You're All I Need

Chap 1

Genre : Romance, Drama

Rate : T

Pairing : KyuMin

Warning : GenderSwitch, Typo(s), Newbie, Abal, OOC

Summary :Persahabatan yang terjalin antara Kyuhyun dan Sungmin selama 10 tahun. Kyuhyun yang tidak pernah bisa jauh dari Sungmin dan merasa bahwa dirinyalah orang yang terpenting bagi Sungmin merasa terancam keberadaannya saat Sahabat Lama Sungmin datang kembali. Akankah Kyuhyun rela membagi perhatian "sahabatnya" pada orang lain?

Disclaimer : KyuMin milik mereka sendiri. Saya hanya meminjam cast dari mereka. Ini hanya sebuah Fanfiction dari seorang Newbie yang baru belajar menulis. FF ini murni milik saya. Mohon Perhatian dan dukunganya ^^

.

.

.

.

"Sungmin!"

"Hm? Waeyo?"

"Kau lihat Kyuhyun? Tadi aku melihatnya, tapi saat aku memanggilnya dia berjalan cepat sekali. Dan sekarang menghilang".

Sungmin menggeleng. "Tidak. Aku belum melihat Kyuhyun hari ini Vic".

Victoria –yeoja yang memanggilnya tadi– memicingkan matanya curiga. "Kau yakin? Kalian kan selalu bersama".

Sungmin menghela nafas malas. "Tidak selalu Victoria. Aku tidak berangkat bersamanya pagi ini. Bahkan aku saja baru selesai kuliah pertama". Terang Sungmin.

"Hah, baiklah. Tolong kau sampaikan pada Kyuhyun. Aku ingin bicara padanya. Akhir – akhir ini dia selalu saja menghindariku. Bilang padanya aku tak akan menyerah. Arra?".

"Ya, ya Baiklah". Ucap Sungmin malas.

Victoria mengangguk dan melangkah pergi. Setelah dilihatnya sudah cukup jauh, Sungmin beralih pada dinding sebelah kanannya. "Hey, dia sudah pergi. Sampai kapan kau mau berada disitu?"

Terlihat kepala seorang namja menyembul keluar. "Benarkah dia sudah pergi?". Tanyanya memastikan. "Hm". Sungmin mengangguk.

"Huaahh akhirnya aku bisa bebas darinya". Namja itu akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung duduk di kursi yang ada di koridor kampusnya. Sungmin mendelik malas melihatnya. "Hey, Kyuhyun-ah. Lain kali kau hadapi sendiri para kekasihmu itu. Aku pusing dibuat mereka yang selalu menanyakanmu. Aku ini kan anak baik – baik, reputasiku bisa tercemar jika terus membantumu berbohong".

Kyuhyun –namja itu– merungut tidak suka, "Ya, Sungminnie. Kau itu kan sahabatku. Masa kau tega melihat sahabatmu ini dikeroyok oleh yeoja – yeoja centil itu. Lagipula mereka bukan kekasihku". Jawab Kyuhyun enteng.

Sungmin menghela nafas seraya ikut mendudukan diri. "Isshh… Jika tahu yeoja centil, kenapa masih saja di kencani. Kau selalu saja menerima setiap yeoja yang menyatakan perasaannya padamu, berkencan dengan mereka tapi tidak pernah menganggap mereka kekasihmu. Setelah itu kau menghindari mereka begitu saja dan membiarkanku yang menghadapi mereka. Aku heran, di depanmu mereka selalu bersikap manis dan baik, tapi mengapa saat bertanya padaku mereka berubah menjadi cerewet dan galak!". Adu Sungmin kesal.

"Ya mau bagaimana lagi. Mereka terlalu mencintaiku. Aku jadi tidak tega memupuskan harapan mereka yang ingin mengencaniku. Biarlah aku buat mimpi mereka menjadi kenyataan walau hanya satu hari. Lagipula tidak ada ruginya untukku, aku selalu mendapatkan hadiah dari mereka saat berkencan dan juga aku sama sekali tidak mengeluarkan biaya berkencan".

Sungmin membulatkan matanya. "Mwo? Jadi selama ini kau…. Ya ampun Kyuhyunnie, sejak kapan kau menjadi pria seperti itu? Jadi kau hanya memeras mereka saja, iya? Memangnya Ahjusshi tidak memberikanmu uang saku? Tidak mungkin kau kekurangan uang kan? Kau kan pewaris tunggal Cho Corporation. Ckck…aku tidak menyangka". Sungmin menggelengkan kepala prihatin atas yang terjadi pada sahabatnya.

"Ya! Sungminnie! Memangnya aku pria seperti apa, eoh? Jangan sembarangan kalau berbicara. Bukan itu maksudku, aku hanya tidak enak jika menolak niat baik mereka. Isshh, kau ini!". Kyuhyun membalikan wajahnya kesal. Merasa tersinggung dengan kata – kata sahabatnya itu.

"Hehehe. Mianhae Kyunnie. Aku kan tidak tahu. Jangan marah seperti itu lah". Sungmin berusaha membujuk Kyuhyun. Jika sudah marah, seorang Kyuhyun akan sangat menyebalkan.

Kyuhun menghela nafas, dia kemudian berbalik menghadap Sungmin dan mengacak pelan rambutnya. "Ne, baiklah. aku tidak mungkin bisa marah padamu". Ucapnya tersenyum tulus. Senyuman yang hanya Kyuhyun berikan pada Sungmin. Hal itulah yang selalu membuat para yeoja yang mengejar Kyuhyun menjadi sangat iri pada Sungmin. Meski mereka hanya berstatus 'sahabat', tetapi keakraban dan kemesraan mereka bisa melebihi semua pasangan kekasih yang ada di kampus ini.

Kyuhyun dan Sungmin memang bersahabat sejak mereka berusia sepuluh tahun saat Keluarga Lee bertetangga dengan Keluarga Cho. Sejak pertemuan pertama mereka langsung bisa mengakrabkan diri. Sifat mereka berdua memang berlawanan, Kyuhyun yang selalu attractive dan banyak bicara, sementara Sungmin yang cenderung pasif dan agak pendiam. Kyuhyun seorang yang tampan bertubuh tinggi, jenius, pandai dalam olahraga apapun membuat dia selalu menjadi namja populer di sekolahnya. Sungmin seorang yeoja yang biasa – biasa aja bertubuh mungil, dengan kemampuan otak yang juga di bilang standar dan kondisi tubuh yang lemah yang membuatnya tidak ahli dalam olahraga jenis apapun. See? Mereka sangat berbeda. Tetapi justru karena perbedaan itulah yang membuat hubungan mereka semakin erat. Karena perbedaan membuat mereka saling mengerti dan melengkapi. Sungguh per'sahabat'an yang indah bukan?

"Eung Kyunnie".

"Ne?"

"Sekarang kau yang harus menolongku yaa". Sungmin terlihat sedikit panik saat ini. "Kau lihat disana? Jungmo sedang menuju kesini. Kalau dia bertanya padamu bilang kau tak melihatku ya".

Kyuhyun beralih pandangan ke tempat yang Sungmin tunjuk. "Waeyo Ming? Kenapa kau selalu menghindarinya? Kulihat dia sangat menyukaimu, kenapa tak kau terima saja?".

Sungmin melotot pada Kyuhyun. "Mwo? Kau gila Cho Kyuhyun. Orang itu sama tak warasnya denganmu. Bahkan mungkin lebih parah. Dia terlalu banyak omong tapi kenyataannya sangat penakut. Sudahlah, aku mau pergi dari sini sebelum dia melihatku". Sungmin akan bangkit dari duduknya sebelum–

Sreet

–Kyuhyun menahan lengannya.

"Ya! Cho Kyuhyun. Cepat lepaskan aku!"

Kyuhyun menggeleng sok imut. "Tidak akan! Sudah biarkan saja Minnie~ berikan dia kesempatan untuk mendekatimu".

"Mwo?! Kau–"

"Sungminimin! Kau disini rupanya. Aku mencarimu dari tadi". Kyuhyun terkikik geli melihat wajah Sungmin yang sedang berusaha menahan emosinya. Sungmin melemparkan deathglare gagal pada Kyuhyun yang dibalas dengan senyum menggodanya.

"Ada apa kau mencariku Jungmo Sunbae?" tanya Sungmin 'ramah' setelah berhasil sedikit menenangkan emosinya.

Raut wajah bahagia Jungmo perlahan luntur. "Mengapa kau masih memanggilku sunbae Sungminimin? Panggil aku Oppa atau... chagiya juga boleh". Jungmo menggerling nakal pada Sungmin. Kyuhyun mati – matian menahan tawanya agar tidak pecah saat ini juga.

"Ne, baiklah. Ada apa kau mencari Oppa?". Sungmin berusah tersenyum.

"Ah tidak, aku hanya ingin mengajakmu makan siang di kantin. Aku tidak bisa sendirian, karena kau tahu kan saat aku baru menginjakan kaki di kantin saja para yeoja berteriak histeris lalu mereka berusaha untuk mendekatiku. Aku tidak suka dengan mereka, aku hanya menyukaimu. Maka dari itu aku mengajakmu, setidaknya biar mereka bisa sedikit lebih diam. Lagipula, aku yakin kau pasti bangga menjadi oarang yang kusukai dan punya kesempatan bersamaku. Benar kan minimin?"

Oke cukup, jika terus dibiarkan Sungmin akan meledak. Sungmin adalah orang yang cuek dan tidak ingin terlibat masalah. Dia ingin hari – harinya selalu tenang dan damai. Tapi bagaimana kau bisa menahan emosi jika yang kau hadapi adalah Jungmo? Seorang namja yang norak, berisik dan memiliki kepercayaan diri overload. Kyuhyun saja sang namja populer tidak berlebihan seperti dia. Oh, bahkan jika Kyuhyun bersikap seperti itupun masih pantas menurutnya. Tapi pria ini? Wajah, prestasi, gaya dan lainnya sangat berbeda dari Kyuhyun.

"Maaf Jungmo Sunbae. Suatu kehormatan bagiku kau menyukaiku. Tapi aku tidak bisa, lagipula aku ada kuliah sebentar lagi. Ne, Annyeong". Dan setelahnya Sungmin langsung melesat cepat meninggalkan kedua namja itu.

Kyuhyun tersenyum dan perlahan bangkit. "Aku permisi juga Sunbae".

"Tunggu Kyuhyun-ah. Aku ingin bertanya padamu, kau kan sahabatnya Sungminimin.. Beritahu aku apa yang paling penting dalam hidup Sungmin dan apa yang dia butuhkan. Aku ingin dia bergantung padaku nantinya dan tidak akan menghindariku lagi". Tanya Jungmo serius.

Kyuhun menaikan sebelah alisnya dan menyeringai. "Yang paling penting dalam hidup Sungmin adalah Cho Kyuhyun. Dan yang dia butuhkan semuanya ada padaku. Dan jangan panggil Sungmin dengan panggilan seperti itu. Hanya Cho Kyuhyun lah orang yang berhak. Sudah mengerti Sunbae? Aku permisi". Kyuhyun membungkukan badannya dan pergi meninggalkan Jungmo dengan mulut menganga.

.

.

~oOo~

.

.

.

"Ming"

"..."

"Minnie"

"..."

"Sungmin!"

"Ya! Aissh.. bisa tidak kau tidak berteriak! Ini sudah malam, nanti para tetangga terganggu dengan suaramu itu!".

Kyuhyun mengerut. "Habisnya daritadi kau mengacuhkanku terus sejak pulang kuliah sampai saat ini kita belajar kau banyak diam dan hanya menjawabku dengan singkat. Kau masih marah atas kejadian tadi siang? Aku kan sudah minta maaf".

Sungmin melirik sekilas dan kembali fokus pada bukunya. "Ya! Sungminnie! Aku bicara padamu". Kyuhyun melemparkan bantal kearah Sungmin karena kesal.

"Issh. Kau bisa diam tidak Kyuhyun-ah? Aku sedang berkonsentrasi. Besok aku ada kuis". Ucap Sungmin ketus. Kyuhyun mengerucutkan mulutnya melihat Sungmin yang tetap tidak menghiraukannya.

Sreekk

Dengan perlahan, Kyuhyun mendekati Sungmin yang sedang duduk di kasurnya. Saat ini mereka memang sedang belajar bersama di kamar Sungmin. Kyuhyun memposisikan diri di sebelah Sungmin.

Cus cus cus

"Minnie-ah, Mianhae". Ucap Kyuhyun tulus. Saat ini Kyuhyun sedang menusuk – nusuk pipi Sungmin dengan jarinya. Ya, beginilah caranya Kyuhyun meminta maaf mada Sungmin. Dia akan bertingkah seperti anak kecil.

"Heuhh..aku tidak marah padamu Kyuhyun-ah. Aku hanya sedang ingin fokus belajar makanya aku tidak sengaja mengacuhkanmu". Ucap Sungmin pada akhirnya.

Mata Kyuhyun berbinar. "Jeongmal? Kau tidak marah padaku".

Sungmin mengangguk. "Hmm..untuk apa aku marah padamu tentang hal tidak penting itu".

Kyuhyun makin tersenyum lebar dan dengan segera memeluk leher Sungmin."Kyaaa...terima kasih Sungminnie"

"Ya! Uhuk...uhukk lepaskan lenganmu dari leherku".

"Aniyo". Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya.

Bukh

Kyuhyun dengan sengaja menjatuhkan tubuh mereka berdua pada kasur Sungmin. "Kyuhyun, lepaskan! Jebal.. aku mau belajar". Sungmin makin memohon ketika merasakan tanda bahaya seperti ini.

Cup

Cup

Cup

"Kyaaa...Kyuhyun! mengapa sih kau senang sekali menciumi pipiku seperti ini. Iyaaksss...Umma...Appa...pipiku sudah tidak perawan". Sungmin terus meronta dalam dekapan Kyuhyun. Tapi tenaganya tidak sebesar namja ini.

"Issh kau berisik sekali Sungminnie. Lagipula kan pipimu memang sudah tidak perawan sejak dulu. Hmm pipimu ini sangat lembut dan kenyal, aku sangat suka. Kau harus berjanji padaku jangan pernah melakukan diet, nanti pipimu bisa cekung". Racau Kyuhyun yang tetap pada aktifitasnya -menciumi pipi Sungmin- itu. Bermula dengan ketidaksengajaan, dan saat itu pula Kyuhyun langsung jatuh cinta(?) pada pipi Sungmin.

"Jika kau memang menyukai pipi tembab sepertiku, mengapa tidak kau jadikan kekasih tetapmu si Seohyun itu. Pipinya kan juga hampir sama sepertiku".

"Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik pada pipinya". Jawab Kyuhyun santai.

Sungmin mendelik susah. "Kalau begitu cari saja yeoja lain yang berpipi sepertiku!".

"Tidak ada yeoja yang mempunyai pipi selembut, sekenyal dan semenggoda sepertimu Ming". Masih dengan mengecupi pipi Sungmin. Sepertinya Cho Kyuhyun sudah kecanduan pipi Lee Sungmin.

"Ya! Aiishh...sudah hentikan! Atau aku akan diet mati – matian!".

Kyuhyun sontak melepaskan dekapannya dan menjaukan wajahnya. "Andwe! Kau tidak ku ijinkan untuk berdiet!" katanya sambil menunjuk wajah Sungmin.

Sungmin mendecih seraya bangkit dan kembali pada posisinya semula. "Ini sudah malam, aku mau tidur. Sana kau pulanglah".

Kyuhyun menggeleng. "Karena ini sudah malam, aku akan menginap disini saja. Bahaya kan jika aku berjalan sendirian di tengah gelapnya malam". Kyuhyun kembali menjatuhkan dirinya di kasur empuk milik Sungmin dan menyamankan posisinya disana.

"Ya! Tidak bisa! Aku tidak ingin kau menginap lagi. Lagipula rumahmu itu hanya berjarak lima meter dari rumahku! Bangun Kyuhyun-ah!". Sungmin terus berusaha menarik tangan Kyuhyun agar bangkit dari kasurnya. Tapi sepertinya Kyuhyun sudah sangat nyaman dengan posisinya. Dia tidak bergeming sedikitpun, malah semakin mengeratkan pelukannya pada guling milik Sungmin.

"Haah, kau ini! Terserahlah". Sungmin lebih memilih menyerah. Sangat susah untuk membantah semua kelakuan Kyuhyun. Dan malam ini mereka kembali tidur dalam satu rumah, satu kamar, dan satu kasur.

.

.

~oOo~

.

.

.

Pagi menjelang siang yang cerah ini, terlihat seorang yeoja manis nan imut tengah fokus pada bukunya sambil sesekali menyeruput minumannya dan tidak dipedulikannya suasana kantin kampus yang ramai.

"Sungmin? Kau benar Lee Sungmin kan?" seorang namja bertubuh tinggi dan berlesung pipi memecah konsentrasinya. Sungmin mendongak dan mengerutkan keningnya. "Kau siapa?"

Sang namja tersenyum dan langsung mengambil posisi berhadapan dengan Sungmin. "Kau Lee Sungmin anak dari Kangin Ahjusshi dan Leeteuk Ahjumma kan?". Sungmin semakin mengernitkan dahinya seraya mengingat namja yang ada di depannya ini. Setahu Sungmin, sangat sedikit orang yang mengetahi nama pangilan dari Appa dan Ummanya.

"Ya ampun Sungminnie, kau tidak mengenaliku, eoh? Aku saja masih bisa mengenalimu meski sudah 10 tahun tidak bertemu. Aku Siwon, Choi Siwon". Senyum khas keluar dari bibir jokernya.

Sungmin membelalakan matanya. "Mwo? Kau siwon si kuda liar itu? Benarkah?". Siwon mengangguk mantap. "Akhirnya kau mengingatku juga. Meski yaa, kau masih mengingatku sebagai kuda liar". Siwon pura – pura cemberut sementara Sungmin masih tetap terlihat tidak percaya.

"Apa benar kau siwon?". Tanya Sungmin memastikan. Siwon memutar bola matanya malas. "Ne, aku siwon. Choi siwon anak dari Choi Minho dan Choi Taemin. Temanmu di Ilsan sebelum aku pindah ke Paris sepuluh tahun yang lalu. Pada saat itu kau memberikanku sebuah ranting persahabatan sebelum aku pergi. Dan sekarang aku kembali". Jelas siwon panjang lebar.

Sungmin mengerjapkan matanya mendengar penjelasan Siwon sebelum menghambur dan memeluk siwon erat. "Kyaaa...kau memang benar Siwon". Sungmin melepaskan pelukannya dan menangkupkan wajah Siwon. "Ommo, Siwonnie apa yang terjadi padamu? Mengapa kau sangat tampan sekarang? Lihat alismu dan lesung pipimu ini. Kyaa...Siwonnie...aku sangat merindukanmu". Sungmin kembali memeluk Siwon, tidak dipedulikannya pandangan aneh disekelilingnya.

"Aku juga merindukanmu Sungmin. Sudah sepuluh tahun kau tidak berubah. Tetap saja manis". Siwon membalas pelukan Sungmin dengan mengelus punggungnya halus. Setelah merasa puas, akhirnya Sungmin melepaskan pelukannya dan kembali pada tempatnya tadi.

"Kapan kau kembali? Apakah kau mahasiswa baru?". Tanya Sungmin masih dengan senyum yang menghiasi.

"Enam bulan yang lalu, dan ya aku mahasiswa baru disini". Jawab Siwon

"Tapi, mengapa kau langsung tahu ini aku Siwonnie?"

Siwon tersenyum seraya mengulurkan tangannya mengacak rambut Sungmin."Sudah kubilang kan, kau tidak berubah. Tetap manis seperti dulu". Sungmin makin melebarkan senyumnya.

"Kau tahu? Setelah pulang dari Paris, aku sempat ke Ilsan untuk bertemu denganmu dan menanyakan kenapa kau tidak pernah membalas surat - suratku. Tapi ternyata kau sudah pindah tidak lama setelah aku ke Paris. Aku sangat sedih saat itu, aku kira aku tidak akan bertemu denganmu lagi padahal aku sangat rindu padamu. Tidak disangka kita bertemu disini".

Senyuman Sungmin sedikit mengendur, dia merasa bersalah. "Maafkan aku Siwonnie. Aku juga tidak tahu waktu itu jika aku akan pindah juga. Appa dipindah tugaskan ke Seoul dan itu berarti kami sekeluarga juga harus pindah. Aku ingin sekali memberitahumu, tapi aku kan tidak tahu alamatmu di Paris". Sungmin menundukan wajahnya untuk menyembunyikan wajah sedihnya. Dia ingat kalau dia sempat menangis waktu itu dan berteriak tidak ingin pindah dari Ilsan. Dia takut jika Siwon datang tapi dia sudah tidak ada disana. Namun, karena ini sudah menjadi tugas sang Appa, akhirnya Sungmin menurutinya sambil terus berdoa jika dia akan dipertemukan kembali dengan Siwon, sahabat kecilnya.

Melihat itu Siwon langsung menggenggam tangan sungmin yang berada di atas meja. "Gwaenchana Sungmin-ah. Yang penting sekarang kita bisa kembali bertemu kan? Aku sangat senang". Siwon memberikan senyum terbaiknya pada Sungmin.

Sungmin membalas genggaman tangan Siwon dan kembali tersenyum. "Kau benar Siwonnie. Akhirnya kita bisa bertemu lagi. Aku juga sangat senang bisa melihat senyummu lagi. Apalagi kau sekarang sudah sangat tampan. Apakah kau melakukan operasi plastik?". Tanya Sungmin menggoda.

"Hahaha... kau bisa saja Sungminnie". Mereka akhirnya bisa kembali tertawa bersama setalh terpisah selama 10 tahun.

.

.

.

.

"Kyuhyun! Tunggu aku!". Terlihat seorang yeoja yang sedang berusaha mengejar sang namja yang berjalan cepat.

Kyuhyun menghentikan langkahnya."Iish..Vic Noona. Bisa tidak kau tidak mengikuti terus?".

"Tidak bisa! Bukannya kau mau ke kantin? Aku juga ingin kesana, aku lapar". Dengan seenaknya Victoria menggandeng lengan Kyuhyun mesra. Kyuhyun hanya mendesah malas melihat kelakuannya. Yeoja ini tidak pernah menyerah atas dirinya. Kyuhyun menyesal karena pernah menerima ajakan kencannya. 'Jika tahu begini, aku tidak akan mau menerimanya dulu' Batin Kyuhyun.

"Wah... ramai sekali Kyu. Apakah masih ada meja kosong ya?". Victoria bermonolog seraya melihat kesuluruh penjuru kantin. Kyuhyun memutar bolamatanya malas dan membantu melihat kesekeliling. Seketika itu juga, pandangannya terkunci pada satu meja di ujung kantin. Seorang yeoja yang sangat dia kenal dengan seorang namja yang tidak dia kenal sedang saling bergenggaman dan tersenyum manis.

'Siapa orang itu? Kenapa sepertinya Minnie bahagia sekali? Tidak biasanya juga dia seperti itu selain denganku'. Kyuhyun melepaskan tangan Victoria yang bertengger di lengannya dan melangkah menuju tempat itu. "Ya! Kyuhyun kau mau kemana lagi?" Tidak dipedulikannya suara cempreng Victoria yang memanggil namanya. Tujuannya saat ini hanya satu.

"Minnie". Sapanya setelah berdiri tepat pada meja itu.

"Huh? Kyuhyun? Kau sudah selesai?"

Kyuhyun mengangguk tanpa melepaskan pandangannya dari Siwon. "Siapa dia Ming?". Tanya Siwon yang merasa aneh terus ditatap Kyuhyun dengan pandangan yang sedikit 'aneh'

"Oh, iya perkenalkan, dia Kyuhyun sahabatku. Dan Kyu, perkenalkan dia Siwon–"

"Kekasih Sungmin" Potong Siwon cepat seraya menjulurkan tangannya pada Kyuhyun. Sementara Kyuhyun sedikit membatu mendengarnya.

"Ke–kekasih?"

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

Hai...

Aku datang dengan FF baru nih...

Tenang aja, ini ga bakal sepanjang I'm With You kok :)

Ceritanya juga akan aku buat seringan mungkin...

Mohon reviewnya yaa reader-deul ^^

Gomawo