. Melihat rombongan staff kepresidenan sudah datang membuat siswa siswi sekolahku nampak histeris, bahkan Jessica yang sedaritadi sibuk menata rambutnya kini mulai bersorak-sorak ala cheerleaders untuk menyambut penguasa Korea nomor satu itu.

Tak lama setelah mobil mobil mewah itu terparkir, beberapa orang bertubuh tinggi tegap dengan setelan jas hitam rapih nampak keluar dari mobil, mereka langsung membentuk barisan yang bertujuan untuk menghalangi para siswa mendekat saat Presiden datang, ditelinga mereka terdapat earphone untuk berkomunikasi. Junsu dan aku berada paling depan saat para bodyguard elite Presiden itu memblok kami.

"Kyaaaaaaaaaa tampan sekali! Ahjussi ahjussi boleh aku foto ya? Ahjussi foto bersamaku mau tidak, omonaaa gagah sekali, yah Joongie kalau aku sudah dewasa aku mau seperti mereka! Kereeeeennn"

"Kau lebih baik menjadi istri staff Presiden daripada menjadi staff Presiden itu sendiri Suie"

"Waeo?"

"Kau tidak pandai berkelahi, kau berisik, kau tidak pintar dalam berbahasa, kau terlalu polos dan gampang dibodohi, kalau Presiden memiliki staff sepertimu maka keselamatan Presiden sangat amat tidak terjamin"

"Ish kau jahat sekali Joongie, aku bisa belajar nantinya"

"Setelah menghabiskan enam tahun di SD, tiga tahun di SMP dan sekarang sudah hampir kelas dua kau masih tetap Kim Junsu yang sama, mau belajar sampai kapan lagi eoh?"

"Hueeeeeeeeeeee Joongie jahat! Hueeeeeeeeeeeeeeeeeee"

Inilah yang aku tidak suka dari sahabat kecilku, menangis dengan lengkingan yang mampu membuat dokter THT akan sangat berterima kasih padanya karena membuatnya kebanjiran pasien.

"Anak muda bisakah anda diam? sebentar lagi Presiden akan datang"

Ahjussi yang tadi dipuji Junsu tampan menolehkan kepalanya kearah Junsu.

"Hukssss ne ahjussi hukssss, Joongie sih!"

Aku hanya terkekeh melihat tingkah kekanakan Junsu. Kakiku sudah cukup pegal berdiri, sungguh aku ingin kembali kedalam kelas atau setidaknya ijinkan aku berdiri paling belakang agar aku bisa berjongkok. Berdiri hampir 15 menit menunggu seseorang yang tidak penting untukku sangat membosankan.

"Kyaaaaaaaaaa itu mobil Presidennya, itu mobilnya Joongie kyaaaaaaaaa" Junsu menjerit lagi.

Mobil Presiden itu nampak sama dengan mobil-mobil staff lainnya, hanya saja terlihat lebih panjang dan terdapat bendera Korea Selatan disampingnya. Cadillac Hitam metallic yang aku yakin dibeli dari pajak Negara itu masuk kedalam lapangan sekolah, tak lama beberapa bodyguard dengan cepat berdiri disamping pintu mobil, menjaga agar pemimpin mereka merasa aman. Hingga tak lama pintu terbuka, dan keluarlah sang Presiden. Dengan senyum ramah, tangan yang tak berhenti melambai serta pakaian jas dan blazer panjang serba hitam dia nampak berdiri, menikmati para siswa-siswi berteriak-teriak memanggil namanya.

"Aigoooo benarkah dia Presiden kita? Benar-benar tampan ne Joongie? Dia masih terlihat muda! Yah Joongie~ah nama Presiden kita siapa tadi? Aku lupa hehehe"

"Jung Ji Hoon, kudengar dia alumni sekolah kita mangkanya dia mau repot-repot meresmikan sekolah kita menjadi sekolah internasional"

"Whoaaaaa kereeeennn"

Kulihat mata Junsu berbinar sekarang, bagaimana tidak kagum jika tak jauh dari 50 meter berdiri tegap Presiden yang konon Presiden tertampan di dunia, muda, pintar enerjik dan juga tampan. Jung Ji Hoon, usianya baru 45 tahun tapi prestasinya sungguh luar biasa, yeah meski aku bodoh tapi aku tidak terlalu buta mengenai Presiden negaraku, karena ayahku yang seorang anggota dewan membuatku mendengar namanya setiap hari.

"Jung Ji Hoon ahjussiii aku mau foto aku mau fotooooo Ji Hoon ahjusssiiiii" teriak Junsu.

Si Presiden sekarang nampak berjalan sambil terus melambaikan tangannya kearah kami, dia disambut oleh Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan serta beberapa guru, sang ketua cheerleaders yang tidak lain tidak bukan adalah kakaku sendiri mengalungkan bunga selamat datang, aku yakin habis ini dia akan berceloteh habis-habisan dirumah, atau segera mengupdatenya di twitter, ratu pamer.

Setelah Presiden masuk yang diikuti puluhan bodyguard, desakan siswa mulai berkurang dan membuatku sedikit bisa bernapas, namun saat aku akan membalikan tubuhku, siswa-siswa itu malah kembali berkerumun, membuat aku terdorong kedepan. Ada apa lagi sekarang? Apa para menteri ikut datang juga? Kenapa ada mobil kepresidenan lain?

"Eoh? mobil siapa itu? apa mobil wakil presiden ya?" tebak Junsu.

"Hum maybe"

"Eunngg Joongie nama"

"Ji Suk Jin, nama wakil Presiden kita Ji Suk Jin Su"

"Aaaahh arraseo"

Lagi-lagi dia melupakannya dasar dolphin, tapi apa benar itu mobil wakil presiden? Meresmikan sekolah dengan dua orang penting Negara sekaligus? Ah sepertinya tidak mungkin.

"Kyaaaaaaa itu kan anak Presiden Jung, omo omo aku lupa namanya! Kau tahu dia terkenal tampan dan pintar, kalau tidak salah sekarang ini dia berkuliah di Princenton University Amerika, eh tapi kenapa dia ikut ya?"

Kudengar pembicaraan Karam dengan Luhan yang berdiri tepat disampingku, oh jadi itu anak Presiden? Hah mengekor sang ayah eoh?

"Whoaaaaaaaaaaaa dia tampan sekaliiii, Joongie dia siapa ya? Apa dia pengawal Presiden?"

"Dia anak Presiden, jangan tanya namanya aku lupa"

"Jinjjaaaaaaaaa omonaaaaa tampan sekali, tidak jauh berbeda dengan Appanya"

Aku hanya bisa menghela napasku saat Junsu kembali membidikan kameranya, namja sang anak Presiden itu tidak tersenyum sama sekali, bahkan dia juga tidak melihat kekanan maupun kekiri sekedar menyapa fans Appanya, dia hanya berjalan lurus masuk kedalam sekolah didampingi beberapa bodyguard yang jumlahnya tidak kalah banyak dengan sang Appa. Tubuhnya tinggi, kulitnya tidak terlalu putih, dia juga tegap, kakinya panjang, wajahnya kecil dan rambut pendeknya mengingatkan aku pada Uknow TVXQ, sedikit mirip meski tidak setampan Uknow dan Siwon tentunya. Ah ngomong-ngomong Siwon, dimana dia? Aku tidak melihatnya hari ini, apa dia ada di lapangan basket? Ck daripada disini lebih baik aku masuk kedalam mencarinya.

"Su aku mau mencari Siwon"

"Ck, kau ini tidak bosan menyukainya terus huh? Dia itu kekasih Jessie noona kau ingat?"

"Aku tahu, lalu? Jessie dan Siwon belum menikah jadi kesempatan itu akan selalu ada eoh?"

"Kesempatan selalu ada tapi merebut kekasih kakak sendiri itu tidak baik Joongie"

"Kau cerewet"

"Lagipula dia tidak menyukaimu"

"Belum, dia hanya belum menyukaiku Su"

"Dan kau namja Joongie~ah"

"So? Ini Negara bebas Su, ah sudahlah aku malas berdebat denganmu, kau mau ikut tidak?"

"Ani, aku ingin berburu foto Presiden dan anaknya yang tampan itu hihihihi"

Akhirnya aku meninggalkan Junsu yang sibuk berlari menuju ruang kepala sekolah untuk mendapatkan foto sang Presiden dan anaknya yang angkuh, sedang aku? Sibuk mencari Siwon, pangeran tampanku yang ternyata sedang berada di lapangan basket indoor. Sekolahku memiliki ruang olah raga indoor dan outdoor, pantas saja sekolah ini dinobatkan sebagai Sekolah berkelas Internasional.

"Siwon~ah, kau sedang apa?"

"Eoh? Joongie, sedang latihan daripada berdesakan melihat kedatangan Presiden yang tidak penting itu, lebih baik berlatih kan?"

Whoaaaa pikirannya sama denganku, memang kegiatan yang aku lalui 30 menit lalu sangat amat tidak penting, kalau tidak karena tertahan siswa lain aku pasti lebih memilih toilet daripada harus berada berdesakan dilapangan.

"Hum yeah kau benar, eh tapi Jessie ada disana menyambut Presiden kau tidak melihatnya"

"Hampir setiap hari aku melihatnya Joongie, jadi aku tidak perlu kesana hanya untuk sekedar melihat dia tersenyum manis dan bergoyang centil di depan Presiden"

"Kau cemburu huh?"

"Ahahahaha, hum sedikit….aku selalu cemburu kalau Sicca kalau sudah memamerkan lekuk tubuhnya yang indah pada namja lain, ataupun saat dia tersenyum"

Stop membicarakannya Siwon~ah! Atau hatiku semakin terbakar dan aku semakin iri pada Jessica.

"Keunde itu tugasnya sebagai cheerleaders kan?"

"Yeah itulah kenapa aku tidak begitu suka saat dia bilang ingin bergabung di tim cheers"

"Kenapa tidak kau larang?"

"Itu mimpinya Joongie, aku tidak berhak melarang keinginannya, asal dia bahagia aku sudah cukup senang"

Oh Great Jessie kau benar-benar membuatku bisa membencimu sekarang, bagaimana bisa kau mendapatkan namja sesempurna Siwon? Orang yang lebih mementingkan kebahagiaanmu daripada ke egoan-mu sendiri?

"Jessie sangat beruntung mendapatkanmu Siwon~ah"

"Wae? Kau juga nanti akan menemukan seseorang yang bisa mengerti dirimu, tinggal tunggu waktu saja Joongie, bersabarlah"

Aku sudah bersabar sejak aku SMP kelas tiga dan kau malah berpacaran dengan Jessica.

"Wonnie!"

"Hi Jess"

"Yah, kau kemana saja? Aku mencarimu dilapangan tapi kau tidak ada disana" rengek Jessica manja.

"Hahaha mian aku hanya merasa bosan, jadi aku disini berlatih"

Jessica nampak memanyunkan bibirnya kesal.

"Yasudah kajja temani aku ke kantin, aku lapar"

"Kau belum makan? Jangan bilang kau tidak sarapan pagi ini Jessie?"

"Hihihihi, aku sibuk mempersiapkan penyambutan Presiden Wonnie~ya jadi tidak sempat sarapan" ujarnya sambil menggandeng lengan Siwon.

"Aish kau ini, bagaimana kalau sakit eoh? kita makan sekarang, Joongie kau mau ikut?"

"Tidak aku akan kembali ke kelas saja"

"Kau tidak makan siang Joongie?"

"Aku tidak lapar Jessie, sudahlah kalian makan saja aku kembali dulu ne byeee"

Aku memilih menjauh daripada harus melihat kedua pasangan itu bermesraan, eerrr pemandangan yang membuat mataku iritasi dibuatnya.

"Omo, kelas sepi sekali ck pasti masih berburu sang Presiden eoh?" ucapku saat menemukan kelas yang kosong tak berpenghuni selain aku.

Daripada bosan, aku memutar MP3 dari ponselku, sengaja aku tidak menggunakan earphone kubiarkan lagu itu mengalun keluar dari loudspeaker ponsel, sambil sesekali aku ikut bernyanyi. Sambil bernyanyi, aku mengambil pinsil dan buku sketsa yang aku simpan di laci meja, aku senang menggambar apapun tapi aku lebih suka menggambar wajah orang. Kalian tahu bahwa aku bisa menggambar artis maupun tokoh yang hampir 99% mirip? Teman-temanku bahkan sering membayarku hanya untuk satu buah sketsa idola mereka, hehehe lumayan untuk menambah uang saku.

Saat sedang asik menggambar Hyde vocalis Laruku, idola yang aku kagumi seseorang nampak menginterupsi kegiatan menggambarku, terlihat jelas bayangannya menutupi gambar yang ada dimeja. Aku mendongakan wajah dan sedikit terkejut saat mendapati orang itu nampak melihat gambar yang kubuat.

"Gambaran yang indah nona, kau pintar sekali"

Nona? Oke baiklah pertama aku senang dia memujiku tapi hey! Aku namja dan dia memanggilku NONA?!

"Kau tidak lihat celanaku ahjussi? Aku memakai celana bukan rok!" ketusku

"O~oh maaf aku tidak melihatnya, itu karena aku terlalu kagum dengan gambaranmu dan yeah kau nampak seperti yeoja"

"Oh terima kasih atas pujian anda"

"Ah sekali lagi maaf aku benar-benar tidak tahu"

"Yunho! Yah kau ini kenapa disini? Kajja kita ke lapangan, peresmian akan dimulai sebentar lagi"

"Yuchun~ah kenapa kau tahu aku ada disini eoh? aku hanya berjalan-jalan sebentar, bosan menunggu disana"

"Ck kau ini, sangat tidak aman kau berjalan sendiri sudahlah ayo kembali"

"Arraseo, yah maafkan aku ne byeee"

Aku menghela napas dan kembali berkutat dengan kegiatan menggambarku, namun baru 10 detik aku menorehkan pinsil diatas kertas dia muncul lagi dari balik pintu.

"Gambarmu sangat bagus, namaku Jung Yunho senang berkenalan denganmu byeee"

Aku hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepalaku, apa-apaan dia? aku tidak mengenalnya dan dia bilang senang berkenalan denganku? Ck dasar anak Presiden aneh.

Setelah berhasil melarikan diri dari kegiatan melihat-sang Presiden-memotong-pita akupun tiba dirumah, nampak hanya ada Eomma yang sibuk menonton berita diruang keluarga, biar kutebak Eomma pasti menonton acara sang Presiden ke sekolahku and Gotcha!

"Eomma aku pulang"

"Omo, kau sudah pulang Joongie~ah? Yah yah bagaimana rasanya bertemu Presiden eoh? apa dia setampan yang Eomma lihat di tivi? Kulitnya sangat putih apa benar-benar putih Joongie~ah?" tanya Eomma-ku antusias.

"Harusnya Eomma tanya Jessie, dia yang berhadapan langsung dengan Presiden itu"

"Aaaahh kau benar, nanti Eomma tanya Jessie hihihi tadi juga Eomma lihat dia mengalungkan sebuah bunga dan bersalaman dengan Presiden kita, aigoooo uri Jessie neomu yepposeo"

Aku malas meladeni Eomma, cacing diperutku sejak jam istirahat tadi sudah berdemo dan minta di isi jadi daripada mendengar celotehan tidak jelas Eomma, lebih baik aku kedapur. Mengambil segelas jus orange dari dalam kulkas dan meminumnya benar-benar membuat tenggorokanku yang kering terasa sejuk, dan saat kubuka lemari makan hidangan yang aku yakini sangat lezat sudah terpampang nyata dihadapan-ku. Tanpa basa basi aku mencuci tangan lalu menyantap makanan yang terlihat melambai padaku.

Setelah ini mandi, mengerjakan tugas bermain PS lalu tidur yaaaahh benar-benar membosankan sekali hidupku. Apa tidak ada hal lain yang bisa kukerjakan? Jessie setiap hari akan latihan cheer dan les menari, pergi bersama teman atau belanja ditemani Siwon, Changmin sepulang sekolah pasti langsung les pelajaran, mereka jarang ada dirumah, sednag aku? hampir 24 jam setelah pulang sekolah aku terjebak dirumah bersama Eomma, aku harus mencari kegiatan baru!

_MY HERO_

"Les menggambar! Kau sangat cocok dengan kegiatan itu Joongie~ah, kau kan suka melukis"

Celoteh Junsu yang saat ini kami sedang berada di ruang kelas, Park sam tidak masuk jadi kami dibebaskan satu mata pelajaran, meski sebenarnya Sam memberi kami setumpuk tugas, tapi toh tidak perduli, mengerjakan tugas bisa nanti tapi bermain harus saat ini juga.

"Menggambar? memang gambaranku jelek ya sampai-sampai aku harus ambil les bodoh itu?"

"Aish Joongie, bukan begitu….kau ini sudah berbakat ibaratnya kau adalah Kristal yang ditemukan didalam gua, sudah indah sudah bagus hanya saja agar Kristal itu nampak lebih mewah dan terjual mahal, maka harus dipoles dulu kan? Begitu perumpaannya Joongie"

"Omo, kau mendadak pintar Su…apa yang kau makan hari ini?"

"Eoh? euuunngg Eomma hanya masak samgyetang waeo?"

Aku tertawa kecil mendengar jawabannya, haaaahh ternyata dia masih saja polos kutarik kembali kalimat "kau mendadak pintar" tadi.

"Yah, kenapa kau tertawa?"

"Ani, hummm tapi saranmu boleh juga Su nanti akan kucoba meminta ijin Eomma dan Appa yeah jika mereka tidak keberatan mengeluarkan uang demi anaknya yang biasa-biasa ini"

"Biasa? Aigooo kau terlalu menilai rendah dirimu Joongie, kau ini luar biasa dan yang terpenting kau adalah sahabatku"

"Aku luar biasa aneh, luar biasa kuno, luar biasa bodoh dan luar biasa tidak populer"

"Dan luar biasa cantik"

"YAH KAU! Yah Kim Junsu mau kemana kau eoh? Junsuuu!"

Cantik? Baiklah aku memang terlahir dengan wajah seperti ini, cantik! Tapi hey beberapa yeoja yang pernah dekat denganku pernah bilang bahwa aku juga tampan, meski ujung-ujungnya mereka akan merasa minder karena kalah dengan kecantikanku yang notabene seorang namja. Isn't my fault okey?!

Akhirnya dengan tekad bulat, aku akan menyatakan keinginanku untuk les menggambar! Ini keinginanku dan hobiku, aku berharap akan ada hal baik yang menyertaiku, karena saat kita berjalan sesuai dengan apa yang kita suka maka akan ada kejutan baik juga yang menyertai, tanpa ada yang tahu bahwa sejak dimulainya aku les menggambar maka takdirku berubah saat itu juga. Tuhan maha tahu aniya?

TBC

Review?

Sankyu~