I LOVE YOU

.

.

Cast :

- Kyuhyun

- Sungmin

- Siwon

- Seohyun

- Donghae

- Sindong

.

Pairing : KyuMin

.

Disclaimer : semua cast milik Tuhan dan dirinya masing-masing

.

Rate : T

.

Warning : GS, OOC, typo dimana-mana, EYD yang tidak sesuai

.

.

.

Chapter 7

~HAPPY READING~

.

.

.

Sungmin POV

.

Ini sudah hampir dua minggu dari kejadian dimana aku mengetahui kabar tentang pernikahan Kyuhyun dan Seohyun. Tersisa dua hari lagi maka mereka akan resmi menjadi suami istri. Aku tidak tahu akan jadi seperti apa kalau tidak ada seseorang yang selalu membantuku. Ya dia adalah Choi Siwon.

Setelah kejadian itu, Siwon lah yang selalu menemaniku dan memberiku semangat. Jujur, aku memang belum bisa melupakan Kyuhyun sepenuhnya. Kenangan diantara kami terlalu banyak dan sulit aku hapus satu persatu. Disaat aku terpuruk seperti itu, Siwon lah yang datang untuk memberiku rasa nyaman dan akhirnya aku memutuskan untuk menerima cintanya.

Dia sadar kalau aku belum benar-benar mencintainya, tapi dia tidak merasa keberatan dengan itu. Dia sangat tahu melupakan seseorang itu memang sulit dan dia akan berusaha membantuku untuk menghilangkannya dan akan selalu berusaha untuk membuatku jatuh cinta padanya. Sebenarnya aku merasa jahat, sudah menjadikan orang baik seperti dia sebagai pelarian.

Siwon selalu berada disampingku walau pekerjaannya sedang menumpuk sekalipun. Dia tidak ingin aku merasa terluka karena hampir setiap hari Kyuhyun selalu datang padaku dan memintaku untuk percaya padanya. Tapi apa yang harus aku percayai? Bahkan dia tidak memberitahuku alasan apa dia menikah dengan Seohyun?

Sering aku menangis mengingat betapa teganya Kyuhyun padaku. Siwon yang melihatnya pun hanya diam membiarkanku menumpahkan perasaan sesak itu dan mengelus pelan rambutku disaat tangisanku sudah mulai mereda.

'Ingatlah Min, aku selalu ada untukmu' Sebuah kalimat pendek yang selalu Siwon katakan saat menenangkanku. Ya kalimat sederhana itu selalu berhasil membuatku tenang.

.

.

Saat ini aku dan Siwon sedang berada di salah satu restoran. Melihatnya tersenyum tulus padaku membuatku sedih. Bagaimana bisa dia mencintai seseorang seperti aku? maksudku, dia begitu mencintaiku padahal dia tahu aku masih mencintai orang lain.

Aku memang senang dia selalu berada disampingku, tapi entah kenapa rasa cinta itu belum datang untuknya. Aku menyukainya tapi belum bisa mencintainya.

"Min" Panggilannya membuatku tersadar dari lamunanku.

"Ne?"

"Menikahlah denganku?" Aku terdiam. Aku tidak tahu apakah aku salah dengar atau tidak?

"Kau mendengarku Min?" Ucapnya lagi

"Kau bilang apa tadi?"

"Lee Sungmin, maukah kau menikah denganku? Aku tahu ini terlalu cepat, kau juga belum melupakan Kyuhyun sepenuhnya tapi setelah kita menikah, aku berjanji akan lebih berusaha untuk membantumu"

"Me-me nikah?" Aku masih shock dengan ucapannya. Apa ini sebuah lamaran? Kalau ini hanya lelucon, ini sama sekali tidak lucu.

"Aku serius. Menikahlah denganku Min"

Apa ini takdir yang kau siapkan untukku Tuhan? Apakah menikah dengan Siwon adalah pilihan yang tepat? Tapi bahkan aku belum bisa mencintainya, bukankah itu akan menyakiti hatinya? Bagaimana ini? Jawab aku Tuhan. Aku mohon.

.

POV end

.

.

Sungmin dan Siwon meninggalkan restoran. Mereka pun keluar secara bersamaan. Namun ada yang membuat mereka terkejut. Di luar restoran sudah banyak wartawan yang berlari ke arah mereka dengan kamera atau alat perekam lainnya ditangan mereka.

"Ada apa ini?" Gumam Siwon

Wartawan-wartawan itu pun mulai mendekat ke arah Sungmin dan mengepungnya.

"Lee Sungmin ssi~, apa benar ibu anda menderita gangguan jiwa dan sedang dirawat di rumah sekit?" Pertanyaan dari salah satu wartawan membuat Sungmin terkejut. Bagaimana bisa para wartawan itu mengetahui keadaan ibunya?

"Ne?"

.

.

Seorang pria berkulit pucat berjalan dengan langkah besar di sebuah lorong sambil mengepalkan tangannya kuat. Terus mencari seseorang yang sudah membuatnya emosi. Dibukanya sebuah pintu dengan kasar. Tatapan tajamnya pun kini mengarah pada seorang wanita yang tampak terkejut dengan kedatangannya.

"SEOHYUN! APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?" Bentaknya pada wanita bernama Seohyun itu.

"A-apa maksudmu Kyuhyun oppa?"

"KAU PIKIR AKU TIDAK TAHU SIAPA YANG TELAH MEMBOCORKAN KEADAAN IBUNYA LEE SUNGMIN? JAWAB AKU SEO! KAU KAN YANG MEMBOCORKANNYA?" Tanya Kyuhyun sambil mencengkram pundak gadis itu dengan kasar.

"LEPASKAN AKU!" Seohyun pun berusaha melepaskan cengkraman Kyuhyun. "IYA AKU YANG MELAKUKANNYA. APA KAU PUAS?"

"Kenapa kau melakukannya? Bukankah kau sudah berjanji tidak akan mengungkapkannya kalau aku mau menikah denganmu. Kenapa kau sekarang melanggar janji itu"

"Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku. Aku menyuruhmu untuk menikah denganku dan menjauhi Lee Sungmin selamanya. Tapi apa yang kau perbuat? Kau selalu bertemu dengannya dan mengemis maaf padanya. Aku akan melakukan cara apapun untuk membuatnya menderita" Senyuman licik itu lagi-lagi menghiasi wajah Seohyun

"Jangan kau pikir aku adalah wanita lugu yang bisa kau tipu. Kau belum mengenalku Cho Kyuhyun" Lanjut Seohyun

"Tidak aku sangka wanita terhormat sepertimu bisa melakukan hal selicik itu"

"Aku hanya mempertahankan apa yang menjadi milikku"

"Aku bukan milikmu. Karena kau telah melanggar janjimu, aku juga akan melanggar janjiku. Batalkan pernikahan kita"

"Apa kau pikir semudah itu?"

"Aku tidak akan peduli lagi dengan ancaman apapun. Kau begitu memuakan Seo Joohyun. Aku akan membencimu selamanya" Kyuhyun pun mulai melangkahkan kakinya menjauh dari wanita itu.

"OPPA! KAU TIDAK BISA MELAKUKAN INI PADAKU! OPPAAAAA!" Teriakan Seohyun pun dianggap angin lalu oleh Kyuhyun. Salah satu melanggar janji, maka kesepakatan pun hilang.

.

.

Kyuhyun mulai memasuki sebuah gedung yang di dominasi warna putih. Sebuah gedung rumah sakit jiwa. Ini kali keduanya Kyuhyun berkunjung ke tempat ini setelah mengetahui bahwa nyonya Lee dirawat disini.

Kyuhyun sangat mengenal nyonya Lee dengan baik. Dia sudah mengangap wanita paruh baya itu seperti ibunya sendiri. Dia tidak menyangka kalau wanita lembut itu harus mengalami keadaan seperti ini. Dirinya pun masih penasaran penyebab gangguan jiwa yang dialami oleh nyonya Lee.

"Suster, aku minta padamu. Jangan biarkan ada media yang masuk kesini apalagi untuk menemui nyonya Lee" Pinta Kyuhyun pada salah satu suster.

"Baik Tuan" Jawab sang suster

Setelah mengatakan itu, Kyuhyun pun segera berjalan memasuki ruangan nyonya Lee. Dilihatnya wanita itu sedang duduk terdiam dengan tatapan kosong seperti saat dia pertama kali dia kesini.

"Omunim, aku datang. Apa kau masih mengingatku?" Pertanyaan Kyuhyun tentu saja hanya dijawab dengan kebisuan.

"Aku Cho Kyuhyun, kekasih Lee Sungmin. Aku harap kau masih mengingatku. Aku ingin minta maaf padamu omunim, aku tidak bisa menjaga putrimu dengan baik. Maaf" Kyuhyun pun semakin tertunduk, air mata mulai mengalir di kedua pipinya walaupun tanpa isakan sekalipun.

"Maaf. Aku benar-benar minta maaf" Lirih Kyuhyun.

"S-sung-min" Sebuah lirihan itu pun keluar dari bibir nyonya Lee. Dengan cepat Kyuhyun mengangkat kepalanya dan memandang nyonya Lee.

"A-pa yang terjadi dengan putriku?" Kyuhyun begitu terkejut mendengar perkataan dari Nyonya Lee ditambah lagi wanita paruh baya itu sedang menatapnya. Tatapan kosong itu pun brubah menjadi tatapan lembut.

"O—omunim"

.

ooOoo

.

"Apa kau yakin akan mengungkapkannya?" Tanya Siwon khawatir.

"Aku harus melakukannya Siwoni~, aku tidak mau orang lain memandang ommaku sebelah mata. Dia adalah orang yang paling aku sayangi di muka bumi ini" Jawab Sungmin dengan nada pasti walau sebenarnya hatinya masih dirundung kegelisahan.

Hari ini Sungmin memang berencana untuk mengadakan konferensi pers tentang berita yang mulai tersiar sejak kemarin. Sedikit ragu saat memutuskan untuk mengungkapkan semuanya di depan media. Tapi inilah jalan yang terbaik, Sungmin tidak mau ibunya menderita. Menutupi kenyataan yang ada bukankah sangat menyakitkan?

"Bersiaplah Lee Sungmin ssi~, sebentar lagi akan dimulai" Ucap salah satu staf. Sungmin pun segera merapikan penampilan. Dihilangkan rasa gugupnya dengan sebuah helaan nafas.

"Kau pasti bisa Min" Ucap Siwon memberi semangat. Ya, yang dibutuhkan Sungmin saat ini adalah semangat dan dukungan. Dia sangat berterima kasih karena Siwon terus menemaninya di saat seperti ini.

"Doakan aku"

Sungmin pun mulai memasuki tempat konferensi pers berlangsung. Semua kamera sudah mengarah padanya disertai jepretan lampu flash yang terus mengiringinya.

"Terima kasih kalian sudah meluangkan waktunya untuk datang" Ucap Shindong

"Hari ini Lee Sungmin ssi~ akan memberikan konfirmasi tentang berita yang beredar. Jadi saya mohon pada kalian semuanya untuk mendengarkan sacara seksama tanpa menyela terlebih dahulu. Terimakasih" Ucap Shindong.

"Annyeonghaseyo. Saya Lee Sungmin. Hari ini saya akan mengkonfirmasi soal berita yang beredar. Sebelumnya saya minta maaf karena sebelumnya saya memang tidak pernah memberitahukan tentang keluarga saya—"

"—Disini saya ingin membenarkan berita tersebut. Saat ini ibu saya memang mengalami gangguan jiwa dan sedang dalam perawatan" Sungmin tampak memberi jeda. Ditahannya air mata yang sedari tadi ingin melesak keluar.

"Saya ingin minta maaf pada ibu saya karena sebelumnya saya tidak pernah mengenalkannya pada semua orang. Ibu saya menderita gangguan jiwa sekitar 5 tahun yang lalu karena alasan yang tidak bisa saya jelaskan—"

"—Walaupun dalam keadaannya yang sekarang, bagi saya beliau tetap wanita yang hebat. Seseorang yang sangat berarti untuk saya. Walau selama 5 tahun ini saya kehilangan senyumannya, sikap lembutnya. Tapi saya selalu berharap beliau sembuh dan bisa berkumpul kembali—"

"—Ibu saya adalah satu-satunya keluarga yang saya miliki. Ayah saya sudah meninggalakan kami dan hidup tenang di Surga. Saya tidak akan peduli pandangan orang lain tentang ibu saya setelah ini, saya hanya ingin menjelaskan semuanya. Terima kasih" Air mata itu pun akhirnya jatuh. Sungmin sudah tidak sanggup lagi menahannya. Salah seorang staf membawa Sungmin untuk keluar dari ruangan konferensi pers.

"Baiklah sekian konferensi pers ini. Terima kasih atas kerjasama kalian semua. Annyeonghaseyo" Shindong pun menutup acara tersebut.

.

.

Sungmin kembali ke sebuah ruang santai. Air matanya terus mengalir walaupun suara tangisan tidak terdengar. Dia hanya merasa lega sudah mengatakan semua kebenarannya.

"Min, bisa kita bicara sebentar?" Mata Sungmin membulat kaget saat menemukan tubuh Kyuhyun di ambang pintu. Saat ini dirinya memang sedang sendiri di ruangan itu. Siwon sedang tidak ada bersamanya karena da urusan penting. Sungmin yang tidak mau egois membiarkan Siwon untuk meninggalkannya.

"Apa yang perlu kau bicarakan? Urusan kita sudah selesai Cho Kyuhyun ssi~"

"Dengarkan aku Min! Kembalilah padaku. Aku sudah membatalkan pernikahanku dengan Seohyun. Aku—"

"Kau terlambat Cho. Alasan apapun yang kau berikan sudah tidak berguna lagi. Aku akan menikah dengan Choi Siwon. Jadi aku harap kau jangan menggangguku lagi"

"Katakan kalau itu bohong Min"

"Apa kau pikir aku sedang berbohong? Aku serius. Jadi jangan temui aku lagi. Arasso?" Sungmin pun segera berlalu dari hadapan Kyunyun.

Seperti tersayat pisau, hati Kyuhyun bagaikan teriris. Sakit. Sakit sekali. Tubuhnya pun mulai merosot ke lantai. Kalimat dari Sungmin menjadi pukulan telak untuknya. Apakah dia harus menyerah?

.

.

Sungmin terus berlari menjauh dari tempat itu dengan air mata yang terus mengalir. Dia membiarkan langkah kakinya terus membawa tubuh mungilnya. Sebuah mobil yang sangat dia kenali tertangkap oleh penglihatannya. Segera dia berlari untuk mencegat mobil itu. Suara decitan antara gesekan ban dan aspal jalanan terdengar begitu nyaring. Untung saja mobil itu dapat berhenti tepat waktu.

Seseorang dari dalam mobil segera keluar dan memeluk tubuh Sungmin yang terasa begitu rapuh.

"Min, ada apa denganmu? Kenapa kau menangis? Jawab aku! Jangan buat aku khawatir" Bukannya menjawab, Sungmin malah semakin meyurukan wajahnya pada dada bidang orang itu dengan tangisan yang semakin keras.

"Hikss... hikss... antarkan aku ke rumah sakit Siwoni~. Aku ingin bertemu dengan omma. Aku mohon" Pinta Sungmin.

"Baiklah. Kita akan kesana" Siwon pun menuntun Sungmin memasuki mobilnya.

.

.

Sungmin dan Siwon kini sudah berada di ruang perawatan nyonya Lee. Masih sambil terisak, Sungmin mengelus tangan ommanya yang masih setia duduk dengan tatapan kosong. Sungmin sangat merindukan dimana ommanya tersenyum untuknya.

"ss—sung—min ah~" Mendengar namanya dipanggil, Sungmin segera mengalihkan pandangannya. suara itu? suara ommanya.

"O—omma?"

"Lee Sung—min" Air mata mulai keluar lagi dari mata Sungmin. Terharu mendengar ommanya memnaggil namanya. Siwon yang melihatnya pun hanya tersenyum melihat adegan itu.

"Suster!" panggil Sungmin. Seketika seseorang berseragam putih itu punmasuk ke dalam ruangan.

"Ada apa nona?"

"Ta—tadi omma memanggil nama saya. Apa ini sebuah kemajuan?"

"Ne, sepertinya nyonya Lee mengalami kemajuan semenjak Tuan Cho kesini. Kemarin nyonya Lee juga mulai bicara sambil memandang lawan bicaranya" Jelas sang suster.

"Tuan Cho?"

"Ne. Cho Kyuhyun ssi~ sudah dua kali ia berkunjung kesini. Semenjak kehadirannya, sedikit demi sedikit nyona Lee sudah mulai mengingat"

'Kyuhyun?' Batin Sungmin

.

ooOoo

.

Pernikahan Sungmin dan Siwon tinggal menghitung hari. Segala sesuatunya pun sudah dipersiapkan dengan baik oleh mereka.

Walaupun sejujurnya, Sungmin belum bisa mencintai Siwon sepenuhnya. Namun, Sungmin akan berusaha untuk mencintai pria yang sudah begitu baik padanya. Dia yakin suatu saat—entah kapan—cinta itu akan datang kepadanya untuk diberikan kepada Siwon.

Hari ini Sungmin dan Siwon berencana untuk mengambil baju pernikahan mereka di sebuah butik. Sambil berpegangan tangan, keduanya masuk ke dalam butik langganan keluarga Choi. Sang perancang pun menyambutnya dan menuntun mereka untuk duduk.

"Tunggu disini, aku akan ambil pakaiannya" Ucap sang perancang wanita yang bernama Park Jihyun itu.

Tidak berapa lama Jihyun pun muncul dengan membawa satu buah gaun berwarna putih dan sang asisten membawa satu setel jas berwarna putih.

"Kalian cobalah di kamar pas" Ucap Jihyun

"Ne onni"

"Ne noona"

.

Sungmin POV

.

Aku memasuki sebuah kamar pas diikuti pleh Jihyun onni dan salah satu asistennya. Aku pun mulai mengenakan gaun pengantinku. Dengan dibantu oleh asisten Jihyun onni, gaun ini terpasang dengan sempurna di tubuhku. Gaun putih dengan bordir pada bagian perut sampai dada. Bagian bawah yang sedikit megar membuat gaun ini tampak mewah.

Jihyun onni pun mulai membuka tirai kamar pas. Dengan malu aku pun mulai mengangkat wajahku. Siwon sudah berdiri dengan gagahnya mengenakan setelan jas yang sangat pas di tubuhnya. Badannya yang proposional memang membuat semua yang dipakainya tampak bagus.

Siwon berjalan ke arahku. Satu tangannya diulurkan kepadaku dan aku pun langsung menyambutnya. Kami pun berdiri berdampingan membiarkan Jihyun onni mengambil foto kami.

"kau cantik" Bisik Siwon.

.

POV end

.

.

Keadaan di sebuah apartemen tampak berbeda dengan dua orang yang sedang berrbahagia menyambut hari pernikahannya. Ruangan ini tampak seperti ruangan tak berpenghuni, sepi, gelap walaupun pada siang hari dan jendela yang dibiarkan tertutup membuat ruangan ini terasa lembab.

"Kyu, jangan seperti ini terus. Kau harus bangkit" Bujuk sang manajer—Donghae.

"..."

"Kyu, aku tahu masalah ini berat untukmu. Setidaknya kau harus berusaha membawa Sungmin kembali kalau kau memang mencintainya. Jangan putus asa dan membiarkan tubuhmu sakit seperti ini"

"Dia akan menikah hyung. Aku sudah tidak punya kesempatan" Lirih Kyuhyun

"Kesempatan itu selalu ada. Kau harus kuat. Dulu kau juga pernah ditinggalkan oleh Sungmin kan? Tapi dulu kau tidak terpuruk sampai seperti ini. Sekarang, kau bahkan tidak mengisi perutmu. Kau harus makan Kyu"

"Sungmin—dia membenciku hyung. Bagaimana bisa dia kembali padaku? aku bahkan sudah dianggapnya sebagai lalat penganggu"

"Kyu—" Donghae sudah tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Melihat keadaan sang artis membuat hatinya miris. Dulu, Kyuhyun tidak sampai seperti ini. Walaupun terpuruk dia masih mampu untuk bangkit dan berdiri. Tapi sekarang? bahkan untuk makan saja dia tidak punya selera.

.

.

Setelah mengambil pakaian pengantin dari butik, Sungmin dan Siwon pun kembali ke kantor manajemen. Ada beberapa urusan yang harus diselesaikan Siwon diruangannya. Sungmin pun menemani Siwon yang sedang sibuk menandatangani beberapa berkas.

Setelah konferensi pers itu, Sungmin memang masih bekerja sesuai jadwalnya. Berita mengenai penyakit ibunya rasanya tidak menjadi masalah besar bagi para fansnya. Terbukti semua orang masih menerima Sungmin dan menginginkan Sungmin untuk tampil di berbagai acara.

Seohyun, wanita yang menjadi mantan calon pengantin kyuhyun pun kini memilih untuk lebih berkarir di Jepang. Pembatalan pernikahannya dengan Kyuhyun secara tiba-tiba membuat hati wanita itu down.

.

Cklek~

.

Suara pintu mengalihkan pandangan kedua orang di dalam ruangan itu.

"Donghae hyung?"

"Bisa aku bicara dengan kalian?"

.

.

Donghae, sungmin dan Siwon kini sudah berada di cafe terdekat. Suasana itu pun diselimuti dengan keheningan. Donghae yang mengajak mereka pun sampai saat ini masih diam. Awalnya Sungmin menolak ajakan Donghae, wanita itu tahu bahwa pembicaraannya tidak jauh-jauh mengenai Kyuhyun tapi karena Siwon membujuknya akhirnya Sungmin menerima ajakan itu.

"Aku mengajak kalian kesini untuk membicarakan keadaan Kyuhyun—"

"Apa kau kesini karena perintah dari Cho Kyuhyun?" Potong Sungmin sinis

"Biarkan Donghae hyung menyelesaikan ucapannya dulu Min" ucap Siwon. Sungmin pun kembali diam.

"Aku kesini memang ada kaitannya dengan Kyuhyun tapi sungguh, ini atas dasar kemauanku sendiri. Kyuhyun tidak pernah menyuruhku untuk datang menemui kalian"

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan mengenai Kyuhyun, hyung?"

"Setelah mengetahui kabar kalian akan menikah, keadaan Kyuhyun benar-benar memprihatinkan. Dia menutup dirinya dari dunia luar bahkan sinar matahari tidak dibiarkan untuk masuk ke dalam apartemennya dan sudah selama itu pula dia menolak semua makanan—"

"—aku tidak tega melihatnya. Dia selalu menyebut namamu Sungmin ssi~ dan menyesali perbuatannya. Dia sudah berusaha untuk menjelaskan sesuatu padamu tapi kau selalu mengusirnya. Biarkan aku yang menjelaskannya padamu Sungmin ssi~—"

"Aku tahu, kau belum mengetahui alasan Kyuhyun menerima pernikahan itu. Sebenarnya itu semua demi dirimu Lee Sungmin ssi~. Seohyun mengetahui kondisi ibumu dan dia menggunakan alasan itu untuk mengancam Kyuhyun—"

"—Apabila Kyuhyun menolaknya maka dia akan membocorkannya pada media. Kyuhyun tahu kau dan ibumu akan terluka kalau itu sampai terjadi, dengan berat hati dia menerima pernikahan itu"

"A—apakah Seohyun ssi~ yang menyebarkan berita itu?" Tanya Sungmin. Donghae pun hanya mengangguk sebagai jawaban. "Wae? Bukankah Kyuhyun sudah menyetujunya?"

"Itulah yang membuat Kyuhyun membatalkan pernikahan mereka. Seohyun melanggar janjinya. Aku mohon padamu Sungmin ssi~, maafkanlah Kyuhyun dan percayalah kalau dia mencintaimu. Sangat mencintaimu"

Sungmin pun hanya terdiam. Pernyataan yang diberikan Donghae masih belum dicerna baik olehnya. Jadi ini demi dirinya? Batin Sungmin. Siwon yang ikut mendengarnya pun tidak tahu harus melakukan apa.

"Terima kasih sudah meluangkan waktunya. Maaf merepotkan kalian. Aku harus pergi. Annyeonghigiseyo!"

.

.

Sepeninggal Donghae, dua orang itu pun masih duduk di tempatnya. Sungmin terus melamun memikirkan semua ucapan-ucapan Donghae yang terus berputar di otaknya.

"Min, kau sudah tahu alasan Kyuhyun sebenarnya dan itu ternyata demi dirimu. A—apa kau akan membatalkan pernikahan kita?" Pertanyaan mengejutkan Siwon membuat Sungmin kembali ke alam sadarnya.

"Aku tidak akan membatalkannya" Ucap Sungmin sambil tersenyum hambar.

"Kau yakin? Setelah ini mungkin aku tidak akan memberikanmu kesempatan lagi Min"

"Aku tahu" Lirih Sungmin.

.

ooOoo

.

Hari pernikahan itu tiba. Sungmin dan Siwon kini sudah berada di altar untuk segera mengucapkan janji suci mereka di hadapan Tuhan dan para saksi.

.

Sungmin POV

.

Aku sama sekali tidak merasakan gugup seperti mempelai wanita pada biasanya. Entahlah kenapa bukan gugup yang akau rasakan melainkan rasa sakit dan sesak. Aku selalu memikirkan kalau yang berdiri disampingku ini adalah Kyuhyun. Tapa aku harus kembali pada kenyataan bahwa Siwon lah yang akan menjadi suamiku. Dia lah yang berdiri disampingku.

"Sebelum pemberkatan ini dimulai. Adakah dari kalian yang keberatan dengan pernikaha ini?" tanya Sang pendeta sebelum memulai ritual pengikatan janji suci kami.

Aku pun meremas buket bunga yang kubawa dengan kuat. Entah kenapa perasaan takut tiba-tiba memenuhi hatiku. Sebelah hatiku mengatakan bahwa ini tidak seharusnya terjadi, tapi sebelahnya lagi mengatakan bahwa aku harus melakukannya. Perang batin pun mulai menguasai hatiku.

"Baikalah kalau tidak ada yang menyanggah. Aku akan mulai permberkatannya" Ucap sang pendeta.

"Aku—aku keberatan dengan pernikahan ini" Sebuah suara yang sangat aku hapal membuatku mengalihkan pandangan ke arahnya.

"choi Siwon ssi~ apa maksudnya?" Tanya sang pendeta tak percaya. Aku pun yang mendengarnya pun terkejut. Bagaimana bisa Siwon keberatan dengan pernikahannya sendiri?

"Aku ingin membatalakn pernikahan ini"

"Siwoni~, apa maksudmu?" tanyaku lirih. Air mata pun sudah menggenang di pelupuk mataku bersiap untuk keluar walaupun ada rasa aneh yang kini berdesir dihatiku.

"Aku tidak ingin menikahi wanita yang bahkan di hari pernikahannya terus memikirkan pria lain" Ucapnya sambil menatap mataku lembut.

"Aku tahu kau masih mencintainya. Jangan paksakan hatimu untuk mencintaiku. Pergilah. Temu dia. Dia pasti menunggumu"

"Siwoni~" Air mataku pun mulai menyeruak keluar.

"Pergilah sebelum kau terlambat"

"Terima kasih" Aku pun mulai berlari keluar. Kulihat Donghae yang tersenyum ke arahku. Aku pun terus berlari mencari taksi. Tidak aku pedulikan semua orang yang memandang aneh ke arahku. Riasan yang tadinya tampak sempurna kini mulai penuh dengan keringat yang mengalir.

Akhirnya sebuah taksi berhenti di depanku. Dengan cepat aku masuk dan menyuruh sang supir untuk membawaku ke tempat tujuan. Apartemen Kyuhyun.

.

POV end

.

.

Sungmin terus berlari di sepanjang lorong yang terlihat lengang. Hanya suara ketukan sepatu heels yang terdengar memenuhi lorong sepi ini.

Sambil mengatur nafasnya, Sungmin berniat memencet bel. Namun seperti ada yang menggerakan, tangannya pun terulur untuk meraih kenop pintu.

.

Cklek~

.

Pintu itu pun terbuka. Sungmin pun segera melesakkan tubuhnya ke dalam dan matanya langsung dusuguhkan dengan ruangan yang tampak gelap karena minimnya cahaya. Matanya mengedar ke seluruh ruangan hingga berhenti di kamar Kyuhyun. kaki-kaki kecil Sungmin pun mulai melangkah ke kamar itu.

Air mata Sungmin menetes melihat keadaan Kyuhyun yang mengkhawatirkan. Kini pria tampan itu sedang duduk di lantai sambil bersandar pada ranjanganya, dihadapannya terdapat botol-botol bir yang sudah kosong. Di sekitar tubuh Kyuhyun pun banyak barang-barang yang tergeletak tidak pada tempatnya.

"Kyu~" Panggilan lirih itu pun keuar dari bibir Sungmin.

"Min, bahkan kau datang dalam halusinasiku. Suaramu terdengar nyata" Racau Kyuhyun masih sambil memejamkan matanya.

Sungmin membekap mulutnya untuk menahan tangisannya yang akan meledak. Merasa tidak kuat, Sungmin pun berlari dan duduk di sebelah Kyuhyun sambil memeluk tubuh itu erat. Kyuhyun tersentak dengan sentuhan di tubuhnya. Dia pun mulai membuka matanya perlahan dan mendapati wanita dengan gaun putih sedang mendekapnya.

"Min, kaukah itu?"

"Iya ini aku kyu. Aku mohon jangan seperti ini lagi... hikss...hiksss..."

Kyuhyun membalik tubuhnya sehingga berhadapan dengan Sungmin. Membelai pipi wanita itu lembut. Menghapus air mata yang mengalir lurus di pipi wanita itu.

"Jangan menangis Min"

"Aku mencintaimu Kyu. Maaf telah membuatmu seperti ini. maaf... maaf... ma—"

Kyuhyun segera memotong ucapan Sungmin dengan ciuman. Dilumatnya bibir itu singkat.

"Aku juga mencintaimu. Percayalah kalau aku akan selalu mencintaimu"

Kyuhyun pun kembali menempelkan bibirnya di bibir plum Sungmin yang sangat dia rindukan. Melumatnya dan menekan bibir Sungmin agar terbuka. bibir mungil itu pun mulai terbuka dan langsung di sambut oleh lidah lincah Kyuhyun yang dengan cepat mengeksplor rongga mulut Sungmin.

Saling melumat dan menghisap teru smereka lakukan sampai pasokan udara di paru-paru mereka menipis. Biarkanlah ruangan gelap ini menjadi saksi dua orang yang sedang melepas kerinduannya satu sama lain.

.

ooOoo

.

Satu bulan kemudian

.

Seperti dejavu, Sungmin berdiri di depan cermin di ruang tunggu sambil mengenakan gaun putih dan membawa satu buket bunag ditangannya. Namun ada yang berbeda, gaun yang dipakainya terlihat lebih sederhana namun memberikan kesan anggun pada siapapun yang memakainya.

Berkali-kali Sungmin menghela nafasnya sekedar untuk mengusir sedikit rasa gugupnya. Mungkin ini perasaan yang biasanya melanda calon pengantin. Entah kenapa saat ini Sungmin juga merasakan hal seperti itu padahal sebelumnya dia tidak seperti ini.

'Apa karena calon pengantin prianya adalah Kyuhyun makanya aku seperti ini?' Batin Sungmin.

.

Cklek~

.

Pintu ruangan itu terbuka.

"Apa kau gugup?"

"Ne. Aku benar-benar gugup bahkan untuk bernafas saja rasanya sulit"

"Kau sempurna. Pernikahan ini pun akan berjalan lancar. Kau tidak perlu gugup. Tenanglah"

"Terima kasih omma"

Ya, seseorang yang baru masuk ruangan itu adalah nyonya Lee. Beberapa minggu yang lalu, nyonya Lee dinyatakan sembuh walaupun tidak ada yang memastikan sembuh tidaknya seorang pasien gangguan jiwa. Tapi dengan senyuman lembut yang nyonya Lee berikan pada Sungmin membuat wanita cantik itu yakin bahwa ibunya sudah benar-benar sembuh.

.

.

"Cho Kyuhyun apakah kau menerima Lee Sungmin menjadi istrimu dikala suka maupun duka, sehat maupun sakit sesuai kehendak Tuhan?"

"Ne" jawab Kyuhyun pasti

"Dan apakah Kau Lee Sungmin, menerima Cho Kyuhyun menjadi suamimu dikala suka maupun duka, sehat maupun sakit sesuai kehendak Tuhan?"

"Ne" jawab Sungmin

"Sekarang ku resmikan kalian menjadi sepasang suami istri dan kalian bisa saling menyematkan cincin penikahan kalian" Ucap sang pendeta. Kyuhyun dan Sungmin pun mulai menyematkan cincicn satu sama lain.

Dengan tidak sabaran, Kyuhyun menarik dagu Sungmin dan langsung melumat bibir gadis itu. sekitar 10 menit mereka berciuman. Ciuman itu terlalu lama untuk ukuran sesi sebuah pernikahan. Para undangan pun hanya bisa menghela nafas melihat dua manusia yang tengah asik menikmati sesi ciuman itu.

"YA! HENTIKAN! KALIAN BISA MELANJUTKANNYA NANTI MALAM" Donghae yang sudah jengah itu pun kemudian berteiak sehingga membuat dua orang yang menjadi target menghentikan aktivitasnya.

"Tsk~ Donghae hyung selalu saja mengganggu" gumam Kyuhyun kesal. Sungmin pun hanya menundukan kepalanya malu.

.

.

Semua wanita lajang sudah berkumpul mengelilingi Sungmin karena sebentar lagi wanita itu akan melempar buket bunganya.

Dalam hitungan ketiga, Sungmin melempar bunganya. semua wanita lajang itu pun segera menyiapkan tangan mereka untuk menangkap sang bunga. Namun karena tenaga Sungmin yang terlalu kuat, bunga itu terlempar jauh melewati kumpulan wanita lajang yang kini mendesah kecewa.

Bunga itu mendarat sempurna di pangkuan seorang pria. Dengan alis terangkat pria itu mengambil bulet bunga tersebut.

"Hahaha Donghae hyung, sepertinya kau harus mencari kekasih dan segera menyusul kami"

"Dasar manusia setan" Umpat Donghae

.

.

Setelah menyelenggarakan pesta resepsi, Sungmin dan Kyuhyun pun akan berbulan madu ke Spain sebagai hadiah dari Siwon. Semua biaya perjalanan dan penginapan merupakan hadiah pernikahan mereka dari Siwon.

Sungmin dan Kyuhyun selalu tersenyum selama pesta pernikahan berlangsung. Kebahagiaan benar-benar sedang meyelimuti mereka. Mereka berharap kelak akan seperti ini selamanya. Saling mencintai dan melengkapi sampai maut memisahkan mereka.

.

.

.

END~

.

.

N.B:

Setelah Kyumin menikah. Tidak lama pria yang mendapatkan buket bunga itu pun menyusul mereka. Donghae akhirnya menemukan jodohnya dan menikahinya. Wanita beruntung yang menjadi istri Lee Dongahe adalah sang author hahahhaha *ketawa nista (bagi siapapun yang baca diharapkan memberikan selamat pada author)

.

.

.

A/N:

*eng ing eng* author datang membawa chap terakhir.

Tidak terasa kita sudah sampai pada chapter terakhir. Chap ini terkesan cepet karena emang kesengajaan author yang pengen buru-buru nyelesein sebelum kena delete. Typo(s) yang ada pun harap dimaklumi, mengedit pada malam hari membuat mata author siwer luar biasa.

Oh iya, ada reader yang bener nebak alasannya kyuhyun nikah sama Seo. Congrat for Park Ji Hyun sebagai hadiahnya nama kamu aku jadiin cast di chap ini (re: nama designer)

Oh iya makasih banget buat reader yang udah baca sama review ff ini. author suka ketawa deh baca review dari kalian. Thank's for support me. maaf kalau selama ini author ada salah..

Sampai jumpa di lain kesempatan... pay...pay..

.

Blog : kyuminisours . wordpress . com

Twitter : wantifishy

.

.

.

Thanks' to:

, Ritha GaemGyu, kyumin forever, Syubidubidu, Kim Soo Hyun, rainy hearT, Princess kyumin, vainvampire, eunhae25, audrey musaena, Nana Ayumu, HEEYEON, kyurin Minnie, sha, Cho Kyuri Mappanyukki, eunhee24, kimshippo1, wulandarydesy, Pikapika, Kang Ji Ae, Clouds54, Keys47, hyuknie, Hyo Bin KyuminShipperShawol, YeWook Shipper Elf Sejati, winecoup134, Andhisa Joyers, KarooMinnie, Lee Ji Min, park ji hyun, de, MinnieGalz, Park hyewoon, AKyuWien Elf, vicsparkyu4ever, kyunny, SparkSomnia, Maya KMS, ANAKNYADONGHAE, hana , and anonim guest

.

.

.

for the last, mind to Review pulisss :)