Rucchan : Jreeeng...! First Fanfiic~
Rin : Alay lo, ah...!
Rucchan : Rin..! Jatah jerukmu aku kurangi!
Rin : Ampuunn...! Jeruukk!
Rucchan : Kalo nggak mau dipotong, Baca disclaimernya~
Rin : Okey, Rucchan!
Disclaimer
Len ... or Lenka?
Summary : Len heran dengan sikap teman masa kecilnya yang mendadak menjauhinya,Rin. Hmm... Kira-kira ada apa,ya?
All character ©Yamaha & Crypton
Fanfict by Rucchan
Rated : K+
Genre : Humor/Romance
Warning : Typos, Ngga jelas, gaje, bahasa tidak baku
Rucchan : Arigatou, Rin-chaan~ *ngasih jeruk sekerdus*
Rin : Yaayy~ Mikaan~ Jeruukk...!
Len : Aku... Korban ya?
Rucchan : Yupp~ Nikmati, Len *raep face*
Moga-moga rate sama genrenya nggak salah yaaw... Aaamiiinn~
And...
ACTION!
Len P.O.V
Hari ini kulewati seperti biasanya. Tidak ada yang spesial bagiku. Hanya saja, Rin bersikap aneh hari ini, seperti menjauhiku. Sebenarnya... Ada apa?
Oh ya... Perkenalkan, namaku Kagamine Len. Idola setiap orang di sekolahku, yaitu Vocaloid Gakuen. Kelas 2-1. Bayangkan saja, di sekolahku ini ada banyak sekali cewe yang menggemariku. Tadi saja, ada seorang anak yang menembakku. Yah... Membosankan sekali...
Rin? Ohh... Dia adalah teman masa kecilku. Nama lengkapnya Kamine Rin. Dia ada di kelas 2-2. Kalau boleh mengaku... Sebenarnya dari dulu aku menyukai Rin. Oke, aku mengakuinya. Aku, Kagamine Len, menyukai seorang Kamine Rin.
Ehh... Kenapa aku malah curhat yah? Emm... Kudengar Rin masuk FC-ku, yaitu Kagamine Len FanClub. Hei... Untuk apa Rin masuk ke sana? Bukankah setiap hari dia bertemu denganku? Bukankah dia sudah mengetahui seluk beluk hidupku sejak kecil? Ada apa dengan Rin?
Rin P.O.V
Hari ini aku memasuki FC-nya Len. Kenapa? Karena... Aku berharap bisa mengenal Len sebagai seorang fans-nya. Bukan seorang teman masa kecilnya. Kudengar banyak orang membicararakanku di belakang karena kedekatanku dengan Len. Haah... Menyebalkan! Eh... Sudah jam segini! Aku harus ke FanClub! Nanti, Neru-chan bisa memarahiku kalau aku terlambat...! TIDAAKK!
Len P.O.V
Yah, kudengar hari ini ada rapat di FanClub-ku. Bagaimana jika aku datangi saja? Kedengarannya bagus! Aku akan membuat rapat itu menjadi... wow~
Kakiku melangkah ke gedung khusus untuk FC itu. Kulihat dari jendelanya, mereka benar-benar mengadakan rapat! Lalu aku mengetuk pintu masuknya, kulihat sepasang mata biru sapphire menatapku lewat sebuah kaca pintu yang berbentuk persegi panjang. Matanya terbelalak setelah melihat siapa yang ada didepannya. Tunggu. Mata biru sapphire ini begitu mirip denganku.
"Si-silahkan masuk."Sapanya sambil membukakan pintu. Suara ini... RIN! Rin-lah yang membukakan pintunya! Aku terkejut. Rin, kenapa kamu haus melakukan ini? Aku tersenyum. "Eh... ini Rin ya..."Sapaku balik dengan nada gemetar "Lewat sini, Len-sama."
.
.
JLEB!
Rin memanggilku dengan suffix –sama. Ini benar-benar jleb di hatiku. Len-sama? Untuk apa dia memanggilku begitu, hah? (Rucchan : Len, kamu kok emosi banget sih? Len : Errr...)
Rin menuntunku ke ruang rapat. Ruangan itu-pun gaduh setelah melihat siapa yang datang. Banyak yang berteriak "Kyaa! Len-sama!" dan sekeluarga sebangsa-bangsanya. Aku hanya bisa tersenyum miris. Mereka nampak sangat bahagia dapat melihat wajahku. "Kenapa tidak kalian lanjutkan rapatnya? Aku akan melihatnya." Kataku sambil kembali tersenyum tipis. Mereka mengangguk dan memulai rapatnya kembali
Skip Time~
Last P.O.V.'s current location : Len's room
Len P.O.V.
Kenapa, yah? Saat mendengar kata 'Len-sama' dari Rin, hatiku menjadi sangat sakit? Jangan-jangan... Aku kena kanker jantung lagi! OhMaiGackt... coretKaito-niidanGakku-niiitusexehcough! Ehem... Maksudku... TIDAK!
Aku menidurkan diri pada kasur kesayanganku sambil berusaha memejamkan mata. Ugh... Tidak bisa! Aku-pun mengambil hp-ku. Strapnya pisang, kembaran dengan Rin yang strap hp-nya adalah jeruk. Wallpaper? Foto Rin. Di hp-ku, semua gambar kebanyakan adalah foto yang berhubungan dengan Rin. Sudah jelas, kan?
Mungkin, Aku akan ke Miku-chan, Meiko-san ataupun Luka-nee besok. Aku mau minta saran~
Rin P.O.V.
Aku melangkahkan kakiku ke taman. Yah, aku baru saja keluar dari sekolah dan memutuskan untuk ke taman. Dulu, Aku dan Len sering bermain disini. Wah~ bernostalgia nih! Len~ Well, kuakui sekarang. Aku menyukai Len Kagamine. Puas? Yah~ Tapi apa itu mungkin? Len sangatlah terkenal dan aku? Aku hanya sampah di sekolah. Aku melihat jam tanganku. Akkhh...! Tidak! Sudah jam 3...! Aku harus pulang! Jika tidak, Rinto-nii akan membunuhku!
The next day...
Normal P.O.V.
Len mengetuk pintu rumah Meiko. Untuk meminta saran tentunya. Namun, setelah keluar lagi, wajah Len nampak kusut dan pucat. Sudah tau apa yang terjadi, bukan?
Selanjutnya rumah Miku. Len kembali keluar dengan wajah yang muram dan kusut. Hee... Ada apa lagi, Len?
Dan, ini energi terakhir Len. Dia mengetuk pintu rumah Luka dengan lemas, berharap tidak ada hal-hal aneh seperti yang terjadi tadi. Beruntung, Luka adalah seorang figur pendengar yang baik. Tidak seperti 2 pendengar sebelumnya yang berhasil membuat wajah Len menjadi pucat. Wajah Len berseri-seri setelah Luka mengatakan bahwa ada cara untuk nge-spy Rin dengan aman, yaitu...
"KYAAA! AKU TIDAK MAU MELAKUKANNYA!" Teriakan Len melengking membuat setiap orang harus menutup telinganya. Ibu Luka-pun langsung pingsan tatkala mendengar teriakan maut Len yang membuat para shinigami menjadi repot. Tak lama setelah teriakan Len, sekarang terganti oleh tangisan histeris dari Len. Aduh, Len! Minta Aku bunuh ya?
Sebenarnya apa saran yang diberikan Luka hinga Len bisa menjerit dan menangis histeris seperti itu?
Baca chapter berikutnya ya~
TO BE CONTINUED
Rucchan : Waaai~ Akhirnya bisa selesai juga ni chapter... Aku bisa tidur dengan tenaang~
Rin : Lo kagak apdet awas ntar ya... Ntar kuburan lo gue bikinin 1 milimeter!
Rucchan : *sujud* Iya, Rin... aku apdet secepetnya deh~ Janji!
Len : Kamu sudah janji, Rucchan~
Rucchan : Yosh! Minna san~ saya ada permintaan nih...
Len & Rin : Read and...
R|
RI|
RIV|
RIVI|
RIVIE|
RIVIEW?