Chapter 1

My Life Your Life

GS Kyumin

Pairing : my beloved couple Kyumin (Kyuhyun x Sungmin)

Cast : member SJ

Rating : T to M

Warning : Don't bash my Pair.. Oke..

Summary : Sungmin yeoja yang periang mempunyai seorang oemma yang terbaring dirumah sakit karena penyakit yang menyerang saraf pada otaknya. Sungmin berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara hingga ia masuk perangkap seorang Cho Kyuhyun yang akhirnya menjadikannya pembantu dan pemuas nafsunya. Bagaimana cerita mereka berdua hingga hati mereka dipersatukan oleh sebuah kata yang tak pernah habis "cinta"

NORMAL POV

.

"huh... Pekerjaan hari ini sangat banyak..."

Seorang gadis manis sedang mengeluh di hadapan laptop yang ada di meja kerjanya. Ia menelungkupkan wajahnya di meja kerjanya setelah meregangkan otot tangannya keatas

.

.

"yak Lee Sungmin...! Jangan menelungkupkan wajahmu seperti itu, jika bos baru yang dikatakan karyawan lain itu benar kau akan celaka" seorang gadis tak kalah manis yang bernama Ryeowook memprotes teman satu Divisinya itu.

.

"apa kau bisa tidak berteriak wookie? Suaramu sangat melengking..." Sungmin mengangkat wajahnya dan menutup telinganya dengan menggembungkan pipinya

"haaah... Dasar! aku hanya mengingatkanmu Lee Sungmin.. Kata mereka bos baru kita itu sangat menyeramkan, hiiy.. Aku sampai bergidik ngeri membayangkannya..."

"aku juga mendengarnya dari divisi marketing, walaupun tuan Cho Hankyung sangat baik, anaknya yang mewarisi perusahaan ini sangat galak seperti istrinya Cho Heechul"

.

Sungmin dan Wookie terus berargumen mengenai bos baru mereka

.

"sudahlah wookie, itu tidak ada hubungannya dengan kita" sungmin berkata dingin sambil membereskan berkas yang baru saja diselesaikannya.

"huhh kau ini... Aku pernah bertemu dengan istri bos kita itu, aku pernah melihatnya saat tuan Hankyung memeriksa perusahaan ini bulan lalu, dia sangat cantik, glamour, tapi wajahnya benar-benar dingin, senyumnya yang sangat menyeramkan, aku hampir mati karena ditatapnya... Uuh.. Aku tak ingin mengingatnya lagi"

Sungmin nampak kaget dengan perubahan wajah wookie yang bercerita, wajahnya memucat dengan kepala yang tak henti-hentinya menggeleng...

.

"hmmph...ahahaha... Kau terlihat berlebihan wookie" tawa sungmin tertahan hingga meledak dengan mata yang hampir menghilang

"huh... Kau malah mentertawaiku"

"kajja kita pulang, ini hampir malam gara-gara kerjaan yang menumpuk ini"

"ne..." Wookie dengan cepat mengimbangi jalan Sungmin setelah terlebih dulu menyelesaikan pekerjaannya yang memang lebih sedikit dibanding sungmin

"Min..."

"hmmmm... Ne"

"apa oemmonim baik-baik saja? Aku sudah lama tidak menengoknya" wookie berkata dengan nada yang sangat pelan

Sungmin terdiam diantara jalannya, wookie menyumpahi dirinya sendiri yang telah bertanya hal ini disaat sungmin lagi kelelahan

"hahhh..." sungmin membuang nafasnya panjang dan melanjutkan jalannya

"mianhe min... Aku tak bermak..."

"gwenchana wookie... Sejauh ini oemma baik-baik saja, aku hanya sangat takut jika keadaan oemma bertambah parah jika tidak segera di operasi" nada bicara sungmin berubah menjadi sangat sendu

"mianhe... Aku juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantumu..." wookie berjalan sambil menundukkan wajahnya hingga kesunyian menyerang mereka berdua dari pintu perusahaan hingga saat ini menuju halte terdekat

"sudah kubilang gwencahana..." Sungmin membalikkan wajahnya menghadap wookie saat sudah berada di halte tujuan mereka

"kau disini menjadi sahabatku saja itu sudah sangat cukup"

Wookie menatap wajah Sungmin yang sangat tulus "aku akan selalu mendukungmu Min, apapun jalan yang akan kau pilih" dan tersenyum hangat pada Sungmin

"kajja.. Bisnya sudah datang..."

.

.

.

Sungmin dan wookie duduk dikursi penumpang bagian belakang dengan suasana canggung, keduanya hanya terdiam dengan fikiran masing-masing.

.

.

Sungmin POV

.

"wookie, aku masuk dulu..." aku melangkahkan kakiku berat masuk kedalam apartemenku.

"ne Min, aku juga masuk dulu.."

Aku baru saja ingin menutup pintu apartemenku sebelum suara melengking ini terdengar lagi

"Min, kau jangan tidur terlalu malam, besok penyambutan bos baru kita itu, aku tak ingin kita terlambat" suara wookie terdengar memelas

"ne" aku bersuara seadanya sebelum akhirnya menutup pintu apartemenku ini

.

.

.

"huffh..."

aku mendesah panjang teringat kata-kata wookie tadi. Hari ini aku bahkan tidak sempat ke rumah sakit untuk menengok oemma, pekerjaan hari ini benar-benar banyak gara-gara laporan sebulan penuh itu. Aku tidak tau lagi bagaimana cara mendapatkan uang untuk mengobati oemma.

Aku sempat berfikir untuk mencari pekerjaan sambilan di malam hari, tapi mengingat pekerjaanku yang terkadang lembur seperti ini membuatku berfikir ribuan kali. Kehilangan pekerjaan yang aku miliki sekarang ini tentu bukan cara yang baik, gaji yang kudapat dengan bekerja sebagai akunting di perusahaan ini cukup besar.

Sudah banyak cara yang kufikirkan

meminjam uang? Ini sudah hampir kulakukan pada perusahaan jika wookie tidak melarangku, dia bilang bagaimana caraku untuk membayarnya dan bila aku tidak bisa membayarnya pekerjaanku lah taruhannya

Mencari pekerjaan sampingan? Ini juga tidak mungkin mengingat pekerjaanku sekarang bisa berakhir di jam 8 malam

Menjual diri? Apa? Menjual diri.. Hei aku juga pernah berfikiran seperti itu sebelum malam mengerikan dimana aku mendatangi club malam itu terjadi

.

Flashback

"hei anak manis buka mulutmu, masukkan... cepat masukkan.." oh Tuhan aku benar-benar ketakutan saat melihat yeoja yang terlihat sebaya denganku mengulum errr.. kemaluan ahjussi botak itu...

Aku yang awalnya ingin mencoba hal-hal menyimpang seperti itu untuk mendapatkan uang akhirnya benar-benar muntah di toilet yang disediakan di bar itu tepat saat melihat yeoja itu mengulum penis ahjussi itu. Ahjussi itu sempat kaget dan yeoja itu serta merta langsung melepas kulumannya saat aku muntah tepat didepan mereka.

.

.

"haaah... Itu kenangan yang memuakkan" aku melepas semua bajuku dan memakai baju piyamaku untuk memasak sebuah ramen.

Yaah hidupku memang seperti ini, gaji yang lumayan banyak itu aku tabung tiap bulannya agar mencapai 500 juta..

"hahahaha terdengar konyol memang" aku hanya takut oemma tidak akan bertahan sebelum aku mengumpulkan gaji yang "lumayan banyak" itu terkumpul jadi 500 juta.

"benar-benar miris"

.

.

.

.

Author POV

"Min..." teriak Wookie "Sungmiiiiiiin..." "Lee Sungmiiiiiin..."

"YAK KIM RYEOWOOK, SUDAH KUBILANG JANGAN SUKA BERTERIAK.. SUARAMU MENGALAHKAN BUNYI PETASAN DI TAHUN BARU" sungmin membuka pintu apartemennya dan berteriak dengan nada tak kalah tinggi dari wookie sambil mengucek matanya dengan rambut acak-acakan khas yeoja gelandangan dengan kancing piyama yang sudah terbuka dibagian atas.

"YAK LEE SUNGMIN, APA YANG KAU LAKUKAN MALAM TADI HINGGA JAM 7 PAGI INI KAU MASIH DALAM KEADAAN MENGENASKAN SEPERTI INI, BUKANKAH SUDAH KUBILANG HARI INI KITA TIDAK BOLEH TELAT"

.

.

Ryeowook dan Sungmin memang tinggal berdekatan, hanya terpisah dinding di apartemen ini..

.

.

"haisssh.. Ini masih jam 6.30 pagi, bukankah kantor buka jam 8 wookieeeee..." Sungmin manyun sambil mengacak-ngacak rambutnya sambil berjalan menuju tempat tidurnya kembali.

Wookie hanya bisa mengikuti Sungmin dari belakang menuju kamarnya.

"yak Lee Sungmin cepatlah mandi! kau mandi dengan sangat lambat, berpakaian dengan sangat lambat, berdandan dengan sangat lambat, sarapan dengan sangat lambat, aku sudah memperkirakan jamnya hingga kita tidak terlambat sampai kantor, bukankah dari apartemen ini memerlukan waktu 15 Menit hingga kita sampai dikantor? Karena itu aku sengaja sepagi ini kekamarmu untuk memberikan citra yang baik pada bos baru kita, lagipula bos kita itu membawa orang kepercayaannya.. Aku pernah melihatnya, dia namja yang sangat tampan, aku melihatnya di koran baru-baru ini, dia adalah namja muda kepercayaan bos besar Cho Hankyung, dia jugaaaaa..." Wookie tercengang saat orang yang sedari tadi diajaknya bicara sudah tidak ada dihadapannya, hanya terdengar tetesan air dari shower dikamar mandi yang menandakan sang empunya kamar ini sedang berada didalamnya

.

.

"grrrr... Yak LEE SUNGMIN..! Aku sedang bicara kau malah meninggalkanku" wookie hampir kehilangan kesabarannya melihat kelakuan sahabat dekatnya itu

.

Cklek

"huh kau ini, penyakit pelupamu itu kadang menyulitkanku, baru-baru ini kau mengatakan kebiasaan oemma mu pada Kim Jungmo dan berkata kalau itu adalah kebiasaanku, sekarang kau malah mengataiku seperti aku ini Hyukki saja.

Aku hanya butuh mandi 5 menit, berdandan 1 menit, dan sarapan 5 menit... Huuh wookie aku jadi harus bangun sepagi ini" Sungmin menggerutu walau dengan nada pelan sambil mengeringkan rambut panjangnya dan mulai membuat susu serta mengambil roti untuk sarapannya. Ia heran kenapa wookie punya kebiasaan seaneh itu. Ia langsung memakai baju kerjanya sambil memakan sarapannya

.

.

"lihatlah, aku hanya butuh 15-18 menit dari mandi hingga memakai sepatu untuk bekerja Kim-Ryeo-wook" ia menekankan tiap katanya agar wookie mengingatnya dengan benar

"astaga mianhe Min.. Aku baru ingat kalau kau adalah yeoja yang terlalu cepat...pluk" kali ini wookie yang memukul kepalanya sendiri

.

"hah.. Sudahlah, kita terlanjur siap begini.. Lalu.. Kita akan pergi kekantor secepat ini?" Sungmin mengikat rambutnya yang panjang tergerai

"sekarang baru jam 6.50 menit, dikurang 15 menit perjalanan jadi kita punya waktu sekitar 55 menit.. Huwwa mianhe Min..." wookie merutuki kebodohannya sendiri

"sudahlah, bagaimana kalau kita ketoko bunga Hyukki saja..? Kita sudah lama tidak bertemu dengannya akibat pergantian bos di perusahaan yang mengakibatkan kita selalu saja lembur mengerjakan laporan, bagaimana?"

"itu ide yang sangat baik Min... Kajja" ia langsung menarik tangan mulus Sungmin "eh tunggu..."

"ada apa lagi wookiee..?"

"haaaah Min, harusnya kau memakai baju berlengan panjang, coba lihat betapa berbedanya kulit kita ini" Wookie mendengus kesal melihat kulit mulus Sungmin

"ckckckck... Ada-ada saja, palli nanti kita tidak sempat bertemu hyukki Wookie" kali ini giliran Sungmin yang menarik Wookie keluar dari apartemennya menuju toko bunga milik hyukki sahabat mereka. Dari lift hingga sepanjang jalan yang mereka lewati mereka habiskan dengan bercanda, wookie yang sangat suka menggeliti Sungmin dipinggang tempat tersensitifnya hingga wookie yang tidak habis-habisnya di goda Sungmin.

.

.

.

.

miracle of flower

.

"anneyong haseyo silah... Kyaaaaa... Kalian kenapa baru sekarang kesini lagi" celetuk hyukki memukul lengan mulus Sungmin sambil menyentil dahi wookie pelan

.

"mianhe hyukki... Akhir-akhir ini kami sangat sibuk" sungmin mengambil tempat disudut favorit tempat bunga mawar putih sambil mencium harumnya mawar putih

.

"kau juga dalam minggu ini tidak ada membeli mawar putih seperti biasanya, apa oemma baik-baik saja..? Apa oemma sudah tidak suka lagi dengan mawar putih Min? Tidak biasanya kau tidak membeli mawar putih sebelum kerumah sakit?"

DEG

DEG

Garis wajah Sungmin berubah murung

"ahh... Hyukki aku pinjam toiletmu sebentar boleh?" Ryeowook menyenggol tangan hyukki sambil memberi deathglare pada yeoja yang energik itu.

Hyukki sebenarnya tidak faham dengan maksud ryeowook, tapi melihat raut wajah sungmin yang berubah walaupun ia hanya melihat wajah sungmin dari samping sudah dapat mengartikan bahasa tubuh yang diberikan ryeowook.

"ahhh... Baiklah.. Apa perlu aku antar anak kecil? Hahaha" hyukki berusaha mencairkan suasana yang berubah menjadi hening

"huh... Aku bisa sendiri monyet gila.. Kau fikir aku bayi.."

TAP

TAP

TAP

"Min..."

Belum selesai hyukki berbicara saat Wookie sudah pergi kearah belakang terdengar suara bass yang menginterupsi suara Hyuk

.

.

"aku beli bunga Krisan kuning"

Namja tampan berambut ikal itu menunjuk kumpulan bunga Krisan berwarna warni yang ada dihadapan Hyukki.

"ah tunggu sebentar Min" Sungmin terus saja menatap mawar putih itu dengan wajah sendu berusaha menahan air matanya yang siap jatuh dari pelupuk matanya

"ini tuan... harganya..." suara hyukki terpotong saat menyerahkan 1 buket bunga krisan

"ini..." namja tinggi itu menyerahkan uang 50 ribu won dengan wajah dingin dan berbalik menjauh mendekat pada sosok namja bermata sipit yang terlihat seumur dengannya

"ah.. Mianhe tuan.. Tapi ini terlalu banyak.. Uhm.. Sangat banyak..." Hyukki berusaha menyusul namja itu yang sudah hampir pada pintu toko bunganya hingga berhenti melihat pria itu berbalik dan berkata

"berikan saja sisanya pada yeoja yang sangat menyedihkan itu" mata tajam namja itu menatap Sungmin dalam

"eh..." hyukki pun ikut menatap kearah Sungmin yang masih memegang mawar putih

.

.

.

Sungmin POV

.

"berikan saja sisanya pada yeoja yang sangat menyedihkan itu"

Aku mendengar semua ucapan namja bersuara bass itu

Dia bilang apa tadi, yeah.. Yeoja menyedihkan.. Sekarang aku bisa merasakan semua mata menatap kearahku

.

.

.

Aku berbalik dengan cepat dan orbsku menemukan sepasang orbs yang sangat tajam menatapku seolah ingin membunuhku hidup-hidup. Hei tatapan macam apa itu, kulit putih bersihnya, tubuh jangkung dengan rambut yang coklat mengkilat, Heii apa yang aku fikirkan...

.

"Mwo.. Apa yang kau maksud aku.? Yeoja menyedihkan?" aku bertanya dengan nada sarkastik

.

"ooh.. Ada yang tersinggungkah... Baguslah..." suara orang itu benar-benar seperti tawanan penjara yang sudah 1000 tahun dalam penjara, suara yang sangat dingin

"aaah... Karena kau sudah merasa, lebih baik kau cepat pergi dari tempat ini dan pergi ketempat kau bekerja, bukan main-main seperti ini ditempat toko bunga sambil menatap mawar putih dengan mata membengkak seperti itu... MENYEDIHKAN" katanya sambil berlalu keluar toko bunga hyukki

.

.

Lidahku kelu untuk mengucapkan 1 huruf saja saat ini. Apa-apaan orang itu, baru pertama kali bertemu menciptakan kesan yang sangat buruk terhadapku, yeaah YEOJA MENYEDIHKAN.. Terima kasih tuan yang sangat bahagia.

.

.

"Tuan cepat kita harus ketempat itu bukan?"

.

Aku mendengar suara lelaki merdu yang ada disampingnya sambil membukakan pintu mobilnya

Cih.. Tuan besar ya, walaupun namja itu kelihatan seperti orang yang sangat kaya aku tidak akan sudi lagi bertemu dengannya...

Ah.. Mau kuceritakan satu lagi.. Bulan lalu aku juga memakai jurus baru untuk mendapatkan uang

.

.

Flashback

.

"wookie... Aku punya 1 cara lagi.."

"ada apa lagi Min..."

Saat ini aku dan wookie sedang bersantai di ruang istirahat di apartemen wookie

"aku punya cara agar mendapatkan uang itu.."

"Min.. Sudahlah, kita berdoa saja semoga penyakit oemma tidak semakin parah, aku tak ingin kau mendapat masalah lagi Min..."

"kali ini aman wookie, aku akan menggaet namja kaya dan membiarkan dia menikahiku agar namja itu mau membiayai operasi oemma"

"itu tidak akan mudah Min, mencari namja yang akan kau jadikan suami tidak semudah itu"

"lihat saja Wookie.. Aku akan berusaha keras"

.

Setelah percakapan itu, beberapa hari kemudian aku mendapatkan kenalan namja yang sangat kaya, dia seorang CEO perusahaan percetakan. Kata wookie memang hal mudah bagiku mendapatkan namja karena wajahku yang cantik ini *ahh.. Lupakan.. Saat itu perkenalanku dengan CEO berumuran 30 tahun itu berjalan dengan lancar, hingga saat dimana dia menjadikan aku yeojachingunya. Aku merasa benar-benar beruntung dan bahagia, ternyata mendapatkan namja kaya itu tidak terlalu sulit, walaupun aku tidak mencintainya tapi aku berharap suatu saat nanti aku bisa mencintainya dengan segenap hatiku. Hari-hari setelahnya memang berjalan dengan baik hingga kejadian buruk itu terjadi

.

.

"kau wanita jalang... Beraninya kau mendekati suami orang" yaaah.. Seorang wanita berumur 40 tahun saat itu mengacak-ngacak rambutku, menampar wajahku, memukuli tubuhku dengan brutal di basement perusahaanku. Untung saat itu suasana basement sedang sepi karena masih pagi, wookie sudah tidak banyak bisa membantu karena kekuatan ahjumma itu benar-benar besar, aku bisa saja mengeluarkan jurus taekwondo yang kumiliki, tapi aku benar-benar merasa bersalah dan merasa sangat bodoh saat itu. Aku bisa membayangkan anak yang dimiliki yeoja ini sudah banyak dan suaminya berkencan denganku, wajar saja yeoja ini sangat marah denganku. Aku sungguh tak tau jika namja yang sedang kukencani itu sudah mempunyai istri.

.

"berhenti ahjumma" hingga aku mendengar suara namja yang sudah sangat kukenal menghentikan aksi jambakan yeoja paruh baya ini

.

"Jungmo.. Tolong Sungmin" aku masih bisa mendengar suara wookie dengan isakannya memanggil nama Jungmo hingga aku benar-benar tidak sadarkan diri

.

Flashback End

.

.

.

Sungguh aku jera jika mengingat kejadian itu, aku tidak bisa bekerja selama 3 hari mengingat luka yang ada di tubuhku sangat banyak.

.

"siapa yang datang? Aku mendengar suara namja" aku mendengar suara wookie dari arah belakang

"Min.. Min... Kau melamun?" kali ini terdengar suara hyukki dan mengguncang bahuku terlihat mencemaskanku

"gwenchana hyuk... Kajja wookie kita harus kekantor, Hyuk... Karena besok hari libur aku akan mampir kesini sebelum kerumah sakit" aku berusaha tersenyum

"yak Min hyuk kalian tidak menjawab pertanyaanku.. Apa tadi ada orang? Aku merasa mengenali suara namja yang terdengar saat aku dari belakang tadi?"

"huhh... Iya.. Tadi ada monster yang membeli bunga, aku tak sudi bertemu dengan namja sombong itu lagi" kataku sambil berjalan kearah keluar

Wookie terlihat menatap hyukki menatap penuh arti meminta penjelesan dan hyukki hanya mengangangkat bahunya tanda tidak tahu

.

.

"aku tunggu besok ya Min... Aku juga ingin menengok oemmonim.."

Aku tersenyum bahagia melihat kedua sahabatku tersenyum padaku saat ini

"ne..." kataku tulus

"kajja Min... Hyukki kami pergi dulu..."

.

.

.

.

Normal POV

.

"Min.. Untung kita tidak terlambat ya.. Sepertinya bos baru kita itu belum datang..."

"ne..."

.

Sungmin dan ryeowook sudah sampai di meja kerja mereka dan akan segera duduk jika tidak ada suara yang menginterupsi mereka

.

"Min... Wook... Kita disuruh berkumpul di depan ruangan bos, tadi Jungmo memberi tahuku dan memintaku untuk menyampaikannya pada kalian.. Kajja...!" Jessica si gadis kecil itu berjalan dengan tergesa melewati Sungmin dan ryeowook

.

"ayo Min..."

"ne" sungmin menyahut seadanya dan bergegas mengikuti langkah ryeowook

.

Dan disinilah mereka semua berkumpul dan berbaris. Entah apa yang dibicarakan karyawan lain yang didominasi suara yeoja sambil berbisik-bisik. Sungmin hanya terlihat memainkan kukunya dan tertunduk lemas tak ikut menghiraukan sedikit kekacauan yang dilakukan oleh yeoja disekelilingnya. Sungmin juga tidak begitu jelas melihat wajah bos barunya karena dia berada dibarisan belakang dan yang paling parah Sungmin tidak mendengarkan sedikitpun.

.

"Kau... Yeoja menyedihkan berbaju putih dengan rok biru selutut.. Apa kau mendengar semua yang dijelaskan asistenku tadi?" suara bass yang terdengar lantang dengan nada sedikit meninggi itu membuyarkan lamunan sungmin yang entah kemana

DEG

Sungmin merasa semua mata kali ini menatap kearahnya. Sungmin mengangkat wajahnya dan

DEG

Wajah Sungmin mulai memanas, baru kali ini ada seseorang yang baru dia kenal mengatainya yeoja menyedihkan, dan yang paling membuat sungmin kaget adalah wajah namja itu.. Namja yang bertemunya tadi pagi ditoko hyukki

"Hei... Apa hakmu mengatakan aku yeoja menyedihkan?" Sungmin membalas pertanyaan namja tampan itu dengan nada jauh lebih tinggi dibanding namja tadi

"Min... Sadar... Min sadar..." terdengar suara ryeowook dengan nada sangat pelan sambil menyikut tangan Sungmin

"hahaha... Aku? Jelas ada.. Aku boss mu dan kau anak buahku.." tawa namja itu terdengar meremehkan disertai seringaiannya yang menakutkan

DEG

Mata Sungmin terbelalak kaget dengan mulut mungilnya yang sedikit terbuka. Keringat dingin terlihat bercucuran dari dahinya

"boss? Wookie habislah riwayatku..."seru sungmin pelan.. Saaangat pelan sambil menyikut tangan wookie yang ada disampingnya.

.

.

TBC

.

Preview chapter depan

.

Oemma.. Aku tidak punya harta selain kau...

500 juta ya...

Kenapa tidak? Aku akan menjadikannya pembantuku

pembantumu? Bukankah kau sudah punya ahjumma di apartemenmu?

Ahjumma akan kusuruh bekerja dirumah oemma saja

Kau jangan berbuat gila Cho Kyuhyun...

Pembantu spesialku.. Pemuas nafsuku

Kyu... Kau seperti bukan Kyuhyun yang aku kenal, aku bisa berubah untuk mendapatkan apa yang aku inginkan hyung

Mianhe masih part awal jadi membosankan kah ya?

Oh iya aku mau terima kasih ama Paprikapumpkin... Dadadam dadam... Dikasih penghargaan first reader yang ngereview.. Hihihi XD

Buat yang lain juga.. Gumawo.. Itu adalah satu2nya semangat yang buat aku ga males nulis...