Title : Give Me One More Chance

Author : vivimulia 'vihyora'

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

And the other cast..

Genre : Genderswitch/romance/angst/AU

Annyeong chingu^^ finally author berhasil menuntaskan ff ini fyuuh~ Oh ya sebelum ada yang ngeclaim ini-itu, author jelasin lagi ya! ff ini plotnya murni muncul dari otak author pas lagi ganti-ganti channel tv dan tiba-tiba nemu mv JYJ "In Heaven", jadi pasti deh kalian bakal nemu adegan yang rada mirip(dikit) sm mv itu disini hehe^^ Eh ya daripada kelamaan dengerin ocehan author, yuk silakan di baca ya chingu^^

~~00~~

FINAL CHAPTER

~~00~~

"Kyu.." seorang yeoja berkulit putih susu terlihat sedang menggoda kekasihnya yang sedari tadi dilihatnya sangat murung dengan wajah yang tertekuk dan cemberut. Ia tak henti-hentinya menyolek badan kurus Kyuhyun yang tak bergeming sedari tadi. Ia sendiri bingung dengan 'aksi ngambek' namjachingunya itu.

"Hei Kyuu.. Cho Kyuhyuuuuun~" Sungmin lagi-lagi mengganggu aksi ngambek Kyuhyun dengan melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah namja itu. Tapi... tak ada respon sama sekali. Aneh kan?

"Kyu.. apa ada yang salah denganku? Bicaralah chagi, biar aku tahu salahku di mana." Ucapan Sungmin kali ini sepertinya membawa secercah cahaya terang. Perhatian namja cool bernama Kyuhyun itu langsung berpusat kepadanya. Wajah Kyuhyun kini tepat mengarah ke arah Sungmin.

"Anni.. kau tak salah apa-apa." Kata itulah yang berhasil meluncur dari bibir sexy milik Kyuhyun setelah hampir setengah jam ini mengadakan 'aksi diam' dengan Sungmin.

"Lalu kenapa kau seperti ini, Kyu? Apa ada masalah di kantor?"

"Hm.. hanya masalah kecil. Tak perlu terlalu di pedulikan."

"Arraseo. Eh, kenapa makanannya tidak dimakan, Kyu? Nanti kau sakiiiiit! Sini aku suapkan yaaaaa." Tanpa persetujuan sang pemilik mulut, Sungmin langsung nyosor menyuapkan sesendok penuh nasi omelet yang ia buat ke dalam mulut Kyuhyun. Kyuhyun yang tidak siap dengan aksi itu mau tak mau harus menerima.

"Ehmpp.. inghi elau angak(ini terlalu banyak)!" sangking penuhnya mulut Kyuhyun yang belum siap menerima asupan makanan itu, setiap kata yang ia lontarkan pun tak terdengar jelas oleh Sungmin yang masih memamerkan senyuman imutnya itu di samping Kyuhyun.

"Enak, chagi?" tanya Sungmin dengan wajah tanpa dosa miliknya saat dilihatnya Kyuhyun sudah berhasil menelan suapannya tadi dengan bantuan segelas air mineral.

"Minnieeee!"

"Eh? Aku kenapa, Kyu?" tanya Sungmin dengan wajah polosnya. Lagi.

"Ah.. entahlah. Wajahmu itu selalu membuatku kehilangan kata-kata." Jawab Kyuhyun santai sambil memalingkan wajahnya ke arah lain dan..

'chu~' sebuah kecupan manis mendarat mulus di pipi milik namja bernama Cho Kyuhyun itu. Kyuhyun yang kaget mendapat perlakuan manis seperti itu oleh kekasihnya hanya bisa menunduk menyembunyikan gurat merah yang muncul di wajahnya.

"Kyu... kyu... besok kita main ke Lotte World yuuk! Kyuuu! Kyuu!" rengek Sungmin dengan gerakan bibir yang ia kerucutkan lucu. Sementara yang di ajak bicara masih sibuk menyembunyikan wajahnya akibat tingkah Sungmin yang kelewat aegyo menurutnya.

.

.

-oo-

.

.

To : Cho Kyuhyun

Jeongmal mianhe, Kyu. Tidak bisa kah kau mendengar penjelasanku?

Dengan sedikit ragu, jemari namja kekar bernama Siwon akhirnya mantap akan mengirimkan pesan tersebut untuk Kyuhyun.

Sent!

Sepuluh menit. Lima belas menit. Tiga puluh menit. Ponsel putih milik namja bernama Siwon masih terlihat sepi tanpa ada balasan dari orang yang ia tunggu-tunggu.

"Chagi..." panggil seseorang menyadarkan Siwon dari lamunan-lamunannya.

"Hm? Wae, Bummie?" tanya Siwon pada seorang yeoja yang kini telah berada di sampingnya.

"Kau kenapa? Kenapa termenung? Apa ada masalah? Ayo cerita padaku, chagi.."

"Anniyo. Gwaenchana." Jawab Siwon sangat tidak meyakinkan. Ekspresi wajahnya benar-benar tak mencerminkan ia sedang baik-baik saja. Ia tak pandai berbohong.

"Tidak usah kau tutup-tutupi, chagi. Ceritalah padaku agar perasaanmu sedikit tenang, ne?" ujar Kibum lembut sembari mengelus pelan pelipis Siwon.

"Ak.. aku.. aku ada masalah, chagi. Mengenai sahabatku."

"Kenapa? Ada apa dengan sahabatmu itu?" Kibum menghentikan sejenak kegiatan yang sebelumnya ia lakukan dan menyimak penuturan Siwon dengan seksama.

"Kami di adu domba. Argh... Semuanya serba salah paham." Ucap Siwon sembari mengeluh nafasnya panjang.

"Hm.. bicara empat matalah dengannya. Jelaskan semuanya secara rinci."

"Sudah, chagi... tapi dia tidak mau merespon sama sekali. Aku bingung!" Pasrah Siwon.

"Datangi dia, chagi. Kau tak boleh diam menunggu saja. Arra?"

"Ne, arraseo. Gomawo, chagi. Jangan tinggalkan aku, eoh. Jebal.. hanya kau yang aku punya." rengek Siwon pada Kibum yang kini hanya tersenyum malu mendengar penuturan ajaib namjachingunya itu. Siwon memeluk tubuh mungil kekasihnya itu dan menenggelamkannya dalam dekapan yang hangat.

.

.

-oo-

.

.

'drrttt.. drrttt..' bunyi ponsel seorang yeoja cantik berkulit putih susu berbunyi. Sementara sang pemilik ponsel sedang sibuk memilah-milah baju yang ada di dalam lemarinya. Yeoja cantik itu pun menghentikan sejenak kegiatannya dan memutuskan untuk merespon panggilan di ponselnya.

"Yeobseo.."

"Yeobseo, chagi. Kau sudah siap?" terdengar suara seorang namja yang sangat lembut dari ujung sana.

"Belum.. aku masih belum tau akan berpakaian apa." Jawab yeoja bernama Sungmin itu sambil tetap mengaduk-aduk lemarinya tanpa melepaskan ponsel dari telinganya.

"Aku sudah di depan, Minnieah.. Palli.."

"MWO? Ini masih jam 2 kan? Aku kira kau janji menjemputku sejam lagi!"

"Aku sudah tak sabar ingin menemuimu, Minnieah. Palli! Palli! Aku menunggumu di depan 7 menit lagi. Kalau sampai telat, kau akan ku hukum! Tut.. tut.. tut.." belum sempat ingin menyanggah perintah sang namjachingu, panggilan tadi sudah di putus sepihak oleh penelfon.

"Issshhh! Pakai apa nihh?" gumam Sungmin bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak terasa gatal sama sekali.

.

.

-oo-

.

.

Seorang yeoja seksi terlihat tengah sibuk memainkan ponselnya di dalam sebuah mobil Audi merah yang terparkir di halaman sebuah apartemen elite. Yeoja itu terlihat seperti sedang menunggu sesuatu.

Sepertinya sudah dua jam lebih ia menunggu tanpa hasil di tempat itu dengan perasaan was-was di dalam hatinya. Jelas saja, menjadi 'stalker' seperti saat ini adalah pengalaman pertama baginya.

Saat ia mulai jenuh dan berniat untuk menyudahi kegiatan menguntitnya itu, tiba-tiba sesuatu yang ia tunggu-tungg muncul. Nampak seorang namjas berpenampilan rapi keluar dari pintu apartemen dan berjalan menuju salah satu mobil yang terparkir tak jauh dari jangkauan mata sang yeoja tadi. Dengan sigap yeoja itu menyalakan mesin mobilnya dan bersiap mengikuti kemana pun mobil itu pergi. Berjarak kira-kira 2 meter, mobil Audi merah milik yeoja itu berhasil menguntit mobil Hyundai hitam di depannya dengan tetap waspada agar pemilik kendaraan itu tidak curiga atas keberadaannya.

Kini mobil hitam di depannya itu terlihat akan mampir ke salah satu toko bunga yang berada di pinggir jalan, dengan segera yeoja tadi memperlambat gerakan mobilnya dan berhenti tak jauh dari mobil hitam tadi. Tak perlu lama ia menunggu, mobil Hyundai hitam tadi kembali bergerak meneruskan perjalanannya, dan ia juga kembali menguntit di belakangnya.

Selang beberapa lama menguntit, mobil Hyundai hitam tadi kini terlihat masuk ke dalam salah satu kompleks perumahan sederhana di sudut kota Seoul.

"Eh? Kenapa dia jalan ke tempat kumuh seperti ini sih?" oceh yeoja yang menguntit tadi saat harus menghadapi kondisi jalanan yang lumayan sempit di daerah itu. Agar tidak terlalu mencurigakan—karena kondisi jalan yang cukup sempit—, yeoja tadi sengaja membiarkan mobil hitam tadi berjalan duluan di depannya hingga lumayan jauh.

Mengejar ketinggalannya, yeoja bernama Tiffany itu melajukan mobilnya lebih cepat. Setelah mendapati pertigaan di depannya, ia melihat mobil Hyundai hitam tadi tak jauh dari sana sedang terparkir rapi di pinggir jalan. Seorang namja berpakaian rapi keluar dari mobil itu dan berjalan menuju ke salah satu rumah dengan membawa bunga yang tadi sudah ia beli.

"Mau apa Kyuhyun disini?"

.

.

-oo-

.

.

*Kyuhyun POV*

Minnie mana sih? Lama sekali! Sudah 15 menit aku menunggunya di luar dan dia belum keluar-keluar juga sejak ku telfon tadi. Oke, memang benar sih aku yang salah terlalu cepat menjemputnya, tapi kan tak harus selama ini berganti pakaian? Dia benar-benar minta dihukum!

"Kyuuu.." panggil Minnie dari arah belakangku. Akhirnya selesai juga dia! Aku pun memalingkan wajah ke arahnya bersiap untuk mengomel padanya yang sudah membuatku menunggu lama.

"Minnie, kau—"

'Deg.' Satu detik.. dua detik.. tiga detik.. dan seterusnya aku masih terpaku melihat keindahan yang terpampang jelas di wajahku. Sungmin dengan dandanannya yang natural mengenakan dress putih polkadot pink sampai di atas lutut dengan rambut ponytail yang sangat serasi dengan gayanya hari ini.

"Kyu? Ada apa? Kenapa tiba-tiba diam? Mianheyo aku kelamaan milih bajunya, Kyunnie.. Gwaenchanha?" kini Sungmin yang hanya berjarak 20 centi di hadapanku memamerkan aegyonya. Ia mengerucutkan bibir plumnya itu lucu sembari memain-mainkan jari kedua tangan di depan wajahnya. Bagaimana aku bisa marah kalau dia semanis itu?

"Eh? Anni.. anni.. kau harus dihukum!" ucapku dengan wajah yang dipaksa terlihat marah, padahal sebenarnya saat ini aku benar-benar sedang menutupi rasa gugupku! Aku kini sungguh tak bisa memandang ke arah wajahnya, bisa-bisa ia sadar pipiku ini telah bersemu merah!

"Dihukum? Kyunnie.. jangan hukum aku.. jebal.." Omo, kini Sungmin menggigit bibir bagian bawahnya dan menatapku dengan puppy eyes yang sangat... lucu! aish Sungmin, bisakah kau berhenti bersikap aegyo seperti itu? Mana tahan aku melihat wajahmu yang manis, pipimu yang menggembung lucu, dan.. bibir menggodamu yang sangat ingin ku lumat habis itu! Sepertinya benteng pertahananku akan runtuh.

'chu~' yang benar saja, benteng ke-gengsi-anku sepertinya sudah runtuh. Ku cium lembut bibir plum yeoja yang masih bengong di hadapanku itu tanpa seizinnya. Bukan aku yang terlalu nafsu melumat bibir plum Sungmin. Salahkan bibirnya yang sedari tadi menggoda imanku!

Entah sudah berapa lama waktu yang ku habiskan untuk menikmati setiap inci bibir plum yeoja di hadapanku ini. Aku benar-benar tak tahu! Namun, rasanya bibir yang ku lumat ini bergerak-gerak aneh, dan..

"Bwahahahhaahahaha.." Sungmin tiba-tiba melepaskan ciumanku dan tertawa terbahak-bahak. Ada apa?

"Kau kenapa, eoh?"

"Hmmpf.. anniyo, Kyunnie, kau lucu! Kau tak marah padaku kan? Kau gengsi kan? Ayolah mengaku saja, Kyunnie.." ucap Sungmin menggodaku. Aigoo Kyuhyun kau benar-benar babo!

"A.. anni. Aku masih marah denganmu. Kajja! Kita pergi!" ucapku sambil tetap menutupi wajahku yang kian memerah dan menarik lengan Sungmin untuk mengikutiku ke mobil.

"kkkk~" sementara aku menariknya, Sungmin terdengar cekikikan di belakangku.

"Eh, itu bunga untukku kan?" ucap Sungmin yang sadar dengan benda yang aku genggam sedari tadi di tangan kananku. Aku diam saja. Aku terlalu malu untuk kembali berbicara. Sungguh memalukan tingkahku hari ini! Kyuhyun paboya!

*Kyuhyun POV end*

.

.

-oo-

.

.

*Sungmin POV*

"Hueeek.. hueekk.."

"kkkk~"

"Ya! Kenapa cekikikan begitu sih, Minnie? Ada yang lucu?"

"Tentu saja lucu, Kyu. Masa naik Bungee Drop saja langsung muntah sih? Hihihihi.. padahal tadi.."

"Ya! Berhenti mengolok-olokku!" Oh ya, aku belum cerita ya? Sekitar 30 menit yang lalu aku dan Kyuhyun sampai di Lotte World. Biasanya kan orang akan naik ke wahana yang ringan-ringan dulu sebelum mencoba yang lebih extreme, tapi Kyuhyun...

"Hei Minnie! Ayo kita naik Bungee Drop!"

"Tapi Kyu, ini kan masih awal. Lagian tadi kan kita habis makan. Kenapa ti—"

"Ah.. kau takut kan, Minnie? Bilang saja.."

"Anniyo! Baiklah, ayo! Siapa takut!"

Itulah sebab kenapa aku bisa mengolok-olok Kyuhyun yang saat ini sedang sibuk menetralisir keadaan perutnya. Hihihi siapa suruh sok jago!

"Nih minum dulu, Kyu." Ucapku sembari menyodorkan sebotol air mineral yang baru saja aku beli.

"Gwaenchana? Apa kau mau pulang, chagi?" sambungku menanyakan keadaannya. Kan jelek juga kalau bersenang-senang di Lotte World sementara Kyuhyun dalam keadaan yang kurang enak.

"Ne, gwaenchana, chagi.." respon Kyuhyun setelah meneguk habis sebotol air mineral tadi sambil tersenyum manis sekali padaku. Ah.. rasanya aku ingin terus menikmati senyumannya itu..

"Kalau gitu kita naik Ballon Sky Ride yuk, Kyu. Kajja!" tanganku meraih tangan Kyuhyun dan menggenggamnya erat sembari berjalan santai menuju wahana yang akan kami naiki.

"Minnie.." panggilnya dengan suara yang sangat halus.

"Ne, Kyu. Waeyo?" Kutatap wajahnya yang kini sedang memandang kosong ke arah depan. Entahlah aku salah atau tidak, tapi.. mimik wajahnya tiba-tiba berubah aneh. Sepertinya ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.

"Andai hari esok tak ada lagi, apa yang akan kau lakukan, chagi?" bicara apa sih Kyuhyun ini? Kenapa alur pembicaraannya aneh sekali?

"Maksudnya? Aku tak mengerti, Kyu.."

"Meskipun hari esok tak ada lagi, aku akan terus mendampingimu, Minnie. Aku harap kau juga demikian. Saranghae, Minnieah.. Jeongmal saranghae."

"Nado saranghae, Kyu. Aku juga tak akan meninggalkanmu. Aku janji."

Kami pun berjalan dalam diam. Sejak ucapanku yang terakhir itu, Kyuhyun sama sekali tidak angkat bicara. Ada apa sih?

Kulirik lagi wajah Kyuhyun. Dan.. omo!

"Kyu? Kau menangis? Ada apa, chagi?" kulihat bulir demi bulir air mata menetes dari matanya. Kenapa dia? Ada apa? Apakah insiden muntah tadi membuatnya semakin aneh dan sedikit sentimentil? Aku sangat khawatir!

"Ah.. anniyo, chagi. Ini hanya kelilipan debu kok. Eh, ayo kita naik wahananya!" Kyuhyun pun menarik tanganku dan setengah menyeretku naik ke Balloon Sky Ride yang menjadi tujuan kami. Aku masih merasa ada sesuatu yang mengganjal..

"Eh, Minnieah, kenapa tasmu kelihatannya berat sekali? Isinya apa sih?" Omona.. aku lupa! Hari ini kan aku berencana memberikan kado yang kubawa ini untuk Kyuhyun! Hampir saja..

"Iya.. ini, Kyu! Aku bekerja keras untuk membelikanmu itu. Aku harap kau menyukainya, Kyu.." Aku pun menyodorkan bingkisan itu untuk Kyuhyun.

"Apa ini? Aku buka ya!"

"Eh.. nanti saja, Kyu."

"Apa gunanya kau memberiku kado kalau aku tak membukanya?"

"Arraseo. Bukalah.."

Kyuhyun pun kini terlihat sibuk membuka bingkisan yang kuberikan tadi dan..

"Ini kan.."

"Iya. Kau suka, Kyu?"

"Tapi.. jas ini kan mahal, Minnieah?"

"Hehe.. anniyo."

FLASHBACK

'drrrttt... drrrtt..' dering ponsel berhasil menyadarkanku dari alam mimpi. Kulirik jam yang berada di dinding kamarku dengan mata yang masih sangat lengket. Sudah jam 6? MWO? Gawat.. aku telat mengantarkan susu pagi ini! Jangan-jangan telepon itu dari atasanku! Dengan gerakan sigap aku pun mengangkat teleponnya tanpa melihat layarnya terlebih dulu.

"Yeobseo.."

"Yeobseo, Minnieaah." Suara itu bukan suara atasanku. Melainkan..

"Eh? Henry? Kukira kau bosku. Waeyo?"

"Bos? Ah.. jangan-jangan kau tak mengantar susu pagi ini ya? Hahahaha dasar ceroboh!" ejek Henry dari ujung sana sambil tertawa.

"Ya! Jangan tertawa! Aku baru bangun.. Ada apa kau menelfonku?" tanyaku penasaran dengan tujuan awal Henry menghubungiku.

"Ah iya aku sampai lupa! Soal uang yang kau mau pinjam pada majikan saudaraku kemarin. Kau jadi ingin meminjamnya? Berapa yang kau perlukan?"

"Eh? Jinjja? Jadi aku bisa meminjamnya?" mataku yang tadi lengket langsung terbuka lebar dan berbinar-binar.

"Ne.. kau ada di rumah kan? Berapa yang kau butuhkan? Aku akan mengantarkannya ke rumahmu."

FLASHBACK END

"Gomawo.. tapi, kenapa kau memberikanku hadiah seperti ini? Dan kenapa kau memberikanku sekarang?" ucap Kyuhyun dengan wajah yang sedikit terlihat serius.

"Ak.. aku.. aku ingin membelikanmu sesuatu, Kyu. Sesuatu yang kau inginkan. Besok hari jadi kita yang keempat, dan alasan aku memberi bingkisan ini sekarang padamu karena... karena aku takut kau akan sibuk esok hari. Aku takut kau tak punya waktu untukku seperti tahun la—"

Kyuhyun tiba-tiba memelukku erat. Erat sekali hingga aku seakan tak bisa bernafas.

"Kyu.. sessakkh.."

"Saranghaeyo, Minnie.. Saranghaeyo.. Maafkan aku yang dulu tak bisa ada di sampingmu saat kau membutuhkanku. Mianheyo.. jebal.. mianheyo.. aku tak akan meninggalkanmu lagi. Hiks.. mianhe." suara isakan terdengar saat itu juga. Apakah Kyuhyun menangis? Kyuhyun menangis untukku?

"Kyu.."

"Mianhe.. hiks.."

"Kyu.. gwaenchana. Saranghaeyo, Kyu.. hiks.. berhentilah menangis, aku jadi ikut sedih." Di dalam pelukan hangat itu kami menangis sesegukkan. Aku terharu. Aku terharu Kyuhyun masih memikirkanku. Aku menangis. Aku menangis karena aku bahagia. Aku harap semua ini tak akan pernah berakhir.

*Sungmin POV end*

.

.

-oo-

.

.

*Kyuhyun POV*

Tanggal 12 Juli. Aku ingat pada tanggal ini Sungmin... ah, anniyo! Aku tak boleh berpikiran buruk mengenai hari ini! Tapi.. perasaanku..

"Kyu.. gwaenchana. Saranghaeyo, Kyu.. hiks.. berhentilah menangis, aku jadi ikut sedih." Isak Sungmin sembari terus menenangkanku.

Ya Tuhan, tolong.. hentikanlah waktu saat ini juga. Saat aku memeluk erat tubuh yeoja yang sangat aku cintai ini. Aku ingin terus berada di sisinya.

Tuhan, tolong.. apabila benar bukan takdir kami bersama, ambil saja aku. Aku siap menggantikan posisi Sungmin yang terluka pada saat itu. Kumohon.. jangan biarkan yeoja yang sangat aku cintai ini terluka..

Tuhan, tolong.. apabila benar takdir Sungmin untuk pergi, tolong ikut sertakan aku. Ajak aku ikut dengannya. Aku tak akan mampu hidup di dunia ini sendiri tanpa ada dirinya. Kumohon tuhan.. jangan pisahkan kami. Aku sangat mencintainya.. Jebal..

"Gomawo kau telah bersabar untukku, Minnie. Jangan menangis, ne? Kita akan turun sebentar lagi. Aku sudah berhenti menangis kok." Aku pun melepaskan pelukanku dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Senyum pun ku kembangkan di wajahku agar membuatnya tak semakin khawatir.

"Ne.." Sungmin pun tersenyum meskipun wajahnya masih sembab karena sudah menangis.

Wahana yang kami naiki pun berhenti dan kami berdua segera turun. Aku memakai jas yang Sungmin berikan padaku tadi. Meskipun terlihat tak cocok dengan situasi dan kondisi yang lumayan panas, tapi tak sedikitpun aku pedulikan. Kami terus berjalan bergandengan tangan sambil menikmati suasana senja yang sangat cantik.

"Kyu.." ucap Sungmin tiba-tiba mengagetkanku.

"Hm?"

'chu' bibir plum Sungmin kini menempel hangat di bibirku. Dengan semangat ia mengulum bibirku lembut. Posisinya kini terlihat sangat susah karena tingginya yang tak setara denganku. Ia berjinjit dan menopang tangannya ke di badanku agar tak terjatuh. Benar-benar lucu!

Setelah semenit berlalu, ia melepaskan ciumannya dan memamerkan senyumannya yang sangat manis di hadapanku. Baru kali ini aku melihat sisi 'agresif' dari yeoja yang kupacari selama 4 tahun itu.

"Sudah jam 6 sore, yuk kita balik ke mobil." Ajak Sungmin yang tak pernah melepaskan genggamannya dari tanganku.

Sementara kami berjalan menuju pintu keluar Lotte World, mataku tiba-tiba tertuju pada salah satu hal yang menarik di dalam toko souvenir yang kami lewati.

"Tunggu di sini sebentar ya, Minnie. Tunggu aku!"

"Ne.." Dengan cepat aku pun memasuki toko souvenir itu, mengambil topi kelinci yang menarik perhatianku, membawanya ke kasir, kemudian bergegas kembali ke tepat Sungmin menungguku.

Sungmin terlihat sedang memainkan ponselnya. Berniat ingin memberi kejutan, aku mengendap-endap ke arahnya dan..

'plukh..' topi kelinci yang kubeli tadi kusematkan di kepala Sungmin yang kini terlihat terkejut namun tak lama setelahnya tersenyum lucu memamerkan sederet gigi kelinci miliknya. Benar-benar mirip!

"Kyeopta!" spontan kata itulah yang berhasil meluncur mulus dari bibirku.

"Gomawo, Kyunnie.."

"Ne. Kajja. Kita pulang!"

Dengan langkah pelan kami berdua meninggalkan arena permainan Lotte World dan menuju ke parkiran yang ada di seberang arena permainan ini.

"Kyu.. anginnya kencang sekali.." eluh Sungmin sambil memegang roknya yang terbang kesana-kemari.

"Ayo kalau begitu kita ke mobil. Palli!" Kutarik lengan Sungmin agar mempercepat langkahnya mengikutiku. Tapi..

"Aaah.. topinya, Kyu! Topinya terbang!" Sungmin pun melepaskan genggaman tanganku di lengannya dan berlari menuju jalan dimana topi yang aku berikan tadi jatuh.

'drrtt.. drrt..' ponselku berbunyi. Segera ku angkat panggilan itu sembari berjalan mendekati Sungmin.

"Yeobseo?" ucapku saat mengangkat telepon dari nomer yang tak ku kenal.

"Ucapkan selamat tinggal pada kekasihmu, Kyu.."

"MWO?" Segera ku arahkan pandanganku ke arah Sungmin yang sedang berjongkok di jalan memungut topinya dan memalingkan perhatian ke sebuah mobil berkecepatan tinggi yang sedang menuju ke arah Sungmin.

"SUNGMIIIIIIIN! AWAAAS!" Dengan segenap tenaga, aku berlari menghampiri Sungmin dan..

"KYAAAAAAAA!"

*Kyuhyun POV end*

.

.

-oo-

.

.

Setahun Kemudian..

"Eom..ma.. Ap..pa.." lirih seorang bayi dengan suaranya yang masih terdengar lemah.

"Omo! Bayi kita sudah bisa memanggil kita dengan sebutan Eomma dan Appa, chagi!" panggil seorang yeoja pada suaminya yang kini sedang bersiap-siap untuk pergi.

"Jeongmal? Omo.. nae aegi kyeopta!" sang suami kini menggendong anaknya yang masih berusia beberapa bulan itu dengan hati-hati dan penuh rasa sayang. Benar-benar suami yang baik!

"Eh, chagi. Ini sudah jam 6.30. Sebaiknya kau berangkat kerja sekarang. Nanti telat, lho!"

"Arraseo, chagi. Eh ya, sebentar aku akan mengunjungi Kyuhyun dan Sungmin. Kau mau ikut, chagi? Sudah cukup lama aku tak mengunjungi mereka."

"Ah aku ingin, tapi.. anak kita siapa yang jaga, Siwonnie?"

"Ah kalau begitu kau di rumah saja jaga Kyumin kita. Aku pergi dulu, ne? Annyeong, Bummie, Kyumin.."

"Annyeong.. hati-hati yaa, chagi.." yeoja bernama Kibum itu melambaikan tangannya dari pintu rumah seraya mengantar kepergian sang suami ke kantor. Setelah suaminya pergi, ia kembali ke dalam rumah untuk mengurusi bayinya yang di beri nama Choi Kyu Min itu.

.

.

-oo-

.

.

"Annyeong, Kyuhyunnah! Apa kabar?"

"Aku baik-baik saja, Siwonnie. Bagaimana denganmu?"

"Ah.. aku tahu kau pasti baik-baik saja! Hehe.. Kabarku baik, Kyu. Eh ya, Kibum beserta anakku, Kyumin, tak bisa ikut denganku kesini. Mian.. Mianhe kalau aku juga baru kali ini sempat mengunjungimu."

"Anniyo, gwaenchana, Siwonnie. Aku senang kau masih menganggapku sebagai sahabatmu. Gomawo.."

"Bagaimana dengan Sungmin? Apa dia baik-baik juga? Aku merindukan kalian.."

"Ne.. Sungmin baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir. Kau tau kan aku pasti akan menjaganya dengan segenap hati? Hehehe. Aku juga merindukanmu."

"Aku tak bisa lama, Kyu. Aku ada kerjaan. Maklum manager baru hehe mianhe, Kyu. Aku pergi dulu, ne? Bye..." Siwon pun beranjak dari tempat berjongkok, merapihkan baju serta celananya yang kotor terkena noda tanah dari sekelilingnya, dan kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan.

.

.

-oo-

.

.

*Kyuhyun POV*

Saat ini taman sedang ramai-ramainya dikunjungi oleh anak-anak dan pengunjung lainnya. Anak-anak terlihat bahagia bermain di arena bermain mereka sementara pengunjung lainnya ada yang sedang berjogging, ada yang bermain musik, dan ada juga yang sedang berpiknik seperti kami. Yah.. aku dan Sungmin.

"Minnie.."

"Hm?"

'cuupp..' aku mencium bibir plum yeoja di hadapanku itu sembari mendekapnya erat di dalam pelukanku. Namun tiba-tiba Sungmin melepas pelukanku dengan paksa dan tak lupa dengan ciuman ku.

"Ya! Kyu! Aku maluuuu.." Sungmin kini menutup wajahnya menutupi rona merah di pipinya. Omo.. kyeopta!

"Malu? Malu kenapa?"

"Banyak yang liaaaat! Ini kan tempat umum, Kyu!" oceh Sungmin sambil terus menutupi wajahnya yang makin memerah.

"Aigo.. Minnieah, sini tatap mataku." Kutarik tangan yang menutupi wajahnya namun tetap saja ia mengalihkan pandangannya dariku.

"Aku malu!"

"Kenapa malu, eoh?"

"Banyak orang di sini, Kyu. Mereka semua menjadikan kita tontonan. Aku malu!" Sungmin kembali menutupi wajahnya yang makin memerah dengan tangannya yang kulepaskan.

"MWOOO? YA! KAU MEMANG PABO! HAHAHAHAHAHAHAHAHA" aku tertawa lepas mendengar penuturan yeoja polos nan pabo ini.

"Ya! Kenapa ketawa, Kyu? Huh!" Kini Sungmin terlihat kesal dengan pipinya yang ia gembungkan dan bibir yang ia kerucutkan lucu.

"Hmpfh.. Kau ini memang lucu! Bwahahahahaha..." tawa ku kembali lepas. Benar-benar tak dapat kutahan!

"Kenapa, eoh?" akhirnya aku berusaha menghentikan tertawaku dan memberi yeoja polos di hadapanku ini sedikit penjelasan.

"Ha.. ha.. huff.. begini ya, Lee Sungmin.." Sungmin terlihat menyimak, "kita. Aku dan kamu. Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin sudah menjadi arwah selama setahun. Yah mungkin karena cara mati kita yang tidak wajar makanya kita gentayangan di dunia manusia. Apa kau lupa? Mana bisa manusia normal melihat kita. Yah... kecuali mereka memiliki indra keenam sih.."

'pluuk..' Sungmin terlihat memukul keningnya pelan.

"Omo.. aku lupa! Bwahahahahahaha aku benar-benar paboyaa. Hahahahahaa.." Nah, sekarang giliran Sungmin yang menertawakan dirinya sendiri. Benar-benar yeoja aneh.

"Kau ini.. haahahhahaha.." Kami pun membaringkan tubuh kami berdua di rerumputan hijau sembari memandangi langit cerah pada pagi ini. Indahnya...

*Kyuhyun POV end*

.

.

-oo-

.

.

"Permisi, noona. Ini makanannya.." ucap seorang perawat pada seorang yeoja yang duduk sambil memeluk kedua kakinya di atas sebuah tempat tidur.

"Anniyo! Aku tidak mauu! Aku mau ketemu Kyuhyun! Kyuhyun akan datang sebentar lagi." teriak yeoja tadi pada sang perawat.

"Noona, mianhe. Orang yang Anda bicarakan itu sudah meninggal."

"Mwo? Kau menuduhku membunuhnya? Aaaaah? Aku tak membunuhnyaa! Aku hanya menabrak yeoja brengsek yang mengganggu hubungan kami berdua! AAAAAAAAAAHHH!" yeoja tadi berteriak-teriak dan memegangi kepalanya yang mulai terasa sakit. Hal ini sudah menjadi tontonan biasa bagi perawat di rumah sakit jiwa itu.

"Hm.. lagi-lagi mengamuk ya?" ujar seorang perawat lain yang baru masuk ke ruangan pasien —karena mendengar suara yang bising dari ruangan itu— kepada perawat yang membawa makanan tadi.

"Ne, yeoja ini sepertinya sedang larut dalam perasaan bersalah yang sangat besar."

"Kasihan dia..."

"Benar. Sangat kasihan.."

.

.

-oo-

.

.

Terimakasih Tuhan, Engkau telah memberiku kesempatan kedua, Engkau telah mendengarkan seluruh doaku, Engkau menggapaiku dan tak pernah jauh dariku.

Terimakasih Tuhan, Engkau telah memberikan hal terindah di dalam hidup dan matiku, Engkau pertemukan aku dengan seorang malaikat cantik yang sangat sempurna. Tak henti-hentinya aku memanjatkan rasa syukurku ini padaMu.

Sekali lagi terimakasih, Tuhan. Aku pasti akan menjaga pemberianMu sebaik-baiknya. Aku berjanji..

-Kyuhyun-

.

.

THE END

~~~~~~~oo~~~~~~~

Yuhuuuuu~~ akhirnya author berhasil menyelesaikan cerita ini. Gomawo buat readers yang udh setia membaca ff ini dan meninggalkan jejaknya (^^)v

Mian kalau selama proses pembuatan ff ini author suka bikin kesalahan, typo, terlambat update, dsb. ya! author manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan #eeaa

Sekali lagi gomawo, chingu^^ *bow*

~~~~~~~oo~~~~~~~

hyuknie : henrynya dipasangkan sama author hihihi #plak

chabluebilubilu : nda kok, Siwonnya jadi baik sama Kyu dan Min. Bahkan dia sampai menamakan anaknya dengan nama Kyumin kan di akhir cerita? hihihi

1307 kms : nda kok, ini udah finish ceritanya^^

mayasiwonest . everlastingfriends : gomawo chingu udah ngertiin author. aisssh jadi malu^^

Cho Kyuri Mappanyukki : wah.. ala ala sharp commentnya Kyuhyun nih, chingu^^

ibchoco : sampai chap 7 ini chingu^^ udah puas belum sm endingnya?

BbuingBbuing137 : selamat membaca chingu^^

iinx . artie1 : lumayan mirip sih, tapi kalo gitu Kyuhyun aja dong yang mati? hihihi gimana nih endingnya menurut chingu?

Minniegalz : udah kejawab di chap ini kan chingu?^^ tak ada yang bisa mengalahkan takdir ;)

cherrizka980826 : dia lebih milih Kibum kok, kan cinta pertamanya si Kibum, lagian Sungmin udah ada Kyuhyun kan? hehe^^

Kyuminalways89 : hihihi author berhasil ya bikin Tiffany jahat banget di ff ini?

Kyurin minnie : soalnya baru ada scene yang tepat untuk Kibum hihihi~

SSungMine : hai readers baik hati^^ udh di update kan? gimana nih endingnya? puas?

rafah aulia : hihihi gomawoo udah nungguin ff ini^^ *bow* gimana endingnya? puas ga?

Andhisa joyers : *numpang teriak juga* KYAAAAAAAAAAAA~~~ jahat banget sih kamu! hahahaa tiffany udh dapet ganjarannya kok di chap ending kali ini. Gimana endingnya? puas ga?

Pikapika : maaf baru balas reviewnya, author ga nnton SMTown lebih prefer nabung buat SS5 nanti soalnya hehe^^Gimana endingnya? puas ga?

Cho Sungmin : ne udh di lanjut^^ gimana? puas sama endingnya ga?

Cho Minna : Kyaaaa~~ kamu baca kilat ya? gomawoooo *bow* makasih juga udh sampe nangis baca ff author ini. aish jadi terharu nih ;)

sansan : mian author baru bisa update sekarang ya ;( gimana? puas sama endingnya ga?

mitade13 : annyeoooong^^ terimakasih yaa udh berminat baca ff ini hehe^^ gimana endingnya? puas ga chingu?

~~~~~~~oo~~~~~~~

Akhirnya selesai juga~ gomawo chingu^^ tetap dukung ff author yang lain ya? Masih ada 'When I Can't Sing Anymore' yang udh menuju part akhir dan 'Angel in The Evil House' ff baru author.

Gamsa~~ *bow*