~~~ Love and War in Training Camp ~~~

Pair : AoKuro / KagaKuro

Genre : Humor/Romance

Rate : M (buat jaga2)

Warning : TYPO and OOC (dikit2 banyak) | GAJE | Author nya newbie dikit (?), abal dan sarap | jika ada kesamaan alur cerita,setting,tokoh,penokohan,dan ke 9 unsur instrinsik suatu cerita didalam fic ini,maka itu adalah suatu ketidaksengajaan /ditabok | Shounen-ai menjurus ke yaoi (?) | DON'T LIKE,DON'T READ YAW

Disclaimer : Kuroko dkk punyanya Tadatoshi Fujimaki.

Written by : Terong Desu

Summary : "Training camp ini bisa memunculkan cinta diantara kalian loh" cinta seperti apa yang dimaksud Riko dan Momoi ?

Chapter 1

Tap Tap Tap Tap Bak Buk

Bak Buk Bak

Greeeeeeeek

"Riko ! apa maksudmu dengan ini hah?"

"Hyu-hyuga, kau apa-apa'an sih? Bikin gaduh saja"

"grrrr..apa maksud dari training camp dengan orang – orang ini ?"

"hah, itu sih cuma untuk training camp biasa, lagipula aku memang sudah membuat janji dengan mereka"

"kau merencanakan ini?"

"yah begitulah….mereka memang rival kita, tapi tidak ada salahnya kan kalo mencoba berteman dekat dengan mereka..lagipula aku dan Momoi sudah tidak sabar menunggu training camp ini~"

"jadi kau dan Momoi ?" Hyuga menaikan alis kanannya karena merasa aneh akan hal ini.

"hmmm~ tidak perlu khawatir~ yah seperti yang sudah kukatakan kepadamu, ini hanya training camp biasa..untuk mempererat tali hubungan pertemanan diantara kita dengan mereka…"

"cih, baiklah kalau memang begitu… tapi apakah kau sudah memberi tahu yang lain?"

"belum, nanti saja saat latihan~" jawab Riko malas.

"ck, kau ini" Hyuga hanya bisa menggelengkan kepalanya, tidak mengerti maksud coach mereka yang satu ini.

"seorang Riko Aida memang sulit ditebak, ck ..apa yang akan terjadi pada training camp ini?" Tanya Hyuga pada dirinya sendiri.

Cit Cit Cit Tap Tap Cit BRAK Tap

PRIIIIIT

"baiklah ! latihan hari ini sampai disini dulu yaaa~ terima kasih atas kerja samanya~~"

"Baik" jawab seluruh anggota tim basket Seirin bersamaan.

.

.

.

"Baiklah semuanya ! dengar ini baik – baik yaaaa~~" Teriak Riko semangat.

"Huh..Riko" Hyuga mendengus pelan sambil memijit pelipisnya.

"Kita akan mengadakan Training camp ! nanti kita akan bersama – sama pergi dengan para rival kita~~"

"rival ? heh,maksudmu?" Tanya Kagami heran.

"yap yap ! kita akan mengadakan training camp dengan anggota tim basket para sahabat terdahulu Kuroko~~~"

"sahabat terdahulu… ku?" Tanya Kuroko bingung.

"Oi Kuroko, memangnya kau punya sahabat? Cih, mana mungkin kan?" Cetus Kagami sinis dengan seringai jahil nya

"jadi Kagami-kun, kau bukan sahabatku ? bukannya kita berteman?"

"EH? Jadi kau kira omongan ku itu serius" Kagami agak tersentak kaget akan kata-kata Kuroko.

"jadi, kita sahabat kan?" Kuroko menarik lengan baju Kagami yang sudah basah akibat latihan tadi dan menatap nya lekat – lekat.. mempertemukan manik indah yang berbeda warna itu.

BLUSH

Deg Deg Badump

Keringat dingin bercucuran dari pelipis Kagami, mengalir bak sungai yang deras. Wajahnya merah padam, ia gugup setengah mati.. jantungnya berdetak keras, ia tidak dapat menduga bahwa Kuroko bisa semenarik itu.

"A-ah tentu saja, kita sahabat.. Ha—haha" jawab Kagami gugup..

"fuuh~" Kuroko menghela pelan dan melemparkan senyuman tipis jitu para uke kepada Kagami.

DOOOOR

Kagami merasa tubuhnya seperti terhempas ke langit ke tujuh, ia merasa sebuah peluru berbentuk hati menancap dihatinya.

Pessssssshh.. wajah Kagami tambah memerah seketika, sehingga membuat yang lain heran, apa sih yang sebenarnya terjadi ?

"Kagami ! kau tidak apa – apa ?" Tanya Kawahara bingung.

Kagami hanya bisa mengangguk kaku seperti robot karatan.

.

.

.

Malam itupun mereka sibuk masing – masing membicarakan tentang training camp yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Kagami masih dalam posisi diam tidak berkutik dengan wajah merahnya yang belum padam daritadi. Riko sang couch hanya tertawa ria. Sedangkan Kuroko, satu – satunya orang yang tidak terlalu antusias akan pembicaraan mengenai training camp itu.

"training camp ? dengan mereka ? hmp" Kuroko mendengus pelan.

"apa yang harus kulakukan ?" bisik Kuroko di dalam hatinya.

.

.

.

Tik Tik Tik

Waktu terus berjalan, mereka masih sibuk membicarakan mengenai training camp itu.

"Baiklah ! kalau kalian memang sudah setuju dan siap, 2 hari lagi kita berangkat~~ nanti kita semua berkumpul didepan stasiun Nagoya yaaa~" sahut sang couch manis bersurai pendek itu.

"HOI !" jawab semua anggota tim serentak. Sepertinya mereka memang sangat antusias pada training camp ini.

Guk Guk Guk

Dinginnya malam menyelimutin jalanan sepi yang dilewati pemuda bersurai biru indah itu. Berjalan menyusuri gelapnya malam, dan sesekali menatap luas langit yang bertaburkan bintang dengan manik miliknya.

BRUK

Kuroko menabrak seseorang didepannya. Ia tidak menyadari hal itu karena ia terlalu fokus pada atap malam nan luas itu.

"kau.. tidak apa – apa?" Tanya pemuda yang ditabrak Kuroko akan ketidak sadarannya itu.

"hm." Kuroko hanya mengangguk pelan. Ia pun mencoba untuk berdiri dengan dibantu pria itu.

"tangannya… hangat" Bisik Kuroko dalam hatinya.

"maaf karena aku menabrakmu dan terima kasih sudah membantuku berdiri."

"ah, tidak masalah, aku yang salah karena berdiri ditengah jalan." Ujar pria itu.

Malam itu sangat gelap, lampu jalanan yang ada disekitar tidak dapat membantu penglihatan Kuroko. Ia penasaran dengan pria ini. Tapi ada sesuatu yang ia kenal dari sosok pria kekar yang ada dihadapannya itu.

"suara itu, tangan itu.."

"Ao-mine-kun ?" tanya Kuroko gugup.

Pria didepannya itu hanya diam saja. Ia sama sekali tidak menjawab apa-apa. Adegan membisu antara keduanya menghiasi jalanan sepi malam itu.

Kuroko mengawali pembicaraan yang sempat terputus oleh pertanyaannya tadi.

"ah, maaf.. aku mengira – ngira begitu.. kalau begitu, permisi~ selamat malam." Kuroko pergi melewati pria itu dan meninggalkan ia yang masih berdiri tegak disana.

Pria itu membalikan tubuh kekarnya. Memandangi punggung kecil pemilik manik aqua-marine itu menjauh dari dirinya.

"Tetsu…"

Cit Cit Cit Cit Tap Tap BRAK

"YOSH ! kerja bagus semuanya ! sepertinya kalian sudah lebih maju daripada sebelumnya~~"

"fuuh, Riko..sepertinya kau senang sekali" Hyuga mengambil handuknya dan berjalan mendekati Riko sang couch.

"tentu saja aku senang~~ sebentar lagi kan training camp nya akan dimulai~~ hahahaha" jawab Riko dengan tawa gembiranya.

"sebenarnya, kau mengharapkan sesuatu hal yang lain dibalik training camp ini bukan?" tanya Hyuga serius.

"ngg, tidak juga… tapi mungkin iya."

"HA ! sudah kuduga, lalu apa yang kau inginkan selain mempererat tali hubungan pertemanan ha?" ujar Hyuga.

"yah kau tahu kan, kalau training camp ini bisa menumbuhkan rasa sayang kita, bahkan cinta~ jadi aku ingin tahu saja apakah akan ada pasangan baru yang tercipta dari training camp ini~~ tapi sebenarnya tujuan utamaku mengadakan training camp ini sih hanya untuk pengalaman saja." Jelas Riko dengan diselangi seringai kecil.

"ha? Tapi kami semua adalah pria.. lagipula wanita yang ikut hanya kau dan Momoi kan? Jadi tentu saja itu terjadi pada kalian." Sahut Hyuga yang sempat nge blush ria itu.

"kau ini kuno sekali.. percintaan yang terjalin antara sesama pria itu tidak (terlalu) salah dan bisa saja terjadi tahu !"

"HA? Jadi kau berharap salah satu dari kami …. bisa seperti itu ? yang benar saja." Jawab Hyuga. Keringat dingin bercucuran akibat penjelasan luar biasa anehnya dari Riko.

"sudah kubilang itu tidak menutup kemungkinan kan.. sudahlah, siapkan dirimu saja untuk training camp nanti~" Riko meninggalkan sang kapten tim yang masih tidak bisa mencerna akan setiap kata dan kalimat yang ia lontarkan.

Hyuga hanya bisa bernganga ria.

"Oi Hyuga ! ayo kemari, kau tidak ingin beristirahat" panggilan Izuki menyadarkan sang kapten tim, yang masih berdiri membelakangi para anggota tim yang lain.

"o-oh iya, aku kesana."

.

.

.

"Oi" Hyuga mengawali pembicaraannya.

"eh, ada apa?" sahut yang lain.

"menurut kalian…. Nggg, ano, per—per—percintaan antara 2 pria itu aneh tidak?" tanya Hyuga gugup. Sebenarnya iya ingin mengutuk dirinya akan pertanyaan nya itu.

"kau …. Kenapa tanya yang begituan?" tanya Koganei heran.

"yah, kau tahu…. Gaaaah !" Ternyata Riko telah membuat Hyuga frustasi berat.

"Oi Mitobe ! bagaimana menurutmu?" Koganei bertanya pada teman satu tim nya yang memiliki tinggi badan 186 cm itu.

"…." Mitobe hanya tersenyum tipis.

BOOOONG

Koganei seharusnya tahu, ia tak perlu bertanya pada orang itu.

"mattaku." Dengus Koganei.

"kalau menurutmu, Fukuda?" tanya Koganei.

"mana aku tahu… aku hanya tertarik pada wanita tahu !" jawab nya.

"heh… Kuroko ! bagaimana menurutmu?" Tanya Koganei..sepertinya Koganei juga mulai bingung apakah percintaan antara sesama lelaki itu mungkin saja terjadi.

"menurutku.. percintaan itu tidak memandang status maupun gender sekalipun. Jika memang ingin menjadi salah satu dari 'mereka' itu merupakan pilihan.. memang banyak yang memandang pasangan 'itu' dengan sebelah mata, namun mereka tahu bagaimana mereka memaknai diri mereka sendiri adalah dengan menghayati keberadaan dirinya." Ujar Kuroko.

Mendengar penjelasan Kuroko, Koganei dan kawan kawan hanya bisa menganga. Mereka tak habis pikir, bahwa seorang Kuroko dapat berpikiran seperti itu. Mereka sebenarnya agak terharu tapi juga agak merasa aneh.

.

Jrengggg

"tak kusangka seperti itu ya." Tiba-tiba Hyuga muncul.

"Hyu-hyuga-senpai ..kau tak perlu tiba-tiba muncul seperti itu !" ujar Fukuda.

"ah, gomen haha." Balas Hyuga.

"nee Kagami~ kalau menurutmu bagaimana ?" sahut Furihata.

"hee? Kenapa tanya aku? Bukannya Kuroko sudah menjelaskannya ck" jawab Kagami.

"heh, kau ini." Furihata bergabung dengan yang lainnya. Disana hanya tinggal Kagami dan Kuroko seorang.

.

Tek Tek Tek Tek

Kagami menghentakan kakinya beberapa kali, Kuroko tidak heran akan hal itu, namu yang membuatnya heran adalah, kenapa wajahnya memerah padam.

"sial ! walaupun aku sudah menyamarkan bunyi detak jantungku dengan hentakan – hentakan yang kubuta, tapi tetap saja aku tidak bisa menyembunyikan wajah yang seperti ini ! chikuso !" bisik Kagami dalam hati. Ia mengumpat hal – hal tidak jelas. Melihat hal seperti itu, Kuroko mencoba mengawali percakapan diantara mereka.

"Kagami-kun? Daijoubu ka?"

"HA ? e—eto ano… Da-daijoubu.." jawab Kagami gugup.

"baiklah, kalau begitu aku duluan kesana."

Kagami hanya mengangguk kecil. Ia hampir kehabisan nafas, karena tidak bernafas sangking gugupnya.

"apa yang terjadi pada diriku? Kenapa setiap didekat Kuroko, aku selalu gugup begini… tubuhnya yang ramping, wajahnya yang menawan, serta aroma tubuhnya, tidak dapat kutolak.. ia terlalu, tidak ! ia sangat menarik juga menggoda... Argggghh apa yang kupikirkan ! ayolah fokus." Kagami berbisik kecil sambil berperilaku aneh seperti orang yang kehilangan akalnya.

"nee~ Kagami kenapa?" tanya Tsuchida.

"ngg, ntahlah." Jawab Koganei.

"ayo kita lanjutkan latihannya !" teriak Hyuga, sang kapten.

Kuroko dan kawan – kawan segera menuju Hyuga. Kuroko melirik kecil Kagami yang masih berdiri di dekat bench sambil berperilaku aneh. Dan tak disangka, Kuroko tertawa kecil melihat perilaku Kagami. Tawa yang manis walaupun singkat.

Tap Tap Tap Tap

"HOOOI ! maaf telah menunggu lama !" teriak Riko semangat.

"waaa ! jadi mereka setuju ingin ikut yah..baguslah !" sahut gadis manis bersurai pink panjang itu.

"Oi Satsuki ! kereta nya sebentar lagi akan berangkat !" Teriak Pemuda berkulit coklat eksotis yang sedang membawakan barang – barang besar milik Momoi.

"sebentarlah Dai-chan! Tim Seirin sudah disini."

"Seirin ? ….Tetsu." bisiknya pelan.

Anggota seirin masih berlari menuju terminal. Mereka begitu tergesa – gesa.

"yosh ! kami disini !" sahut sang kapten tim Seirin.

"baiklah ! semuanya sudah disini kan?" tanya Momoi.

"sepertinya sudah… ngg." Balas Riko sambil menghitung ulang anak buahnya itu.

"TUNGGU ! Kurokocchi mana ?" sahut pemuda bermanik kuning itu.

"maa, kau ini." Midorima menyusul Kise yang sedari tadi mencari – cari keberadaan Kuroko tersayangnya.

Anggota tim Seirin terkejut, akan datangnya mereka… tidak mereka sangka, mereka memang akan melakukan training camp bersama – sama.

"Oi !" sahut Pemuda bersurai crimson yang tengah berlari di jalanan terminal. Dibelakangnya terlihat Kuroko berlari mengikuti Kagami.

"nah itu mereka !" sahut Koganei.

"maaf kami terlambat..hah hah hah." Sahut Kagami dan Kuroko berbarengan.

"Tetsu…cih, kenapa laki – laki itu bersamanya?" tanya Aomine dalam hatinya.

"aku dan Kuroko sama – sama telat karena bangun kesiangan… tadi dijalan, kami kebetulan bertemu.. hosh hosh." Sahut Kagami.

"TETSU-KUN! KUROKOCCHI !" teriak Momoi dan Kise berbarengan. Mereka segera ingin melahap Kuroko bulat – bulat. Kagami yang melihat sang "bayangan" nya ingin dirape oleh Momoi dan Kise pun refleks menarik tangan Kuroko dan membawanya kedalam dekapan hangat Kagami.

GREP

"Ka—gami" Kuroko kaget atas apa yang dilakukan Kagami. Ia dapat merasakan hangatnya tubuh dan tangan Kagami yang membaluti tubuhnya yang mungil itu. Aroma buah segar yang menyelimuti Kagami membuat Kuroko merasa nyaman. Kuroko dapat mendengar dan merasakan detak jantung mereka berdua. Saling memburu satu sama lain. Wajahnya kini memanas.

"Kuroko.. kau tidak apa – apa?" tanya Kagami.

Kuroko mengangguk kecil. Ia mencengkram baju yang dikenakan Kagami, seolah tak ingin melepaskannya. Kagami hanya tersenyum kecil, ia senang dapat memeluk Kuroko. Awalnya ia akan mengutuk dirinya jika melakukan sesuatu yang aneh pada Kuroko, tapi sekarang ia berpikir untuk menikmatinya. "lebih baik begini saja, aku memang sudah jatuh hati padamu Kuroko." Bisik Kagami dalam hati.

"OI !"

GREP

Kuroko ditarik dari dekapan Kagami oleh pemuda pemilik manik biru tua yang senada dengan rambutnya itu.

"Ao—mine-kun?" Kuroko kaget akan tindakan yang dilakukan oleh teman masa lalunya itu.

"Jangan sentuh…Dia milikku" Ucap Aomine tajam. Ia menatap Kagami sinis. Kuroko hanya bisa diam, matanya membulat sempurna akan kata – kata Aomine. Kagami pun ikut melontarkan tatapan tajam tidak kalah menyeramkannya dari Aomine. Aura mengerikan keluar dari tubuh keduanya, aura yang satu berwarna merah, yang satu lagu berwarna biru gelap.

"O-oi !" sahut Hyuga yang berusaha menyadarkan kedua pemuda yang saling melemparkan tatapan saling membunuh itu. Para anggota training camp yang lain tidak dapat berkutik, sekalipun itu Midorima, Kise, bahkan Momoi pun tidak berani mendekati keduanya.

Pertarungan sengit antara keduanya pun akan dimulai. Sebenarnya apakah yang terjadi antara Aomine,Kuroko, dan Kagami ? Sepertinya ini akan menjadi perjalanan training camp yang menarik.

Yay ~~~ Chap 1 di Fic ini selese juga akhirnya~~

Maklumi semua kegajean yang ada di fic ini yak..

Chap selanjutnya bakal kaya gimana yah? Mau tau? Tunggu ane mikir dulu ya, otak ane lagi konslet dikit nih /ditabok

Smoga ente – ente sekalian suka ama ceritanya yah.

Kalo mau ngasih review silahkan,

kalo mau nge flame juga silahkan, tapi jangan menggunakan majas sarkasme,sinisme,dan ironi secara berlebihan yah /heh

sampai jumpa di chap 2~~~

bubye ~

salam Terong