Title : Dominating Me
Rate : M
Warning : Uke!Siwon

.

.

"Aghh… ahh.. teerr.. engh usss.."

Desahan, dan erangan terdengar memenuhi ruangan itu. Tampak sepasang namja yang sedang memadu cinta dan nafsunya, bergerak seirama, berusaha saling memberi kepuasaan satu sama lain.

"Ahh~ Bergerak terus, ughh.. Siwonnie… Ahh"

Seorang namja dengan tubuh tegap dan ABS yang terbentuk sempurna tampak menggigit bibirnya kuat berusaha keras menahan desahan yang sedaritadi ia keluarkan, sambil terus menggerakkan pinggulnya naik turun di atas namja yang terbaring di kasur sambil memegangi pasangannya.

Kejantannya tampak mengacung tegak, dihiasi dengan precum yang hampir menetes jatuh. Tangannya menggenggam erat paha pasangannya, berusaha menjaga posisinya agar tidak jatuh.

"Ahh.. Kibummie! Aghh…" desahan akhirnya kembali meluncur dari bibirnya saat namja yang disebutnya Kibum itu menghentak pinggulnya ke atas dengan kuat, yang menyebabkan kejantanan Kibum melesak lebih dalam pada holenya yang tampak sudah sangat merah.

Wajah Siwon pun memerah padam, berusaha menikmati percampuran antara sakit dan nikmat luarbiasa yang harus ditanggungnya. Ia merasakan dengan jelas, hole-nya yang penuh dengan kejantanan Kibum yang tidak dapat dibilang biasa, ukurannya. Ditambah dengan gerakan naik-turunnya di atas tubuh Kibum, yang membuat junior Kibum terus menghantam prostatnya dengan tepat. Ia tidak bisa membayangkan hal apalagi yang lebih nikmat dibandingkan dengan junior besar kekasihnya yang terus-menerus menyodok ke dalam single holenya

"Enghh… Kibummie…, aa..aku mau ke..luaar.." kata Siwon terputus-tupus, karena gerakannya yang belum berhenti di atas tubuh Kibum.

"Ugh… keluarkan sa..jaa, chagi" lirih Kibum pelan. Ia masih menikmati gelombang nikmat karena juniornya yang terasa hangat dan terjepit dengan kuat di dalam rectum Siwon.

"AHHH!" teriakan keras Siwon terdengar parau, diikuti dengan semburan keras cairannya yang mengenai perut bahkan sampai ke dagu Kibum.

"Ah…. Sempii..tt, Siwonnie" Kibum mendesah saat merasakan hole Siwon yang mengetat. Namun hal itu justru membuat kenikmatan yang berkali lipat, saat daging lembut rectum Siwon yang mengetat, dan bergesakan dengan juniornya yang masih ia hentakkan kuat, walaupun Siwon telah menuntaskan hasratnya.

"Ahhh.. Ki..iibumiee.." erang Siwon, setelah semburan spermanya berhenti. Ia ambruk seketika di dada Kibum, pasca orgasme yang menerjangnya. Siwon merasa hentakkan junior Kibum berhenti, saat ia terjatuh lemas. Namun ia sadar, Kibum bahkan belum mencapai klimaks pertamanya, di saat ia sudah mencapai klimaksnya yang ketiga kalinya.

Bibir tipis Siwon tampak sedikit terbuka, membiarkan udara lebih banyak masuk ke dalam rongga paru-parunya. "Aa..ku sudah lemas Kibummie. Aku tidak sanggup on top lagi. Hhh.. Aku milikmu malam ini, chagiya. Kau boleh memakaiku sampai puas, tapi biarkan aku di bawah. Ugh…"

Kibum hanya menyeringai kecil mendengar kata-kata kekasihnya. Juniornya masih berdenyut keras, meminta dimanjakan. Tambah lagi wajah Siwon yang banjir keringat, dengan bibir setengah terbuka dan tubuh yang terkulai lemas di atas dadanya itu. Siapa yang tidak tergoda?

Dengan sekali putaran, Siwon telah berada di bawah Kibum, dengan junior Kibum yang masih bersarang di dalam holenya yang sudah tampak memerah. "Kau lelah, baby?" Tanya Kibum dengan senyum lembut di bibirnya.

Siwon mengangguk kecil, "Hmm… tapi kau belum klimaks, Kibummie. Lakukan saja, aku masih sanggup" jawab Siwon, pasrah.

Kibum menyeringai kecil lagi mendengar kata-kata terakhir SiWon. SiWon benar-benar berhasil menambah gejolak gairahnya lagi.

"AKHHH.." lengkingan SiWon kembali terdengar saat KiBum memulai gerakannya dengan hentakan keras langsung ke dalam lubang SiWon.

SiWon tidak ingat apa-apa lagi, selain junior besar KiBum yang menghantam lubang pantat dan prostatnya habis-habisan. Dia tak tahu harus melakukan apa selain mendesah, mengerang, bahkan menjerit saat ia merasakan dengan jelas ujung junior KiBum yang melesak sangat dalam, melewati prostatnya, hingga terasa menerjang ke ujung ususnya.

"Haaahh… daa.. ahh..lamm, ..enghhh…"

Kamar mereka benar-benar dipenuhi dengan erangan dan bau seks yang pekat. KiBum masih terus mengerakkan pinggulnya, menerobos lubang SiWon, dengan SiWon penuh bercak merah di tubuhnya, lubang pantat yang sudah tampak bengkak, dan mata terpejam yang menikmati gerakan KiBum.

Menggunakan sisa-sisa tenaganya SiWon berusaha tetap sadar, membuka matanya, memandang KiBum yang nampak menggigit bibir bawahnya, dan dengan sisa tenaga itu pulalah ia berusaha menggerakkan otot pada cincin hole-nya, membuat junior KiBum semakin terasa terjepit dan tertekan lebih kuat.

"Enghh… Sii..wonn.. Tight, ahh." Usaha SiWon berhasil menghasilkan desahan meluncur dari bibir KiBum. Sampai beberapa hentakan luar biasa keras terakhir, SiWon kembali memuncratkan cairannya yang sudah tampak encer dan lebih bening, karena terlalu banyak klimaks. Sedangkan KiBum menyusul beberapa detik kemudian, dengan cairan hangat yang menyembur langsung ke dalam lubang pantat SiWon, bahkan sedikit masuk hingga saluran usus-nya, dan tampak sedikit mengalir keluar.

KiBum ambruk ke atas tubuh tubuh SiWon setelah orgasmenya yang luarbiasa. SiWon tersenyum tipis, dan melingkarkan tangannya pada pinggang KiBum, berusaha tetap bernafas dengan tubuh KiBum yang menimpanya dan nafas sesak pasca orgasmenya. Semuanya masih terasa terlalu indah.

SiWon menarik nafas lebih banyak saat KiBum memutar tubuhnya untuk berbaring di samping SiWon, walau junior kekasihnya itu masih tertanam dalam lubang kenikmatannya. SiWon melirik KiBum, kemudian memiringkan tubuhnya juga, memperdalam junior KiBum dalam lubangnya.

SiWon tersenyum jahil, "apa aku semenggairahkan ini saat menjadi seme, KiBummie?"

KiBum hanya melirik kecil pada SiWon, belum berniat menjawab. SiWon tidak menyerah.

"Kau mengerjaiku hampir seharian, chagiya.. Katakan, apakah aku memang lebih dahsyat saat menjadi uke, hmm?" tanya SiWon

"Kau selalu menggairahkan, baby. Tapi aku memang lebih menyukaimu mengerang, memintaku memasukkannya lebih keras dan dalam seperti tadi, SiWonie.." Akhirnya Kibum menjawab, yang menyebabkan SiWon memalingkan wajahnya dengan pipi yang tampak sedikit merona.

'Sial.. Kata-katanya selalu tajam' batin SiWon.

Namun, alih-alih marah, SiWon malah menyamankan dirinya dalam pelukan KiBum yang disukainya. Sambil sedikit mengulas senyum, ia berniat akan mulai tidur, saat tiba-tiba bayangan 'itu' muncul. Bayangan masa lalunya, asal mula mengapa ia sekarang bisa begitu bahagia, begitu menikmati posisi seksnya bersama KiBum.

TBC

a/n: Karena ffnya dihapus, jadi terpaksa publish ulang T.T
Minggu depan baru aku publish chapter baru yaaa... XD jadi semntra aku republish chapter2 sebelumnya dulu. hehe.
Next chapter isinya flashback Siwon, kenapa bisa jadi uke. Masih ada yang berminat review kah?