Chapter asli dari chapter keempat. Lanjutannya sebenarnya ini. Jadi saya ya... akhirinnya pake ini aja deh ^^'

Bales review deh~

Alice Sharron: Waah.. kenapa ya? Hahah :D

molliorra schiffer: Anime-sentris tuh apaan yak ._. Hahaaha

Maaf kalo ini kesannya maksa banget. Tapi ini memang chapter asli ari chapter 4. Dengan ini kunyatakan...


"Kamu tidak bisa gini terus, Suguha. Hidup terus berjalan," ucap Sachi, mengelus pundakku. Aku menatap ke arah langit yang amat sangat luas. Aku mengerjapkan mataku, dan terlihat linglung sebentar. Sachi melihatku yang sekarang sudah sangat kurus. Semejak kepergian Kazuto, sekitar sebulan lalu, Aku tidak pernah ingin makan. Aku selalu duduk termenung, dan pandanganku tidak berarah.

"Tapi apa gunanya?" Gumamku, aku bisa merasakan bahwa matanya berkunang-kunang. Tidak ada gunanya sama sekali, hidup tanpa Kazuto. Dialah yang selama ini menghidupiku, selalu memberi warna untuk hidupku. Bagaimana aku bisa hidup tanpa dia?

Aku menutup mataku. Ini semua seperti hanya candaan. Aku tidak bisa menerima ini. Aku tidak mau menerima ini. Aku tidak akan pernah mau. Aku tidak ingin menerimanya.

Tidak apa-apa… aku akan seperti biasa dalam hanya beberapa hari…Aku akan kembali tersenyum, seperti biasa. Seperti biasa… BRUK! Aku menabrak seseorang, dan mata kami bertemu. Dia tersenyum, dan aku terkesima. Dia membantuku berdiri, dan mataku masih melebar. Dia mendekatkan wajahnya dengan wajahku, dan entah kenapa hatiku berdebar sangat keras. Jarak wajah kami hanya 2 centi, dan bibir kami saling bertemu. Lembut, tapi bibirnya sangat dingin. Aku bisa merasakannya, ini Kazuto. Air mata mengalir dari mataku, aku memeluknya erat. Aku bisa merasakan dia menghilang dalam pelukkanku.

"A-KAZUTO! Tunggu!" Teriakku. Terlambat, perlahan aku melihat lelaki yang menabrakku tadi menghilang.

XXX

"Kau harus makan, Suguha," ucap Sachi, menatap iris mata Suguha yang tidak pernah bersinar lagi semenjak kepergian Kazuto. Suguha mengangguk datar, mengambil sup dan isinya. Matanya menerawang, seakan hidup ini tidak ada artinya lagi baginya. Dia sudah berjanji, tidak akan ada lagi cinta untuknya. Tidak akan pernah ada. Tetapi entah kenapa, sosok Kazuto masih bertahan di hati Suguha. Setelah makan, Suguha segera pergi ke taman tempat ia bertemu dengan Kazuto pertama kali.

"Sudah setahun ya…," ucap Suguha, sambil menatap ke arah langit yang bersih. Setetes air matanya lagi-lagi menetes. "Aku memang cengeng, ya kan Kazuto? Tapi aku juga mencintaimu…aku sangat-sangat mencintaimu…," Suguha lalu melirik ke arah jalanan yang berlalu lalang. Dia menutup matanya sekali lagi, lalu membawa sekuntum mawar merah. Dia berjalan menuju jalanan itu, ketika truk besar melaju cepat ke arahnya. Suguha sudah siap akan mati. Ketika dia merasakan badannya terlempar.

LIFE END.


Oke, aku pasti langsung ditampar oleh entah siapa (?)

No protes and review XD