Heart To Hurt

Cast: EXO

Summary: Tao mencintai Kris. Dengan melihat senyuman Kris saja, sudah dapat membuat Tao senang sekali. Apalagi sekarang? Ketika Tao sudah menjadi 'kekasih' Kris. Bad Summary. TaoRis/KrisTao. Slight!KrisMin/ChenMin/ChanTao. BL. DLDR!

-0-

Ketika Tao terbangun di pagi harinya, ia masih mengingat dengan jelas bagaimana acara makannya dengan Kris berjalan canggung karena dirinya yang terus diam dan tak mengeluarkan suara. Kris sudah berusaha untuk mengajaknya mengobrol, tapi, tidak ada balasan dari Tao. Dan jujur, Tao menyesali-nya.

'Harusnya aku tak bersikap seperti itu. Duhh.'

Ia merasa benar-benar tak enak. Bagaimana kalau Kris marah pada-nya? Bagaimana kalau Kris memutuskan untuk tidak lagi berbicara dengan-nya? Bagaimana kalau Kris memutuskan dirinya? Hhh.

'Ini salah-mu, Tao bodoh!' batin Tao 'Akh. Aku benar-benar merasa bersalah.'

Dan karena ia begitu sampai rumah langsung menenggelamkan diri di tempat tidur, ia sama sekali tak terbangun sampai pagi, ia tak sadar sama sekali kalau Chanyeol meng-SMSnya berulangkali. Aduh.

'Hhh. Acara mengintip handphone itu merusak segala-nya!'

Kini Tao sedang di perjalanan menuju sekolahnya. Ia memang biasa berjalan kaki, karena rumahnya cukup dekat dengan sekolah. Lagipula, ia suka jalan pagi. Sehat, menurutnya.

"Tao?"

Tao tersentak ketika mendengar seseorang memanggilnya. Ia sedang melamun, tadi.

Tao menoleh kearah asal suara. Ia mengerjapkan mata ketika melihat sesosok bertubuh tinggi yang sedang menaiki motor besarnya itu.

"Eumm…,"

"Ini aku, Chanyeol! Masa teman-mu sendiri tidak tau?"

"A-Ah! Yeollie!" Tao tersenyum senang "Tumben Yeollie pergi pagi."

"Hehh, kau mengejekku?" sosok tinggi itu membuka helm-nya, dan menampakkan wajah happy virus-nya "Kebetulan hari ini aku belum mengerjakan PR Cho songsaengnim, maka dari itu aku mau pagi-pagi ke sekolah."

"Eh? Maksudnya?" Tao menatap Chanyeol polos. Membuat Chanyeol ingin sekali mencubit pipi lembut namja di hadapannya itu.

"Hhh, aku mau menyontek, Huang Zi Tao," kata Chanyeol "Sudahlah, kalau mau mendapatkan buku Kyuhyun si anak pintar, harus cepat-cepat! Kajja!"

"Eh? Aku kan-,"

"Sudah ayo cepat. Naik ke motor-ku. Atau kau mau aku gendong?"

"Eh? Tidak!"

Tao buru-buru menaiki motor Chanyeol. Ia takut kalau Chanyeol benar-benar menggendongnya. Hii. Membayangkannya saja Tao sudah takut sendiri.

"Pegangan yang erat. Aku mau ngebut!"

"M-Mwo?"

Sebelum Tao selesai dengan keheranannya, Chanyeol sudah mengenakan helm-nya kembali dan menjalankan motornya cepat. Tao yang takut akan jatuh langsung melingkarkan lengannya di pinggang Chanyeol erat.

"Yeollie bodoh!" kata Tao agak keras

Chanyeol hanya tertawa di balik helm-nya itu. Menurutnya namja yang tengah memeluknya –kalau apa yang dilakukan Tao termasuk pelukan- itu sangat menggemaskan.

Chanyeol merasa hangat dan nyaman. Entah kenapa. Ia merasa tidak mau mengakhiri pelukan Tao di pinggangnya. Dan akhirnya, ia melambatkan laju motornya.

"Eh? Kenapa dipelankan?" tanya Tao. Ia sudah bersiap-siap untuk melepaskan pelukannya di pinggang Chanyeol, tapi tangan Chanyeol menahannya.

"Sudahlah, aku takut kau jatuh, tetap begitu saja," kata Chanyeol modus (?) "Dan, yah. Aku tidak mau ketahuan ngebut oleh guru."

"Ohh, arraseo."

Terjadi keheningan diantara Chanyeol dan Tao. Chanyeol masih menikmati bagaimana hangat dan nyamannya pelukan Tao.

"Yeollie, gerbang sekolah sudah muncul, tuh."

"Bukannya gerbang sekolah memang sudah ada dari dulu? Kenapa baru muncul?"

"Aishh, bukan itu maksud-ku!" Tao melepaskan pelukannya dan menggunakannya untuk memukul punggung Chanyeol "Kau ini. Jangan terlalu bodoh!"

"Haha, terserahlah," balas Chanyeol. Ia sedikit kecewa karena rasa hangat dan nyaman itu hilang

Ketika motor Chanyeol mulai memasuki gerbang sekolah, Tao dapat melihat Kris dan Xiumin yang berjalan berdampingan. Tao langsung berusaha untuk menghindari pemandangan itu.

Chanyeol yang menyadari apa yang Tao lihat langsung menghela nafas. Ia buru-buru memakirkan motornya dan mengajak Tao untuk ke kelas.

"Ayo turun," kata Chanyeol "Sudah sampai."

Tao menganggukan kepalanya. Ia turun dari motor Chanyeol dengan mudahnya. Ia menundukkan kepalanya. Ia tidak mau melihat pemandangan yang ada di hadapannya itu.

"Sudah, kalau memang tak mau di lihat tidak usah di lihat," kata Chanyeol "Daripada sakit nanti-nya."

Tao dapat merasakan tangan Chanyeol yang menggenggam tangannya. Chanyeol menarik-nya ke kelas.

Saat berjalan menuju kelas, mereka berdua melewati Kris dan Xiumin. Entah kedua orang itu menyadari keberadaan mereka atau tidak. Tapi yang pasti, Tao hanya ingin cepat-cepat pergi ke kelasnya.

Tanpa Tao sadari, Kris menyadari dan melihat keberadaan Tao. Ia dapat melihat tangan 'hoobae'nya yang digenggam oleh… siapa kemarin?

'Dia… siapa?'

Kris menggeleng-gelengkan kepala-nya. Aish, untuk apa ia memedulikan 'hoobae'nya itu? Lagipula, kalau-pun itu pacar Tao, memang ia harus peduli? Biar saja. Tao kan… ya, begitu.

Kris mengedikkan bahu-nya lalu kembali memusatkan perhatian-nya pada Xiumin. Ia menghela nafas kasar ketika melihat Chen yang tengah berjalan menghampiri mereka.

"Xiu Xiu, ayo pergi," ajak Kris sambil menarik tangan Xiumin "Sebentar lagi bel."

"E-Eh, tapi…" Xiumin menoleh kearah Chen "Tapi aku harus-"

"Sudah, ayo cepat!" tanpa sadar Kris membentak kekasih-nya itu. Ia sudah terlalu kesal pada namja ber-suara bagus itu

"Kris!" Xiumin menyentakkan tangan Kris "Ayolah! Aku kemarin membawa earphone Chen, maka dari itu aku harus mengembalikannya sekarang. Biarkan aku mengembalikannya dulu, oke?"

Xiumin menatap Kris tajam sebelum membalikan tubuh-nya dan berjalan menuju Chen. Kris menggeram kesal dan memutuskan untuk pergi.

-0-

"Yeollie, kata-nya tadi mau meminjam PR-nya Kyuhyun?" tanya Tao ketika melihat Chanyeol yang menelungkupkan wajah-nya di meja

"Eh? Tidak usah-lah. Kata Kyuhyun hari ini Cho songsaengnim tidak masuk," balas Chanyeol sambil menatap Tao sekilas "Sudahlah. Pelajaran pertama kan pelajaran Lee songsaengnim, ia juga tidak masuk."

"Eh? Benarkah? Jadi waktu free sampai istirahat?"

"Ne. Maanfatkan waktu untuk tidur, Tao-ie."

Tao menganggukan kepala-nya semangat. Seperti murid-murid lain, ia juga senang kalau ada free time. Siapa sih, yang tidak senang kalau ada free time?

Tao memilih untuk mendengarkan lagu dari ponsel-nya melalui earphone. Ketika ia tengah memilih lagu, tiba-tiba pintu kelas terbuka.

"Hei! Kata Kwok songsaengnim, nanti saat pelajaran sehabis istirahat kelas kita akan digabung dengan kelas 3-2!"

Tao yang awal-nya tidak tertarik melihat raut wajah panik Suho, ketua kelas-nya itu, langsung mendongakkan wajah-nya dan menatap Suho kaget. Kelas-nya… akan digabung dengan kelas 3-2? Kelas-nya Kris dan Xiumin? Aish.

"Kenapa bisa?" tanya Ricky, salah satu teman sekelas-nya "Kenapa kelas kita digabung dengan kelas 3? Tidak masuk akal!"

Suho menghela nafas-nya. "Kata Kwok songsaengnim, ia lupa kalau ia harus mengajar kelas kita, dan terlanjur membuat janji untuk mengajar kelas 3-2. Ketika teringat akan kelas kita, ia langsung memutuskan untuk menggabung kelas 3-2 dan kelas kita. Kebetulan materi yang sedang dipelajari hampir mirip. Arraseo?"

Tao menghela nafas-nya. Padahal ia sudah sebisa mungkin berusaha menghindari melihat Kris dan Xiumin bersama, tapi ini? Hal ini seakan-akan keberuntungan sedang tidak berpihak pada-nya.

"Panda, mau bolos pelajaran Kwok songsaengnim?" tanya Chanyeol mengagetkan Tao "Kau tau? Sebenarnya aku sangat malas hadir di pelajaran lelaki tua itu. Menyebalkan."

"Aish, Chanyeollie! Tidak boleh berbicara seperti itu," kata Tao sambil memukul lengan Chanyeol pelan "Lagipula, aku tidak mau membolos pelajaran Kwok songsaengnim. Pelajarannya penting, tau!"

Chanyeol tertawa pelan melihat reaksi Tao. Ia tau, mustahil untuk mengajak namja bermata panda ini bolos dari pelajaran. Pelajaran apapun. Bahkan pelajaran yang paling membosankan sekalipun. Tao adalah anak baik-baik, dan hal itulah yang membuat Chanyeol sedikit banyak jadi lebih peduli pada Tao.

"Yeollie, pelajaran Kwok songsaengnim sehabis istirahat, kan?" tanya Tao pada Chanyeol.

"Ne, memang kenapa?"

"Aniyo,"

Tao kini kembali memusatkan perhatiannya pada handphonenya. Ia sibuk memilih lagu apa yang akan ia dengarkan. Sedangkan Chanyeol? Chanyeol lebih memilih untuk menidurkan dirinya.

-0-

Xiumin kini terlihat sedikit menjaga jarak dengan Kris. Bagaimanapun, ia masih marah dengan namja yang berstatus sebagai kekasihnya itu. Walaupun tadi dibiarkan pergi, tetap saja menurutnya sikap Kris sangat keterlaluan. Apalagi ia melakukan itu di depan Chen. Membuat Chen tadi sempat ingin menjauhi Xiumin karena sikap Kris, yang untungnya tidak jadi dilakukan karena bujukan dan aegyo yang dilakukan oleh Xiumin.

"Xiu," Kris yang tidak tahan dengan sikap Xiumin memutuskan untuk mendekati namja berpipi chubby itu lebih dulu. "Kau marah padaku?"

"Menurutmu?" Xiumin membalas pertanyaan Kris dengan nada dinginnya. "Sudahlah. Jangan ganggu aku."

"Aku tidak mengganggumu, Kim Minseok," kata Kris sambil menghela nafasnya "Aku hanya tidak ingin kau marah padaku. Aku ingin meminta maaf. Apakah itu sangat sulit?"

"Ah! Kau mau meminta maaf?" balas Xiumin sambil menatap Kris. "Oke, aku maafkan. Lalu, apa lagi?"

"Aish! Kau tidak memaafkanku, oke? Aku tau itu!"

"Kau bilang kau ingin aku memaafkanmu, kan? Lalu? Aku sudah memaafkanmu! Tapi kau tidak mengatakan kalau kau tidak ingin aku mendiamkanmu!"

"Aku tidak ingin kau mendiamkanku, oke?!" kata Kris "Ya Tuhan! Kau ini kenapa, sih?"

"Aku kenapa?! Kau yang kenapa! Kenapa kau memperlakukanku dengan kasar seperti itu, eoh?! Terlebih kau melakukannya di hadapan Chen! Kau telah melukai perasaannya! Kau bersikap seolah-olah kau sangat membencinya!"

Kris menghela nafasnya kasar. "Aku memang membencinya! Sangat! Ia telah… aish! Lupakan!"

Xiumin memang tidak tau kalau Kris sudah mengetahui perasaannya terhadap Chen. Dan Kris juga memang tidak berminat untuk mengatakannya pada Xiumin. Biarkan hal ini menjadi rahasianya sendiri.

"Kenapa kau membencinya? Ia kan pria yang baik! Ia juga tidak pernah melakukan hal salah padamu!"

Kemarahan Kris hampir memuncak ketika Xiumin mengatakan 'ia juga tidak pernah melakukan hal salah padamu!' itu. Tapi ia berusaha meredam emosinya agar tidak membuat suasana lebih buruk.

"Sudah aku bilang, lupakan saja, oke?" balas Kris. "Hhh, sudahlah. Maafkan aku, ya?"

Xiumin menatap Kris, akhirnya, ia menghela nafasnya. "Iya, aku maafkan. Tapi jangan berbuat seperti itu lagi, ya? Terutama di depan Chen."

Kris sudah sangat ingin bertanya 'mengapa Chen?' tapi ia memilih untuk menutup mulut. Ia tidak mau Xiumin marah lagi padanya.

"Hei, kalian sudah dengar belum?" tiba-tiba sosok Yongguk, ketua kelas mereka, mendatangi mereka berdua. "Katanya kelas kita akan digabung dengan kelas 2-4 nanti, saat pelajaran tambahan Kwok songsaengnim."

"Sehabis istirahat, kan?" tanya Xiumin. "Ne, sehabis istirahat. Katanya, nanti kita yang ke kelas 2-4."

"Aish, merepotkan."

Kris menghela nafas kesal. Kelas 2-4? Itu berarti kelas Tao. Apakah namja bertubuh tinggi dan berambut ikal itu juga sekelas dengan Tao? Kris malas sekali. Entah kenapa.

"Kris, kelas 2-4 itu kelas Tao kan?" tanya Xiumin sambil menatap Kris. "Humm, aku ingin lihat kalau dia di kelas bagaimana."

"Ya, kelas itu memang kelasnya Tao," balas Kris cuek. "Sudahlah, tidak usah difikirkan tentang kelas itu. Setelah ini pelajaran Eun songsaengnim. Kau sudah mengerjakan tugasnya belum?"

-0-

Waktu berlalu dengan cepat. Bel istirahat telah berbunyi dan para siswa langsung berhambur keluar dari kelas masing-masing. Begitu juga dengan siswa di kelas Tao dan Chanyeol. Saat Tao mau mengajak Chanyeol keluar, ternyata anak itu masih tidur.

"Yeollie?" Tao memanggil Chanyeol sambil menyentuh lengan namja berambut ikal itu. "Bangun, sudah istirahat."

Chanyeol tidak juga bangun. Membuat Tao menghela nafas kesal. "Chanyeol!" Tao memanggil Chanyeol lagi. "PARK CHANYEOL!"

"Huwaa!" Chanyeol langsung terbangun dari tidurnya. Berterimakasihlah pada Tao yang telah meneriakan nama lengkapnya persis di telinganya. Bagaimana cara ia tidak bangun, coba?

"Maafkan aku, Yeollie," kata Tao sambil tertawa kecil. "Sudahlah, mau ke kantin, tidak?"

"Humm, iya. Ayo," ajak Chanyeol. "Traktir aku, ya?"

"Enak saja! Beli sendiri!"

Chanyeol terus membujuk Tao agar ia mau mentraktirnya. Bahkan ketika mereka sampai di kantin Chanyeol masih mengeluarkan segala kata rayuan agar Tao mau luluh dan membelikannya makanan. Aigoo, dasar Park Chanyeol.

"Aish! Iya, iya! Kau mau apa, eoh?"

"Akhirnya! Umm, tidak usah mahal-mahal. Kue beras sudah cukup," kata Chanyeol sambil menyunggingkan senyumnya. "Dan juga latte!"

PLETAK!

"Aww! Appo!"

Chanyeol melihat Tao dengan pandangan bertanya. Kenapa namja manis mirip panda itu tiba-tiba menjitaknya? Memang dikira tidak sakit?

"Kau kira latte itu murah! Aku saja minum latte kalau ditraktir Baekhyun hyung! Pilih yang lain! Lemontea, misalnya."

Chanyeol menghela nafasnya. Tao memang sangat disiplin dalam masalah uang. Itu karena orangtuanya memang memberi uang saku perbulan. Jadi jangan heran kalau Tao yang manis akan berubah menjadi Tao yang tegas kalau menyangkut masalah uang.

"Ya, ya. Aku pilih lemon tea. Puas?" balas Chanyeol sambil merangkul pundak Tao yang lebih pendek beberapa senti dibandingkan dirinya.

"Yak! Park Chanyeol! Kenapa aku dirangkul begini?" protes Tao kesal. "Aku kan belum memesan makanan!"

"Lalu kenapa? Memang ada masalah kalau aku merangkulmu, eum?" balas Chanyeol dengan nada menggoda. "Sudahlah, ayo cepat!"

Tao dan Chanyeol berjalan beriringan menuju tempat pemesanan makanan dengan posisi Tao yang masih dirangkul oleh Chanyeol, walaupun Tao terus saja berusaha melepaskan rangkulan Chanyeol di pundaknya. Tapi apa daya. Kekuatan Chanyeol memang lebih besar daripada dirinya.

Tanpa diketahui oleh Tao dan Chanyeol, sosok Kris yang saat itu tengah makan bersama teman-temannya, dan tentu saja dengan Xiumin, tengah memperhatikan kedekatan Tao dan Chanyeol yang terlihat begitu intim. Kris hampir menggeram kesal dan meremukkan kaleng soda yang berada di tangannya saat melihat Chanyeol merangkul Tao. Andai saja ia tak ingat kalau ia sedang berada bersama teman-temannya. Mungkin kaleng soda itu sudah remuk.

Kris bahkan tidak mengerti apa yang terjadi dengan perasaannya. Kenapa ia tiba-tiba terlihat, emm, cemburu? Apakah… apakah ia mulai mencintai Tao?

-TBC-

Huwaa. Akhirnya fic ini dilanjut juga. Mianhae buat readersdeul yang nungguin u.u *kayakadayangnungguinaja #ehh *plaked. Dan mianhae untuk lanjutan yang tidak memuaskan ini u.u

Thanks To: Fly21, mademoiselle, Guest, BabySuLayDo, kwonlee1812, Rin Rin Kim ChenMin EXOtic, Ryu, Hanny TaoRis EXOtic, Guest(2), Guest(putchan), ajib4ff, vickykezia23, Asha lightyagamikun, ImaKRYelf15, Shin Min Hwa, aniyoong, IyaSiBum, Brigitta Bukan Brigittiw. Makasih ya udah review *deepbow* Maaf ga bisa bales review kalian u.u

Last, mind to review?