Inuyasha tidak mengerti bagaimana sakitnya, tapi ia jelas tau seberapa besar luka yang ia torehkan pada wanita itu. Pada Kagome. Ini salahnya.. ini kesalahannya..

"..."

"..."

"Kaa-chan..,"

.

.

.

My Dearest

.

Written by, Nakazawa Ayumu

.

INUYASHA belongs to Takahashi Rumiko

Warning: Typo (s), OOCness, OC, etc.

.

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

.

Kakeru terbangun. Sebenarnya Tubuhnya masih kelu akibat perubahan pada bulan purnama ini, tapi suara pertengkaran cukup mengganggunya. "Kaa-chan..," panggilnya lagi seraya mengusap matanya yang masih terlampau berat untuk membuka.

"Kakeru,"

Mendengar suara sang Ibu membuatnya lega. Walaupun ia sudah menerima kehangatan tubuh Ibunya dari pelukan ini, tetap saja dengan wanita itu membalas panggilannya, itu memastikan bahwa Ibunya masih berada di dekatnya. Bocah Hanyou itu memeluk tubuh Kagome lebih erat, la mendongak dan sedikit terkejut melihat raut Kagome yang seperti menahan sesuatu. Pucat, ketakutan, amarah, sedih, semuanya bercampur menjadi satu. Detak jantung ibunya juga tidak beraturan. Ada apa?

"Kagome, kumohon..," suara mengiba datang dari arah belakang, membuat Kakeru menoleh. Mendapati laki-laki yang dipanggilanya sebagai 'Inuyasha Ji-san' tengah memohon entah pada apa.

Kakeru mengerjap bingung. Kenapa Ibu dan Laki-laki berhakama merah bersikap seperti ini? Apa mereka tengah bertengkar? Kakeru memang merasakan sikap acuh Ibunya pada Pria ini, tetapi karena Kakeru selalu menganggap Inuyasha adalah seorang yang entah kenapa sangat mirip sekali dengannya, jadi Kakeru tidak mengindahkan ucapan ibunya malam lalu di pondok Kaede. Ucapan yang memaksanya untuk tidak terlalu akrab dengan Pria ini. Tapi Kakeru tidak mau, Inuyasha baik. Dan selalu menemaninya, ada rasa hangat yang menyelimutinya jika tengah bersama pria ini. Rasa hangat yang hampir sama tapi tetap saja berbeda dari Ayahnya yang bernama Yuki.

"Tidak, aku akan pulang,"

Ucapaan Kagome membuat Kakeru tersentak. Secepat ini? Walau Kakeru memang berjanji akan ikut pulang hari ini, tapi tetap saja hatinya merasa keberatan. Ia masih ingin bersenang-senang di sini. Bersama Shippo, Kirara, Nenek Kaede, Sango Oba-san, Miroku Oji-san dan tentu saja Inuyasha. Kalau ia pulang nanti, ia tidak tau apakah suatu saat ia bisa kembali kesini lagi atau tidak, karena itu, Kakeru ingin berada di sini lebih lama. Mungkin memang di tempat ini, ia tidak bisa menonton kartun kesukaannya atau pergi ke tempat hiburan penuh mainan mengasyikan. Tapi Kakeru ingin di sini..

"Ibu.. Aku ingin berada di sini lebih lama..." pinta Kakeru.

"Kakeru-kun, kau sudah berjanji akan ikut ibu pulang hari ini," ucap Kagome lembut, berusaha menahan emosinya yang bisa meluap kapan saja.

"Tapi aku masih ingin bermain sepuasnya dengan mereka," Kakeru menunjuk orang-orang yang berada dibelakang mereka.

Kagome menggigit bibir. Sebenarnya apa yang terjadi sampai Kakeru merasa kerasan untuk tinggal lebih lama di zaman ini? Inuyasha juga teman-temannya yang lain sudah tahu mengenai kondisi Kakeru, bagaiman bisa Kagome membiarkan anaknya berada di sini untuk waktu yang lebih lama? Pikiran negatif menyeruak di otaknya. Bagaimana kalau benar Inuyasha akan mengambilnya? Kakeru, satu-satunya harapannya diambil dari dekapnnya. Tidak mau.. Kagome tidak ingin.. ia menyayangi Kakeru lebih dari apapun.

"Kita pulang Kakeru."

Suara tegas Kagome, membuat bocah hanyou itu sedikit takut. Tapi ia tidak gentar. Katakan dia egois, tapi toh memang dia masih anak-anak bukan? Kakeru memberontak mencoba melapaskan diri dari gendongan Kagome. "Kakeru tunggu-" Kagome yang panik dengan susah payah menjaga keseimbangannya. Dengan terpaksa, takut anaknya nanti jatuh, ia membiarkan Kakeru turun.

"Kakeru tidak ingin pulang!"

Kagome yang mulai habis kesabaran, mencoba menarik lengan mungil itu paksa, "Ayo kita pulang!"

Melihat Kakeru yang meringis kesakitan, Inuyasha mencegah Kagome. "Dia kesakitan Kagome!"

Kagome membuang muka, menulikan diri dari himbauan Inuyasaha dan ringisan lirih yang dengan jelas terdengar dari Kakeru. Sebagai seorang ibu, ia tentu tidak tega memaksa anaknya hingga kesakitan seperti ini. Tapi sekarang, kedaannya tidak memungkinkan, sudah berbeda, kalau perlu ia akan menyeret Kakeru untuk bisa kembali pulang.

"Ibu.. sakit.. lepaskan Kakeru," Bocah itu mulai merengek seraya mencoba melepaskan diri dari tarikan ibuya.

"Kita harus pulang Kakeru,"

"Tidak mau! Tidak mau! Kakeru mau di sini, bersama yang lainnya! Bersama Inuyasha-"

"KAKERU!" Kagome tidak sadar sudah membentak. Ia tidak tahan, mendengar anaknya mengucapkan nama Hanyou berhakama merah itu berkali-kali.

Sedangkan Kakeru, yang baru kali ini menerima Kagome berseru keras padanya tidak bisa membendung air matanya lagi. Kenapa ibunya tidak mengerti? Kenapa ibunya seperti ini? Ibunya selalu baik dan sayang padanya, tapi hanya karena dia meminta tinggal, kenapa ibunya harus membentaknya?

"Jangan membentaknya, Kagome!" Inuyasha kembali berseru, ia merasa Kagome sudah keterlaluan kali ini. Kakeru masih kecil, dan wanita itu terlalu memaksakan kehendaknya. Sementara Kakeru segera menepiskan tangannya dari tarikan Kagome dan mulai menangis keras, "Ibu jahat! Kaa-chan jahat! Aku benci Kaa-chan!" teriaknya. Ia lalu berlari mendekati Inuyasha dan memeluk kakinya.

Kagome tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Mendengar anaknya berteriak seperti itu kepadanya, melihat pembelaan Inuyasha untuk Kakeru, semuanya. Baru kali ini Kakeru berkata seperti itu padanya, dan dengan.. dengan seenaknya.. dihadapan dirinya, Inuyasha bergerak menggendong Kakeru, mencoba membuat Kakeru berhenti menangis, menenangkan bocah itu dalam dekapannya. Tangan Inuyasha bergerak lembut mengusap kepala anak itu yang bersurai putih sama seperti miliknya.

Ia yang sudah berusaha sedemikian keras, diperlakuakan seperti ini? Hati Kagome bergemuruh. Inilah yang ia takutkan. Kakeru tidak lagi menyukainya.. ia memilih Inuyasha...

Kagome menutup mulut, meredam isakan tangisnya. Lalu dengan perasaan kecewa yang dideranya, membuatnya berbalik dan kemudian berpaling pergi meninggalkan mereka semua. Menghiraukan panggilan teman-temannya, mengabaikan seruan Inuyasha padanya, mengabaikan teriakan Kakeru yang memanggilnya seraya menangis keras.

.

.

.

Kagome berlari menerobos hutan. Ia hampir tidak melihat apapun, selain karena air mata yang membuat pandangannya mengabur, hutan di malam hari benar-benar gelap. Pohon-pohon tinggi menjulang menutup sinar gerhana bulan di langit. Kakinya bergerak tidak sesuai dengan perintah otaknya. Kaki itu berlari mengikuti perasaannya yang hanya segera ingin menjauhi tempat ini.

Pikirannya kacau dan perasaannya kalut. Bagaimana bisa dengan bodohnya ia pergi menjauh tanpa membawa Kakeru? Bagaimana nasibnya kini akan membawanya setelah ini? Dan karena itulah bayangan Inuyasha juga Kakeru terekam kembali dalam benaknya. Hatinya bergemuruh sakit. Sekarang, tanpa Kakeru, apa yang akan ia lakukan?

Bagaimana dengan.. Bagaimana dengan..

Langkah Kagome melambat dan pada akhirnya memutuskan untuk berhenti. Diremasnya atasan yang tengah ia pakai, ditekannya bagian dadanya yang tersa perih bukan main. Ia jatuh terduduk dan menangis. Igatannya kembali pada empat tahun yang lalu... bagaimana semuanya bermula...

Ketika itu... Mereka bersama berniat untuk memperbaiki Hiraikotsu milik Sango yang rusak akibat racun. Menemui si youkai pemabuk bernama Yakurou Dokusen. Kagome selalu bersyukur berteu dengan siluman itu, karenanyalah Hiraikotsu Sango bisa diperbaiki dan bahkan mendapat kekuatan baru, terlebih Youkai itu memberi ramuan pada Miroku untuk meringankan kesakitannya terhadap kutukan lubang hitam di telapak tangannya. Sampai mereka akhirnya bersenang-senang dengan sake yang disuguhkan Yakurou Dokusen-sama. Tentu saja, Kagome tidak ikut bergabung, ia masih dibawah umur, walaupun aturan seperti itu tidak berlaku di zaman ini, tapi tetap saja Kagome menolak.

Dan karena itulah semuanya terjadi... Ketika ia dan Inuyasha bersama.. sampai ketika dimana Inuyasha memutuskan untuk menemui Kikyou, Kagome yang merasa lelah ditambah emosi yang tidak stabil, tanpa pikir panjang berlalu pergi. Kembali ke zamannya dan menutup Sumur pemakan tulang.

Beberapa hari setelahnya, Ia baru mengetahui bahwa ia tengah mengandung Kakeru. Seberapa besar kekecewaannya terhadap Inuyasha, tentu saja ia tidak tega hati untuk menyingkirkan darah dagingnya sendiri. Dibantu oleh Ibu, Kakek serta adiknya Shouta, ia melalui masa-masa sulit. Setelah Kakeru lahir, Kagome merawatnya baik-baik, memberikan sepenuh perhatiannya pada bayi kecil itu seorang. Dan Kagome berfikir bahwa anaknya adalah manusia biasa, tapi ternyata tidak. Setiap bulan penuh, fisik Kakeru berubah. Ia Hanyou. Rambut putih halus, dan keping mata keemasan yang didapatnya langsung dari 'Sang Ayah'. Berkebalikan dengan Inuyasha yang bertransformasi sebagai manusia jika bulan penuh, Kakeru akan berubah menjadi siluman ketika terjadi fase bulan penuh.

Tidak. Kagome sama sekali tidak memandang jijik pada anaknya. Rupanya yang seperti inilah yang membuatnya mengingat Inuyasha kembali. Rasa sakit yang tertanam dalam tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja, begitupula perasaan cintanya pada Hanyou itu. Ia selalu bersyukur memiliki Kakeru. Tidak ada kebahagiannya yang melebihi itu semua. Semua kenangan menyakitkannya akan digantikan oleh keberadaan Kakeru di sisinya.

Musim silih berganti. Kakeru masih berumur dua tahun ketika itu, dan datanglah Yuki. Nakagawa Yuki, Pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Hubungan mereka mulai berjalan melebihi ikatan pertemanan biasa. Yuki mengetahui segalanya. Kagome menceritakan semua yang terjadi padanya dan hubungannya dengan alam dibalik Sumur. Kagome pikir Yuki akan menjauhinya, tapi ternyata Pria mapan itu tetap menerimanya. Ia bahkan mengatakan bahwa ia mencintai Kagome apa adanya. Kagome senang, walau begitu ia masih merasa tidak pantas bersanding dengannya.

Kagome mulai belajar melupakan Inuyasha, mulai belajar untuk tidak lagi menggumamkan namanya, mulai menekan perasaan rindu yang membuncah di hatinya. Yuki membantunya. Sampai ketika Kakeru secara tiba-tiba saja menghilang. Ketika mereka bertiga baru saja pulang dari Kuil, melakukan Hatsumode di tahun baru.

Dan karena itulah.. semua perasaan yang sudah lama Kagome kekang erat, muncul kembalii.. bersamaan dengan kembalinya ia berhadapan dengan sosok Inuyasha. Ia mulai takut Inuyasaha mulai mengetahui jati diri Kakeru, mulai takut bahwa Kakeru akan dipisahkan darinya.. dan ternyata memang semua benar terjadi adanya..

"Kakeru.. Kakeru..,"

Kagome menangis seraya memanggil nama putranya. Setelah berusaha menenangkan diri, ia menghapus kasar jejak air mata di wajahnya. Ia tidak boleh lemah. Ia lalu bangkit berdiri, ia akan kembali ke tempat Inuyasha juga kawan-kawannya berada, lalu mengambil Kakeru. Ia akan mencobba bicara pada anak itu baik-baik. Kakeru pasti mengerti. Bukankah itu sudah menjadi ikatan antara dirinya sebagai Ibu dan anaknya?

Kagome baru saja akan berbalik arah ketika suara gemeresik menganggu indera pendengrannya. Matanya menatap waspada. Apakah Byakuya akan kembali menyerangnya?

"Reinkarrnasi Kikyou rupanya?"

Sosok Miko berpakaian hitam muncul dibalik semak, Kagome terbelak... Wanita ini. Yami no Miko. Bagaimana bisa? Bukankah ia sudah pernah mengalahkannya bertahun-tahun lalu? Yami no Miko memakai tudung hitam yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Kagome mendadak mual, Wajah itu.. penuh sisik dan memer hitam.

"Kau takut melihat wajahku?"

"..."

Wanita itu terkekeh. Kekehannya terdengar mengerikan. Tapi tak lama kemudian, ia menggeram marah. Matanya berkilat tajam memandang benci pada Kagome. "Gara-gara Kau, aku terkena kutukan ular shikigami milikku sendiri... Gara-gara Kau wajahnya buruk rupa seperti ini!"

Kagome merasakan tanda bahaya. Dan benar saja, dengan cepat satu ular shikigami menyerangnya. Terlambat menghindar, Ular itu berhasil mematuk kakinya. Kagome terjatuh. Tubuhnya goyah dan pandangannya mengabur. Kepalanya menjadi pening. Ini pasti racun berbisa.

Yami no Miko menyeringai, ia mengambil pedang tajam dan berlari ke arah Kagome, "Mati kau, Reinkarnasi Kikyou!"

"KAGOMEEE!"

.

.

.

To be Continue..

.

.

.


Playlist:

Lapis Lazuli by Eir Aoi

Boku no Kotoba de wa Nai by UVERworld

Tokinowa by Passpied


A/N: Huuuufff... sudah setahun lebih, dan akhirnya baru bisa update. Minna, Hontou ni gomennasai! Daigaku no seikatsu ga sugoku tsukareta kara.. Kira-kira masih ada pembaca enggak ya?

Btw, Semua Chara di fanfiksi ini benar ada di animanganya loh.. kecuali Kakeru dan Yuki tentu saja. Kalau ada yang bingung silahkan baca lagi manga atau nonton ulang animenya. Saya, sekali lagi mohon maaf atas keterlambatan update yang terlampau jauh dari kata 'lama sekali'. Maaf. Tapi beneran ini baru ada ide, mood, dan waktu buat lanjutin lagi. Semoga saja kedepannya masih bisa dilanjut.

Terima kasih untuk para pembaca dan reviewer yang selalu menyemangati saya, yang meneror update juga.. mengerikan sih.. tapi terima kasih banyak. Silahkan melanjutkan membaca fiksi ini lagi jika berkenan.