Hello.. Author newbie here.. :D.. Please Enjoy…^^

*Re-Publish, dan diedit atas saran dari Seiffer senpai..^^

Thanks to Ciezie, Riyuki18, untuk reviewnya, hehehe..

Seperti biasa, menerima Flame dan Keripik Pedas *eh?

Disclaimer : SasuNaru punya saya! Wkkkk *dikemplang Masashi Kishimoto-sensei T,T

Warning : Ganti Rating ! Boys Love, Typo memungkinkan, don't Like don't Read.. ,

Konohagakure, Musim Semi..

"Hei.. Sasuke.."
"Hn."
"Sakura cantik ya? Hehe"

"Hei, Sasuke..."
"Hn."
"Aku lapar..."

Ck. Dasar Dobe. Walau kesal aku tetap memasang tampang datar ala trademark Uchiha-ku. Tapi tentu aku tak bisa berlama-lama kesal pada calon Hokage itu. Mana mungkin kau tahan marah pada pemilik cengiran ala rubah yang entah sejak kapan membuatku jatuh cinta itu. Benar-benar mengejutkan, bukan? Aku, Sasuke Uchiha, keturunan terakhir klan Uchiha, mendeklarasikan diri jatuh cinta pada putra tunggal Hokage Ke-empat, sang Jinchuuriki, pemilik mata sebiru langit dan senyuman sehangat mentari.

Rival? Dulu dengan dingin akan kukatakan kalau kami memang rival... Namun, sejak kejadian setahun lalu, saat pertempuran di Lembah Terakhir, ketika ia rela mempertaruhkan nyawanya demi aku, aku tak lagi menganggapnya sebagai rival.
Kau mau tahu sejak kapan aku jatuh cinta padanya? Ck. Merepotkan.

Sejak kami masih di akademi dulu, sejak insiden Ciuman-Tak-Sengaja itu, sejak saat itu pula hatiku telah terisi olehnya. Meski ia sangat berisik dan kelewat semangat, kukira ia cocok bergabung dengan Guy sensei dan Rock Lee, entah kenapa hatiku selalu luluh hanya dengan melihat senyum lima jarinya.
lagipula, cinta tak mengenal gender, bukan? Di Konohagakure hal itu sudah lumrah. Lihat saja pasangan guru mesum-Kakashi sensei dan Iruka sensei, (aku heran kenapa Iruka sensei yang polos itu mau padanya), Shika-Kiba, Neji-Gaara.
Maka kuputuskan akan kujadikan Naruto Uzumaki menjadi Naruto Uchiha, fufufufufufu..

"..Kenapa aku merinding ya? Temeee.. Jangan-jangan di tempat ini ada hantunya..." pemilik suara cempreng itu bergeser mendekatiku. Tanpa dia sadari aku menyeringai menatap wajah ketakutannya.
"Temeeee~ Ayo kita pergi.. Tempat ini menyeramkan..." kali ini ia menarik-narik lengan bajuku.
Seringaiku makin lebar. Secepat kilat, tanpa membuang waktu, kutarik tubuhnya ke arahku.
".Ooow..owaaaa.. Temeeeee.. A..apa..."
Bisa kulihat wajahnya memerah sempurna. Manis. Benar-benar manis. Mirp dengan tomat-tomat kesayanganku..
"K..kau.. Mau apa?"tanya dia saat aku mendekati wajahnya.
"Ck. Kau ini memang dobe ya?"

"A..apa..Dasar Teme ! "
Wajahnya makin memerah. Aku suka sekali melihat wajahnya yang seperti ini, haha.
"Mi..minggir! Jauh-jauh dariku sana!" ia makin panik saat lenganku memeluknya erat.
Kuletakkan dagu di bahunya. Menghirup sebanyak mungkin aroma citrus yang menguar bagaikan feromon.
"Aishiteru..."bisikku lirih.
"Aa...APA?!"
"Kau tidak tuli 'kan, Naruto?"
"Ta...tapi..tapi..Kau kan...Kita kan..."
Kuangkat kepalaku, menatapnya lembut. Ekspresi wajahnya benar-benar lucu.
"Aishiteru, aishiteru, aishiteru.. Jelas?"
Lalu, tanpa menunggu jawabannya, kukecup bibirnya singkat. Lalu menjauhkan diri darinya. Meninggalkan ia yang terpaku di bawah pohon tempat kami bercengkerama tadi.
"TEMEEEEEEEEEEEEEE.! DASAR MESUUUUUUUUM!"

A week later...

"Hei.. Ino.. Kau sadar tidak? Naruto akhir-akhir ini jadi aneh…" Sakura menyenggol lengan gadis berponi itu.

Saat ini mereka tengah berlibur dari misi. Mereka disini adalah : Haruno Sakura, Yamanaka Ino, Aburame Shino, Hyuuga Neji, Nara Shikamaru, Inuzuka Kiba, dan tentu saja, Sasuke Uchiha – Naruto Uuzmaki.

"Kau benar, Forehead.. Kau tahu? Aku mencium bau-bau romantisme disini.. Khukhukhukhu.." Ino menyeringai. Sakura balas menyeringai. Rupanya sinyal fujoshi mereka dalam status siaga penuh.

"Ayo…." Sakura menarik lengan Ino, dan berjalan mendekati Naruto yang tampak melamun di sudut Konoha Park, tempat mereka ber-delapan melepaskan penat.

"Naruto-kun…"Ino menepuk pundak pemuda berkumis itu.

"Oh.. Sakura-chan, Ino-chan… Ada apa?"

Sakura tersenyum manis, yang anehnya membuat bulu kuduk Naruto meremang..

Senyum Sakura-chan menyeramkan ! batin Naruto dalam hati.

"Kulihat akhir-akhir ini kau dan Uchiha itu jarang bertengkar.. Ada sesuatu yang terjadi diantara kalian?" Ino tersenyum lebar, sehingga lebih mirip seringaian. Mirip predator mendapat mangsa empuk.

Dan kegugupan serta wajah Naruto yang tiba-tiba memerah makin melebarkan seringaian kedua gadis kunoichi tersebut, juga membuktikan dugaan mereka bahwa ada 'sesuatu' antara Naruto dan Sasuke.

Untungnya, (atau sialnya?), saat mereka berdua ingin mengorek informasi berharga itu, sebuah suara dingin menginterupsinya.

"Dobe, ayo pulang…."

"Eh.. etou.. A..aku…" Naruto tergagap. Kedua matanya bergerak-gerak gelisah, menatap ke segala arah, asal bukan pada pemilik mata Sharingan yang berdiri tegap didepannya itu.

Ini menarik ! Sorak Sakura dan Ino dalam hati, tentu saja.

"Jadi kau menolak, hmm?" Sasuke menyeringai.

"Ti..tidak kok ! Aku. Aku harus membantu Iruka sensei di akademi ! Jaa, ne.. Sakura-chan, Ino-chan.. Jaa, ne.. Sasuke.." Naruto bersiap-siap untuk kabur.

Tapi, sebelum niat sucinya itu terlaksana, sebuah tangan pucat terlebih dahulu menarik lengannya, dan menguncinya dalam satu pelukan.

Sakura dan Ino nyaris meraung senang. Namun mereka berhasil menahannya, dan bersiap menunggu adegan selanjutnya (?).

"Sampai kapan kau mau menghindariku, hm? Dobe-chanku tersayang…" Sasuke sengaja menekankan kata 'ku', dan mendekap Naruto dengan sikap posesif.

"Kyaaaaaaa ! Sasuke-kun, Naruto-kun… Kalian awesome sekaliiiiii !" Sakura berteriak sambil mengaitkan kedua jemarinya. Begitu juga dengan gadis berambut pirang disebelahnya, Yamanaka Ino.

"Eeeee..eh? Te-teme… Lepas…" Naruto meronta-ronta dalam pelukan pemuda berambut pantat ayam itu.

"Kenapa aku harus melepasmu? Kau tahu, susah payah aku menahan diri untuk tidak menyerangmu, dan sekarang saat aku mendapat kesempatan itu kau menyuruhku untuk melepasmu? Tidak akan…."

Naruto memucat. Ia kenal betul seringaian macam apa itu. Sangat mirip dengan seringaian Guru Kakashi saat menatap Iruka.

Oh Jashin-samaaaa !

"Jadi mari kita lanjutkan saja di Uchiha mansion.. Jangan khawatir.. Aku tak akan menyakitimu…."

Detik berikutnya Naruto pingsan dengan elitnya di pelukan sang Pangeran Uchiha !

The End (?)

Author's Word Area : Review, review, review.. *kitty eyes again, wkwkkw