LUCKY GUY

Title : Lucky Guy

Author : aninsj13 / aninkyuelf

Main Cast : Choi Siwon and Cho Kyuhyun

Pairing : WonKyu

Genre : Romance, Supranatural

Ratting : T

Lenght : Chapter

Disclimer : This story is mine and my Lovely Readers too

Warning : GS, OOC, typos (pasti banyak)

Summary : Kisah perjuangan seorang Choi Siwon sang lucky guy untuk mengatasi satu-satunya kesialan dalam hidupnya dibantu oleh Cho Kyuhyun, gadis cerdas yang manis. Kerja sama itu membawa mereka pada suatu ikatan yang teruntai dalam benang takdir.

Spesial for: Lovely Reader yang tanpa jenuh terus mengingatkan tanggung jawab melanjutkan FF ini…

.

Chapter 12

.

Author POV

Siwon kesal luar biasa karena mendengar Stella yang mengaku-ngaku sebagai calon isterinya di depan banyak orang. Saking kesal dan shocknya Siwon sampai tidak bisa berkata apa-apa. Padahal dulu dia tidak keberatan, bahkan terkesan lucu. Tapi sekarang ada seseorang yang langsung terlintas di pikiran Siwon jika ada yang menyinggung tentang calon isterinya. Dan ngomong-ngomong orang itu sekarang berjalan di sampingnya sambil bersenandung senang.

"Kau kelihatan senang sekali pulang dari rumah sakit" kata Siwon pada Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum manis "Sejak kecil aku sering masuk rumah sakit karena asma. Jadi setiap bisa keluar dari bangunan bau itu aku merasa hidup lagi"

"Makanya jaga kesehatanmu kalau tidak mau masuk gedung yang katamu bau itu phabo" Heechul berjalan mendahului Kyuhyun untuk membuka pintu apartemen mereka.

"Dengar nasihat kakakmu Kyuhyunnie" Yunho ikut menyumpang suara.

"Itu bukan nasihat oppa, tapi hinaan" jawab Kyuhyun.

Yunho, Heechul dan Siwon menjemput Kyuhyun di rumah sakit. Dokter Choi sudah mengizinkan Kyuhyun pulang karena keadaan Kyuhyun cepat membaik. Jelas saja cepat membaik, Siwon selalu perhatian padanya. Walau mereka tidak memiliki hubungan apa-apa (well, yang resmi berpacaran dengan Kyuhyun kan roh Siwon), kedekatan mereka membuat orang-orang sekitar mereka terserang diabetes saking manisnya.

"Aku ke kamar mandi dulu" pamit Siwon saat Yunho dan Kyuhyun duduk di sofa ruang tamu sedangkan Heechul pergi ke dapur mengambil minuman.

Di apartemen mereka ada 3 kamar mandi. 2 di kamar masing-massing dan 1 lagi kamar mandi untuk tamu yang ada di antara dapur dan ruang ramu "Kamar mandi di dekat ruang tamu se-"

Siwon yang tengah lewat di depan dapur menghentikan langkahnya "Aku tahu kamar mandinya mampet. Jadi aku boleh pakai kamar mandi di kamar salah satu dari kalian?"

Kyuhyun segera bangkit dari duduknya "Kau bisa pakai kamar mandi di kamarku"

Sepeninggal WonKyu, Yunho mendekati Heechul yang tengah membawa nampan berisi seteko teh madu "Bagaimana Siwon tahu kamar mandi kalian bermasalah?"

Heechul mengangkat bahu "Mungkin Kyuhyun pernah cerita"

Yunho menatap koridor yang mengarah ke arah kamar Kyuhyun dengan pandangan menyelidik "Mencurigakan"

Dan Yunho semakin curiga saat mereka berempat kumpul di ruang tamu dimana Kyuhyun memutuskan untuk menyalakan televisi.

"Ada apa dengan TV kalian?" Yunho bertanya saat TV layar datar itu tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"Dia sering tiba-tiba bisu sejak Heechul eonnie yang kesal karena nilai matematikanya rendah dengan sengaja mengguyur TV dengan seember besar air. Dia merasa gara-gara kebanyakan nonton TV membuat nilainya jelek. Padahal kan dia memang bodoh di pelajaran itu" jelas Kyuhyun.

"Yak!" Heechul pasti sudah melempar adiknya yang menyebalkan dari jendela kalau tidak ingat mereka berbagi DNA "Sudahlah. Lebih baik kau urus saja TV itu agar bersuara lagi. Lakukan terapi seperti biasa"

"Terapi?" Yunho menaikkan alisnya bingung.

Siwon mengambil majalah fashion milik Heechul dan dengan santai menampar layar depan TV itu dengan keras.

"Hei apa yang kau lakukan?" Yunho menahan tangan Siwon yang setia menampar TV malang itu.

"Suaranya akan muncul kalau ditampar 3 sampai 5 kali" jelas Siwon.

Seolah mengiyakan ucapan Siwon, TV datar itu langsung bersuara dengan keras. Siwon menatap bangga hasil kerjanya. Dari dulu dia sangat ingin menampar TV itu tiap kali berulah, tapi baru sekarang terlaksana karena akhirnya dia bisa memegang majalah. Eh tunggu? Apa tadi? Dari dulu? Tidak bisa memegang majalah? Siwon mengerutkan dahinya. Samar-samar dia mengingat kejadian yang dia yakin tidak pernah dialaminya. Ini pertama kali dia ke apartemen Kyuhyun tapi kenapa dia merasa sangat familiar dengan tempat ini.

"Sekarang jujur padaku" Heechul tiba-tiba menatap tajam Kyuhyun dan Siwon. Yunho juga melakukan hal yang sama. Sedangkan yang dipandang menatap keduanya tidak mengerti "Kalian pernah melakukan'nya' saat aku tidak ada di rumah kan?"

"Ya Tuhan! Kalian baru SMA dan sudah melakukan hal 'itu'?" Yunho menatap keduanya tak percaya.

"'nya' dan 'itu' apa sih yang kalian maksud?" Kyuhyun bertanya bingung.

Siwon akhirnya selesai loading saat Heechul membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan jempol kirinya kemudian memasukkan dan mengeluarkan jari telunjuk kanannya ke lingkaran itu "Astaga noona! Kami tidak mungkin melakukan 'begituan'!"

"'Begituan' apa?" Kyuhyun masih bingung.

"Lalu kenapa kau tahu kalau kamar mandiku mampet?" Heechul berseru curiga.

"Kau bahkan tahu cara membuat TV itu mengeluarkan suara?" Yunho bersedekap garang.

"Aku... juga tidak tahu" jawab Siwon ragu.

"Tentu saja kau tahu!" pekik Heechul "Kau bahkan tahu letak kamar Kyuhyun sebelum dia menunjukkannya. Pasti karena kau pernah 'anu-anu' disana kan?"

"Dan kau tahu cara membuat TV itu bersuara karena kau pernah membuat pemiliknya mengeluarkan suara 'uhuk-uhuk' kan?"

"Bukan!" Siwon mengibas-ngibaskan telapak tangannya takut. Dia tidak mau dituduh melakukan perbuatan tidak senonoh pada gadis manis di sampingnya.

"Apa ada yang mau menjelaskan padaku apa maksud kalian tentang'anu-anu' dan 'uhuk-uhuk?" Kyuhyun memutar matanya frustasi diacuhkan sedari tadi.

_WKS_

Siwon diperlakukan sebagai tersangka pelecehan anak dibawah umur. Padahal dia dan Kyuhyun kan hanya beda setahun. Dan yang terpenting dia tidak pernah melakukan pelecehan itu! Beruntung setelah Kyuhyun mengerti arah pembicaraan mereka dia dengan sekuat tenaga membela Siwon. Bukan berarti dia tidak mau di'anu-anu'kan Siwon sampai dia beruara 'uhuk-uhuk', tapi dia harus mengenakan gaun pengantin dulu baru boleh di'begituan'.

"Kedua kakakmu menyeramkan" Siwon berkomentar pelan saat Heechul tengah mandi dan Yunho berbaik hari membelikan mereka makan malam di restoran China seberang jalan.

Kyuhyun tertawa "Heechul eonni memang seram. Yunho oppa lebih seram. Dia pernah membuat Changmin masuk rumah sakit dengan tulang rusuk patah dan tangan kiri retak saat dia tahu Changmin menyelingkuhiku"

"Mwo?" Siwon membulatkan mata arangnya "Kau dan Changmin pernah berpacaran? Pantas aku tidak suka aura bocah itu"

Kyuhyun diam-diam tersenyum. Baik dalam wujud roh mau pun manusia, Siwon tetap tidak menyukai Changmin "Changmin itu sudah kadaluarsa"

"Lalu apa kau menyukai Yunho itu?" tanya Siwon.

"Panggil dia hyung. Kau memanggil Heechul eonnie noona, Yunho oppa lebih tua lagi" Kyuhyun menasehati Siwon.

"Kau tidak memanggilku oppa. Aku kan lebih tua setahun darimu" protes Siwon cemberut.

Kyuhyun terkikik. Bahkan cara cemburu roh Siwon dan tubuhnya sama persis "Kau cemburu ya?"

"Tentu saja" jawab Siwon tegas.

Kikikkan Kyuhyun langsung terhenti. Dulu Siwon dalam wujud roh terlalu gengsi mengakui dirinya cemburu, sekarang kenapa Siwon dalam tubuhnya bisa sefrontal itu?

"Karena itu..." Siwon mendekatkan tubuhnya ke arah Kyuhyun "...panggil aku oppa"

Kyuhyun memundurkann tubuhnya sampai membentur ujung sofa "Wonnie... kau mau apa?"

"Panggil Wonnie oppa" Siwon makin mempersempit jarak wajahnya dengan wajah Kyuhyun yang merona parah "Ayo ucapkan"

Hidung mereka sudah bersentuhan. Kyuhyun bisa merasakan wangi mint saat nafas Siwon menerpa wajahnya. Aroma tubuh Siwon seperti es cokelat hitam, manis dan maskulin. Kehangatan tubuh Siwon seolah menyelimuti sepanjang aliran darah Kyuhyun. Sensasi seperti ini tidak pernah dia rasakan saat bersama roh Siwon. Walau roh itu nyata, tapi dia tidak hidup.

Tanpa disadari keduanya, bibir joker Siwon hanya berjarak 2 cm dari bibir plum Kyuhyun. Dan pasti keduanya akan bertemu kalau saja teriakan histeris Heechul yang baru kelaur dari kamarnya dan geraman Yunho yang baru datang dari pintu masuk tidak mengintrupsi.

"Ternyata benar. Kalian sering melakukan hubungan intim saat aku tidak ada di rumah. Kyuhyun pasti mengajakmu menodai kesucian apartemenku!" pekik Heechul.

"Choi Siwon! Cho Kyuhyun! Menjauh sekarang!" Yunho ikutan histeris.

_WKS_

Lagi-lagi teman sekelas Kyuhyun mengadakan pesta penyambutan begitu gadis manis bersurai cokelat itu kembali hadir di kelasnya. Kyuhyun jadi yakin mereka sebenarnya bukan kawatir padanya tapi memang hobby mengadakan pesta demi menghabiskan uang kas kelas. Dan lagi-lagi Shim Changmin Tiang itu hadir. Dengan tanpa malu dia menghabiskan lebih setengah kue tart yang dipersembahkan untuk kepanjang umuran Kyuhyun.

"Kau tetap rakus" ejek Kyuhyun pada Changmin saat namja bertubuh tertinggi sekompleks rumahnya itu mengunyah potongan kue dengan sadis.

"Walau rakus aku tetap tampan" bela Changmin.

Kyuhyun hanya mendengus mendengar tingkat kepercayaan Changmin menyamai tinggi tubuhnya.

"Kau sudah memikirkan perkataanku dulu waktu di telepon itu?" tanya Changmin berubah serius.

"Perkataanmu yang mana?: tanya Kyuhyun "Kau kan terlalu banyak omong"

Changmin menghela nafas "Aku ingin kita kembali jadi pasangan kekasih"

"Kau gila ya? Lalu Victoria eonnie kau bawa kemana? Aku tak mau jadi selingkuhanmu" jawab Kyuhyun. Walau dia pernah diselingkuhi, tapi dia tetap tidak mau membuat orang lain merasakan itu.

"Aku dan Vic noona tidak ada hubungan lagi" jelas Changmin.

"Meskipun begitu, aku tidak bisa" jawab Kyuhyun.

"Apa karena orang yang kau sukai itu?" tanya Changmin.

Pertanayaan Changmin itu membuat wajah Kyuhyun memerah. Wajah Siwon langsung terlintas di benaknya.

"Kau menyukai Yunho hyung kan?" tebak Changmin.

Belum sempat Kyuhyun menjawab, bel tanda pelajaran dimulai terdengar. Dengan berat hati Changmin berdiri dari bangku Sungmin yang sedari tadi dia duduki "Aku akan merelakanmu jika dia memang Yunho hyung. Kuharap kau bahagia Kyu"

"Dasar phabo! Dia bukan Yunho oppa tapi Si..." oops. Kyuhyun langsung menutup mulutnya saat dia hampir kecepelosan.

"Si siapa?" Changmi yang hampir mencapai pintu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Kyuhyun "Kau menyukai Sinwoo anak kelas sebelah?"

'Nama mereka memang hampir mirip. Tapi bukan dia' bisik Kyuhyun dalam hati.

"Yak! Cho Kyuhyun! Si siapa yang kau maksud?" Changmin bertanya lagi.

"Siapa pun yang Kyuhyun-ssi maksud tidak ada hubungannya dengan keberadaanmu di kelas ini saat jamku Changmin-sii" suara dingin Professor Abhi menyapa pendengaran Changmin. Professor berkewarganegaraan asing itu menatap galak Changmin "Apa kau akan tetap berdiri disitu menutupi jalanku Changmin-ssi?"

"Ah maaf Professor eh songsaengnim" semua orang termaksud Sang Cassanova Shim Changmin tetap gugup dihadapan guru besar yang juga dosen besar itu.

"Baiklah" Professor Abhi "Walau pun Kyuhyunssi baru keluar dari rumah sakit, tidak berarti aku memberi keringan. Sekarang buka buku kimia kalian halaman 207. Dan Luna-ssi, jelaskan arti dari paragraf pertama"

Kyuhyun menelan ludah. Dia baru saja lolos dari ancaman kekepoan Changmin, sekarang dia masuk ancaman kegalakan Prof. Abie.

_WKS_

Kyuhyun baru keluar dari salah satu bilik kamar mandi di dekat kantin saat seseorang yang dia kenal tengah memperbaiki bedaknya di cermin dekat washtafel.

"Kau sepertinya sudah sembuh Kyuhyun-ah" gadis keturunan China asli itu menyapa.

Kyuhyun mengangguk "Ne, eonnie"

"Apa Changmin mengatakan hal aneh padamu?" tanya gadis itu sambil memasukkan bedangnya di saku blazer seragamnya "Misalnya mengajakmu balikan"

"Victoria eonnie tahu darimana?" tanya Kyuhyun kaget.

Victoria tertawa "Changmin itu mudah ditebak. Semudah dia cemburu. Dia memutuskanku saat melihatku dan Nickhun berjalan berdua di Mall tanpa mau mendengar penjelasanku. Padahal saat itu aku tidak berjalan berdua, ada Tiffani juga. Tapi dia sedang ke kamar mandi"

"Pola pikir Changmin memang tidak setinggi badannya" komentar Kyuhyun.

Victoria mengangguk "Aku menceritakan ini bukan karena aku ingin menggaggu hubungan kalian. Aku tahu kau sudah move on dari Changmin, jadi aku ingin kau tidak merasa terbebani dengan ajakan Changmin. Aku yakin dia hanya marah dan mencoba membalasku. Kuharap kau mau memaafkan anak itu"

"Tentu saja. Aku juga tahu Changmin seperti apa" jawab Kyuhyun "Lalu bagaimana cara eonnie menjelaskan? Kalau sudah begini Changmin akan sulit untuk mendengarkan"

Victoria tersenyum licik "Kuberi satu pelajaran cara untuk menaklukan namja. Buat dia semakin mendidih karena cemburu maka dia akan meledakkan perasaannya"

Kyuhyun menatap Victoria ragu "Jeongmal?"

Victoria mengibaskan rambut panjangnya "Kau akan lihat sepulang sekolah Changmin akan menggandengku posesif. Setelah itu aku yakin kau akan percaya perkataanku"

_WKS_

'Kau sedang SMSan dengan siapa?' begitu tulisan di kertas yang dilemparkan Sungmin ke bangku Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh ke arah gadis itu dan memberi senyum misteriusnya. Kemudian dengan hati-hati dia membalas pesan Siwon yang memintanya menemani namja tampan itu membeli hadiah untuk Choi ajussi.

To: Lovely Wonnie Oppa

Tapi kau harus membayarku dengan es krim vanila dan apple cake, baru aku mau pergi menemanimu.

Bola kertas kembali mendarat di meja Kyuhyun. Dari Sungmin

'Kau tersenyum lebar. MENCURIGAKAN. Apa dia orang yang kata Changmin kau taksir itu?'

Dengan cuek Kyuhyun memasukkan kertas Sungmin ke kolom meja dan kembali mengecek ponselnya yang bergetar.

To: Lovely Wonnie Oppa

Apa pun untukmu Kyunnie. Apa aku perlu membelikanmu setoko es krim dan segudang cake agar kau mau memanggilku 'oppa'?

Bola kertas surat Sungmin kembali mendarat di meja Kyuhyun. Gadis manis bermata karamel itu membacanya

'Kau menyebalkan. Apa aku kenal dia? NUGUYA?'

Kyuhyun tertawa pelan. Dasar Sungmin kepo! Kyuhyun menoleh pada Sungmin dan menjawab tanpa suara, hanya bibirnya yang bergerak 'My Oppa' kemudian tersenyum sangat manis.

_WKS_

Siwon berjanji akan menjemput Kyuhyun begitu urusan osis selesai. Kyuhyun langsung berdiri manis di depan gerbang sekolahnya begitu guru mempersilahkan siswa-siswi pulang ke rumah masing-masing. Beberapa –banyak sebenarnya dan lebih dari setengahnya namja- menyapa Kyuhyun dan mengajaknya pulang bersama. Kyuhyun menolak dengan halus dengan senyuman manisnya. Padahal banyak di antara mereka yang tidak dikenalnya tapi dengan sok akrab mereka menawarkan pulang bersama. Kyuhyun hanya mengangkat bahu cuek. Paling dia terkenal karena kakak perempuannya osis dan gadis tercantik di sekolahnya. Tanpa gadis itu sadari, namja-namja disana juga menjulukinya sebagai gadis tercantik.

"Kau belum pulang?" Heechul yang diikuti 6 namja menghampiri Kyuhyun.

"Aku akan pergi dengan seseorang" jawab Kyuhyun. Sudah biasa baginya melihat sang kakak bagai induk ayam yang diikuti banyak namja. Bukankah ratu membutuhkan babu?.

"Dengan si 'anu' ya?" tebak Heechul.

"Dia punya nama eonnie" Kyuhyun berucap jengkel.

"Awas kalau kalian melakukan hal mesum lagi. Aku tak segan-segan menbumi-hanguskan alat vital kalian" ancam Heechul.

"EONNIE!" Kyuhyun menjerit malu. Yang benar saja. Kakaknya tanpa malu membicarakan alat vitalnya di depan 6 namja tak dikenal.

"Wae?" seolah bayi tak berdosa Heechul menatap polos adiknya "Aku pernah memergoki kalian saling tindih penuh nafsu. Jadi wajarkan aku memperingatkan kalian remaja labil penuh emosi"

Kyuhyun memutar matanya malas sambil meneliti satu per satu namja di belakang Heechul "Sebaiknya eonnie menelan peringatan itu untuk sendiri"

Heechul mengerti sindiran sang adik "Mereka anak kelas satu. Calon pengurus osis. Aku akan melatih mereka"

"Yeah, lakukan saja apa yang kau mau pedofil" ejek Kyuhyun yang langsung mendapat jitakan cukup keras di kepalanya.

"Dasar tidak sopan" Heechul sebenarnya ingin menjitak adiknya lagi, tapi dia sedang buru-buru "Aku pergi dulu. Jangan pulang malam atau kau tidur di luar"

Sepeninggal Heechul dan para babunya, Kyuhyun kembali sendiri. Tanpa sadar, dia melihat Changmin yang mengejar Victoria. Bukan pemandangan aneh, keduanya sering kejar-kejaran ala film India, tetapi yang aneh adalah, Victoria tampak menggandeng seorng namja. Dilihat dari wajahnya sepertinya sekelas dengan babu Heechul tadi. Adik kelas yang malang. Mereka jadi mainan senior cantik nan bahenol.

"Hanya karena kita sudah putus, bukan berarti noona bisa bermesraan di depanku" suara Changmin yang memang nyaring mau tak mau jadi konsumsi Kyuhyun. Dari pada bosan, lebih baik nonton drama secara live.

"Lalu apa bedanya dengan kau yang kembali dengan mantan kekasihmu?" sinis Victoria. O-ow! Kyuhyun juga berperan di drama itu. Sayang dia tidak punya dialog.

Changmin tergagap "A..aku…"

"Waktu kau menuduhku selingkuh, saat itu Tiffani juga ada. Dia adalah tunangan Nickhun. Kau tahu aku dan Tiffani adalah sepupu, aku tak akan mungkin merebut kekasihnya" jelas Victoria "Sudahlah. Kau tak akan mengerti, ayo Woohyun kita jalan" Victorian menarikn tangan junior yang sedari tadi digandengnya.

Changmin terlihat marah, dengan kasar dilepasnya tautan tangan Victoria dan Woohyun "Kita belum resmi putus"

"Tunggu sebentar ya Woohyunnie" Victoria mengedipkan mata sexy ke arah Woohyun lalu menatap galak Changmin "Apa maksudmu?"

"Kau belum menyetujui permintaan putusku noona" jawab Changmin.

Victoria memutar matanya "Oke, kalau begitu kita pu-" perkataan gadis China itu langsung terbungkam bibir Changmin. Orang-orang yang sedari tadi menonton langsung memekik heboh.

Kyuhyun tanpa sadar membuka mulutnya lebar "Daebak! Victoria eonnie benar! Changmin bukan sekedar menggandengnya posesif, Changmin bahkan menciumnya agresif"

"Wow! Sepertinya aku melewatkan sesuatu" sebuah suara yang Kyuhyun kenal membuat gadis itu terkejut.

"Minho! Kau mengangetkanku" Kyuhyun mencubit lengan teman sekelasnya yang hobby sepak bola itu "Kenapa belum pulang?"

"Ada ekskul sepak bola hari ini" jawab Minho "Kau sendiri?"

"Aku…" belum sempat Kyuhyun menjawab, ada angin kencang yang membuat rambut cokelatnya berkibar. Dia memang membiarkan rambutnya tergerai agar terlihat anggun di depan Siwon "Aissh.. rambutku jadi berantakan"

Minho membantu Kyuhyun merapikan rambutnya "Kau makin cantik saat rambutmu berantakan"

Kyuhyun cemberut "Berhenti mengejekku Choi Minho"

"Aku tak bohong. Kau sangat cantik" jawab Minho.

Sebuah tangan tiba-tiba mencengkram erat tangan Minho yang masih berada di rambut Kyuhyun "Apa yang kau lakukan?"

Kyuhyun dan Minho menoleh dan mendapati Choi Siwon berdiri di samping Minho. Mata elangnya menatap Minho tajam.

Minho menatap heran pada Siwon. Bukan dia tidak tahu Siwon, hanya heran saja. Untuk apa dia disini? Apa ada kerjasama sekolah?

"Wonnie, kau baru datang?" Kyuhyun mencoba mencairkan suasana. Dia agak takut melihat wajah Siwon yang sepertinya marah.

"Woonie?" Minho kini menatap heran Kyuhyun "Kau memanggilnya Wonnie?"

"Memangnya kenapa? Ada masalah?" suara berat Siwon berhasil membuat bulu kuduk Minho berdiri.

Kyuhyun menyambar tangan Siwon yang masih belum melepaskan cengkramannya dari tangan Minho "Aku lapar. Kita makan dulu baru membelikan ajussi hadiah ya"

Siwon menghela nafas seolah menenangkan diri "Baiklah. Ayo kita pergi"

Dengan posesif, Siwon menggandeng tangan Kyuhyun meninggalkan Minho yang memberinya tatapan penuntut penjelasan.

Kyuhyun menatap Minho dan berbisik tanpa suara 'Besok kujelaskan'

_WKS_

Siwon cemburu. Kyuhyun yakin itu. Dan Kyuhyun suka itu. Karena jika Siwon cemburu berarti dia memiliki perasaan lebih padanya. Dia sekarang mempercayai perkataan Victoria tentang cara menaklukan laki-laki dengan membuat mereka cemburu.

Kecemburuan Siwon tidak berhenti disitu. Saat di mobil –Siwon berhasil memaksa ayahnya mengijinkannya membawa mobil khusus untuk hari ini-, ponsel Kyuhyun berbunyi.

Lovely Yunnie Oppa is Calling…

"Yeoboseo oppa?" Kyuhyun menjawab teleponnya.

"Kyunnie, kau dimana?" tanya Yunho "Aku mau mampir ke apartemenmu"

"Aku ada di jalan" jawab Kyuhyun "Mungkin sore baru pulang, jadi sore saja jika mau ke apartemenku"

"Jalan? Dengan siapa?" tanya Yunho.

Siwon segera merebut ponsel Kyuhyun "Kyuhyun sekarang bersamaku. Jadi jangan ganggu kami" tanpa menunggu jawaban Yunho, Siwon mematikan hubungan telepon itu. Dia jadi semakin geram melihat nama yang digunakan menyimpan kontak Yunho "Nama macam apa ini?"

Kyuhyun mengintip layar ponselnya untuk mencari tahu maksud Siwon "Oh itu, Yunhom oppa yang mengedit namanya sendiri saat melihat nama kontakmu"

Siwon segera menggantinya dengan namanya menjadi 'Jung Yunho' mumpung mereka sedang ada di lampu merah "Hanya aku yang boleh kau beri kata 'Lovely' di depannya"

Kyuhyun menahan senyumnya "Kenapa?"

Siwon menatap Kyuhyun serius, membuat mata cokelat itu tak bisa berpaling ke arah lain. Membuat karamel indah itu tak bisa tidak memuja kepekatan matanya "Karena hanya aku saja yang boleh men-"

Tiiit

Tiitttt

Suara klakson membuat perkataan Siwon terpotong. Siwon mengumpat dalam hati dan segera melajukan mobilnya.

'Ada apa denganku? Apa aku baru saja akan mengatakan aku mencintai Kyuhyun? Kyuhyun yang anehnya terasa dekat denganku tapi tidak bisa kuingat itu? Aku pasti sudah gila'

_WKS_

Stella menghentakkan kakinya kesal. Orang suruhannya yang dia bayar memata-matai Siwon mengirimkannya poto Siwon yang tengah menggandeng Kyuhyun. Gadis mungil itu menatap 4 gadis di depannya. Kelimanya adalah tetua atau pendiri dari Siwonest "Ini bukti yang kalian pertanyakan tadi" dia memperlihatkan gadis-gadis itu foto yang baru dia dapatkan dari anak buahnya "Sekarang kalian percaya kalau gadis bernama Cho Kyuhyun dari SMA antah berantah itu menggoda Siwon kalian?"

Kempat gadis itu menggeram marah. Siwon mereka yang berharga dekat dengan gadis yang tidak mereka kenal.

"Aku terpaksa mendukung Siwon oppa saat dia bersama Kibum karena mereka serasi. Tapi aku tidak bisa tinggal diam jika Siwon oppa bersama gadis tidak jelas ini!" ucap seorang gadis berambut pirang sangat kesal. Dia adalah leader dari fans club Siwon.

Stella tersenyum "Tentu saja. Dan kalian harus tahu, Cho Kyuhyun inilah yang menyebabkan ibu Siwon oppa meninggal"

^_^ TBC ^_^

Apa maksud perkataan Stella?

.

.

.

Saya minta maaf sebesar2nya. Maaf sekali menghilang hampir setahun.

Saya gag janji chapter selanjutnya akan cepat, tapi saya akan berusaha.

Terimakasih untuk yang setia menanti dan terus menagih FF2 sy, chapter ini khusus untuk kalian.

Semoga chapter ini enggak kaku dan aneh,

Anin :3

Ps: Ada yang dari FKIP dan buat skripsi tentang 'Three Tier Tes' atau 'Miskonsepsi'? Kalo ada minta referensi dong!