Part 2: Hello, I'm Kim Kibum

Behind The Kitchen

Warning : Yaoi, Shounen-ai, NC 21, Lemon, humor failed, typos, not real

Don't like Don't read

Don't Bash the couples

They're not mine, this plot is mine

Cast :

Kim Kibum

Choi Siwon

Kim Jaejoong

Jung Yunho

Ren

BaekHo

.

.

.

Sebelum dimulai, kita lihat hasil polling kemarin dari 52 comments yang masuk ke kantong author, hanya 31 comments yang sah…dari 31 comments itu yang bener dengan jawaban BaekHo dan Ren (2 namja di bar pada part.1) adalah 11 comments dan yang pertama kali "dieksekusi" adalah SiBum couple dengan perolehan suara 6 untuk SiBum, 2 untuk YunJae, 3 yang masih bingung.

Oke sesuai hasil maka, SiBum yang akan "dieksekusi" lebih dulu. Sebelum dibaca ingat ini NC 21, saya tidak menanggung dampak atau efeknya, kalau ga suka silahkan keluar dari FF saya. Kalau mau bash silahkan langsung PM saya. Saya tak meladeni bash di kotak review saya. Makasi. And at least Check it out.

.

.

.

Siang yang sangat sejuk melihat sekarang adalah musim semi jadi banyak orang yang sedang lalu-lalang di sekitar taman termasuk seorang namja yang tampak sibuk dengan dunianya. Namja manis itu duduk di sebuah kursi panjang dekat pohon rindang.

Tak henti-hentinya dia menghela napas, tangannya pun sibuk membolak-balik kertas yang bisa dikatakan mirip seperti koran. Ahh, tidak itu memang sebuah koran, entahlah. Dari sorot obsidian jernih-nya, dia mulai menilik satu per satu daftar, jika tak cocok maka dia akan mencoretnya. Eumh, tapi namja itu benar-benar tampak putus asa.

"Arrrrrghhhhh!" ucapnya kesal seraya menjambak rambut. Pandangan orang-orang disekitarnya pun langsung tertuju pada namja itu. Tapi, dia tak peduli toh orang-orang itu tidak tahu bagaimana beratnya dia mencari pekerjaan. Ya, mencari sebuah pekerjaan.

"Aishh, kukira hidup di Seoul itu mudah. Bisa gampang cari pekerjaan tapi ternyata…Hah."

Dia mengehela napas lagi. Ini sudah kesekian kalinya dia menghela napas.

"Kali ini bagaimana ya?" Dia bertanya pada angin yang berhembus. Segera namja manis itu merogoh sakunya dan melihat isi dompetnya. Dia menghela napas lagi.

"Hah, tinggal 2000 won. Bagaimana ini?"

Saking sibuknya dia bertanya pada angin, sang angin yang tampaknya mendengar keluhan sang namja langsung saja mengarahkan sebuah pamflet tepat ke wajah namja itu. Ya, karena dia terlalu sibuk dengan dunianya, tak sadar kalau pamflet itu menutup wajah manisnya.

"Arrrghhh, wajahku!" teriaknya histeris. Lagi-lagi, orang di sekitar taman itu menatap sang namja, aneh.

"Uaaahh, sialan! Ternyata se…Eh, ini apa?"

Dia pun membaca setiap kata yang tertulis di pamflet itu.

'DICARI NAMJA/YEOJA UNTUK MENJADI WAITER/WAITRESS DI RESTORAN XXX DI JALAN XXX'

'Yeayyy, kesempatan bagus. Semoga aku bisa diterima,' batinnya.

Dengan semangat tinggi, dia mulai menuju keran air di sekitar taman. Dia harus tampak fresh. Kali ini dia yakin diterima betapa tidak dia sudah melamar menjadi waiter di seluruh restoran dan kedai makan.

Hasilnya dia ditolak. Bukan karena dia tidak berpengalaman tapi errrghh karena mereka mengira dia itu yeoja transgender. Hah, ya bisa dibilang wajah manisnya itu sudah melebihi kadar seorang yeoja sekalipun.

.

.

.

Namja manis itu telah sampai di depan pintu restoran yang akan dikunjunginya. Bukannya masuk, dia malah mengagumi betapa mewahnya restoran dengan gaya Barat klasik itu.

"Wah, pasti gajinya besar kalau bisa kerja disini. Lihat! Arsitekturnya saja sudah mahal. Wow!" serunya tak sadar.

"He em! Maaf, tolong jangan menghalangi jalan," ujar seorang namja paruh baya menginterupsi.

Namja manis itu kaget, ditatapnya intens sang namja paruh baya yang mengenakan jas mewah, rambut klimis, bau parfum mahal yang menyengat dan terlihat aksesoris yang digunakan seperti arloji misalnya itu errgh mahal sekali.

"Ada apa kau melihatku seperti itu?"

Namja itu tersentak ketika sang namja paruh baya menegurnya.

"Ah, mianhae, Tuan," ucapnya sambil membungkukkan badannya dalam-dalam. Dia berpikir, kali ini dia harus bekerja di restoran ini. Bagaimana tidak, pengunjung restorannya saja sudah seperti itu. Setidaknya keputusannya meninggalkan kampung halamannya bukan sebuah kesalahan.

Tak mau buang-buang waktu, namja itu segera masuk ke dalam restoran. Dengan langkah percaya diri, dia mendekati salah satu meja yang terdapat tulisan "INFORMATION".

"Mianhae nona," sapanya.

Yeoja yang dipanggil nona itu malah sibuk dengan pekerjaannya mencatat. Entah mencatat apa. Merasa diuji kesabarannya, namja itu pun memanggil yeoja itu sekali lagi, namun dengan sedikit keras.

"Mianhae, nona!"

1 detik

2 detik

Tidak bergeming, namja itu menyipitkan matanya. Labelnya saja restoran mewah tapi pegawainya tuli semua.

"Mianhae, nona!"

Kali ini panggilan namja itu errgh bisa dibilang kencang. Terbukti beberapa pelanggan dan waiter yang sedang melayani tamu tampak menoleh ke arah dua orang yang sedang berusaha saling berkomunikasi itu. Namja itu sadar, wajahnya memerah. Belum bekerja saja sudah membuat masalah.

"Errgh, mianhae semuanya," ucapnya sambil membungkuk dalam-dalam.

"Ah! Maaf, Tuan. Saya tidak dengar," interupsi sebuah suara.

Namja itu pun menoleh ke asal suara yang diketahui adalah "receptionist tuli" tadi. Yeoja itu segera menanggalkan headset yang sedari tadi menyumpal lubang telinganya. Pantas saja dia tak dengar, headset berukuran cukup kecil tengah menyumpal telinganya.

Tak mau buang-buang kesempatan, namja itu segera menanyakan bagian HRD restoran itu.

"Mianhae nona, saya ingin melamar menjadi waiter disini. Apakah masih ada lowongan?"

"Eh? Jadi waiter?"

Yeoja itu pun mulai melirik namja itu, melihatnya dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Namja itu masih trauma dengan pertanyaan, "kamu itu yeoja, ya?". Ah, ini benar-benar gila. Jelas saja dia itu namja bahkan dadanya itu rata, sangat rata.

Dengan sedikit ragu, yeoja itu mulai melangkah keluar dari "singgasana"-nya.

"Ayo, ikut saya!"

Namja itu pun mengikuti sang yeoja untuk naik ke lantai 3 yang diketahui adalah kantor pengelolaan restoran itu.

"Masuklah, nanti saya beritahu bos."

"Ah, kamshamnida nona," ujarnya sambil membungkuk tanda hormat.

Namja itu menunggu di ruang tamu kantor tersebut. Belum ada tanda-tanda sang bos akan memasuki ruangan. Bahkan tak terdengar derap langkah yang akan menuju ruangan itu.

Namja itu merasa bosan. Bangun-duduk, duduk dan bangun lagi sudah dilakukannya berulang kali. Tiba-tiba terdengar derap langkah kaki yang terkesan buru-buru. Mungkin ini yang ditunggu namja itu.

KRIEETTT

Suara pintu dibuka dan namja itu langsung menoleh ke arah pintu masuk. Tampak sesosok namja tegap dengan wajah berlumuran tepung dan ada beberapa selai di pakaiannya.

Dia tampak seperti seorang chef, dengan jelas si namja manis dapat melihat nametag namja tampan nan tegap itu. Tertulis disana "CHOI SIWON" eh dia kah bos-nya?

"He em, duduklah…."

"Kim Kibum."

"Oh, ne! Silahkan duduk Kim Kibum-ssi. Saya dengar anda ingin melamar kerja menjadi…."

Lagi-lagi sang bos aka Choi Siwon menggantung kata-katanya. Sorot mata tajamnya pun memandang Kibum dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Dia sedang memastikan agar tak salah ucap tentang namja cantik di depannya.

"Waiter, sajangnim," ucap Kibum mantap.

"Ah, iya-iya," ujar Siwon menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Baiklah, saya tidak akan langsung menerima anda disini tapi saya akan melihat kerja anda selama seminggu, tenang saja anda tetap dapat bayaran per hari-nya."

"Benarkah, sajangnim?"

Siwon pun menganggukkan kepalanya.

"Jika anda mau, anda bisa mulai hari ini. Kebetulan banyak tamu restoran hari ini dan kami kekurangan tenaga pelayan."

"Tentu, tentu saja saya mau, sajangnim."

Saking bahagianya, Kibum langsung memeluk Siwon tanpa peduli bahwa namja yang dipeluknya adalah bos-nya sendiri. Sedangkan Siwon cengo dengan pelukan dadakan dari namja cantik itu, entah kenapa dia seperti bergetar dan jantungnya seperti memompa darah begitu cepat saat mencium aroma "mint" yang manis dari tubuh namja manis itu.

"Mianhae, sajangnim."

"Ahh, tidak apa-apa. Pergilah ke loker belakang untuk berganti pakaian dan harus cepat. Kita banyak pekerjaan hari ini," ujar Siwon yang masih berusaha menstabilkan detak jantungnya.

Segera saja Siwon meninggalkan tempat itu, sebelum dia mati di tempat karena mimisan atau sejenisnya.

Kibum yang masih tak percaya diterima di sebuah restoran mewah tampak komat kamit mengucapkan syukur. Akhirnya dia tersadar dari kesibukannya, dilihatnya sekeliling ruangan sudah tak ada siapa-siapa. Ah, Kim Kibum kita ternyata lupa menanyakan dimana lokernya.

.

.

.

Setelah meminta bantuan salah satu pegawai disana, Kibum akhirnya menemukan loker-nya dan dengan kecepatan dewa, dia berganti pakaian.

Sedikit mematut diri di depan cermin dan baru tersadar jika dia dalam "work time". Kibum memang cekatan dan telaten, hal ini terbukti dengan cepatnya dia melayani tamu bahkan tak satupun tamu yang ketinggalan.

Siwon yang mengamati Kibum dari arah dapur pastry, cukup puas dengan kerja keras Kibum dan tentu saja ada rasa penasaran dengan namja yang sudah membuatnya hampir "kolaps" di tempat.

"Namja yang menarik," gumamnya.

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, saatnya restoran ditutup. Beberapa pegawai tampak bersiap-siap untuk pulang. Sedangkan Kibum, entah karena dia terlalu rajin atau beberapa seniornya sengaja memanfaatkannya, ya sekarang dia sedang mengepel lantai restoran yang luas.

Tenang saja, Kim Kibum kita tidak sendiri. Sesosok namja yang bisa dikatakan tampan eh tidak dia itu cantik sekali ya Kibum bahkan sempat tercengang melihat namja itu. Wajahnya imut seperti yeoja.

"Hei!" panggil namja itu.

Kibum yang merasa dipanggil, segera menoleh ke arah asal suara.

"Memanggilku?" ucap Kibum menunjuk dirinya sendiri.

Namja atau yeoja, entahlah. Dia tersenyum manis pada Kibum dan mendekati Kibum.

"Hai, aku Choi Min Ki tapi kamu boleh panggil aku Ren."

'Ren? Bahkan namanya pun terdengar seperti yeoja.'

"Errr, begini…."

"Aku namja," ujar Ren sebelum Kibum salah paham. Dengan senyum lebar khas seorang Ren sempat membuat Kibum terkagum kagum. Tampan sekaligus cantik.

"Oh ya, aku Kim Kibum. Kau boleh memanggilku Kibum."

"Kibum? Hehehe, baiklah."

Mereka berdua pun saling mengobrol ringan namun, tetap pada pekerjaan mereka yaitu mengepel lantai. Sesekali Kibum mencuri pandang pada Ren. Dia baru pertama kali melihat namja yang tak mirip namja.

Lihat, rambut pirang panjang sebahu, poni imut ala anak TK, mata yang tak terlalu sipit atau terlalu besar, bibirnya yang mungil dan kissable dan tubuhnya yang tak berotot. Benar-benar tidak mencirikan seorang namja.

Bahkan Kibum yakin jika dia dibandingkan dengan namja disampingnya ini pastinya dia kalah jauh. Dan lagi-lagi Kibum menghela napas berat, kenapa dulu dia ditolak gara-gara dikira transgender padahal masih ada yang lebih mirip yeoja daripada dia.

Hah, dunia memang terkadang tak adil untuk sebagian orang. Kibum yang masih sibuk dengan pikirannya tak tahu jika Ren sudah mulai beranjak pergi.

"Eh, kamu mau kemana?"

"Mau ke bar dan menutup restoran."

"Bar?"

"Iya, kamu tahu 'kan lantai 2 itu?" tunjuk Ren ke arah lantai 2 yang tampak hingar bingar akibat lampu diskotik. Kibum mengangguk.

"Itu dibuka pukul 8 malam tapi baru beroperasi pukul 10 malam," jelas Ren.

Sekali lagi Kibum mengangguk tanda paham.

"Kau mau ikut? Aku mau menemui namjachingu-ku disana."

"Eh?"

"Waeyo?"

"Ah, tidak apa-apa kok."

Ren pun meninggalkan Kibum yang sibuk mematung dan mencerna ucapan seorang Choi Min Ki.

'Namjachingu? Eh? Dia itu….'

"Kim Kibum," panggil sebuah suara.

Kibum masih tak bergeming. Ucapan Ren tadi benar-benar membuatnya berpikir keras.

"Kim Kibum," panggil suara itu sekali lagi.

Namja yang memanggil Kibum tak lain tak bukan adalah sang bos aka Choi Siwon aka sang chef pastry and bakery. Kibum masih mematung dan tak menggubris panggilan namja tampan itu. Siwon yang tampak kesal segera menghampiri Kibum. Ditepuknya gemas pundak namja cantik itu.

"Kibum!"

Kibum yang otomatis kaget membuat tubuhnya tak seimbang dan dia pun hampir limbung. Siwon yang menyadari apa yang akan terjadi pada Kibum segera menangkap tubuh namja cantik itu.

Namun, karena ketidak sengajaan atau memang sebuah kesempatan. Saat Siwon menahan tubuh Kibum, wajah Kibum tepat mengarah pada wajah Siwon. Bahkan bibir kedua namja itu saling bertemu satu sama lain.

Suasana sekitar mereka hening, baik Kibum ataupun Siwon tak bergeser sedikit pun dari posisi mereka. Mata mereka saling beradu mencari sesuatu yang tersembunyi, debaran jantung mereka pun terdengar seperti irama lagu yang saling bersahut-sahutan.

Siwon maupun Kibum tetap tak bergeming sedangkan di sudut ruangan yang sangat tersembunyi 2 sosok makhluk sedang mengamati apa yang dilakukan mereka berdua.

.

.

Masih tetap pada posisi yang sama, padahal ini sudah lewat dari 15 menit. Entah setan darimana, Siwon yang merasa dewi fortuna sedang berpihak padanya langsung saja melumat bibir ranum Kibum.

Awalnya Kibum yang belum mencerna sempurna apa yang terjadi tetap tak bergeming saat Siwon melumat bibirnya. Barulah dia sadar jika bos-nya sedang berlaku "tak senonoh" padanya.

"Eumhhpp..Lee..ppass!"

Siwon tetap melumat bibir Kibum bahkan mulai berani memasukkan lidahnya ke dalam mulut Kibum. Kibum pun mulai berontak dengan mendorong tubuh Siwon tapi tentu saja kalah kekuatan. Siwon pun menekan tengkuk Kibum agar ciuman mereka semakin dalam.

"Eumphh..eumphh," desah Kibum.

Suara decakan saliva dan desahan lirih terdengar dari bibir Kibum. Akhirnya, Kim Kibum telah kalah. Dia mulai larut akan permainan yang dilakukan bos-nya.

Siwon yang sadar itu mulai menuntun Kibum ke arah dapur pastry. Setidaknya tempat itu lebih layak untuk "making out" atau yang lebih jauh adalah untuk "itu".

Kibum? Dia tentu saja menurut. Tanpa melepaskan ciuman mereka, Siwon mengarahkan Kibum untuk duduk di atas meja dapur.

"Hah, sajang…"

"Sssttt, jangan panggil aku sajangnim," ucap Siwon sambil mengerling nakal.

Kedipan Siwon membuat Kibum mematung. Selang beberapa menit, Siwon membawa sesuatu entah apa itu.

"Panggil aku Wonnie," ucap Siwon.

"Woooo…."

"Wonnie."

"Wonnie?"

"Wae, Bummie chagi?"

"Bummie?"

"Ne."

Kibum hanya mengangguk-angguk entah dia mengerti atau tidak. Tatapannya tertuju pada Siwon yang membawa sebuah botol, lebih mirip botol kecap tapi warnanya tidak sehitam kecap. Jadi?

"I-i-itu apa?" tanya Kibum gugup.

"Ini?"

Kibum hanya menggangguk mengiyakan.

"Ini untuk dirimu chagi," ujar Siwon sambil tersenyum penuh arti.

"Eh? Untuk diriku?"

.

.

Kibum POV

"Eh? Untuk diriku?" tanyaku pada namja di depanku.

Siwon hanya mengangguk. Aku semakin tak mengerti apa yang akan dia lakukan padaku. Dan botol itu. Tanpa aku sadari, Siwon menarik tubuhku dan memelukku posesif.

Bahkan dengan berani dia melumat bibir ranumku sekali lagi. Tangan Siwon berusaha melepaskan kemeja waiter-ku. Aku hanya bisa pasrah dan entah kenapa aku mulai menikmati "permainan nakal" ini.

Seluruh kancing kemeja-ku berhasil terlepas dan "menyajikan" dada putih nan mulusku. Siwon pun tertegun dan sesekali meneguk ludah. Ah, kali ini aku sudah masuk sarang singa.

"Chagi, bolehkah?"

"Bo-boleh apa?"

"Ini," ucapnya seraya mengacungkan botol berisi cairan tadi.

Tanpa menunggu persetujuanku, dia langsung menuangkan isi botol itu yang kuketahui adalah coklat cair. Pastinya, dia 'kan chef pastry. Dengan perlahan dia menuangkan coklat cair itu seakan akan aku adalah kue.

Setelah puas dengan hasil kerjanya, dia mengambil whip cream. Dengan senyum mautnya, dia membuatku tak berkutik sama sekali bahkan tanpa sadar dia sudah menelanjangi-ku.

Ya, seluruh tubuhku sekarang naked dan aku sama sekali tak bisa bergerak. Ternyata Siwon menggunakan coklat yang mudah beku apalagi di ruangan ini suhunya cukup dingin. Oh, tidak matilah aku!

Whip cream yang dibawa Siwon dituangkan seluruhnya ketubuhku, tentu saja tidak mengenai coklat yang tertata apik di dada putihku. Aku benar-benar bertransformasi menjadi sebuah kue manusia.

Dia pun kembali mencari garnish ya dia benar-benar ingin "memakanku". Red cherry, green cherry, choco chips, vanilla dan cinnamons. Semua garnish itu ditata serapi mungkin dan mungkin jika dibayangkan aku lebih mirip birthday cake.

"Selesai. Wow, Bummie chagi kau tampak yummy," ucapnya sambil menjilat bibirnya seduktif.

Aku hanya bisa meneguk ludah, lidahku kelu bahkan untuk berbicara pun susah. Tubuhku telah penuh dengan whip cream. Siwon mendekatkan wajahnya tepat pada wajahku.

SLLRRRPPPP

"Kau nikmat sekali chagiya," ucapnya setelah menjilat dan menghisap whip cream pada hidungku.

Jantungku langsung mencelos. Namja ini benar-benar ajaib, tadi dia memaksaku dan sekarang dia menggodaku. Aisshh….

Kibum POV end

.

.

Jari panjang Siwon dengan seduktif menyentuh ujung rambut Kibum, turun ke dada Kibum, ke perut Kibum dan berhenti pada gundukan di bawah perut Kibum. Kibum pun antisipasi dengan apa yang dilakukan bos-nya itu.

Setangkai red cherry yang bertengger manis tepat pada tengah-tengah gundukan itu diambil oleh Siwon. Dengan seduktif dia menjilat dan memasukkan ke dalam mulutnya namun tak benar-benar memakannya.

Kemudian mengeluarkan lagi hingga saliva tercecer dari sela-sela mulutnya. Kibum hanya bisa meneguk ludah, entah kenapa perbuatan Siwon benar-benar membuatnya errrgh terangsang. Kibum hanya sanggup mengamati tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Kenapa wajahmu seperti itu chagiya?" kejut Siwon.

Kibum hanya bisa menatap Siwon, dari tatapannya saja sudah bisa terbaca 'Itu karena ulahmu Choi Siwon'

"Ah, aku tahu kau menyukainya 'kan? Bagaimana kalau kita mulai saja permainannya?"

'Ah, dimulai? Eh? Aku bahkan belum siap sama sekali walaupun jujur aku juga menginginkannya'

"Aku yakin kau pasti juga menginginkannya 'kan chagiya?" bisik Siwon.

Siwon mulai menjilat bagian selangkangan Kibum, tak peduli whip cream mengotori wajah tampannya. Dengan seduktif dia menjilat whip cream hingga Siwon akhirnya menemukan harta terpendam yang dicarinya.

Ya, pastinya kalian tahu apa itu. Bagian junior Kibum dengan perlahan diangkat oleh namja berlesung pipi itu. Siwon tampak diam sejenak sambil menjilat bibir bawahnya seduktif.

"It's a big treasure," ucapnya seraya mulai menjilat ujung junior Kibum.

"Eeemmphh," desah Kibum lirih tanpa suara.

Kibum hanya mampu berkata "empphh" dan tak sanggup berbicara apapun. Jadi jangan heran jika Kibum hanya akan membalas perlakuan Siwon hanya dengan ucapan "empph".

SLRRRPPP

Siwon mulai memasukkan seluruh batang junior Kibum ke dalam mulutnya. Junior dengan ukuran mungil tentu saja takkan membuat sang chef pastry ini tersedak. Dengan pelan dia mulai mengeluarkan junior Kibum dari mulutnya dan memasukkannya lagi ke dalam mulutnya.

Saliva pun tercecer melalui sela-sela mulutnya. Batang junior Kibum pun tampak berkilat bahkan saat Siwon mengeluarkan batang junior Kibum tercipta benang saliva tipis. Kibum benar-benar terlena akan segala sentuhan Siwon.

Genggaman tangan besarnya, sensasi mulut Siwon bahkan perlakuan Siwon yang errghh sedikit mesum dan jujur Kibum menyukainya. Dia ingin bos-nya itu menyentuhnya lebih dalam tapi apa mau dikata tubuhnya benar-benar terperangkap dalam coklat dan whip cream.

"Eeempphh," desah Kibum.

Siwon masih melanjutkan kegiatannya. Suara desahan Kibum benar-benar membuatnya ingin terus menenggelamkan batang junior Kibum di dalam mulutnya. Bahkan jemari Siwon sudah mulai bemain-main di dalam "hole" namja cantik itu.

"Emph..emphh..emphh." Desahan Kibum semakin keras seiring rangsangan pada junior dan hole-nya, klimaks pun tak dapat dihindarkan.

Jutaan benih ditumpahkannya di dalam mulut sang big boss. Kali ini baik Siwon maupun Kibum sudah tak peduli akan status mereka. Siwon sudah benar-benar terjatuh pada pesona seorang Kim Kibum dan begitu pula sebaliknya.

Desahan demi desahan kembali meluncur bebas saat Siwon mulai menjilati whip cream pada perut Kibum, kemudian naik ke dadanya. Dengan lihai, lidah panjang Siwon menyapu coklat beku di dada Kibum, tak peduli dengan wajah tampannya bak Santa Claus yang berhiaskan whip cream di dagunya dan lelehan coklat di sisi-sisi bibirnya.

Benar-benar pemandangan erotis nan menggiurkan. Bahkan kedua insan yang sedang bersembunyi di sudut sana sedang berusaha mati-matian menahan gejolak birahinya.

"Nah, chagi. Sekarang apa?"

"Ehmmphh.."

"Oh ya, aku lupa membersihkan wajahmu."

Lagi-lagi dengan lihai lidah Siwon menyapu permukaan wajah mulus Kibum. Mulai dagu, kemudian ke kedua pipi tembam-nya, berpindah ke dahi, menuju hidung dan yang terakhir adalah bibir namja manis itu.

Sekali lagi mereka terlibat ciuman panas. Kali ini Kibum ingin membalas, dia ingin bermain dengan bos tampan-nya. Mereka saling memagut satu sama lain, lidah mereka saling mengait. Kibum mulai mencari celah untuk bisa mendominasi permainan ini.

Dan benar saja, saat Siwon benar-benar terlena dengan ciuman panas yang mereka lakukan, Kibum segera membalik posisi dan memaksa Siwon untuk terlentang di atas meja kitchen.

"Chagi, kau mulai nakal ya?" goda Siwon.

"Biarkan kali ini aku memuaskanmu," jawab Kibum disertai kerlingan nakalnya.

Siwon pun menyanggupi permintaan Kibum. Tanpa basa basi, Kibum pun melepaskan seluruh atribut lengkap di tubuh Siwon. Sekarang score mereka 1-1 sama. Kibum maupun Siwon tak tertutupi sehelai benang pun. Tak mau buru-buru, Kibum pun mencari sesuatu yang dapat digunakan "membalas" perlakuan Siwon tadi.

Tak berapa lama Kibum pun datang membawa sebuah pisang. Siwon mengrenyitkan alisnya.

"Pisang? Untuk apa?" tanya Siwon.

"Nanti kau akan tahu sajangnim." Smirk Kibum benar-benar membuat bulu roma Siwon berdiri. Tak hanya pisang tapi juga donat, entah apa yang akan dilakukan Kibum.

Kibum pun mulai meringsek naik ke atas meja kitchen dimana Siwon dengan santainya menanti "perlakuan" apa yang akan diberikan Kibum kepadanya. Dengan sensual, Kibum mengupas satu persatu kulit pisang yang masih membungkus pisang segar itu.

Sama seperti Kibum tadi, Siwon tampak antisipasi dengan apa yang akan dilakukan Kibum. Dia benar-benar tak bisa membaca pikiran namja cantik di depannya ini.

"Look this banana, how delicious it is," ujar Kibum.

"Yeah."

Benar saja, tepat di depan wajah Siwon, Kibum mulai mengulum pisang yang telah selesai dikupasnya. Bukan masalah pisangnya tapi ini bagaimana Kibum memulai mengulum pisang itu. Oke, mungkin Siwon sudah gila tapi cara Kibum memasukkan pisang itu ke mulutnya benar-benar "nakal".

Kibum mulai menjulurkan lidahnya ke ujung pisang yang baru dikupasnya. Dengan gerakan memutar dan dengan pelan dia memasukkan pisang itu ke dalam mulutnya. Napas Siwon pun tercekat, demi apapun Siwon benar-benar menginginkan Kibum men-service junior-nya seperti itu.

Kibum mulai melanjutkan mengulum pisang itu. Dia memang tak berniat memakannya melainkan untuk menggoda nafsu seorang Choi Siwon. Dan dipastikan hal itu berhasil bagaimana tidak pandangan penuh gairah mulai tampak di obsidian namja Choi itu.

Kibum mulai memasukkan pisang itu hingga menyentuh kerongkongannya. Siwon hanya megap-megap menahan napas, Siwon sudah terangsang berat. Bahkan napasnya pun terdengar berat, dan tentu saja Kibum mendengar itu.

Dengan sekali tarik, pisang itu keluar dari dalam mulut Kibum. Selama beberapa detik Kibum tak bisa mengambil napas dan itu membuatnya harus menarik napas dalam namun, hal yang lagi-lagi membuat Siwon terangsang berat adalah saat Kibum mengeluarkan pisang itu dan benang saliva tercipta antara pisang dan bibir ranum Kibum.

Kibum pun mencoba kembali memasukkan pisang itu ke dalam mulutnya. Belum sempat Kibum memasukkannya, tangan kekar Siwon sudah menghentikannya.

"Do it with this," ucap Siwon lirih sambil melirik junior tegangnya.

"You want it?" goda Kibum.

"Please…."

"Okay, let's play, baby."

Kibum pun menuju ke bagian bawah tubuh Siwon. Dia tercengang melihat junior Siwon yang ereksi sempurna, cukup besar ah tidak, sangat besar dan keras. Kibum mulai berpikir, pasti sakit sekali jika "itu" masuk ke dalam hole sempitnya.

Namun, ditepisnya pikiran itu, karena sekarang adalah saatnya pembalasan dendam seorang namja Kim kepada namja Choi. Digenggamnya junior bos-nya itu, namun ada ide jahil yang terlintas di otak cerdas Kibum.

Donat yang sedari tadi masih menganggur diambilnya dan dimasukkan ke junior Siwon. Hingga tampak junior Siwon seperti batang kayu yang menembus donat manis itu. Siwon hanya terkekeh geli melihat apa yang dilakukan Kibum.

Tak perlu menunggu lama, Kibum mulai menjulurkan lidahnya dan menjilat ujung junior Siwon dengan gerakan memutar. Secara perlahan dia memasukkan junior Siwon hingga menyentuh kerongkongannya.

Rasa aneh dari junior Siwon pun tertutupi karena Kibum tak sengaja menjilat donat yang bertengger manis di pangkal junior milik namja Choi itu. Sedangkan Siwon sangat menikmati "pembalasan" dari namja cantik yang sudah membuatnya fall in love in first sight.

"Ahh, terus chagi..di-di-i-isahnahh..Ohhh," desahnya.

SLRRRRPPP

SLRRRRPPP

"Ahhh."

"More baby, please."

"As your wish."

SLRRRRPPP

SLRRRRPPP

Dengan tempo yang relatif tetap, Kibum terus mengulum junior Siwon dan mendatangkan desahan erotis bahkan umpatan tabu dari bibir namja Choi itu.

"Ahh, Bummie berhenti." Kibum pun melirik Siwon sekilas dan tak dipedulikannya permintaan Siwon. Dengan tempo yang sama, Kibum bahkan mulai memasukkan junior Siwon lebih dalam ke dalam mulutnya.

Tak hanya itu, berbagai jilatan nakal dilancarkannya di seputar junior Siwon seraya menggigit donat yang masih tersisa separuh di junior Siwon. Tangan Kibum pun tak diam, dengan lihai dia memainkan twinsballs Siwon dan sesekali mengemut twinsballs-nya hingga desahan Siwon semakin menjadi-jadi.

"Bummie, jebal! Aku sudah tak tahan."

Kibum tetap menulikan telinganya, berbagai rangsangan terus dilancarkannya baik itu melalui jilatan, sentuhan tangan maupun kuluman mautnya. Siwon sudah mulai gelisah, bagaimana tidak dia sudah tak tahan, maunya ingin langsung "bermain-main" di dalam hole Kibum tapi jika situasinya begini mau tidak mau hasratnya pun harus dilepaskan sekarang juga.

Tanpa basa basi dan tentu saja Siwon sudah tak kuat menahannya, cairan semen itu pun muncrat bagai letusan gunung api. Cairan itu tak hanya meluber di sekitar juniornya, bahkan hingga mengenai rambut Kibum dan sedikit di pipi tembam namja cantik itu.

"Wonnie, kau itu…," ucap Kibum pura-pura kesal.

"Mianhae, chagiya," ujar Siwon memamerkan senyum lima jari-nya.

Kibum pun melirik donat yang masih tersisa separuh dan berisi lelehan cairan semen. Lagi-lagi ide gila terlintas di otak "nakal" Kibum. Diambilnya donat itu dan dijilatnya seduktif, Siwon yang masih menikmati pasca klimaks-nya lagi-lagi diuji dengan tingkah "nakal" Kibum.

"Wonnie, kasihan donat ini. Tapi, jadi lebih enak karena cairanmu, lebih gurih. Kau harus mencobanya," ujarnya pada Siwon sambil menyodorkan donat penuh cairan semen.

Siwon yang agak ragu mencicipi rasa dirinya mulai mencoba menjulurkan lidah. Kibum yang melihat itu jadi errrg sedikit geregetan. Segera saja Kibum menggigit separuh donat itu dan dengan paksaan Siwon akhirnya mau membuka mulutnya dan ikut menggigit donat itu. Jika dilihat posisi mereka sedang berciuman tapi dengan donat plus cairan semen berada di antara mulut mereka.

"Emmphhh…"

"Ummmphh…"

Ciuman itu semakin panas, Siwon sudah tak jijik dengan cairannya toh donat itu sudah habis di mulut mereka berdua dan berakhirlah dengan ciuman panas. Siwon yang baru saja mencapai klimaks jadi ereksi kembali.

Namun, kali ini dia sudah bertekad tak akan main-main. Dipegangnya lengan namja cantik yang berposisi di atas tubuhnya dan HAP! Sekarang posisi mereka terbalik, Kibum berada di bawah dan Siwon berada di atas. Tidak puas dengan posisi itu, Siwon ingin mengeksplor hole Kibum lebih dalam lagi.

"Chagi, berbaliklah," suruh Siwon dengan gesture khasnya. Kibum yang paham akan gesture Siwon mulai melakukan posisi yang sedikit menantang. Doggy style. Ya, style yang cukup menyenangkan bagi kedua insan sesama jenis itu. Dengan kedua tangan dan lututnya Kibum bertumpu dan memamerkan hole nya ke hadapan Siwon.

Siwon tersenyum senang saat melihat hole merah Kibum. Dijulurkannya lidahnya dan tanpa ragu Siwon menjilat hole Kibum. Kibum yang merasakan sensasi basah pada hole nya hanya sanggup mendesah geli hingga tubuhnya bergetar.

"Ahh, Wonnie. Hentikan!"

Siwon pun mulai berani mengulum hole Kibum. Jari-jari panjangnya dimasukkan perlahan dan dikeluarkan lagi. Bahkan dia mengambil birthday candle dan menusuk-nusukkan candle itu tepat di hole Kibum. Kibum tetap berusaha mempertahankan posisinya walaupun berbagai stimulus diberikan oleh bos tampannya.

"Ahh, stop!"

SLRRPPP AHHH

"Kau benar-benar nikmat chagi, jujur aku sudah tak tahan."

Siwon benar-benar serius dengan ucapannya. Setelah puas mengeksplor hole namja manis itu, dia mempersiapkan juniornya untuk dimasukkan. Dituntunnya Kibum untuk melakukan posisi duduk tapi dengan style uke on top. Dengan perlahan Kibum mulai memasukkan batang junior Siwon ke dalam hole-nya, sedangkan Siwon berusaha menahan Kibum agar tak terjatuh. Kibum meringis sakit, junior Siwon terlalu besar untuk hole nya.

Tak tega melihat Kibum yang kesakitan, Siwon berinisiatif memberikan pelumas pada juniornya. Diliriknya ada margarine yang biasa dia gunakan untuk membuat cake. Dengan tangan besarnya, dia mengambil setengah genggam margarine dan secara perlahan dilumurinya batang juniornya.

Setelah dirasa cukup, dia pun meminta Kibum kembali ke posisi awalnya. Dengan hati-hati Kibum memasukkan batang Siwon ke dalam hole nya. Awalnya ketika ujung junior Siwon menyentuh titik hole nya, dia agak ragu namun mengingat Siwon sudah melumuri batang juniornya dengan margarine, tanpa ragu lagi dia menekan tubuhnya hingga junior Siwon terbenam seluruhnya di hole nya.

JLEBBB

"Ahh, Wonnie."

"Ne, Bum-bummie, ahh. Ride me, chagi."

Dengan gerakan pelan Kibum mulai menaik turunkan tubuhnya, awalnya temponya lambat namun nafsu yang sudah membuncah membuat Kibum menaikkan tempo gerakannya. Siwon pun merasa juniornya seperti ditarik-tarik hanya mampu mendesah lirih dalam ruangan yang suhunya sesungguhnya sangat dingin.

"Ahh, ohh..te-te-rushh, Bummie."

"Ah, ah, ah."

Kibum yang merasa junior-nya tak mendapat service, segera saja menggenggam juniornya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya masih berpegangan erat pada bahu kekar Siwon. Kedua tangan Siwon pun memegang kedua pinggul Kibum dan membantunya menaik turunkan tubuhnya.

Bau peluh dan kegiatan nista mereka benar-benar menguji dua orang yang sedari tadi sibuk merekam perbuatan bejat Siwon dan Kibum. Tak ada satu pun dari kedua orang itu berani mengeluarkan suara, takut-takut malah mereka yang ketahuan.

Kibum terus mengocok juniornya dengan tempo yang tak bisa dibilang lambat. Siwon pun juga ingin memberikan service melalui ciuman panas. Jadilah sekarang kedua insan sesama gender itu saling berciuman dan bertautan lidah.

Benar-benar pemandangan yang tak bisa dibilang dingin, baik Siwon maupun Kibum terus melakukan kegiatan nista mereka hingga Kibum merasakan lelah karena posisi uke on top-nya. Dengan paksaan dia melepas lumatan Siwon pada bibir ranumnya.

"Waeyo, chagi?"

"Aku lelah."

"Kau dan aku bahkan belum klimaks sama sekali, eoh?"

"Bisakah kita gunakan style…"

"Style apa?"

Siwon terus menggoda Kibum sedangkan Kibum berusaha menyembunyikan wajah merahnya di pelukan namja tampan itu. Sambil berbisik lirih di telinga Siwon.

"Old style," bisiknya.

Siwon yang paham akan keinginan Kibum, kemudian menarik tubuh Kibum dan menidurkannya di atas meja kitchen tentu saja tanpa melepaskan juniornya dari hole Kibum. Sehingga posisi Siwon tampak sedang menindih Kibum.

"Begini yang kau inginkan chagiya?"

Kibum memalingkan wajahnya. Tapi tentu saja Siwon tahu jika wajah Kibum saat ini benar-benar memerah. Tanpa menunggu aba-aba, Siwon pun mendorong juniornya semakin dalam ke hole Kibum. Kibum yang tak siap, terpekik kaget.

"Arrrghhhh, pelan…Ohh..pelan."

"Ssstttss, uljima chagiya. Ini nikmat sekali."

Siwon pun benar-benar menindih Kibum sedangkan Kibum melingkarkan kedua kakinya di pinggang Siwon seraya memeluknya. Desahan dan napas berat mereka saling berpacu seiring gerakan junior Siwon menembus hole Kibum. Kibum pun mulai merasakan rasa sakit dan nyeri di perutnya tanda bahwa cairan semen dari titik juniornya akan keluar sebentar lagi.

"Fast please, fast…ohh, come on, Wonnie," racaunya.

"A-as you-your wish chagiya."

Siwon terus menggenjot tubuh Kibum dengan irama cepat ternyata Siwon juga mengejar klimaks-nya. Dia ingin melakukan bersama dengan namja yang dia sukai.

"Wonnie, aku mau ke-ahh..luarhhh."

"Sabar, chagi. A-akuh jugah."

Tak selang berapa lama, Kibum pun memuncratkan cairan benihnya hingga mengenai dada dan perutnya juga dada, perut bahkan hingga dagu Siwon. Siwon pun menyusul dengan menyemburkan jutaan benih ke dalam hole Kibum. Bahkan Siwon mendorong ke ruang yang paling dalam dari hole Kibum, dia ingin cairannya memenuhi seluruh hole Kibum tanpa menyisakan satu pun celah.

Siwon menarik juniornya, cairan yang masih tersisa di junior Siwon tampaknya menarik perhatian Kibum. Dengan cairan yang meleleh banyak dari hole-nya, Kibum mendekati Siwon yang sedang duduk di sisi lain meja.

Dengan sedikit menunggingkan tubuhnya, Kibum berusaha menggapai junior Siwon dengan mulutnya. HAP! Junior Siwon tertangkap oleh mulut Kibum. Siwon yang kaget dan tak sadar jika Kibum ingin melumat lagi juniornya hanya bisa menonton dan menikmati live action Kim Kibum yang meng-oral juniornya.

Dengan lihai lidah Kibum mengait dan membersihkan sisa-sisa cairan pada junior Siwon entah Kibum kerasukan setan apa, dia benar-benar kecanduan dengan rasa dan nikmatnya cairan milik bos-nya. Ya, hanya milik Choi Siwon, tidak yang lain.

Selesai membersihkan junior Siwon, dengan seduktif Kibum menjilat sisa-sisa cairan yang menempel di sudut-sudut bibirnya. Siwon yang melihat itu mau tak mau harus ereksi lagi, pemandangan yang benar-benar menggoda, bagaimana tidak namja berkulit putih itu menggodanya terus-terusan.

Bahkan Siwon ingin melakukan "permainan" yang lebih liar daripada yang tadi. Kibum? Lihatlah, dia sangat menikmatinya. Oke, kita biarkan saja kedua namja itu tetap menikmati "permainan liar" mereka.

.

.

.

Kedua namja di salah satu sudut ruangan tadi, hanya bisa menahan diri agar tak lost control disana. Lihatlah, walaupun berada di tempat gelap, wajah mereka berdua benar-benar memerah. Apalagi live action Kibum dan Siwon benar-benar luar biasa.

"Wah, tak kusangka kakak sepupumu yang alim bisa se-liar itu," ujar namja berambut cepak.

"Iya, aku juga tak menyangka jika dia punya fantasi bercinta se-liar itu," jawab namja manis berambut blonde.

"Heh, boleh kulihat rekamannya?" Namja tampan berambut cepak itu mengambil handycam dari namja pirang berbibir kissable. Smirk aneh tersemat di bibir namja tampan itu.

"Kita jual saja video ini, pasti laku keras."

PLOK

"Appo, chagi. Kenapa kau memukulku?"

"Sialan, kau mau kubunuh?"

"Kalau 'dibunuh' di atas ranjang 'sih aku mau?"

"Ishh, dasar nakal. Sudah biarkan saja, setidaknya aku sudah dapat bukti kalau kakakku itu masih bisa jatuh cinta, hehehehe."

Mereka berdua pun meninggalkan dapur pastry, meninggalkan kedua namja di dalam yang masih larut dalam nikmatnya lautan bercinta. Semoga saja, mereka masih ingat waktu karena besok para cook akan kaget melihat dapur pastry-nya penuh cairan mirip fla soes atau mungkin bisa dibilang cairan susu.

.

.

.

FIN

.

.

Next chapter YunJae…

Thanks To :

Pisang, Donat, Mr. HAP :p