Disclaimer GUNDAM SEED / DESTINY by. Sunrise

original story by me


~...~...~

.

.

.

My Sister is(not) My Wife

PROLOG


Hai, namaku adalah Kira Hibiki. Aku seorang lelaki berwajah tampan dan usiaku saat ini baru saja 20 tahun. Sekarang aku sedang menepuh pendidikan di sebuah kampus ternama di ORB, Archangel University jurusan Teknik mesin. Kehidupanku sehari-hari berjalan sangat normal seperti kebanyakan orang lainnya.

Saat ini aku hidup berdua dengan adikku disebuah apartemen yang sederhana. Jangan bertanya mengapa aku hanya tinggal berdua dengannya. Itu karena kedua orang tua kami sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Ketika usiaku baru 15 tahun, aku mendapatkan kabar dari paman dan bibiku, yang menyatakan bahwa kedua orang tuaku telah meninggal dalam sebuah tabrakan beruntun.

Entah bagaimana itu bisa terjadi. Tapi semenjak kepergian orang tua kami, aku sebagai anak tertua bertanggung jawab atas adikku yang usianya saat itu masih 12 tahun. Aku mulai menjadi tulang punggung keluarga untuk adikku, setiap hari bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah. Semua itu kulakukan demi adikku, Cagalli Hibiki.

Cagalli adalah gadis yang sangat baik, periang, dan walaupun agak tomboy, tapi Cagalli adalah seorang gadis yang juga menyukai hal-hal yang berbau imut dan lucu, seperti panda, ia juga tipe-tipe orang yang fanatik terhadap manga. Sungguh sifat yang cukup labil menurutku. Dan kau tau, ketika orang tua kami pergi selamanya, Cagalli mendadak histeris dan depresi dalam beberapa hari. Ia tidak ingin makan, bahkan setiap malam seringkali kudengar suara tangisannya. Melihat keadaannya yang seperti itu, tentu saja membuatku sangat sedih dan bersumpah bahwa aku akan menjaganya selamanya.

Ok, singkirkan masa lalu kelam ku. Karena hal tadi bukanlah hal pokok yang akan kuceritakan di sini. Begini, walaupun aku tergolong orang yang pandai dan dapat menyelesaikan masalah tanpa masalah. Tapi kali ini ada yang berbeda. Kau tau, aku memiliki sedikit masalah yang cukup rumit, entah bagaimana menjelaskannnya.

Tapi, sungguh... aku sangat kesusahan dalam mengatasi masalah ini. Bermula dari sebuah kecelakaan yang terjadi pada adik kesayanganku.

Hari itu, Cagalli sedang berdiri menungguku di depan gerbang sekolahnya. Sekitar 30 menit lamanya ia menunggu jemputan dari ku, tapi aku tak juga menunjukkan batang hidungku di hadapannya, lantaran saat itu aku sedang menyelesaikan proyek yang diberikan oleh dosen ku. Sebuah proyek rumit yang tentu saja sangat menyita waktuku.

Karena terlalu lama menungguku yang sedari tadi tak juga datang, Cagalli akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemen seorang diri. Dan saat itulah peristiwa itu terjadi.

Cagalli mengalami sebuah kecelakaan...

Jantungku serasa mau copot ketika seorang sahabat kecilku, Athrun Zala datang menghampiriku dengan raut wajah yang begitu panik. Terlihat peluh sudah membanjiri tubuhnya. Napasnya pun terdengar tak karuan di telingaku.

"Kira, adikmu, Cagalli. D-dia, mengalami kecelakaan, saat pulang sekolah tadi." Athrun mengakhiri ucapannya dengan mengusap keringat yang mengucur di wajahnya.

Mendengar ucapan Athrun, kali ini giliranku yang mulai dibanjiri oleh keringat ku, karena aku begitu shock dan gugup begitu mengetahuinya. Bahkan tubuhku spontan menjadi panas dingin.

"APAAA?!"

Dengan cepat aku menuju rumah sakit yang saat itu sedang menangani Cagalli. Berlari menyusuri koridor, entah sudah berapa banyak orang yang ku tabrak saat itu. Aku bingung, dan rasa takut mulai menghampiri hatiku. Mungkinkah Cagalli akan meninggalkanku juga, sama seperti orang tuaku 5 tahun yang lalu.

Kubuka pintu kamar pasien dengan sedikit kasar, dan kulihat Cagalli sedang terbaring di atas kasur dengan perban yang melilit dikepalanya. Aku langsung mendekatinya, dan kusentuh pipinya. Jujur, aku masih belum bisa berhenti untuk tidak merasa ketakutan.

Dan ketika Cagalli akhirnya mulai membuka kedua matanya, aku segera duduk disampingnya dan kugenggam erat tangan adikku yang sangat kusayangi ini.

"Bagaimana keadaanmu? Apa kau merasa masih a-ada yang sakit?" Aku sangat gugup saat itu.

Tapi, Cagalli mengabaikan pertanyaanku, dan terlihat ia sedang mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Raut wajahnya menampakan sebuah kebingungan.

"Ini dimana?" Tanya nya yang masih saja memperhatikan sekelilingnya.

"Ini di rumah sakit Cagalli. Kau tadi mengalami kecelakaan."

Cagalli menundukkan wajahnya sejenak lalu kemudian ditatapnya wajahku.

"Aku tidak ingin berada di sini. Bisakah kita pulang kerumah sekarang, Kira-kun."

"Baiklah, jika ka... eh? Apa?"

Mendadak aku terperangah dengan ucapannya. 'Kira-kun'? Apa tidak salah? Bukankah seharusnya 'Kira-nii'? Aku lalu membetulkan ucapannya.

"Bukan Kira-kun, Cagalli. Tapi Kira-nii."

Sedetik kemudian, raut wajah Cagalli terlihat semakin bingung.

"Mengapa harus Kira-nii? Bukannya kita ini suami isteri?"

APAAA?!

"Suami-isteri?"

Seketika tubuhku membeku dan jantungku berhenti berdetak. Aku begitu shock dan tak tau lagi harus bersikap seperti apa mendengar ucapan adikku. Yang kulakukan hanya terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Iya, apa kau sudah lupa? Ah, Kira-kun jahat."

Kulihat ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, membuatku semakin terperangah saja.

"Kita, suami-isteri?" Aku masih saja bertanya dengan wajah yang sangat shock.

"Iya, kenapa kau terlihat begitu terkejut Kira-kun? Apa ada yang tidak beres dikepalamu, sampai-sampai kau lupa."

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dengan sangat pelan.

Tidak... kaulah yang sedang tidak beres, Cagalli...

TBC


baru prolog, entah apa yang merasuki saya untuk membuat cerita nista seperti ini. Hh, cerita ini sebenarnya saya ambil dari cerita project komik original saya(yang saya buat, tapi gak selese-selese, karena gak ad waktu buat lanjutinnya -.-''), yang judul aslinya adalah my wife is(not) your wife, ceritanya sama, hanya sedikit dirubah dan disesuaikan dikit, karena Chara yang saya gunakan disini adalah si kembar GS/GSD, XD hahaha. Tapi tenang, cerita ini murni NO INCEST kok, panda gak akan setega itu sama duo kembar favorit panda. Mereka akan tetep jadi kakak adik, walau Caga mengalami amnesia hahahaha *ketawa setan

See you next time.