Preview:

"Cih, meleset!" decih Sakura sembari menatap pedang berlumuran darah di tangannya.

"NARUTO!" pekik Kiba seakan membawa kembali semua orang yang sedari tadi masih belum yakin dengan apa yang terjadi. Ia beserta Shikamaru segera berlari menuju Sasuke dan Naruto. Air matanya tak terbendung begitu melihat tubuh sahabatnya yang pucat dan berlumuran darah. Bagaimana bisa ia melepaskan pengawasan terhadap Naruto?!

Tubuh pemuda pirang yang kini tak lagi bernyawa itu terlihat tenang dalam pelukan Sasuke sedangkan Sasuke?

Review's Corner (^.^)

Wonkyuhomintaoris all: hehe sorry ru bisa update… enjoy, thanks 4 the review^^

Fetish of orange: jangan cekek… plisss, soal SasuNaru… got the answer right, thanks 4 the review^^

Hanazawa kay: Naru…. tenang naru ga mati ko… thanks 4 the review^^

Uzumaki prince dobe-nii: poor Saku jadi orang jahat mulu di SasuNaru story, apa boleh buat.. hahaha thanks 4 the review^^

Yong gun: wuahh… di panggil senpai (lubang idung jd gede) hehe makasih… thanks 4 the review^^

Dame dame no ko dame ku chan: hampir tuh… bukan nyekek lagi. Remuk malah. thanks 4 the review^^

Animea lover ya-ha: thanks udah di FAV^^ ini uda update… enjoy. Thanks 4 the review^^

Kkhukhukhukhudattebayo: yes yes yes… hehehe thanks 4 the review^^

.micha007: wah.. ide bagus tuh. Kok ga kepikiran ya…(di cekek shika) hehe thanks 4 the review^^

ladyShaphireBlue: makasi… udah baca fic gaje ini…. Cara nyelametin naru? ade ding… hahah thanks 4 the review^^

ca kun: maaaaaafffff…. Ni udah update… thanks 4 the review^^

oguri miruku: ayo sasu… bantai saku…. thanks 4 the review^^

shizu indah: this is the next part, enjoy. Thanks 4 the review^^

bunnygirl: wah… pertanyaannya buanyak… tapi moga-moga ja kejawab di part yang ini. thanks 4 the review^^

sweet honey: udah lanjuttttt, thanks 4 the review^^

lee kiamho: makasiiii dah bilang fic nya kereeen….hahaha thanks 4 the review^^

: oke ntar author idupin lagi… hahaha… (mungkin), thanks 4 the review^^

MyLullaby's: kyuu nya ga ada… klo nambahin kyuu ceritanya tambah panjang ntar.. heheh, thanks 4 the review^^

Coro-chan: enjoy ya… thanks 4 the review^^

Achiez: thanks 4 the review^^

Icah he: ok, thanks 4 the review^^

: hancurkan si jenong…. thanks 4 the review^^

Disclaimer: Masashi Kishimoto Sensei

Pair: SasuNaru

Rate: M

Warning: Abal, gaje, AU, typo merajalela, OOC, BL, cerita pasaran, alur kecepatan, loncat-loncat de el el.

Happy reading minna. \^0^/

'FALLING'

'Sasuke POV'

"Dengan ini, tamat sudah riwayatmu, Sasuke-kun" ucap cewek bersurai pink norak itu sembari mengambil sebuah pedang yang tergeletak begitu saja di dekat kakinya dan secepat kilat menghujamkannya ke arahku, dan sialnya lagi, tubuh ini tidak bisa diajak kompromi di saat-saat genting seperti ini.

Apakah aku akan mati?!

Tidak! Itu tidak boleh terjadi. Kalau aku mati, bagaimana dengan Naruto?.

Pokoknya apapun yang terjadi aku tidak boleh mati.

CRASH!

Habis sudah semuanya… lho? Kenapa tidak sakit?!

Perlahan kubuka mataku. Saat ini, di depanku, seorang pemuda bersurai kuning tengah berdiri sembari merentangkan tangannya di depanku.

Kuning?

Tunggu, bukankah itu Naruto? apa yang…

Mataku langsung terbelalak begitu melihat sebilah pedang yang menembus punggungnya, terlihat jelas tetes demi tetes darah dari ujung pedang tersebut.

Jangan katakan kalau Naruto berdiri dan menerima serangan yang seharusnya ditujukan padaku?

Jangan katakan kalau pemuda bodoh itu bermaksud untuk menyelamatkanku?

Jangan katakan kalau aku akan kehilangannnya….

Tidak… apa yang sebenarnya telah terjadi?

Bagaimana ini….

"NARUTO!"

'Sasuke POV end'

"NARUTO!" pekik Kiba seakan membawa kembali semua orang yang sedari tadi masih belum yakin dengan apa yang terjadi. Ia beserta Shikamaru segera berlari menuju Sasuke yang kini tengah memangku tubuh Naruto. Air matanya tak terbendung begitu melihat tubuh sahabatnya yang pucat dan berlumuran darah. Bagaimana bisa ia melepaskan pengawasannya terhadap Naruto? apalagi ia belum sempat mengucap kata maaf pada sang sahabat.

Tubuh pemuda pirang yang kini tak lagi bernyawa itu terlihat tenang dalam pelukan Sasuke sedangkan Sasuke? tubuhnya saat ini di penuhi oleh sesuatu yang berwarna ungu gelap, menakutkan. Hawa dingin yang terasa, benar-benar ingin membuat siapa saja yang berada di sana pergi menjauh dari pada mati beku.

"Kubunuh…" lirih Sasuke yang masih dapat terdengar oleh Kiba dan Shikamaru. Dengan cepat Shikamaru menarik Kiba untuk mundur, ia punya firasat jelek akan aura yang dikeluarkan Sasuke.

"KUBUNUH KAU!" teriak Sasuke bagai orang kesetanan. Melepaskan rangkulannya pada tubuh mungil Naruto dan mulai berdiri sambil menatap tajam Sakura. Saat itu pula Shikamaru mengambil kesempatan untuk menjauhkan tubuh Naruto dari tempat yang sebentar lagi akan menjadi arena pertarungan. Ia tidak ingin jasad orang yang dianggapnya sahabat itu terluka oleh kedua orang yang sepertinya akan beradu jurus tersebut.

"Heh… Apa yang sekarang bisa kau lakukan Sasuke-kun, kau itu lemah! tidak sadarkah kau kal…"

"BUAGH!" sebuah pukulan tiba-tiba saja mendarat di perut Sakura, menghentikan kata-katanya yang sangat meremehkan seorang Uchiha itu.

"Kau melakukan kesalahan besar, Sakura" lirih Itachi.

"Kau membangkitkan sesuatu yang yang tidak seharusnya bangkit." tambahnya lagi.

'Apa maksudnya itu?' batin Sakura sembari menahan rasa sakit akibat pukulan Sasuke barusan.

"Berani-beraninya kau Sasuke-kun… KUBUNUH KAU!" geram Sakura. Sakura yakin ia bisa menghabisi Sasuke dengan mudah mengingat Sasuke sudah mengalami beberapa pertarungan di awal yang tidak bisa dianggap ringan. Sasuke pasti sudah kelelahan dan kehabisan tenaga, pikirnya.

"Kau? Membunuhku…? Dalam mimpimu..." Lirih Sasuke tapi masih dapat terdengar oleh Sakura.

Sakura tersenyum meremehkan. 'Hmph, dia itu bodoh atau apa? Dasar lemah. Uchiha itu ternyata tidak ada apa-apanya' batin Sakura (masih ja nih jidat sombong).

Perlahan permukaan kulit Sasuke yang seputih porcelain mulai dijalari oleh semacam pola yang menyerupai nyala api hingga memenuhi seluruh tubuhnya. Dari punggungnya muncul dua buah sayap yang menyerupai cakar yang sangat besar dan kokoh seakan bagai cakar elang yang siap mencabik mangsanya.

"A-apa-apaan itu…" lirih Sakura yang kaget melihat perubahan wujud Sasuke. Ia tidak pernah melihat apalagi mendengar mengenai hal ini. Ia tak pernah tahu ada sayap yang dapat berubah bentuk seperti itu. Setahunya Sasuke memiliki sayap hitam yang kokoh, bukan seperti apa yang dilihatnya saat ini.

"Kau harus membayar apa yang telah kau perbuat." Lirih Sasuke namun masih bisa terdengar oleh Sakura.

"Jangan sombong Uchiha, kau kira dengan meperlihatkan wujud jelek mu itu membuatku takut hah, jangan harap. Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan seorang Haruno Sakura, camkan itu baik-baik." Kata Sakura masih dengan nada meremehkan. Ia yakin bisa mengalahkan Sasuke.

"Cih" desis Sasuke.

Sasuke bersiap-siap untuk menyerang Sakura, tapi sebelum Sasuke menyerang Sakura sudah menghantamnya dengan serangan terkuatnya yang sukses membuat Sasuke mundur beberapa langkah, namun tidak memberi efek yang begitu berarti bagi Sasuke.

"Heh, seperti yang ku kira. Kau tidak ada apa-apanya. Sini, akan kuhabisi kau!" remeh Sakura yang tak menyadari sebuah seringai tipis di wajah Sasuke.

"Kau pasti mati di tanganku." Lirih Sasuke.

"Jangan besar kepala Sasuke-kun, kau masih tidak menyadari perbedaan kekuatan kita, ya?" remeh Sakura lagi.

"Kau yang tidak mengerti" lirih Sasuke.

"Apa? Kau mengatakan se…" kata-kata Sakura terputus ketika dengan sekejap Sasuke sudah berada di depannya.

"Bukankah sudah rahasia umum, bahwa Uchiha-lah yang terkuat, Haruno?" bisik Sasuke yang sukses membuat keringat dingin mengalir di dahi lebar Sakura.

"Sepertinya kau lupa, biar ku ingatkan kau. Apa yang terjadi jika kau memandang rendah Uchiha." Lanjut Sasuke dan menghantam perut Sakura sekuat tenaga.

Mendapat hantaman seperti itu membuat Sakura muntah darah. Ini tidak sesuai dengan apa yang sudah diselidikinya, dari mata-mata yang dikirimnya untuk menyelidiki klan Uhiha, ia tidak menemukan bahwa klan Uchiha dapat berubah wujud seperti ini, batin Sakura.

Sakura segera berdiri dan langsung menyerang Sasuke dengan tinju andalannya yang konon terkenal dapat menghancurkan apapun hingga berkeping-keping (ga punya jurus lain nih anak*ditonjok Saku).

DHUAK!

Pukulan Sakura menghantam Sasuke, tapi anehnya, Sasuke tidak merasakan apa-apa. Sasuke dilindungi oleh sesuatu yang berpendar ungu. Sesuatu yang saat ini berada di belakang Sasuke, sesuatu yang berbentuk seperti tengkorak(?) besar berwarna ungu.

'Apa lagi ini?!' batin Sakura.

"Susano'o" kata Sasuke seakan tahu apa yang ada di pikiran Sakura.

GREB!

Tangan besar berwarna ungu dari sesuatu yang berada di belakang Sasuke tersebut mengcengkram Sakura kuat.

UHUK!

Sakura terbatuk karena cengkraman kuat pada tubuhnya. Tampak darah mengalir dari mulutnya.

"Bagaimana? Apa sekarang kau mengerti akibat dari perbuatanmu yang merendahkan Uchiha, Haruno?" tanya Sasuke dengan seringai meremehkan.

"Ka-kau…" lirih Sakura. Tak banyak yang dapat dilakukannya dalam keadaan yang seperti ini.

"Kau tahu kesalahan terbesarmu apa?" tanya Sasuke.

"Kau, telah merenggut sesuatu yang berharga bagiku, dan kau tahu, kesalahanmu itu tidak dapat kumaafkan.

GRRRT

ZRAT!

Tubuh Sakura hancur tak berbentuk oleh cengkraman kuat tangan tersebut, darahnya menciprat kesegala arah dan beberapa terciprat kewajah Sasuke yang saat ini menampilkan seringainya karena berhasil melenyapkan orang yang telah menyakiti Naruto-nya, satu kata untuk mewakili ekspresi Sasuke saat ini – mengerikan.

"Cih, dasar sampah tidak berguna." desis Sasuke yang saat ini sudah kembali kesosoknya semula.

Perlahan, Sasuke berjalan menuju tempat di mana jasad sang terkasih terbaring. Diangkatnya tubuh tersebut, namun sebuah tangan menghentikan pergerakannya.

"Apa mau mu?" tanya Sasuke pada sosok yang berusaha menghalangi langkahnnya.

"Tunggu sebentar, ada sesuatu yang harus kulakukan." Ucap pemuda tersebut yang ternyata adalah Gaara.

"Tidak ada yang bisa kau lakukan, Sabaku" kata Sasuke sembari mulai melangkahkan kakinya.

"Aku, bisa menghidupkan Naruto kembali!" ujarnya yang sukses menghentikan langkah Sasuke, sementara Shikamaru dan Kiba hanya bisa saling pandang dengan tatapan heran, 'memang bisa?' batin keduanya.

###

"Bagaimana keadaan anda, tou-sama? Tanya Itachi yang saat ini tengah berada di kamar sang ayahanda.

"Hn, lebih baik" jawab Fugaku.

Pasca pertempuran yang terjadi di 'Dunia Bawah', Fugaku menjadi sadar bahwa ia tak dapat memaksakan kehendaknya pada sang putra. Idealismenya selama ini ternyata salah. Dirinya mengira akan dapat melindungi dan memperbesar daerah kekuasaannya jika Sasuke dan putri dari kerajaan Haruno dapat disatukan. Namun nyatanya, semua yang telah ia pikir dan rencanakan tersebut salah besar. Bahkan hampir saja menghancurkan kerajaannya.

"Bagaimana adikmu, Itachi?" tanya Fugaku.

"Masih seperti itu tou-sama, masih belum ada perubahan" jawab Itachi.

"Lalu dua orang manusia yang lainnya?" tanyanya lagi.

"Mereka sudah kembali ke dunia asal mereka dan katanya akan berkunjung lagi untuk menlihat keadaan Naruto" jelas Itachi.

"Hm… begitu ya…" tanggap Fugaku

.

.

Disebuah ruangan, di samping sebuah ranjang berukuran king size, terlihat seorang pemuda dengan surai raven yang tengah duduk dengan wajah sendu. Selain pemuda tersebut di atas tempat tidur tersebut terbaring seorang pemuda manis dengan surai pirang cerah. Pemuda tersebut terlihat sangat damai dalam tidurnya, berbanding terbalik dengan sang raven yang menungguinya, jelas terlihat gurat kekhawatiran di wajahnya yang bisanya datar itu.

"Naru, sampai kapan kau akan seperti ini?" tanya Sasuke pada sosok yang kini tengah terbaring itu. Sosok seorang pemuda pirang yang telah berhasil menjeratnya dalam cinta. Sosok yang sudah dua bulan ini belum juga sadarkan diri. Dan selama itu juga Sasuke tidak beranjak dari sisi Naruto. Ia bahkan tidak menanggapi orang-orang yang menasehatinya untuk istirahat sejenak, ia tidak ingin melewati satu detik pun tanpa Naruto di sisinya.

'Flashback'

"Aku, bisa menghidupkan Naruto kembali!" ujar Gaara yang sukses menghentikan langkah Sasuke.

"Jangan bercanda Sabaku, itu tidak mungkin" kata Sasuke.

"Kau lupa siapa aku, Sasuke?" kata Gaara mengngingatkan.

Sabaku no Gaara, seorang iblis penghuni dunia bawah yang merupakan keturunan terakhir dari keluarga Sabaku. Klan Sabaku dahulunya sangat suka mengembangkan jurus-jurus terlarang yang terkadang menggunakan iblis dari klan lain sebagai bahan uji coba jurus mereka. Oleh karena itu raja memutuskan untuk melenyapkan klan tersebut dan sepertinya, Gaara berhasil selamat dari kejadian tersebut.

Sasuke perlahan menurunkan tubuh Naruto dalam gendongannya. Meletakkannya dengan hati-hati. Perlahan Gaara mulai mendekati tubuh Naruto. Ia sendiri kurang yakin dengan hasilnya. Apakah ia akan berhasil menghidupkan Naruto kembali atau tidak. Jurus terlarang yang tidak pernah dipraktekkannya karena mempunyai resiko tinggi di mana ia juga bisa kehilangan nyawanya.

"Bisa kau membantuku Sasuke? aku tidak punya cukup cakra untuk menarik Naruto kembali" pinta Gaara yang tentu saja disambut anggukan Sasuke.

Gaara membuat beberapa segel dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas dada Naruto diikuti Sasuke yang ikut mengalirkan cakranya seperti apa yang diinstruksikan Gaara padanya.

"Kumohon Naru…" lirih Sasuke.

Naruto's pov

Dimana ini? Kenapa gelap sekali…

"Kumohon Naru…"

Siapa…? Dimana ini? Apa aku sudah mati?

Sasuke… apa kau baik-baik saja Suke...? Ku harap kau baik-baik saja…

"Naru… Naruto!" suara itu… hah bahkan ketika sudah matipun suaramu masih terdengar Suke….

Naruto's pov end

DEG!

DEG!

DEG!

Perlahan detak jantung mulai terdengar, Sasuke terlihat bahagia mengetahui hal tersebut, itu artinya ia masih bisa besama orang yang ia cintai.

'Sabaku memang hebat' pikirnya.

Sekilas Sasuke memandangi Gaara, dapat ia lihat kalau Gaara terlihat sangat pucat, nafasnya terengah. Sasuke segera mengaktifkan Sharingannya.

"I..ini…"

"Cukup! Hentikan Gaara!" kata Sasuke tiba-tiba.

"Tidak, Naruto… masih belum mem…buka matanya." Lirih Gaara.

"Hentikan!" bentak Sasuke sembari mendorong Gaara hingga mengakibatkan jurusnya terlepas.

"Apa yang kau lakukan Sasuke" pekik Gaara.

"Hentikan, apa kau tidak mengerti makna kata itu Sabaku?!" teriak Sasuke.

"Kau yang tidak mengerti… padahal tinggal sedikit lagi!" marah Gaara.

"Ya… tinggal sedikit lagi nyawamu ikut melayang, bodoh! Aku melakukan ini bukan demi kau! Ini demi Naru!"

"Kau pikir bagaimana perasaan Naruto begitu tahu bahwa kau menyelamatkannya dengan diganti nyawamu sendiri hah!" maki Sasuke. ia benar-benar heran, apa yang ada di otak pemuda Sabaku ini, ia memang bahagia kalau Naruto bisa hidup kembali tapi tidak dengan cara seperti ini.

"Pikirkan itu Sabaku! Jangan bertindak bodoh!" lanjut Sasuke yang membuat Gaara terdiam. Dalam pikirannya Gaara membenarkan apa yang dikatakan Sasuke. Naruto tidak akan bahagia jika ia melakukan hal tersebut walaupun ia sudah sering menyakitinya. Tapi, Naruto belum juga membuka matanya. Yah… walaupun saat ini Naruto sudah bisa dinyatakan hidup kembali, tapi kapan ia membuka matanya tidak ada yang tahu.

"Tenang saja, Naruto hanya kelelahan, sebentar lagi ia pasti membuka matanya" lirih Sasuke seraya mulai mengangkat tubuh Naruto dan menggendongnya ke kamarnya.

'Flashback end'

"Apa kau tidak ingin menemui ku lagi Naru?" lirih Sasuke.

Sasuke benar-benar dilanda keputus asaan. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi selain menunggu. Menunggu kapan sang pujaan hati memperlihatkan manik biru yang seperti langit itu.

"Ngh…" sebuah lenguhan pelan terdengar dari sosok yang saat ini tengah terbaring di atas tempat tidur. Sasuke langsung berdiri dan melihat sang kekasih yang masih memutup matanya. Memastikan apa yang didengarnya bukan sebuah kesalahan.

"Suke…" Kata suara tersebut lagi yang membuat Sasuke bersorak gembira – tentunya dalam hati. Perlahan pemuda dengan surai pirang tersebut mulai memperlihatkan manik sapphire yang selama ini disembunyikannya.

"Naruto" kata Sasuke yang langsung menghambur kea rah Naruto dan memeluknya erat.

"Jangan pernah meninggalkanku lagi, Naru…." bisik Sasuke sembari mempererat pelukannya.

"Hm…." Jawab Naruto.

"Aku senang kau baik-baik saja, Suke." kata Naruto.

"Tentu saja aku akan baik-baik saja, kau pikir aku ini siapa?! Kau saja yang bodoh!" Kata Sasuke yang sukses membuat perempatan indah di jidat Naruto.

"TEME!"

"Aku mencintaimu Naru." bisik Sasuke sembari mendekatkan wajahnya pada Naruto dan mengecup ringan bibir sang pemuda pirang.

"Aku juga, Suke." Kata Naruto dan langsung mengecup balik bibir Sasuke.

"Wah wah kalau mau bermesraan seperti itu jangan lupa kunci pintunya." Kata Itachi yang tiba-tiba saja ada di sana.

"Keluar kau baka aniki, jangan mengganggu!" bentak Sasuke yang langsung melempari itachi dengan bantal.

"Senang kau sudah sadar Naru" ucap Itachi sembari melangkah keluar, tidak ingin dihadiahi lemparan bantal lagi oleh sang otouto tercinta.

"Hm… Jangan terlalu rebut ya." Peringat Itachi pada keduanya

"Kuso! Pergi sana!" bentak Sasuke yang mengerti apa yang diucapkan Itachi sedangkan naruto hanya bengong tidak mengerti (dobe sih… di tabok Naru ).

"Dobe, kau harus dihukum karena membiarkanku menunggu terlalu lama." Kata Sasuke dengan seringai mesumnya.

"Teme MESUM!" teriak Naruto.

~END~

Gomenne minna~~~(*sujud-sujud) hehe maaf lama updatenya… maklum terserang virus malas apalagi hampir mati kehabisan ide… akhirnya selesai juga fic gaje ini….. BANZAI!

Hehe makasi buat reviewnya… ^^

Hontou ni gomennasai and ARIGATOOOOOOOO