[FF] Uri Baby, We Love You! [KYUMIN/GS] {SEQUEL My Baby, Don't Cry!}

Author : Amilia Marisca Kyumin Shipper

Cast : kyumin

genre : family

warning : maaf kalo pendek,banyak typo, dll. Maklum masih pemula.

-Kyumin-

"HYUNNIE!" teriak sungmin saat dilihatnya seorang polisi menggendong sang buah hati yang tengah menangis. Diambilnya sang bayi dari gendongan polisi itu.

"WONNIE! KYUNNIE!" teriak kibum dan sungmin saat melihat suami mereka terkulai tak sadar diri dalam bopongan polisi-polisi tadi.

"WONNIE!"

"KYUNNIE!"

BRUK

"Ya Tuhan, Bummie onnie!" seru sungmin keras saat dilihatnya kibum ambruk seketika.

Melihat ada yang ambruk, sang polisi dengan segera membopong tubuh kibum menuju mobil mereka.

"Hiks.. Hiks.. Kenapa jadi begini?!" isak sungmin seraya memeluk erat minhyun yang juga tengah menangis itu.

-Kyumin-

"MINNIE!" panggilan itu membahana di koridor rumah sakit.

"UMMA!" dengan segera, dipeluknya erat sang umma yang baru datang itu. Sedangkan minhyun tengah diperiksa, karena sungmin takut jika terjadi sesuatu pada bayinya selama sebulan ini.

"Waeyo jagi? Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya sang umma yang memang pada dasarnya tak tahu menahu perihal penculikan minhyun. Ya, mereka sengaja tak memberi tahu orang tua mereka(kecuali umma siwon) karena mereka tahu, kalau mereka memberitahukannya, para orang tua pasti akan panik dan melupakan pekerjaan yang sangat penting.

"Hyunnie... hiks..hiks.. diculik dan kyunnie... hiks. hiks..." sungmin tak kuasa melanjutkan penjelasannya.

"Ssttt... jangan menangis terus minnie.. mereka pasti baik-baik saja" ujar leeteuk menenangkan seraya memeluk tubuh sungmin serta menepuk-nepuk pelan punggung anaknya.

"Tapi, ini sudah hampir empat jam mereka didalam umma.. hiks.. Dan lagi, kibum unnie juga belum sadarkan diri" jelas sungmin sambil terisak di pelukan sang ibu.

"Memangnya apa yang terjadi pada kibummie?" tanya umma siwon yang daritadi diam saja itu.

"Bummie unnie tadi pingsan di tempat kejadian setelah mengetahui keadaan wonnie oppa. hiks. dan kata dokter yang memeriksa tadi, hiks. kandungan kibum unnie lemah, dan hampir saja keguguran. hiks" jawab sungmin masih sambil terisak setelah melepas pelukannya pada sang ibu.

"Sekarang bummie ada dimana?" tanya umma siwon lagi dengan nada sedikit panik.

"Di ruang rawat nomor 34" jawab sungmin singkat.

"Biar immo yang menjaga bummie, kalau ada berita tentang keadaan wonnie dan kyunnie tolong kabari immo ya,minnie" ujar nyonya choi itu seraya melangkahkan kakinya menuju ruang dimana kibum terbaring lemah tak sadarkan diri.

"Minnie ke dokter dulu umma, mengecek keadaan hyunnie" pamit sungmin sebelum meninggalkan orang tuanya, orang tua kyuhyun, serta appa siwon. Kalau orang tua kibum, sudah pasti masih berada di luar negeri, karena tempat tinggal mereka memang disana.

-Kyumin-

Satu jam kemudian~~

CKLEK

Akhirnya, setelah penantian selama lima jam lamanya, pintu ICU itupun terbuka, menampakkan seorang dokter pria paruh baya dengan wajahnya yang agak menunduk. Sontak, keluarga besar yang tengah menunggu itu berdiri bersama dan mendekati dokter itu.

"Syukurlah..." ucap sang dokter menggantung.

"Bagaimana?" ujarr sungmin tak sabar.

"Kami telah melakukan yang terbaik, dan Tuhan mengabulkan do'a kalian, mereka berdua selamat. Tapi, untuk saat ini mereka berdua belum sadar" ujarnya panjang lebar.

"Jadi, mereka baik-baik saja bukan?" tanya hangeng memastikan.

"Ne, anda benar tuan" jawab sang dokter.

"Kapan kami boleh menjenguknya dokter?" tanya kangin.

"Setelah kami memindahkannya ke ruang rawat, kalian bisa menjenguknya" jelas sang dokter.

"Hiks..hiks.. hiks.." isak sungmin terlalu senang setelah mendengar penuturan dokter tadi.

-Kyumin-

Ruang 34

"Um.. maa.." panggil kibum pelan. Rupanya, dia baru sadar dari pingsannya tadi.

"Bummie? Kau sudah sadar, sayang?" tanya sang mertua yang hanya dibalas anggukkan lemah dari kibum.

"Apa bummie membutuhkan sesuatu? Apa perlu umma panggilkan dokter?" tanyanya lagi dengan nada khawatir.

"Ani" jawab kibum singkat.

"Wonnie dimana umma?" tanya kibum lemah.

"Di ruang rawat nomor 33" jawab sang mertua. Memang nyonya choi sudah diberitahu tentang keadaan dan keberadaan anak dan keponakannya.

"Dia tak apa-apa kan umma?" tanya kibum khawatir.

"Tentu saja" jawaban pasti itu membuat kibum lega.

"Apa yang terjadi umma?" tanya kibum.

"Gwenchana, tak ada apa-apa, lebih baik bummie istirahat dulu. Keadaanmu belum pulih benar" ujar sang mertua setelah menemukan kalimat yang tepat.

"Ani, bummie sudah lelah tidur terus. Bummie mau bertemu dengan wonnie" bantah kibum.

"Wonnie belum sadar sayang. Nanti kalau siwonnie sudah sadar, umma antarkan ke ruang rawat wonnie. Kalau kita kesana sekarang, nanti wonnie terganggu" kata umma siwon memberi penjelasan.

"Ah, umma benar. Kalau begitu bummie mau jalan-jalan di taman saja bosan disini terus" ujar kibum seraya berusaha bangkit dari posisi berbaringnya. Dengan sigap, umma siwon langsung membantunya.

-Kyumin-

"Hyunnie chagi, lihatlah appamu yang sakit-sakitan ini! " seru seorang yeoja yang kita ketahui bernama cho sungmin pada bayi mungil yang tengah duduk diatas kasur tempat sang appa tengah berbaring tak sadarkan diri.

"Baru kali ini umma lihat tampangnya yang polos. Hahaha... Tak seperti cho kyuhyun appamu itu" ujarnya diselingi tawa yang dipaksakan.

"Pa.. Pa... PAAA..." panggil sang bayi bernama minhyun itu seraya menepuk pelan pipi sang ayah yang berbaring disampingnya.

"Tepuk yang keras sayang, kalau perlu tampar sekalian. Hiks.. Hiks.. Biar appamu yang babo ini bangun. Hiks.. Hiks.." ujar sungmin dengan air mata yang membanjiri wajah bulatnya. Dia sudah benar-benar rindu dengan suami yang biasanya tak bisa diam itu..

"CHO KYUHYUN! BANGUN!" teriak sungmin histeris membuat bayi yang tadinya masih sibuk dengan kegiatannya jadi terganggu.

"HUEEEEE!" pecah sudah tangisan bayi mungil itu.

Seolah tuli dari segala sumber suara, sungminpun hanya diam. Menatap kosong kedepan. Tak perduli apapun, bahkan kini wajah minhyunpun telah memerah sempurna akibat tangisannya.

"HUEEE!" kini, minhyun dengan erat memeluk lengan kyuhyun. Lengan pakaian yang digunakan kyuhyunpun langsung basah.

Cklek

"Minnie, ada a... " ucapan leeteukpun terhenti tatkala dilihatnya sungmin yang hanya diam saja. Padahal suara minhyun terdengar hingga luar.

"Minnie..." ditepuknya lengan sungmin pelan.

'apa yang terjadi?' batin leeteuk karena sungmin sama sekali tak meresponnya.

"YA!" hampir saja sungmin jatuh. Untungnya dengan cepat leeteuk menahan tubuh berisi sang anak.

Dengan cepat, leeteuk memencet tombol yang berada di samping ranjang tempat kyuhyun berbaring. Setelah beberapa saat, muncullah seorang suster di ruangan itu.

"Tolong bantu anak saya, dia pingsan" ujar leeteuk membuat sang suster dengan sigap membantunya.

Dan yang paling leeteuk lupakan ialah, Minhyun masih ada di ruangan itu bersama kyuhyun yang belum sadar.

"hiks.. hiks.." dieratkannya pelukan pada lengan appanya.

Tak berselang lama minhyunpun tertidur.

-Kyumin-

"Nona Cho hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran. Biarkan istirahat dulu. Saya permisi dulu" ujar dokter yang menangani sungmin.

"Terima kasih dok" kata leeteuk sebelum sang dokter meninggalkan ruang rawat sungmin.

"Ya Tuhan... Minhyunnie!" ternyata leeteuk baru ingat cucu kecilnya.

Dengan cepat, dilangkahkan kakinya menuju ruang rawat kyuhyun yang letaknya tak terlalu jauh dari ruang rawat sungmin.

Cklek

"hhh... tidur rupanya. Mianhae, halmonie tadi panik, jadi melupakan Hyunnie" ujar leeteuk.

Dengan pelan dilepaskannya rangkulan erat minhyun pada kyuhyun. Namun, ternyata minhyun memeluk kyuhyun terlalu erat sehingga leeteuk agak sedikit kesusahan.

"Aish, kenapa susah sekali?" tanya leeteuk pada dirinya sendiri.

"Hyunnie pasti kangen appa ya?" bisik leeteuk seraya tersenyum. Minhyun benar-benar menyayangi kyuhyun.

"Yasudah, hyunnie tidur saja. Ini sudah malam. Halmonie akan menjaga hyunnie dan appamu disini" ujar leeteuk seraya membaringkan tubuhnya yang sudah rentan itu di sofa dekat kasur yang minhyun dan kyuhyun tempati.

"Hhh... kenapa mereka punya ruang rawat sendiri-sendiri? jadi menyusahkan kan. Eh?" tiba-tiba saja muncul ide cemerlang dari curhatannya tadi.

Leeteuk kembali berdiri dan keluar menuju ruang dokter. Meminta persetujuan dokter agar mereka ditempatkan diruang rawat yang sama. Maksudnya, kibum dengan siwon, kyuhyun dengan sungmin. Tidak mungkin bila mereka berempat dalam satu ruangan. Karena di rumah sakit itu belum ada ruang rawat VIP yang mampu menampung empat pasien sekaligus.

Dan dengan santainya, sang dokter mengiyakannya. Malam itu juga, mereka yang masih terlelap langsung dipindah ke ruang rawat masing-masing.

"Kau benar-benar jenius Leeteuk-ah. Hahahaha" bangganya pada diri sendiri.

-Kyumin-

Keesokan harinya...

"Wonnie..." panggil kibum pelan.

Kini kibum tengah berbaring disamping siwon di kasur siwon. Posisi mereka sekarang berhadapan. Untungnya kasur itu cukup kuat untuk menampung dua, ah ani empat orang sekaligus.

"Ne?" jawab siwon lemah.

"Hampir saja kita kehilangan uri baby.. Mianhae..." ujarnya seraya mengelus telapak tangan sang suami.

"Memangnya ada apa?" tanya siwon panik.

"Kemarin waktu melihatmu tak sadarkan diri dengan darah yang mengucur ditubuhmu membuatku tak kuat melihatnya dan jatuh pingsan begitu saja" ceritanya.

"Kenapa kamu jadi lemah begini sih! Menjaga diri sendiri saja tak bisa! Cih, dasar pabo!" kini air mata membasahi kedua belah pipi putih kibum.

"Sudah, jangan menangis lagi. Aku tak apa-apa, bummieku sayang. Bummie dan aegya juga baik-baik kan?" tanya siwon memastikan.

"Ne,aku dan uri aegya baik-baik saja" tangan kibum menuntun tangan kekar siwon untuk mengelus perut besarnya.

"Wonnie bisa merasakannya kan?" tanya kibum.

"Mereka bergerak, Bummie!" ujar siwon antusias.

duk

duk

"Hoaaa, sekarang bahkan menendang!"

"Apa sakit, bummie?" tanya siwon khawatir karena dilihatnya kibum yang meringis.

"Sedikit.." cicitnya.

"Aish, dasar anak-anak nakal! Jangan ganggu istriku!" ujar siwon membuat kibum terkekeh pelan.

"Masih sakit?" tanya siwon seraya mengelus pelan perut kibum.

Kibum hanya menggeleng dan dengan cepat mencium pipi siwon.

Cup~

"Yah...~ kenapa hanya pipi saja?" tanya siwon dengan nada se-kecewa mungkin.

"Memangnya mau dimana?" tanya kibum menggoda.

Chuu~

"Aku ingin disini" ujar siwon setelah mengakhiri kecupan singkat di bibir kibum.

"Dasar!" dengus kibum membuat siwon terkekeh.

Dipeluknya lembut tubuh sang istri.

"Saranghae"

"Nado..."

-Kyumin-

Kalau tadi kita sudah mengintip kegiatan pagi yang mesra di kamar rawat sibum, kini kita intip kamar rawat kyumin(hyunnie).

"Minnie..." panggil kyuhyun.

"Hmmm..." jawab sungmin dengan gumaman.

"Kenapa kamu malah dibelakangku sih?" tanya kyuhyun heran.

"Memang kenapa?" jawabnya santai.

Bagaimana tidak, kini posisi berbaring kyumin(hyunnie) adalah kyuhyun yang ada ditengah. Jadi, minhyun berada dipinggir, kyuhyun menghadap minhyun disebelahnya, dan sungmin disamping kyuhyun dengan memeluk erat punggung kyuhyun. Untung kasur yang mereka tempati kuat untuk menampung mereka bertiga.

"Kenapa jadi aku yang ditengah?" tanya kyuhyun lagi.

"Kalau minhyunnie yang ditengah, aku jadi susah kan kalau memeluk kyunnie. Tapi kalau aku yang ditengah, nanti siapa yang jagain hyunnie? Begini jauh lebih nyaman" jawab sungmin kekanakan.

"Aish, tapi aku kan tak bisa melihat wajahmu, minnie" gerutu kyuhyun.

"Aku juga hanya bisa melihat punggung dan rambutmu saja" balas sungmin.

"Terserahmu saja lah" ujar kyuhyun pasrah.

"Paa..." panggil minhyun karena dari tadi diabaikan.

"Ne, chagi?" jawab kyuhyun.

"Mam. " gumanya tak jelas. Tapi, karena kyuhyun bukan orang baru yang merawat minhyun, dia tahu pasti apa keinginan buah hatinya tersebut.

"Hyunnie lapar ya? Tunggu halmonie datang dulu ya sayang" ujar kyuhyun dan yang pasti minhyun sama sekali tak tahu maksudnya. Yang dapat ia tangkap hanyalah kata 'halmonie'saja.

"Monnie... " ulang minhyun lagi.

"Ne. Monnie" ucap kyuhyun seraya tersenyum. 'anakku benar-benar pintar' batinnya.

"Kamu juga lapar,minnie?" tanya kyuhyun pada sosok yang masih setia memeluk punggungnya.

"Tentu saja. Aku dan anakmu yang disini juga butuh makan" jawab sungmin.

Cklek

"Umma datang!" seruan dua wanita paruh baya yang membuka pintu itu.

"Kalian sudah bangun rupanya" ujar umma sungmin, leeteuk.

"Ne umma. Tolong bawa minhyun keluar, dia lapar" ujar kyuhyun seakan mengusir minhyun.

"Dengan senang hati. oh iya, ini umma bawakan makanan untuk kalian. Kalian berdua pasti juga lapar" ujar heechul, umma kyuhyun.

"Kajja chullie. Jangan ganggu pasangan yang tengah kasmaran ini" ujar leeteuk menggoda.

"UMMA!" kata sungmin dengan nada malu malunya.

"Sini hyunnie sama monnie" ucap leeteuk seraya menggendong tubuh mungil minhyun.

"Pa..." panggilnya dengan nada menyedihkan.

"Hanya sebentar, baby" kata kyuhyun menenangkan.

Minhyun hanya mengeratkan pelukannya pada leeteuk dan membenamkan muka imutnya di dada halmoninya.

"Aish, kalau tak segera pergi, bisa-bisa hyunnie menangis. Kaja chullie!" ujarnya sebelum melangkah meninggalkan ruang rawat kyumin.

"Awas kalau terjadi sesuatu pada menantuku!" pesan heechul pada kyuhyun sebelum menyusul leeteuk.

"Sebenarnya anaknya itu siapa sih?" gerutu kyuhyun.

"Sudahlah kyu. Kaja kita makan" ujar sungmin seraya bangkit dari posisinya kemudian membantu kyuhyun duduk. Tentu saja luka di perutnya belum sembuh benar.

"Aku suapi ya, kyu" kata sungmin seraya mengambil sebuah kotak makan yang tadi dibawa heechul. Ternyata ini masakan rumah. Tentu saja, dengan kondisi kyuhyun yang sembuh benar, mereka tak mau mengambil resiko dengan membeli makanan luar.

"Ani, katanya tadi minnie lapar? biar aku makan sendiri, dan minnie juga" tolak kyuhyun.

"Tapi, aku ingin menyuapi kyunnie" ujar sungmin manja. 'aish, sifat manjanya keluar' batin kyuhyun.

"Baiklah, kita saling suap-menyuap(?). Bagaimana?" tawar kyuhyun.

"Ne" jawab sungmin semangat. Diberikannya satu kotak makan lagi pada kyuhyun.

Dan pada akhirnya, sungmin menyuapi kyuhyun dan kyuhyun menyuapi sungmin. sungguh romantis.

-Kyumin-

TBC?/END?

Lia datang lagi dengan sequel. Tunggu respon dari reader mau lanjut ato end aja.

RnR please~~