"Please.. Don't Leave Me Alone" Part 1

"Appa.. aku berangkat ke sekolah dulu ya! sarapan sudah kusiapkan di meja.." teriak seorang anak lelaki yang sudah siap berangkat ke sekolah dengan sepedanya.

"Berisik! Berangkat saja sana!" Jawab seorang lelaki paruh baya dengan ketus sambil menutupi kepalanya dengan bantal.

Anak lelaki itu hanya tersenyum mendengar jawaban sang ayah. Dia pun segera pergi menuju sekolahnya… SMA Shinhwa …

Teng Tong Teng Tong... Bel tanda masuk berbunyi. Itu berarti….

"Pak.. Tolong buka pintunya.. kumohon.."

"Tidak bisa!"

"Pak.. aku hanya terlambat 2 menit.. Kumohon buka pintunya.."

"Apa kau tidak bosan mengatakan hal ini setiap pagi? Tidak bisakah kau datang tepat waktu?"

Diam – diam anak lelaki itu membuka slot gerbang yang belum sempat terkunci oleh sang guru.

Beberapa menit kemudian … 'cklek'..

"Pak.. itu apa?" Sang guru pun tertipu dan menoleh mencari tahu apa yang terjadi..

Sang guru pun sadar.. " Hey CHO KYUHYUUUUNNNNN! Berhenti Kau!"

"Mianhamnida sonsaengnim.. Aku ada tes matematika hari ini. Doakan aku berhasil! Okok!" teriak Kyuhyun sambil berlari menuju kelas.

"KYUHYUUUNNNN! Dasar anak nakal!" Sang guru semakin kesal dengan ulahnya..

Kyuhyun POV

Annyeong hasseyo! Namaku adalah Cho Kyuhyun. Aku adalah anak yang kaya raya. Setiap hari aku diantar oleh supir ke sekolah. Aku juga memiliki seorang ibu yang cantik dan sangat perhatian padaku. Bukan hanya itu, aku juga memiliki seorang ayah yang hebat dan sangat sayang padaku. Aku adalah seorang penyanyi terkenal, banyak orang memuja – muja diriku. Tapi semua yang baru saja kukatakan adalah bohong…. Itu semua adalah impianku yang tidak akan pernah terwujud… Pada kenyataanya, hidupku berbeda 180 derajat dengan semua impianku.

Di kelas..

"Hey Kyu!" Seseorang menyadari kedatanganku. "Habis dikejar Kang seonseng nim lagi ya?"

"Iya.. " Aku mencoba mengatur nafasku yang tidak beraturan.

"Ya sudah, duduklah.. Cobalah untuk datang lebih pagi kyu.. Jadi kau tidak perlu lari marathon tiap pagi"

Kim Bum memberi saran padaku.

"Aku kan harus menyiapkan sarapan untuk appa sebelum berangkat.."

"Aku tahu kyu… tapi menyiapkan sarapan kan tidak butuh waktu yang lama.. apa kau ada masalah lagi?" Hong Ki melihatku cemas.

"Ng.. nggak kok.. Sudahlah! Kau sudah belajar matematika? Ayo ajari aku!" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kyu.. Jangan mengalihkan pembicaraan dong.. Lagi pula, kalau urusan matematika kau lah jagonya kyu.."

Aku tersenyum pada Kim Bum. Dia adalah salah satu temanku yang selalu datang tepat waktu, sangat berbeda denganku dan 4 temanku yang lain… Mau tahu seperti apa mereka? Silahkan tunggu 5 menit lagi

5 menit kemudian..

"Aissshhh…! Sudah tua tapi kenapa masih bisa lari seperti itu?" keluh seseorang yang baru saja masuk kelas sambil mengatur napasnya.

"Aku juga heran… Napasku sudah hampir habis.." sambung seseorang di belakangnya.

"Sepertinya dia keturunan banteng.. Aisshhh… Seharusnya dia lebih cocok menjadi atlit lari marathon dari pada menjadi guru.." ucap seseorang yang baru saja tiba dengan bermandi keringat.

Itulah teman – temanku yang lain, Hong ki, Onew, dan Shi Yun.

"Apa kalian tidak pernah bisa datang tepat waktu?" Kim bum terlihat kesal dengan kelakuan teman – temannya.

"Gaullah sedikit kim bum! Kau harus tahu bagaimana rasanya lari dikejar siluman banteng itu! Lucu juga kok melihat ekspresi Kang Seonsengnim saat berlari.. hahaha.." Jawab Onew sambil tertawa sendiri.

"Hey Kyu! Kau tidak terlambat? Kok bisa?" Tanya Hong Ki keheranan.

"Kata siapa aku tidak terlambat? Aku masuk kloter 1.. hahaha.. Kalian tahu aku berjuang sendirian menantang maut dari siluman banteng itu! Jawabku bangga. *dasar aneh*

"Di mana Jong Ki?" Tanya kim bum keheranan.

"Oia.. di mana dia? Perasaan dia masih berada di belakangku saat kita belari bersama.." sahut Shi Yun

"Jong Ki SMS! Jong Ki SMS!" teriak Onew.

"Apa katanya?" Sahutku penasaran.

"Dia bilang bahwa dia tertangkap, sekarang dia berada di lapangan untuk dihukum.." Jawab Onew.

"Anak itu.. Sudah tahu larinya lambat.. pake terlambat lagi.. Jadi begini kan hasilnya!" keluh Kim Bum.

"Ayo kita jalankan rencana 3P.. hahaha.." Usul kyuhyun dengan senyum evilnya.

"Apaan tuh 3P?" Tanya Hong Ki.

"Pura – pura pintar! Ayo Kim Bum, Semangat!" Kyuhyun menepuk pundak Kim Bum.

"AKU?! Apa yang harus kulakukan?" teriak Kim Bum shock.

Di lapangan

"Seonsengnim! Oh… Akhirnya aku menemukanmu seonsengnim…" Teriak Kim Bum yang terlihat kelelahan.

"Ada apa Kim Bum? Aku sedang sibuk…" Jawab Kang Seonsengnim.

"Aku ingin bertanya mengenai soal ini.. Sulit sekali seonsengnim! Aku sudah memikirkannya semalaman, tapi tidak bisa terpecahkan.. Bagaimana ini?" Kim Bum terlihat benar – benar kesusahan.

"Baiklah, biar kulihat soalnya.." Akhirnya seosengnim mencoba memikirkan soal tersebut.

Jong Ki yang keheranan melihat tingkah laku Kim Bum yang overacting, hanya bisa berdiri mematung. Segerombolan anak lelaki datang dengan gayanya yang sok asik.

"Hey.. Jong Ki! Sedang apa kau di sini?" Tanya Onew yang sok asik..

"A..aku.. aku lagi.." Jawab Jong Ki dengan kebingungan melihat sikap teman – temannya yang aneh.

"Jong Ki.. Apa kamu melihat pertandingan sepak bola kemarin?" Tanya Kyuhyun sambil merangkul Jong Ki dan berjalan menjauhi Kang Seonsengnim.

"Anio.." jawab Jong Ki dengan serius.

"Kau harus melihatnya! Lee Yong Dae mencetak Gol beberapa kali! Hebat sekali!" Ucap Kyuhyun dengan penuh semangat.

Pletakk! "Au.. Kenapa kepalaku dipukul?" Kyuhyun meringis kesakitan karena Hong Ki seketika memukul kepalanya.

"Kalau mau berbohong pikir – pikir dulu! Lee Yong Dae itu pemain bulu tangkis kyu… Ckckck.." Hong Ki berbisik pada Kyuhyun.

"Memang Lee Yong Dae cuma 1? Lagi pula siapa yang bilang pertandingan sepak bola tim Korea? Lee Yong Dae yang kumaksud adalah Lee Yong Dae tetanggaku.. Kemarin sore dia bermain sepak bola di lapangan dekat rumahku dan dia mencetak beberapa gol.. Dia hebat sekali! Padahal dia baru berumur 10 tahun.. " jawab Kyuhyun dengan serius.

"Teman – teman.. Kalian berprilaku seperti ini sengaja untuk menyelamatkanku?" Jong Ki bertanya dengan polos.

"Tentu saja.. Paboo!.. Kau harus berlatih lari ya Jong Ki.. Jika tidak, kita akan terus menjadi artis yang tidak dibayar seperti ini.. Akting kita mahal lo! " jawab Onew sambil merangkul pundak Jong Ki.

"Tenanglah.. aku akan mentraktir kalian hari ini. Lalu bagaimana nasib teman kita yang berada di belakang?" Jong Ki menunjuk Kim Bum yang sedang kebingungan dengan nasibnya sendiri.

"Oia… Aku Lupa!" Kyuhyun menghentikan langkahnya. " Kim Bum-ah.. kita ada ulangan matematika! Cepatlah ke kelas! Ulangan sudah mau dimulai!" Kyuhyun berteriak memanggil Kim Bum.

"Oooh.. Baiklah.. Seonsengnim aku pergi dulu ya!" Kim Bum segera berlari menyusul para sahabatnya.

"Kenapa kalian lama sekali memanggilku? Aku sudah keringat dingin nih.." protes Kim Bum.

"Kau kan cuma berdiri menunggu jawaban.. apa yang kau takutkan?" jawab Onew.

"Soal yang kuberikan adalah soal Biologi, dan aku lupa bahwa Kang Seonsengnim adalah guru Fisika… Untung saja soalnya bahasa Inggris, jadi dia kebingungan menerjemahkan soalnya.. hahaha" tawa Kim Bum.

"Sudah kukatakan dia lebih cocok menjadi atlit lari marathon dari pada jadi guru.." kata Shi Yun.

"Oleh karena itu.. aku menyebut rencana ini 3P "Pura – Pura Pintar".. Karena dari tadi kulihat tidak ada yang pintar di antara kita semua.. mulai dari dirimu kim bum yang salah memberi soal sampai gurunya pun yang nggak nyadar kalo itu soal biologi.. ckckck.." Kyuhyun berkomat – kamit sendiri.

"Termasuk dirimu juga Kyu! Ingat Lee Yong Dae itu pemain bulu tangkis.. OKE!" Onew mengingatkan kyuhyun.

"Sudah kukatakan.. Lee Yong Dae yang kumaksud bukan yang itu.." kyuhyun mencoba membela diri.

"Sudahlah.. Ayo kita ke kelas.." Ajak Kim Bum.

"Memang benar hari ini ada ulangan matematika?" Tanya Jong Ki.

"Kalo itu beneran Jong Ki.. Akting kita sudah selesai.. Ayo cepat!" Kyuhyun mengajak teman – temannya bergegas menuju kelas.

Beberapa jam telah terlewati. Selama pelajaran berlangsung, aku hanya tertidur pulas di atas buku – buku catatanku. Hingga bel berbunyi kembali.. menandakan saatnya pulang sekolah.

Aku segera meninggalkan kelas dan berlari menuju parkiran untuk mengambil sepedaku.

"Kyu kau mau ke mana?" Teriak Hong Ki dari kejauhan.

"Biasa… aku harus segera ke Café... Bye Hong Ki!"

Aku harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup appa dan diriku sendiri. Appa terkena PHK beberapa minggu yang lalu, jadi aku yang menjadi tulang punggung keluargaku. Tiap pagi aku mengantar Koran, itulah sebabnya aku tidak pernah bisa datang tepat waktu ke sekolah. Pulang sekolah aku bekerja di café, dan setelah itu aku bekerja di pom bensin. Itulah rutinitasku sehari – hari.

Di Café…

"Saya pesan Jajangmyeon satu…"

"Baiklah.. Tunggu sebentar ya.."

5 menit kemudian..

"Ini Jajangmy….. Aau…" Kakiku tersandung kursi.. Alhasil semua Jajangmyeon tumpah mengenai baju pelanggan.

"Aaaarrrggghh.. Kau ini bagaimana sih? Lihat ini! Bajuku kotor!"

"Mianhe… chongmal mianhe.. mianhe.." Aku mencoba membersihkan baju wanita ini, namun tanganku selalu ditepis olehnya.. "Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu!" Wanita itu berteriak tepat di depan wajahku. "Mianhe ahjumma.." Aku masih berusaha meminta maaf.

"Ada apa ini?" Bossku datang dengan wajah kebingungan.

"Lihat saja ulah pelayanmu! Bajuku jadi kotor begini!"

"Mianhe.. Biarkan saya membersihkannya ahjumma.." Aku masih berusaha untuk meminta maaf.

"JANGAN SENTUH AKU! MINGGIR KAU" Ahjumma itu menepis kembali tanganku dengan kasar sampai ku terjatuh ke lantai.

"Maafkan pelayan kami yang kurang baik… Sebagai gantinya kami tidak akan meminta bayaran untuk makanan anda hari ini.. Bagaimana?" Boss ku mencoba membujuk ahjumma yang berada di hadapanku ini.

"Terserah kau saja…." Ahjumma itu pergi meninggalkan café kami.

Aku menunduk takut atas ulahku kali ini. Boss ku terlihat begitu emosi. Aku sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi setelah ini…

" KYU! KAU DIPECAT!"

"Kumohon jangan pecat aku… Aku butuh pekerjaan ini… Aku butuh uang… kumohon…"

"PERGI! Pergi kau dari sini!" Boss ku menyeretku ke luar dari cafenya hingga ku terjatuh.

Namun tiba – tiba terdengar klakson mobil sangat dekat dengan telingaku..

TIIIIIINNNNN…..

To Be Continued