TOO LOVE

CHAPTER ONE

FANFIC PERTAMA ZE.

Cast : Jung Yunho (namja)

Kim Jaejoong (yeoja)

Park Yoochun (namja)

Kim Junsu (yeoja)

Shim Changmin (namja)

Cho Kyuhyun (yeoja)

OOC, GENDERSWITCH, TYPO, ZE masih pemula. Mohon dimaklumin. ZE perlu saran dan kritik. Terimakasih untuk semua yang telah meluangkan waktunya membaca FF ini. Sekali lagi *bow*

HAPPY READING ^^

Jaejoong POV

Dari menjadi sahabat pasti bisa tumbuh menjadi cinta bukan ?

Itulah yang aku rasakan sekarang. Aku mencintai sahabat kecilku. Namanya Jung Yunho. Rumah kami bersebelahan. Ah, jangan lupakan sahabat kecilku yang lain, Kim Junsu.

Betapa sakit hatinya aku ketika mereka berdua memberitahu kepadaku kalau mereka berpacaran. Bagaimana dengan perasaanku ini ? Cintaku bertepuk sebelah tangan rupanya.

Akhir-akhir ini aku selalu menghindari mereka berdua, bukannya aku marah. Tapi hatiku selalu berdenyut sakit ketika mereka bermesraan di hadapanku. Yang paling membuat aku sakit, ternyata mereka telah berpacaran dari SMA. Dan aku baru mengetahuinya di saat tahun ketiga ku di perkuliahan.

Junsu memang lebih feminim, lemah dan perlu perlindungan seorang pria. Tidak sepertiku yang ceroboh dan tidak feminim. Bahkan Yunho menganggapku sebagai adik laki-lakinya. Lucu bukan ? Aku sudah ditolak sebelum sempat mengungkapkannya. Yah, intinya aku harus melupakan Jung Yunho kan ?

Tapi aku rasa aku telah menemukan seseorang pria yang memperlakukanku layaknya seorang wanita bukan seorang adik laki-laki. Park Yoochun kini telah menjadi kekasihku.

"KIM JAEJONG !" umma-ku berteriak memanggilku. Ada apa memanggilku malam-malam begini pikirku.

"Iya umma, sebentar Jongie turun !" aku pun membalas teriakan umma-ku. Membuyarkan lamunanku saja. Sekilas kulihat dari jendela yang mengarah langsung ke kamar Yunho. Lampunya masih nyala, dia belum tidur ternyata.

"Duduk sini, Jongie. Ada yang appa dan umma ingin bicarakan." Appa dan umma-ku sepertinya serius sekali melebihi keseriusan mereka menghadapi klien. Hei tunggu, itu bukannya umma Jung. Ada apa malam-malam begini ? Dengan penuh pertanyaan di kepalaku, aku pun duduk disamping umma Jung yang tak lain adalah umma-nya Yunho.

"Begini Jongie, Appa akan mengurus perusahaannya di Amerika. Dan Umma akan menemani Appamu." Terang Umma-ku. Oh ternyata Appa akan ke Amerika bersama Umma.

"MWOO !" aku-pun menyadari ucapan ummaku. Dan tentu saja aku sangat terkejut. Artinya aku akan tetap di Korean kan ? Tapi bersama siapa ? Tunggu dulu. Mudahan saja tebakan-ku tidak benar. Jangan gegabah Kim Jaejoong.

"Iya, dan Jongie akan tinggal bersama umma Jung mulai malam ini." Umma Jung akhirnya angkat bicara. Dan tebakanku benar. Andwee ! Bukannya aku tidak mau tinggal bersama Umma Jung. Tapi, bagaimana bila Yunho sedang bermesra-mesraan di rumahnya bersama Junsu. Andweee !.

"Tidak apa-apa kan Jongie ?" Umma ku tersenyum seperti tidak ada yang salah.

"Ti..tidak bisakah aku tinggal sendiri saja ?" Akupun memberanikan mengajukan pertanyaan itu, walaupun aku tahu jawabannya.

"Tentu saja TIDAK Jongie. Kamu tahu appa tidak suka bercanda." Appa-ku berkata dengan menekankan kata tidak dan memberikan tatapan tajamnya kepadaku.

"Baiklah." Aku hanya bisa pasrah. Dan malam itu juga aku pindah ke rumah keluarga Jung. Appa dan Umma malam itu juga berangkat menggunakan jet pribadi. Terkadang aku berpikiran lebih baik hidup sederhana namun memiliki keluarga yang utuh daripada hidup mewah tapi jarang berkumpul. Aku lupa kapan terakhir kalinya kami makan malam bersama.

End of Jaejoong POV

Auhtor POV

Setelah kejadian malam itu, seorang perempuan yang memiliki rambut pendek sebahu berwarna hitam, kulit seputih susu, sifatnya yang ceroboh yang bernama Kim Jaejoong itu-pun pindah ke rumah Umma Jung. Pagi ini, Jaejoong harus ke kampus karena ada kuliah paginya. Namun sepertinya putri keluarga Kim ini belum bangun juga padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima menit.

"Jongie, bangun. Bangun." Umma Jung menepuk-nepuk pipi putih Jaejoong. Seperti sebelum yang telah dipesankan oleh Umma Kim akan kebiasaan Jaejoong di rumah. Salah satunya yaitu susah bangun pagi. Tapi, umma Jung menikmatinya saja. Karena dia telah lama menginginkan anak perempuan. Ini juga salah satu mengapa Jaejoong tinggal di rumah keluarga Yunho bukan keluarga Junsu. Tentu saja karena umma Jung bersikeras.

"Engghhh…" Jaejoong mengerjap-ngerjapkan matanya dan pandangannya mengarah ke umma Jung yang tersenyum kepadanya.

"Ayo bangun Jongie, kamu kuliah kan ?" Umma Jung merapikan poni yang menutupi mata Jaejoong.

"OMO ! Jongie lupa." Jaejoong tiba-tiba beranjak dari tidurnya. Lalu dia segera ke kamar mandi menyikat gigi dan mencuci mukanya. Sesekali diliriknya jam. Kuliahnya akan dimulai 15 menit lagi dan dia baru bangun tidur.

Setelah mengganti pakaian, Jaejoong berlari-lari menuruni anak tangga tidak lupa mengecup pipi umma Jung.

"AAAAHHHHHHH! Saakiiittttttt." Di pagi hari yang harusnya damai itu, suara Jaejoong menggelegar ke seluruh ruangan.

"Jongie ? Wae ?" Umma Jung baru saja keluar dari kamar Jaejoong dan pandangannya mengarah kearah Jaejoong yang tampak 'mengenaskan ?'

"Seperti biasa umma, dia selalu saja tidak berhati-hati." Yunho ternyata tengah bersarapan dan menyaksikan adegan dimana Jaejoong jatuh dari tangga dan wajahnya mulus mencium lantai.

"Omo ! Jongie ! Jangan terburu-buru." Umma Jung membantu Jaejoong berdiri.

"I..iya umma, Jongie berangkat dulu." Ucap Jaejoong sambil merapikan rambutnya.

"Sepertinya hari-hari di rumah ini akan ramai" Yunho mengacak-acak rambut Jaejoong lalu meninggalkan Jaejoong yang merasa kesal.

"Ya ! Akan kubalas kamu Yunho pabbo !" setelah meneriaki Yunho, Jaejoong pun beranjak ke mobil kesayangannya yang bewarna silver itu.

"Tunggu, kenapa tidak pergi bersama-sama ?" Umma Jung bertanya.

"Aku tidak mau jadi obat nyamuk, Umma." Ucap Jaejoong ketus lalu menjalankan mobilnya meninggalkan Yunho yang masih bingung akan perkataan Jaejoong. Umma Jung hanya menggeleng-geleng pasrah dengan sifat Jaejoong.

"Anakmu mirip sekali denganmu Kim." Gumam umma Jung.

Hari sudah siang dan Jaejoong telah menyelesaikan perkuliahannya. Seperti biasa, Jaejoong berada di café bersama kekasihnya Yoochun dan teman sekelasnya Changmin.

"Jongie-ah, nanti malam kamu ada acara ? Tanya pria bersuara husky tidak lain adalah Yoochun.

"Tidak ada, kenapa chagi-ah ?" Tanya Jaejoong lalu merebahkan kepalanya di pundak Yoochun. Mungkinkah ini sisi kewanitaan seorang Jaejoong ? Mengingat pertemuan pertamanya dengan Yoochun, lucu sekali.

Saat itu Jaejoong, Yunho dan Junsu pergi ke bioskop bertiga. Jaejoong yang tidak memperhatikan jalan menabrak Yoochun yang datang dari arah berlawanan. Dan entah kenapa, Yoochun malah senang bertemu dengan Jaejoong. Ternyata Yoochun adalah teman kuliah Yunho dan Junsu. Jurusan mereka bertiga sama, yaitu Bisnis. Berbeda dengan Jaejoong dan Changmin di jurusan Hukum. Dan akhirnya, Jaejoong berpacaran dengan Yoochun.

"Aku ingin mengajakmu makan malam, mau ?" Tanya Yoochun memainkan rambut hitam Jaejoong.

"Aku mau, hyung !" mendengar perkataan makanan, Changmin pun menjawab pertanyaan Yoochun dengan cepat.

"Aku tidak bertanya dengan mu, bodoh ! Ajak saja kyuhyun mu." Yoochun menjitak kepala Changmin

"Sudah, bagaimana kalau berempat ? Double date ?" ucap Jaejoong memecahkan keheningan.

"Hei, sekalian aja ajak Yunho dan Junsu ! Tripple date." Ucap Changmin kemudian sambil terkekeh.

Pupus sudah harapan Yoochun ingin merasakan makan malam yang romantis bersama Jaejoong. Sejak Yoochun berpacaran dengan Jaejoong, sifat playboynya telah hilang. Sebenarnya ada alasan yang membuat Yoochun menjadi playboy.

"Junsu-ah ! Kemari !" mata Jaejoong menangkap Junsu yang hendak keluar dari café sendirian. Sepertinya dia pesan bawa pulang.

"Iya Jongie ? Kenapa ?" Tanya Junsu dengan wajah polosnya

"Nanti malam kita akan jalan bersama-sama. Kamu dan Yunho mau ikut ?"

"Um, tentu Jongie ! Aku kangen sekali ngumpul bersama !" ucap Junsu cepat. Ya, walaupun mereka satu kampus, bertetanggaan. Tetapi sangat jarang mereka bersama-sama. Biasanya Jaejoong yang selalu susah ketika diajak jalan bersama. Alasannya karena tugas kuliah yang menumpuk. Bukannya kamu menghindari mereka Kim Jaejoong ?

End of Author POV

Yunho POV

Siang ini aku pulang dengan kekasihku, Junsu. Perempuan yang sangat polos dan lemah. Aku ingin sekali melindunginya. Aku merasa kasihan apabila dia diganggu oleh pria-pria bila dia sendirian. Tapi kenapa hampir empat tahun kami berpacaran, aku tidak merasa debaran sama sekali. Sepertinya Junsu ingin membeli minuman di café itu, jadi kupinggirkan mobilku, lalu dia beranjak turun dan masuk ke café itu. Dia bilang ingin pesan bawa pulang saja. Selama menunggu, pandanganku teralihkan ke dua orang kekasih dan seorang pria yang sibuk dengan makanannya di dalam café itu. Mesra sekali pikirku. Hatiku entah kenapa berdenyut sakit. Perasaan apa ini. Aku cemburu ? Tidak mungkin. Lalu kulihat lagi Jaejoong memanggil Junsu. Sudah lama tidak kulihat mereka bersama-sama.

End of Yunho POV

Author POV

"Yunho-ah, tadi Jongie mengajak kita jalan bersama-sama malam ini." Ucap Junsu sambil memasang safety belt nya.

"Benarkah ? Baiklah." Jawab Yunho dan kemudian focus ke jalanan.

Jaejoong baru pulang ke kediaman Jung ketika hari telah sore. Kemudian dia beranjak ke kamarnya. Tidak lupa disapanya umma Jung yang tengah menonton televisi. Pintu kamar Yunho terbuka setengah ketika Jaejoong melewati kamar Yunho. Jaejoong pun berniat menutup pintu tersebut. Dan secara bersamaan Yunho menarik pintu kamarnya hendak keluar. Tentu saja Jaejoong terikut dan kini wajahnya berhadapan dengan dada bidang Yunho.

"Ma..maaf. Aku tadi berniat menutup pintunya." Jawab Jaejoong menundukkan wajahnya. Malu eoh ?

Tidak didengar suara Yunho oleh Jaejoong. Yang ada malah dagu Jaejoong didongakkan ke atas dan doe eyes itu bertemu dengan mata musang itu. Lalu, kening Jaejoong terasa hangat. Yunho mencium keningnya ?"

"Dasar bodoh ! Apa yang kamu lakukan eoh ?" memang dasarnya sifat Jaejoong yang tidak feminim dan tidak peka. Dia memukul dada Yunho.

"Haha, tidak ada." Ucap Yunho mencubit pipi Jaejoong.

"Ya ! Sakit tahu." Saat Jaejoong hendak membalas, tapi Yunho sudah berada di lantai satu.

"Kamu tidak akan pernah menang melawanku anak kecil. Oya, kata Junsu kita akan jalan bareng ?" Tanya Yunho dari lantai satu

"Iya, di tempat biasa." Jawab Jajeoong ketus

"Baiklah, aku ke rumah Junsu dulu." Lalu Yunho pergi keluar dari rumah. Tidak dilihatnya mata sendu doe eyes itu. Anak kecil, ya Yunho hanya menganggapnya anak kecil.

"Dasar bodoh kamu Jung Yunho, apa yang kamu pikirkan." Gumam Yunho pada dirinya sendiri. Apakah Yunho menyukai Jaejoong ? Apakah dia merasa senang dengan kehadiran Jaejoong di rumahnya ?

TBC.

BERNIAT UNTUK REVIEW ?

*bow*