TITLE : CHALLENGE

RATE : M

DISCLAIMER : HAEHYUK SALING MEMILIKI

WARNING : TYPO(S), GAJE, YAOI, PWP(?)

..

.

.

Pagi yang cerah di Seoul.

Pagi itu seperti biasanya, Hyukjae akan membangunkan Donghae yang masih bermesraan dengan pacar keduanya, guling dan bantal. Hyukjae mengulum senyum ketika melihat kekasihnya itu hanya tidur dengan bokser.

"Hae-ah, banguuuuun~ sudah pagi~" Hyukjae menggoyang-goyangkan bahu Hae.

"Mmm~ aku tak ada jadwal kuliah pagi, Eomma." Igau Donghae.

"Ya! Siapa yang Eomma-mu! Ini aku kekasihmu bodoh!" Hyukjae menggoyang-goyangkan bahu Donghae semakin keras.

"Mmm~ Hyukkie?" Donghae membuka matanya perlahan, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah kekasihnya Lee Hyukjae yang sedang menatap marah dirinya sambil mengerucutkan bibir.

"Iya ini aku! Cepat baguuuun!" gerutu Hyukjae.

"Sebentar lagi saja, aku masih mengantuk. Semalam aku begadang untuk menamatkan game." Donghae menutup wajahnya dengan bantal, tak lama kemudian terdengar dengkuran halus yang berasal dari Donghae.

"Ya! Ikan cucut pemalaaaaas!" jerit Hyukjae. Tapi Donghae tak bergeming, Hyukjae semakin kesal dibuatnya. Hyukjae menatap Donghae kesal, namun pandangannya beralih pada sesuatu dibalik bokser Donghae. Sebuah ide gila langsung terlintas di pikirannya.

Hyukjae naik keatas kasur Donghae, menyebabkan kasur itu sedikit berdecit. Ia merangkak kea rah selangkangan Donghae yang agak mengangkang. Hyukjae mendekatkan wajahnya ke gundukan di selangkangan Donghae, tanpa aba-aba Hyukjae langsung mencium gundukan itu.

Hyukjae menyeringai kecil. Dapat dirasakannya kalau tubuh Donghae agak menegang tadi. Perlahan ia membuka celana Donghae dengan giginya.

"Hae-ah~ aku tahu kau sudah bangun~" ucap Hyukjae dengan nada seduktif. Sedangkan Donghae diam tak bergeming, namun tangannya menggenggam erat bantal yang digunakan untuk menutupi wajahnya. Hyukjae terkikik pelan ketika melihat penis Donghae yang perlahan mulai berdiri.

'Shit!' batin Donghae menggeram. Bahkan ia bias terangsang hanya karena mendengar suara seksi Hyukjae.

"Aigooo~ penismu mulai keras Hae~ apa perlu dia kumanjakan hm?" Hyukjae mulai mengurut penis besar itu.

'Shit! Shit! Shit!' batin Donghae frustasi. Ia menggigit keras-keras bantal untuk meredam desahannya.

"Kenapa penis Hae besar sekali? Aku heran penis sebesar ini selalu muat di lubangku yang sempit." Hyukjae memulai dirty talknya. Ia tersenyum senang saat merasakan penis Donghae makin mengeras di genggamannya.

"Aish~ Hae nakal~ pasti membayangkan benda ini di lubangku ya?" Hyukjae mengocok pelan penis Donghae, membuat empunya menggeram nikmat.

Hyukjae mempercepat tempo kocokannya, membuat Donghae tak bisa lagi menahan desahannya. Jari-jari lentik Hyukjae memang pintar memanjakannya. Donghae segera melempar kasar bantal yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya tadi. Matanya menatap nafsu Hyukjae yang sedang mengocok penisnya dengan tampang polos.

"Emmhh… blowjob Hyukkieehh~"

"Hm? Apa?" Hyukjae menyeringai begitu melihat Donghae mengerang frustasi karenanya.

"Ya! Aishh!" Donghae meraih kepala Hyukjae lalu memajukan pinggangnya. Sehingga bibir dan penisnya bertabrakan. Hyukjae tahu ia tak bisa melawan lagi, maka ia membuka mulutnya, mengizinkan penis besar itu untuk masuk walau hanya bisa memuat sebagian.

"Ohh yesshh~ gigit pelan Hyukkiehhh~" perintah Donghae sambil memaju mundurkan kepala Hyukjae. Hyukjae patuh dan menggunakan giginya untuk mengigit pelan penis Donghae. Donghae menggeram nikmat dibuatnya.

"Mmhhh shh… hampir sampai." Donghae menggerakan pinggang dan kepala Hyukjae berlawanan arah. Sehingga penisnya yang besar itu menubruk keras tenggorokan Hyukjae. Hyukjae sendiri agak kewalahan dengan penis besar di dalam mulutnya, namun ia terus berusaha memberikan service terbaik untuk kekasihnya. Ia sedikit mengerang ketika bulu-bulu kejantanan Donghae mengenai hidungnya.

Hyukjae dapat merasakan penis Donghae berkedut-kedut, tanda ia akan segera datang. Hyukjae mengira Donghae akan mengeluarkan spermanya di dalam mulutnya, tapi ia salah, nyatanya Donghae mengeluarkan penisnya dan menyemburkan spermanya ke wajah Hyukjae.

"Shhh~" Donghae mendesis lega. Ia tersenyum melihat wajah Hyukjae yang belepotan dengan spermanya.

"Kau terlihat seksi jika seperti itu," ucap Donghae dengan suara parau. Ia menjilati wajah Hyukjae, membersihkan spermanya dari sana.

Hyukjae menutup matanya, membiarkan Donghae membersihkan wajahnya.

Sret!

'Eh?'

Hyukjae membuka matanya ketika merasakan tangannya terikat oleh sesuatu. Ia melihat keatas dan mendapatkan tangannya sedang diikat oleh kain.

"Ya! Lepaskan! Mesum! Pagi-pagi sudah minta jatah!" teriak Hyukjae.

"Kau yang memulainya~" balas Donghae. Hyukjae terdiam. Benar juga, ia sendiri yang memulainya dengan memberikan morning service pada mahluk mesum di depannya.

"Ta-tapi itu karena kau tak kunjung bangun." Bela Hyukjae.

"A-a-a-a~ kau nakal sekali Hyukkie~ tiba-tiba menyerangku. Anak nakal harus dihukum~" Donghae berjalan ke lemarinya, tempat ia menyimpan bajunya dan… sex toysnya.

"Ha-Hae?"

Hyukjae merinding. Apa mereka akan bermain dengan sex toys? Hyukjae berdoa semoga saja bukan cock ring yang akan membuatnya tersiksa sepanjang permainan. Karena ia tahu, Donghae adalah seorang masochist dan tentu saja ia tega membuat Hyukjae orgasme kering sepanjang mereka bermain.

'Tidak! Sial! Kenapa vibrator dan cock ring!' Hyukjae meringis ketika melihat Donghae kembali dengan cock ring dan vibrator berwarna merah muda.

"Kau menatapku seolah aku akan menyiksamu Hyukkie," ucap Donghae yang dibenarkan Hyukjae dalam hati.

Donghae membuka celana Hyukjae dengan kasar, matanya membulat ketika ia melihat penis mungil Hyukjae yang berdiri tegak.

"Hyukkie~ apa tujuanmu datang kesini untuk menggodaku? Kau bahkan tak memakai celana dalam sama sekali." Donghae meremas kuat penis Hyukjae, membuat Hyukjae mendesah nikmat.

"Ahhnn~" Hyukjae merona malu.

"Bad Hyukjae~" Donghae memasangkan cock ring pada penis Hyukjae. Hyukjae mengigit bibirnya, sepertinya ia memang harus merasakan orgasme kering hari ini.

"Akhhh shhh…" Hyukjae mendesis ketika ada benda dingin namun lumayan besar mengisi lubangnya.

"Ini hadiah untuk anak nakal~" Donghae menyalakan vibrator itu dan menyetel getarannya sampai maximum.

"Ahhh mphh ahh ahhh~ Hae turunkannhh getarannyahhh~" pinta Hyukjae. Ia menggeliat tak nyaman.

"Hmm?" Donghae meremas-remas pelan penis Hyukjae.

"Mhh ahhh shhh Haeee turunkannh getarannyahh ahhhnn~" pinta Hyukjae lagi.

Donghae meraih tangan Hyukjae, lalu menaruh tangan Hyukjae di penisnya yang kembali menegang. "Manjakan dia, nanti kuturunkan getarannya." Perintah Donghae. Tak mau tersiksa makin lama, Hyukjae segera menungging. Wajahnya menghadap penis Hae yang menegang itu. Tak ingin berbasa-basi, Hyukjae segera memasukan penis itu kedalam mulutnya. Ia menghisap kuat-kuat penis itu, lalu memaju mundurkan kepalanya.

"Ohh yeahh Hyukkie mmhhh~" Donghae menjulrkan tangannya mengapai pantat sintal Hyukjae. Ia meremas kedua bongkahan daging kenyal itu kuat-kuat, membuat Hyukjae mendesah tertahan.

"Mmhh~ teruslah memanjakan penisku Hyukkie." Ucap Donghae ketika merasa pergerakan Hyukjae berhenti. Donghae meraih vibrator yang menyembul dari lubang Hyukjae. Donghae menyeringai melihat vibrator itu seakan dihisap oleh lubang Hyukjae. Tanpa babibu lagi, Donghae mengeluar masukkan vibrator itu di dalam lubang Hyukjae dengan tempo cepat.

"Mphhh~ nhhhh~" Hyukjae mendesah tertahan ketika vibrator itu bergerak cepat dalam lubangnya. vibrator itu mengaduk aduk holenya, dan menubruk keras prostatnya. Belum lagi penis besar Donghae yang berkedut-kedut dalam mulutnya dan siap mengeluarkan cairannya kapan saja.

"Mmhh… Hyukkie aahhhhh~" Donghae mendesah lega ketika ia orgasme untuk kedua kalinya. Sedangkan Hyukjae mengerang tertahan ketika ia harus merasakan orgasme keri ng.

"Haeee~ lepas cock ring dan vibratornyaaaaa~" Hyukjae merengek pada Donghae, sedangkan Donghae menatap Hyukjae dengan pandangan mesum.

`"Kau tahu Hyukkie? Aku punya permainan menarik~" ucap Donghae.

"Pe-permainan?"

"Iya. Aku ingin selama 3 hari ini kau menggunakan cock ring dan vibrator di tubuhmu itu."

"MWO? Kau gila!" jerit Hyukjae tak percaya kalau kekasihnya mempunyai ide gila seperti itu. Ini sih namannya penyiksaan.

"Tenang dulu sayang, aku kan belum selesai. Kalau kau bisa bertahan selama tiga hari kau bisa menjadi seme selama sebulan. Bagaimana? Kau bilang kau ingin mencoba memasukiku kan?" Donghae menaik turunkan alisnya.

"Ka-kau serius?"

"Dua rius malah."

Hyukjae menimbang-nimbang. Iya sih , dia mulai kesal dengan posisi ukenya. Donghae sangat kasar saat sedang bercinta, akib atnya ia selalu saja merasakan sakit yang amat sangat di bagian bawahnya.

"Bagaimana?" Donghae mengelus kepala Hyukjae lembut.

"Baiklah! Tapi dengan satu syarat!"

"Apa itu?"

"Aku boleh mengeluarkan vibrator saat sedang tidur." Yeah, vibrator yang bergetar di dalammu saat kau tidur? Big no dude.

"Tak masalah. Tapi begitu bangun kau harus memakainya kembali, oke? Dan jangan pernah mencoba untuk melepaskan cock ringnya. Aku selalu mengawasimu baby~"

"Hhh, iya iya."

.

.

.

TBC

NB : fict ini dilanjut kalau ada respon bagus. Kalau engga ya delete. Kalo menurut saya sih ini gaje-_- *ngapain dipublish ya-_-*