Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing : SasuNaru, KyuuNaru

Genre: Romance, Angst, Tragedy

Rated: T

Warning: OOC, Yaoi, Typos, MalexMale, Alur Kecepetan, Gaje, AU, , dll

A/N: jangan kaget kalau Sasuke dan keluarga Uchiha gak ada di chapter ini. karena ini murni flashback KyuuNaru. Jadi disini full KyuuNaru, tanpa ada SasuNaru. Gomen

.

'DON'T LIKE, DON'T READ'

.

Pengenalan umur :

Naruto : 17 tahun—5 (6) tahun (setelah ulang tahun jadi beda 1 tahun dengan Kyuubi)

Sasuke : 18 tahun

Kyuubi : 18 tahun—7 tahun

.

Chapter 8 – Flashback-part 1

.

Kyuubi Kurama, anak laki-laki mapan bergelimpangan harta kekayaan yang tersebar hampir di seluruh penjuru jepang. Di usianya yang baru menginjak 7 tahun, Kyuubi sudah dapat bergelut di dunia persaingan yang sangat ketat dan licin. Tidak hanya bergelut di sana, Kyuubi yang dikenal sebagai anak yang misterius karena pembantaian orang tuanya juga memasuki dunia hitam, dengan organisasi yang sangat ditakuti di bawah naungannya. Hampir semua rekan kerja perusahaannya sangat berhati-hati saat berhadapan dengannya. Karena mereka tau, Kyuubi bukan hanya anak dengan wajah yang lugu, tapi terdapat otak yang cukup membahayakan jika mereka salah langkah saat berhadapan. Mereka sangat menjaga jarak dengan Kyuubi, hanya berhubungan sebagai mana rekan kerja semestinya. Dan saat semua orang di dunia hitam mendengar julukan Kyuubi, maka mereka akan dengan mudah menunduk.

Kyuubi no Kitsune.

Kyuubi bukannya tidak tau kalau hampir semua orang selalu menjaga jarak dengannya, tapi dia memang ingin terlihat seperti orang yang mempunyai power kuat, dan semua orang tidak berani padanya—sebagaimana ayahnya dulu. Dia tidak pernah memperdulikan sekelilingnya jika bukan karena urusan pekerjaan, ataupun masalah yang berkaitan dengannya. Tidak pernah memikirkan urusan pribadi. Tidak pernah tertarik untuk melihat ke depan—bagaimana orang-orang itu saling menarik perhatian.

Tapi sialnya sekarang, ada satu orang yang mencuri perhatiannya. Di sebuah pesta yang diadakannya karena berpikir untuk semakin banyak menjaring rekan kerja atau mafia yang mungkin bisa dia manfaatkan. Tapi sekarang berbeda, Kyuubi tidak lagi terfokus ke sana. Salahkan orang itu yang seenaknya bertingkah sangat manis di depannya. Tanpa pengawasan, tanpa larangan dan tanpa semua peringatan untuk tidak bersifat mencolok di antara orang-orang yang sangat menyeramkan.

Kyuubi bukan orang yang sangat mudah tertarik seperti sekarang!

"Anda melihat apa tuanku?" sosok berambut pirang bersetelan jas putih itu berjalan dengan santai ke arah Kyuubi yang sedang mematung memperhatikan sesuatu dengan intens. Deidara—salah satu bawahan Kyuubi dalam organisasinya—sosok pemuda berambut pirang itu mengenyit saat Kyuubi menampilkan wajah ketertarikan. Tidak pernah sebelumnya dia melihat anak laki-laki berambut orange itu berekspresi seperti sekarang. Jadi dengan tingkat penasaran yang sangat tinggi akan objek yang sedang diperhatikan Kyuubi, Deidara berusaha mencari apa yang membuat Kyuubi begitu tertarik.

Deidara terlihat mengenyit dengan apa yang sedang menjadi objek perhatian Kyuubi. Di sana, di antara beberapa orang laki-laki tua dengan setelan jas, seorang anak dengan umur yang mungkin baru menginjak 5 atau 6 tahun sedang tertawa sesekali. Deidara yakin jika anak itu 'lah yang menjadi objek penglihatan Kyuubi, karena tidak mungkin Kyuubi akan memperhatikan beberapa pria tua di sekelilingnya—bahkan walaupun pria tua itu memberinya kerjasama yang sangat menguntungkan.

Deidara melirik Kyuubi, menggoda. "Sepertinya anda sangat tertarik pada anak itu, ne?" tanya Deidara.

Kyuubi mengalihkan sebentar tatapannya pada Deidara, memberikan tanda kalau dia tidak suka digoda seperti itu. Tapi detik berikutnya, Kyuubi seperti tidak menganggap ada, dan bersikap acuh pada Deidara. Tatapannya kembali tertuju ke depan dengan penuh minat.

Deidara terkekeh sambil mengambil wine merah yang sedang ditawarkan oleh pelayan laki-laki. Meneguk wine itu dengan elegan, Deidara lagi-lagi mengerling nakal. "Kenapa tidak kau lakukan seperti biasanya? Culik saja dia saat pulang," ujarnya.

Kyuubi menghela nafas. Berbalik melihat Deidara sepenuhnya dan mengambil gelas yang sedang dipegang Deidara dengan cepat. Kyuubi langsung meneguk sisa wine yang berada disana tanpa sisa lalu mengembalikan gelas itu pada Deidara. Melihat pemuda pirang yang berada di depannya dengan seringaian. "Kau tau, semua hal itu perlu sebuah tantangan agar lebih menarik," jawabnya.

Deidara hanya mengangkat kedua halisnya tertarik. "Ya, aku kau. Dan lagi—" Deidara melihat anak yang sedang digendong seorang laki-laki dengan perawakan hampir sama itu dengan wajah terkikik geli, lalu melirik Kyuubi dengan seringaian menggoda, terlihat sama sekali tidak berniat untuk melanjutkan perkatannya. "Sepertinya kau memang anak yang sedikit tidak beres di umurmu, Kyuu. Harusnya kau bersikap manis seperti anak itu." Nada menggoda itu sama sekali tidak dihiraukan Kyuubi, dan Deidara cukup senang karena sepertinya suasana hati Kyuubi benar-benar mendukung untuk menjadi bahan godaannya malam ini.

Deidara melihat anak berambut pirang itu menggelayut manja pada leher laki-laki dewasa dengan rambut pirang sama. Kulit yang berbeda warna itu terlihat sangat kontras saat anak berambut pirang periang itu menggesekkan kedua pipinya pada pipi laki-laki dewasa yang tertawa bersama beberapa orang di sekitarnya.

Deidara mendengus, dan tersenyum penuh arti saat melirik Kyuubi. "Sepertinya ayah balita itu tidak akan mudah kau taklukan. Dia terlihat sangat menyayangi anaknya," ujar Deidara. Deidara cukup menyimpulkan jika laki-laki paruh baya dengan wajah tampan itu memang ayahnya, dilihat dari warna rambut dan peringai yang mungkin juga sama periangnya. Deidara hanya tersenyum penuh makna, saat Kyuubi terlihat sangat tertarik di sampingnya. "Mungkin kau akan membutuhkan kerja sama rekan-rekanku," bisik Deidara membungkukkan tubuhnya hingga sejajar dengan tubuh munggil Kyuubi.

Kyuubi mendelik ke arah Deidara yang terkekeh dan sudah menegakkan tubuhnya lagi. Tanpa berkata apapun, kyuubi berbalik untuk meninggalkan Deidara yang menyusulnya sambil terkekeh puas.

Sedangkan di tempat yang Kyuubi perhatikan tadi, anak dengan rambut pirang itu sudah turun dari gendongan ayahnya melihat ke tempat Kyuubi menghilang. Anak itu memiringkan kepalanya, berpose sangat imut sambil meletakkan satu jari tangannya di pipi tembemnya. "Sepeltinya, tadi Nalu liat anak kaya Nalu," gumam anak itu. Anak yang memanggil dirinya sendiri Nalu itu segera berbalik dan mengelayut lagi di kaki yang ayah. Melihat ayahnya dengan mata bulat biru, dan melihat ke tempat tadi Kyuubi berdiri. "Uh, padahal Nalu mau ngajak main," gerutu anak itu sambil mengerucutkan bibir plumnya.

.

.

.

...

Sudah hampir 1 minggu setelah kejadian itu, Kyuubi menjadi lebih sering keluar mansionnya bukan untuk berbisnis seperti bisa. Dia bersama pengawal kepercayaannya, Deidara—pemuda berambut pirang panjang di pesta, dan Sasori—pemuda dingin dengan wajah baby face, selalu mencari rencana yang tepat untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan.

Mulai dari latar belakang anak bernama Nalu—yang ternyata bernaa asli Namikaze Naruto, silsilah asli dan sejarah keluarga Namikaze, perusahaan yang pimpin oleh ayah Naruto—Namikaze tertua, semua bidang dan projek yang sedang dirintis keluarga Naruto, dan beberapa hal pribadi Naruto yang sebenarnya hanya untuk kesenangan Kyuubi saja.

Kyuubi seperti orang yang terobsesi. Dia mulai menyewa seorang fotographer handal hanya untuk mengambil gambar Naruto dari segala sudut dan ekspresi. Dia selalu senang saat beberapa anak buahnya berhasil menemukan hal baru yang berkaitan dengan Naru-kecilnya. Bahkan sampai suara Naruto pun dia rekam dengan sebuah alat yang di desain khusus. Mulai dari suara Naruto yang sedang tertawa, menangis, dan berbicara dengan nada masih cadel. Kyuubi suka semua hal yang berbau Naruto. dia suka semuanya.

Tapi entah kenapa Kyuubi belum mau menemui anak itu.

Deidara yang memang pada dasarnya lebih dekat dengan Kyuubi pun akhirnya memilih. Dia tidak ingin hanya sebagai stalker suruhan, yang selalu disuruh untuk memberikan setiap gerak-gerik anak berumur 5 tahun itu. Dia tidak ingin menjadi mafia yang hanya berhubungan dengan mencari data-data anak kecil. Dia butuh sesuatu tantangan yang memang berkaitan dengan pekerjaanya. Didukung oleh Sasori yang ternyata juga berpikiran sama dengan Deidara, hari itu datang juga.

.

Tok tok tok

"Masuk," jawab Kyuubi menghetikan sebentar pekerjaanya. Walaupun diumurnya yang masih muda, Kyuubi memang anak yang sangat cerdas selain licik dan juga bertanggung jawab pada pekerjaanya. Tipe anak yang selalu diidamkan setiap orang tua, jika mereka tidak tau bagaimana otaknya sebenarnya.

Terkadang seseorang yang terlalu pintar memang patut untuk dicurigai.

Deidara muncul dari balik pintu jati itu, dan segera menutupnya. Membungkuk hormat untuk beberapa saat dan melihat Kyuubi seperti menunggu apa yang akan dia katakan. Deidara berdeham beberapa saat. Ada perasaan gugup saat melihat bocah berumur 7 tahun itu.

"Ada apa kau kesini?" tanya Kyuubi cepat, mungkin dia kesal karena dari tadi Deidara hanya diam dan berdeham seperti menutupi sesuatu. Menatap dengan tajam sebelah mata biru di depannya, Kyuubi sedikit bisa membaca apa yang tergambarkan di sana.

Deidara menghela nafas beberapa kali, "Aku hanya ingin bertanya kenapa kau belum juga mengeluarkan perintah untuk menangkap anak itu," ucap Deidara.

Kyuubi terkekeh dan menutup map di depannya. Sembari memajukan tubuhnya dan menopang dagu dengan kedua punggung tangannya. "Kau bertanya kapan?"

Seringaian di depannya membuat Deidara mematung. Sepertinya orang di depannya ini memang bisa mengeluarkan aura yang bisa membuat lawannya langsung mematung hanya karena satu kalimat pertanyaan. Menguatkan pilihannya, Deidara mengangguk menjawab yang langsung dibalas dengan tawa terbahak Kyuubi.

Deidara tersentak saat Kyuubi bangkit dari tempatnya. Berjalan ke hadapannya. Berdiri dengan seriangain menyebalkan di bawah manis—khas kanak-kanak. "Kau harus tau, kau disini hanya sebagai seorang yang bertugas. Dan aku..." Kyuubi berhenti sebentar, mengusap dada Deidara dengan pelan. "...aku sebagai orang yang bisa memberimu perintah apapun. Kau tidak perlu takut akan aku beri perintah yang melenceng dari pekerjaanmu," kata Kyuubi terkekeh merasakan detak jantung Deidara yang berlomba dengan tangannya yang berada di dada si pirang.

"Ah! Dan jangan ungkit hal ini lagi. Kau hanya perlu menurutiku, dan kau akan mendapatkan pekerjaan yang paling menyenangkan dari yang selama ini aku berikan." Ucap Kyuubi berjinjit dan memeluk Deidara dengan erat.

Deidara hanya membelalakkan matanya.

Kyuubi memang bertingkah seperti anak laki-laki manis di depannya sekarang, tapi Deidara merasa sangat sesak karena pelukkan Kyuubi. Hal yang menunjukkan kalau Kyuubi benar-benar tidak ingin hal ini diungkit lagi.

Kalau saja Kyuubi tidak sedang memainkan pistol di pinggulnya sekarang, mungkin dia akan langsung menjauh.

Deidara memejamkan matanya menikmati hal menegangkan ini.

.

.

.

.

...

Lewat dua tahun, dan Kyuubi sudah genap memasuki 9 tahun masa hidupnya. Menjadi orang yang sangat sukses dari umurnya memasuki angka 7. Hampir semua orang selalu memandang kagum padanya, tapi tidak sedikit juga orang yang melihatnya dengan pandangan sinis.

Kyuubi sekarang sedang berada di sebuah pesta yang diselenggarakan keluarga besar Namikaze. Memperingati sebuah tanggal dimana anak manis keturunan Namikaze itu lahir ke dunia. Sebuah pesta ulang tahun Namikaze Naruto, sekaligus mengenang kepergian sang ibu yang melahirkan permata itu, Uzumaki Kushina.

Kyuubi tidak peduli pada orang yang sudah berada di atas sana, yang dia pedulikan hanya seorang bocah berumur 8 tahun yang sedang meniup lilinnya. Tertawa saat beberapa temannya memberinya kado, bahkan tidak jarang anak itu menggelembungkan pipinya saat dicubiti ibu dari temannya.

'Anak yang sangat manis', pikir Kyuubi geli.

Mata merah itu beralih pada seorang pria paruh baya yang tidah berubah setelah 2 tahun bertemu. Terlihat sangat awet muda. Pria paruh baya itu terlihat berjalan meninggalkan Naruto sendirian bersama dengan kue berlilin angka 8 diatasnya.

Kesempatan!

Kyuubi meneguk jus yang sedang dipegangnya dalam sekali tengkan terakhir. Meletakkan gelas kaca itu dengan perlahan, Kyuubi merapihkan sedikit penampilannya dan mulai berjalan ke depan. Rencana pertamanya, memberikan kesan yang mungkin akan sangat baik. Ya, semoga. Karena dia tau, pasti ayah dari anak itu tau semua tentangnya, jadi Kyuubi akan mulai mendekatinya.

Tap tap tap

"Hai," sapa Kyuubi dengan senyum ramah.

Mata bulat biru itu beralih melihat Kyuubi. Mengejap dengan lucu, dan memiringkan kepalanya. Mungkin anak yang disiyalir bernama Naruto itu sedang mengingat daftar teman-temannya. "Hai," jawab Naruto tersenyum ramah walaupun belum menghilangkan pose berpikirnya.

"Selamat ulang tahun, ne," ujar Kyuubi sambil menjabat tangan Naruto.

Naruto tersenyum dengan ramah. "Arigato!" jawab Naruto seadanya.

Kyuubi tetap tersenyum memandang Naruto dalam diam. Sedangkan Naruto sendiri hanya melihat Kyuubi dari atas sampai bawah lalu ke atas lagi. Mengejapkan mata birunya berulang kali. "Ne, Naru belum pernah melihatmu," ujar Naruto akhirnya. Sebagaimana pun dia ingat, tidak ada seorang temannya yang memiliki rambut nyentrik seperti seorang kakak laki-laki di depannya.

Kyuubi tertawa khas anak-anak seumurnya. "Aku memang bukan kenalanmu di sekolah. Aku kesini karena ayah dan ibuku diundang oleh ayahmu," jawab Kyuubi berbohong. Jelas sangat bohong, selain Kyuubi tidak sekolah karena mengikuti privat di rumahnya, kedua orang tua Kyuubi pun sudah tidak ada.

Mata Naruto berbinar dengan cerah. "Benarkah? Wooo, kalau begitu Naru punya teman baru, ne?" tangan Naruto girang dan melompat lucu. Sejenak Naruto terlihat seperti seekor musang lucu dengan pakaian orange manisnya.

Kyuubi tersenyum dan mengangguk dengan imut. Sadar atau memang disengaja Kyuubi dengan cepat mencodongkan badannya. Menjatuhkan kecupan khas anak-anak pada pipi bulat bakpao di depannya dengan lancar dan segera menarik tubuhnya lagi. Tersenyum saat melihat Naruto memandangnya kaget. "Itu tanda pertemanan khusus dariku, Naru."

Naruto mengedipkan matanya. "Kau tau namaku? Tapi aku tidak tau namamu," ujar Naruto memajukan bibirnya dengan tangan memegang bekas kecupan Kyuubi. Berpose seperti sedang sakit gigi dengan memegang pipi.

"Hehe, aku lupa. Namaku Kyuubi,"

Naruto mengangguk dan menurunkan tangannya. Berjalan satu langkah ke depan, dan mengecup balik pipi Kyuubi lalu tertawa. "Itu tanda pertemanan dariku, Kyuubi," ujar Naruto tersenyum dengan sangat lebar.

.

Naruto benar-benar membuat Kyuubi yakin malam itu kalau dia punya rasa ketertarikan yang sangat tinggi. Hanya dengan sebuah kecupan polos, dan Kyuubi tidak bisa berhenti tersenyum saat menyentuh pipinya. Kyuubi belum tau apa itu cinta, obsesi atau apapun yang sering diledekkan Deidara padanya. Yang dia tau, ia punya rasa tertarik pada Naruto. Ya, hanya Naruto. bukan dan tidak akan ada yang lain.

Senyum itu menghilang berganti dengan seringaian lebar. Memandang pemandangan malam dari luar mobilnya, Kyuubi melihat dengan jelas padatnya kota. Beralih ke atas, Kyuubi melihat sebuah merk dari perusahaan yang diincarnya. Mata merah itu mengkilat dengan tajam. "Sebentar lagi, tunggu beberapa tahun lagi, dan kau akan benar-benar menjadi milikku." Ujar Kyuubi masih melihat sebuah tayangan di atas gedung yang sedang mempromosikan prodaknya sebuah boneka rubah besar sebagai mainan anak-anak.

.

.

.

.

...

Dari bulan ke bulan sudah benar-benar Kyuubi manfaatkan sebisa mungkin. Perusahaan mainan terbesar Namikaze pun akhirnya berhasil untuk mengadakan kerja sama dengan perusahaannya. Kyuubi berhasil menggait Minato—ayah Naruto—sebagai rekan kerjanya. Mulanya, Minato terlihat sangat ragu untuk menjalin hubungan kerja sama dengan Kyuubi. Selain karena Minato tau kalau Kyuubi itu anak dengan kecerdasan yang luar biasa licik, Minato juga sering mendengar kalau perusahaan yang pasalnya menjalin hubungan kerja sama dengan Kyuubi akan sedikit demi sedikit jatuh.

Entah apa sebabnya. Tapi setiap diselidiki, berita antar pengusaha itu tidak pernah mencapai titik terang. Mereka malah mendapatkan masalah baru, karena Kyuubi menuduh mereka dengan kasus pencemaran nama baik.

Kecerdasan yang sangat tidak diragukan.

Tapi herannya hampir semua perusahaan ingin menjalin hubungan dengan Kyuubi. Karena dari semua kasus, Kyuubit terkenal dengan kebijakannya yang sangat cerdas dan menguntungkan.

Makanan yang lezat sebelum membusuk.

Kyuubi melangkah dengan tegap diiringin Sasori di belakangnya. Deidara sedang melakukan tugasnya seperti biasa dari bulan sebelumnya—mencari tau kegiatan Naruto. Jadi, karena kyuubi memang masih membutuhkan penjaga, Sasori lah yang dipilih Kyuubi untuk mengawalnya.

Kyuubi berhenti di depan pintu coklat di depannya. Diputarnya kenop pintu itu. Ruangan yang biasa menjadi saksi setiap pengambilan keputusan Kyuubi itu sudah terdapat sosok yang begitu Kyuubi ingin temui.

"Minato-san," sapa Kyuubi tersenyum.

Minato berdiri dari sofa yang sedang ditempatinya. Berbalik melihat bocah 9 tahun yang sedang berdiri dengan berkelas sekaligus nampak angkuh di depannya. Minato hanya tersenyum dan berjalan ke arah Kyuubi. "Kyuubi-san," sapaan sopan itu dilontarkan Minato tanpa melihat perbedaan umur yang sangat jauh. Walau bagaimana pun sekarang dia sedang di dunia bisnis, bukan urusan pribadi yang memungkinkannya memanggil Kyuubi sebagaimana dia memanggil anak tersayangnya di rumah.

Kyuubi tersenyum dan menjulurkan tangannya, berjabat tangan dengan Minato. "Mari," ajak Kyuubi memberi gerakan tangan.

Minato hanya mengangguk dan kembali duduk di sofa tempatnya semula.

"Saya langsung saja. Saya cukup tertarik dengan produk-produk yang sudah perusahaan anda luncurkan ke publik. Dan menurut saya, ide menarik yang akan perusahaan saya adakan akan sangat semakin diminati oleh publik karena adanya andil dari perusahaan anda," jelas Kyuubi. Menyodorkan sebuah map snelhacter di meja ke arah Minato, Kyuubi berkata lagi. "Berkas ini berisikan perjanjian yang akan kami ajukan, kita dapat merundingkan kembali isinya apabila anda berkenan." Jelas Kyuubi menopang satu kakinya. Kedua tangannya dilipat di depan dada. Menunjukkan ekspresi penuh perhitungan yang tidak dapat dibantah.

Minato menatap Kyuubi lama, sebelum akhirnya mengambil dan membaca isi dari surat perjanjian itu. Matanya terbelalak saat melihat salah satu pasal yang terdapat disana. "Bukankah keuntungan ini akan terlalu besar?" tanya Minato.

Kyuubi terkekeh pelan. "Tidak juga. Menurut perhitungan, itulah harga yang harus dibayarkan dalam kerja sama kita,"

Minato menatap Kyuubi lagi. Menghela nafas sembari memejamkan matanya. Tangannya meraih pulpen yang berada di dalam saku jas dalamnya. Dengan cepat Minato menandatangai berkas perjanjian itu.

Kyuubi tersenyum puas melihatnya. "Saya senang anda bersedia dengan semua ini," ucapnya basa-basi.

Minato tersenyum membalas ucapan Kyuubi padanya. "Saya juga merasa senang karena dapat bekerja sama dengan orang seperti anda. Padahal anda masih sangat muda, tapi potensi anda dalam berbisnis sangat besar."

Kyuubi terkekeh. Mengambil berkas perjanjian itu, dan menyerahkannya pada Sasori yang berdiri di belakang sofa yang didudukinya. "Anda terlalu memuji. Justru saya merasa beruntung karena mempunyai patner berpengalaman seperti anda."

Minato tersenyum dan beranjak dari tempatnya. "Sepertinya saya sudah harus kembali,"

Kyuubi berdiri. "Ya, orang sibuk seperti anda pasti mempunyai banyak urusan," gurau Kyuubi disambut tawa keduanya. Berjabat tangan, Kyuubi mengantarkan tamunya untuk keluar ruangan. Meninggalkannya bersama dengan Sasori, Kyuubi berhasil mendapatkan mangsanya yang pertama.

Setiap orang pasti tergiur dengan semua yang ditawarkannya. Tidak ada orang yang bisa mengendalikan sifat serakahnya. Bahkan seorang Namikaze sekali pun. Masuk dalam permainan yang dibuat khusus untuknya. Saling mengejar dengan waktu. Bersaing untuk menentukan siapa yang bertahan dalam permainan saling memperebutkan ini.

.

.

.

Kerja sama perusahaan Minato dengan Kyuubi semakin lama semakin membaik. Sudah cukup banyak keuntungan yang mereka dapatkan dari kerja sama pertama mereka. Mau tidak mau menuntut Minato untuk mempercai Kyuubi sebagai rekan kerjanya yang ternyata memang sangat pintar mengelola bisnis. Banyak persaing yang kalah saat memperebutkan tender dengan mereka karena ide brilian yang sering Kyuubi keluarkan, dan hal itu membuat Minato semakin terperangah pada kemampuan anak itu.

Tapi satu hal yang semakin mengganjal Minato. Entah kenapa hampir beberapa kali Minato diajak Kyuubi pada sebuah relasi bisnis dengan syarat harus membawa keluarganya. Minato bukannya tidak mau membawa keluarganya—yang hanya Naruto itu, tapi aneh saja saat kau diundang dengan syarat harus membawa keluargamu satu-satunya.

Pernah sekali Minato bertanya alasan Kyuubi. Tapi, jawaban yang didapatnya sama sekali tidak mengobati rasa penasarannya. Malah membuat perasaan resah itu semakin menjadi-jadi. Dan semua itu semakin membesar saat salah satu mata-mata Minato mengetahui kalau Naruto selalu diawasi oleh satu orang yang entah siapa.

Minato mau tidak mau semakin memperkuat penjagaan anaknya. Dia tidak ingin suatu kejadian yang tidak inginkan menimpa malaikat kecilnya. Naruto adalah darah daging yang ditinggalkan istrinya untuk dijaga, dan diberikan kasih sayang. Peninggalan Kushina yang terakhir. Cinta Minato pada Kushina dan rasa sayang menuntutnya untuk melakukan apapun untuk menjaga Naruto. Maupun membatasi setiap pergerakan anaknya.

Minato tidak ingin sampai Naruto masuk juga dalam persaingan bisnis. Kemungkinan Kyuubi ingin menghancurkan Minato juga, tapi melalui Naruto.

Dan mulai saat itu, Minato memberitahu Iruka untuk mencari orang untuk menjaga Naruto dari jauh.

Seorang yang sebaya dengan Naruto, tapi berkemampuan untuk menangkap setiap perintahnya.

Inuzuka Kiba.

.

.

.

.

.

.

Tbc~

Ini part pertama dari flashback keluarga Naruto dimasa lalu. Maaf kalau mengecewakan karena gak ada SasuNaru disini. Tapi untuk beberapa chapter kedepan, SasuNaru pasti bakalan balik lagi kok..

Ide untuk Kyuubi yang jenius diambil dari karakter anak laki-laki paling manis dan cerdas di fandom sebelah. Ciel Phantomhive.

Ne, makasih buat Ryouta Kyou dan Gyuuto yang selalu ingetin untuk update fic ini, makasih karena mention dan reviewnya aku jadi inget lagi fic ini blum aku update dari kemarin.. gara mention setiap harinya, haha XD

Peluk hangat untuk: ichinose Kyou (Ryouta Kyou), hanazawa kay, aikhazuna117, RisaSano, Guest, BlackXX, Gyuuto ...^^

Kritik dan sarannya ditunggu^^