Title : Crash Love

Author : Feodora Lee

Genre : Romance, Hurt/Comfort

Rating : M

Summary : Aku berada bersama namja di ranjang yang sama. Apa yang terjadi?/Kyumin/GS/RnR please

Disclaimer : Cerita ini adalah semata-mata untuk menghibur dengan ide yang pas-pasan dan cerita yang biasa, dikupas secara tidak rinci tetapi mempunyai kesenangan sendiri baik penulis maupun yang membaca #disclaimer apa ini. Ok Kyuhyun dan Sungmin milik Tuhan YME begitu juga dengan author dan readers.

Warning : ini fanfic GS. Karena untuk kebutuhan alur cerita. Jadi jika kalian yang tidak suka dengan ff GS langsung aja tinggalkan ff ini. Bukan bermaksud untuk mengusir tapi untuk menghindari adanya bash or flame. Romance, angst, typo

Don't like, don't read n don't copas

.

.

FF Re-post dari judul 'Accident That Ends in Love' dulu menggunakan accaount Neymin053. Jadi jika kalian pernah membaca fic ini dapat mengetahui bahwa fic ini akan di lanjut dengan menggunakan judul baru. Karena telah 2 kali fic ini dihapus. Jika kalian bertanya tentang authornya, tetap saya kog. Authornya sama yaitu saya sendiri. Jadi jangan ada yang mikir bahwa fic ini di copas. Semoga kalian enjoy yahhh..

.

.

.

.

Happy reading..

.

.

.

Sungmin kaget bukan main melihat apa yang tengah terjadi saat ini. Dia bangun dengan kedaan yang telanjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya dan yang bikin dia syok adalah seorang namja yang ada di sebelahnya sedang tertidur pulas. Wajahnya innocent itu terlihat damai. Yeoja itu berusaha mengingat apa yang terjadi pada dirinya semalam sampai dia sendiri berada di tempat ini dan menemukan dirinya polos tanpa sehelai benangpun. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? Ia mencoba mengingat kembali tapi apa yang terjadi " accchhhhhhgg" dia memegang kepalanya yang terasa sakit dan gagal mengingat kejadian yang sulit untuk dibayangkan….

.

Dia terduduk di kasur tanpa membangunkan namja yang ada di sampingnya kemudian menangis. "Hiks…hiks…" Menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, sekarang dia malu, malu dengan keadaannya dan malu melihat kedepan. " apa yang telah terjadi?" Yeoja itu kembali melihat namja di sebelahnya dan kaget keadaan sama seperti dia " tiiidaaaakk" teriak Sungmin sehingga membuat namja yang sedari tadi tidur nyenyak terbangun mendengar jeritan yang menyakitkan telinganya.

Namja tampan itu mengucek matanya dan mencoba mengumpulkan nyawanya untuk tersadar dengan apa yang didengarnya tadi.

.

Namja itu pun sama kagetnya dengan yeoja disampingnya, iya terbelalak dan mencerna apa yang tengah terjadi dan seketika ia sadar dengan apa yang telah terjadi, dengan apa yang telah dilakukannya kemaren malam " aaagghhhh sialll" ucapnya lalu dia melihat yeoja disampingnya itu tengah menangis, menangisi nasip dirinya sendiri dan namja itu sadar sesadar-sadarnya dengan apa yang terlah dia lakukan lalu melihat kembali yeoja itu dan mencoba mennyentuh bahu yeoja yang di sampingnya.

"Gwenchana?" seketika itu juga yeoja yang sedari tadi mengis ketika ada sesuatu yang menyentuhnya dia tepis dengan kasar.

"Mau apa kau?" ucapnya yeoja itu masih dalam keadaan menangis dan seketika memasang muka masam. Namja itu kaget dengan respon gadis itu. Kemudian dengan sisa kekuatan yang ada Sungmin memberanikan diri bertanya kepada orang disampingnya.

"Siapa kau? Kenapa aku ada disini? Apa yang telah terjadi? Kenapa aku seperti ini bersamamu?" Pertanyaan yang keluar begitu saja keluar dari bibir gadis manis itu membuat lelaki di sampingnya heran dengan pertanyaan yang begitu banyak yang dia sendiri tidak tahu harus menjawab mana dan bagaimana menjawabnya.

"Aku..uu naamakkuu kyuhhyunnn." Hanya itu yang bisa dia jawab dan dengan pernayaan yang lain dia sendiri masih mencerna jawabannya dan bingung untuk memulainya. Lalu dia diam, diam untuk beberapa saat.

"Wae,,, wae…?" Suara wanita ini kergetar dan keras..

.

"Mianhe…" Hanya itu yang bisa kyuhyun ucapkan. Dia masih belum mengerti apa ini sungguh dia sendiri sangat kaget dan bingung 'sekarang bagaimana?' Tanya hatinya kepada dirinya 'aku juga tidak tahu' jawabnya dia langsung menatap gadis yang sangat menyedihkan itu, Kyuhyun memerhatikan betapa kusutnya gadis yang kini ditatap dengan seksama, yeoja itu benar-benar berantakan dengan tangan masih menutup wajahnya, menangis dengan pilunya, rambutnya yang berantakan dan apa yang terjadi? Tangannya penuh dengan luka, badannya merah bergaris terlihat seperti tercakar, dicakar atau mencakar? Dirinya tidak begitu mengerti 'tidak, tidak munkin ia mencakar, mana mungkin dia mencakar dirinya sendiri, dia pasti dicakar. Lalu siapa yang mencakarnya? Siapa yang tega mencakar yeoja ini?' Dia bertanya dalam hatinya dan sadar bahwa tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya, ya dirinya yang telah mencakar gadis ini 'aku, aku yang telah melakukan ini' seketika dia benci dengan dirinya sendiri. Lalu dia kembali menelusuri gadis itu, memperhatikannya kembali dia tidak dapat melihat gadis itu, yang dia tahu gadis yang disampingnya begitu pilu, begitu rapuh dan putus asa..

"Aaaggghhhhhhhhhh" Kesal yang kini dirasakan.

"Apa yang harus aku lakukan?," ucap gadis itu. Untuk pertama kalinya kyuhyun menyadari bahwa suara gadis itu begitu lembut. Kyuhyun menyesal, menyesal sekarang yang dia rasakan.

Kembali Kyuhyun mengangkat kepalanya dan tertegun dia menyadari bahwa sedari tadi dia tidak mengenal gadis ini, dia ingin menanyakan namanya tetapi dia urungkan, melihat gadis yang masih saja menangis.. terus menangis, menangisi nasipnya.

.

.

Sungmin pov

'Bagaimana ini selanjutnya? Ya ampunnn… aku sendiri tidak bisa membayangkan apa yang terjadi nanti.. Tuhan bantu aku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?' Sungmin mengingat kejadian semalam sebelum terjadinya peristiwa ini.

.

.

.

Flashback

.

Pulang sekolah Sungmin langsung pulang kerumah setelah dia mendapatkan telepon dari orangtuanya yang mengatakan ada hal penting yang ingin di sampaikan orangtuanya kepadanya. Dia sendiri bingung apa yang hendak dikatakan orangtuanya sampai dia harus bertemu untuk membicarakan hal yang menurut orangtuanya penting. Dia terus berlari penasaran tentang apa yang akan di beritahu orang tuanya sampai dia tersandung batu dan

Brugg

Ia terjatuh terpental, hanpir terlempar ke jalan raya dan dia hampir tersanding baru besar di kepalanya.

"Aaduuhhhhhhhhh sakkiitttt." Sambil melihat sekelilingnya dia melihat orang-orang yang sedari tadi lalu lalang berhenti dan memperhatikannya. 'uuuuuugghhhh kenapa orang ini semua hanya memperhatikanku saja kenapa tidak ada satu orangpun yang membantuku. 'Sial' ucapnya dalam hati. Tetapi dia langsung tersadar bahwa orangtuanya menunggunya di rumah.

Sesampainya di rumah Sungmin bingung dengan apa yang terjadi.

"Kenapa semua berantakan?" Semua barang-barang yang ada di rumahnya ada yang berantakan, hancur dan tak berbentuk lagi. Yang membuat Sungmin terbelalak adalah foto keluarganya yang hancur, pecah dan sekarang tinggal puing-puing yang masih tersisa.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" ucapnya keras. Sedari tadi ia belum melihat kedua orang tuanya.

"Dimana kalian appa eomma?"

Ketika dia mendengar isak tangis ibunya, Sungmin langsung berlari keatas. Melihat ibunya yang duduk di kursi sambil menangis. Dia menatap ayahnya yang sedari tadi diam meminta pertanggung jawaban dengan apa yang ia lihat sekarang ini.

Ayahnya memulai pembicaraan

"Kami memutuskan untuk bercerai. Kami harap kau mau menerima ini semua. Rumah tangga ini tidak bisa dilanjutkan lagi." Lalu ayahnya diam. Sungmin pun menatap eommanya, seketika eommanya mengerti dengan tatapan anaknya itu.

"Baiklah eomma akan mengatakannya kepadamu, kami telah lama merasa tidak cocok lagi." Lalu eommanya diam sejenak dan melanjutkannya.

"Kami rasa ini adalah keputusan yang terbaik. Kamu sudah besar, sudah dapat mengerti dan memahami semua kenyataan ini. Ini adalah hal yang terbaik untuk appa, untuk eomma dan untukmu." Ibunya kembali terdiam.

Sungmin hanya diam. Dia masih mencerna perkataan kedua orang yang dihadapinya ini. Terkejut pastinya yang dia rasakan. Hatinya hancur dan belum bisa mennerima semua ini.

"Terbaik untuk kalian tidak terbaik untukku," teriaknya. Kini percah tangisnya yang telah dilakukan kedua orang yang dia sayangi ini.

"Ini memang yang terbaik untuk saat ini sungmin. Kau harus menerimanya. Kami tidak mungkin lagi bersatu. Ini telah lama kami bertahan dan kau tahu alasan kami bertahan? itu karena kau Sungmin.. kami memikirkanmu.. memikirkan perasaanmu tapi sekarang kami tidak bisa lagi bertahan. Kau telah berumur 18 tahun, kami rasa ini telah cukup untuk memberitahukan alasan sesungguhnya. Kami tidak akan lagi memaksakan diri kami setelah kami tahu kami tidaklah cocok lagi. Ada alasan-alasan tententu kenapa kami harus menggambil langkah ini. Dan kami harap kau Lee Sungmin bisa menerima keputusan ini." Perkataan ayahnya ini sungguh sangat menyesakkan bagi Sungmin. Bagaimana bisa ayahnya mengatakan hal ini dengan tenang dan beribawa.

"Chagi, kau harus mengerti." ibunya merangkul anak semata wayang mereka.

"Ini memang sulit, tapi inilah kenyataannya. Kau tidak merasa sendiri bila kami pisah. Kau bisa datang ketempat eomma jika kau memilih tinggal dengan apppamu dan jika kau memilih eomma tinggal bersamamu, kau bisa juga datang berkunjung ke tempat appa kapanpun kau mau. Kami hanya pisah jarak dan berbeda status. Tetapi kami tidak akan melupakanmu. Kami tidak akan meninggalkanmu. Kau anak kami, kami akan menjaga dan merawatmu sampai kau nantinya menikah." Ucap eommanya sambil memeluk sungmin dengan kasih sayang penuh.

" Mustahil," ucap sungmin dan melepas pelukan sang eomma

"Sebenarnya apa yang terjadi? Apa alasan kalian bercerai? Kenapa semuanya ini berantakan seperti kapal pecah?" teriaknya dengan kesal dan penuh amarah.

"Kau hanya memutuskan ingin tinggal sama siapa? Tinggal dengan eomma mu yang akan pergi ke Cina atau tinggal dengan appa ke Jeju?" Appanya membuat pilihan

"Apa aku harus memilih antara kalian?"

"Baiklah, kalau kalian ingin mendengar keputusan dariku, aku akan tinggal disini. Tidak bersama kalian. Jika kalian ingin pergi, pergilahh." Inilah keputusan Sungmin.

"Apa?" ucap ibunya.

"Baiklah. Kalau itu keputusanmu. Appa akan mengirimkan setiap bulannya keperluanmu. Kau hanya dituntut untuk belajar dengan baik. Ingat sekarang kau kelas 3 SMA, sebentar lagi kau akan lulus." Itulah kata terakhir ayahnya lalu pergi meninggalkan rumah yang berantakan itu.

Ibunya yang masih tidak percaya akan keputusan anak kesayangannya terdiam dan akhirnya pergi meninggalkan rumah dengan membawa koper besar.

'Ternyata mereka telah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah ini dan meninggalkan aku. Sebegitu teganyakah mereka? Kenapa ini semua terjadi?' Ia masih tidak percaya akan semua ini. Seminggu yang lalu dia dan kedua orang tuanya pergi berlibur ke pulau Jeju, bersenang-senang dan menghabiskan hari libur ayahnya dan sekarang ia harus menerima kenyataan pahit yang sangat menyakitkan.

Tiba-tiba ia menunduk dan memeluk kakinya, barulah dia sadar sedari tadi semenjak jatuh dia belum mengobati lututnya yang luka.

"Sampai putrinya terlukapun mereka tidak memperhatiakan. KENAPA MEREKA HANYA PEDULI DENGAN KEPENTINGAN MASING-MASING?" Sungguh ini adalah teriakan Sungmin yang paling besar dan menggelegar sebesar sakitnya perasaannya saat ini. Adakah yang memperhatikannya sekarang?

Flashback and

.

.

.

.

Apa gunanya menyesalinya toh semua telah terjadi. Ketika seminggu orangtaunya resmi bercerai Sungmin merasa hidupnya benar-benar tak berguna lagi apa lagi sekarang kegadisannya kini telah hilang di renggut orang yang tidak dia kenal. Kembali dia meningat sebelum kejadian ini terjadi. Sungmin pergi ke bar meminum wine yang memang akan memabukkannya. Sungmin berharap kejadian yang dia rasa setelah perceraian orang tuanya hilang, tetapi tak ada yang berubah setelah dia menghabiskan 2 botol wine. Merasa belum puas Sungmin memesan kembali minuman yang menghilangkan stress dan kepenatannya berharap nantinya akan baik-baik saja 6 botol habis tanpa sisa terasa kepalanya berat dan melihat seorang namja menghampirinya dan sekarang Sungmin berada di tempat terkutuk ini.

"Aku memang bodoh" Sungmin mengutuki dirinya sendiri.

Sungmin berfikir tak ada lagi artinya menyesal. Penyesalan tiada guna. Dia terlanjur kotor sekarang. Sungguh Sungmin merasa hidupnya ini tidak adil, pertama orangtuanya berpisah dan meninggalkannya sendiri tinggal di kota besar ini dan sekarang dia harus menerima kenyataan bahwa semalam dia telah bercinta. 'Ahhhhhhh bercinta yang benar aja' Sungmin tidak menikmati semua ini, Sungmin hanya mabuk dan akhirnya tertidur pulas. Benarkah seperti itu? Dia sendiri pun tidak begitu tahu.

Semua tidak ada gunanya lagi untuk renungkan. Toh kehidpannya telah hancur berantakan.

"Apa ini salahku?" ucapnya pelan.

Kepalanya terlalu pusing untuk memikirkan ini semua. Lalu dia bangun, berjalan pelan meninggalkan namja yang sedari tadi memperhatikannya. Menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu namja tadi merasa dingin selimut yang mereka pakai berdua telah ditarik dari tubuhnya dan terkejut melihat reaksi yeoja yang dingin itu yang tidak memperdulikan dia.

"Kau mau kemana?" Suara namja itu terdengar. Dia sendiri heran setelah melihat yeoja yang tadinya menangis tersedu-sedu tiba-tiba diam membisu dan akhirnya pergi meninggalkan dia sendiri.

Sungmin terhenti lalu kembali berjalan menuju kamar mandi. Ia tidak berniat menjawab pertanyaan yang terlontar kepadanya.

Kyuhyun sadar bahwa yeoja itu bukan pergi meninggalkannya tetapi pergi kekamar mandi.

"Huuffff syukurlah." Lalu dia melihat yeoja yang telah berada di depan pintu kamar mandi melepas selimut itu.

"Apa yang kau lakukan?" kembali suara namja itu terdengar.

"Bukankah kau telah melihat semuanya!" jawab Sungmin datar

"Haaaaaaaaaaaaaaa… apa kauuu_ " belum selesai Kyuhyun berbicara yeoja tadi masuk kekamar mandi.

.

.

Sungmin merendamkan tubuhnya di beathtub. Dia menutup matanya dan kembali menangis tanpa mengeluarkan isakkannya. Dia tidak bisa menyalahkan siapapun. Siapa yang harus disalahkannya? Dia sendiri tidak tahu. Air matanya terus menetes, bukan hanya sakit dihati yang dirasakan sekarang bahkan sakit di tubuhnya yang teramat sangat sakit. Lalu yeoja itu melihat tubuhnya yang memar,tercakar, penuh kissmark dan pedih.

"Aaaiiishhh pedih dan sakit sekali" dilihatnya selangkangannya ada bercak darah yang mengering. Itu pasti selaput darahnya yang pecah.

.

.

.

0o0o0o0o0o0

.

.

.

Seperti biasa jam masuk sekolah memaksa para siswa harus segera masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran. Sungmin yang sedari tadi duduk di meja paling pojok hanya diam melihat dari jendela kelas para siswa berlarian masuk ke ruang kelas masing-masing.

Seonsengnim datang ke kelas membawa murid baru dan Sungmin tidak peduli dengan itu semua.

"Selamat pagi anak-anak. Hari ini ibu membawa teman baru kalian, ibu harap kalian bisa berteman dengan baik kepadanya. Silahkan perkenalkan dirimu." Seonsengnim memberikan waktu kepada anak baru itu

"Annyeonghaseo kyuhyun imnida, mohon bantuannya." Suara merdu itu terucap sontak membuat Sungmin kaget mendengar suara yang pernah dia kenal sebelumnya.

"Diaa…."

.

.

TBC

.

.

.

.

REVIEW