KaiDO/KaiSoo EXO Couple Fanfiction

Tittle : Mianhae, Saranghae Baby

Cast : EXO-K Kai, EXO-K D.O, SHINee Taemin, EXO-K Suho

Disclamer : Mereka bukan punya saya. Saya Cuma pinjem nama, ciri-ciri fisik,
sifat, sama kepribadiannya aja. Cerita ini punya saya.

Rated : M

Warning : HARD YAOI, LEMON, NC-21, Sex Toys, AU

Happy Reading!

"YAA! KIM JONG—Mmmppphh!"

D.O terus memberontak dalam gendongan dan ciuman Kai dengan memukul-mukul dada bidangnya. Tapi apa daya Kai lebih kuat darinya dan akhirnya ia harus pasrah dengan ciuman panas dan dalam dari Kai. Kai mendudukkan tubuh polos D.O di atas wastafel dan melepaskan ciuman mereka.

"Haahh... Haahh... Nghh~ Jongiee~" desah D.O saat Kai menciumi lehernya. Segera dia dorong tubuh Kai agar menjauh darinya. Tapi Kai tetap kekeh mencium lehernya.

"Tu-tunggu, Jongin-ah!" D.O mendorong kepala Kai agar menjauh. Kai menatapnya dengan tatapan 'kau-mengganggu-kesenanganku'. D.O segera memutar otaknya untuk menghidari namjachingunya yang mesum itu. Oh iya!

"K-kau kan berjanji tidak akan menyentuhku!" seru D.O dengan sedikit gugup. Kai terdiam. Ia ingat, ia janji pada D.O saat menghukum namja cantik itu tadi. Kai memasang wajah memelasnya pada D.O agar melupakan janji itu. "Ayolah, Kyungie~"

"Tidak bisa, Jongin-ah. Janji tetap janji,"

"Bagaimana kalau kita ubah sedikit perjanjiannya?" Kai tersenyum. D.O berpikir sebentar.

"Seperti apa?" Senyuman Kai bertambah lebar setelah mendengar pertanyaan yang menyatakan bahwa namjanya itu setuju. Ia pun menangkupkan kedua wajah D.O yang mulai memerah karena harus berhadapan dengannya.

"Hari ini kau kusentuh, selanjutnya kau tidak akan kusentuh sampai kau yang meminta," ucap Kai yakin. Setelah mendengarnya mata D.O berubah menjadi berbinar-binar. Dengan semangat, ia menganggukkan kepalanya menyetujui. Kai langsung saja menggendong tubuhnya ke bathtub yang sudah terisi setengahnya.

Ia mendudukkan tubuh D.O di antara kedua kakinya. Membuat D.O bisa merasakan sesuatu yang menusuk bokongnya. Wajahnya mulai memerah saat Kai memeluknya semakin merapat dan ia bisa merasakan benda 'itu' semakin jelas menusuknya.

Kai mulai menciumi leher jenjang D.O dan kedua tangannya meremas-remas nipple pink kecoklatan milik namjachingunya yang sudah menegak. D.O memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya. Melihat D.O yang seperti itu, Kai semakin keras meremas nipple D.O. Ia memelintir dan mencubitnya pelan hingga D.O tak dapat menahan desahannya lagi.

"Aaahh~~ Jongiee~" D.O mendongakkan kepalanya ke atas agar daerah ciuman Kai semakin luas. Tangannya pun bergerak kearah kepala Kai yang berada di sebelah kirinya dan meremas surai hitam kecoklatan miliknya.

Tangan kanan Kai yang tadi mengerjai nipple D.O beralih meraba perut dan paha D.O. tangan kirinya menarik wajah D.O agar menoleh padanya dan menciumnya dalam. Tangan kanannya sedang menikmati paha mulus yang penuh dengan bercak merah milik namja mungil di depannya ini.

"Emmhh~ Uhrrmmh~" D.O terus mendesah tertahan karena kedua tangan Kai yang sedang mengerjai tubuhnya. Lidahnya mencoba mendorong lidah Kai agar keluar, tapi ia kalah lincah sehingga lidah Kai kembali menelusuri mulut hangatnya.

Kai mengabsen satu-persatu gigi rapi D.O. Tidak lupa lidahnya juga menjilat langit-langit mulut D.O dan mengajak tuan rumah bertarung. D.O tidak diam saja. Ia balas melilitkan lidahnya pada lidah Kai. Walau masih ragu-ragu, ia mulai mencoba membalas ciuman Kai padanya.

"Uhhrrmmh~ Cphkmmh," Kai menjauhkan wajahnya. Ditatapnya wajah D.O yang memerah dengan pandangan mesumnya. D.O dan dirinya terengah-engah setelah melakukan french kiss mereka.

"Aaahhnghh~ Uuuhhh~ Jonginnie~~" desahan D.O semakin menjadi saat tangan kanan Kai yang tadi mengelus pahanya beralih pada juniornya yang tegang. Kai mengocoknya pelan dan memompanya. Sesekali ia menekan lubang kecil di ujung junior D.O dengan ibu jarinya.

Kai bangkit dari bathup, membuat D.O yang bersandar padanya hampir jatuh terjungkal kebelakang. Ia duduk di pinggiran bathup. D.O menatap Kai dengan pandangan bingung. Kai menyeringai tipis lalu menarik kepala D.O hingga wajahnya berada tepat di depan junior besarnya.

"Hisap," perintah Kai dengan nada datar. Wajah D.O mulai memerah. Pelan-pelan digenggamnya batang kemaluan Kai. Ia membuka mulut mungilnya dan mulai memasukkan kepala junior Kai ke dalam mulutnya. Ia menghisapnya pelan dan sesekali menggigitnya pelan.

"Aaahh~ Nghhhh~ Khyunghiee~" desahan Kai entah mengapa membuat D.O semakin bersemangat. Ia memasukkan junior Kai lebih dalam ke mulutnya. Ia menggunakan tangannya untuk memompa dan memijat lembut junior Kai yang tidak masuk ke dalam mulutnya.

Dihisapnya kuat junior Kai yang dia rasa mulai mengeras dan semakin keras. Kai meletakkan tangannya pada belakang kepala D.O dan mendorongnya agar juniornya masuk lebih dalam.

"Uumkkh... Uphuk," D.O sedikit tersedak karena kepala junior Kai menusuk kerongkongannya. Ia sedikit mengernyit saat merasakan precum Kai di lidahnya. Tak lama kemudian, cairan putih keluar sangat banyak dari junior Kai. Beberapa tertelan oleh D.O dan beberapa muncrat mengotori wajah dan dadanya.

"Pintar. Sekarang pegangan pada dinding itu," Kai menunjuk dinding yang ada di samping bathup. Ia mematikan keran air saat dirasa bathup nya penuh dengan air.

D.O yang tanpa sengaja melihat sex toys yang Kai gunakan padanya semalam berada di atas wastafel menyeringai tipis. Tipis sekali hingga Kai tidak dapat melihatnya. Ia punya ide bagus untuk membalas namjachingunya ini.

Perlahan ia keluar dari bathup dan menghampiri wastafel. Kai menatapnya bingung, tapi ia masa bodoh dengan itu. Mungkin saja D.O hanya ingin membasuh wajahnya.

"Kyungie, cepatlah!—Eh?" Kai tersentak saat ia merasakan sesuatu mengikat tangannya kuat. Kai menoleh kebelakang dan mendapati D.O yang sedang tersenyum evil sedang mengencangkan ikatan tali di kedua tangannya. Ia mulai menatap D.O horror saat namja manis itu mengeluarkan sesuatu berbentuk cincin. Cock ring. OMFG! Apa yang mau dia lakukan padaku?

"Ya! Kyungie! Hentikan! Kau mau apa?!" seru Kai saat D.O memasangkan cock ring di juniornya.

"Kau berisik! Diam dan nikmati pertunjukanku!" Kai terdiam. Ia tidak pernah tahu bahwa namjachingunya yang polos ini memiliki sisi agresif dan liar seperti ini.

D.O membalikkan tubuhnya dan mendekatkan bokongnya pada wajah Kai yang masam. Kai menjulurkan lidahnya untuk mencicipi hole pink itu. Tapi D.O lebih cepat. Ia menarik kembali bokongnya dan berbalik menghadap Kai.

"Jongie~ Kau mau melakukan ini?" D.O menatap Kai dengan pandangan menggoda sambil memelintir nipple nya yang mulai tegak dan mengocok juniornya sendiri. Kai menelan salivanya dengan susah payah. Ia mengangguk kecil sebagai jawaban atas pertanyaan D.O. Bibirnya tidak bisa berhenti membuka.

"Aaahh~~ Nghhhh~ Urrrmmmmhhh~~" Crot! Cairan putih mengalir dari junior D.O. Ia menyeringai tipis melihat wajah kesakitan dari Kai karena tidak bisa mengeluarkan hasratnya.

"Ini jugaa~~?" tanya D.O lagi sambil mengulum jari-jarinya. Setelah ia rasa cukup basah, ia membalikkan tubuhnya dan mengelus hole nya yang berkedut-kedut minta diisi dengan jari tengahnya.

"Ssshhh~ Khyunghiie~ Lhephaskhan akhuu..." Kai merasakan perutnya melilit dan juniornya serasa mau pecah. Pasti ejakulasi kering. D.O benar-benar ingin balas dendam padanya.

Jari tengah D.O yang tadi hanya mengelus-elus pintu masuk hole nya mulai menusukkannya ke dalam. Ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan desisan sakit dari bibirnya. Jujur saja, hole nya masih terasa sangat sakit karena permainan kasar Kai semalam.

Setelah dirasa sudah cukup terbiasa, D.O mulai menggerakkan jarinya keluar masuk. Ia tambahkan dua jarinya sekaligus dan mencoba melebarkan hole nya.

"Sshh..." desisnya menahan sakit. Ia menggerakkan jarinya untuk mencari titik kenikmatannya sendiri.

"Aaahh~~" setelah menemukannya, ia terus-menerus menusuk titik itu. Kai menggeram pelan karena hasratnya yang tidak bisa dikeluarkan.

D.O mengeluarkan jari-jarinya dan mengambil vibrator laknat—menurutnya—dan mulai mengulumnya sama seperti ia mengulum junior Kai tadi. Kai melotot. Kyungsoo-nya serius mau melakukan penetrasi dengan vibrator?

"Kai~ kau tidak keberatan, kan, aku menggantikan junior besarmu dengan vibrator menyebalkan ini? Hmm?" D.O menyeringai pelan melihat jakun Kai yang naik-turun. Pasti namja tan itu kesulitan menelan salivanya sendiri.

D.O membalik tubuhnya hingga menungging dan menunjukkan hole pink nya pada Kai. Satu tangannya berpegangan pada wastafel dan satu tangannya lagi menggesekkan vibrator pada pintu masuk hole sempitnya.

"Uukkh," Entah mengapa, Kai hanya diam menikmati aksi yang ditunjukkan oleh namja manisnya ini. Ia menatap wajah kesakitan D.O saat vibrator itu baru masuk setengahnya di dalam hole sempit itu.

"A-aanghh~" D.O mengerang nikmat saat vibrator itu masuk sepenuhnya. Ia menekan tombol yang ada di sana, hingga ia rasakan benda dingin itu mulai bergetar dan menyalurkan kenikmatan ke seluruh tubuhnya. Juniornya yang tadi setengah tegang mulai tegang sempurna dan mengeluarkan precum.

Kai menjilat bibirnya seduktif. Kyungie-nya benar-benar sangat menggoda. "Ugh!" Tapi sayang, ia harus menahan semua hasratnya karena cock ring yang masih melingkari juniornya. Ia menggerakkan kedua tangannya agar ikatannya terlepas.

"Ya! Jangan coba-coba, Jongie!" Kai menghentikan gerakannya saat D.O membentaknya. Kai mengangkat kepalanya dan menatap D.O. Gulp. D.O menatapnya kesal dengan wajah yang memerah dan sangat menggoda. Terkadang ia mendesah kecil karena gerakan tangannya yang mengeluar-masukkan vibrator yang masih bergetar itu.

Kai kembali diam. D.O menyeringai pelan dan kembali menikmati permainan solonya.

"Aaahhh~~ Nghhhh~ O-ouch!" D.O mengerang pelan saat tanpa sengaja tangannya menusukkan vibrator berwarna hijau tersebut lebih dalam. Pinggulnya bergerak-gerak tidak nyaman. Sepertinya ia sangat menikmati ini.

"Aaaahhnn~ Aangggghh~~ Ummmhh~~ AAAHH JONGIEE~~" Crot! Kembali D.O mengeluarkan cairan putihnya ke lantai. Ia terengah-engah pelan. Sesekali ia mendesah karena vibrator yang masih bergetar di lubangnya.

Dimatikannya vibrator itu dan dikeluarkannya pelan-pelan. Ia meletakkan benda menyebalkan—menurutnya—itu di atas wastafel. Ia mendekati Kai yang menatapnya dengan mulut terbuka.

"Jongie~ Kurasa aku belum puas," D.O tersenyum manis. Kembali Kai menelan salivanya saat tubuh D.O yang penuh dengan tanda merah keunguan berada di depannya. Ia diam saja saat D.O duduk di pangkuannya. Membuat junior tegaknya bergesekan dengan belahan pantat kenyal milik D.O.

D.O mendekatkan wajahnya dengan wajah Kai. Lalu mencium bibir penuh Kai dengan bibir kissable nya. Ia melumat bibir atas Kai. Kai yang tidak mau meyia-nyiakan kesempatan ikut melumat bibir bawah namja imut yang sekarang jadi agresif ini.

D.O menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bibir Kai. Kai membuka bibirnya sedikit dan lidah D.O langsung masuk dan bertarung dengan lidahnya. Cukup lama mereka bertarung hingga beberapa saliva menetes di sela-sela bibir keduanya. Walau D.O yang memulai, tapi tetap saja Kai yang berhasil memenangkan pertarungan mereka dan menjelajahi mulut hangat D.O.

Merasa sesuatu yang didudukinya semakin keras, D.O menggesekkan benda itu dengan belahan pantatnya berkali-kali. Kai mengerang tertahan merasakan rasa nikmat yang menyiksanya ini. Terkadang D.O juga mendesah tertahan karena junior tegaknya menggesek perut ber-abs milik Kai. D.O melepaskan pagutan bibir mereka karena persedian oksigen yang menipis.

"Uuuhhrmm~ Jongie, sepertinya kau tidak sabar~" D.O mengangkat kepalanya saat Kai menjilati lehernya. Ia agak berjongkok dan memposisikan junior Kai di atas hole nya.

"Tunggu! Lepaskan dulu cock ring nya!"

D.O menatap Kai dengan pandangan apa-maksudmu-?. Ia menggeleng pelan dan perlahan turun. Ia meremas bahu Kai untuk menahan perih karena junior besar Kai menerobos hole sempitnya.

"Aaakkhh!" Rasanya tubuh D.O seperti terbelah menjadi dua. Junior Kai jelas lebih besar daripada vibrator tadi. Ditambah cock ring yang dingin menyentuh dinding hole nya.

Sedangkan Kai, ia cukup menikmati gesekan antara permukaan juniornya dengan dinding hole D.O. Tapi sayang, ia masih tetap harus menahan rasa melilit di perut dan sakit di juniornya karena cock ring yang masih setia di junior besarnya.

"Ssshh~~ Aaahh~" D.O mendesah agak keras saat junior Kai masuk sepenuhnya dan tanpa sengaja menyentuh prostatnya. Ia terdiam sebentar, membiasakan holenya dengna junior besar Kai.

Setalah dirasa cukup, D.O mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi hingga hanya kepala junior Kai saja yang berada dalam hole nya. Lalu ia turunkan tubuhnya kuat-kuat membuat junior Kai menyentuh titik kenikmatannya telak dan dalam.

"Aaakkhh~~ Aaahhnn~~" D.O tidak dapat menahan desahannya. Kai menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya, tetapi ada beberapa juga yang lolos membuat D.O makin bersemangat.

D.O semakin cepat menaik-turunkan tubuhnya. Ia terus menghantamkan junior Kai pada titik yang sama. Kai hanya bisa pasrah menikmati semua service yang diberikan oleh D.O.

"Aaaahh~~ Nghhh~ Uuummhh~ Jhongiee~~"

"Ssshh~ K-kyunghiee~"

Crot! Kembali D.O mengeluarkan cairan putihnya. Ia duduk terdiam sambil terengah-engah karena kelelahan. Kai meringis dan wajahnya menampakkan kesakitan. D.O mengangkat kepalanya dan menatap Kai dengan seringai menggodanya.

"Kyungie~ Lepaskan aku," D.O mengangguk pelan. Perlahan ia keluarkan junior besar Kai yang masih tegang dan memerah dari hole nya. Lalu ia lepaskan kedua ikatan tangan Kai. Kai langsung melepas cock ring yang masih melingkari juniornya, membuat semua cairan yang ia tahan keluar dengan derasnya.

"Aaahhh~!" desah leganya. D.O berjongkok di hadapan junior Kai dan mulai meminum beberapa cairan yang masih menetes.

"Sudah puas?" tanya Kai setelah cairannya berhenti dan D.O mencium bibirnya sekilas. D.O tersenyum manis dan mengangguk kecil.

"Ini balasanku, chagi," Kai kembali melumat bibir merah menggoda itu. Tanpa ragu D.O membalas ciuman itu. Cukup lama mereka terhanyut dalam ciuman dalam sampai Kai melepaskan pagutan bibir mereka.

"Sekarang, biarkan aku menikmatimu tanpa halangan," Kai membaringkan tubuh D.O di dalam bathup yang sudah terisi penuh dengan air di belakangnya. Ia menciumi leher putih D.O dan menambah kissmark di sana.

"Nghhh~ Jongie, aku ada kelas siang ini," D.O mencaba melepaskan ciuman Kai. Jujur saja. Dia tidak kuat jika harus dipaksa melayani Kai sekali lagi. Hole nya benar-benar perih. Ia rasa mungkin selama seminggu kedepan ia tidak akan bisa berjalan dengan benar.

"Ayolah Kyungie~" D.O tetap menggeleng. Kai menatapnya kesal.

"Kalau kau tidak mau, akan kupaksa!"

"J-jangan, Jongie! Aku tidak bisa melewati mata kuliah ini!" Kai menatap D.O sebal. Ia menjauhkan tubuhnya dan keluar dari bathup. D.O segera duduk di bathup dan menatap Kai yang berjalan ke arah shower dengan bersalah.

"Mianhae, Jonginnie."

Mereka pun memulai sesi mandi mereka sendiri-sendiri.

! ! !

D.O berjalan pelan di koridor kampusnya yang sepi sambil memainkan strap ponselnya. Sudah dua minggu sejak perjanjiannya dengan Kai. Sudah dua minggu juga Kai tak menyentuhnya. Ia mulai merindukan sentuhan-sentuhan lembut namjachingunya itu di seluruh tubuhnya.

Akhir-akhir ini Kai juga bersifat agak aneh. Setiap ia menelpon, pasti Kai pasti selalu bilang ada urusan. Saat bertemu di kampus juga hanya sebentar lalu ia pergi lagi. Apa Kai benar-benar marah karena saat itu ia membalas dendam dan tidak mau Kai sentuh? Blush. Pipi D.O terasa panas saat mengingat kejadian dimana ia jadi begitu agresif dan liar. Ia tidak menyangka ia bisa jadi seperti itu. Tiba-tiba bandul strap ponsel yang ia mainkan terlepas. Oh tidak. Ini pemberian Kai di kencan pertama mereka. D.O menyentuh dadanya. Ia merasa sangat tidak enak.

Saat melewati salah satu kelas, D.O mendengar suara aneh juga suara yang familiar. Ia mendekati pintu kelas yang tertutup dan menggesernya sedikit agar bisa mengintip ke dalam. Matanya besarnya membulat melihat apa yang terjadi di dalam. Seorang namja berambut coklat sedang berciuman panas dengan namja berkulit gelap dan rambut hitam kecoklatan.

Deg!

Dadanya berdetak tak beraturan. Tidak mungkin yang di dalam itu adalah...

"K-kai?" lirih D.O tanpa suara. Dadanya semakin terasa ngilu saat tahu bahwa orang itu adalah Kai. Tanpa sadar ia menjatuhkan strap ponsel berbentuk pororo di tangannya. Ia berbalik dan segera berlari tanpa peduli bahwa dua orang di dalam kelas itu tahu ada yang mengintip mereka.

Ia terus berlari di lantai dua gedung kampusnya. Ia harus ke atap untuk menenangkan dirinya. Saat melewati perpustakaan tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang membawa tumpukan buku. Buku-buku itupun terjatuh serta D.O dan juga orang yang ditabraknya ikut jauh terduduk.

"M-mianhanida."

"D-D.O? Kenapa kau menangis?" D.O mengangkat kepalanya dan mendapati Suho, tetangganya sekaligus sunbae-nya. Ia langsung memeluk Suho, membuat yang dipeluk bingung. Suho hanya mengelus pelan punggung D.O untuk menenangkannya.

"Hiks, Hyung. Hiks, Kai, dia... dia, hiks hiks," ucap D.O tak jelas karena tercampur isak tangisnya.

"Tenanglah, D.O. Ada aku di sini," Suho mengangkat wajah D.O dan menghapus aliran air mata yang menganak sungai di pipi mulus itu. Kembali ia memeluk dongsaeng kesayangannya itu.

! ! !

DRAP DRAP DRAP

Kai dan namja manis berambut coklat itu menghentikan aktifitas mereka. Kai menatap pintu kelas yang sedikit terbuka. Ia menghampiri dan membuka pintu itu. Sepertinya orang itu berhasil kabur. Saat Kai akan menutup pintu kembali, tak sengaja matanya menangkap sebuah benda kecil yang sangat familiar. Ia memungut strap ponsel berbentuk pororo itu dan menggenggamnya keras.

"Ada siapa, Kai?" tanya namja manis tadi atau Taemin, teman satu fakultas Kai. Kai diam sambil menatap genggaman tangannya. Tidak. Ia harus mengejar D.O.

"Mianhae, Min. Pulanglah duluan. Aku masih ada urusan," Kai segera berlari menaiki tangga. Pasti dia ada di sana.

"Ya! Kim Jongin! Mau kemana kau?! Ya!" Taemin terus berseru memanggil Kai yang tak menghiraukannya sama sekali. Ia menggembungkan pipinya sambil terus mengumpat orang yang sudah mengganggu kegiatannya dengan Kai.

! ! !

D.O perlahan mulai tenang. Ia melepas pelukan Suho dan duduk di hadapannya. Mereka masih terduduk di depan perpustakaan dengan buku-buku yang berserakan di sekitar. D.O menghela nafas pelan sebelum memberitahu apa yang membuatnya menangis.

"Dia, Kai. Aku... aku melihatnya sedang... berciuman dengan orang lain, hiks," D.O kembali terisak. Hatinya benar-benar sakit bila mengingat hal yang baru saja terjadi tadi. Suho tercengang. Maksudnya... Kai selingkuh?

Buru-buru Suho menangkup kedua pipi D.O dengan kedua tangannya saat menyadari namja manis itu mulai menangis lagi. Ia menghapus perlahan air matanya dan mencium lembut keningnya.

! ! !

Kai terus berlari hingga sampai di tikungan dekat perpustakaan di lantai dua. Ia terpaku. Di sana, seseorang sedang mencium Kyungsoo-nya. Ia menggertakkan giginya dan mengepalkan kedua tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Ia menatap benci pada namja yang ia ketahui adalah tetangga D.O sekaligus orang terdekat namjachingunya selain dirinya sendriri.

"Sial! Berani sekali dia menyentuh Kyungie-ku."

To Be Continued

A/N: Annyeong! Saya balik lagi dengan FF jamuran ini u,u Ada yang masih ingat FF ini? Pasti ndak ada Y_Y

Maaf semaaf-maafnya telat banget updatenya. Sebentar lagi mau masuk sekolah, sih. Mana semua PR saya belum selesai *curcol*

Gimana? Ncnya Hot? Ceritanya jadi sinetron lagi? u,u awalnya ini mau buat twoshot, tapi nanti alurnya kecepatan.

Sekali lagi maaf karena saya ndak bisa balas review satu-satu. Saya buru-buru mau ngasih Kris jatah *eh* maksudnya mau ngerjain PR XD tapi yg log in udah saya balas di PM n_n

Big Thank's to: lee minji elf, BBCindy, LiuGe'Fanboy, baby quila, cho devi, BabySuDo, Henry Park, Guest, youngsu0307, namikaze, Reita, Brigitta Bukan Brigittiw, babyryou, ChanyeoLiena137, hatakehanahungry, Kai cinta Dio, ISTRI D.O, KDS, eunhaezha, kimhyunshi, mayahahaha, Sitra029, Numpangbaca, Guest (2)

No silent riders ^^ Review, please?

v
v
v
v
v
v
v