Ugly

.

.

Title :: Ugly

Genre :: Drama, Romance

Pairing :: YunJae

Author :: Moonlite444 (translated by me)

Rating :: Teens-Mature (contains a little smutt)

Length :: ...shoots

Disclaimer :: All story belong to Moonlite444 (translatedbymedenganperubahanseperlunya) [TELAH DIBERI IZIN OLEH MOONLITE444]

Warning :: Typo(s), Genderswitch, NC

.

.

.

Characters ::

*Kim Jaejoong : 18 y.o, Girl, Baru lulus High School, Pintar, Gendut, Jelek.

*Jung Yunho : 35 y.o, Man, Bisnisman, Kaya, Tampan.

*Mr. Kim : Ayah Jaejoong, Supir Yunho.

*Mrs. Kim : Ibu Jaejoong.

.

.

.

"Kau selalu lelah setiap malam! Lalu kapan kita bisa bercinta? Kalau kau mau tahu, terakhir kita bercinta itu dua minggu yang lalu!" ucap Yunho setengah merajuk.

"Jangan malam ini Oppa. Zzzzz.." ucap Jaejoong yang mulai tidur.

Yunho yang melihat Jaejoong sudah tertidur menghela napas pelan. Dia harus menenangkan kebutuhannya sendiri lagi malam ini.

Yunho lalu memeluk pinggang Jaejoong yang sudah pulas, "Ini hanya perasaanku atau memang pinggangnya semakin mengecil?" gumam Yunho pelan.

.

Beberapa bulan kemudian.

*Yunho PoV

"Oppa, lebih cepat~ kumohon~" suara desahannya terdengar sangat indah ditelingaku. Omong-omong, sekarang kami sedang berada ditengah-tengah acara bercinta kami.

Dengan tetap menggerakkan tubuhku, aku melihat kearah tubuh Jaejoong. Kulitnya begitu halus dan putih. Dan pinggangnya sangat ramping. Aku ulang, SANGAT RAMPING! Aku bahkan masih tidak percaya kalau gadis ini adalah gadis yang ku-nikahi beberapa bulan yang lalu. Dia sangat berbeda sekarang. Berat badannya turun secara drastis.

"Oppa, kenapa kau berhenti?" tanya Jaejoong padaku. Kulihat wajahnya yang sedikit menunjukkan raut kecewa.

Oh damn! Dia manyun! Aku menaikkan kecepatan gerak tubuhku dan mencium bibir kissable-nya.

Astaga! Dia sungguh-sungguh sempurna. Matanya yang bulat, hidungnya yang mancung, dan bibir ceri merahnya yang oh-so-damn-God nikmat sekali.

Beberapa orang mungkin saja berpikir kalau dia operasi plastik. Tidak. Benar-benar tidak! Pada dasarnya dia memanglah sudah cantik. Dia hanyalah sedikit terlalu gemuk. Kegemukannya itu yang membuatnya terlihat jelek, dan membuatnya malas melakukan perawatan pada tubuhnya.

Dan aku yakin dia sangat berjuang keras untuk mendapatnkan bentuk tubuh yang ramping dan sempurna ini. Rahasianya, dia pergi ke gym untuk berolah-raga sepulang kuliah dan ke salon untuk perawatan.

Saat kutanya, dia mengatakan kalau dia ingin membuatku puas. Sejujurnya, aku sangat senang. Aku sangat merasa tersentuh atas usahanya untuk menyenangkanku.

Tapi, terkadang aku merindukan bentuk tubuhnya yang lama. Entahlah, tapi aku merasa dia sangat imut dengan tubuhnya yang sedikit bulat dan lembut, seperti boneka. Dan lagi, aku tidak suka dengan tatapan lapar pria-pria diluar sana pada tubuh Jaejoong yang sekarang tiap kali kami berjalan-jalan.

.

*Author Pov

.

"Oppa, ada suatu hal yang ingin aku katakan padamu," kata Jaejoong pada suaminya saat mereka baru saja menyelesaikan makan malam mereka.

"Ada apa?" tanya Yunho lalu memeluk pinggang Jaejoong yang duduk disebelah kirinya.

"Umm, Oppa, apakah kau akan kecewa kalau aku menjadi gendut lagi?" tanya Jaejoong kemudian.

"Sejujurnya, kau kelihatan lebih cantik bila bertubuh seperti sekarang ini, ramping dan sexy. Tapi aku tidak akan masalah dan tetap mencintaimu bila kau menjadi gendut lagi," jawab Yunho lalu memeluk Jaejoong makin erat.

Jaejoong melepaskan pelukan Yunho padanya, lalu dia melihat kearah mata Yunho, "Jeongmal?"

"Tentu saja!" Yunho menganggukan kepalanya. "Tunggu dulu! Apa yang sebenarnya ingin kau katakan padaku? Apa kau berencana menaikkan berat badanmu lagi?"

"Yeah, aku akan gendut lagi," jawab Jaejoong pelan.

"Kenapa?"

"Karena aku hamil, Oppa," jawab Jaejoong menundukkan kepalanya.

Yunho menatap Jaejoong tak percaya. Perlahan senyumnya mengembang dan makin-makin mengembang. "Benarkah? Itu berita yang sangat bagus! Aku akan jadi ayah!" raut wajah Yunho benar-benar bahagia. "Tunggu dulu, kenapa kau terlihat sedih? Kau tidak bahagia?"

"Aku bahagia, Oppa. Tapi, kita berencana kalau kita akan mempunyai bayi setelah aku lulus, dan aku belum lulus."

"Damn! Aku lupa untuk menggunakan pengaman. Maafkan aku. Dan aku berjanji akan menolongmu untuk mengurus bayi kita, jadi kau bisa meneruskan pendidikanmu," ucap Yunho menatap mata Jaejoong sungguh-sungguh.

"Maafkan aku, Oppa," ucap Jaejoong hampir menangis setelah mendengar kata-kata Yunho barusan. Dia merasa sedih karena ia merasa ia membebani suaminya itu.

"Kenapa kau menangis? Kau harusnya merasa bahagia," ucap Yunho sambil mengelus-elus punggung Jaejoong.

"Kau tidak marah padaku kan, Oppa?"

"Hah? Kenapa aku harus marah padamu? Aku tidak mungkin marah padamu, aku bahagia sekali. Dan sejujurnya aku harusnya berterima kasih padamu karena mau memberiku seorang anak, yang sejujurnya sudah sangat kuinginkan sejak dulu. I love you, Boo," kata Yunho lalu mengecup kening Jaejoong.

"I love you, too, Oppa."

.

.

.

*END*

.

.

.

Hahahahahahaha akhirnya tamat ya Guys! Capek banget sumpah! Ini THR aku buat kalian semua ya~

Dan, aku gak nyangka banget fic yang seharusnya Oneshoot di aslinya bakal jadi 9-shoots begini. HAHAHAHAHHA

.

Bye~

.

Oh! Tengkyu loh buat semua yang udah review. Serius loh aku baca itu semua. Tapi berhubung aku ngetik dan post cerita lewat ponsel, jadi kalo mau nulis nama kamu-kamu, iya kamu yang lagi baca ini hehe bakal ribet. Muuphkan ya~

.

at Aizata_