Tao berjalan dengan riang menuju ruang kelasnya di lantai empat. Masih jam lima. Kelasnya dimulai setengah jam lagi. Ada yang berbeda darinya. Sejak tadi pagi, ia sama sekali tidak tersenyum. Wajahnya jadi terlihat menyeramkan dengan tambahan lingkaran hitam di bawah matanya.

Siapa pula yang tidak kesal bisa kekasih sendiri tampak tidak mengingat hari sepenting Valentine? Apalagi Valentine adalah tanggal jadi mereka. Hal itu yang dialami Tao.

Ia paham, Kris sibuk mengurusi comeback EXO. Tapi meluangkan waktu barang satu atau dua menit untuk mengiriminya SMS bisa, kan? Nyatanya namja blasteran itu tidak melakukannya.

Saat hendak berbelok memasuki kelasnya, Tao dikejutkan dengan boneka panda raksasa yang menghadangnya. Ia nyaris berteriak kalau saja Taemin yang membawa boneka itu tidak menurunkan boneka yang dipeluknya saat itu.

"Kau mengagetkanku," kata Tao.

"Maaf." Taemin tersenyum lebar dan menyodorkan boneka itu pada Tao. "Kiriman untukmu. Tadi aku melihatnya ada di salah satu kursi. Kulihat dari suratnya, ini untukmu."

Bukannya mengambil boneka itu dari Taemin, Tao malah mengambil suratnya dan membacanya. Ia tersenyum sendiri membaca sederet tulisan berantakkan khas laki-laki. Kemudian ia melipat kembali surat itu dan mengambil boneka panda tersebut.

"Dari siapa? Pacarmu, ya? Aih… manisnya!" komentar Taemin.

"Ehem." Tao dan Taemin segera menoleh pada seorang namja lanjut usia yang berdiri di depan kelas. "Nona Huang, bisa masuk kelas dan simpan boneka pandamu itu?" tanya Lee Seosangnim.

"Ne, Seosangnim." Tao segera duduk di pojok kelas dan menaruh boneka pandanya di kursi kosong sebelah.

.

.

.

.

.

Aku memang tidak romantis. Aku tahu itu.

Happy Valentine & Happy Anniversary – Kris

p.s. : setelah kuliah, kita bertemu di tempat YiXing

.

.

.

Kazuma House Production proudly

present…

.

.

.

A Jar of Memories

® 2013

.

.

.

"Ge, terima kasih ya boneka pandanya," kata Tao.

"Sama-sama," jawab Kris. Ia menggendong boneka panda yang terlampau besar itu di punggungnya. Karena hari ini hari Valentine, ia memberikan sebuah boneka panda untuk Tao. Boneka panda berukuran raksasa itu sengaja ia pesan dari China sejak sebulan lalu.

Mereka berjalan menjauhi halte setelah tadi menaiki bus. Rumah Tao masih jauh. Ya… sekitar lima belas sampai dua puluh menit lagi baru sampai bila berjalan kaki. Suasana malam sama tenangnya dengan air muka Kris. Leader EXO itu sama sekali tidak takut bila ia diikuti fans. Mana ada fans gila yang mengikuti idolanya sampai tengah malam–kecuali sasaeng fans?

Tao tidak langsung masuk ketika mereka sampai di depan sebuah rumah bertingkat dua bercat coklat muda. Ia membuka tasnya, dan menoydorkan sebuah toples kaca yang diikat dengan pita silver. Di pita tersebut tersangkut secarik kertas bertuliskan "Kris-Tao 1st Anniversary". Dalam toples terdapat gulungan kertas warna-warni, membuat Kris penasaran.

"Happy Valentine dan Happy first anniversary!" ucap Tao girang. "Aku sengaja tidak memberimu coklat karena kau tidak suka coklat, dan kau juga pasti mendapat banyak coklat dari fans. Daripada tidak dimakan dan berakhir di perut Kai, lebih baik aku memberimu ini."

Tao kembali memeluk boneka pandanya, sedangkan Kris memutar-mutar toples tersebut. Setelah mengucapkan, "Jaljayo!" Tao masuk rumah tanpa berkata apa-apa lagi pada Kris.

Kris belum pulang. Ia memandangi pintu coklat yang sekarang sudah dikunci pemiliknya dari dalam. Ia tersenyum. "Dasar, Baby Panda, dia belum memberikanku ciuman selamat tidur."

Lalu Kris berjalan menuju halte yang tadi untuk kembali ke dorm.

.

.

.

.

.

14 February 20XX

Kris Gege menyatakan perasaannya padaku.

.

20 February 20XX

Kencan pertama kami. Menonton drama Goong.

.

9 Maret 20XX

Kami bertengkar pertama kalinya.

.

11 Maret 20XX

Kris Gege meminta maaf.

.

1 April 20XX

EXO debut. Kuharap Kris Gege tidak berubah.

.

3 April 20XX

Kami bertengkar lagi. Kris Gege cemburu padaku dan Sehun.

.

.

.

.

.

Kris baru sampai di dorm sekitar pukul satu setelah mengantar Tao. Ia hanya mencuci mukanya, sikat gigi, berganti baju, lalu duduk di meja makan dan mulai membuka tiap gulungan warna-warni tersebut.

Tao menuliskan kejadian-kejadian penting mereka beserta tanggalnya secara singkat dalam tulisan hanzi mandarin yang rapi. Hal itu membuat Kris cengar-cengir dan larut dalam kegiatannya. Ia bahkan samapi melupakan rasa ngantuknya dan tidak sadar Kai tengah berdiri di belakangnya.

"Itu tulisan apa, sih? Kok aku sama sekali tidak bisa membacanya?" tanya Kai sebal.

Kris menoleh. "Ngapain kamu malam-malam di sini? Bikin kaget orang saja." Dalam hari Kris mensyukuri Tao yang menulis dalam hanzi sehingga hanya ia yang mengerti–atau mungkin juga Chen kalau namja itu melihat hal ini.

"Aku haus, Hyung," kata Kai setelah menenggak segelas tinggi air putih. "Dari siapa itu, Hyung? Baby Panda, ya?"

"Menurutmu?" tanya Kris balik.

"Dari Baby Panda."

"Ya sudah."

Kai memandangi Kris yang kembali menggulung kertas-kertas itu dengan tatapan apa-banget-sih. Percakapan singkat mereka tadi adalah percakapan paling tidak bermutu yang pernah lelaki berkulit tan itu alami bersama Kris.

"Oke, aku tidur duluan." Kai berjalan menuju kamarnya dan Chen. Sebelum masuk kamar dia berbalik. "Ah ya. Jangan sampai kau termakan ucapanmu sendiri yang menyuruh kami untuk tidak telat latihan. Jaa!" Kai menutup pintunya.

.

.

.

.

.

"Hyung! Kris Hyung!" seru Kai pada sosok berambut pirang yang masih melingkar dalam balutan selimut. "Aish… Nih orang tidur nggak sadar diri, ya?" Ia menggelengkan kepalanya lalu keluar dari kamar Kris menuju ruang makan dan duduk di sebelah Sehun.

"Kris Hyung mana?" tanya Junmyeon. Lelaki berwajah angelic itu menaruh semangkuk sereal di meja makan, lalu duduk dan menuangkan susu dingin ke mangkuknya.

"Bagi dong, Hyung," kata Sehun yang membuat sarapan. Tanpa menunggu jawaban Junmyeon, Sehun menarik mangkuk Junmyeon ke depan wajahnya dan mulai memakannya. Junmyeon hanya bisa menghela napas.

"Kau tahu sendiri Hyung, bagaimana susahnya Kris Hyung bangun tidur," keluh Kai. Ia juga mengambil sendok lalu ikut memakan sereal Junmyeon bersama Sehun. Dasar duo maknae.

"Chanyeol-ah, bisa kau bangunkan Kris?" tanya Junmyeon.

Chanyeol buru-buru mengambil handuk. "Aku mau mandi." Ia segera masuk ke kamar mandi begitu Chen keluar. Lelaki tertinggi kedua setelah Kris di EXO itu memang paling malas membangunkan leader mereka.

Ralat. Sepertinya semua member EXO paling malas membangunkan Kris karena namja itu paling susah dibangunkan. Butuh lebih dari sepuluh menit untuk membangunkan Kris. Dan lima namja itu lebih memilih untuk menghabiskan sepuluh menit mereka untuk sarapan daripada membangunkan Kris. Biar saja si naga jadi-jadian itu yang kena marah manager.

Chen mendudukkan dirinya di samping Junmyeon. Ia mengambil gelas, mengisinya dengan susu, lalu mengambil selembar roti dan mencelupkannya pada susu. Junmyeon sudah membuat semangkuk sereal lagi untuknya sendiri. Kali ini ia tidak akan berbagi pada dua dongsaeng terkecil mereka.

"Ah, ya! Chen!" seru Kai memanggil Chen tanpa embel-embel Hyung. Toh meskipun dipakai namja berkebangsaan Korea tapi lama tinggal di China itu tidak akan peduli. "Kemarin aku melihat Kris Hyung membaca kertas. Sepertinya ditulis dalam hanzi." Kai berlari menuju kamar Kris dan kembali dengan toples beling yang ia lihat kemarin malam. "Tolong artikan untukku."

"Untukku juga!" imbuh Sehun yang juga penasaran meski tidak tahu apa-apa.

Chen terlihat ragu. "Tidak apa-apa?"

"Sudah cepat!" desak Kai yang berdiri di samping Chen.

Junmyeon sama penasarannya dengan Sehun, jadinya ia tidak berkomentar apa-apa dan ikut-ikutan melihat sederet tulisan yang sama sekali tidak bisa ia baca. Ia menunggu Chen mengartikannya satu-satu.

Chen menghela napas pasrah. Sebenarnya ia takut melakukan hal ini, apalagi yang ia lakukan mengenai properti leader mereka yang bukan hanya digambarkan memiliki kekuatan terbang seperti naga, tapi dalam kehidupan sehari-harinya memang seperti naga.

Ia membuka tutupnya. Di balik tutup tertulis sederet hanzi. Chen mengartikannya.

"Harapanku untuk Kris Gege. Satu, Gege tidak melupakan tanggal jadian kami. Kedua, Gege tidak datang terlambat saat kencan kami. Ketiga, Kris Gege selalu menjaga kesehatannya. Keempat–"

"Keempat, kalian semua dihukum!" sebuah suara ngebass yang sama sekali bukan milik Chen menginterupsi kegiatan Chen. Semua langsung menengok ke sumber suara. Kris dengan wajah datar tapi menyimpan seribu satu emosi berdiri di belakang Chen.

Mereka tercekat kaget. Tatapan Kris seakan ingin menguliti mereka saat ini juga. Kalau saja tatapan Kris sama seperti tatapan Medusa, Junmyeon, Sehun, Kai, dan Chen pasti sudah menjadi batu saat ini. Kris menunjukkan seringai mematikan.

"Sudah puas membacanya, Kim Junmyeon, Kim Jong Dae, Kim Jong In, dan Oh Sehun?" Senyum di wajahnya semakin terlihat menyeramkan. "Jong In, jangan harap kau bisa bertemu Kyungsoo dengan bebas setelah ini. Kau juga, Junmyeon. Aku tidak mengijinkan kau bertemu dengan Yixing. Melihatnya pun tidak."

Junmyeon menelan ludahnya dengan susah payah. Yixing adalah tipe adik perempuan yang menurut dengan kakaknya sekaligus tipe manusia yang bisa iseng kapanpun otaknya sedang "bermasalah". Junmyeon sudah bisa menebak, Yixing pasti akan menuruti kata-kata Kris setelah ini. Ya. Nikmati saja kehidupanmu selama beberapa minggu kedepan tanpa mendengar atau bertemu Yixing, Kim Junmyeon.

"Dan kau Oh Sehun. Kau tidak boleh beli bubble tea lagi!"

Mata Sehun membulat. "Ya! Hyung! Kau kejam! Bubble tea itu seperti nasi untukku! Sehari tanpa bubble tea rasanya ada yang kurang!"

"Tidak ada penolakan!" ucap Kris tegas. Sehun mehrong ke Kris, dan Kris balas menjitaknya sehingga sang real maknae itu meringis kesakitan sambil manyun dan memegangi kepalanya.

"Tunggu!" seru Kai. "Kenapa kau tidak menghukum Chen? Kan dia yang membacakannya!"

"Karena sudah pasti kau yang memaksanya, Kai. JANGAN NGELES!"

~ DONE ~

1.479 words

Berarkhir dengan gaje. Okesip.

Sign,

Uchiha Kazuma Big Tomat

Finished at:

Wednesday, February 20, 2013

00.48 A.M.

Published at:

Wednesday, February 20, 2013

04.40 P.M.

A Jar of Memories © Kazuma House Production ® 2013