Warning : T rate, ada OC, OOC.

Genres : Adventure/Fantasy/Romance/Humor/Crime/Mystery.

Pairing : SasuSaku/NaruSaku/NaruHina/ShikaIno/ShikaTema/InoS ai/SasaSai/KibaHina/NejiTen/LeeTen.

Disclaimer : Semua tokoh disini milik Masashi Kishimoto (kecuali OC).

This story belong to RiYuki18, please enjoy it!

No sara and No plagiarism, please respect to author.

Chapter 22

.

.

Princess From Abyss

(Nibi Vs Yonbi)

.

.

Pada chapter sebelumnya Sakura bertemu dengan rombongan Hinata! Mereka pergi untuk menyusul Sasuke dan Naruto yang berada di pulau tempat tinggal yonbi. Deidara dan Tobi pergi ikut menyusul Sakura dan mengincar guardian yang dimiliki Sakura! Naruto kembali bergabung untuk membantu Sasuke dan Shikamaru. Ibiki beserta anak buah kapalnya masuk ke dalam pulau untuk mencari Sasuke dan Naruto. Apa yang akan terjadi lagi selanjutnya?

.

.

Sakura beserta dengan rombongannya Hinata bergegas masuk ke dalam pulau tersebut untuk mencari Sasuke, Naruto dan Shikamaru serta Kakashi yang kemungkinan besar masih berada di dalam pulau itu.

DUAR… DUAR… DUAR!

Dari kejauhan terdengar seperti suara tembakan bola meriam.

"Itu seperti suara tembakan meriam!" kata Reika secara reflek saat mendengar suara tersebut yang terdengar begitu keras sekali.

"Jangan-jangan terjadi sesuatu di dalam. Ayo kesana!" sambar Sakura yang langsung cemas kalau mungkin saja sedang terjadi suatu pertarungan. Gadis itu bergegas menelusuri semak belukar masuk lebih ke dalam lagi. Yang lainnya segera mengikuti Sakura.

ooo

Sementara itu di dalam pulau…

.

Di dalam sana memang terjadi pertempuran dimana Sasuke, Shikamaru dan Naruto tengah mencoba untuk bertahan dari serangan monster besar itu. Lalu di belakang monster itu terlihat Ibiki beserta anak buah kapalnya turut membantu. Mereka menembaki monster itu dengan meriam.

"TEMBAK LAGI!" teriak Ibiki menyuruh anak buahnya untuk kembali menembaki sang monster. Dua buah meriam dinyalakan dan langsung diarahkan pada tubuh besar kera merah itu.

DUAR… DUAR!

Tembakan-tembakan yang dilancarkan itu mengenai sang monster dan membuatnya marah.

"GROAAAAAAAAAARRRRR!".

Monster itu kini berbalik ke arah Ibiki serta anak buahnya sambil berteriak keras seolah ingin menunjukkan amarahnya pada Ibiki yang telah mengganggunya.

"Gawat, Ibiki-san cepat menghindar dari sana!" Sasuke berteriak dari kejauhan menyuruh Ibiki serta yang lainnya untuk bergegas menghindari monster merah itu.

"GAAAAAAAAAAAAAHHHHH!".

Monster itu benar-benar tak terkendali. Dia kembali meraung sambil memukul-mukulkan dadanya dengan keras.

BRAAAAAAKKKHHH!

Tangannya terayun dan langsung menghantam dua buah meriam yang sedari tadi menembaki tubuhnya.

"KALIAN MANUSIA-MANUSIA KURANG AJAR! AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA!" ternyata monster itu bisa bicara. Sekarang dia bicara dengan marah kalau kehadiran Ibiki dan yang lainnya mengganggunya dan dia bersumpah untuk membunuh mereka semua.

"Semuanya menghindar!" Ibiki segera memerintahkan yang lainnya untuk menghindari monster yang sedang mengamuk itu.

Anak buah kapal itu segera berlarian untuk menghindari serangan monster besar itu yang kini sedang menghantamkan kepalan tangannya ke tanah. Saking kerasnya hantaman itu, tanah yang terkena pukulannya sampai retak dan menimbulkan bekas kepalan tangan yang begitu dalam.

"Astaga, pukulannya itu sangat mengerikan! Kalau sampai terkena bisa habislah kita!" kata Shikamaru sambil menelan ludah saat melihat bekas pukulan yang ditinggalkan monster besar itu.

"Tapi kita harus tetap bertarung melawannya. Ada kemungkinan dia adalah salah satu dari guardian yang kita cari," kata Sasuke yang meyakini kalau monster yang selama ini mereka lawan termasuk dari salah satu guardian yang sedang mereka cari.

"Kurasa itu menjelaskan semua kekuatan yang dimiliki oleh monster itu," balas Shikamaru sambil sedikit menyeringai. Tak menyangka kalau apa yang mereka cari sejak tadi sudah ada di hadapan mereka. "Kalau begitu memang sudah tak ada jalan lain bagi kita selain mengalahkan dan mendapatkannya disini," katanya lagi sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan santai.

"Apa sih? Kalian berdua ini bicara apa?" tinggal Naruto yang bertanya kebingungan sebenarnya Sasuke dan Shikamaru itu sedang membicarakan apa.

"Hah, kau itu memang payah Naruto!" sambar Shikamaru sambil menghela napas melihat betapa lambatnya cara kerja otak Naruto. "Monster yang kita hadapi saat ini ada kemungkinan salah satu guardian yang kita cari! Makanya dia berbeda dari monster biasa dan memiliki kekuatan yang besar begitu!" dengan malas Shikamaru menjelaskan pada Naruto kalau monster yang tengah mereka hadapi bisa jadi merupakan guardian dan itu menjelaskan kenapa monster itu memiliki kekuatan besar dan mampu berpikir seperti manusia.

"Itu bagus, kan? Dengan begitu alasan kita bertarung jadi semakin jelas! Kita memang harus mengalahkannya!" balas Naruto yang malah menjadi semakin bersemangat untuk melawan monster merah itu.

"Si Naruto itu, sejak kapan dia jadi bersemangat begitu?" celetuk Shikamaru heran melihat perubahan sikap Naruto. Kalau Naruto yang biasanya dia pasti sudah lari saat mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

"Jangan diam saja Shikamaru! Kita harus menolong Ibiki dan yang lainnya!" Naruto bergegas berlari ke arah monster yang sedang mengamuk itu sambil meneriaki Shikamaru untuk segera bergerak. Pemuda itu hanya bisa mengangkat bahu dengan malas dan segera mengejar Naruto di belakang.

ooo

Sementara itu Sakura dan kawan-kawan mulai mendekati tempat pertarungan sedikit demi sedikit.

"ARRRRGGGGH!" tiba-tiba saja terdengar suara seseorang yang seperti berteriak kesakitan.

"Dari arah sana!" Hinata yang dapat merasakan sumber suara itu berasal langsung bergegas menuju tempat itu dengan cepat.

Drap… Drap… Drap… Drap… Drap… Drap!

Mereka semua berlari mengikuti Hinata yang berlari di depan mereka dengan perasaan waspada. Sampai akhirnya mereka tiba juga dan melihat monster besar itu sedang mengamuk.

"Astaga… Besar sekali… " kata Ino sambil menatap takjub pada sosok mahkluk besar itu sekaligus memberi tatapan ngeri. "Ah, Shikamaru!" Ino melihat Shikamaru yang berada tak jauh dari monster itu. Melihat keadaan pemuda yang terluka itu membuat Ino khawatir dan tanpa pikir panjang lagi dia segera berlari untuk menghampiri Shikamaru.

"Ino, jangan kemari!" Shikamaru yang melihat aksi nekad Ino langsung berteriak menyuruh gadis itu untuk tetap diam di tempatnya. Namun sayang sekali, teriakan Shikmaru barusan membuat perhatian sang monster kini teralih pada Ino.

DUAAAGH!

Benar saja monster itu langsung bergerak menghampiri Ino yang masih belum menyadari bahaya yang tengah mengancam dirinya. Dengan cepat tangan monster itu menghantam Ino, membuat gadis itu terlempar.

"INOOO!" baik Shikamaru ataupun yang lainnya langsung berteriak panik melihat kejadian tersebut.

Monster itu tak berhenti hanya sampai disitu saja. Dia mengangkat kakinya tinggi-tinggi ke atas dan sepertinya dia berniat untuk menginjak tubuh Ino yang masih terkapar dan tampak tak sadarkan diri. Tapi untunglah Amakusa segera melakukan suatu tindakan. Sebelum kaki monster itu berhasil menyentuh tubuh Ino, dia berhasil memindahkan gadis itu ke tempat yang aman.

"Fiuh… Untunglah… " semuanya mendesah lega saat melihat Ino dapat diselamatkan.

Chouji dan Shikamaru bergegas berlari menghampiri Ino yang sekarang posisinya jauh lebih aman dari monster itu.

"Ino, sadarlah! Sadarlah, Ino!" Shikamaru merangkul tubuh gadis itu ke dalam pelukannya sambil berusaha membangunkan gadis itu.

"Shikamaru… Aku tidak apa-apa… Untunglah kau tidak apa-apa… " Ino membuka sedikit matanya. Sambil tersenyum dia memaksakan diri untuk berbicara dan setelah itu Ino kembali tak sadarkan diri.

"Ah, dia pingsan lagi! Kita harus membawanya ke tempat yang lebih aman, Shikamaru!" kata Chouji yang juga mencemaskan keadaan Ino dan menyuruh Shikamaru membawa Ino jauh dari monster itu.

"Aku tau itu, tapi bagaimana caranya? Monster itu menghalangi jalan!" balas Shikamaru sambil menatap ke arah monster besar di depan mereka yang sedang mengamuk.

"Sakura, kau harus menggunakan kekuatan guardian untuk menghentikannya!" Kurenai meminta Sakura untuk mengeluarkan kekuatan guardian yang selama ini dilatihnya.

"Ta-tapi Kurenai-san… Aku belum bisa mengeluarkannya… " balas Sakura dengan perasaan tidak enak karena selama ini latihannya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Dia jadi merasa sangat tak berguna karena disaat yang dibutuhkan dia malah tak bisa melakukan apa-apa. Gadis itu terdiam dengan wajah yang tertunduk.

"Kau bisa mencobanya Sakura! Aku dan yang lain akan mengatasi monster itu dan menunggumu!" Kurenai bergegas berlari menghampiri monster besar yang sedang berjalan menuju arah Ino. Hinata serta ksatria sihirnya ikut menyusul Kurenai.

"Flower ice dance!" Hana tampak sudah memulai serangan pertama. Dia menghalau langkah monster itu dengan menciptakan bunga es dari dalam tanah yang muncul menyeruak dari permukaan tanah dengan duri-duri es yang tajam. Monster itu berhenti dan tak jadi melangkah ke tempat itu.

"GWAAAAAAHHHH!" monster itu terlihat marah karena langkahnya dihentikan. Dia berbalik ke arah Hana sambil mengeluarkan suara geraman yang sangat keras. Dengan langkah mantap dia berjalan cepat menuju arah Hana.

"Water ball!" dari arah belakang serangan dilakukan oleh Michael. Dia berdiri tepat di dekat bunga es yang diciptakan oleh Hana karena hanya dengan demikian dia dapat menggunakan unsur air yang ada dan serangannya menjadi lebih kuat.

Bola-bola air itu menghantam punggung monster itu dengan serangan yang cukup kuat dan kembali mengalihkan perhatian monster. Monster merah ini kini berbalik dan mengejar Michael. Sebuah hantaman keras ditujukan pada pemuda elemen air itu, dengan sigap Michael menghindarinya. Hantaman itu akhirnya mengenai bunga es tersebut dan membuatnya hancur berantakan. Serpihannya terlempar ke segala penjuru arah.

"Shikamaru kita harus pindah!" kata Chouji menyuruh Shikamaru untuk segera memindahkan Ino.

"Ayo kesana!" Chouji dan Shikamaru bergegas meninggalkan tempat itu untuk mencari tempat yang lebih aman bagi Ino yang masih belum sadarkan diri.

Sementara semua teman-temannya bertarung, Sakura hanya terdiam bingung sambil melihat mereka semua dan berharap akan adanya keajaiban datang.

"SAKURA!" dari kejauhan terdengar suara Naruto yang meneriakinya membuat Sakura sedikit tersentak dan menoleh ke arah Naruto yang ada di kejauhan. "KAMI PERCAYA KAU BISA MELAKUKANNYA!" katanya lagi memberikan semangat pada Ino.

"Naruto… " gadis itu menatap pemuda yang tengah tersenyum lebar padanya. Ada sebuah perasaan hangat di dalam dadanya, dia merasa kembali bersemangat dan yakin kembali. "Sasuke… " gadis itu mengalihkan pandangannya dari Naruto ke Sasuke yang kini juga sedang tersenyum dan menganggukkan kepalanya seakan ingin mengatakan hal yang sama seperti Naruto.

"Ayo Sasuke! Kita juga harus membantu mereka!" Naruto kembali berdiri dengan semangat yang berkobar.

"Kau tidak perlu mengatakan itu padaku Naruto!" balas Sasuke sambil sedikit menyunggingkan senyum.

Kedua pemuda itu kembali berdiri dan bersiap untuk melawan monster itu lagi. Dari balik semak, Shikamaru juga terlihat berlari bergabung bersama Naruto dan Sasuke. Sepertinya dia menitipkan Ino kepada Chouji.

Ketiganya mulai maju dan memberikan serangan pada monster besar itu. Setelah dilakukannya serangan dari berbagai sisi monster itu mulai terlihat kewalahan untuk menghadapi setiap serangan demi serangan yang berdatangan ke arahnya.

"Sepertinya kita bisa menaklukannya tanpa membutuhkan kekuatan guardian," kata Reika yang merasa mereka bisa mengatasinya sendiri tanpa memberatkan Sakura.

Tapi belum lama Reika mengatakan hal itu tiba-tiba saja terjadi hal di luar dugaan. Monster besar itu tiba-tiba saja mengeluarkan api dari dalam mulutnya ke arah Kurenai dan lainnya.

"NIBI!" melihat hal tersebut Hinata langsung bergerak cepat memanggil Nibi untuk melakukan counter.

"GAAAAAAHHH!" seketika itu sosok Nibi keluar dari dalam guardian cage yang dipegang Hinata dan Nibi langsung mengeluarkan sambaran api yang sama dari mulutnya.

Kedua monster itu terkunci dalam satu jurus yang sama dan dengan kekuatan yang sama. Baik Nibi ataupun Yonbi sama-sama tidak ada yang mau mengalah dan keduanya bertahan dalam posisi itu selama beberapa menit, hingga akhirnya telihat Nibi mulai kewalahan. Kekuatan api Yonbi sepertinya jauh lebih besar sedikit dibandingkan Nibi.

"Maafkan aku Hinata-hime… " kata Nibi yang sepertinya sudah tidak sanggup lagi menahan serangan Yonbi. Nibi akhirnya terpukul mundur ke belakang.

"NIBII!" Hinata berlari menghampiri kucing besar itu. "Nibi… Tidak apa-apa, kau sudah membantu kami… Sekarang kembalilah." Hinata tersenyum lembut kepada Nibi dan mengusap kepala kucing itu dengan penuh perhatian. Hinata akhirnya mengembalikan Nibi ke dalam guardian cage.

"SEKARANG GILIRANMU!" kali ini serangan ditujukan Yonbi pada Hinata.

"Hinata-hime, bahaya!" Reika bergegas berlari ke arah Hinata untuk melindunginya.

"Fire pillar!" Michael berdiri di depan Hinata sambil membentuk sebuah pilar api panjang yang menutupi dirinya dan Hinata sehingga serangan api yang dikeluarkan Yonbi berbenturan dengan pilar api yang dia ciptakan.

Untuk sementara api itu dapat ditahan Reika tapi pertahanannya tak berlangsung lama, karena Yonbi menghentakkan kakinya dengan sangat keras ke atas tanah dan hentakan itu mengakibatkan tanah yang mereka pijak berguncang dan muncul seperti staglamite tepat di bawah Reika dan Hinata. Tapi untunglah Reika bisa dengan cepat menyelamatkan Hinata keluar dari serangan itu.

"Tch… Tak kusangka dia juga memiliki elemen bumi dan api secara bersamaan!" desis Reika yang sama sekali tidak dapat menduga kalau Yonbi memiliki dua elemen kekuatan yang bisa dia keluarkan secara serentak seperti itu.

"Kita harus melakukan sesuatu untuk menghentikannya!" kata Amakusa yang berlari ke depan dan langsung menggunakan sebuah jurus yang mampu menyerap kekuatan lawan (sebenarnya jurus ini adalah jurus open gate dimana dia memindahkan kekuatan musuh yang dikeluarkan ke tempat lain yang masih berada dalam satu area. Jurus ini memiliki konsekuensi dimana sang pengguna akan menerima damage setengah dari kekuatan musuh. Selain memindahkan kekuatan, jurus ini juga dapat memindahkan benda atau orang dan hanya terbatas satu benda atau satu orang saja).

'Mereka semua bertarung… Kenapa hanya aku… Kenapa hanya aku yang tak bisa berbuat apa-apa!' Sakura merutuki dirinya sendiri. Dia merasa sangat lemah karena tak mampu melakukan sesuatu untuk membantu. 'Kurenai-san… Hinata… Sasuke, bahkan Naruto… Semuanya berjuang tapi kenapa hanya aku yang tak memiliki kekuatan?' Sakura mengepalkan tangannya dengan keras, tubuhnya juga terlihat sedikit bergetar.

"Aku merasakan kekuatan yang besar… " kata Hinata sambil melihat ke arah Sakura yang masih berdiri di kejauhan sambil menundukkan kepalanya.

'Sakura… ' Kurenai langsung memperhatikan Sakura dan dia dapat melihat ada semacam aura yang berbeda dari gadis itu. 'Mungkinkah… Dia mendapatkan kekuatannya?' tanya Kurenai dalam hati sambil berharap kalau Sakura mendapatkan kekuatan sejatinya.

"MASTER OF SAND, SHUKAKU!" Sakura pada akhirnya mampu melepaskan kekuatan guardian. Dia memanggil penguasa pasir, Shukaku.

Sosok monster pasir besar keluar dari guardian cage dan tak lama monster itu bertransformasi menjadi seorang pemuda berambut merah yang melayang di atas hamparan pasir.

"Shukaku… Ternyata kau sama saja dengan Nibi! Merendahkan dirimu dengan bergabung bersama manusia-manusia itu!" kata Yonbi dengan remeh. Sepertinya dia sangat membenci manusia dan tidak menyukai kalau para guardian lain bergabung dengan manusia.

"Yonbi, hentikan sikap keras kepalamu! Kita disini harus membantu Sakura-hime karena dialah penyihir keturunan dari Rikudo! Kita harus membantunya!" kata Gaara mencoba untuk berbicara baik-baik pada Yonbi.

'Jadi… Aku benar-benar adalah penyihir… ' dalam hatinya Sakura benar-benar merasa shock karena yang dibicarakan Deidara padanya adalah benar.

"Gadis itu adalah keturunan Rikudo-sama?" Yonbi kini beralih menatap Sakura. Dari tatapannya dia terlihat tidak percaya kalau Sakura benar-benar adalah penyihir keturunan dari Rikudo yang akan mewarisi kekuatan milik tuannya itu. "Mari kita buktikan apakah kau benar-benar pantas gadis kecil!" tanpa terduga Yonbi yang besar itu berlari ke arah Sakura dengan cepat.

"Tidak akan kubiarkan kau melukainya!" Gaara juga tak diam saja. Dia mengubah tubuhnya menjadi pasir dan secepat kilat dia sudah berada di depan Sakura disaat yang tepat saat Yonbi hendak melancarkan pukulannya.

Gaara langsung mengeluarkan kekuatan pelindung pasir dan menahan serangan Yonbi. Pukulan Yonbi terhantam keras pada pasir yang dibuat Gaara.

"Kekuatanmu belum maksimal, Shukaku! Apa itu artinya pengendalimu tidak memiliki kekuatan yang cukup?" Yonbi menyeringai saat menyadari lawannya tidak memiliki kekuatan penuh. Tubuh Gaara terdorong ke belakang dan semakin ke belakang sampai akhirnya Yonbi berhasil melemparnya jauh.

Yonbi langsung mengejar Gaara yang sedang berusaha bangkit. Yonbi mengangkat tubuh Gaara dan menghantamkannya ke pohon. Dicengkramnya leher pemuda itu dan dibentur-benturkan tubuhnya pada pohon itu.

"Menyerahlah Shukaku! Kau tidak akan pernah bisa menang tanpa menggunakan wujud sempurnamu!" kata Yonbi yang merasa sudah menang atas Shukaku yang tak berdaya di tangannya.

Saat itulah Sasuke bergerak mengincar Yonbi yang terlihat sedang lengah. Pemuda itu berlari dan melompat ke salah satu dahan tinggi pada sebuah pohon dan dari sana dia melompat tepat mengarah pada bahu Yonbi yang lengah penjagaan.

"RASAKAN INII!" pemuda itu menancapkan pedang yang sudah teraliri oleh kekuatan listrik itu pada bahu Yonbi.

"GRAAAAAAAH!" Yonbi berteriak kesakitan karena pedang itu kini menancap pada bahunya. Dia melemparkan Gaara dan mencoba untuk memukul Sasuke. Dengan cekatan Sasuke menghindar mundur. "KURAAANG AJARR!" Yonbi mengamuk sambil terus berusaha untuk menangkap Sasuke yang selalu luput dari cengkraman tangannya.

"Sakura, keluarkan Sanbi!" Kurenai langsung menyuruh Sakura untuk mengeluarkan Sanbi. Kemungkinan dengan kekuatan airnya, Sanbi dapat meredam kekuatan api milik Yonbi. "Hinata keluarkan Nibi sekali lagi. Reika, Michael bantu mereka berdua!" Kurenai juga meminta Nibi untuk dikeluarkan sekali lagi dan kali ini dengan bantuan Reika dan Michael. Meski tidak mengerti tapi Hinata tetap melakukan apa yang dikatakan Kurenai. Dia kembali mengeluarkan Nibi.

Perhatian Yonbi kembali teralih ke belakang dimana Nibi kembali berdiri dan bersiap untuk menghadapinya. Yonbi berbalik dan menghampiri Nibi yang sedang mengobarkan api kesekeliling tubuhnya.

"GAAAAAAAAAHHH!" Yonbi kembali membuka mulutnya untuk mengeluarkan kekuatan apinya lagi.

"Yagura, mohon bantuannya!" Sakura yang juga sudah mengeluarkan Sanbi dalam wujud Yagura segera meminta pemuda itu untuk menghalau api yang dikeluarkan Yonbi.

"TSUNAMI!" Yagura segera melaksanakan perintah Sakura dengan cepat. Pemuda itu memanggil kekuatan air yang begitu besar ke arah Yonbi. Disisi lain Michael juga tidak diam saja, dia juga ikut membantu serangan dengan kekuatan air miliknya. Volume air yang datang ke arah Yonbi semakin besar dan tubuh besarnya itu tersapu oleh ombak air yang sangat besar, bahkan serangan ombak itu mampu menyeret beberapa pohon disekitar area.

"MESKI TANPA KEKUATAN API AKU MASIH MEMILIKI ELEMEN TANAH!" kata Yonbi yang kesal setelah menyadari kekuatan apinya untuk sementara tak bisa dia gunakan karena serangan air tadi sukses mengenainya dan airnya masuk ke dalam tubuhnya juga.

Yonbi memukulkan kedua tangannya ke atas tanah dan menyebabkan bebatuan yang ada di dalam tanah mencuat satu-persatu ke atas. Yonbi kembali menghentakkan tangannya lagi ke atas tanah membuat bebatuan yang mencuat itu kini melompat naik seolah sedang menari di atas udara. Batu-batuan yang terbang itu dipukul oleh Yonbi satu-persatu ke arah musuhnya.

"SERAHKAN PADAKU!" kali ini giliran Nibi yang bergerak maju ke depan. Dia melemparkan bola-bola api ke arah bebatuan itu sehingga batu-batu itu hancur terbakar. Reika juga melakukan hal yang sama, bola-bola api dikeluarkannya untuk menghancurkan batu-batuan tersebut.

"Kita juga maju!" Naruto tak bisa diam saja dan hanya melihat. Dia berlari untuk menyerang Yonbi, Sasuke dan Shikamaru mengikuti pemuda itu dari belakang.

"Kalian berlarilah, aku akan mencoba menghentikan gerakannya dari sini!" Shikamaru menyuruh Naruto dan Sasuke untuk terus berlari sementara dia akan mencoba jurus pengikat bayangannya lagi.

"Sial! Berapa besar sih kekuatan yang dia miliki? Dari tadi dia terus menyerang tanpa henti!" desis Reika yang terlihat sudah kewalahan menghadapi serangan Yonbi. Yah, sepertinya dia memang kurang latihan jadi cepat lelah seperti ini, tapi tampaknya yang kelelahan bukan dia saja karena yang lain juga merasakan hal yang sama.

"Istirahatlah Reika! Biar kami yang melakukan bagianmu!" kata Satou menyuruh Reika untuk mundur. Pemuda bertubuh besar itu langsung mengambil batu yang sangat besar dari dalam tanah dan melemparkannya ke arah bebatuan yang mengarah pada mereka (oke, batu yang dia ambil bisa disetarakan sama kayak jurus Jirobou waktu ngelempar Naruto dan kawan-kawan pakai batu).

Tapi gerakan Satou tidaklah secepat Reika. Dia membutuhkan waktu beberapa detik untuk kembali menggunakan jurusnya itu. Akhirnya Amakusa kembali menggunakan jurus perpindahan ruang miliknya dan menghilangkan bebatuan itu.

"Amakusa jangan gunakan kekuatan itu lagi!" Hinata yang cemas meminta Amakusa untuk berhenti memakai kekuatannya tersebut karena dia tau efek dari jurus itu akan membuat Amakusa merasakan rasa sakit yang sangat besar. Disisi lain Reika sedang mencoba untuk mengumpulkan kekuatannya kembali. Sementara Hana mengeluarkan tombak-tombak es ke arah Yonbi, tapi jurusnya dapat terhalang oleh perisai pelindung tanahnya, saking kerasnya tombak-tombak es milik Hana sampai patah.

"Tch… Kurang cepat!" Sasuke yang berlari di sebelah Naruto tampaknya sudah tidak sabar lagi. Dia langsung mengubah bentuk pedangnya menjadi lebih besar tiga kali lipat dari bentuk aslinya. Dengan suatu gerakan tangan Sasuke membuat pedang itu melayang ke udara dan dengan cekatan dia melompat naik ke atas pedang itu. Begitu naik Sasuke langsung melesat cepat ke arah Yonbi.

"Ughh… Aku juga tak mau kalah!" Naruto yang sebenarnya takjub dengan kemampuan Sasuke langsung memacu larinya lebih cepat lagi agar dia juga bisa cepat sampai ke depan sana.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Yonbi tidak terhentikan? Siapakah yang mampu menaklukan Yonbi sang kera raksasa?

TBC…


A/N : kekuatan Sasuke dan Naruto serta yang lainnya belum stabil tapi nanti mereka juga akan berkembang kekuatannya secara bersama-sama. Sakura juga akan mengalami kemajuan nantinya. Saia akan mencoba untuk mendeskripsikannya dengan baik terutama untuk Hinata, dan mohon bantuannya bila ada kata yang kurang pas. Baiklah, saia tidak akan banyak berkomentar, rahasia yang akan terkuaknya silahkan ditebak sendiri biar berasa hehehe.

Saran dan masukannya akan selalu saia terima dengan baik selama disampaikan dengan benar. Selamat membaca dan semoga terhibur.

.

.

"HAPPY READN AND THANKS FOR READING ^^V".