Let's Play The Game
Story by. Hitomi Shoyou

Naruto
Masashi Kisimoto

Terinspirasi dari komik Game Rush karya Mizuho Kusanagi

Warning : TYPO, OOC, & YAOI (sebenernya bingung juga saya ini udah masuk ke unsur YAOI apa belum. Menurut saya sih belum tapi yah buat aman aja saya cantumin peringatan YAOI)


Kyuubi dan Itachi saling pandang. Berbeda dengan tatapan Kyuubi yang sudah penuh pertanyaan yang ingin ia lontarkan.

"Bisa aku bertemu dengan adikmu?" kata Kyuubi dengan ekspresi datar.

"Aku tidak mengizinkannya. Aku sedang tidak ingin menerima tamu, jadi…" Itachi menutup pintu baru setengah lalu Kyuubi mendorong pintu itu.

"Apa yang kau sembunyikan dariku?" tuntut Kyuubi semakin kuat mendorong pintu.

"Memangnya kau siapa aku harus menyembunyikan suatu hal padamu?" jawab Itachi.

BRAK

Kyuubi menendang pintu itu sekuat tenaga sampai Itachi yang berada di baliknya ikut terjungkal. Kyuubi segera berjongkok menyamakan posisinya dengan Itachi yang terbaring di lantai.

"Kurasa semuanya berhubungan? Permainan yang kau buat, aku sebagai objek, dan hal lainnya. Siapa kau sebenarnya?" Kyuubi menarik kerah baju Itachi.

Bukannya menjawab Itachi malah menyeringgai.

"Rubah bodoh, aku sudah bilang mengetahuinya pun aku tidak akan semudah itu menyerahkannya," kata Itachi.

"Siapa yang kau mak-"

"Itachi-nii!" teriak seorang lagi di ruangan itu.

Kyuubi maupun Itachi menoleh ke sumber suara.

Kyuubi sangat terkejut terlihat dari matanya yang sempat melebar.

"Naruto/Sasuke," secara bersamaan Kyuubi dan Itachi menyebutkan nama anak itu.

Kyuubi menoleh kearah Itachi, "Apa maksudmu?! Dia Naruto! Adikku!" kata Kyuubi.

Itachi tersenyum seakan mengejek, "Adikmu? Sudah jelas dia adikku. Dia bahkan tidak mengenalimu,"

Si pirang sendiri yang sedari tadi melihat aura panas antara kakaknya dan tamu asing itu bingung sendiri. Kedua orang itu membahas dirinya.

BUANG

Kyuubi memukul pipi kanan Itachi.

"Hentikan!" si pirang berlari menghampiri ke dua orang itu dan menahan tangan kanan Kyuubi. Kyuubi menoleh ke atas, bertatapan langsung dengan mata biru sapphire si pirang.

"Naruto! Aku percaya kau masih hidup!" Kyuubi segera berdiri dan memeluk si pirang. Pirang sendiri hanya berekspresi bingung.

Itachi berdiri dan mengusap darah di sudut bibirnya, "Sejak kapan kau membiarkan orang asing memelukmu sembarangan Sasuke?" tanya Itachi yang sebenarnya ada maksud lain.

Si pirang mulai mendorong Kyuubi agar melepaskan pelukannya.

"Naruto ini aku! Kyuu-nii mu! Bagaimana kau bisa lupa?!" Kyuubi memegang bahu pirang dengan kuat. Mau tidak mau si pirang menatap langsung Kyuubi.

Kilasan-kilasan bayangan terlintas di otak si pirang, tak lama mengerang sakit sambil memegang kepalanya.

"Sasuke!" Itachi menghampiri si pirang.

PLAK

Kyuubi menampis tangan Itachi yang mau memeriksa keadaan si pirang.

"Jangan sentuh adikku," ucap Kyuubi penuh penekanan.

"Kau yang jangan mengganggu kakakku," kata si pirang.

Kyuubi kaget mendengar perkataan si pirang. Itachi menyeringgai lalu menuntun adiknya masuk ke dalam kamar. Kyuubi benar-benar tidak percaya jika akan seperti ini. Bertahun-tahun menunggu adiknya, dan pada akhirnya bertemu ia di hadapkan pada kenyataan pahit jika adiknya tidak ingat padanya.

Sementara itu di dalam kamar si pirang.

"Kakak, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa orang itu bilang aku adiknya?"

"Sudahlah kau tidak harus memikirkan kata-katanya. Kau percaya kan aku ini kakakmu?"

Si pirang saat akan mengangguk sedikit ada rasa lain jika ia mempercayai kakaknya, rasa yang tidak sepenuhnya ia yakin jika yang dihadapannya adalah kakaknya.

"Kakak, akan bereskan semuanya kau tetap disini. Mengerti?" lalu Itachi keluar dari kamar si pirang.

"Siapa… aku sebenarnya?" gumam si pirang kembali memegang kepalanya yang sakit. Mengingat wajah Kyuubi saat bertatapan langsung menimbulkan sekelebatan-sekelebatan bayangan dalam memori otaknya.

Diluar kamarnya Itachi menghampiri Kyuubi yang ternyata masih berada di sana.

"Apa yang kau tunggu lagi? Kau sudah lihat sendiri? Dia bahkan tahu kau bukan kakaknya, aku kakaknya," kata Itachi.

"Dia adikku!" teriak Kyuubi.
"Aku sudah katakan akan mengambilnya kembali saat aku menemukannya," Kyuubi menyerang Itachi.

Itachi menghindari serangan Kyuubi. Itachi juga ikut menyerang dengan melakukan gerakan memutar sehingga sekarang berada di belakang Kyuubi dan langsung memukul bahu kanan Kyuubi. Kyuubi jatuh tersungkur. Tidak lama ia segera melakukan putaran dengan kakinya seperti gerakan break dance agar kakinya mengenai kaki Itachi, tapi gagal karena Itachi langsung melakukan lompatan salto kebelakang. Kyuubi sangat kesal. Itachi kali ini yang memulai menyerang kali ini ia mengeluarkan pisau belati.

"Kali ini aku tidak main-main rubah kecil. Menyerah dan kau aman," kata Itachi.

"Khe, bagaimana bisa kau berpikir aku akan menyerah begitu saja?" balas Kyuubi.

Itachi tersenyum licik, "Menarik," Itachi mulai berlari menerjang Kyuubi mengarahkan belatinya ke tubuh Kyuubi. Kyuubi dengan konsentrasi penuh menghindari setiap serangan Itachi.

DOK DOK DOK

Gedoran pintu membuat lengah Kyuubi yang terlambat menghindari serangan Itachi.

SRAATTT

Pisau belati itu mengores lengan kanannya, sudah dipastikan titik incaran Itachi sebelumnya adalah dada kanan Kyuubi, dan Kyuubi berhasil menghindar walaupun sedikit terlambat.

Ketegangan yang tercipta diluar sana membuat khawatir si pirang yang berada di dalam kamar. Si pirang terus mengedor pintu kamarnya yang ternyata terkunci dari luar. Sudah di pastikan Itachi mengunci kamar si pirang.

'Sial! Kenapa kakak mengunci pintunya! Aku harus hentikan mereka, tapi bagaimana?!' batin si pirang menjelajah setiap ruangan kamarnya sampai berhenti pada jendela kamarnya. Mungkin cara yang buruk jika ia melompat dari jendela karena letak kamarnya berada di lantai 2, tapi bukan cara itu yang ia pikirkan. Melalui pohon didekat jendela kamarnya. Si pirang segera bergegas mendekati jendela.

Kembali pada perkelahian Kyuubi dan Itachi. Kyuubi terlihat sudah kelelahan dan yang paling buruk selama pertarungan. Jelas terlihat perkelahian kali ini tidak seimbang karena Kyuubi baru saja tertembak dan kekurangan darah banyak karena insiden pagi tadi dan kali ini harus bertarung melawan Itachi yang memiliki kemampuan tidak bisa diremehkan.

"Hosh…Hosh…Hosh…" nafas Kyuubi tersengal-sengal.

SYUU

Itachi melayangkan tinjunya, Kyuubi segera membuat pertahanan. Lalu Itachi tersenyum dan segera memutar tubuhnya sehingga berada dibelakang Kyuubi dengan cepat menendang punggung Kyuubi hingga Kyuubi terpental beberapa meter.

BRAK BRUAK

Tubuh Kyuubi membentur rak buku sehingga rak itu goyang dan beberapa buku sempat jatuh mengenai tubuhnya.

Itachi sudah benar-benar tidak menunjukkan rasa kasihan. Ia menghampiri Kyuubi yang masih tersungkur. Ia masih menggenggam pisau belatinya.

"Hentikan!" teriak si pirang berada di ambang pintu masuk.

"Sasuke? Bagaimana bisa kau-"

"Itachi-nii," kata si pirang dan menjeda cukup lama.
"Siapa…aku sebenarnya?"

Itachi hanya diam, Kyuubi menoleh kearah dengan sisa tenaganya.

"Kau-" (Itachi).

"Kau adikku Naruto! Percayalah padaku," potong Kyuubi.

Pirang melihat Kyuubi yang masih tersungkur di lantai dan sekelebatan memorinya kembali terlintas. Ada sosok mirip Kyuubi dan dirinya sedang tertawa dan moment-moment lainnya. Tubuh si pirang sedikit bergetar.

"Kyuu-nii…" gumam si pirang tanpa dia sadari sendiri.

Ekspresi Itachi datar tidak bisa ada yang menebaknya apa yang sedang ia pikirkan maupun rasakan. Sedangkan Kyuubi agak senang saat si pirang mengumamkan namanya.

Itachi perlahan mendekati si pirang.

"Apa yang akan kau lakukan- Kuso!" Kyuubi mengumpat saat mencoba berdiri kepalanya masih agak sakit.

Itachi terus mendekat perlahan dan tepat berdiri di depan si pirang.

"Kau Naruto Uzumaki, penyebab matinya Sasuke. Kau ingat kejadian waktu itu?" kata Itachi pelan tapi seperti penuh penekanan.

Naruto, nama si pirang sebenarnya. Anak itu mengangkat sedikit wajahnya untuk menatap Itachi dan sekilas melihat sosok Sasuke.

"Kau pembunuh…" kata Itachi pelan.

Naruto tersentak dan bergetar, "Aku..Aku..bukan pembunuh.."

"Kau pembunuh…" kata Itachi lagi.

"Hentikan brengsek!" teriak Kyuubi di belakang mereka (Itachi dan Naruto).

Kata-kata Itachi terngiang di benak Naruto.

"Aku bukan pembunuh!" Naruto langsung berlari menjauh dari rumah itu menepis kata-kata Itachi bahwa ia seorang pembunuh.

"Naruto!" teriak Kyuubi segera berdiri dan mengejar adiknya walaupun keadaannya tidak memungkinkan.

Itachi sendiri hanya diam di tempat dengan keadaan yang sudah sunyi sekarang. Pisau belati yang dia genggam, terlepas dan jatuh.

.

.

.

Naruto terus berlari di bawah guyuran hujan. Ya, sore ini hujan datang lagi seperti pagi tadi. Menghiraukan amarah beberapa orang yang dia tabrak saat berlari. Dari kejauhan Kyuubi berusaha mengejar Naruto susah payah.

Kyuubi sudah benar-benar kelelahan bahkan tinggal mengejar Naruto yang sudah berada di sebrang jalan. Kyuubi terus melangkah tanpa menyadari dari jarak beberapa meter mobil berkecepatan tinggi melintas.

"Kyuu-nii!" teriak Naruto dari sebrang.

"Naruto akhirnya kau ingat padaku…" kata Kyuubi tanpa tahu maksud teriakan Naruto. Bahwa sebenarnya Naruto memperingatkan Kyuubi. Terlambat, mobil itu akan segera menabrak Kyuubi.

SET BRUAK

Mobil itu akhirnya menabrak Kyuubi dan…

"Kyuu-nii! Itachi-nii!" teriak Naruto yang samar-samar terdengar oleh Kyuubi. Pandangan matanya sedikit melemah tapi ia sempat melihat wajah Itachi berada diatasnya dan tersenyum lembut dengan darah mengalir dari sudut bibirnya. Tak lama Kyuubi tidak melihat ataupun mendengarkan apapun.

~Let's Play The Game~

1 bulan kemudian…

Naruto sedang duduk di pinggir ranjang begitu juga Itachi. Mereka sedang berbicara dengan cukup serius.

"Maaf selama ini aku tidak memberi tahumu kebenarannya," kata Itachi.

Naruto menggelengkan kepalanya perlahan, "Walaupun aku sudah ingat semuanya tapi Itachi-nii tetap adalah kakakku,"

Itachi melihat Naruto dengan seksama. Dalam benaknya, Naruto masih sama saat ingatannya kembali.

"Sasu- Maaf maksudku Naruto, aku tidak benar-benar bermaksud menyebutmu begitu waktu itu,"

"Tidak apa-apa aku tahu maksud Itachi-nii pasti baik," kata Naruto tersenyum seperti biasa.

"Dasar kumis rubah," Itachi tiba-tiba mengacak-acak rambut pirang Naruto sambil tersenyum jahil.

"Kebiasaan! Rambutku jadi berantakan tau!" gerutu Naruto seperti biasa lalu tak lama dia juga nyengir.

'Mungkin aku akan merindukan saat-saat kebiasaan seperti ini,' batin Itachi.

"Ne, aku akan kembali lagi ke sini. Aku mau menjenguk Kyuu-nii juga," Naruto lalu keluar dari kamar pasien Itachi.

.

.

.

Naruto sedang asik ngobrol dengan Kyuubi. Maklum saja bertahun-tahun mereka tidak pernah berjumpa, terlalu banyak perubahan yang terjadi dan hal-hal yang mereka bagi berdua.

BRAK

Sasori membuka pintu dengan kasar.

"Yo! Adik-adikku," sapanya lalu sengaja merangkul Kyuubi padahal seluruh tubuh Kyuubi masih terlihat sakit.

"Sasori bodoh!" teriak Kyuubi yang dibalas cengiran dari Sasori.

"Benar-benar tidak berubah," kata Naruto sweatdrop.

"Siapa yang kau maksud?" kata Sasori.

"Kakak, masih suka menyiksa Kyuu-nii," tunjuk Naruto ke Sasori dengan polosnya.

'Kau sendiri juga tidak berubah dengan wajah polos begitu, tidak sadar kata-katamu itu berbahaya,' batin Kyuubi.

"Ne, Naruto. Kita bertemu lagi," sapa Sakura tersenyum pada Naruto.

"Sakura neesan," kata Naruto ikut tersenyum.

Naruto dan Sakura sempat bertemu beberapa kali saat Naruto mulai berkunjung ke kantor NBG. Setelah ingatannya kembali, Minato dan Kushina langsung menyeret anak bungsunya ke rumah mereka. Bisa dimaklumi jika mereka yang lebih merindukan anak mereka yang hilang bertahun-tahun. Bahkan Minato dan Kyuubi sempat bertanding memperebutkan Naruto harus tinggal dimana, dan berkat acting mendramatisir yang Kushina lakukan membuat Kyuubi tidak tega dan membiarkan Naruto tinggal dengan Ayah dan Ibunya.

"Sasori-nii beruntung sekali akan memiliki istri secantik Sakura neesan," kata Naruto.

"Hahaha… tentu dong. Memangnya seperti kakakmu yang satu ini," tunjuk Sasori ke Kyuubi. Kyuubi hanya menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi bingung.

"Pindah jalur menyukai sesama jenis," celetuk Sasori.

CTAK CTAK CTAK

Keduta-kedutan kecil mulai muncul di kening Kyuubi.

"Siapa yang kau maksud ha?!" kata Kyuubi.

"Hee? Siapa lagi, tuh si keriput," (Sasori).

"MATI KAU KE NERAKA!" Kyuubi melempar vas bunga kearah Sasori dan berhasil mengenai Sasori yang tadi tertawa.

"Sepertinya aku harus memesan satu kamar lagi di sini," gumam Sakura menyeret Sasori keluar dari kamar Kyuubi sebelum Kyuubi benar-benar membunuh Sasori.

"Tenang Kyuu-nii..tenang…" kata Naruto menenangkan kakaknya.
'Kalau ngamuk bisa gawat, seisi kamar bisa hancur keluar biaya lain deh,' batin Naruto yang ternyata sifatnya sudah mirip dengan Kushina yang irit uang.

Kyuubi hanya mendengus kesal.

"Kyuu-nii, kita jenguk Itachi-nii sama-sama yuk?" ajak Naruto.

"Lihat kondisi sedikit dong. Aku sedang kesal karena ejekan Sasori tadi kau malah mengajakku menjenguk keriput jelek itu," sewot Kyuubi.

"Ayolah…Kumohon…" kata Naruto memohon.

Jika sudah seperti ini Kyuubi tidak bisa menolaknya. Soal memohon Naruto-lah ahlinya.

"Baik-baik! Bantu aku ke kursi roda itu," kata Kyuubi. Naruto segera membantu Kyuubi untuk duduk di kursi roda.

.

.

.

Kyuubi dan Naruto sampai di depan pintu kamar Itachi.

"Itachi-nii aku masuk ya," kata Naruto tapi tidak ada jawaban.

Saat membuka pintu Itachi tidak ada di sana dan jendela kamar terbuka dengan tirai melayang-layang karena terpaan angin.

"Kabur lagi rupanya," kata Kyuubi santai berbeda dengan Naruto yang panik mencari Itachi sampai ke bawah tempat tidur dan sofa.

PIP PIP

Handphone Kyuubi berbunyi menandakan ada email masuk.

From: Keriput jelek

Permainannya sangat menyenangkan. Sayang sekali harus cepat berakhir. Aku serahkan kotak pandoraku karena kau yang memiliki kuncinya, kau harus menjaganya. Jika kotak pandoraku rusak aku tidak segan untuk mengambilnya kembali. Sampai berjumpa di permainan lainnya rubah kecil.

Note: semoga kau tidak merindukanku rubah imutku~

Kyuubi langsung ingin muntah saat kalimat catatan dibaca.

"Siapa juga yang akan rindu padamu keriput jelek! Pergi jauh-jauh sana sampai neraka terdalam!" kata Kyuubi kesal sendiri. Menghiraukan Naruto yang masih pusing mencari Itachi sampai melihat dalam laci meja. Kyuubi mendekatkan dirinya pada jendela. Merasakan hembusan angin sambil melihat pemandangan sore hari dari jendela itu. Tanpa tahu kalau ternyata Itachi berada di atas jendela kamar pasiennya sendiri dari luar tersenyum mendengar kata-kata Kyuubi yang terlihat kesal barusan dan ikut memandang langit sore dari tempat ia bersembunyi sekarang. Terlihat dari kejauhan, Kyuubi yang berada di dalam kamar melihat langit melalui jendela dan Itachi berada di atas bingkai jendela dari luar juga melihat langit sore.

The End.


Bonus chapter…

~Let's Play The Game : Bonus Chapter~

Kyuubi sudah benar-benar kelelahan bahkan tinggal mengejar Naruto yang sudah berada di sebrang jalan. Kyuubi terus melangkah tanpa menyadari dari jarak beberapa meter mobil berkecepatan tinggi melintas.

"Kyuu-nii!" teriak Naruto dari sebrang.

"Naruto akhirnya kau ingat padaku…" kata Kyuubi.

"Aku tidak akan mungkin melupakanmu Kyuu-nii…" kata Naruto.

"Naruto…"

"Kyuu-nii…"

"Narutoo…" Kyuubi mulai berlari dengan gerakan slow motion begitu juga Naruto.

"Kyuu-nii…"

"CUT! CUT! CUT! CUUUTTT! Kenapa jadi drama India gini sih?!" teriak Itachi dari kejauhan.
"Kalo kalian drama India gimana peranku nanti," protesnya. Kyuubi, Naruto, dan Author sweatdrop.

~Let's Play The Game : Bonus Chapter~

BRAK

Sasori membuka pintu dengan kasar.

"Yo! Adik-adikku," sapanya lalu sengaja merangkul Kyuubi padahal seluruh tubuh Kyuubi masih terlihat sakit.

Tak lama Sakura muncul, "Sasori…kau…"

Sepertinya Sakura salah paham atas sikap Sasori yang merangkul Kyuubi.

"Tunggu aku bisa jelaskan. Kami hanya kakak adik kok," kata Sasori baru kali ini merasa panik.

"Kau…Sasori! Aku senang sekali kalau kamu mungkin cocok dengan Kyuubi!" teriak Sakura girang malah jepret sana-sini mengambil gambar Sasori dan Kyuubi yang masih shock kalau ternyata Sakura seorang fujoshi tingkat akut. Naruto sendiri garuk-garuk tembok karena merasa dicuekin.

~Let's Play The Game : Bonus Chapter~

Kyuubi mendekatkan dirinya pada jendela. Merasakan hembusan angin sambil melihat pemandangan sore hari dari jendela itu. Tanpa tahu kalau ternyata Itachi berada di atas jendela kamar pasiennya sendiri dari luar tersenyum mendengar kata-kata Kyuubi yang terlihat kesal barusan dan ikut memandang langit sore dari tempat ia bersembunyi sekarang. Terlihat dari kejauhan, Kyuubi yang berada di dalam kamar melihat langit melalui jendela dan Itachi berada di atas bingkai jendela dari luar juga melihat langit sore.

"Heh, mau sampai kapan kamu nangkring di situ kaya ayam?" kata Kyuubi melihat ke atas.

"Sebenernya aku takut ketinggian tapi di ancam Author," kata Itachi gemetaran di atas bingkai jendela sambil komat-kamit baca doa semoga ga jatuh. Kyuubi sweatdrop sendiri.

Hitomi: Yo minna~ saya rindu dengan kalian dan juga para chara di fic ini. Apa kalian rindu pada saya?

Itachi+Kyuubi+Naruto+dkk: NOOOO! *sampai padat itu kata dan menghantam author sampai terpental ketembok*

Hitomi: Uh..kalian kejam sekali. Oke mungkin chapter ini pendek dan kurang dari segi touching, action, dan comedy, karena satu alasan…author buntu ide! *jedotin kepala ke meja*
Oke, alasan saya sempat vacuum selama sebulan karena saya benar-benar tidak ada waktu. Karena waktu itu saya magang, sebenarnya iseng aja buat selama liburan ternyata oh ternyata ga ada waktu bahkan untuk mengetik fanfic. Jam 9 berangkat, jam 11 sampai rumah -.-a *curhat*
Dan untuk bocoran fic selanjutnya tentang SasuNaru. Ada pertanyaan bagaimana hidupin Sasuke yang udah mati? Ke ke ke… sepertinya anda lupa jika ini dan imajinasi terliar saya akan mulai beraksi disana.

Yosh sedikit saya akan berikan bocoran ceritanya…
cekidot!


"Siapa kau? Aku tidak mengenalmu," sosok itu pergi begitu saja.

.

Itachi menyiapkan pistol, pisau, headset portable, dan hal lainnya, tak lupa tas ransel kecil di punggungnya. Dan mulai mengintai dari balik tembok.

.

"Gawat Tuan, sistem sepertinya dirusak seseorang,"

"Biarkan dia lakukan sesukanya. Dia akan segera tahu salah besar masuk dalam permainan ini," sosok itu menyeringgai.

.

"Ingat, aku yang menopangmu dan kau hanya alat pembunuhku. Kau mengerti?"

"Always understand Sir,"

"HAHAHAHA!"

.

"Sadarlah! Ini aku! Apa kau sudah lupa?! Teme!"

.

"Dobe…aku kembali…"

"Selamat datang…Teme…"


Hitomi: yosh! Itu tadi beberapa dialog dalam beberapa scent kejadian-kejadian dalam chapter fic mendatang. Saya sudah berjanji akan membuat fic pair SasuNaru kan? Itu artinya saya harus tepati tapi ga janji kapan ya. Mungkin akan sedikit lama.
Oke, saya akan mulai balas review bagi yang ga login. Buat yg login seperti biasa dib alas lewat PM ya…

Untuk CindyAra, maaf ya telat update u.u