Tittle : Romantica

Author : Me a.k.a Biechan

Pairing : YunJae a.k.a Couple fenomenal ^^

Gendre : Mature,M-preg,Fluffy and romantic

Rating : PG-15

NB : Rating bisa berubah kapan aja…

DON'T LIKE DON'T READ! Sorry about TYPO nad EYD :)

Semoga suka yah ^^

Enjoy it ^^

.

.

.

.

.

.

Pagi yang ceria di awal musim semi,masa liburan telah tiba dan hal ini sudah sangat ditunggu oleh setiap orang. Ditengah kerumunan beberapa anak remaja yang memakai seragam lengkap terlihat satu anak yang beda dari teman-temannya. Dia seorang laki-laki cantik yang hanya diam mendengarkan beberapa teman-teman perempuannya tengah berbincang dengan penuh antusias tentang guru fisika mereka yang tampan.

"Jaejoong-ah! apa kau mau ikut dengan kami berlibur ke Jeju?"tanya seorang anak perempuan disamping Jaejoong.

"Ani,akhir tahun aku akan pergi ke Jepang"kata Jaejoong membuat temannya menjadi berisik sambil menguncang-guncang tubuhnya pelan.

"Jinjja! kau akan ke Jepang! bolehkah kami ikut?"

"Euumm…ini acara keluarga,nanti lain kali saja kita pergi bersama ne?"kata Jaejoong berusaha membujuk teman-temannya.

"Yah,sudah…aku pulang duluan yah! Hari ini ummaku masak makanan kesukaanku"

Semua teman-teman Jaejoong satu persatu mulai pun melangkahkan kakinya menuju tempat yang sering dia datangi saat pulang sekolah. Sebuah taman bunga ditengah kota,saat siang taman akan menjadi sedikit sepi hingga Jaejoong bisa leluasa memainkan biola kesayangannya. Yah,Jaejoong seorang pemain biola. Dia suka mendengar suara musik dengan irama pelan dan lembut sesuai dengan kepribadiannya lembut dan pemalu,dia juga begitu polos.

"Tuan Jaejoong!"seorang namja tegak dengan pakaian jas tengah tersenyum padanya.

"Lee ahjussi…Joongie baru saja ingin bermain biola"keluh Jaejoong sambil memandang Lee ahjussi yang merupakan pengasuh Jaejoong.

"Tuan muda harus pulang sekarang,tuan muda lagi-lagi meninggalkan saya di sekolah sendirian"kata Lee ahjussi.

"Lain kali Joongie akan mencari tempat sembunyi yang baru"kata Jaejoong sambil memandang Lee ahjussi tajam namun terkesan imut.

"Untuk apa?"

"Supaya Lee ahjussi tidak menemukan aku"

"Jangan berkata seperti itu tuan muda…nah,sekarang kita pulang tuan besar menunggu dirumah katanya hari ini tuan muda harus pulang cepat"

Jaejoong menghela nafas panjang sambil membereskan kembali biolanya kemudian berjalan meninggalkan Lee ahjussi menuju mobil yang sudah menunggunya di pintu keluar taman.

Saat sampai didepan rumah yang cukup megah,Jaejoong bergegas turun dari mobil. Beberapa maid menundukkan kepalanya saat Jaejoong melawati mereka. Langkahnya terhenti saat melihat sosok yang selalu membuatnya berdebar-debar namun sering kali juga membuatnya menjadi takut. Sosok itu memandang Jaejoong dengan senyuman dibibirnya sambil menjulurkan tangannya kearah Jaejoong.

Jaejoong melangkahkan kakinya perlahan mendekati sosok tersebut. Tubuh kecilnya ditarik hingga masuk kedalam sebuah pelukkan hangat,Jaejoong pun ikut membalasnya. Sosok itu adalah Jung Yunho,seorang pria dewasa yang sangat berbeda jauh dengan Jaejoong. Sosok yang kini selalu melindunginya dan menyayanginya lebih dari apapun. Jung Yunho merupakan suami sah dari Kim Jaejoong yang kini telah menyandang marga Jung.

Mereka menikahi karena mereka saling mencintai meski umur mereka berbeda begitu jauh. Jaejoong masih berumur 16 tahun sedang Yunho sudah berumur 40 tahun. Terdengar seperti pedofil bukan,tapi intinya mereka saling mencintai meski umur mereka yang terlampau jauh satu sama lainnya.

Awalnya pernikahan mereka ditentang keras oleh seluruh keluarga besar Jaejoong meski pun Yunho orang kaya raya sekali pun bahkan appa Jaejoong memfitnah Yunho jika menculik anaknya dan melakukan pelecehan hingga Yunho harus mendekam di jeruji besi karena kesalahan yang tak diperbuatnya. Alasan penentangan pernikahan mereka adalah jarak umur mereka yang lebih pantas seperti anak dan appa bukan sepasang kekasih. Selama seminggu Yunho ditahan di kantor kantor polisi Seoul namun hal itu tidak berangsur lama saat Jaejoong meninggalkan rumah dan akan kembali saat Yunho dibebaskan,guru-guru Jaejoong juga ikut sedih dan sangat prihatin.

Yunho yang merupakan seorang pengusaha terkenal menjadi buruk dimata orang-orang disekitarnya bahkan kolega yang bekerja sama dengannya. Tapi Yunho tidak peduli karena cinta telah membutakan hati dan pikirannya. Opini masyarakat mengatakan bahwa Yunho merupakan pria sakit yang ingin menikahi anak dibawah umur. Namun semuanya berubah saat Jaejoong mengatakannya di konferensi pers bersama Yunho kepada publik setelah Yunho bebas bahwa dia mencintai Yunho dan ingin menikah dengannya.

"Yunnie sudah makan?"tanya Jaejoong dengan suaranya yang lembut.

"Aku menunggumu pulang…"

"Yunnie nanti sakit,ayo kita makan…."

Jaejoong menarik tangan Yunho menuju meja makan yang dipenuhi oleh makanan lezat. Yunho memandang Jaejoong mencoba menggoda istrinya yang masih remaja itu dengan tatapan tajamnya yang menusuk.

"Yunnie jangan seperti itu…"Jaejoong mempoutkan bibirnya.

"Jangan kenapa boo?"

"Yunnie berisik…"kesal Jaejoong dengan bibir mengkerucut.

Yunho tertawa pelan sambil mengusap pipi pink yang Jaejoong yang kini berubah merah. Yunho menarik Jaejoong kepangkuannya.

"Kau wangi sekali,aku suka wangi sabunmu sejak dulu"kata yunho dengan wajah yang menggelung dileher Jaejoong.

"Aaah…Yunnie selalu mengatakannya setiap hari"kata Jaejoong mencoba mendorong wajah Yunho meski sesekali dia harus memeluk leher suaminya menahan desahannya.

"Diam sebentar,ada sesuatu di lehermu"kata Yunho mencari alasan agar bisa menikmati leher mulus istrinya.

"Akh! Appooo…"jerit Jaejoong.

Beberapa maid yang berdiri diruangan itu menundukkan kepalanya dengan cepat saat Yunho melakukan hal tersebut,hal itu sudah menjadi peraturan dan Yunho sendiri yang membuatnya.

"Yunn…nniee…"desah Jaejoong pelan dengan tangan meremas pahanya sendiri.

"Eum?"sahut Yunho dengan wajah terbenam di lekuk leher Jaejoong.

"Banyak maid…aah…."

"Mereka tidak melihat kita,mereka sudah menunduk"kata Yunho.

"Tapi-"

"Sayang,bolehkah-"

"Tuan besar ada…ah! jeongmal mianhae,saya tidak tahu jika tuan besar bersama tuan muda"

Kalimat yang ingin dikatakan Yunho terpotong saat seorang maid datang sambil membawa telpon membuatnya kesal. Yunho memandang maid itu tajam tetapi suara lembut Jaejoong melenyapkan aura kekesalannya. Dengan perasaan kesal Yunho mengambil dengan kasar telpon tersebut kemudian menyuruh maid itu mengembungkan pipinya tanda dia tak suka dengan tingkah Yunho.

"Maafkan dia yah?"pinta Jaejoong.

"Baiklah…"kata Yunho kemudian menerima telpon ditangannya.

"Yunnieee…"panggil Jaejoong sambil memicingkan matanya.

"Iya,aku tidak akan memecatnya boo…aku janji sayang"kata Yunho sambil menjauhkan telpon tersebut dari dirinya sebelum menjawab panggilan Jaejoong.

"Yah,sudah Joongie mau kekamar…"

"Untuk?"Tanya Yunho.

"Mau mandi,Yunnie mau ikut?"Tanya Jaejoong dengan mata bulatnya yang menatap Yunho.

"Boleh?"Tanya Yunho dengan wajah terkejut.

"Anii~~~ Joongie cuma bercanda"ledek Jaejoong sambil tertawa geli melihat Yunho.

Sebelum Yunho marah,Jaejoong sudah turun dari pangkuannya dan berlari menuju kamar mereka di lantai dua. Yunho hanya tersenyum melihat tingkah Jaejoong yang sangat kekanak-kanakan.

Senandung indah terdengar di dalam sebuah kamar yang begitu luas,Jaejoong tengah duduk dibalkon sambil membersihkan biola kesayangannya. Biola yang diberikan Yunho saat mereka masih menjadi sepasang kekasih. Banyak kenangan pada biola ini salah satunya Yunho.

Mata cantiknya memejam perlahan menikmati angin menerpa wajahnya mencoba merasakan sebuah irama yang tercipta dari hembusan angin tersebut. Bibirnya tiba-tiba tersenyum dan matanya terbuka perlahan tetapi senyumannya tiba-tiba mengendur bersamaan dengan raut wajahnya berubah memerah.

"Yunnie memalukan! Joongie malu di lihat sama maid tadi,dasar Yunnie pervert!"kata Jaejoong pada dirinya sendiri dengan pout lucu di bibir plumnya.

"Sayang,apa yang sedang kau lakukan disana?"Yunho tiba-tiba muncul dibelakang Jaejoong.

Jaejoong langsung menghambur memeluk Yunho dan Yunho membalasnya.

"Ada apa?"Tanya Yunho.

"Tidak apa…"jawab Jaejoong.

"Boo,hari ini aku harus ke Thailand sayang…"

Jaejoong melepaskan pelukannya dan menatap Yunho yang tersenyum padanya. Jaejoong menggelengkan kepalanya tanda dia tak ingin Yunho pergi.

"Aku hanya sebentar disana boo"

"Berapa hari?"Tanya Jaejoong.

"Dua minggu…"

"Itu tidak sebentar Yunnie! yang sebentar itu satu detik!"

Jaejoong merengek dengan kesal sambil memukul pundak Yunho sesekali. Keputusan meninggalkan Jaejoong sendiri memang sulit,ini pertama kalinya Yunho meninggalkan Jaejoong sendiri di Korea.

"Bagaimana kalau nanti Yunnie mengantar Joongie kerumah umma di Gwanju?"bujuk Yunho.

"Joongie tidak mau…"tolak Jaejoong.

"Kalau begitu di rumah orangtuaku saja?"bujuk Yunho lagi.

"Tidak mau Yunnieeee…."kesal Jaejoong.

"Kalau ikut denganku?"

"Mau Yunnie!"Jaejoong begitu senang mendengar ajakan Yunho.

"Lain kali saja yah? Ini urusan pekerjaan dan aku tidak bisa meninggalkannya…aku ingin Joongie mengerti"

"Liburan ke Jepang bagaimana? Yunnie sudah janji!"

"Aaahh,bagaimana kalau kita tunda dulu eum?"

Buir-buir airmata tiba-tiba saja jatuh dipipinya yang lembut,jaejoong menangis kecewa. Dengan sigap Yunho memeluknya dengan erat tetapi pelukannya malah mempersulit keadaan. Jaejoong menangis dengan sangat keras dan sesekali menggigit kemeja Yunho untuk menumpahkan kekesalannya.

"Yunnie tidak menepati janji…."

"Mianhae boo…"ucap Yunho pada dirinya.

Para maid mulai memasukkan koper Yunho ke dalam bagasi mobil sedangkan Yunho tampak berdiri di depan tangga menanti Jaejoong turun untuk mengantarnya tetapi tampaknya Jaejoong masih marah padanya.

"Tuan besar,semua koper anda sudah dimasukkan ke masih ada keperluan lainnya lagi?"

"Tidak ada lagi Lee ahjussi tapi aku ingin selama aku tidak dirumah tolong jaga istriku baik-baik jangan sampai dia sakit atau apapun itu. Saat aku pergi dan ketika aku kembali dia tidak terluka atau kekurangan satu apapun,kau mengerti?"

"Baik tuan besar…"

"Yah,sudah kita berangkat"

"Tidak menunggu tuan muda dulu?"Tanya Lee ahjussi.

"Nanti aku menelponnya saja"

Mobil lamborgini hitam milik Yunho melaju meninggalkan kediamannya sementara itu Jaejoong meratapi kepergian suaminya dari atas balkon kamarnya.

"Yunnie…"gumam Jaejoong sambil memeluk teddy bear raksasanya dengan erat. Teddy bear pemberian Yunho.

Sudah 2 hari kepergian Yunho ke Thailand untuk suatu pekerjaan,Jaejoong jadi keluyuran di rumah. Dia tidak boleh kemana-mana selama Yunho tak ada. Karena bosan Jaejoong berlari menuju ruang para maid mencari Lee ahjussi.

"Lee ahjussi!"panggil Jaejoong.

"Iya,tuan muda…apa ada yang tuan muda inginkan?"

"Iya,Joongie mau memanggil Junsu dan Changmin kemari boleh?"tanya Jaejoong.

"Sebaiknya tuan muda minta izin kepada tuan besar"

"Gomawo ahjussi!"

Jaejoong berlari dengan riang menuju kamarnya kemudian dengan cepat menyambar ponselnya untuk menelpon Yunho.

"YUNNIE!"teriak Jaejoong membuat Yunho diseberang tersentak kaget.

"Iya sayang…kenapa teriak?"

"Joongie mau memanggil Junsu dan Changmin ke rumah boleh yah? Joongie bosan sendiri…"

"Boleh,tapi hanya Junsu dan Changmin kan? Dia tidak ikutkan?"pertanyaan Yunho membuat Jaejoong bingung.

"Yang Yunnie maksud dia,siapa?"

"Sunbae tampan,JUNG-EUN-JAE…perlu diulang?"tanya Yunho dengan nada sindiran.

"Yunnie marah? Joongie tidak mengundang Eun jae sunbae! Hanya Junsu dan Changmin…"

"Aku percaya padamu boo,aku hanya bercanda…"

"Yunnie membuat Joongie menangis!"

"Apa?! Boo…ak-"

"Merong! Joongie bohong! Yah sudah…Joongie mau main sama Junsu dan Changmin!"

BEEP!

Jaejoong menutup ponselnya lalu tertawa terbahak-bahak membayangkan ekspresi kesal suaminya.

Kedatangan Junsu dan Changmin sedikit menghibur Jaejoong meski sebenarnya dia mengharapkan Yunho bersamanya sedang memeluknya dengan erat.

"Yunho ahjussi kapan pulang?"tanya Changmin.

"Yunnie bukan ahjussi changmin! jangan panggil suami Joongie seperti itu!"marah Jaejoong.

"Yunho memang ahjussi Joongie hyung"sahut junsu.

"Junchaann….Joongie kira junchan mengerti Joongie!"kesal Jaejoong.

"Miaan hyuungg"Junsu langsung menundukkan kepalanya.

"Yah,maaf hyung tapikan memang benar dia seorang ahjussi"kata Changmin lagi.

"Changmin!"kesal Jaejoong sambil menarik toples cemilan dari tangan Changmin namun ditarik kembali oleh Changmin.

"Tidak boleh! ini punyaku!"keukeuh Jaejoong.

"Yah!"bibir Changmin cemberut melihat toples cemilannya diambil Jaejoong.

"Hyung,aku mau bertanya tentang sesuatu"kata Changmin sambil menyunggingkan senyuman licik.

"Mau bertanya apa?"tanya Jaejoong.

"Apa Yunho ahjussi sudah melakukan itu padamu?"tanya Changmin.

"Melakukan apa?"tanya Jaejoong balik dengan wajah berusaha berpikir.

"Kau tidak mengerti?"tanya Changmin tidak yakin.

"Ani,Joongie tidak mengerti…"kata Jaejoong sembari menggelengkan kepalanya.

"Changmin,jangan merusak otak Joongie hyung! otaknya tak sedewasa otakmu"kata Junsu.

"Aku hanya membantu hyung"kata Changmin dengan santainya.

"Memangnya melakukan apa sih?"tanya Jaejoong.

"Apa kalian belum melakukan malam pertama?"

"Malam pertama….malam pertama itu apa?"tanya Jaejoong bingung membuat Changmin melengos tidak percaya.

"Sudahlah min,percuma! Jangan meracuni otak Joongie hyung…."

"Yah,apa Yunho ahjussi belum menyentuhmu hyung? maksudnya kalian bercinta bersama"kata Changmin dengan begitu terang-terangan.

Jaejoong seketika membeku,puzzle ditangannya jatuh kelantai lalu dengan ragu melihat ke arah Changmin yang nampak penasaran.

"Sudah!"kata Jaejoong singkat.

"Benar? Tapi kenapa aku merasa kalau hyung bohong?"kata Changmin curiga.

"Kau mau tahu saja! Itu urusanku tahu!"marah Jaejoong.

"Apa rasanya sakit hyung?"tanya Junsu.

"Pasti sakit junsu!"celetuk Changmin.

"Yak! diam kau! panggil aku hyung!"kesal Junsu.

"Berhenti! Sebaiknya kalian pulang"

"Tapi!"keluh Junsu dan Changmin serempak.

"Kalian membuat Joongie kesal!"

Jaejoong mengusir kedua sahabatnya itu keluar dari rumahnya.

"Tuan muda,tuan besar ingin bicara dengan anda…"kata Lee ahjussi.

"Tolong sambungkan ke kamar Joongie saja yah…"

Jaejoong berlari menuju kamarnya kemudian melompat ke atas tempat tidur sambil menyambar telpon rumah yang berada di kamarnya.

"Yunnie…"

"Boo…"

"Yunnie kapan pulangnya?"

"Masih beberapa hari lagi sayang…boo?"

"Iya?"

"Jangan nakal mengerti?"

"Joongie tidak nakal kok,tanyakan saja sama Lee ahjussi…Joongie selalu jadi anak baik kok"

"Jinjja? Kalau begitu anak baik harus mendapat hadiah"

"JOONGIE MAU YUNNIE!"seru Jaejoong disambut gelak tawa Yunho yang terdengar dari telpon.

"Joongie mau Yunnie? Benar? Kalau begitu tunggu Yunnie pulang"

"Mau sekarang!"kata Jaejoong lantang.

"Yunnie akan pulang secepatnya,jadi bersabarlah sebentar saja…"

"Pokoknya kalau Yunnie pulang,Yunnie harus melakukan apapun kemauan Joongie! Tidak boleh membantah dan Yunnie tidak boleh mengeluh! Arasso!"

"Perintah dijalankan!"kata Yunho sebari tertawa pelan.

"Yah,sudah! bye Yunnie! Merong!"

BEEP!

Jaejoong lagi-lagi memutuskan telpon tanpa membiarkan Yunho mengucapkan sesuatu.

"Hihihihi….pasti Yunnie sedang marah sekarang,pasti bibirnya sedang manyun! Itu akibatnya tidak mengajak Joongie! Yunnie merong!"

"Tuan muda,anda harus tidur"

Terdengar suara Lee ahjussi di balik pintu kamar. Jaejoong memperbaiki selimutnya kemudian mematikan lampu untuk tidur.

OoO

Hari ini Mrs. kim berkunjung kerumah Jaejoong dan Yunho,wanita tua itu begitu merindukan anaknya. Saat tiba dirumah Jaejoong kebetulan telah pulang sekolah,namja cantik itu menyambut ummanya dengan begitu bahagia.

"Yunho mana sayang?"tanya Mrs. kim.

"Yunnie ada pekerjaan di Thailand umma"

"Jadi kau sendiri dirumah? Kenapa tidak kerumah umma saja?"

"Joongie ingin dirumah saja,kalau Joongie dirumah tiba-tiba Yunnie pulang gimana?"

"Aigo,sekarang anak umma benar-benar sudah punya keluarga…perasaan baru kemarin umma melahirkanmu"

"Ish! Umma berisik"cemberut Jaejoong.

"Iya…iyaaa…tapi umma mau tanya apa Joongie sudah merasa mual atau pusing atau mau makan sesuatu yang Joongie ingin makan?"

"Joongie cuma mau Yunnie"kata Jaejoong dengan nada imut.

"Tsk! Umma bukan menanyakan tentang itu tapi tentang apakah tubuhmu merasakan ada keganjalan seperti orang hamil? Apa Yunho belum menyentuhmu? Maksud umma kalian berdua melakukan sesuatu untuk menghasilkan seorang bayi..."

Jaejoong kembali terkejut dengan ucapan sang umma,sekilas dia mengingat pelajaran biologi yang diterimanya disekolah hari ini tentang reproduksi.

"Kenapa umma bertanya seperti itu sih? Joongie jadi malu tahu!"

"Sudah,katakan saja…apa Yunho belum menyentuhmu sama sekali"

"Sudah kok! Yunnie sering melakukannya…"kata Jaejoong berbohong.

"Jinjja? Setiap hari? "tanya Mrs. kim

"Ne,setiap hari"jawab Jaejoong.

"Yunho kuat juga yah"gumam Mrs. kim,umma Jaejoong terlihat sedikit terkejut membayangkan hal itu.

"Umma?"panggil Jaejoong

"Tapi kenapa belum ada tanda-tanda hamil juga? Kenapa perut anakku belum membuncit juga yah? diakan punya rahim"batin Mrs. kim.

"Umma!"

"Ye?"

"Umma melamun yah…"

"Ani,sayang…"

"Umma,apa benar Joongie bisa hamil? Benar begitu?"tanya Jaejoong penasaran.

"Itu benar sayang,nantinya ada anak diperutmu makanya mintalah pada Yunho…umma sudah ingin menimang cucu dan kemarin Mrs. jung bahkan mau merencanakan bulan madu kedua untuk kalian karena bulan madu pertama tidak berhasil karena kau tidur"kesal Mrs. kim.

"Waktu itu Joongie lelah umma…"bela Jaejoong sembari memanyunkan bibir plumnya.

"Bagaimana bisa kau tidur sementara suamimu sudah menunggu moment itu? Bagaimana jika Yunho mencari pelampiasan? Mencari gadis lain untuk membuatnya hamil?"kata Mrs. kim mencoba memanas-manasi anaknya.

"Yunnie tidak mungkin mencari wanita lain ummaaaaaaa…."

"Makanya kau harus menuruti permintaan suamimu jika dia memintanya!"kesal Mrs. kim kepada anaknya.

"Joongiekan masih kecil"kata Jaejoong pelan sembari memainkan ujung bajunya.

"Kau kira saat umma dan appa melarang kalian menikah waktu itu karena menganggapmu sudah dewasa? Apalagi menikah dengan orang yang lebih tua,ini adalah resiko Joongie…kau yang ingin menikah dengan Yunho maka umma dan appa juga semuanya menyetujuinya dan sekarang umma mau kau mengabulkan permintaan umma dan tentunya Yunho menginginkan anak…"

"Yunnie tidak pernah bilang sama Joongie"

"Yunho pasti ingin mengatakannya tapi dasar anakku yang terlalu polos ini tidak mengerti"kata Mrs. kim dengan sentilan di jidat Jaejoong.

"Huwaaaa,umma appo!"kesal Jaejoong.

Jaejoong cemberut mendengar perkataan sang umma,Mrs. kim hanya tertawa geli melihat wajah anaknya yang tertekuk. Mrs. kim akhirnya tidak membahas masalah itu lagi dan memilih membuatkan makanan kesukaan anaknya,sementara itu Jaejoong tengah berbicara dengan suami tercintanya melalui video call.

"Yunnieeeee…."

"Ne,ada apa sayang?"

"Kapan pulang?"tanya Jaejoong sambil menusuk-nusuk pipi boneka bear dipangkuannya.

"Mungkin lusa sayang,kenapa? Rindu denganku?"

"Iyaaaaaa….sangaaatt rindu!"

"Lusa aku akan pulang jika pekerjaan disini sudah selesai…"

"Yunnie,ummaku datang kerumah…umma begitu menyebalkan"

"Eh? Waeyo?"nampak Yunho mengerutkan keningnya.

"Kata umma kalau Joongie tidak memberikan Yunnie baby nanti Yunnie akan mencari wanita lain dan membuatnya hamil! Padahal Yunnie tidak begitu kan yah?"kata Jaejoong panjang lebar.

"Tapi kalau terpaksa mungkin saja"kata Yunho dengan sebuah senyum jahil dibibirnya.

"YUNNIE!"teriak Jaejoong marah.

"Ahahaha,ani sayang…aku tidak mungkin melakukannya"

"Kalau Yunnie selingkuh dan membuat wanita lain hamil! Joongie juga mau selingkuh dengan Eun Jae sunbae"ancam Jaejoong lalu menjulurkan lidahnya mengejek Yunho.

"YAK! kenapa menyebut namanya!"marah Yunho.

"Hihihi,Yunnie hidungnya mekar kayak Changmin kalau sedang lapar"ejek Jaejoong.

Yunho mendengus kesal tetapi sebuah senyuman perlahan terukir dibibirnya melihat sang istri begitu senang menertawai dirinya,Yunho ikut tersenyum melihat Jaejoong dari ponselnya dengan wajah bahagia.

"Yunnie! Umma memanggil Joongie makan,Yunnie makan juga ne? Joongie tidak mau Yunnie sakit aracci?"peringat Jaejoong.

"Ne,sayang…"

"Dah Yunnie,muaah!"

BEEP!

Jaejoong kembali mematikan ponselnya sebelum Yunho membalas kecupannya,Yunho hanya tersenyum melihat tingkah kekanak-kanakan Jaejoong.

"Tuan,anda sudah ditunggu di ruang meeting"kata seorang staf kepada Yunho.

"Iya,5 menit lagi aku kesana"

Yunho mengambil file bahan meetingnya kemudian tangan kanannya sibuk mengetik sesuatu diponselnya,senyum terukir di bibir hati miliknya. Dia mengirim sebuah pesan untuk istrinya,hanya beberapa kata namun sangat berarti.

Dan ditempat Jaejoong,namja cantik itu tengah tersipu malu membaca pesan singkat Yunho hingga menjahilinya dan membuat Jaejoong kembali kesal.

"Nado saranghae Yunnie…"gumam Jaejoong.

Tbc…

Komen please yah ^^

Support anda sangat dibutuhkan utuk kelangsungan fanfic ini ^^
Gomawo :D