Tittle: Beautiful Mommy For Jung's Twins.

Author: Bluedevil9293.

Disclaimer: This story belong to me, but the character not be my mind.

Main Cast:

Jung Yunho, 28th

Kim Jaejoong, 19 th

Other Cast:

Kim Kibum as Jung Kibum, 3th.

Shim Changmin as Jung Changmin, 3th.

Park Yoochun, 28 th

Kim Junsu as Yunho Cousin, 24th.

Hwang Minhyun NU'EST as Yunho Cousin, 17th.

Chap: 17

Genre: Humor, Family, Romance, Drama.

Rated: T.

Warning: Yaoi, Shounen-ai, Boys Love, Boy x Boy.
Please, Don't Like Don't Read. No bashing and flame, Like and comment if you like this fanfic.

Note: No bashing, no flame, no copas, no re-publis, no plagiat, yes to like and comment.

Summary: Suatu malam Yunho, appa dari dua namja kembar, menolong Jaejoong mahasiswa malang yang baru kehilangan semua harta bendanya karena kebakaran. Setelah saat itu Jaejoong mulai tinggal dengan Yunho dan bekerja sebagai babysistter untuk kedua anak Yunho dengan tekat suatu saat ia bisa menjadi istri Yunho. Berhasilkan Jaejoong mengoda Yunho dan menjadi nyonya Jung seperti yang dia harapkan?

_o0o_

Jaejoong tengah sibuk mengeringkan rambutnya dengan hairdryer dan Yunho masih didalam kamar mandi saat pintu kamar mereka diketuk seseorang dan Jaejoong pun bisa mendengar suara tangisan yang ia yakini itu milik Kibum. Tanpa menuggu lama Jaejoong langsung menghampiri pintu kamar melihat siapa orang yang tengah berada didepan pintu kamarnya saat ini.

Jaejoong bisa melihat seorang namja cantik tengah tersenyum padanya sambil mengendong Kibum yang tengah menangis dan merangkul Changmin. Changmin langsung masuk ke dalam kamar dan naik keatas tempat tidur yang untungnya sudah kembali rapi seperti semua, berterima kasihlah pada Yunho yang bersedia membereskan tempat dimana mereka berbagi kehangatan semalam selama Jaejoong mandi tadi. Kibum sendiri langsung minta digendong oleh Jaejoong saat ia melihat hyung kesayanganya tadi.

"Untunglah noona ada dikamar, aku mencari noona atau Yunho hyung sejak tadi karena Kibum terus menangis dan tak mau didiamkan oleh orang lain. Dia bahkan tak mau digendong orang lain juga, Chullie ahjumma saja tak bisa mendiamkannya." Seru namja cantik tadi pada Jaejoong, Jaejoong terlihat menatap namja cantik didepannya binggung.

"Kamu siapa? Aku seperti tak pernah melihatmu sebelumnya." Tanya Jaejoong, namja yang menjadi lawan bicara Jaejoong terlihat tersenyum manis.

"Aku Minhyun, Hwang Minhyun. Adiknya Tiffany noona. Aku kemarin bersama Yunho hyung jadi kita belum pernah bertemu dan saat makan malam aku malah ketiduran," Balas namja bernama Minhyun tadi sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Noona calon istrinya Yunho hyung bukan? Noona benar-benar cantik, Yunho hyung beruntung sekali memiliki istri secantik noona." Puji Minhyun membuat wajah Jaejoong memerah tapi Jaejoong tak lama berbulshing ria karena Kibum masih terus menangis walau sudah ia gendong.

"Bummie sayang kenapa menangis?" Tanya Jaejoong sambil memeluk dan mengayun-ayunkan tubuh Kibum pelan.

"Kibum dan Changmin bertengkar dengan Minki dan Minho tadi, maklum anak-anak," Ucap Minhyun, Jaejoong yang mengerti hanya menganggukan kepalanya pelan, "Ya sudah noona sebaiknya aku pergi dan noona menenagkan Kibum. Bye!" Minhyun langsung pergi begitu saja tanpa menunggu balasan dari Jaejoong. Jaejoong segera menutup pintu kamar dan kembali berusaha menenagkan Kibum yang menangis.

"Bummie sayang jangan menangis lagi." Rayu Jaejoong tapi Kibum masih tetap menangis sesengukan.

"Kibum kenapa?" Tanya Yunho yang baru keluar dari dalam kamar mandi.

"Habis bertengkar." Jawab Jaejoong. Yunho mendekati Jaejoong lalu mengelus rambut Kibum penuh kasih sayang.

"Anak appa kenapa rewel? Sini appa gendong sayang." Ucap Yunho sambil mengambil Kibum dari gendongan Jaejoong tapi tampaknya Kibum tak mau digendong oleh appa-nya karena ia malah memeluk leher Jaejoong dengan erat.

"Bummie tak mau dengamu, hyung." Balas Jaejoong membuat Yunho tersenyum.

"Nde, Bummie tak mau dengan appa maunya dengan umma," Goda Yunho membuat wajah Jaejoong mernona merah, "Kalau Bummie tak mau digendong appa ya Minnie hyung saja yang appa gendong." Yunho mendekati Changmin lalu mengangkat sang anak tinggi-tinggi. Changmin tertawa senang karena perlakukan Yunho padanya. Jaejoong tersenyum senang melihat dua namja yang dia sayangi tengah tertawa bersama seraya mendudukkan tubuhnya diatas tempat tidur, Jaejoong mengelus punggung Kibum yang duduk diatas pangkuannya dan menyenderkan kepalanya didada Jaejoong.

"Minnie bertengkar dengan Bummie ya?" Tanya Yunho pada Changmin, Yunho ikut mendudukkan tubuhnya disamping Jaejoong dan menyenderkan punggungnya dikepala ranjang seperti sang kekasih.

"Bukan, Bummie bertengkar dengan anak cadel yang nakal itu appa." Balas Changmin lucu.

"Anak cadel? Minki?" Tanya Yunho pada sang anak, Changmin menganggukan kepalanya pelan sambil memainkan tangannya.

"Minki nakal sekali." Balas Changmin lucu.

"Bukannya Minnie juga nakal?" Goda Yunho lalu mengecupi perut Changmin gemas, Changmin tertawa keras karena kegelian.

"Aniya, Min anak baik." Balas Changmin.

"Benarkah?" TanyaYunho sambil memasang wajah serius berfikir seolah-olah meragukan perkataan Changmin.

"Appa..." Seru Changmin manja lalu memeluk Yunho, Yunho tertawa pelan dan membalas pelukan Changmin sambil terkadang mengelitiki pinggang sang anak karena gemasnya ia.

"Aigoo... Bummie kenapa masih menangis. Sudah dong sayang." Seru Yunho sambil mengelus kepala anak bungsunya sayang tapi Kibum malah menepis tangannya dan menolehkan wajahnya kearah lain.

"Cup... Cup... Cup... Appa nakal nde." Seru Jaejoong memeluk Kibum sayang.

"Susu..." Pinta Kibum pelan.

"Susu? Tunggu sebentar biar hyung buatkan dulu." Jaejoong baru akan beranjak saat Kibum menepuk-nepuk dadanya pelan.

"Susu..." Rengek Kibum ditengah isakannya. Jaejoong dan Yunho saling bertukar pandang sesaat sampai akhirnya Yunho tertawa pelan dan Jaejoong mencubit pinggangnya.

"Sabar sayang." Seru Jaejoong yang membuka kancing kemeja lengan pendeknya, Kibum yang tak sabar terus menarik-narik bajunya sejak tadi. Setelah semua kancing kemejanya terlepas Jaejoong mengangkat kaos dalam putihnya menampakkan nipple pink-nya pada Kibum dan beberapa kissmark didadanya hasil ciptaan Yunho semalam. Melihat benda yang diingannya didepan mata Kibum dengan cepat mengemut nipple Jaejoong.

"Anakku pandai sekali memanfaatkan keadaan," Seru Yunho dengan wajah yang dibuat-buat lucu membuat Jaejoong tersenyum manis, "Bummie... Enakkah? Appa juga mau dong." Ucap Yunho pada Kibum yang malah mendorong wajah sang appa menjauh lalu menutup nipple kiri Jaejoong yang bebas dengan tangan kecilnya.

"Bummie pelit sama appa," Goda Yunho lagi sambil menoel-noel tangan Kibum. Kibum yang kesal karena diganggu menepuk pipi Yunho pelan, Yunho membuat wajah lucu setelah dipukul Kibum yang membuat Changmin dan Jaejoong tertawa, "Yack... Jangan tertawa begitu. Bummie merebutmu dariku." Seru Yunho pada Jaejoong yang masih tertawa.

"Bukan Bummie yang merebutku darimu hyung tapi hyung yang sudah merebutku dari Bummie dan Minnie." Balas Jaejoong santai.

"Kalau begitu kau milikku." Seru Yunho.

"Aniya, aku milik anak-anak." Balas Jaejoong mengoda Yunho yang sekarang sedang manyun karena jawaban Jaejoong tadi.

"Anak-anak milikku jadi secara tak langsung kau juga milikku," Sahut Yunho tak mau kalah, Jaejoong tertawa pelan saat ia tak bisa membalas Yunho lagi, "Minnie, Bummie, kalau appa menikah lagi dengan Jaejoong hyung bolehkah?" Tanya Yunho membuat wajah Jaejoong sedikit merona.

"Menikah?" Changmin menatap Yunho dengan wajah imutnya.

"Nde, menikah. Nanti kalau appa menikah dengan Joongie hyung, Joongie hyung akan menjadi umma-nya Minnie dan Bummie." Jelas Yunho sambil tersenyum manis.

"Benarkah?" Tanya Changmin senang, Yunho menganggukkan kepalanya pelan.

"Asik! Minnie punya umma." Senang Changmin yang langsung memeluk Jaejoong yang ikut tertawa senang. Kibum yang merasa terganggu oleh sang hyung mencoba mendorong tubuh Changmin tanpa mau melepas nipple Jaejoong.

"Bummie mau tidak punya umma Joongie hyung?" Tanya Yunho, Kibum menganggukan kepalanya pelan. Yunho mengelus rambut Kibum lalu mengecup kepala kedua anaknya bergantian, "Mulai sekarang panggil Joongie hyung Umma, arraso?" Sambung Yunho, Changmin dan Kibum menganggukan kepala mereka serta.

"Umma..." Seru Kibum lucu seraya memeluk Jaejoong sayang.

"Nde, chagya." Balas Jaejoong malu. Kibum tersenyum senang lalu kembali mengemut nipple Jaejoong lagi, Changmin yang melihat sang adik pun jadi ikut-ikutan. Changmin mengemut nipple kiri Jaejoong yang sudah tak ditutupi Kibum.

"Mereka berdua membuatku cemburu." Desah Yunho panjang, Jaejoong tertawa pelan mendengar perkataan Yunho.

"Mereka anakmu hyung." Balas Jaejoong.

"Dan mereka rivalku juga." Sambung Yunho lalu memasang wajah kesalnya yang menurut Jaejoong lucu.

"Arght!" Pekik Jaejoong pelan saat Kibum menghisap nipple-nya dengan kuat, "Jangan dihisap kuat-kuat sayang, sakit." Seru Jeajoong seraya mengelus nipple kanannya yang berdenyut.

"Nggak ada airnya." Ucap Kibum dengan polosnya, Yunho tertawa kencang mendengar perkataan polos sang anak dan Jaejoong mencubit hidung Kibum pelan.

"Tentu saja tak ada airnya sayang, kalau mau yang ada airnya minum susu botol saja ya." Balas Jaejoong, dengan cepat Kibum mengelengkan kepalanya.

"Mau susu umma." Jawab Kibum manja dan kembali mengemut nipple Jaejoong.

"Dia sepertimu hyung, pervert!" Seru Jaejoong sambil menatap Yunho sinis.

"Mwo?! Aku tidak begitu. Aku baru sekali merasakannya." Balas Yunho membela dirinya. Jaejoong memutar bola matanya saat mendengar jawaban sang kekasih.

"Baru? Ah... Jadi hyung mau lagi?" Goda Jaejoong membuat kedua pipi Yunho merona merah.

"Kalau dikasih aku tak akan menolak." Balas Yunho sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tak akan kuberikan lagi." Jawab Jaejoong usil sambil pura-pura membuang tatapannya dari Yunho.

"Yack... Joongie, kau tega padaku." Rengek Yunho seperti Kibum sambil menarik-narik lengan baju Jaejoong.

"Tapi ini tak ada airnya hyung." Balas Jaejoong lagi. Sebenarnya wajah Jaejoong sendiri sudah merona merah karena ulahnya mengoda sang kekasih.

"Tak masalah, lagian yang dibawah sudah mengeluarkan air bukan." Balas Yunho nakal, ia kerlingkan matanya Jaejoong.

"Hyung pervert!" Sahut Jaejoong yang kembali mencubit pinggang Yunho.

"Sakit... Sakit..." Yunho mengelus pinggangnya yang barusan Jaejoong cubit sambil mengembungkan kedua pipinya lucu.

"Appa nakal." Seru Changmin sambil memukul bahu Yunho pelan.

"Aniya, appa tidak nakal appa kan baik sudah memberi umma buat Minnie dan Bummie. Benar tidak?" Tanya Yunho. Changmin menganggukan kepalanya lalu memeluk Yunho, Kibum pun ikutan melepaskan nipple Jaejoong lalu memeluk sang appa. Merasa menang karena kedua anaknya kini berada didalam pelukannya Yunho menjulurkan lidahnya pada Jaejoong membuat namja cantik ttadi mengendus sebal.

"Hari ini kita jalan-jalan berempat mau tidak?" Ajak Yunho pada kedua anaknya.

"Mau!" Balas Changmin senang dan langsung melompat-lompat diatas ranjang membuat Jaejoong sedikit takut kalau-kalau Changmin jatuh dari atas tempat tidur.

"Mau pergi kemana?" Tanya Kibum imut.

"Kemana saja asal kita perginya berempat. Ada Bummie, Minnie hyung, appa dan Jaejoong umma. Mau bukan?" Tanya Yunho, Kibum menganggukan kepalanya pelan, "Nanti appa pinjam mobil Minhyun hyung jadi kita bisa pergi bersama." Sambung Yunho lagi.

"Kau ikutkan sayang?" Tanya Yunho pada Jaejoong yang baru selesai mengancingkan kemejanya kembali. Jaejoong menganggukan kepalanya pelan. Yunho meraih tangan Jaejoong lalu mengecup punggung tangan sang kekasih membuat wajah Jaejoong merona merah, "Ayo kita pinjam mobil pada Minhyun hyung." Seru Yunho sambil mengendong tubuh kecil Kibum lalu beranjak dari atas ranjang.

"Mau pergi sekarang?" Tanya Jaejoong.

"Iya, biar kita punya banyak waktu bersama." Balas Yunho sambil memainkan tubuh Kibum yang ada didalam gendongannya membuat sang anak tertawa senang sedangkan Changmin tengah asik memeluk calon umma barunya.

"Tapi kitakan belum makan." Sahut Jaejoong.

"Kau lapar?" Tanya Yunho, Jaejoong menganggukan kepalanya pelan. Sekarang sudah hampir jam sepuluh dan mereka berdua melewatkan waktu sarapan pagi mereka tadi, "Nanti kita makan diluar saja. Akan kubelikan makanan apa pun yang kalian inginkan hari ini karena hari ini hari special. Hari ini aku akan melayani kedua putri cantikku dan seorang pangeran tampanku dengan sepenuh jiwa." Sambung Yunho sedikit berlebihan.

"Putri? Maksud hyung..."

"Kau dan Kibum siapa lagi?" Ucap Yunho memotong perkataan Jaejoong dengan cepat. Jaejoong menatap Yunho tajam.

"Yack! Hyung kau meledekku?" Balas Jaejoong yang pura-pura marah. Ia beranjak mendekati Yunho sambil masih menatap sang kekasih tajam.

"Serang appa!" Seru Changmin tak mau kalah, ia berlari kearah Yunho yang mengendong Kibum.

"Kabur!"Kibum tertawa keras saat sang appa membawanya berlari menjauhi Jaejoong dan Changmin. Terlihat sekali sebuah keluarga kecil yang bahagia bukan?

_o0o_

"Yack! Sudah berapa kali kukatakan jangan mengikutiku. Dengar! Aku sama sekali tak tertarik padamu jadi jangan dekati aku lagi, dasar namja mesum!" Seru Junsu kesal pada namja berjidat lebar yang sejak tadi pagi terus menganggunya dan mengikutinya kemana pun ia pergi, seperti seorang stalker.

"Kau ini tak asik Su-ie. Kalau kau tak mau kuganggu ya sudah, bye." Balas Yoochun santai, Junsu menatapnya heran kenapa dengan mudahnya Yoochun pergi meninggalkannya tanpa beribu-ribu alasan yang dia buat. Kenapa tak dari tadi saja, pikir Junsu dalam hati dengan kesal tapi tak lama kedua mata Junsu membelakak lebar tak kala ia melihat Yoochun berjalan mendekati seorang namja berwajah cantik yang tengah duduk di kuris taman. Dasar playboy mesum, seru Junsu lagi dalam hati sambil meremas kedua tangannya kesal.

"Hei! Cantik, boleh tahu namamu?" Tanya Yoochun dengan senyuman mautnya setelah ia merebahkan tubuhnya disamping seorang namja berwajah cantik.

"Aku?" Tanya namja cantik tadi sambil menatap Yoochun dan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, memang ada lagi namja cantik selain kau didekatku? Jadi, siapa namamu?" Tanya Yoochun kembali, ia memberanikan dirinya merangkul pundak namja yang sedang dirayunya membuat Junsu semakin berapi-api karena kesal melihat tingkah playboy Yoochun yang tak bisa diam kalau sudah melihat yang cantik dan mulus-mulus seperti saat ini.

"Namaku Hwang Minhyun, kalau hyung?" Balas namja cantik yang tengah Yoochun rangkul sambil tersenyum manis.

"Hyung? Ah... Kau namja ternyata, tapi kau cantik juga ya. Namaku Park Yoochun, kau bisa memanggilku Chunnie hyung," Sahut Yoochun sambil mengerlingkan matanya pada Minhyun yang langsung tersenyum manis, "Margamu Hwang berarti kau..."

"Nde, aku adiknya Tiffany noona. Aku dan dia tak mirip ya?" Balas Minhyun memotong perkataan Yoochun. Yoochun menganggukan kepalanya mengerti sambil memainkan helaian rambut Minhyun dengan tangan kanannya yang juga ia gunakan untuk merangkul Minhyun dan mengengam tangan namja berwajah cantik tadi dengan tangan kirinya. Junsu menatap tajam pada Yoochun, Yoochun sadar Junsu tengah menatapnya kesal saat ini tapi dia tak mau ambil pusing, apa lagi Minhyun terlihat tak menolak skin ship yang ia berikan. Lebih baik mendekati yang mudah didekati dari pada mendekati seekor lumba-lumba yang sedang datang bulan, pikir Yoochun dalam hati.

"Kalau boleh jujur sih iya, kau jauh lebih cantik dari noona-mu itu." Jawab Yoochun memuji, kali ini Yoochun meranikan dirinya mengelus pipi Minhyun. Namja cantik tadi tampak tak marah, dia malah tertawa pelan mendengar perkataan Yoochun.

"Nde, aku tahu. Banyak yang bilang begitu. Sebenarnya aku ini adik tirinya tapi hubungan kami cukup baik kok." Balas Minhyun yang terlihat santai. Junsu yang sudah tak sanggup menahan rasa kesalnya pada Yoochun langsung beranjak mendekati kedua namja yang membuat matanya iritasi.

"Begitu. Aku suka padamu, kau cantik. Mau jadi kekasihku?" Tanya Yoochun merayu Minhyun, ia tahu Junsu tengah berjalan kearahnya saat ini dan dalam hati sebenarnya ia tengah tertawa senang melihat raut wajah kesal si lumba-lumba datang bulan tadi.

"YACK! HWANG MINHYUN! Kenapa kau ada disini, cepat masuk kedalam rumah sana." Seru Junsu sambil menatap tajam Minhyun dan Yoochun. Minhyun yang terkejut langsung melepaskan rangkulan dan gengaman tangan Yoochun padanya.

"Jangan pergi, disini saja temani hyung." Ucap Yoochun yang bertindak seolah-olah tak menghiraukan Junsu yang menatapnya tajam, Yoochun malah dengan santai kembali merangkul bahu Minhyun.

"Masuk kedalam rumah, Hwang Minhyun!" Seru Junsu penuh penekanan. Minhyun terlihat kembali melepaskan rangkulan Yoochun tapi Yoochun bersikeras terus mengengam tangannya dengan erat.

"Aku masih ingin bicara padamu, cantik." Seru Yoochun lalu mengecup punggung tangan Minhyun yang digengamnya. Junsu membelalakkan matanya kesal, berani-beraninya Yoochun melakukan hal tadi didepan dirinya.

"Hyung, kalian membuatku pusing." Ucap Minhyun yang sudah lepas dari jajahan Yoochun.

"Masuk kedalam rumah atau aku akan melaporkanmu pada kedua orang tuamu. Kau pikir aku tak tahu, aku pernah memergokimu sedang memperkosa teman sekelasmu yang anak blesteran itu. Siapa namanya? Ah... Aron, benar bukan." Ucap Junsu mengancam sang sepupu, dalam hati Junsu tertawa menang saat melihat wajah Minhyun yang tertekut kesal dan wajah Yoochun yang tak percaya akan perkataan Junsu tadi. Yoochun terlihat seperti orang bodoh setelah mendengar ancaman Junsu pada Minhyun.

"Junsu Hyung..." Seru Minhyun dengan nada manjanya.

"Masuk kedalam sekarang juga kalau kau tak mau kulaporkan." Potong Junsu cepat dengan nada angkuh.

"Nde," Balas Minhyun lemas, ia segera beranjak dari tempat duduknya, "Hyung, kau harus tahu. Aku tak pernah memperkosanya, kami melakukannya karena sama-sama suka." Ucap Minhyun sambil menatap Junsu dengan wajah cemberutnya. Yoochun yang mendengar perkataan Minhyun tanpa sadar membelalakan kedua matanya. Kalau boleh menebak Yoochun memperkirakan usia Minhyun saat ini pasti antara 17 atau 18 tahun tapi dia sudah pernah melakukan hal-hal dewasa dengan temannya. Yoochun saja pertama kali melakukan saat usianya 20 tahun dan itu pun saat ia sudah duduk dibangku kuliah.

"Terserah, kalian itu masih kecil bagaimana kalau ahjumma dan ahjussi Hwang sampai tahu. Tamat sudah riwayatmu." Ancam Junsu membuat Minhyun semakin cemberut. Benar kata Junsu, kalau kedua orangtuanya tahu tamat sudah riwayat Minhyun. Bukan hanya dipisahkan dari kekasihnya saat ini pasti dia langsung diasingkan dan semua fasilitas yang kedua orangtuanya berikan langsung lenyam seketika.

"Nde, aku masuk kedalam rumah sekarang juga tapi hyung harus berjanji tak akan mengatakannya pada appa dan umma," Pinta Minhyun, Junsu menganggukan kepalanya pelan sambil melakukan gerakan mengusir dengan kedua tangannya, "Oh ya, Chunnie hyung. Aku bisa memikirkan tawaranmu tadi untuk menjadi kekasihmu asalkan kau yang dibawah." Seru Minhyun dengan senyuman manis dibibirnya. Mendengar perkataan Minhyun kedua mata Yoochun kembali terbelalak, dia bahkan dengan sedikit susah menelan salivanya sendiri. Yoochun berada dibawah? Menjadi seorang uke untuk seorang bocah ingusan yang wajahnya mengalahkan wajah seorang yeoja? Hell No!

"Cepat masuk!" Seru Junsu tegas. Minhyun menganggukan kepalanya pelan, ia melambai pada Yoochun lalu beranjak meninggaklan namja tampan tadi bersama sepupunya, "Kau kenapa? Terkejut?" Tanya Junsu dengan nada mengejek dan sinis.

"Kau yang kenapa. Cemburu melihatku mendekati dia?" Balas Yoochun tak mau kalah, ia berdiri didepan Junsu sambil bercekak pinggang.

"Kau... Aish!" Junsu meremas kedua tangannya kesal lalu berjalan meninggalkan Yoochun.

"Yack! Kim Junsu tunggu aku." Seru Yoochun yang berusaha mengejar Junsu.

"Jangan ikuti aku!" Ucap Junsu kesal tapi Yoochun masih saja mengikutinya.

"Bilang saja kalau sebenarnya kau itu suka kuikuti dan kau cemburu melihat aku mengoda namja lain, benar bukan?" Tanya Yoochun dengan nada mengoda yang membuat Junsu semakin kesal.

Junsu menghentikan langkahnya lalu menatap Yoochun tajam, "Dalam mimpimu!" Seru Junsu tegas.

"Kau ini ternyata mau tapi malu." Balas Yoochun kembali mengoda Junsu, Yoochun bahkan sempat mengecup bibir Junsu kilat membuat sang namja cantik tak tahan akan amarahnya sendiri.

"PARK YOOHUN! MATI KAU! DASAR PLAYBOY MESUM!" Seru Junsu sambil menendang selangkanan Yoochun kembali. Ini ketiga kalinya Junsu menendang Yoochun ditempatnya sama dalam kurang dari 24 jam, semalam saja Junsu sudah menendang miliknya dua kali. Pertama saat ia mengikuti Junsu di pantai dan yang kedua saat ia mengoda Junsu dengan mengatakan kalau ia ingin meniduri namja cantik tadi. Setelah menendang milik Yoochun, Junsu langsung meninggalkan namja tampan tadi yang tengah berlutut memegangi miliknya yang terasa sakit.

"Kau tega sekali padaku dan masa depan kita, Su-ie." Keluh Yoochun yang masih merintih memegangi miliknya yang berdenyut-denyut kesakitan.

_o0o_ To Be Continue _o0o_

Date: 11 September 2013, 12.47 AM.