Takdir...

Takdir akan menemukan jalannya. Dan Jika takdirku adalah denganmu, maka selama apapun itu aku akan tetap menunggu. Walaupun yang kutunggu hanyalah bayanganmu..

.

Aku mencintaimu...

.

.

.

Title :

Reflection

Cast :

Kim Jongwoon, Kyuhyun

Other Cast :

Akan muncul seiring cerita

Lenght :

1/?

Warning :

Cerita ini terinspirasi oleh beberapa drama Korea. Jadi maaf sebelumnya mungkin ceritanya sedikit pasaran. Tapi ide cerita ini semuanya keluar dari otakku sendiri. Sueeer deeh..^^. Bahasa ga baku. Masih banyak Typo(s). Dan hal-hal aneh lainnya. Jadi harap dimaklumi ya..^^

Disclaimer :

Casts are not mine. I just borrow their name, so don't judge me if you don't like the casts, pairing and the story..

.

.

.

Don't Like? Dont Read! And No Bash Please!

.

.

.

Brak!

"Ku-kumohon, jangan Tuan. Jangan. Rumah ini satu-satunya yang kumiliki. Aku akan membayar semuanya asalkan kau tidak meghancurkan rumah ini Tuan. Kumohon"

Lelaki berbadan besar itu menggertakkan giginya. Tongkat baseball itu masih tergenggam erat ditangan kekarnya.

"APA PEDULIKU?! KAU TAU BERAPA HUTANG PAMANMU ITU?! APA KAU MAMPU MEMBAYARNYA HAH..?!"

"A-aku akan berusaha melunasinya, be-berikan aku waktu untuk membayarnya Tuan. Kumohon"

"JIKA KAU TIDAK MAMPU MEMBAYARNYA, APA KONSEKUENSINYA UNTUKMU?"

"…."

Bugh!

.

.

.

Trash!

"YA! BODOH! APA KAU LAKUKAN HAH?"

"Ma-maafkan aku Tuan, biar aku bersihkan baju Anda"

"Dasar Pelayan Tak Becus! Hei! Dimana Manager Café ini?! Kenapa kalian mempekerjakan pelayan seperti dia, huh?"

Namja itu terus membungkuk hormat, meminta maaf atas kelalaiannya.

"Ma-maafkan aku Tuan, tapi aku sungguh tidak sengaja"

"Cih!"

"A-aku akan mengganti baju Anda Tuan.."

"Ha? Bulshit! Aku bahkan ragu pelayan sepertimu mampu membeli barang-barang bermerk seperti ini" ejeknya

.

.

.

"Direktur, kumohon jangan pecat aku. Aku masih harus menyekolahkan adik-adikku yang masih kecil. Kumohon berikan aku kesempatan.."

"Apa peduliku? Itu masalahmu bukan masalahku. Aku hanya membutuhkan karyawan yang profesional tidak seperti kau!"

"Kumohon Direktur..."

"Keluar dari ruanganku.."

"Tapi..."

"Kau masih punya telinga kan? Pergi!"

.

.

.

"Aku masih mencintaimu.. Masih sangat mencintaimu..Tapi..kenapa? Kenapa kau pergi meninggalkanku?"ucapnya sembari memegang erat bingkai kayu bewarna cokelat itu.

Selalu. Setiap ia memandang foto yang terbingkai dalam pigura itu, airmatanya mengalir.

"Bisakah kau kembali? Aku sungguh ingin melihatmu lagi..."

"Aku merindukanmu.."

"Sangat merindukanmu.."

.

.

.

"Hei, bodoh.. Apa kau tidak pernah naik pesawat? kenapa wajahmu pucat seperti itu?"

"A-aku takut"

"Tsk, Dasar kampungan.."

"Tidak. Tidak. Appa. Omma. Hyung. Aku takut. Tolong aku..Tolong.."

"YA! Berhenti mengoceh! Memalukan sekali.."

Suara deru pelan mesin pesawat itu terdengar jelas digendang telinganya, membuat tubuhnya bergetar dan semakin bergetar hebat. Keringat dingin mengucur deras siseluruh tubuhnya. Wajahnya pucat pasi.

"Hei, kau kenapa? Kau tidak bercanda? Kau serius?"

"..."

"YA! Jawab aku! Hei!"

.

.

.

"Kau bermimpi buruk lagi?"

"Hm, aku masih belum bisa melupakan kejadian 5 tahun yang lalu.."

"..."

"Kesalahan terbesarku.. dan kini aku hidup dalam penyesalan.."

"Itu bukan kesalahanmu, ini takdir.."

"Entahlah..."

.

.

.

Ia berlari kencang, mencari sosok yang ia cari. Dengan nafas terengah-engah ia terus berlari dan berlari. Langkahnya terhenti saat matanya menemukan orang yang ia cari tengah berbicara dengan seorang suster. Dengan cepat. Ia kembali berlari menghampiri namja itu, dan sedetik kemudian ia membawa tubuh itu kedalam pelukannya.

"Babo! Aku pikir aku akan kehilanganmu..."

"..."

"Berhenti membuatku khawatir.."

"Kyu?"

" Aku sudah tidak bisa menahannya perasaan ini lagi. Aku.. aku..menyukaimu.."

"A-apa yang kau ka-katakan?"

"Apa kau tuli?"

.

.

.

"Bantu aku..bantu aku melupakannya..kau bisa kan?"

"Aku tak pernah memintamu melupakannya, tapi jika itu yang kau inginkan. Melupakannya. Maka aku akan berusaha semampuku untuk membuatmu melupakannya. Dan mencintaiku tanpa ada lagi bayang-bayang tentangnya dari hidupmu.."

"Terima kasih...Aku mencintaimu.."

"tidakkah kau tau aku lebih mencintaimu?"

"Hm, aku tau..."

.

.

.

.

Wkwkwkwk..Teaser apaan ini? Ga jelas (Ya iyalah namanya juga teaser..hehehe)

.

Ok, i'm back with the new story... So, keep or delete? It's up to you Readernim...^^

Thank you...Bye...

.

.

.