another flashback chapter! happy reading~

-The Chois-

Written by: wonkyumafias

Main Casts: Siwon and Kyuhyun SJ | Minho SHINee | Suho EXO

Main Pairs: WonKyu | 2min | Sudo

EPISODE 8:

Happy Day With Nanny EunHae

Dua remaja kelas 1 SMA itu takjub melihat rumah keluarga Choi yang besar dan mewah.

"Ckckckck, rumah ini seperti istana," ujar Eunhyuk sambil berbinar.

"Kau benar. Syukurlah kita diterima kerja part time di sini. Gaji kita pasti besar! Yang punya rumah saja kaya raya begini," sahut Donghae.

Mereka berdua lalu saling melirik dan tertawa-tawa. Tawa mereka terhenti ketika melihat dua orang pria datang menghampiri mereka.

"Eunhyuk dan Donghae?" tanya salah seorang dari pria itu yang berambut hitam.

"Iya….," jawab Eunhyuk dan Donghae berbarengan.

"Aku Choi Siwon. Selamat datang di rumah kami," Siwon menyalami kedua pemuda itu.

"Ini istriku, Choi Kyuhyun," Siwon memperkenalkan pria berambut cokelat di sampingnya.

"Selamat datang," sapa Kyuhyun sambil tersenyum. Eunhyuk dan Donghae membungkuk dengan sopan.

"Baiklah, mulai hari ini kalian akan bekerja sebagai pengasuh dua putra kami," kata Siwon, "tugas kalian adalah menjemput mereka dari sekolah dan menemani mereka sampai aku dan istriku pulang dari kantor. Mengerti?"

"Mengerti Tuan Choi," jawab Donghae. Eunhyuk mengangguk.

"Pagi ini aku akan mengantar mereka sekolah. Kalian berkenalanlah dulu dengan mereka ya," kata Siwon lagi. Kyuhyun menoleh ke belakang dan memanggil dua anak kecil yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Junmyeon! Minho! Sini nak!"

Eunhyuk dan Donghae tersenyum melihat seorang bocah lelaki berkulit putih menggandeng adiknya yang memakai topi berwarna hijau.

"Junmyeon, Minho, kenalkan ini Eunhyuk dan Donghae. Mulai hari ini, mereka yang akan menjemput kalian di sekolah dan menemani kalian sampai Appa dan Umma pulang, mengerti?" Kyuhyun berlutut dan merangkul kedua putranya sambil mendekatkan mereka ke arah dua pengasuh baru mereka.

Junmyeon tersenyum kecil dan mengangguk. "Mengerti, Umma. Salam kenal Eunhyuk-ssi, Donghae-ssi, aku Choi Junmyeon," bocah berumur 8 tahun itu menundukkan kepalanya dengan sopan.

Donghae terkesima. "Hyuk, anak itu seperti malaikat, senyumnya indah dan ia sangat sopan," bisiknya pada Eunhyuk. Eunhyuk tersenyum lebar.

"Salam kenal, Junmyeon-ssi! Panggil saja kami hyung, oke?" kata Eunhyuk kemudian.

Junmyeon tersenyum malu. Selama ini ia yang selalu dipanggil hyung oleh Minho. Ia mengira-ngira bagaimanakah rasanya memiliki dua orang hyung dan bisa memanggil mereka dengan sebutan itu? Bocah itu pun langsung setuju dengan menganggukkan kepalanya antusias.

"Ummaa….," Minho memeluk leher Kyuhyun dan bersandar di bahu ibunya. "Minho takut… itu siapa… wajahnya seram," kata Minho pelan tapi cukup dapat terdengar. Jari mungilnya menunjuk Eunhyuk.

Eunhyuk melotot. Donghae tertawa terpingkal-pingkal.

"Minho itu tidak sopan!" tegur Siwon, Kyuhyun, dan Junmyeon bersamaan.

Wajah Eunhyuk memerah, antara malu dan kesal. Tapi ia tidak mungkin bisa marah pada anak semanis Minho.

"Maafkan dia ya," kata Siwon sungkan. Eunhyuk hanya tersenyum pahit. "Tidak… tidak apa-apa Tuan Choi. Minho masih kecil, belum bisa mengerti bagaimana ketampananku sesungguhnya."

Hening sejenak.

Siwon dan Donghae tertawa terbahak-bahak. Kyuhyun sejenak bingung melihat tingkah suaminya. Tapi sepertinya ia memang cocok dengan kedua remaja itu. Siwon memang bercerita bahwa ia sudah melakukan interview pada Eunhyuk dan Donghae sebelum mempekerjakan mereka,. Siwon bisa melihat kebaikan dan ketulusan dalam diri kedua pemuda itu. Ditambah lagi, Eunhyuk dan Donghae suka bercanda. Ia yakin Junmyeon dan Minho bisa menjalani hari-hari yang ceria bersama mereka.

Tidak lama kemudian semua mata tertuju pada Minho. Bocah 7 tahun itu tertawa-tawa kecil.

"Tuan, maaf, ternyata Tuan sangat tampan kalau tertawa! Maafkan Minho ya!" kata Minho, membuat hati Eunhyuk meleleh. Namun itu tidak lama, karena Donghae tiba-tiba memukul lengannya sambil meledek, "Tampan dari sebelah mana HAHAHAHAH!"

"Bukannya kau juga suka memujiku tampan, wueeek," Eunhyuk meleletkan lidah. Keluarga Choi ikut tertawa kecil melihat tingkah mereka berdua. Sama seperti Siwon, kini Kyuhyun sudah bisa mulai menaruh kepercayaan pada mereka untuk mengasuh kedua putranya tercinta.

"Baiklah! Sudah waktunya kami berangkat. Kalian juga harus sekolah kan?" Siwon mengakhiri perkenalan pagi itu.

"Iya, terima kasih Tuan Choi," kata Donghae, "kami sudah tidak sabar untuk bermain dengan Junmyeon dan Minho."

"Sampai nanti hyung!" Junmyeon melambaikan tangan sambil kembali menggandeng Minho.

"Eunhyuk-hyung nanti main sama Minho yaa!" kata Minho. Eunhyuk mengangguk. "Iya! Sampai nanti Minho!"

Mereka keluar dari kediaman Choi dan pergi menuju tempat beraktivitas masing-masing.

-TheChois-

Junmyeon mengejar adik lelakinya yang berlari melintasi lapangan menuju gerbang sekolah.

"Minho-ah! Minho-ah! Jangan lari-lari nanti jatuh!" tegur Junmyeon dengan tangan terulur mencoba menangkap Minho. Tapi lari Minho jauh lebih kencang darinya.

"Minho sudah tidak sabar mau main dengan Eunhyuk-hyung!" jawab Minho.

"Minho! Hati-ha—"

BRUK!

Minho jatuh dengan posisi telungkup diatas rumput. Junmyeon panik bukan main dan langsung menghampiri adiknya.

"Minho…?" Junmyeon berlutut dan memanggil adiknya yang tidak bergerak.

"HUWAAAAAA SAKIIIIIT HUWAAAA!" tangis Minho terdengar hingga keluar sekolah.

"Minho… kan sudah hyung bilang jangan lari-lari… sekarang tahu kan akibatnya, aduh Minho," Junmyeon menggelengkan kepala. "Sudah jangan menangis, Minho sudah besar, tidak boleh cengeng!"

"HUWAAAAAA!" air mata Minho terus mengalir sembari Junmyeon membantunya bangkit dan membersihkan wajah Minho yang kotor dengan saputangannya.

"Lho? Minho? Kau kenapa?" tiba-tiba Eunhyuk datang menghampiri Minho.

"Eunhyuk-hyung…. huhuhuhu," Minho mengulurkan tangannya pada Eunhyuk sambil terisak-isak. Junmyeon mengelus-elus kepala adiknya.

"Tadi dia lari cepat sekali supaya cepat bisa bertemu denganmu di gerbang, Hyung," cerita Junmyeon, "akhirnya malah jatuh."

"Minho sampai terjatuh seperti ini demi aku? Ya ampun," Eunhyuk mengalihkan wajah dan terisak dengan dramatis. Donghae yang mengikutinya dari belakang memukul kepalanya pelan.

"Jangan malah ikut menangis!" tegur Donghae.

Eunhyuk segera menerima uluran tangan Minho dan membantunya berdiri. Ia lalu menggendong Minho di belakang punggungnya sementara Donghae membawakan tas sekolah Minho.

"Ayo, segera kita pulang dan makan siang! Minho jangan menangis, ya. Kan sudah bertemu hyung," hibur Eunhyuk. Minho mengangguk dan mulai bisa tersenyum.

"Maaf merepotkan Eunhyuk-hyung, Donghae-hyung," ucap Junmyeon.

"Tidak apa-apa Junmyeon, sudah tugas kami kok," kata Donghae sambil mengulurkan tangan pada Junmyeon. "Yuk, kita pulang sama-sama."

Junmyeon berbinar dan mengangguk. "Iya!" Ia menggandeng tangan Donghae lalu keempat orang itu berjalan bersama menuju kediaman Choi yang tak jauh dari sekolah.

-TheChois-

Hari itu mereka habiskan untuk mengerjakan PR dan memakan fried chicken yang dipesan Eunhyuk. Junmyeon dan Minho merasa tidak masalah jika kedua nannynya tidak bisa memasak, yang penting mereka tetap bisa makan.

"Umma juga tidak bisa masak kok," kata Junmyeon, "tapi kadang-kadang Appa memasak untuk kami!"

Donghae tersenyum lalu mengambil tisu untuk mengelap saus di mulut Junmyeon. "Appa kalian keren ya!"

"Minho dan Junmyeon-hyung sayang dua-duanya!" sahut Minho riang. Eunhyuk tertawa.

"Sudah sudah, jangan makan sambil bicara!" tegur pemuda penggemar pisang itu. "Setelah makan kita lanjut mengerjakan PR ya!"

"Aaaah Minho tidak suka PR!" keluh Minho. Tapi ia tetap menyelesaikan makan lebih cepat daripada Junmyeon.

"Nanti kalau PR sudah selesai kalian mau main apa?" tanya Donghae.

"Kita main playstation!" jawab Minho semangat.

"Minho suka main playstation sepak bola," tambah Junmyeon.

"Oke, nanti kita main itu ya!" kata Donghae, membuat kedua anak asuhnya bersorak.

xxx

Kyuhyun tiba di rumah dan menemukan Eunhyuk dan Donghae menunggunya di ruang keluarga.

"Junmyeon dan Minho sudah tidur ya?" tanya Kyuhyun.

"Ah, selamat malam," sapa Donghae. "Iya, mereka tadi sudah mandi, makan, mengerjakan PR, lalu kami main PS sama-sama. Setelah itu kami mengantar mereka tidur."

"Kerja bagus," puji Kyuhyun senang. "Kalian boleh pulang!"

"Terima kasih," jawab Eunhyuk. Ia dan Donghae lalu berpamitan dan menitipkan salam untuk Siwon.

Usai mengantar kedua pengasuh itu ke pintu depan, Kyuhyun berganti pakaian tidur dan menyelinap ke kamar anak-anaknya.

"Kelihatannya mereka senang dengan pengasuh barunya," ucap Kyuhyun pelan, takut membangunkan Junmyeon dan Minho. Ia merapikan selimut Minho yang berantakan dan mengembalikan buku yang dipegang Junmyeon ke rak buku. Tidak lupa ia mengecup kening anak-anaknya satu-persatu.

"Selamat tidur anak-anak," kata Kyuhyun sambil keluar perlahan dari kamar.

xxx

Hari demi hari Eunhyuk dan Donghae semakin dekat dengan Junmyeon dan Minho. Besok sekolah libur dan kedua anak itu minta dibawa ke taman bermain segera setelah pulang sekolah.

"Aku sudah minta izin pada Ayah kalian," kata Donghae pada Junmyeon dan Minho ketika mereka berjalan pulang dari sekolah. "Tapi kalian harus ganti pakaian dan makan dulu, oke?"

"HOREEE!" sorak Minho.

"Dan jangan lupa makan buah biar sehat," Eunhyuk tiba-tiba mengeluarkan sesisir pisang dari kantung kertas yang dibawanya dan membagi-bagikan pisang itu pada Junmyeon, Minho, dan Donghae.

"Kau ini selalu saja," Donghae berkomentar, tapi pisang itu tetap ia makan. Eunhyuk tersenyum lebar.

xxx

Donghae memakaikan Junmyeon dan Minho topi supaya mereka tidak kepanasan. Mereka lalu naik bus menuju taman bermain.

"Hyung, Hyung, kenapa kita tidak naik mobil?" tanya Junmyeon polos ketika mereka duduk di bus.

"Karena Donghae payah kalau menyetir," sindir Eunhyuk, "aku bisa menyetir tapi aku belum dapat surat izin. Umurku belum cukup."

"Oooooh begituuuu," Junmyeon mengangguk-angguk.

Mereka sampai di taman bermain. Begitu turun di halte bus, Minho berlari sekencang angin karena sudah tidak sabar lagi untuk bermain.

"Minho jangan lari!" teriak Eunhyuk sambil mengejar Minho.

Junmyeon dan Donghae berjalan dengan kalem sambil bergandengan tangan.

"Junmyeon, kau mau naik apa?" tanya Donghae.

"Ayo kita naik roller coaster! Lalu ke rumah hantu!" Minho menggantikan kakaknya menjawab dan menyebutkan permainan-permainan yang menantang adrenalin.

Eunhyuk terbatuk. "Memang kau pikir tinggimu sudah cukup untuk naik itu?" ia memandangi roller coaster besar yang ada di sana.

"Ya kita naik untuk yang seumuranku, Hyuuuung," jawab Minho cerdas. Eunhyuk nyengir.

Donghae kembali bertanya pada Junmyeon yang diam saja sedari tadi. "Junmyeon juga mau naik roller coaster dan ke rumah hantu?"

Junmyeon memucat. "Tidak, Hyung. Aku takut. Aku naik itu saja," ia menunjuk merry-go-round yang ada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Minho menertawai kakaknya. "Junmyeon-hyung penakuuut! Penakuuuut!"

Junmyeon hanya memandangi paving di bawah kakinya. Eunhyuk menegur Minho untuk berhenti meledek kakaknya dan Donghae panik melihat ekspresi Junmyeon.

"Junmyeon?"

"Tidak apa-apa, aku memang seperti itu," jawab Junmyeon kalem dan sabar. Donghae menghiburnya dengan langsung mengajaknya naik ke merry-go-round. Eunhyuk lalu menemani Minho yang dengan semangat penuh mengantre untuk naik roller coaster.

xxx

Semakin sore taman bermain itu semakin penuh dengan pengunjung. Eunhyuk dan Minho sedang berjalan menghampiri Donghae dan Junmyeon yang menunggu mereka di kafetaria.

"Minho, jangan lepas tangan Hyung ya," ujar Eunhyuk pada Minho yang memakai topi hijau bergambar kodok. Tapi baru saja ia berkata begitu, Minho tiba-tiba menghilang dari pandangannya.

"Minho? Minho?" Eunhyuk memanggil dan melihat ke segala arah. "MINHOOO!"

Eunhyuk mulai panik dan berjalan kembali ke arah rumah hantu karena mereka baru saja masuk dari sana. Tapi Minho tidak terlihat dimanapun.

Ia lalu menelepon Donghae untuk menemuinya.

"Apa? Minho hilang?"

Suara Donghae yang terkejut bergema di ponsel Eunhyuk. "I-iya… tadi aku menggandengnya tapi terlepas…."

"Kalian tadi habis dari rumah hantu ya?" tanya Donghae.

"Iya," jawab Eunhyuk. Ia melangkahkan kaki menuju bagian informasi untuk mengumumkan kalau anak asuhnya hilang.

"Jangan-jangan…," suara Donghae kembali terdengar di telepon, "…MINHO DICULIK HANTU!"

Eunhyuk rasanya ingin meloncat ke dalam kolam di tengah taman. Atau lebih baik Donghae yang diceburkan ke sana?

"Jangan bodoh dong Lee Donghae!" amuk Eunhyuk. "Sekarang temui aku di pusat informasi! Cepat! Gandeng Junmyeon erat-erat jangan sampai terbawa kerumunan!"

Junmyeon memekik kaget ketika Donghae menggendongnya dengan satu tangan dan berjalan cepat. "Junmyeon! Tetap di dekatku! Aku tidak mau kau diculik hantu!"

Junmyeon mengerjapkan mata kebingungan.

xxx

Pengumuman tentang anak hilang bergema di seluruh area taman bermain. Minho yang sedang berjongkok di semak-semak dekat kolam karena mengikuti seekor kodok mendengar pengumuman itu.

"Telah hilang seorang anak bernama Choi Minho?" ia mengulangi. Ia melihat sekeliling dan menyadari kalau Eunhyuk tidak ada di dekatnya lagi.

"Aku dimana?" Minho panik. Ia masuk ke area pojok taman yang jarang dilewati orang. "Eunhyuk-hyung? Donghae-hyung? Junmyeon-hyung?" ia memanggil orang-orang yang dikenalnya.

"HYUUUUNG!" Minho menjerit sekuat tenaga dan mulai menangis. "Hyuuung kalian dimanaaaa?"

Rintik-rintik air mulai turun dari langit. Minho duduk memeluk lutut di bawah sebuah pohon besar dengan air mata berlinang.

"Hyung dimana….?"

xxx

"Junmyeon, karena hujan, kau tunggu di sini ya?" kata Donghae, menyuruh Junmyeon menunggu di bagian informasi.

"Hyung, apakah Minho akan ketemu?" tanya Junmyeon khawatir.

"Aku dan Eunhyuk akan mencarinya sampai ketemu. Petugas taman bermain juga akan membantu kami. Sementara itu kau di sini saja ya?" Donghae berusaha meyakinkan Junmyeon.

Junmyeon melepas topi birunya dan duduk rapi di bagian informasi. "Baiklah, Hyung. Aku akan tunggu di sini. Oh ya… aku punya firasat…."

"Firasat apa?" tanya Eunhyuk.

"Sepertinya Minho ada di tempat kalian berpisah tadi," kata Junmyeon, "coba carilah di tempat semula. Kurasa dia tidak jauh dari sana."

"Dari mana kau tahu, Junmyeon?" tanya Eunhyuk lagi.

Junmyeon tersenyum kecil. "Aku hanya merasakannya."

Eunhyuk dan Donghae saling berpandangan. Mempercayai petunjuk dari Junmyeon, kedua remaja itu lalu berlari menembus rintik hujan sambil memanggil-manggil Minho, mencari anak kecil bertopi hijau.

xxx

Minho memberanikan diri berdiri dan keluar dari pohon.

"Minho tidak boleh takut!" ujarnya pada diri sendiri, "padahal berani masuk ke rumah hantu, masa' tersesat saja takut!"

Ia melangkah pelan mencari letak kolam tempatnya mengejar kodok tadi. Mengikuti jalan setapak kecil, ia mulai bisa melihat kolam yang dimaksud.

Di saat yang sama Eunhyuk yang kebasahan menemukan anak asuhnya. "MINHO!"

Minho berbinar melihat Eunhyuk dan Donghae yang mengikutinya di belakang. "Hyung!"

Eunhyuk segera berlari dan memeluk Minho. "Astaga Minho kau kemana sajaaaa? Kami mencarimu! Ayah dan Ibumu bisa memecat kami kalau kau menghilaaaaang!"

Minho yang sedih karena sudah mengkhawatirkan semua orang kembali menangis. "Maafkan Minho, Hyuuung…."

"Sudah, syukurlah Minho kami bisa menemukanmu. Ternyata benar kata Junmyeon," ucap Donghae, "ayo sekarang kita pulang!"

Minho mengangguk. Untungnya hujan mulai reda dan mereka berjalan bersama menjemput Junmyeon di bagian informasi.

Donghae merangkul bahu Eunhyuk erat-erat dan tersenyum lebar. "Syukurlah kita menemukannya. Aku benar-benar panik tadi."

Eunhyuk mengangguk. "Mianhae. Aku janji tidak akan ceroboh lagi."

Junmyeon langsung memeluk adiknya ketika mereka bertemu. Alhasil kaus Junmyeon ikut basah terkena kaus Minho yang kehujanan. Mereka segera menaiki bus untuk pulang dan sesampainya di rumah, Junmyeon dan Minho mengajak Eunhyuk dan Donghae untuk mandi air hangat bersama-sama.

xxx

Siwon dan Kyuhyun pulang bersama-sama hari itu. Junmyeon dan Minho menyambut mereka yang membawa makanan untuk makan malam.

"Appa! Umma!"

Siwon dan Kyuhyun memeluk dan menciumi kedua anak mereka.

"Waaah anak-anak Appa senang sekali hari ini! Main apa saja tadi?" tanya Siwon.

"Minho naik roller coaster terus Minho masuk ke rumah hantu! Minho tidak takut lho!" cerita Minho. "Hantunya tidak menakutkan!"

"Anak Appa memang pemberani!" puji Siwon sambil mengacak-acak rambut Minho.

"Junmyeon naik apa saja?" tanya Kyuhyun.

"Aku takut Umma, jadi aku hanya naik merry-go-round dan melihat-lihat," cerita Junmyeon dengan suara pelan.

"Ahahaha tidak apa-apa Sayang," kata Kyuhyun menghibur putra sulungnya.

Eunhyuk dan Donghae berdiri mematung di dekat keluarga itu. Kaus mereka yang kehujanan sudah mereka keringkan dengan pengering di mesin cuci dan dipakai lagi.

Mereka sangat takut Junmyeon atau Minho akan bercerita soal Minho yang menghilang. Tapi hingga Siwon dan Kyuhyun berpamitan untuk berganti pakaian, tidak ada satu pun yang menyinggung tentang hal itu.

"Kami ganti pakaian dulu. Kalian berdua ikut makan malam di sini, ya? Tunggulah di ruang makan," kata Kyuhyun sambil tersenyum. Dua pengasuh itu hanya tersenyum dan mengangguk.

Setibanya di ruang makan, Donghae dan Eunhyuk hanya memandangi dua anak kecil yang duduk di seberang mereka.

"Kenapa, Hyung?" tanya Junmyeon.

"Emm… kau tidak bilang pada orang tuamu kalau tadi… Minho hilang?" tanya Eunhyuk.

Junmyeon menggeleng. "Tidak. Yang penting Minho sudah ketemu dan dia janji padaku untuk tidak sembarangan mengikuti kodok lagi. Ya kan Minho?"

Minho mengangguk. "Maaf hyung semua, Minho sudah merepotkan," ucapnya, "lagipula Minho dan Junmyeon-hyung takut Appa atau Umma akan marah pada Eunhyuk dan Donghae-hyung kalau kami cerita soal itu. Kami tidak mau hyung dipecat... soalnya… soalnya kami sayang sama hyung…."

Donghae dan Eunhyuk kehabisan kata-kata melihat senyum tulus Junmyeon dan Minho.

"Kami ingin kalian berdua tetapi jadi pengasuh kami," tambah Junmyeon dengan senyum malaikatnya.

Tanpa banyak basa-basi, Donghae dan Eunhyuk segera berdiri untuk memeluk kedua anak itu.

"Terima kasih Junmyeon, Minho. Aku dan Eunhyuk juga masih ingin jadi pengasuh kalian. Kami sayang kalian berdua!" kata Donghae sambil memeluk Junmyeon erat-erat.

"Maafkan Hyung sekali lagi ya, Hyung tidak akan melepaskan tangan Minho lagi," kata Eunhyuk sambil memeluk Minho.

Siwon dan Kyuhyun yang memasuki ruang makan bingung melihat pemandangan di depan mereka.

"Kenapa mereka berempat saling berpelukan begitu?" bisik Kyuhyun pada suaminya.

"Entahlah," Siwon mengangkat bahu, "yang jelas aku senang kalau mereka bisa akrab dan menghabiskan waktu yang menyenangkan."

Kyuhyun tertawa kecil ketika Siwon merangkul pinggangnya. "Kau benar Wonnie. Syukurlah."

Sekali lagi hari itu menjadi satu dari sekian banyak hari yang menyenangkan bagi Junmyeon dan Minho. Mereka tidak sabar untuk bermain bersama lagi dengan para pengasuhnya, Eunhyuk dan Donghae.

-The End-


hello! long time no see!

here we come with the chois! thanks for waiting, thanks for reading, we hope you like it!

we'll see you in next episode!

and... class 3-x will be updated after this! please wait a bit more, thank you very much! xD

thanks for all the reviews!