Chapter 1

Putus asa !

Disclaimer : Naruto Cuma milik Akang Masashi yang terhormat *plak* :lebay:

Rate : T

Genre : Romance, Friendly, Family etc

Pairing : Minato Namikaze x Kushina Uzumaki

Warning ! : EYD abal-abal, OOC, Gaje, tetek bengek semuanya ada !

NB Author : If you don't like this story, don't read !

Suara nada biola tinggi terdengar disebuah panggung besar berdesain Eropa, nada biola itu mengikuti alunan-alunan gerakkan sang Maestro. Dengan lincahnya si pemain biola mengikuti gerakkan sang maestro yang terlihat sangar itu, gadis pemain biola berambut merah darah yang panjang nan indah itu berkonsentrasi penuh dalam seluruh gerakkan mencoba untuk menghasilkan hasil yang terbaik dalam usahanya tetapi apa gerangan, tidak lama kemudian si Maestro membanting stick Maestro-nya dengan desahan kesal yang menjadi-jadi sehingga membuat gadis berambut merah yang dipanggil Kushina itu tersontak kaget sehingga dengan refleks menghentikan memainkan bermain biolanya.

"CUKUP !...CUKUP SUDAH !" teriak sang Maestro dengan kerasnya

Kushina menundukkan kepalanya dengan pasrahnya disaat sang Maestro memarahinya habis-habisan, dia tidak bisa melakukan apa-apa selain menundukkan kepala dan diam tidak berbicara. Memang si Maestro dikenal dengan kegarangannya apalagi kalau-kalau alunan musik yang dimainkan oleh orang yang diajarkannya tidak bermain dengan bagus

"Sudah kubilang disaat alunan kedelapan kau harus meninggikan nadanya !" omel sang Maestro lagi

"saya sudah berusaha guru…"

"berusaha apanya !, apa nada tadi itu bisa dibilang berusaha, alunan nada biola yang kau mainkan itu bagaikan dengungan jelek di telingaku !, kau itu berniat menjadi pemusik atau tidak sih hah !"

"…" kushina diam tidak menjawab pertanyaan gurunya itu.

Dia memang tidak berniat menjadi pemain musik karena itulah dia tidak menjawabnya. Dia tidak hobi dalam dunia musik seperti gadis-gadis lainnya, dia berbeda dengan gadis-gadis lainnya yang lemah lembut dan suka dengan sifat-sifat yang berbau feminim. Sebenarnya Kushina hobi dengan teknik bela diri seperti karate atau semacamnya, dia suka hal-hal yang berbau adrenalin, karena hobinya itu bahkan dia hampir bertingkah seperti laki-laki, karena hobinya itu si tou-chan yaitu Hashirama Senju tidak suka anak perempuannya bertingkah bagaikan laki-laki, tou-channya terlalu menyayangi anak bungsunya itu. Dia tidak mau anak perempuannya terluka karena hobinya itu, oleh karena itu si tou-chan meminta Kushina untuk mengubah hobinya menjadi yang lebih feminim seperti perempuan-perempuan lainnya dan contohnya pemain musik biola, Kushina sempat menolak sampai-sampai dia berteriak melawan tou-channya dengan debatan yang bisa dibilang keras pada tou-channya sehingga membuat tou-channya terkena penyakit jantung.

FLASHBACK

Disaat Kushina pulang sekolah dan tiba dirumahnya…, maid yang bekerja dirumahnya berkata kalau dia dipanggil oleh tou-channya di tempat kerjanya, padahal hari itu dia merasa sangat lelah sekali ingin istirahat dikamarnya sebelum dia pergi latihan karate, tetapi apa gerangan karena si tou-chan yang memanggilnya jadi dia menurutinya saja, setibanya didepan pintu ruangan tempat kerja tou-channya, dia mengetuk pintu ruangan tersebut tiga kali dan terdengarlah suara serak basah sang tou-chan dibelakang pintu tersebut.

"ada apa tou-chan memanggilku?" Tanya Kushina seraya menutup pintu

"ayah ingin membicarakan sesuatu padamu Kushina"

"membicarakan soal apa?" perasaan Kushina mulai tidak enak ketika tou-channya sedikit gugup untuk berbicara

"er.., begini…, apa kau akan latihan nanti?"

"iya, ini kan hari selasa. Masa tou-chan lupa sih" sahut Kushina heran dengan pertanyaan tou-channya

"oh iya, tou-chan lupa"

Kushina mengerutkan keningnya semakin heran dengan perkataan tou-channya itu, tidak biasanya tou-channya berkata aneh seperti itu, dia merasa ada yang aneh dengan tingkah tou-channya itu bahkan terkadang dia merasakan perasaan tidak enak yang melandanya jarang-jarang.

"tou-chan kenapa sih?" Tanya Kushina penasaran kenapa tou-channya bertingkah aneh hari itu.

"tidak apa-apa, tou-chan hanya…, er. Bolehkah tou-chan meminta sesuatu?" Tanyanya dengan nada pelan sekaligus gugup

"meminta sesuatu?" ulang Kushina dengan alis berkerut

"yah, boleh tidak?"

"memangnya Tou-chan ingin meminta apa?"

"Tou-chan ingin kau…, merubah hobimu, bisakah kau rubah hobi kelaki-lakianmu dengan hobi yang sedikit perempuan?"

Kushina melotot garang kearah tou-channya, seharusnya hobinya itu adalah haknya jadi bukan hak tou-channya. Apapun hobi yang diinginkannya tidak boleh diikut campuri oleh siapapun apalagi dirubah. Dia merasa marah sekaligus kesal pada tou-channya saat itu, dia mendeathglare tou-channya dengan sangarnya saat itu, dia mencoba menahan emosinya pada sang tou-chan didepannya untuk meminta penjelasan kenapa tou-channya berkata demikian padanya.

"apa maksud Tou-chan?"

"tou-chan tahu kau sangat hobi karate tetapi hobi karate itu sembilan puluh persen adalah hobinya laki-laki sedangkan kau itu perempuan, kelihatannya bagaimana gitu kalau seorang perempuan berhobi karate"

"memangnya kenapa kalau aku berhobi karate?! Apa aku akan berlaku kasar?" Tanya kushina dengan nada menantang, dia tahu dia salah dalam ucapannya tetapi karena terbawa emosi dia jadi tidak bisa mengendalikan dirinya dengan sepenuhnya.

"tidak.., tou-chan yakin kau tidak akan berlaku kasar, tapi.."

"lalu kenapa tou-chan ikut campur dengan hobiku itu"

"tou-chan hanya tidak mau kau salah aliran sayang"

Perkataan si tou-channya saat itu membuat kushina sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia meledak dengan teriakkan yang sangat keras

"SALAH ALIRAN !, APA MAKSUD TOU-CHAN AKU AKAN MENJADI WANITA MURAHAN DENGAN HOBIKU INI, GITU !"

"tidak…bukan itu. Tou-chan takut kau tidak mendapatkan sesuatu yang…er, yang tidak menghasilkan sesuatu"

"JADI HOBIKU INI TIDAK MENGHASILKAN SESUATU, GITU !. JADI MENURUT TOU-CHAN HOBIKU INI HANYA MEMBUAT KERUSAKAN !"

"er, tou-chan…"

"AKU TIDAK MAU MERUBAH HOBIKU !, TEKADKU PADA BELA DIRI KARATE SUDAH BULAT DAN TIDAK BISA DIPUNGKIRI LAGI. POKOKNYA AKU TIDAK MAU MERUBAHNYA, MASA BODOH DENGAN APA YANG TOU…"

"KAU HARUS MENDENGARKAN TOU-CHANMU GADIS MUDA !" teriak Hashirama tidak kalah kerasnya, ternyata Hashirama juga sudah tidak bisa menahan emosinya juga pada anaknya.

Kushina terdiam mendengar teriakkan tou-channya, bibirnya terasa kaku disaat tou-channya memarahinya sebegitu kerasnya, emosi yang meluap-luap di wajah ayahnya dia pandangi dengan tatapan takut.

"tou-chan sudah memberikan apapun yang kau mau. Dari tempat tidur besar, mobil mahal, baju mahal dan sebagainya. Tou-chan menuruti semua yang kau minta meskipun itu mustahil tuk ditemukan, tou-chan selalu mengabulkannya karena kamu anak yang paling tou-chan sayang setelah kakakmu !. Kenapa dengan semua yang tou-chan berikan padamu kamu berikan dengan kata-kata keras seperti itu?, tou-chan hanya memintamu satu permintaan saja, kenapa kau tidak mau mengabulkannya? Kenapa kau menolaknya padahal tou-chan tidak pernah meminta apapun darimu"

Mata Hashirama berkaca-kaca setelah mengatakannya, dia merasa sangat sakit sekali dengan ucapan Kushina yang menolak permintaannya. Tetapi Hashirama lupa satu hal soal sifat anaknya, dia lupa kalau Kushina adalah anak keras kepala, dia tidak akan tersentuh dengan tangisannya si Hashirama, dia tetap bertekad bulat dengan pendiriannya soal tidak mau merubah hobinya.

Kushina menggelengkan kepalanya dengan mantap saat itu sehingga membuat rambut merahnya berkibar kekiri dan kekanan dengan cepatnya.

"aku tetap tidak mau, aku tetap akan mempertahankan hobiku. TITIK !" dengan suasana hati masih marah pada ayahnya, dia memutar tubuhnya dengan cepatnya dan seketikanya dia memegang kenop pintu setelah Hashirama sang Tou-channya memanggilnya, tiba-tiba suara gelas kaca terjatuh kelantai dan suara lirihan pelan Hashirama terdengar jelas ditelinganya sehingga membuat Kushina tersontak kaget dan refleks memutar tubuhnya kembali menatap ayahnya yang telah berbaring dilantai ruangan kerjanya sambil memegang dadanya dengan expresi kesakitan, Kushina melebarkan matanya panic dengan apa yang dilihatnya lalu melesat berlari mendekati tou-channya yang berbaring tidak berdaya dilantai sambil merintih kesakitan.

"tou-chan !, tou-chan !. tou-chan kenapa?" tanyanya mulai panic sambil mengangkat setengah tubuh ayahnya kesandaran tubuhnya. Air mata mulai bercucuran dimatanya melihat ayahnya merintih-rintih kesakitan, dia sudah kehilangan ibunya yang tercinta jadi dia tidak mau ayahnya juga meninggalkannya, dengan keras dia berteriak meminta tolong dan tidak lama setelah itu dua maid yang bekerja dirumah-nya membuka pintu dengan terburu diikuti nafas berburu gara-gara berlari.

"Tolong telfon ambulan !, cepat !'

Sudah dua jam lebih Kushina menunggu ayahnya di UGD, dia berjalan bolak-balik dengan rasa panic yang menyusuri fikirannya, dia ber'doa ditiap dia berjalan bolak-balik agar nyawa tou-channya tidak dicabut, dan dia berjanji kepada kami-sama kalau tou-channya selamat dia berjanji akan membuat tou-channya bahagia dan tidak akan membuatnya kecewa. Dengan rasa khawatir sang dokter tidak keluar-keluar dari ruangan, dia sampai-sampai menggigit bibir sangat kuat sekali sehingga membuat bibirnya berdarah, air mata sebesar biji jagung mulai bercucuran di kulit pipinya yang mulus dan putih itu, dia duduk di kursi penunggu dengan rasa bersalah yang menjadi-jadi. Dia membayangkan apa yang terjadi dan apa yang dia perbuat pada ayahnya sebelumnya. Jika saja dia menuruti perintah ayahnya tadi…, ayahnya pasti tidak akan seperti ini.

Sekitar setengah jam kemudian, pintu UGD akhirnya terbuka. Kushina dengan cepat menghampiri sang dokter yang mulai keluar dari ruangan tersebut dengan mata sembab karena habis menangis, dia ingin mempertanyakan bagaimana keadaan ayahnya.

"bagaimana keadaan tou-chan, Tsunade-san?" Tanya Kushina pada wanita yang kira-kira berumuran empat puluhan yang bermabut pirang dan mempunyai tanda seperti berlian di dahinya.. wanita yang bernama Tsunade tersebut menyentuh bahu kirinya Kushina dengan lembut sambil tersenyum kemudian berkata

"keadaan tou-chanmu mulai membaik, untung saja kamu tepat waktu membawa tou-chanmu kerumah sakit"

"syukurlah…" dia beryukur kalau ayahnya akhirnya selamat, kemudian di detik-detik kesyukurannya…, dia mengingat kalau Tsunade berkata 'untung saja kamu tepat waktu membawa tou-chanmu kerumah sakit' sehingga rasa bersyukurnya tiba-tiba menghilang dan mulai khawatir kembali

"memangnya apa penyakit yang menyerang tou-chan Tsunade-san?"

"tou-chanmu terkena penyakit jantung Kushina"

Dengan refleks ketika Tsunade menjawab pertanyaannya Kushina dia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya diikuti dengan mata melebar terkejut dengan apa yang didengarnya, tou-chan terkena penyakit jantung pasti gara-gara aku, semua gara-gara aku. Batin Kushina menyalahkan dirinya sendiri.

"ini semua salahku…semuanya salahku. Aku yang telah membuat tou-chan terkena penyakit jantung ini semua salahku !" teriak Kushina sambil menangis

"sudah Kushina jangan menangis, jangan salahkan dirimu. Tou-chanmu tadi bilang padaku untuk memanggilmu jadi kau boleh masuk. Temuilah dia"

Dia mengangguk pelan kemudian dia berkata terima kasih pada Tsunade dan mulai memasukki ruangan.

"tou-chan…"

"Kushina-chan"

Kushina mendekati tou-channya sambil menangis dan setibanya disana dia memeluk tou-channya sangat erat

"maafkan aku tou-chan…, maafkan aku gara-gara aku tou-chan jadi begini, maafkan aku" sesal Kushina berkali-kali pada Hashirama

Hashirama membelai lembut rambut merah anaknya penuh dengan kasih sayang disaat Kushina memeluknya

"sudah..sudah tidak apa-apa sayang, tou-chan maafkan kamu kok. Sudah yah, jangan menangis, lagipula ini bukan salahmu kok. Ini semua salah ayah"

Kushina melepaskan pelukannya kemudian menghusap air mata yang berada dipipinya dengan punggung tangannya, nafasnya masih terputus-putus karena masih menahan tangis disaat dia ingin berbicara.

"tou-chan…, kalau tou-chan mau aku merubah hobiku…baiklah aku akan merubah hobiku"

Hashirama melebarkan matanya tidak percaya dengan apa yang dikatakannya

"aku akan benar-benar menjadi seorang gadis yang tou-chan mau"

"benarkah itu sayang?"

"iya…, aku akan berusaha. Apa yang tou-chan inginkan agar aku menjadi benar-benar anak yang tou-chan banggakan"

"apa kau serius dengan ucapanmu sayang?"

"yah, demi tou-chan"

Hashirama tersenyum lembut

"jadilah pemain biola…"

FLASHBACK END

Jika dia tidak bisa menahan emosinya mungkin dia bisa saja memukul sang Maestro sampai-sampai dia hijrah ke Italy tanpa naik pesawat, tetapi Kushina telah berjanji pada tou-channya agar belajar serius dalam permainan biolanya ini, apalagi sang Maestro tersebut adalah orang yang dipilih tou-channya untuk melatihnya jadi jika dia melawannya maka pasti tou-channya akan kecewa padanya dan mungkin saja penyakit jantungnya akan kumat lagi jadi lebih baik dia berdiam diri diomeli pengajar biolanya daripada melawannya yang mungkin akan berakibat fatal pada ayahnya nantinya.

"sudah !, latihan hari ini selesai saja…minggu depan kita latihan lagi" dengan rasa kesal sang Maestro mengambil barang-barangnya di meja lalu melesat turun panggung lalu dia keluar tanpa menoleh kembali pada Kushina.

Kushina mendesah jengkel ketika pengajar biolanya sudah tidak kelihatan dipandangan matanya, dia menirukan amarah gurunya tadi dengan nada sindiran yang mungkin bisa dibilang kasar, dia bangkit dari tempat duduknya dan meletakkan biolanya ke tas biolanya dengan rasa jengkel, untuk kedua kalinya dia menghembuskan nafas. Dia merasa lelah dan merasa tidak kuat dengan tingkah gurunya, mungkin suatu saat disaat waktu yang tempat untuk dibicarakan, dia akan meminta ayahnya agar mencarikan guru yang lebih baik dari guru tadi.

Kushina melesat turun dari theater panggung musik tersebut dengan amarah masih merajalela bahkan terkadang dia menendang kursi tempat duduk penonton untuk meluapkan isi kemarahannya. Seketikanya dia keluar dari theater…, dia terkejut ketika jalannya telah dihalangi oleh seorang wanita seumuran dengannya.

"kau…"

TBC

A/N : hohoho…, akhirnya chap 1 selesai…lelah juga yah membuat story ini karena membutuhkan imajinasi yang tinggi dan kuat huhu *plak*. Mangap yah kalau chap Shisui yang satu ini jelek…, wajarlah namanya juga pemula, jadi tolong bagi para senior-senior shisui di fanfic mohon bantuannya untuk memberikan shisui tips-tips bagaimana cara membuta fanfic yang bagus please *tampang puppy eyes*, berikan shisui review yah agar shisui lebih semangat melanjutkan ceritanya…JAA-MINNA~SAN

Please…

Review…