Disclaimer : © Masashi Kishimoto

Inspirated manga Boyfriend © Daisy Yamada.

Warning : Shounen-ai, Yaoi, OOC banget, gaje, abal, alur gajelas, dll.

Pair : SasuNaru

Genre : General, Friendship, Romance.

Rate : T

.

.

.


Chapter 1


"Haaah,"

Pemuda pirang bernama Uzumaki Naruto menghela nafas berat.

Alasannya? Hari ini dia baru saja pindah ke sekolah baru. Jadi, harus bertemu dengan guru baru dan teman-teman baru yang sama sekali tidak dikenal.

'Mudah-mudahan saja sekolah yang ini lebih baik,' kira-kira kalimat itulah yang selalu ada dipikiran Naruto mengingat dia berhenti sekolah karena sering ditindas teman-temannya di sekolah yang dulu.

Beberapa menit kemudian, Naruto memasuki gerbang SMA Konoha. Setelah masuk, pemuda bermata biru itu langsung disuguhkan dengan keramaian yang amat sangat. Kelihatannya, sekolah ini sedang menerima pendaftaran murid kelas 1.

Murid-murid kelas 1 sedang berdesakan untuk melihat papan pengumuman. Karena Naruto murid pindahan kelas 2 SMA, jadi dia tidak perlu melihat papan pengumuman seperti murid kelas 1 yang lain.

Dia melewati segerombolan anak kelas 1 dan kembali melanjutkan acara berjalannya.

Tiba-tiba saja seorang murid kelas 1 yang baru melihat papan pengumuman itu menghampiri Naruto. Dia anak laki-laki bernama Sora. Naruto tau itu, karena tidak sengaja melihat name tag yang dia pakai.

"Hai, kau anak kelas 1 juga, kan? Kau masuk kelas 1 berapa? Kalau mau kita bisa bareng," kata anak bernama Sora itu.

'Karena seragamku baru, jadi dikira anak kelas 1,' batin Naruto.

Naruto terus saja diam tanpa bersuara. Sora malah menatap Naruto dengan tajam dan itu membuat Naruto sedikit gugup.

"Eh, ng–nggak bisa! Aku baru ingat ada barang yang ketinggalan!" teriak Naruto lalu berlari sekencang-kencangnya.

Sora yang ditinggal lari Naruto cuma bisa menatapnya dengan pandangan heran. "Dia kenapa sih?"

...

Naruto terus saja berlari tanpa tau tujuannya. Sambil berlari, dia membatin 'Kalau aku bilang aku murid pindahan kelas 2, pasti dia akan tanya macam-macam soal sekolah lamaku. Tidak ada boleh tau tentangku di sekolah yang dulu!'

Saat dikira sudah cukup jauh dari anak tadi, Naruto menghentikan larinya sambil ngos-ngosan. "Haah...haah. Kelihatannya dia sudah ja–Tunggu! INI DIMANA?!" teriaknya.

Naruto baru sadar tentang posisinya sekarang. Gawat amat. Sama sekali nggak tau ini jalan apa.

Walaupun Naruto tersesat, tapi dia tetap tidak menyerah menemukan jalan ke sekolahnya.
Dia terus celingak-celinguk mencari sekolahnya. Ketika dia melihat ke atas, dia menemukan sekolahnya! Tapi ada di balik bukit yang sama sekali tidak tinggi.

'Mampus, deh! Masa musti manjat bukit? Mendingan putar jalan, tapi kalau putar jalan, pasti lama. Gimana kalau telat masuk kelas? Baru masuk hari pertama, masa telat?' pikir Naruto, bingung.

'Yosh, sepertinya tidak ada jalan lain!' pikirnya lagi.

Pemuda berkulit tan itu akhirnya memutuskan untuk memanjat bukit. Naruto terus berusaha memanjat bukit itu walaupun tangan dan kakinya sudah lecet-lecet.

15 menit kemudian, finally Naruto berhasil memanjat bukit itu.

"Akhirnya sampai juga!" teriaknya kegirangan.

"Fiuh... capek," karena kelelahan, Naruto tanpa sadar tertidur di bawah pohon yang ada di bukit belakang sekolah.

...

#Someone Pov

Aku melangkahkan kakiku ke dekat bukit belakang sekolah. Tempat yang biasa kudatangi untuk menghindari serbuan dari cewek-cewek yang mengecap dirinya sebagai fansku. 'Memangnya aku artis apa? Persetan dengan cewek-cewek gila itu!'

Langkahku terhenti saat aku menemukan seorang anak berambut pirang yang sedang tidur telentang di dekat pohon.

'Walaupun aku belum pernah melihatnya, kelihatannya anak ini satu sekolah denganku. Ngapain juga dia di sini? Pasti bolos. Kubangunkan saja, deh.' kataku dalam hati.

Kududukan badanku di sebelahnya dan–

POK! POK!

"Oi, bangun, bangun," aku menepuk-nepuk pipinya -yang ternyata kenyal- dengan kedua tanganku.

Bocah pirang itu kemudian bangun lalu mengerjap-ngerjapkan matanya.

Aku tertegun sejenak saat melihat matanya yang sebiru langit.

"Cantik," gumamku tanpa sadar.

Anak itu membetulkan posisinya menjadi duduk bersenderan di pohon dan menggosok-gosok matanya. "Hoahemm... ngantuk,"

Aku langsung berdiri karena menyadari dia sudah bangun sepenuhnya.

#End of Someone Pov

...

Naruto terdiam sesaat, sebelum menyadari kalau…

'Gawat, aku ketiduran!' batinnya.

"Akhirnya bangun juga, dasar tukang bolos," suara baritone itu membuat Naruto menoleh marah ke sang empunya suara.

"Apa tadi kau bilang? Siapa yang tukang bolos?"

"Kau,"

"Aku nggak membolos, tau! Dasar pantat ayam!"

"Hn. Dobe," balas pemuda pantat ayam itu, mengambil langkah pergi.

'Sepertinya si pantat ayam itu satu sekolah denganku. Kalau begitu, berarti dia tau jalan ke kelasku dong,' pikir Naruto.

"Tung─tunggu dulu!" Naruto menarik baju belakang pemuda menyebalkan tadi. Pemuda tampan berambut raven itu merasa risih dengan tindakan Naruto.

"Apa?" tanyanya, dingin tanpa menoleh ke belakang.

"Aku murid pindahan baru kelas 2-B. Tolong tunjukkan jalan ke kelas baruku, ya." pinta Naruto.

Pemuda berambut raven memutar badannya ke belakang dan menatap mata shappire Naruto sebentar.

"Bukan urusanku," cuma kata-kata itu yang keluar dari mulutnya. Sang pemuda tampan kembali berjalan meninggalkan Naruto.

Narutopun mengejarnya dari belakang. "Antarkan aku!"

"Sudah kubilang itu bukan urusanku," jawabnya lagi.

"Uhh... tolonglah!" bocah pirang akhirnya memohon juga.

Pemuda tampan menghentikan langkah kakinya. Tampaknya dia sedikit tidak tega pada si pirang.

Hening sejenak dan...

"2-B? Ikuti saja aku," itu kata-kata yang ditunggu Naruto dari tadi. Wajah Naruto berbinar karena senang "Iya, Tuan tampan!"

Sambil berjalan, pemuda raven itu tersenyum tipis karena nama panggilan yang diberikan bocah pirang itu padanya.

...

[Lorong sekolah.]

Naruto berjalan sambil sesekali melirik pemuda di sampingnya. Pemuda tampan itu terlihat tenang dan tetap memasang tampang sok stoicnya tanpa mempedulikan Naruto.

Keduanya sama sekali diam tanpa suara. Suasana yang sunyi begini membuat Naruto sedikit canggung.

"Ngomong-ngomong namamu siapa, Tuan Tampan?" kata Naruto, untuk menghilangkan suasana canggung itu.

"Uchiha Sasuke,"

.

.

.


TBC!


Read and Review, please!