Tie My Shoes, Tie My Heart

Author : MINnaelf99

Genre : Romance

Cast :

main: Cho Kyuhyun & Lee Sungmin

Other SJ Pairing

Warning : Typos/Newbie/Abal/Yaoi/BoyxBoy/MPreg

KyuMin is belongs to each other and this story is belongs to me, so they are all belongs to me *slapped

RnR please ? ^w^


Chapter 1

"aish.. lagi lagi"

Ini sudah yang kesekian kalinya namja berparas imut dengan gigi bunny dan mata foxy yang mengundang siapa saja untuk rela tenggelam di dalamnya mengeluhkan ikatan tali sepatunya yang terlepas.

Entah mengapa sejak namja imut yang biasa dipanggil Sungmin ini mulai belajar mengenakan sepatu bertali, tali sepatu itu selalu saja terlepas kembali saat Sungmin melangkahkan kakinya kemanapun.

"haah.. kalau kali ini kau lepas lagi akan kupastikan kau akan berada ditempat sampah sepatu sial" Sungmin mulai bergumam kesal karena sepatunya selalu tak mau diajak kompromi.

Ia kembali melangkahkan kakinya di swalayan yang cukup luas di kota seoul itu, ia mengambil bahan masakan untuk dirinya sendiri selama seminggu kedepan. Karena ia tinggal sendiri di apartemennya tentu saja ia harus memasak untuk dirinya sendiri, ia tak mau harus makan di cafetaria setiap hari dan menguras uang yang susah payah ia kumpulkan dengan hasil jeri payahnya sendiri.

"kentang,lobak,sayur,wortel,daging ayam..." gumamnya sambil memasukan barang belanjaannya kedalam trolly.

"ah! Sepertinya masih sangat segar!" ucapnya saat ia mencium wangi buah labu kesayangannya dan melihat dengan teliti buah oranye kecoklatan itu sebelum ia masukan juga kedalam trollynya.

'sepertinya sudah cukup. Waktunya pulang dan bersantai' pikirnya dan berjalan membawa trolly itu ke kasir.

.

.

.

"ugh.. pabo, aku kan tidak bawa motor tadi, jadi berat sendiri membawa ini semua. Oh tidak ternyata aku juga membeli 4 kentang tadi, berat sekali aish" Sungmin mempoutkan bibir plum berbentuk 'm' itu dan tak henti hentinya mengumpat karena beban yang ia bawa dan harus berjalan kaki ke apartemennya yang walaupun tak terlalu jauh dari swalayan tersebut.

"argh! Tidak! Tidak disaat seperti ini!" teriaknya frustasi saat menatap tali sepatunya yang sudah kembali terurai dengan indah di sela sela kakinya.

'GRUSAAKK'

Sungmin kali ini hanya bisa bengong melihat kantong belanjanya jeblos dan membuat barang belanjaannya menggelinding kemana-mana, termaksud 4 kentang tadi.

"GYAAA! Tidak!" sontak Sungmin langsung berlari mengerjar gelindingan bahan bahan makanan yang akan menentukan hidup matinya selama sepekan mendatang

'BRUUKK'

Kali ini yang jatuh adalah Sungmin, kini ia sudah tergeletak di trotoar berbahan semen dengan sangat tidak elit karena menginjak tali sepatunya yang lepas itu.

Sungmin kembali mengadahkan kepalanya untuk melihat gelindingan bahan makannanya semakin menjauh sampai akhirnya digilas ban mobil orang yang lewat di jalan raya itu.

"tamatlah riwayatku..."

Tiba-tiba saja seseorang datang dan membantu Sungmin bangun dari posisi tak elitnya itu dan mendudukannya dipinggir trotoar tersebut. Ia mengambil sisa belanjaan Sungmin yang tersisa dan masih bisa terselamatkan lalu memasukan semuanya kedalam kantong belanjaan miliknya yang masih tersisa banyak ruang.

"kau tak apa?" tanya namja yang berbadan tinggi dan sedikit kurus, mata bulat dan rambut ikal kecoklatannya kepada Sungmin yang kini menatapnya bengong.

"ng.. ne, gamshahamnida." Jawab Sungmin tak berapa lama sejak pertanyaan itu dicernanya

"kau mau kemana? Biar kuantar barang bawaanmu ini dulu." Tanyanya lagi dan kali ini terbentuk senyuman di bibir tebalnya. Entah mengapa senyumnya malah mirip seringaian di mata Sungmin.

"ah.. mianhae, ini benar benar merepotkanmu. Tapi kumohon bantulah aku karena ini adalah bahan makananku untuk seminggu kedepan. Mohon antarkan aku ke apartemen di sebelah sana" ucap Sungmin yang pasrah dengan keadaan memalukannya ini dan menunjuk apartemennya yang sudah tak jauh lagi.

"tak masalah. Ayo berdiri dan pergi dari sini, orang orang itu sudah berpikiran yang tidak tidak sejak tadi." Ucap namja tinggi itu sambil mulai melangkah ke arah apartemennya.

"tu..tunggu sebentar" ucap Sungmin yang hendak berdiri dan lalu mengingat tali sepatu laknatnya yang masih belum terikat.

Ia lalu mengikat kuat tali sepatu itu dan berjalan mengikuti namja itu dari belakang. Dilihatnya punggung namja itu dan berkali kali berterimakasih di dalam hatinya karena orang inilah penyelamat hidupnya sampai sepekan mendatang.

"eum.. siapa namamu?" suara merdu namja itu memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Lee Sungmin, dan kau?" jawab Sungmin dan kembali menanyakan hal yang sama.

"Cho Kyuhyun. Salam kenal Sungmin-ssi" ucap namja bernama Kyuhyun itu dan kembali membuat senyuman lebarnya.

Sungmin membalas senyumnya dan kembali berjalan menuju apartemennya. Entah mengapa jaraknya semakin bertambah jauh rasanya.

"ugh.." ringis kecil Sungmin mendapati pergelangan kakinya yang terasa ngilu, ah.. dia terkilir sekarang. Bagus sekali pikirnya. Sekarang tak mungkin lagi ia akan membuang sepatu kesayangannya itu jika harus berjalan dengan pergelangan kaki memar begitu.

'baik, karena aku masih membutuhkanmu saat ini. Kau takkan kubuang dulu sepatu jelek' pikirnya dalam hati pada sahabat karib yang selalu menemani langkahnya itu lalu melanjutkan jalannya bersama Kyuhyun yang membawakan barang belanjaannya.

.

.

.

"kuletakan disini ya." Kyuhyun meletakan isi kantong belanjaanya di meja bar milik Sungmin dan menyisakan barang belanjaanya miliknya sendiri dalam kantong itu.

"iya, terimakasih banyak Kyuhyun-ssi. Aku tak tahu harus bagaimana kalau kau tidak menyelamatkanku tadi." Jawab Sungmin dan langsung duduk di sofa panjangnya karena ia sudah tak tahan lagi dengan kakinya yang menjerit kesakitan.

"hmm.. maaf lancang, tolong tunggu sebentar ne." Kyuhyun pergi dari hadapan Sungmin dan mengoloh seisi ruangan tersebut untuk mencari kain dan es batu dalam kulkas.

Ia membuat kompres dan kembali jalan mendekati Sungmin yang tengah meringis kesakitan. Ia buka sepatu milik Sungmin dan mengompres pelan luka lebam yang ada di pergelangan kaki Sungmin.

Sungmin terkerjut dan langsung berucap segan pada Kyuhyun. "Kyuhyun-ssi, kau tak perlu melakukan ini." Sungmin menahan tangan Kyuhyun dan mengambil kompres itu dari tangannya.

"tak apa Sungmin. Aku sudah menganggapmu teman sendiri, tak perlu segan denganku ne?" ucap Kyuhyun lagi lagi dengan senyuman andalannya.

"tidak tidak terimakasih, aku sudah jauh merepotkanmu. Untuk hal seperti ini biar kulakukan sendiri. Dan eum.. darimana kau tahu aku terkilir?" Sungmin yang heran akhirnya bertanya, lalu ia meneruskan pekerjaan Kyuhyun tadi dengan mengompres kakinya.

"kurasa lalatpun akan langsung tahu jika melihat cara jalanmu yang seperti tadi Sungmin-ah.." jawab Kyuhyun dengan sedikit terkekeh mendengar pertanyaan polos Sungmin.

"eh.. tidak sampai lalat juga kan Kyuhyun-ssi. Aish.. dasar orang aneh" Sungmin mulai terlihat sedikit dingin dengan orang yang baru saja ia temui dan mulai sok akrab dengannya.

"hahaha, ne mianhae.. kau ini sangat manis untuk ukuran namja, apa benar kau ini namja?" ucap Kyuhyun lagi dan memposisikan dirinya duduk disebelah Sungmin yang tengah mengompres kakinya.

'APA? Aku dengar apa tadi? Orang ini tidak sopan sekali! Kenapa dia sangat sok kenal terhadapku?' gumam Sungmin dalam hati dan hanya memberikan deathglare terhadap namja yang baru saja ia temui di jalan ini.

"Kau tidak mau pulang Kyuhyun-ssi?" Sungmin akhirnya hanya bertanya dengan nada dingin daripada ia harus bertengkar karena masalah sepele seperti tadi.

"ah benar juga, aku harus ke toko game setelah ini. Lain kali kita main bersama ya Sungminnie~" ucap Kyuhyun sambil mencubit pipi chubby dan mengacak rambut Sungmin lalu beranjak pergi keluar dari apartemen itu.

Sungmin yang karena memang kakinya tak sanggup berjalan apalagi mengejar namja yang sok akrab dengannya itu hanya bisa menganga takjub dengan orang yang sudah menyelamatkan jiwanya itu.

"Si..Siapa yang mau bermain bersama orang sepertimu!" akhirnya ia hanya mampu berteriak sebelum Kyuhyun menyeringai kearahnya dan menutup pintu apartemen Sungmin.

'Dia aneh sekali! Astaga aku sedikit menyesal telah berterimakasih padanya' gumam Sungmin sambil mengusap pipinya yang sedikit sakit akibat cubitan gemas Kyuhyun tadi.

.

.

.

"Minnie~ kau sangat menggemaskan~"

"Kyunnie sudahlah.. jangan cium aku terus"

"andwae.. aku akan terus mengecupmu sampai kau berteriak karena kehilangan nafasmu"

"kyunn..-mmhh! Kyu..-mmhh.. ngghh~"

.

.

"uughh..ti..tidak..jangan! JANGAN!"

Sungmin terbangun dari mimpinya. Entah itu mimpi baik atau buruk. Ia menyentuh dadanya dan mengatur nafasnya yang terengah engah merasakan dirinya seperti habis benar benar berciuman dengan Kyuhyun di dalam mimpinya.

"a..apa itu tadi...?" tibatiba saja Sungmin merona merah mengingat mimpinya yang sedikit nakal. Dan yang membuatnya paling shock adalah orang yang ada dalam mimpinya adalah Kyuhyun yang baru saja ia temui tadi siang.

"argh! Cho Kyuhyun! Kau membuatku gila!"

TBC


Fuuh! Sampe sini dulu, ini Cuma sebagai perkenalan aja jadi gak mau panjang panjang. Sekalian mau liat reviewnya (kalo ada yang bersedia Review author baru yang belum berpengalaman ini)

Ini FF pertama author sejak mendarat di dunia Ffnet sini. Jadi masih baru dan seger banget buat dikritik para viewers. Mohon bantuan kalian semua w

Ini FF terinpirasi dari tali sepatu saya yang memang selalu terlepas dengan sendirinya jika sedang jalan jalan. Kkk~

FF ini ringan, pasti gampang ditebak jalan ceritanya. Tapi author bakal berusaha bikin supaya gak bosen dibaca.

Masih sangat butuh bantuan dengan kritikan. Mohon dibantu yaa ^w^

Gamshahamnida~ sampai jumpa di chap 2 ! :3

-MINnaelf99-