Kimi no Omou

By: Mikazuki_Hikari

Disclaimer : Bleach punyanya Tite Kubo sensei sama sekali bukan punya saya

This fic belongs to Mikazuki_Hikari

Rate : M(Grape Fruit)

Warning : Shonen-Ai, Hurt/Comfort, Humor, Typo(s), EYD tidak pada tempatnya

MaleXMale, AU, OOC, GaJe

Dont Like Don't Read !

I have warned you Minna !

.

.

.

~Author Section~

-=BGM=- : ~Just be Friend~ Megurine Luca Vocaloid CV-03

Wooy, Chapter berapa ini ? lupa sayaa DX

Pusing pala bapak D:

Oh iya, chapter 7 xixixixixixi

DUH, liburan udah mau kelar nih readers, PR numpuk, fic terbengkalai, kantong kering, item games belum sempet kebeli, sama belom sempet catch up sama anime season lalu

Merasa gagal saya jadi otaku *pout

Btw, Juki itu sodara saya nyahahaha

Mika + Juki = Mikazuki (naas sekali)

Pen name favorite saya /

Penting gak sih ngomong kayak gini ? gak kan ? yodah, kita mulai aja Fic saya kali ini C:

Enjoy Chap 7 Minna

Chapter 7

Unmei

"Kuro...saki" Hitsugaya menatap nanar seisi ruangan seraya mencari orang yang baru saja ia sebut

"Hnn... ada apa ?"

"Ohayou" Hitsugaya blushing dan memeluk tubuh kekasihnya yang tidak diselimuti sehelai benangpun itu, dan membenamkan wajahnya ke dada Ichigo.

"A...ada apa...kok kau..." Ichigo nervous dengan tingkah kekasihnya itu.

"Aku tidak mau kesekolah hari ini, aku mau dirumah saja."

"Yah, hari ini kan aku ada ujian, jadi harus masuk" Ichigo mengelus kepala kekasihya itu dengan lembut.

"Baiklah kalau begitu" ucap Hitsugaya seraya membenamkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merahnya itu dari kekasihnya.

-=SMU Karakura, Kelas XI IPA 1, 09:00=-

"Shiro-chan, tumben hari ini gak ke kelas si kepala oranye ?" tanya Hinamori

"Lagi bertengkar mungkin" sambar Rangiku sambil kembali menghisap selai dari dalam Taiyaki miliknya.

"Sok tau, dia lagi ada ujian hari ini, jadi aku gak bisa ganggu." Celetuk Hitsugaya.

"Cieeeeeeee, yang pacarnya lagi ulangan" Hinamori menepuk punggung Hitsugaya cukup keras.

"OHOK... Rese banget sih, hampir aja keselek, lagian ngapain juga kalian berdua ikut campur urusan kami." Hitsugaya geram dan meneguk air mineral yang ada di dekatnya.

"Yaaah, Julietnya marah" ledek Hinamori sambil menggembungkan pipinya.

"JULIET JYANAAI !" Hitsugaya membentak wanita bercepol satu desebelahnya itu.

"Ya udah sih, gitu aja marah, darah tinggi yah ?"

"Urusai, aku mau kekelasnya dulu, bentar lagi istirahat." Hitsugaya beranjak pergi dari bangkunya.

.

.

.

-=Kelas XI IPA 4, 09:30=-

"Permisi, Kurosakinya ada gak ?" Hitsugaya bertanya kepada sembarang orang dikelas tersebut.

"Kurosaki barusan ke atap sekolah, belum lama kok" ucap Ggio dengan nada datar.

"Ah, terimakasih"

Hitsugaya melangkah meninggalkan kelas Ichigo dan menuju atap sekolah, tanpa dia sadari, Grimmjow yang ada disitu mencuri dengar pembicaraan Hitsugaya dan Ggio tadi.

"Shawlong, tadi chibi-tan bilang mau kemana ?" tanya Grim

"Ke atap mencari Kurosaki" ucap pemuda bermata sipit itu sambil kembali melanjutkan mencatat.

"Sial, kalau dia sampai lihat bisa gawat." Ucap Grimmjow dan segera lari meninggalkan ruangan kelas dan menyusul Hitsugaya.

"Eh, ada apa emangnya ? yah, udah kabur duluan" sambar Ggio panik.

-=Atap Sekolah Karakura, 09:45=-

TAP TAP TAP TAP TAP

Langkah kaki Hitsugaya bertambah cepat melangkahi tiap tingkap anak tangga menuju atap sekolah. Hatinya ingin sekali bertemu dengan Ichigo, tangannya menggenggam kotak bento Ichigo yang tadi pagi sudah ia siapkan, namun tertinggal karena Ichigo nampak terburu buru.

"Kurosaki, gimana ujianmu hari ini ? Nih, kubawakan bekal makan si..ang" ucapan Hitsugaya terhenti seketika.

Dihadapannya nampak sosok Ichigo mencium bibir Inoue dengan baju Inoue yang setengah terbuka, saliva bercucuran dari selah selah mulut mereka. Tangan kanan Ichigo yang meremas buah dada Inoue, sementara tangan kirinya masuk ke celana dalam Wanita berambut coklat itu.

BRAAAKK...

Bento ditangan Hitsugaya jatuh dan berserakan disebelahnya, tangan dan lututnya gemetar, tubuhnya terkulai dan jatuh lemas, tatapannya kosong, dan air mata berlinang menyusuri pipinya.

"Toushiro" Ichigo terkejut melihat Hitsugaya yang sudah lemas dan tidak bisa berkata-kata itu ada di hadapannya.

"I..ini tidak seperti yang kau pikirkan, a...aku..."

Hitsugaya tetap diam, mulutnya kelu dan tenggorokannya kering sehingga tak mampu berkata kata.

"Ada apa Kurosaki-kun ?" ucap Inoue sambil membenarkan kemeja dan roknya dan berlari kearah Hitsugaya dan Ichigo.

"MENJAUH DARIKU !" merasa sudah memiliki cukup tenaga, Hitsugaya berteriak dan mendorong tubuh Ichigo dan lari meninggalkan tempat itu.

"Toushiro..."

.

.

.

Nampak Grimmjow yang berdiri di dasar anak tangga. Grimmjow lalu menangkap tubuh Hitsugaya yang terjatuh dari anak tangga. Tubuh Hitsugaya dingin, matanya bengkak karena menangis.

"Kaichou... tadi aku ingin menyusulmu dan menghentikan niatanmu untuk menemui Kurosaki, sejenak aku sampai tadi, aku mendengar teriakanmu, jadi kau sudah menyaksikannya sendiri ?"

Hitsugaya yang masih lemas hanya menganggukkan kepalanya sebagai isyarat dan tidak mengucapkan apapun pada Grimmjow.

"Menangislah kalau memang kau ingin menangis, jangan ditahan." Grimmjow memeluk erat tubuh mungil dihadapannya dan mengelus punggung anak itu.

Air mata mengalir deras, terasa hangat, namun tersirat perasaan yang hancur didalamnya, perasaan kehilangan, shock, dan perih. Grimmjow mendekap tubuh mungil Kaichounya itu semakin erat untuk menenangkan perasaannya.

.

.

.

-=Kediaman Kurosaki 18:00=-

Hitsugaya masuk ke kamarnya dan Kurosaki, mengemasi pakaiannya, dan menulis sepucuk surat untuk sang empunya rumah, kemudian ia bergegas menuju rumah Hinamori,tempat dimana ia tinggal dulu.

Ichigo yang sampai lebih lama dari Hitsugaya menemukan surat yang ditulis oleh Hitsugaya :
Dear Kurosaki,

Mungkin saat kau menemukan surat ini,

Aku sudah tidak ada di rumahmu

Aku memutuskan untuk kembali ke kediaman Hinamori

Aku minta maaf atas kesalahan yang kuperbuat

Aku memang tidak pantas membahagiakanmu

Aku tau kalau aku hanya beban bagimu

Untuk sementara aku mohon

Jangan menemuiku dulu

Namun satu hal yang harus kau tahu

Aku mencintaimu Kurosaki

Dari Hitsygaya

Setelah membaca surat itu, Ichigo hanya bisa terdiam. Dia tau dia salah tapi dia berusaha untuk melupakan kejadian itu.

.

.

.

.

-=Ruang Osis, Senin 10:45=-

"Chibi-tan" panggil Grimmjow pada pemuda yang sedang melamun di hadapannya.

"Oiii... chibi-tan" ucap Grimmjow sambil menggoyang bahu anak itu, namun tetap tidak ada jawaban darinya.

"Toushiro !" ucap Grimmjow dengan nada tinggi.

DEG...

Jantung Hitsugaya berdegup kencang setelah nama kecilnya dipanggil oleh Grimm.

"Eh maaf aku ngelamun, ada apa yah ?" Jawab Hitsugaya setelah tersadar dari lamunannya.

"Mikirin Kurosaki yah ?" sahut Grimmjow.

"Nggak, sok tahu kamu !"

Grimmjow memeluk tubuh Hitsugaya, sang empunya tubuh pun terkejut dan tidak dapat bereaksi apa-apa.

"Le..lepaskan !" sesah Hitsugaya.

"Tapi tubuhmu dan hatimu bilang kalau aku tidak boleh melepaskannya, kau tidak usah berpura-pura, hatimu hancur setelah melihat Kurosaki yang sebenarnya, dan aku mengerti itu." Grimmjow mempererat pelukannya itu.

Hitsugaya tidak bisa berkata apa-apa, karena benar adanya yang dikatakan Grimmjow itu, panas tubuh Grimmjow membuat Hitsugaya terhanyut dalam pelukannya, tangan mungilnya meremas baju Grimmjow lalu ia menangis di bahu pria itu, meraung keras di ruang OSIS di sekolah yang sudah tidak ada orang itu.

Tubuh Hitsugaya yang gontai di papah tangan kuat Grimmjow, tangan kanan Grimmjow meraih dagu anak itu dan membawa mulutnya kesebuah ciuman hangat.

"Tomatta..." ucap Grimmjow menyiratkan senyuman dibibirnya.

"Apa yang kau lakukan" suara Hitsugaya gemetar.

"Lupakan pria itu, dan berpalinglah padaku."

"Tapi..."

"Ssst..." Grimmjow meletakkan telunjuknya di bibir Hitsugaya.

"Aku menyukaimu Toushiro."

"Tapi kau tau aku menyukai Kurosaki."

"Aku tau, maka dari itu aku akan terus menunggumu, atau bahkan membuatmu berpaling padaku."

"Tidak akan..." Hitsugaya menggembungkan satu pipinya.

-=To be Continued=-