Epilog


September 14, 20xx


Teruntuk cucuku tercinta, Midorima Daiki.

Jika kau membaca surat ini, aku sudah melanjutkan perjalanan ke alam lain. Kemana, aku yang saat ini menulis surat ini, tidak tahu, tetapi kakekmu ini masih sedikit berharap bahwa kehidupan sesudah kematian tidak terlalu buruk... Ah, bagaimana pun, jangan lah kau menyesali kepergianku, cucuku tersayang, karena telah kualami kehidupan dunia yang mengesankan. Ya, tidak semuanya membahagiakan, namun tetap saja mengesankan!

Sebelum Kakek melantur terlalu jauh, Kakek ingin menitipkan beberapa pesan bagimu (oleh sebab itulah aku repot-repot menulis surat ini, selagi jemariku masih cukup kuat menggoreskan pena. Dan jangan menertawakanku karena masih menulis di atas kertas konvensional! Mataku sudah cukup rabun tanpa harus bersusah-payah terpapar radiasi lembar-lembar e-paper itu, kau tahu!). Pesan-pesan ini begitu penting, dan sebaiknya tidak kau lupakan, karena jika tidak, akan kuhantui kau dalam mimpimu!

1. Jangan buang sayur-sayuranmu!

Makanlah semuanya! Sayur-sayuran baik bagi tubuhmu, dan bisa menjagamu awet muda. Kakek tahu kau suka membuang kubismu di bawah meja, dasar kau pemberontak kecil!

2. Pertahankan nilai-nilai sekolahmu!

"Ah, apa sih gunanya kita menghapal rumus-rumus menyebalkan ini, Kek?" kau pasti bilang begitu! Cucuku, memang tak ada gunanya kau mengetahui cara menghitung kecepatan benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian di planet lain jika kau bercita-cita menjadi pengacara, tetapi percayalah, nilai yang bagus akan membantumu masuk universitas yang bagus! Kau mungkin memprotes, "aku masih 13 tahun, Kek!" tetapi camkan baik-baik perkataanku ini: nilai straight-A mungkin bisa membantumu mendapatkan kartu pas ke Universitas Tokyo (pada banyak kasus, dibutuhkan tidak hanya straight-A, namun juga banyak keberuntungan!), tetapi nilai straight-C jelas memberimu peluang yang lebih kecil (Kakek tahu ini, Kakek pernah mengalaminya!). Jadi, buka bukumu itu dan pelajarilah!

3. Hargai dan sayangilah dirimu sendiri.

Cucuku, kau adalah karunia Tuhan bagi dunia ini. Ya, kau! Masing-masing dari kita memiliki peran untuk dimainkan di kehidupan yang singkat ini, dan pada masanya nanti, kau akan bertemu dengan banyak orang. Orang-orang dengan banyak peran, baik itu hitam, putih, maupun abu-abu. Atau mungkin mereka yang datang dengan warna-warna baru; magenta, salem, jingga, opal, lavender, olive, teal, marun, masih banyak lagi. Tidak ada yang salah dari pilihan warna mereka; masing-masing dari warna itu memiliki peranannya sendiri untuk dimainkan. Apa sih maksud Kakek, mungkin kau berpikir begitu... Yah, anggaplah begini: dunia itu bagaikan selembar kanvas putih yang sangaaaat besar. Setiap manusia yang terlahir ke dunia ini membawa warna di jarinya, dan masing-masing menorehkannya pada kanvas itu. Apakah indah jika hanya ada warna hitam dan putih? Tentu akan sangat membosankan! Semua gradasi warna, semua garis dan sapuan, baik itu panjang, pendek, terputus-putus, lurus, tebal, tipis: semuanya berperan. Semuanya penting, untuk membentuk lukisan yang benar-benar indah.

Kau penting bagi dunia ini. Kau diperlukan. Tidak peduli apa warna yang kau bawa di jari-jarimu yang manis itu, kau dibutuhkan.

4. Jika di masa depan kau mengalami kesulitan dalam hidup, tetap tegar dan bersabarlah.

Cucuku, mungkin di masa depan kau akan mengalami beberapa cobaan dalam hidup... Mungkin kau akan mengalami patah hati untuk pertama kalinya, mungkin tugas rumahmu untuk pertama kalinya mendapat nilai E, mungkin bahkan kau akan kehilangan seseorang yang kau cintai... dan sesaat kau merasa benar-benar marah hingga kehilangan kesabaran. Jika hal-hal tidak mengenakkan seperti itu terjadi, maka ingatlah ucapanku ini, bahwa kejadian-kejadian seperti itu tidak akan bertahan selamanya! Sang Waktu yang akan membantumu; entah Dia membuatmu lupa, atau Dia mendamaikan hatimu. Ingatlah bahwa aku menamaimu dengan nama salah satu pria paling tegar, paling sabar, dan paling penyayang di muka bumi yang pernah kutemui, dan doaku bersamamu.

5. Terakhir, dan mungkin paling penting, jika kau bertemu seekor kecoa, jangan dipukul hingga isi perutnya keluar! Isi perut kecoa penuh dengan bakteri-bakteri dan cacing jahat, dan jika mereka masuk ke tubuhmu, kau bisa sakit! Oleh karena itu, cukup semprotkan insektisida ke arahnya dan biarkan dia mati keracunan... Memang tidak terlalu ramah bagi lapisan ozon di atmosfer, namun itu tetap lebih baik!

.

Nah, Cucuku, itulah lima pesan penting yang kutitipkan kepadamu. Saat ini tanganku yang tua ini sudah luar biasa pegal dan mataku nyaris tidak bisa membuka karena mengantuk. Aku sangat berharap dapat hidup cukup lama untuk melihatmu di hari pernikahanmu, tetapi... ah! Saat ini pun aku sudah sangat bahagia bisa hidup di waktu yang sama denganmu, menemani masa kanak-kanakmu, melihatmu tumbuh di sampingku dengan bahagia dan sehat.

Tak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi seorang pria dibandingkan melihat anak-anak dan cucunya berbahagiaー dan itu kudapat dari kisah seorang rekan yang berbagi nama denganmu. Oleh karena itu, Cucuku, kuucapkan terima kasihー karena telah menorehkan begitu banyak warna-warna cemerlang di atas kanvas putihku!

Semoga malam-malam yang damai dan bintang-bintang membentangkan perlindungannya padamu, dan matahari yang ramah menyinari langkah-langkah kecilmu!

.

.

Salam sayang selalu,

Midorima Shintarou.