TITTLE : NEW APPA ?

CAST : Kim JaeJoong, Shim Changmin, Kim Junsu, Park Yoochun, Jung Yunho

OC : Kim Soohyun (JaeJoong's Umma)

Rate : T

Gendre : Family, romance, fluff , dll

Desclaimer : YunJae is belong to each other and God. I have only the stories

Enjoy ^^

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ NEW APPA ? ~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

PROLOG

Annyeong ...

Kim JaeJoong imnida

17 Tahun

Appa dan ummaku sudah berpisah. Sekarang appaku meneruskan bisnis perusahaannya yang berpusat di Jepang. Sedangkan aku tinggal bersama ummaku di Seoul, Korea Selatan.

Selama hampir satu minggu ini aku tinggal sendirian adalah seorang aktris yang populer disini. Dia masih muda ketika melahirkanku, sekarang saja usianya masih 37 tahun. Waktu memutuskan untuk menikah dan melahirkan aku, karir umma sedang berada di puncak, namun dia tidak menyembunyikan perihal tentang diriku. Dia bangga memiliki aku. Walaupun dia sangat sibuk, namun dia begitu memperhatikanku, ketika tidak ada dirumah, dia akan meneleponku hanya untuk sekedar mengingatkanku untuk makan dan sebagainya. itulah sebabnya aku sangat menyayangi ummaku.

Ah ...

Dirumah ini sekarang aku benar-benar sendirian, Lee Ahjuma yang sudah kuanggap bibiku sendiri yang sudah lama bekerja untuk keluargaku, tiba-tiba harus cuti bekerja karena anak bungsunya sakit dan harus merawatnya. Jadilah aku disini selama 3 hari mengurusi diriku sendiri.

Huft ...

Terkadang karena kecerobohanku ... aku malah membuat rumah berantakan bukannya malah bertambah bersih dan rapih. Aku tidak pandai membereskan rumah.

Aish ...

Hey ... tapi walaupun aku namja , aku cukup pandai memasak. Aku sering membantu Ahjuma memasak dan sedikit-sedikit aku belajar darinya, walau hasil masakanku tidak seenak ahjuma, tapi lumayan enak.

Tingtong ... tingtong ...

"Joonggie ~~~ah ... ayo berangkat "

Ah ... dia sudah memanggil, aku segera menyambar tasku, meminum susuku dengan cepat, dan berlalu dari ruang makan tanpa menghabiskan sarapanku.

"Sudah siap ?"

"Nee ... "

"kkaja .. "

Dialah Shim Changmin , sahabatku, teman baikku, temanku sejak kecil, saudaraku , kakakku, adikku, guruku, Dia adalah pelindungku. Penyemangatku, dialah segalanya untukku.

Min~ah begitulah panggilanku untuknya (walau dia selalu protes karena panggilan itu menurutnya adalah panggilan untuk yeoja) dia adalah tetanggaku. Rumahnya persis disebelah rumahku. Dia yang selalu menemaniku ketika aku kesepian. Dia adalah pria yang sangat baik dengan senyum 1000 watt nya yang sangat menawan. Walaupun sejak kecil aku sudah sering melihat senyumnya, tapi terkadang aku masih berdebar ketika dia tersenyum manis padaku. Hei tapi tidak sembarang orang dapat melihat senyumannya itu lho ... hanya orang-orang terdekatnya saja yang dapat melihatnya.

Setiap hari kami berangkat kesekolah bersama. Jarak rumah kami menuju kesekolah tidak terlalu jauh, jalan santai selama 15 menit kami akan sampai di sekolah. Sekarang kami duduk di kelas 2 SMA Shinki. Sekolah umum dengan beragam siswa di dalamnya. Kami juga teman sekelas. Baru pada kelas 2 inilah aku sekelas dengan Changmin. Jadi segala lah yang berhubungan dengan sekolah bisa ku diskusikan dengannya.

Oiya ..

Aku mengikuti club atletik, aku mampu berlari cepat. Spesialis lari jarak pendek. Beberapa kali aku mengikuti lomba antar sekolah dan pertandingan daerah dengan memperoleh beberapa kemenangan.

Sedangkan Changmin, dengan tubuh tingginya itu dia menjadi ace dalam club basket. Sebenarnya dia lebih suka bersantai dibawah pohon, berbaring menyandar pada batang kokoh pohon, membaca buku dengan kacamata bertengger di depan kedua matanya, sedangkan mulutnya tidak berhenti mengunyah cemilan yang dibelinya di kantin, sambil menungguku berlatih selepas pulang sekolah.

Aku sempat mengajaknya ikut club kami, dengan kakinya yang panjang, dia pasti akan dengan mudah memenangkan berbagai turnamen, tapi pasti dia akan bilang

"aku tidak suka berkeringat"

Begitulah katanya ...

Namun ... sejak kelas 2 inilah dia mulai mengikuti club basket. . .

"JaeJoong~ah ... Changmin~Ah ... "

Suara nyaring yang lebih mirip seperti suara lumba-lumba dari seorang namja berwajah imut dengan rambut jabrik berwarna coklat tua menyambut kami ketika kami memasuki ruang kelas.

Dia tersenyum manis kearah kami.

"Yoo ... ~~" Sahut Changmin malas

"Junsu-ya ... " sahutku ..

Aku duduk dibangku single ku disebelah kanan Junsu, Sedangkan Changmin duduk disebelah Kananku, aku menjadi penengah di antara mereka, karena jika berdekatan mereka pasti akan bertengkar terus.

Dialah Kim Junsu, sahabatku sejak aku masuk SMA, sudah 2 tahun ini kami sekelas. Dia memiliki suara tawa yang khas, selalu ceria dan bersemangat, dia ini adalah kapten tim sepak bola di SMA kami. Karena dia jugalah Changmin jadi 'terpaksa' mengikuti club basket.

"Jae-ah ... lihat, Changminmu itu selalu saja dingin padaku " Ujar Junsu merajuk, Changmin mendengus kesal mendengarnya

"Ya .. gara-gara kau, aku jadi harus berkeringat setelah pulang sekolah karena harus latihan di club" balas Changmin

"Ya ... Ya ... kenapa menyalahkanku, itu semua kan salahmu sendiri " bantah Junsu

Aku tersenyum mendengar mereka kembali bertengkar.

Betul ... Changmin dan Junsu pernah melakukan taruhan. Awalnya karena Junsu melalu meledek Changmin yang terlihat terlalu santai, dia mengejek Changmin dengan mengatakan kalau Changmin pasti tidak bisa berlari karena kaki panjangnya, tersulut emosi akhirnya Changmin menantang Junsu untuk lomba lari.

Changmin bilang kalau dia menang, Junsu harus mentraktirnya makan siang selama seminggu penuh, dan Junsu yang tahu bahwa Changmin tidak suka berkeringat, mengatakan bahwa jika dia yang menang maka Changmin harus masuk salah satu club olah raga di sekolah.

Dan ... hei ... terang saja Junsu yang waktu itu adalah calon kapten club sepak bola yang memenangkan taruhan mereka. Dan akhirnya Changmin 'dengan senang hati' mengikuti sebuah club, dan dia memilih club basket. Walaupun awalnya terkesan terpaksa, tapi dia ternyata sangat pintar bermain basket dan sekarang dia menjadi andalan club basket.

Beginilah hari-hariku. Selalu ramai, Changmin yang pendiam akan menjadi cerewet jika sudah berhadapan dengan Junsu yang juga cerewet, mereka senang sekali bertengkar, memperdebatkan bahkan hal-hal yang kecil. Aku hanya menanggapi sesekali sambil tertawa.

Keadaan ini akan bertambah ramai ketika jam istirahat.

Seperti sekarang, kami bertiga sudah berada di kantin, mencari bangku kosong yang sepertinya sudah di isi oleh para siswa yang tengah kelaparan.

"Su-ie baby ... JaeJoong-ah ... Changmin-ah ... "

Seseorang melambaikan tangannya dari salah satu bangku kantin.

"Chunnie ... " Junsu langsung berlari menghampiri namja casanova itu secepat kilat dan langsung duduk di sampingnya. Aku dan Changmin mengikutinya dan mengambil posisi duduk di depan mereka. Dialah Park Yoochun, kekasih dari Junsu. Waktu kelas satu kami berempat sekelas, dan terpisah ketika kelas dua, Kami bertiga sekelas, dan Yoochun sendirian. Kami akan bertemu ketika jam istirahat seperti ini. Menghabiskan waktu bersaman hingga bel istirahat berakhir.

Kadang selepas pulang sekolah kami juga selalu berkumpul. Rumahku yang paling sering menjadi tempat berkumpul. Karena mereka tahu aku akan kesepian sendirian di rumah, maka mereka akan datang dan menghabiskan waktu dirumahku. Terkadang sampai menginap dan berangkat ke sekolah bersama-sama.

Seperti hari ini.

Kami sedang berkumpul di rumahku. Changmin sedang mengajari Junsu pelajaran fisika yang tidak dimengerti olehnya, sesekali mereka bertengkar karena Junsu yang tidak juga mengerti materi yang di ajarkan Changmin, dan Changmin yang tidak sabaran mengajari Junsu. Denting piano dengan melodi acak nan merdu terdengar dari sudut ruang keluarga, sepertinya Yoochun sedang kembali menciptakan melodi-melodi indah. Sementara aku, sedang berada di dapur, menyiapkan makan malam untuk kami semua.

Aku sengaja agak cepat memasak makan malam kami, karena aku harus menyiapkan banyak makanan jika mereka datang. Soal urusan makanan, merekalah jagonya, terlebih Changmin, dan Junsu di urutan ke dua. Sayuran, daging, dan lauk pauk lainnya aku masak, tak apalah sesekali memasak banyak begini, toh aku senang karena mereka bisa menemaniku malam weekend seperti ini. Aku senang.

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ NEW APPA ? ~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

AUTHOR's POV

Ke empat orang itu sedang asik dengan kegiatan mereka masing masing. Suara teriakan bersautan dari sipemilik suara lumba-lumba dan suara tenor. Denting piano mengalun lembut, dan aroma harum makanan semerbak memenuhi ruangan.

TingTong

Suara bel menginterupsi kegiatan mereka

"Biar aku yang buka " Ujar suara husky, namja casanova itu lantas berlalu dari ruang tengah menuju ke pintu masuk untuk membuka kan pintu rumah.

"Annyeong ... "

Seorang Yeoja cantik ada di depan rumah

"Woah ... ahjumma ... " Yoochun langsung memeluk si Yeoja tanpa menyuruhnya masuk ke rumah terlebih dahulu.

Bletak

Jitakan keras mendarat di kepala Yoochun, membuat namja berdahi lebar itu mengaduh sambil mengusap kepalanya.

"Jangan panggil aku Ahjumma, aigo ... sudah berapa kali ku katakan. Panggil aku Noona ... arasso ? Noona ... "

Protes sang Yeoja sambil menekankan kata 'Noona', Yoochun mengangguk patuh daripada terkena pukulan maut dari sang yeoja.

"Apa kalian sedang berkumpul ? aigo ... wangi sekali, pasti uri Joonggie sedang memasak "

"Nee ... "

Yeoja itu masuk, dan namja muda yang baru disadari kehadirannya pun mengikuti sang yeoja.

"Yunho~ah , ayo masuk ... "

"Nee " suara bariton terdengar jelas

"Oiya, Yoochun~ah , kenalkan ini Yunho , Jung Yunho – dan Yunho ini adalah Yoochun, temannya Joonggie "

Yoochun berjabat tangan dengan namja yang di kenalkan sebagai Jung Yunho tersebut. Setelah perkenalan singkat itu. Mereka melangkah masuk ke ruang keluarga.

Changmin dan Junsu langsung meninggalkan buku pelajarannya tergeletak di meja, begitu melihat yeoja tersebut.

"Ahjumma ! " teriak mereka kompak dan langsung berhambur ke pelukan Yeoja itu, dan langsung juga mendapat jitakan keras di kepala mereka.

Yeoja itu bertolak pinggang menatap namja jangkung dan si pemilik bebek tersebut dengan tatapan yang dibuat seram, namun sama sekali tidak terlihat seram.

"Sudah kubilang berapa kali, jangan panggil aku ahjumma, aku ini masih muda ... panggil aku Noona. Arraso "

"Nee, arraso , Noona " Koor Junsu dan Changmin

Yeoja itu juga mengenalkan namja tinggi (walau tingginya tak melebihi Changmin) itu pada Junsu dan juga Changmin. Mereka juga baru sadar kalau sang namja membawa sebuah koper besar dan tas ransel yang masih melekat di punggungnya.

"Siapa yang dat ... OMMONA ... umma ... "

JaeJoong yang mendengar keributan di ruang tengah, meninggalkan masakannya, dan melihat keadaan tersebut, dia mendapatkan seorang yeoja cantik berada disana. Masih dengan menggunakan apron merah kebanggaanya, dia berlari memeluk ummanya.

Dialah Kim Soohyun, yeoja cantik berambut karamel panjang bergelombang. Yeoja cantik yang lembut namun bisa bertingkah sangat ajaib seketika meninggalkan image lembut yang di tunjukkannya di masyarakat luas.

"Aigo ... uri eagya ... " Mereka berpelukan berputar-putar, melepas rindu mereka. seperti remaja yang bertemu dengan pasangannya. Yang lainnya tersenyum melihat tingkah mereka, tak terkecuali namja bermata musang itu.

"Umma, kenapa tidak mengabari Joonggie, kalau mau pulang " Gerutu JaeJoong

"memangnya kenapa eoh ? apa kau menyembunyikan sesuatu dari ummamu ini ? Apa Changminnie mengajakmu menonton koleksi film pornonya ? atau Yoochunnie yang membawa majalah-majalah dewasa kerumah untuk kalian baca bersama ? atau Junsu~ie membawa game-game tidak berguna yang hanya akan merusak perkembangan otakmu ? atau ... "

"AHJUMMA ... "

Bletak ... bletak ... bletak

Jitakan super dilayangkan untuk Yoochun, Junsu dan Changmin. Padahal mereka yang mau protes pada tuduhan tidak berprikeremajaan yang dikatakan Soohyun, tapi malah kepala mereka yang sakit.

"YA ... sudah kubilang panggil aku Noona " Teriak Soohyun, JaeJoong terkikik pelan, melihat teman-temannya kesakitan.

Eoh ?

Dia baru menyadari seorang namja yang sedaritadi berdiri di belakang ummanya

"Umma, dia siapa ? " tanya JaeJoong yang dengan tidak sopan menunjuk orang yang tidak di kenalnya

"Dia adalah Jung Yunho, Yunho kenalkan ini adalah uri eagya. JaeJoonggie "

JaeJoong tersenyum dibalas oleh senyuman namja manly tersebut yang membuat JaeJoong terpesona. Mereka berjabat tangan sebentar.

"Nah, Yunho mulai hari ini akan tinggal disini " Kata Soohyun lagi

"Mwo ? " Keempat orang yang lain kaget.

"Nanti akan umma jelaskan. Dan kalian ... awas saja kalau sampai kalian memanggilku 'ahjumma' lagi, kepala kalian tidak akan selamat "

Soohyun menunjuk Junsu, Yoochun, dan Changmin bergantian.

"Nah, Jae.. apa makanannya sudah siap ? umma sangat lapar " Soohyun kembali menatap anaknya penuh harap, JaeJoong mengangguk

"Nee. Sebentar lagi siap. Aku hanya perlu menatanya " kata JaeJoong. Untunglah hari ini JaeJoong masak banyak sekali, jadi bisa cukup untuk tambahan dua orang lain.

JaeJoong meminta Changmin untuk membantunya menata makanan di meja makan. Selang 15 menit kemudian, mereka pun sudah berkumpul melingkar di meja makan untuk makan. Mereka juga terlibat pembicaraan yang seru. Yoochun selalu bertanya tentang kegiatan Umma Soohyun, karena dia adalah penggemar berat Soohyun, Junsu yang selalu dijahili Changmin karena cemburuan, JaeJoong yang ikut-ikutan menjahili Junsu, Soohyun yang berceloteh tentang pengalamannya selama syuting seminggu ini, dan Yunho yang sesekali bicara menanggapi pertanyaan yang di ajukan padanya.

Manik mata doe itu diam-diam melirik namja musang yang duduk dihadapannya. JaeJoong sangat menyukai cara namja itu tersenyum sejak pertama kali Yunho menunjukkan senyumannya pada JaeJoong.

Satu jam terlewat begitu saja di ruang makan, sekarang mereka berkumpul di ruang tengah. JaeJoong dan Junsu datang membawakan minuman hangat dan potongan buah setelah sebelumnya mereka membereskan dan mencuci piring bekas makan malam mereka.

Sekarang mereka duduk santai di sofa empuk berwarna broken white yang ditata berbentuk letter U

Disisi kiri ada Changmin dan JaeJoong, di tengah ada Yunho yang senyumnya selalu diperhatiakah oleh manik coklat si namja cantik, dia duduk bersama Soohyun, disebelah kanan adalah Yoochun dan Junsu.

"Karena kita sudah berkumpul, jadi aku ingin mengatakan sesuatu, dan aku rasa tidak masalah aku mengatakannya pada kalian semua, karena kalian adalah teman-teman terbaik Joonggie dan kalian jugalah yang selalu bersama Joonggie jika aku sedang tidak ada. " ruangan menjadi sunyi karena Soohyun mulai terlihat serius, yang lain memperhatikan dengan seksama.

" Jung Yunho. Mulai sekarang dia akan tinggal disini. Dan akan bersekolah bersama kalian di sekolah yang sama. Usianya 1 tahun diatas kalian, jadi dia akan menjadi sunbae kalian disekolah "

Lagi .. namja canti itu mencuri pandang pada Yunho yang saat ini tengah tersenyum manis.

Eoh ? tapi kenapa Ummanya sekarang malah meraih tangan Yunho dan mereka saling bergenggaman tangan dan melayangkan tatapan lembut dan senyuman yang menurut keempat remaja yang lainnya terasa aneh dan err... sedikit intim.

"Aku tetap akan berpergian karena urusan pekerjaan tentu saja. Dan selain kalian ... " Soohyun mengedarkan pandangan pada teman-teman anak laki-lakinya

"Akan ada Yunho yang menemaninya di rumah. Hingga dia tidak akan kesepian lagi " Lanjut Soohyun berganti memandang JaeJoong dan Yunho dengan lembut

"Ngomong-ngomong ahjumma, Yunho ini siapa ? kenapa Ahj ... Noona bisa mempercayaan Joonggie padanya " Tanya Changmin, yang tentu saja tidak bisa membiarkan sembarang orang tinggal dengan sahabat baiknya tersebut, dia sempat heran pada Soohyun yang memang sulit sekali percaya pada orang lain tapi malah membawa orang asing ke rumah.

Soohyun tersenyum penuh arti.

"Dia adalah Appa baru JaeJoong "

"MWOYA ?! "

- TBC -

Well ... ottokhae ?

Kira-kira di lanjutkan atau tidak ?

Aku baru di sini, jadi kalau banyak kekurangan mohon di maafkan.

MOHON bantuannya chingu-deul semua