Title : Change Sex Orientation

Author : Hannie Agustina

Cast : Super Junior and SHINee members

Pair : CRACK PAIR FOR SUPER JUNIOR except KangTeuk and EunHae ((KiHaeWonKyuHan)), PURE PAIR FOR SHINee

Genre : Drama, Romance, Hurt/comfort, Family

Rate : M

Disclaimer : Tuhan Yang Maha Esa

Summary : Kisah dari Lee Donghae, usahanya dalam "meluruskan" empat orang namja yang merupakan dua pasang gay, serta kehidupannya.

Warning : GENDER SWITCH! SEX SLAVE! DON'T LIKE PAIR DON'T READ IF YOU STILL READ YOU CAN FEEL BAD! AND IF YOU BASH,,, JUST SHUT UP YOUR MOUTH!

.

.

Don't be Silent Readers!

- Change Sex Orientation -

Chapter 1

.

.

Author POV

Sapphire Blue Club

.

Seorang yeoja manis nan imut menggunakan mini dress merahnya, berjalan menuduk ke arah sebauh ruangan khusus. Langkahnya begitu tegang, sama dengan tubuhnya yang sedikit bergetar. Dalam hatinya dia merutuki kebodohan akan persetujuannya dengan perjanjian itu.

Sesampainya di depan pintu yang bertuliskan VVIP, ia segera membukanya. Ruangan yang cukup besar dengan warna merah dan lampu yang redup, terkesan sexy dan hot. Terdapat satu set sofa, tv plasma, kulkas dan rak berisikan beberapa wine mahal.

Pandangannya terkejut ketika melihat dua pasangan yang sedang bercumbu dengan mesra di sofa yang terdapat dalam ruang itu. Saling menindih, menghisap, sampai menggesekan daerah pribadi milik mereka.

"Emmmhh... Buuhhmmm nnngghhh" desah salah satu namja, saat kulit lehernya sedang dikulum oleh seorang namja di atasnya.

"Wonnn nnngghhh nnniieeehhh" desah namja lainnya. Pasangan satunya sedang berfrench-kiss ria dengan lidah yang saling membelit ganas.

Ya, kalian tak salah dengar. Mereka adalah pasangan gay yang terkenal di club malam ini. KiHyun―Kibum dan Kyuhyun―pasangan yang sangat mesum. Mereka bisa melakukan 'itu' dimana pun dan kapan pun. SiHan―Siwon dan Hankyung―pasangan dewasa yang tak kalah mesum dari KiHyun.

Club ini adalah milik orang tua Hankyung atau bisa juga dipanggil Hangeng. Jadi, mereka berempat bisa melakukan apapun di sini. Club ini memang bukan club khusus kaum gay, karena club ini memang diperuntukan bagi siapa saja yang ingin 'merilekskan' diri atau hanya sekedar 'bermain'.

.

.

"Ehem... " deham Donghae tersadar dari keterkejutannya.

Sayangnya dehamannya tak diindahkan oleh kedua pasangan yang tengah bercumbu dengan panas. Buktinya kedua pasangan itu makin mengintenskan cumbuannya.

.

'Umma... maafkan anakmu ini nde,' batin Donghae miris. Tangannya mengepal kuat di samping tubuhnya.

.

"Ugh... permisi... ada orang?" tanya Donghae dengan pertanyaan konyolnya.

.

Sontak keempat namja itu menghentikan aktivitasnya, karena mendengar pertanyaan bodoh. Pandangan membunuh keempat namja itu tertuju pada gadis mungil nan polos itu. Merasa aktivitasnya terganggu.

'Umma... hueee aku takut...' batin Donghae, wajahnya meringis takut.

Bagaimana tak takut. Ketika dirimu dipandang dengan tatapan membunuh oleh keempat namja tampan yang nafsunya tertunda. Belum lagi pakaian yang tak mendukung sama sekali.

.

"Kau buta, eoh?" tanya Kibum sinis. Donghae hanya menggeleng polos.

.

"Lalu?" lanjut Hankyung.

.

"Anu... anu... itu..." gagap Donghae. Mengeratkan genggamannya pada ujung mini dressnya.

"Kalau kau mencoba menggoda kami... kami tidak mau" sahut Siwon seakan baru mendapat jawaban. "Tunggu! Apa orang tuamu chagi, yang menyuruhnya?" tambah Siwon sambil mengelus pipi Hankyung, lembut.

"Eummm molla" jawab Hankyung santai sambil memejamkan mata. Meresapi kehangatan yang diberikan oleh namjachingunya.

"Apa boleh aku masuk... di luar dingin" ucap Donghae sambil mengusap-usap lengannya yang terbuka akibat mini dress tak berlengannya. Terkadang tangannya menarik-narik dressnya agar setidaknya menutupi seperempat pahanya. Sebenarnya itu tak berguna sama sekali, karena kalau donghae menarik dressnya kebawah otomatis akan memperlihatkan dada atasnya yang tak bisa dibilang kecil. Sedangkan kalau dia menarik sampai atas, maka pahanya benar-benar tak akan tertutupi. Namja normal yang melihatnya mungkin akan langsung menerkamnya karena wajah polos dan tubuh sexy yang Donghae miliki. Sayangnya mereka gay dan sudah pasti tak bernafsu sama sekali dengan gadis dihadapan mereka.

.

Kyuhyun yang gerah melihat kelakuan Donghae segera berdiri menghampirinya. Kemudian menariknya dengan kasar untuk duduk di single sofa yang ada di sana.

.

"Kau! Pulanglah! Aku muak melihat wanita jalang seperti kau ada di sini! Merusak suasana kami saja!" bentak Kyuhyun sambil menunjuk tepat di depan wajah Donghae. Kibum yang melihatnya tersenyum senang melihat kelakuan sang namjachingu.

.

Donghae yang tidak pernah dibentak sama sekali oleh siapa pun, bergetar ketakutan. Rasa gugup yang tadi menyerangnya malah makin bertambah. Jangan salahkan orang tua dan teman-temannya yang tidak mendidiknya dengan keras. Salahkan tingkah polos, wajah polos dan puppy eyesnya yang selalu keluar tanpa ia sadari. Pantas bukan, kalau dia tak bisa mengatasi ini semua.

.

"Aku tak mengerti kenapa ummaku masih saja mengirimkan pelacur pada kita" ujar Hankyung sinis.

.

"Asal kau tahu nona... Beribu yeoja mendatangi kami, tapi kami tak terpengaruh sedikit pun. Kalian semua sama saja." Jelas Kibum.

.

"Dan satu hal yang musti kau ingat nona... kami saling mencintai" sambung Siwon. Digenggamnya tangan namjachingunya dengan erat.

.

.

Ya, mereka memang saling mencintai. Bukan hanya sekedar pelimpahan sex saja. Mereka melalui ini bersama-sama, cemoohan dan hujatan sering mereka terima. Tapi itu semua tak mampu memisahkan mereka.

.

"Keluar pelacur!" bentak Kibum sambil menarik Donghae menuju pintu.

.

Donghae hampir menangis karena sedari tadi dirinya disebut pelacur. Harga dirinya sudah tak ada di depan keempat namja itu. "Ugh... lihat saja nanti aku akan membuat kalian bertekuk lutut padaku" seru Donghae kukuh.

.

Entah dapat keberanian dari mana Donghae mendapat keberanian itu. Ini tantangan baru bagi dirinya. Lagipula Donghae memang memiliki sikap keras kepala dan tak mudah menyerah, yang ditinjau dengan keceriaan yang selalu ia bawa.

.

PLAK

.

Tamparan yang cukup keras Donghae dapatkan dari Kibum. Refleks Donghae memegang pipinya yang sudah memerah. Satu isakan lolos dari bibir kissablenya.

"Kau benar-benar tak punya harga diri, eoh?" tanya Hankyung sinis.

.

"Kau benar-benar membutuhkan uang ya. Kalau begitu nih!" sambung Siwon sambil melemparkan sejumlah uang tepat di depan wajah Donghae.

.

Donghae yang mendapatkan perlakukan seperti itu hanya menunduk takut. Air matanya sudah tumpah menjatuhi pipi mulusnya. Hatinya sangat sakit, lebih sakit dari pada tamparan kibum di pipinya.

.

"Chagi~ kau mengotori tanganmu," ucap Kyuhyun lembut sambil mengecupi tangan Kibum yang tadi menampar Donghae.

Perlahan Donghae mendongakkan kepalanya.

"Kalian orang paling rendahan yang pernah kukenal! Hiks... beraninya hanya dengan yeoja! Cihh... banci! Kalian hiks... hiks... hiks... menjijikan!" bentak Donghae dalam isakannya.

.

PLAK

.

"Jaga ucapanmu wanita jalang!" sekali lagi tamparan mendarat mulus di pipi Donghae. Kali ini pelakukanya adalah Kyuhyun, yang tak terima namjachingunya dilawan.

.

"Hiks... kalian kira orang hiks... yang melahirkan kalian hiks... siapa? Hiks... seorang NAMJA, eoh?!" balas Donghae.

.

Deg

.

Keempat namja itu membeku mendengar balasan Donghae. Kata-katanya begitu menusuk gendang telinga mereka. Sebelumnya tak ada yang berani membalas ucapan mereka. Begitu salah satu dari keempat namja tampan itu mengusir seseorang, maka orang itu akan pergi.

.

BLAM

.

Secepat kilat Donghae keluar dari ruangan itu. Tak tahan dengan situasi seperti ini. Namun, tak ada sedikit pun dalam benaknya untuk mundur dari tugas ini. Menurutnya ini tugas mulia. "Hiks... hwaiting hiks... umma... appa... hyukkieee..." tangisnya pecah.

.

.

.

Tan Mansion

BRAK

"Umma! Appa!" teriak seorang pemuda. Membuka kasar pintu depan rumahnya.

"Tu―tuan muda a―ada apa?" tanya seorang butler.

"Mana appa dan umma?" tanya Hankyung―pemuda itu.

"Tuan dan Nyonya Tan sedang pergi ke Cina, tuan. Ada beberapa masalah di sana." jelas butler itu.

"Ck... bisanya hanya memanggil pelacur untuk mengurusiku. Mereka saja tak pernah mengurusiku" gerutu Hankyung seraya menuju ke kamarnya.

.

Belum sempat Hankyung menuju kamarnya, dia sudah disambut dengan 4 koper di bawah tangga. "Butler Kang, kenapa ada koper di sini?" tanya Hankyung bingung.

.

"Umh... anu tuan... Nyonya dan tuan besar akan tinggal di Jepang selama sebulan." jelas sang butler yang takut akan reaksi Tuan Mudanya.

.

"Ckck... sebenarnya aku anaknya atau perusahaan itu anaknya, eoh?" gumam Hankyung miris.

"Tuan... jangan begitu"

"Diamlah! Tak usah ikut campur urusanku!" bentak Hankyung.

Kesepian. Itulah yang dirasakan Hankyung. Umma dan appanya sangat giat dalam bekerja. Alasannya adalah mereka tak ingin kembali ke masa lalu. Dimana mereka bertiga harus hidup dengan kesengsaraan. Tapi entah mengapa Hankyung malah suka hidup sederhana, membuatnya terus di kelilingi oleh orang-orang yang ia sayangi.

.

.

.

Cho Mansion

Kyuhyun berjalan perlahan memasuki rumahnya, seperti maling. Takut ketahuan oleh umma dan appanya. Karena lagi-lagi dia pulang tengah malam. "Syukurlah~ mereka sudah tidur," gumam Kyuhyun lega.

Cklek

Seketika lampu menyala, menampakkan dua orang tua yang masih awet muda itu. "Dari mana saja Tuan Muda Cho?" tanya sang appa dengan nada mengejek.

'Mati aku!' batin Kyuhyun.

"Cho Kyuhyun appamu bertanya, nak?" sahut ummanya sambil mengusap lembut rambut Kyuhyun.

Sreet

"Jangan sentuh aku nyonya Park!" ucap Kyuhyun dingin sambil menampik elusan kasih sayang dari ummanya.

"Cho Kyuhyun! Sopan dikit dengan ummamu!" marah sang appa.

"Ummaku sudah meninggal! Cho Sungmin umma sudah meninggal! Dan dia bukan ummaku!" bentak Kyuhyun menunjuk Leeteuk, tak terima.

PLAK

"Kangin!" pekik Leeteuk yang kaget akan perbuatan suaminya. Segera mungkin ia mengelus bagian pipi Kyuhyun yang ditampar, yang ditepis oleh anaknya.

"Kau, bukan ummaku!" desis Kyuhyun penuh penekanan menatap tajam Leeteuk.

.

"Ummamu sudah lama meninggal! Kapan kau akan meniramanya eoh? 20 tahun appa bersabar Cho Kyuhyun!" bentak sang appa.

"Cihh... kau memang tak pernah mencintainya 'kan?" tanya Kyuhyun sinis.

"Cho Kyuhyun! Demi Tuhan aku sangat mencintai ummamu! Tapi hidup harus terus berjalan Cho! Sadarlah!" jelas sang appa.

"Harusnya appa sadar! Nyonya Park tak pantas sama sekali jadi ummaku!" balas Kyuhyun.

"Cho Kyuhyun!" bentak sang appa. Siap dengan tangan yang sudah akan menampar sang anak, namun pergerakannya terhenti karena istrinya menahan tangan yang siap melayang itu. Air mata Leeteuk sudah tak bisa terbendung lagi.

"Kyu~ masuklah ke kamar~" ucap Leeteuk lirih.

Tanpa menjawab Kyuhyun berlari menuju kamarnya.

.

.

.

Kim Mansion

Kibum yang sudah kelelahan, langsung masuk ke dalam kamarnya. Tak ada siapa pun yang menanyainya. Berbeda dengan kedua sahabatnya.

Kalau kau bertanya kemana appa dan ummanya? Tentu saja mereka masih di rumah. Appanya selalu merawat ummanya yang memang sakit jiwa karena depresi akibat adiknya meninggal. Jadinya tak ada yang memperhatikannya.

"Kim Saehee! Hiks... Kim Saehee! Jangan tinggalkan umma!" teriak ummanya dari bawah.

Begitulah setiap malam. Ummanya akan berteriak memanggil nama adiknya terus-menerus. Dan appanya dengan setia akan menenangkannya.

"Ryeong-ah, Saehee sudah meninggal, yeobo~!" seru Yesung miris.

"Yesung! Kembalikan Saeheeku! Saeheeku!" teriak Ryeowook histeris.

Dan kejadian setiap malam ini akan berakhir saat pelayan dan appanya meminumkan obat penenang untuk Ryeowook. Seperah-parahnya, mungkin ummanya akan diikat dan disuntik―suntikan penenang.

Bohong kalau Kibum tak sedih. Dia juga amat terpukul akan kematian adik yang sangat ia sayangi. Apalagi ditambah dengan keadaan ummanya yang sakit jiwa.

.

.

.

Choi Mansion

Cklek

Siwon membuka pintunya hati-hati, takut membangunkan orang di rumahnya.

"Siwonnie~ kaukah itu?" tanya suara lembut yang dilansir sebagai suara ummanya.

"Ehm... ne umma~" jawab Siwon sambil menggaruk tengkuknya yang sesungguhnya tidak gatal.

"Kau baru pulang nak?" tanya ummanya sambil mendekati Siwon. Siwon hanya mengangguk asal. "Apa pekerjaan di kantor begitu sulit?" tanya ummanya.

Deg

Begitulah kehidupan Choi Siwon. Tekesan sempurna, tanpa cacat. Selalu dan selalu dipercaya oleh banyak orang. Membuatnya merasa tertekan dengan image perfect yang selalu disandangnya.

"N―ne umma" jawab Siwon gugup.

"Kalau begitu istirahatlah. Umma ingin menemani appamu dulu ne" balas Choi Taemin―umma Siwon lembut kemudian tersenyum sama lembutnya dengan perkataannya.

Beda Kibum, beda lagi Siwon. Appanya―Choi Minho, mengalami stroke ringan yang menyebabkan kaki kanan dan tangan kanannya tak bisa digerakkan. Otomatis perusahaan diambil alih oleh Siwon atau ummanya.

"Ne umma~" jawab Siwon sambil tersenyum miris.

.

.

.

To Be Continue or Delete ?

Berharap readers menangkap pesan yang terkandung dalam Fanfic ini. Sekali lagi, JANGAN LIAT DARI PAIR! TAPI DARI JALAN CERITA!

Mind to Review ?