Disclaimer : Semua karakter disini milik Tuhan YME, author cuma pinjem nama
Rate : M
Genre : Romance, humor, drama
Warning : BL, YAOI, MPreg, Pedophil,Typos, Sex under ages, cerita pasaran, OOC (mungkin ),jadi mohon dengan sangat sebelum membaca dibaca dulu bagian warning ini, tidak menerima bash kecuali kritik membangun, so please
DON'T LIKE DON'T READ
CASTS
Jung Yunho, Kim Jaejoong
.
SUMMARY
Keluarga Jung hanya memiliki satu anak yaitu Jung Yunho yang sudah berumur 23 tahun dan hampir menyelesaikan kuliahnya, keinginan Mrs Jung untuk memiliki anak lagi sangatlah besar, selain itu ia juga ingin memberikan Jung Yunho seorang teman agar ia tidak merasa kesepian sendiri.
Apakah keputusan mereka memungut Kim Jaejoong yang baru berumur 14 tahun dari sebuah yayasan sosial untuk menjadi 'teman' Jung Yunho anak semata wayang mereka itu menjadi keputusan yang tepat dan berguna? karena sepertinya yang dibutuhkan seorang Jung Yunho adalah 'teman' dalam arti lain. XD
.
.
.
.
NAE JONGIE
.
.
.
" kYAA..Manis sekali, siapa namamu, manis?"
" Anneyong ahjuma, Kim Jaejoong imnida."
" Berapa umurmu sayang?"
" Empat belas ahjumma, hehehe...Jongie sekarang sudah dikelas dua Junior School."
" Neomu yeoppo..."
" Ihh, Jongie ini namja ahjumma, Jongie tampan, walaupun Jongie suka masak, hehehe..kata ibu perawat, masakan Jongie mashita."
Nyonya Jung tampak begitu bahagia saat berbincang - bincang dengan seorang anak remaja berwajah cantik, bermata besar, berbibir merah, dan bersuara halus saat ia dan suaminya berkunjung kesalah satu Yayasan Sosial yang berada di kota Deajon yang berjarak dua jam dari kota Seoul.
Sebenarnya sudah lama Mr dan Mrs Jung ingin mengangkat seorang anak, mengingat mereka hanya dikarunia seorang anak saja, dan ia sudah berumur 23 tahun yang sebentar lagi akan menamatkan kuliahnya. Tentu saja Mr dan Mrs Jung berpikiran jika anaknya kelak telah bekerja dan menikah, maka meraka akan sangat merasa kesepian, lantaran anak semata wayang mereka itu akan sangat jarang berkunjung kekediaman mereka.
" Yeobo, aku sangat tertarik dengan anak manis yang bernama Kim Jaejoong tadi, kau lihat? bagaimana ia bertingkah, ahhh dia manis sekali, yeobo, ayo kita adopsi saja dia."
Mrs Jung berbisik hati - hati kepada suaminya untuk segera mengadopsi Kim Jaejoong yang kini sedang membantu perawat yayasan tersebut untuk memberi makan bayi - bayi yang ada Yayasan tempat Jaejoong berada. Mrs Jung begitu terkesima melihat bocah namja yang terlihat sangat terlatih dan telaten memberi makan bayi.
' Dia pasti akan menjadi teman yang lucu untuk Yunhoku, dan juga menjadi peramai suasana dirumah nanti.' batin Mrs Jung tidak sabar untuk segera membawa Jaejoong pulang kerumah.
.
.
" Nah Jaejoongie, ini kamar kalian. Kau akan sekamar dengan hyungmu nantinya, Jung Yunho. Kami biasa memanggilnya Yunnie."
" Ne Ahjumma."
" Berhenti memanggilku Ahjumma sayang."
" Ummm, jadi jongie panggil apa?"
" Panggil umma, chagiya."
" Arraso umma..^^."
" Kajja sekarang Jongie bantu umma memasak, eoh?"
" Memasak? Jongie suka! horeee."
" Ne, kalau umma boleh tahu, Jongie suka memasak apa, hmm?"
" Jongie suka memasak sup kimchi umma, terus nasi goreng juga bisa, dan yang disukai oleh adik - adik di panti itu Ttaebokki umma."
" Arraseo, Jongie chagiya, kalau begitu kita masak tteboki saja, eoh...kebetulan itu makanan kesukaan Yunnie, kajja pakai celemeknya sayang."
Hari sudah semakin sore, Mrs Jung dan anak yang baru mereka pungut masih berkutat dengan bahan - bahan makanan yang rencana Mrs Jung akan merayakan kedatangan Jaejongie ditengah - tengah mereka, oleh karena itu mereka memasak sedikit agak lebih banyak dari biasanya.
.
.
Mrs Jung tampak sedikit kecewa sehabis menerima telepon dari Yunho yang mengabarkan bahwa ia tidak bisa pulang lebih awal, karena ia harus menyelesaikan tugas kuliah dirumah Yoochun dan ia sangat minta maaf kepada kedua orang tuanya dan tentu saja kepada Jaejoong sang adik barunya tersebut, karena ia melewatkan makan malam pertama bersama anggota baru dikeluarganya tersebut.
Akhirnya makan malam keluarga Jung dilewatkan oleh mereka bertiga saja, Mr dan Mrs Jung, serta Kim eh any, Jung Jaejoong. Yah, Kim Jaejoong harus rela mengganti marganya menjadi Jung mulai saat ini.
Setelah makan Jaejoong segera membereskan meja dan mencuci semua perabotan pecah belah yang barusan mereka gunakan. Mrs Jung tampak sangat bahagia sekali mendapatkan anak yang rajin dan 'cantik' seperti Jaejoong ini. Ia jadi berpikiran untuk mendapatkan menantu yang bersifat dan bersikap baik seperti Jaejoong ini.
" Jung Jaejoong, setelah mencuci piring kau boleh tidur dulu kalau sudah mengantuk, kamarmu tadi umma sudah beritahu kan? kalian berbagi bersama Yunnie. Jongie tidur duluan saja."
" Ne umma, Jongie kekamar duluan, eoh? Jongie sudah merasa mengantuk sekali."
" Arraso, Jongie naiklah keatas, tidur yang nyenyak, ne? cup..."
Kecupan singkat dikening Jaejoong didaratkan oleh Mrs Jung dengan perasaan sayangnya. Entah mengapa melihat sosok Jaejoong ini Mrs Jung seakan menginginkan bocah cantik tersebut untuk selamanya menjadi anaknya.
Sementara Jaejoong yang sudah menaiki tangga dan berada dikamar yang nyaman tersebut, semakin merasa mengantuk saja dan perlahan membungkus tubuhnya dengan selimut tebal milik Yunho.
satu jam kemudian...
" Aku pulang.."
" Yah! Jung Yunho! darimana saja kau..akhir - ahkir ini kau selalu pulang terlambat." tanya Mr Jung.
" Appa seperti tidak ingat saja kalau anaknya sudah berada ditingkat akhir kuliahnya, tentu saja akan banyak menyita waktu, mengerjakan tugas sembari membuat skripsi." jawab Yunho panjang lebar.
" Yah kalian ini, sudah..sudah..Yunnie, beristirahatlah, Yunnie yah, maaf kau terpaksa tidur sekamar dengan adik barumu itu, umma harap kau dapat merasa cocok dengannya. Ia anak yang sangat manis Yun."
" Ne umma, eh..siapa namanya umma?"
" Kim. eh ani, Jung Jaejoong."
" Arraseo umma, Yunnie keatas dulu.." Yunho melanjutkan langkahnya menyusuri tangga keatas tersebut.
Setibanya dikamar Yunho segera membersihkan badannya, kemudian memakai celana pendek dan kaos polos yang biasa dipakainya apabila hendak beranjak tidur. Sebelum benar - benar tertidur, disempatkannya untuk memeriksa ponselnya kalau - kalau ada pesan yang terlewat, disenderkannya kepalanya dikepala ranjang yang berbahan besi kuat itu, namun barulah ia teringat bahwa ia tidak sendirian berada didalam kamar tersebut. Ada sosok yang lain yang berada dibalik selimutnya tepat disebelah badannya saat ini.
Ditatapnya sebentar gundukan yang berada dibalik selimut tersebut. Sempat merasa sedikit heran lantaran sepertinya 'isi' dari selimut itu sangatlah kurus, dilihat dari gundukan tubuh yang berada dibalik selimut tersebut.
" Hhh, pasti kurus sekali adik kecil ini." ditatapnya tubuh yang berada dibalik selimut itu. Namun bukan Jung Yunho namanya bila tidak terdapat hal - hal licik nan mesum didalam pikirannya. Kini perlahan tangannya bergerak akan menyingkap ujung selimut tersebut. Dan..
Sreetttt~
Hanya dengan sekali hentakan saja selimut lebar yang menutup seluruh tubuh Jaejoong sudah terlepas dari tubuhnya sekarang melorot kebawah, kelantai dingin kamar tersebut.
' Aigoo, omona...glek, mati kau Jung Yunho.'
Kedua mata sipit Jung Yunho tidak lagi terlihat sipit oleh karena didepannya saat ini, terlentang dengan posisi yang menantang karena kedua paha bocah tersebut dalam keadaan terbuka lebar. Apakah posisi ini cukup membuat mata Jung Yunho terbuka lebar seperti itu? oh no...yang membuatnya sukses akan terjatuh pingsan adalah sosok tubuh putih mulus seputih susu itu dalam keadaan polos, tanpa mengenakan apapun! ditambah dengan posisinya yang membuka kedua pahanya, terbayang jelaskan?
" eungghh..."
terdengar suara lenguhan dari sosok putih polos diatas ranjang tersebut. Yunho sedikit terkesiap, langkah kakinya tersurut dengan sendirinya satu langkah kebelakang. Dan kemudian, sorot tajamnya yang sedari tadi tak berkedip memandangi benda indah yang tergolek diatas ranjangnya itu bertemu dengan manik hitam pekat milik tubuh polos tersebut yang rupanya sudah membuka matanya.
" Eh? ehmm...Anneyong, kau pasti hyungku, Yunnie hyung?" tanya Jaejoong yang sudah memposisiskan tubuh polosnya duduk dipinggir ranjang berukuran king size itu.
" N-ne Jongie ah."
" Mianhe hyung, apa aku mengganggu? kajja kita tidur, hoooaaamm...Jongie mengantuk sekali." dengan tanpa dosa Jaejoong memposisikan kembali 'tubuh' polosnya keatas ranjang tersebut, dan kembali memejamkan matanya sebelum terdengar dengkuran ringannya. Sepertinya bocah cantik itu memang terbiasa tidur dalam keadaan polos tanpa sehelai benangpun sebagai penutupnya.
Dan kau Jung Yunho, sepertinya kau harus siap menghadapi malam - malam yang panjang, malam - malam yang penuh dengan tegukan salivamu untuk tidak menyerang makhluk indah tersebut.
' Bagaimana bila menyentuhnya, melihatnya saja sudah membangunkan adik kecilku ini, aishh..umma kau benar - benar pembuat masalah.'
Kini Yunho merasa sangat frustasi, melihat apa yang berada dibawahnya telah berubah ukuran, membuat celananya menyempit dengan sendirinya. :P
.
.
.
.
TBC/DELETE?
REVIEW!
FOR STORY UPDATE
FOLLOW TWITTER
peya_ok