I'm back after a very very very long hiatus..

Dikarenakan saya harus mengikuti hari-hari penuh penyiksaan di sekolah, how suck! =_='

WISH YOU ENJOY ^^

Warn : femGon, super-duper OOC

Cuma satu (lagi) cerita kacau nan gaje bikinan Chika =='

Rated : T

TERUNTUK KEPADA PARA READERS-READERS TERCINTA SEKALIAN YANG MASIH HIDUP WAJIB KOMEN ! XD

(yang udah mati / jadi arrancar / jadi shinigami / jadi malaikat / jadi zombie / jadi apapun tetep wajib komen!)


Sejak SMA aku dikejar-kejar oleh seorang pemuda gila berambut merah yang bahkan baru aku kenal.


Aku langsung berlari ke arah kelasku. Tapi aku tak tahu kalau ternyata lantai itu habis di pel.

Alhasil, aku menginjaknya dan kakiku tergelincir dengan mulusnya.

"KYAAA!"


Gon P.O.V

Aku menutup mataku, seolah pasrah menyerahkan diri pada lantai yang baru dipel itu. (-?-)

Aku sudah tahu jatuh di lantai itu sakit, tapi yang kurasakan adalah genggaman lembut yang hangat. Aku membuka mataku.

"Badut itu lagi!" keluhku dalam hati.

Aku sempat terdiam selama beberapa detik, sampai tangan yang tadi menahan pinggangku berpindah dan mengelus-elus bokongku. Otomatis wajahku memanas antara malu dan marah.

"KONO-HENTAIIII!~~" teriakku menggema ke seluruh sekolah dan sekitarnya. (-?-) *burungagakdiatapberkoak-koakterusterbangmenjauh*

Kulihat Hisoka sekilas. Wajahnya yang tadinya tampak tenang dan cool tiba-tiba menyeringai mesum.

Dengan perasaan terintimidasi dan perasaan malu yang sudah tidak tertahankan lagi, aku segera memberontak dan berhasil melepaskan diri dari monyet itu. Aku pun segera lari ke kelasku(kelasnya badut juga!). Rasanya lebih baik aku hilang ditelan bumi, malu sekali!

Karena malu setengah hidup sama makhluk satu itu, akhirnya aku memilih jalan memutar.

Sesampainya di kelas, dia masih di depan pintu, aku hanya mengacuhkannya dan membuka pintu kelas.

"Cieeeeee... Suit.. Suitt.." teriakan itu hampir membuatku terjengkang ke belakang. Aku tahu siapa yang memulai siulan itu. Kurapika. Tidak mungkin orang lain.

Sementara aku sibuk menatap horror pada Kurapika yang duduk di bangku tengah yang sedang menatapku dengan tatapan 'miss cat-nya' yang sensual. Padahal setahuku yang makhluk kucing itu Killua. (^3^)

"Gon, Hisoka, kenapa kalian bisa terlambat masuk ke kelas?" tanya Bu Pakunoda dengan nada yang mencancam nyawa-untukku.

"Ngg... A-Ano.. Itu,"

"Dia tadi pacaran dulu kali sama Hisoka, Sensei..." potong seseorang bahkan SEBELUM aku mulai berbicara. Akan kuhajar Kurapika setelah ini.

"Bu-Bukan, tidak kok, Sensei..."

"Lalu kenapa? Hisoka!"

"Tadi Gon terjatuh karena terpeleset lantai yang baru dipel, lalu aku menolongnya, makanya kami terlambat masuk kelas." terang Hisoka singkat padat tanpa membuang waktu sepermilidetik pun. (author : Gon lebay ih! *ditendangGonkeluarangkasa*)

"Oh, begitu. Ya sudah. Tapi nanti pulang sekolah kalian harus membersihkan toilet SMA Hunter. Sampai bersih." kata Bu Pakunoda memvonis hukuman.

Kejam. Keji. Sadis. Kata-kata itu yang membayang di benakku.

"Ta-tapi..."

"Oke. Baiklah, Sensei." potong Hisoka saat aku hendak protes mengenai hukuman keji itu.

Kalau tidak ingat ini di dalam kelas, apalagi kelas Bu Pakunoda, mungkin aku sudah membanting sebuah meja di kepala merah itu, atau mungkin hanya papan tulis (-?-). (Sumpah loe, 'hanya'?)

Kau gila saja. Masa' membersihkan toilet SMA Hunter, toilet prianya kan', bau sekali. Kalu toilet wanita sih', masih lebih baik. Tapi yang jauh lebih gila lagi, berdua dengan monyet ini! Aduh, sepertinya masa depanku yang cerah bak mentari (-?-), akan menjadi suram seperti dunia zombie (-?-), atau mungkin Hueco Mundo (-?-), yang malamnya abadi. (Kok ngerembet ampe Bleach segala, ya?)

Aku hanya berjalan menuju mejaku dengan lesu.

Gon P.O.V end

HxH

Kringg...

Pulang sekolah! Saatnya bagi Hisoka dan Gon untuk bersenang-senang di toilet SMA Hunter! (jangan mikir jorok, ya.)

Bersenang-senang membersihkan toilet, maksudnya.

"Hisoka, kau bersihkan toilet pria saja, ya, aku akan membersihkan toilet wanitanya." perintah Gon

"Hngg..." Hisoka hanya mende-hng(-?-) singkat.

Maka Gon masuk ke toilet wanita setelah melepas jas almamater dan tidak lupa memakai masker dan sarung tangan.

Gon membersihkan toilet SMA Hunter dengan penuh emosi.

"Argh! Kenapa sih, itu orang kayaknya gak bisa sebentaar.. aja gak ganggu hidupku, sudah gara-gara dia aku digodain, masuk klub karate, menggeser posisiku lagi! Argh...!" gerutu Gon. (untuk info, Gon itu kapten klub karate, sebelum ada Hisoka)

Setelah selesai menyikat beberapa bilik, Gon juga membersihkan klosetnya. Tapi saat sampai di kloset terakhir, Gon mengalami sedikit masalah menyiram kloset itu. Berhubung Gon bukan tipe orang yang sabar, Gon langsung membuka penutup di atas kloset dan mulai menyodok sana-sini. Lalu kloset itu menyerap airnya, Gon tersenyum puas.

"Ternyata aku bisa juga dalam hal-hal seperti ini." katanya bangga dalam hati.

Tapi tiba-tiba air menyembur dari kloset itu ke wajah Gon.

"Kyaaa! Hisoka, bantu aku!" teriaknya.

Hisoka yang mendengar teriakan dahsyat Gon hamper menumpahkan sebuah ember berisi air kotor ke mukanya, untung saja tangannya dengan sigap menahan ember itu sebelum isinya yang nista mengotori wajahnya yang tampan(-?-). (tapi Hisoka-kun emang tampan koq :*)

Hisoka segera berlari ke toilet wanita yang letaknya tepat di sebelah toilet pria.

Mata Hisoka membulat sempurna saat melihat Gon, dengan tubuh basah yang membuat pakaian dalamnya tercetak dengan jelas, berusaha menutupi semprotan air dari kloset sebelum terkena mukanya-dengan tangannya.

Tadinya sih, Hisoka inginnya diam saja menikmati pemandangan masterpiece itu, tapi lama-lama Hisoka kasihan juga pada cewek garang satu ini.

Maka Hisoka segera berlari mengambil peralatan dan membenarkan kloset nista itu.

"Dasar kloset sialan!" batin Hisoka-dan Gon dalam hati.

Setelah air sudah berhenti mengalir, Gon mulai tampak lega dan Hisoka mengelap keringatnya.

"Kok bisa sih, kloset ini sampai rusak begini?" sahut Hisoka dengan nada kesal.

"Tapi sebaiknya kita ganti baju dulu, Gon, badan kita sudah basah semua seperti ini." sambungnya.

"Hgg…" sekarang giliran Gon yang mende-hng(-?-)-ria.

HxH

"Ta-tapi di mana kita mau mendapatkan baju ganti?"

"Harusnya sih-di UKS ada."

Maka sepasang pengantin sunat, eh salah-sepasang bebek, eh salah juga. (author di-deathglare besar-besaran sama audience X_X)

Maka sepasang muda-mudi ini berjalan berdampingan sepanjang jalan kenangan(di-deathglare sadis Gon), eh salah-sepanjang koridor sekolah maksudnya.

Sesampainya di UKS...

"Coba kita lihat, biasanya sih ada baju di UKS."

"Kau tahu dari mana ada baju di UKS?" tanya GOn sinis.

"Kau tak pernah ke UKS, ya."

"Tidak, tidak pernah. Aku tidak pernah sakit di sekolah."

"Pantas saja kau tidak tahu."

Maka daripada yang mana itu, Hisoka mengeluarkan satu set seragam perempuan dan satu set lagi seragam laki-laki dari dalam lemari UKS.

"Nah, ini dia! Kau muat kan', ukuran ini?" kata Hisoka seraya menjembrengkan atasan seragam perempuan itu di depan muka Gon.

"Masa' ukurannya S?! Ukuranku itu M, ukuran S kan' kecil sekali!" protes Gon.

"Yang ada cuma ini, memangnya kau mau pakai baju basah gitu sampai rumah, yang ada malah kau masuk angin." sahut Hisoka dengan agak kesal.

"Hai, hai, baiklah."

"Aku mau ganti, kau jangan lihat, ya." (Gon)

"Siapa juga,"

Lalu Hisoka membalikkan badannya.

Setelah Gon mengikatkan perban pada dadanya, ya paling tidak supaya tidak terlalu kentara, dan memakai baju ganti yang terlihat sangat ketat di badannya itu, Gon membalikan badannya dan..


ohoho... Chika is backk...~~

gomen aja kalo pendek, orang cuma lanjutan chap sebelumnya koq

kayaknya Gon disini sadis bgt ya, emang. =P

nanti saya bakal update lagi kalo sempet

tapi harus review yang banyak!

arigato, nee~~