Place

Disclaimer: Fairy Tail © Hiro Mashima, story's © Resia's Resia

Rated: T

Genre: Romance

Warning: maybe OOC(s)

Chara(s): Zeref – Mavis Vermillion

-x-x-x-

Enjoy

-x-x-x-

Suara langkah kaki ringan mengusik keheningan yang diiringi hembusan angin pelan di tengah pulau Tenrou siang itu. Zeref tidak perlu repot-repot terbangun dan duduk sambil mencoba memperingati orang yang datang itu. Sebelah tangannya menghalangi sinar matahari yang terik. Langkah kaki yang ia dengar berhenti tepat di sisinya.

"Kau kembali?"

"...Iya..." disertai sebuah anggukan.

Mavis duduk di sebelahnya sambil menatap air yang mengalir di sungai kecil di hadapan mereka. Ia melirik Zeref yang masih berbaring di atas rerumputan. Rambut hitamnya bergerak-gerak saat angin berhembus.

"Apa aku terlalu berlebihan mengharapkannya?"

Master pertama Fairy Tail itu memiringkan kepalanya sambil menyandarkan tubuhnya yang berpendar pucat ke sebuah batang pohon apel. Ia menarik rambut pirang bergelombangnya ke samping. Lalu menghela napas pelan.

"Tidak juga."

"Lalu kenapa waktunya belum datang juga, Mavis?"

Zeref bangun dari posisinya dan enggan menatap Mavis. Dua ekor rusa yang sedang minum memang lebih menarik untuk diperhatikan. Mavis masih terdiam menatap Zeref dengan mata hijaunya.

"Hey, Mavis. Aku ingin bertanya..." ia lagi-lagi memiringkan kepalanya ke sisi lain, saat Zeref tiba-tiba memutar badannya dan menatap Mavis dengan serius.

"Kenapa kau tetap memakai tubuh astral itu? Tidak bisa ganti yang lain?" yang ditanya tiba-tiba menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Dan tanpa disadari ia menahan tawa.

"Kenapa? Aku ingin tahu bagaimana..."

"Saat aku masih hidup?"

Anggukan.

"Kau tidak akan bilang kau lupa 'kan, Vermilion?" Zeref mengambil sebuah apel yang ada di tangan Mavis.

"Tidak mungkin tidak. Jarang sekali kau memanggilku dengan nama itu, Zeref..."

Zeref menjawabnya dengan gerakan di bahunya. Ia menatap sebuah apel merah yang ada di tangannya. Yang mulai membusuk saat ia menyentuhnya. Zeref menyodorkannya pada Mavis yang menatapnya dengan tidak mengerti.

"Lihat? Semua yang kusentuh akan berakhir seperti ini..." Zeref menunduk gusar sambil menyingkirkan sisa apel yang berserakan.

Sisi baju Mavis bergesekan dengan bumi saat ia bergerak mendekati Zeref. Ia menarik sebelah tangan laki-laki itu dan mengajaknya berdiri. Sebuah senyum terlihat di sepasang manik hitam Zeref.

"Lihat? Tidak semua yang kau sentuh akan berakhir seperti itu..." Zeref tertegun sesaat lalu menundukkan kepalanya. Tersenyum kecil sambil mendongak kembali.

"Benar juga..."

Matahari bergerak ke arah Barat perlahan saat Zeref menyadari Mavis kembali menjadi sedikit transparan. Segaris senyum masih ada di wajah Mavis saat badannya mulai menghilang mulai dari bawah.

"Alasanmu kembali ke tempat ini adalah?" Mavis bertanya.

"Karena tidak ada tempat lain lagi, mungkin? Karena sulit mendapatkan seseorang yang bisa bertahan dariku..."

"Kalau begitu, teruslah kembali ke sini..."

Sebuah anggukan.

"Karena di sini mungkin satu-satunya tempat aku bisa kembali..."

Dan sepasang senyuman.

-x-x-x-

Fin

-x-x-x-

(Word Count: 500 words)

(Listen to: Road to Nowhere – Bullet for My Valentine)

Yosh! Resia's Resia mampir ke sini~ (akhirnya)

Asalnya mau buat LaxusLisanna atau GrayJuvia, tapi ternyata pair ini somehow menarik perhatian daku. X3

Karena dua orang ini baru muncul akhir-akhir ini, jadi karakternya masih belum kebaca sih. Soalnya daku cuma ngikut anime-nya sih. `+`

Mind to gimme review(s), milord and milady? :3