Minho menajamkan pengelihatannya, sulit sekali karena pemuda itu terhadang tubuh besar Siwon. Tapi kalau tidak salah, mungkinkah itu teman sekelasnya yang terkenal aneh?

—Cho Kyuhyun?

Oh, ia pasti salah lihat. Maka pun mengerjab-erjabkan matanya. Mungkin saja ia berhalusinasi. Tapi semuanya masih sama. Masih tetap Siwon dan Kyuhyun yang berciuman.

"Apa sebenarnya hubungan mereka berdua?"

~.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:!08*80!:.:.:.:.:.:.: .:.:.:.:.:.:.:.:.~

It's Hard

Part 8

Author: Cho Eun Hye / LKyuLala

Main Cast: Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Lee Donghae

Main Pair: WonKyu! HaeKyu!

Genre: Romance

Rating: T

Desclaimer: Siwon and Donghae belong to Kyuhyun. Kyuhyun belongs to me! :p Oh no! Kyuhyun belongs to Siwon and Donghae. :D

A/N: Finally, I can update this suck fiction. Sorry for very long and bad update. Aaahhh... I'm really sorry. So, read and review, please...

~.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:!08*80!:.:.:.:.:.:.: .:.:.:.:.:.:.:.:.~

Mata berair, wajah pucat, perut mual, keringat dingin, dan banyak lagi. Demi Tuhan, sepertinya Siwon tahu kalau Kyuhyun sengaja menjahilinya. Kyuhyun sengaja mengajaknya menaiki arena-arena mengerikan. Sudah 6 arena terlewati. Siwon angkat tangan. Lemas sekali rasanya. Sementara Kyuhyun masih bisa berceloteh dengan riang, ia justru ingin pingsan saat itu juga.

"Kau baik-baik saja?" tanya Kyuhyun

Siwon tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana dengan duduk di bangku sana? Kau tampak sangat lelah, hyung."

Maka Kyuhyun pun membimbing Siwon menuju bangku yang dimaksud. Ia mendudukkan kekasihnya yang tampak sudah kepayahan.

"Aku akan pergi mencarikan minum dulu." Ujar Kyuhyun

Tidak. Siwon tidak membiarkan Kyuhyun berkeliaran sendiri. Maka ia pun mengcekal tangan Kyuhyun agar tidak pergi ke manapun.

"Aku malas mencarimu kalau sampai kau tersesat."

Dari kalimatnya, Kyuhyun sebenarnya tahu kalau Siwon mengkhawatirkannya. Hanya saja, gengsi pemuda itu besar sekali. Tak mungkin Siwon mengakuinya begitu saja secara eksplisit. Maka yang bisa Kyuhyun lakukan saat ini hanyalah mengangguk dan menarik dirinya untuk ikut duduk di samping Siwon.

PLUK

Siwon menjatuhkan kepalanya di bahu Kyuhyun, "Lelah sekali. Aku tahu kau menjahiliku, Tuan Cho." Tukas Siwon

Kyuhyun terkekeh, "Kau mengenalku dengan sangat baik, hyung!"

"Karena kenakalanmu, kau harus dihukum..." gumam Siwon sembari menarik kembali kepalanya.

"Di hukum?" tanya Kyuhyun meyakinkan.

Anggukan kecil menyertai pertanyaan Kyuhyun. "Di hukum, yang seperti ini..."

Siwon mendekatkan wajahnya ke wajah Kyuhyun dan memerangkap pemuda di depannya dalam sebuah ciuman manis. Bibir keduanya hanya menempel sebelum akhirnya Siwon ambil bagian untuk melumat bibir bawah Kyuhyun dan menyesapnya. Sementara Kyuhyun yang awalnya terkejut, kini sudah bisa mengikuti alur permainan Siwon.

Tangan keduanya berada di saku masing-masing. Takut jikalau mereka terlalu larut dalam ciuman kalau mereka tak menahan tangan keduanya.

Senyum tercetak manis di bibir keduanya begitu bibir mereka terlepas. Ibu jari Siwon sempat mengusap bibir Kyuhyun yang membengkak dari sisa ciuman mereka.

"Mendadak aku ingin pulang dan bermesraan saja denganmu di apartemen. Bagaimana?"

.:Cho Eunhye:.

Baru setengah jam yang lalu Siwon pulang ke rumahnya. Orang tuanya tidak ada di rumah. Ah, itu sudah biasa. Tak peduli ini hari libur, ketidak beradaan orang tuanya di rumah bukan hal yang aneh.

Usai mandi, Siwon lebih memilih untuk tiduran saja di kasurnya. Rasanya lelah sekali. jalan-jalan bersama Kyuhyun, dan berakhir dengan dirinya yang mual. Alhasil, ia lebih memilih untuk melanjutkan kencannya dengan Kyuhyun di apartemen pemuda itu, sembari menonton film.

Film action.

Terdengar aneh mungkin bagi orang yang sedang dalam konteks kencan. Karena bagaimanapun, kebanyakan orang akan memilih film bergenre romantis, atau horor saat mereka berkencan.

Dan uh, keduanya fine akan hal itu, karena memang keduanya lebih gemar menonton film action ketimbang melow atau horor. Walau tidak bisa dipungkiri, Siwon lebih condong ke horor. Yah, kalian tahu maksudnya, dia dapat keuntungan lebih dari itu.

Siwon mengerang pelan ketika mendengar pintu kamarnya diketuk. Jadi mau tak mau ia harus memaksa tubuhnya untuk bangkit dan membukakan kunci.

"Wae?" tanya Siwon begitu ia mendapati Minho sudah bersedeku di depan kamarnya.

"Well, bisa kau jelaskan ini, Mr. Choi?" tukas Minho sembari menyodorkan handphonenya.

.:Cho Eunhye:.

Baru saja Kyuhyun mandi. Rambutnya masih basah, dan butiran-butiran air masih menetes dari rambutnya. Lantas ia pun meraih kembali handuk untuk mengeringkan rambutnya. Ia mengusuk helaian-helaian rambutnya yang basah.

Tak lama kemudian, ia mendengar bel apartemennya berbunyi. Dengan penasaran ia pun melangkahkan kakinya sembari menyampirkan handuk ke bahunya. Paling-paling Zhoumi, pikirnya.

KLEK!

"Annyeong, Kyuhyun-ah?"

"Donghae sunbae..." gumam Kyuhyun ketika mendapati Donghae berdiri di depan pintu apartemennya, "Ada apa?"

Donghae menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal sembari menyunggingkan senyum ganjil, "Main?" ujarnya tak yakin sembari menunjukkan kantong plastik putih besar yang penuh.

Mata Kyuhyun membulat. Ia pun minggir dan mempersilahkan Donghae masuk ke apartemennya.

"Aku baru saja mandi." Tukas Kyuhyun

"Oh ya? Pantas saja rambutmu basah."

Kyuhyun tersenyum tipis mempersilahkan Donghae duduk. Maka tak lama kemudian Donghae pun membongkar isi plastik yang sedari tadi ditentengnya. Ada susu, beberapa makanan kecil, dan soda.

"Harusnya kau tak perlu repot-repot membawakan ini semua." Gumam Kyuhyun tak enak hati.

"Tidak apa. Lagi pula aku juga sedang pengen ngemil." Jawab Donghae sembari membuka salah satu bungkus makanan kecil. "Ah ya! Aku bawa kaset film. Mau nonton?"

"Bukan ide buruk!" timpal Kyuhyun sembari menerima kaset dari Donghae dan beranjak untuk menyetelnya.

"Itu film action. Kudengar kau cukup suka dengan film action. Jadi aku membawakan satu film terbaru."

"Ah, begitu?" Kyuhyun pun mendudukkan diri kembali di samping Donghae dan meraih sebungkus makanan kecil.

"Ah ya, apa aku mengganggumu? Kau punya tugas sekolah?"

Kyuhyun menggeleng singkat. Ia memang sedang free malam ini.

"Baguslah kalau begitu."

.:Cho Eunhye:.

Minho masih berdiri mengetuk-etukkan kakinya di lantai. Tangannya terlipat di dada, tanda ia tak sabar mendengar penjelasan dari Siwon.

"Berikan aku penjelasan, Choi Siwon."

Siwon memutar bola matanya, "Dramatis. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan orang itu. Hell, bukankah kau lihat dengan mata kepalamu sendiri kalau aku menolaknya?"

Minho masih terdiam di tempatnya. Tak mengeluarkan sepatah katapun. Mungkin saja Siwon akan melanjutkan perkataannya.

"Lagi pula, untuk apa aku berkencan dengan lelaki? I'm totally normal. Kau hanya salah lihat. Bisa saja si Tolol itu pergi dengan lelaki lain yang kebetulan mirip denganku?"

Tebakan Minho benar. Siwon memang akan melanjutkan ucapannya.

Tapi mendengar argumen Siwon, Minho rasa Siwon ada benarnya. Bisa jadi ia Cuma salah lihat. Lagipula, Minho tahu benar Siwon memang normal. Ia bahkan masih berkencan dengan gadis-gadis di sekolahnya sampai saat ini. Menjalin hubungan dengan gadis-gadis di luar sana juga masih Siwon lakoni. Bahkan membawa beberapanya ke rumah. Mengingat itu, Minho jadi sangsi sendiri dengan penglihatannya.

"Well, aku mau tidur. Pulanglah. Aku mengantuk!" tukas Siwon. Lebih mirip dengan mengusir?

Minho mendenguskan napasnya keras, "Ck!"

Tapi bisa jadi juga Siwon bohong...

.:Cho Eunhye:.

SRASSHH

Kyuhyun membasuh wajahnya begitu pula rambutnya. Sudah biasa. Siapa lagi kalau bukan ulah teman-temannya. Kali ini mereka melempar Kyuhyun dengan sebuah telur. Bukan telur busuk, syukurlah. Tapi tetap saja, biar bukan telur busuk, tetap meninggalkan bau amis.

Sembari mengelap wajahnya yang basah, Kyuhyun sedikit bersenandung. Well, Kyuhyun memang sedikit menyukai musik. Dan ia pikir, suaranya tak terlalu buruk juga. Paling tidak, untuk dirinya sendiri. Karena memang tak ada orang lain selain dirinya yang ada di kamar mandi itu.

Tapi dugaannya salah, karena Minho sudah sedari tadi berdiri sembari bersandar pada pintu. Menatapnya tajam, seolah ingin menelannya bulat-bulat. Dengan langkah santai, Minho menghampiri Kyuhyun dan membalikkan bahu pemuda itu.

Kyuhyun sempat terkejut ketika tubuhnya dipaksa berbalik dengan kasar. Dan Minho, langsung menjepitnya diantara tubuh Minho dan wastafel.

"M-mau apa kau?!" tanya Kyuhyun was-was. Namun nada suaranya ia buat sesantai mungkin. Menghilangkan kesan bahwa ia sedang merasa takut pada ketua kelasnya yang biasanya cuek, bahkan terlalu cuek untuk ukuran seorang kapten kelas.

"Katakan padaku, ada hubungan apa kau dengan Siwon, huh?"

Kyuhyun berani bersumpah, ia benar-benar takut. Ketua kelasnya tampak puluhan kali lebih menakutkan dari biasanya. Matanya berkilat sarat rasa tanya. Namun tetap tampak mengerikan di mata Kyuhyun.

"Su-sudah kubilang. A-aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya." Jawab Kyuhyun gugup

Minho memutar bola matanya dan mendecak sebal. Sepertinya keduanya memang sudah bersekongkol. Atau mungkin tidak. Entahlah...

"Benarkah? Lalu apa bisa kau menjelaskan tentang gambar ini?" ujar Minho sembari menunjukkan gambar melalui handphonenya. Gambar dua orang berciuman.

Seketika tubuh Kyuhyun menegang. Bagaimana bisa?

'Ceroboh sekali..' batin Kyuhyun miris.

Otaknya berputar cepat, mencari-cari jawaban yang tepat atas pertanyaan yang Minho lontarkan.

"Itu..."

"Itu?"

'Mati kau, Cho Kyuhyun!' batin Kyuhyun nelangsa.

"Kau, kau salah lihat. I-itu bukan Siwon!" jawab Kyuhyun cepat, 'Fiuhh, akhirnya..'

"Kalau bukan Siwon, lalu siapa?" tanya Minho lagi.

"Itu aku!" jawab seseorang.

Baik Kyuhyun maupun Minho, keduanya menoleh ke arah sumber suara. Memastikan suara siapa yang datang menyahut dengan tiba-tiba.

'Tepat!' seru Kyuhyun dalam hati.

.:Cho Eunhye:.

"Sekali lagi, terimakasih, hyung! Huh, kau memang penyelamatku!" ujar Kyuhyun sembari menepuk-nepuk bahu Donghae.

Donghae tersenyum. Tangannya tergerak untuk mengusuk helaian-helaian rambut Kyuhyun. "Tidak masalah. Katakan kalau kau butuh bantuan."

"Eum!" Kyuhyun mengangguk cepat.

"Uh, kau bau!" seru Donghae seraya menutup hidungnya.

"Huh? Benarkah?!" seru Kyuhyun cepat. Dirinya langsung gelagapan mengendus aroma tubuhnya sendiri. Dan setelah itu, bibirnya merengut, "Kau benar."

Senyum simpul terlukis di bibir Donghae. Tak butuh waktu lama hingga akhirnya Donghae memutuskan untuk merangkul Kyuhyun erat-erat.

"Karena aku wangi, mungkin saja aroma bajuku nanti menempel di bajumu?" tukas Donghae. Masih dengan kerlingan nakal yang tak kunjung lepas dari wajahnya.

Napas Kyuhyun tercekat. Tentu saja ia terkejut. Bagaimana bisa Donghae bertindak sebegini memalukan? Bukan memalukan dirinya, tapi Donghae. Ini akan merusak image Donghae sebagai senior pupuler, pikir Kyuhyun.

Masih belum lepas dari keterkejutannya, ia dikejutkan lagi karena berpapasan dengan Siwon yang berjalan tepat di depannya. Gadis bermata sipit, berambut panjang bergelayut menggandeng lengan Siwon.

Segalanya kini terasa berjalan begitu lambat. Dunia Kyuhyun terasa begitu lambat, sangat lambat. Dadanya sesak dan sakit sekali. Hampir-hampir ia tak bernapas saat itu juga. Lututnya pun terasa sangat lemas.

Tanpa memerdulikan Kyuhyun atau Donghae, Siwon berjalan melewati keduanya. Berjalan melewati bahu Donghae,

Tidak pernah memperdulikannya, memintanya untuk menyembunyikan hubungan mereka, dan semua hal-hal bohong yang Kyuhyun lakukan, terasa semakin menyakitinya. Dan kini Siwon malah menggandeng orang lain dengan mesra? Ia merasa sungguh, ini sudah keterlaluan. Kyuhyun pikir, begitu Siwon dan dirinya resmi berpacaran, Siwon akan menghilangkan kebiasaannya untuk gonta-ganti teman kencan. Tapi nyatanya?

TAP!

Kyuhyun terkejut karena tiba-tiba Donghae menghentikan langkahnya. Makin terkejut lagi ketika ia mendapati Donghae mencengkal tangan Siwon sembari tersenyum sinis, dan mencondongkan dirinya kebelakang.

"Wow, teman kencanmu hari ini manis juga." Seloroh Donghae. Senyum nakalnya tak urung ia persembahkan pada gadis di samping Siwon.

Siwon menepis tangan Donghae dengan kasar dan tersenyum sinis, "Itu bukan urusanmu." Jawab Siwon dengan nada datar.

"Haha! Calm down, boy!" seru Donghae sembari menepuk bahu Siwon, "Yah, semoga kau beruntung hari ini!"

Dengusan napas keras terdengar, diikuti dengan derap langkah sepatu.

"Ayo kuantar ke kelasmu!" seru Donghae. Masih tak mau melepaskan rangkulannya pada Kyuhyun.

Satu di benak Kyuhyun, bagi Siwon, ia itu apa?

.:Cho Eunhye:.

Kyuhyun melepaskan rangkulan tangan Donghae begitu mereka sampai di ujung koridor kelasnya.

"Sampai di sini saja." Ujar Kyuhyun

"Eh? Tidak mau diantar sampai kelas?"

Kepala Kyuhyun menggeleng lucu. Sembari mengulas senyum tipis di bibirnya, ia membungkuk pamit, "Terimakasih banyak."

Bukannya tidak mau, bukannya tidak suka. Tapi Kyuhyun masih sungkan. Bisa jadi Donghae menjadi olok-olok kalau sampai orang di kelasnya tahu kalau Donghae sang sunbae tampan bersedia mengantarkan Kyuhyun di itik buruk rupa sampai ke kelas. Yah, bisa jadi. Atau mungkin tidak?

"Ya! Bagaimana bisa kau jalan berangkulan dengan Donghae sunbae, eoh?"

"Dasar! Kasihan sekali Donghae sunbae, mau diperalat orang sepertimu!"

"Harusnya kau sadar diri, kau itu bukan apa-apa di sini!"

Semua cercaan-cercaan itu tak Kyuhyun anggap sedikitpun. Matanya masih lurus tertunduk, menatap lantai. Ia malas menanggapi ocehan-ocehan yang membuat telinganya makin panas.

"Ya! Kau tak punya telinga?!"

"Bagaimana bisa orang sepertimu hidup di sini, eoh? Dasar aneh!"

Benarkah? Kyuhyun sudah tahu jadinya akan seperti ini. Maka yang bisa ia lakukan hanyalah duduk di bangkunya sendiri, sembari berpura-pura tuli.

.:Cho Eunhye:.

Sore ini Kyuhyun pulang dengan tidak bersemangat. Ia bahkan sengaja tinggal di sekolah lebih lama. Entalah, rasanya ingin saja. Mengingat di apartemen dan di sekolah pun sama saja. Sama-sama sendirian. Yah, walaupun tidak jadi kalau Zhoumi sudah mengoceh di depan pintu apartemennya. Menceramahinya betapa joroknya ia, menceramahinya bagaimana ia jarang membuka jendela apartemennya, menceramahinya bagaimana kulitnya tampak begitu pucat tak sehat karena kurang sinar matahari.

Tapi itu dulu, yah, Zhoumi sudah mulai sibuk dengan dunianya sendiri. Ujian dan Henry. Beberapa waktu terakhir ini, Zhoumi mulai jarang main ke apartemennya. Dan ia sendiripun enggan untuk main dulu ke apartement Zhoumi. Entahalah, mungkin karena ia terlalu malas?

Langit mulai berubah kemerah-merahan. Matahari sudah hampir turun di sebelah Barat. Burung-burung mulai beterbangan pulang ke sarangnya. Namun masih banyak ia lihat orang berlarian dengan anjing-anjing mereka. Masih ada beberapa pasangan yang berkencan.

Kencan?

Ah ya, tiba-tiba Kyuhyun ingat dengan Siwon. Tiap teringat Siwon, dadanya langsung terasa ngilu. Yang benar saja, seharian ini ia habiskan untuk memikirkan Siwon. Sekeras apapun ia berusaha untuk mengalihkan pikirannya, toh pada akhirnya akan kembali berlabuh pada Siwon.

"Sebenarnya, bagimu aku ini apa?" gumam Kyuhyun lirih. Matanya lagi-lagi berkaca-kaca. Namun cepat-cepat ia menetralkan emosinya.

Entahlah, ia tak pernah membayangkan, mencintai seseorang sebegini sulitnya. Kalau saja yang Kyuhyun cintai bukan Siwon, mungkin segalanya akan terasa lebih mudah. Segalanya akan terasa menyenangkan, tak ada konflik yang membuatnya sampai sesak napas. Tak ada konflik yang membuatnya ingin menangis seharian.

Langkah Kyuhyun mendadak terhenti ketika ia mendapati seseorang tengah berdiri di depan pintu apartemennya. Udara di sore hari yang dingin ini membuat orang itu menyimpan kedua tangannya di mantel. Dari romannya, Kyuhyun tahu kalau orang itu sudah lama menunggu.

Begitu seseorang itu mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Kyuhyun, mendadak semuanya terasa kaku. Dunianya terasa berhenti. Tubuhnya menegang, dan ngilu kembali menyerang dadanya yang sesak.

Dia—

"Kyuhyun-ah..."

"Si-Siwon hyung"

—orang yang paling tak ingin Kyuhyun temui hari ini.

.

.

.

.

.:TBC:.

Ah, maaf untuk menganggurnya fic ini selama satu tahun lebih! Ada yang masih ingat? Hiks! Saya kehilangan feel buat ngelanjutin fic ini. Padahal masih jauh bangeeeettt... Tapi saya masih berusaha buat nyelesain fic ini biar nggak dicontinue. Mohon semangatnyaaa...

Terimakasih buat kalian yang selama ini baca dan review! Huhuhu~ Maaf nggak bisa nulis satu-satu! Tapi dibaca kok, beneraaan... :D

Maaf semalam saya lupa ngedit batasannya. Soalnya karakter yang saya pakai buat ngebatasin tiap scenenya nggak terbaca di FFn. Jadi gini deh.. :D :D Tapi ini udah diedit kok... ehehehe! Selamat menikmati kalau begitu...

Saya mau pamit karena buru-buru. Sekali lagi makasih yaa...

Then, mind to review?

With love,

Cho Eunhye