Saranghamnida

.

Author : Aihara Lee

Genre : Romantic

Rated : T

Length : Oneshot

Cast :

"EXO-M's Leader" Wu Yi Fan (Kris)

"EXO-M's Magnae" Huang Zi Tao (Tao)

Warning : Yaoi

Disclaimer : Semua cast yang ada di FF ini adalah milik Tuhannya masing-masing. Tapi FF ini tetep milik saya seorang. Sudah pernah dipublish di FB pribadi (Si Aihara Tyaz).

*Selamat membaca.* ^^


.

**SARANGHAMNIDA**

I don't make you feel special.

I just remind you that you are special.

Huang Zi Tao...

**SARANGHAMNIDA**

.


.

AUTHOR

.

DRAP..DRAP..DRAP..!

.

"Yi Fan...!" namja yang tengah berlari tergesa itu menoleh ke asal suara. Tertangkap di kedua matanya, beberapa namja dan seorang Ahjumma yang terlihat khawatir di depan sebuah kamar rawat di salah satu Rumah Sakit di daerah Beijing tersebut.

"How is he? Bagaimana keadaannya sekarang, Bibi?" namja tinggi dengan rambut emas itu bertanya kepada wanita separuh baya, yang memeluknya sesaat setelah ia datang, dengan nada suara yang terdengar khawatir.

"Jangan khawatir, Yi Fan. Tao sudah ditangani dokter. Jangan khawatir." Namja yang dipanggil Yi Fan atau kita kenal dengan nama Kris itu menghela nafas lega.

"Yak Yi Fan. Apa kau tadi berlari dari tempat Showcase kemari?" tanya namja berpipi gembul di sebelahnya.

"Jelas itu tidak mungkin terjadi, Minseok Hyung. Aku bukan namja bodoh."

"Arra arra. Lalu, mana yang lain?"

"Aku naik taksi kemari. Member yang lain masih sibuk dengan Kkamjong. Aku tadi meminta izin pada Manager Ge untuk pergi kemari duluan. Mungkin mereka nanti menyusul." Xiumin mengangguk paham.

.

"Ahh ne. Lalu, bagaimana keadaan Kkamjong sekarang?"

"Ada Kyungsoo di sampingnya. Jadi, semuanya pasti akan baik-baik saja." jawab Kris sambil terus-menerus menoleh ke arah pintu kamar. Tiba-tiba, ada tangan yang terulur memeluk pinggangnya. Kris menoleh dan mendapati tangan Mrs. Huang melingkar di sana. Ia pun tersenyum dan memeluk pundak Mrs. Huang.

"Kau pasti lelah, Yi Fan. Istirahatlah. Kau juga, Minseok."

"Aku baik-baik saja, Bibi."

"Iya Bibi, kami baik-baik saja. Sebaiknya Bibi saja yang beristirahat. Mari kuantar ke hotel. Malam sudah cukup larut." ujar Xiumin sambil menggandeng lengan Mrs. Huang.

"Baiklah baiklah. Kau memang tidak bisa ditolak, Kim Minseok." ujar Mrs Huang sambil mencubit pipi Xiumin yang sudah sedikit lebih kurus. Lalu, ia menoleh kepada Kris. "Yi Fan, kabari bibi kalau Dokter mengatakan sesuatu tentang Tao." Pesan Mrs. Huang pada Kris sebelum lengannya kembali ditarik oleh Xiumin.

"Baik Bibi. Hati-hati dijalan." Xiumin dan Mrs. Huang mengangguk lalu melangkah menjauh. Sesaat setelah sosok Xiumin dan Mrs. Huang menghilang, Kris segera menduduki kursi yang berada tak jauh dari kamar rawat Tao.

.


KRIS

.

"Tao bodoh." desisku sambil menatap layar ponsel yang ada di genggamanku. Ponsel Tao. Aku menunduk dalam. Masih sangat kuingat mimik wajah kesakitannya saat Minseok Hyung dan Bibi Huang memapahnya dari backstage. Ia sama sekali tidak mengaduh kesakitan atau berbicara sepatah katapun. Kecuali saat menitipkan ponsel ini padaku.

"Arggghh..." aku menggeram dengan nada yang cukup rendah, mengingat ini adalah kawasan Rumah Sakit serta ini sudah larut, dan mengacak rambutku sendiri. Aku merasa sangat bodoh. Entahlah. Aku adalah leader dan terlebih lagi aku adalah namjachingunya, tetapi sama sekali aku tak bisa melindunginya. Wu Yi Fan bodoh.

.

.


AUTHOR

.

KRIEEEETTTT...

.

Kris mendongak dan mendapati sosok namja separuh baya berjas putih keluar dari kamar Tao. Dengan cepat, ia bangkit dan menghampiri sosok tersebut.

"Dokter, bagaimana?"

"Anda keluarganya?"

"Eumhh..bisa di bilang seperti itu. Tao sudah seperti adik saya." jelas Kris.

"Kalian satu grup boyband?"

"Benar. Saya leadernya." Ucap Kris sambil menghela nafas lega karena tidak perlu susah-susah mencari penjelasan tentang hubungannya dengan Tao.

"Baiklah..."

"Kris. Panggil saya Kris, Dokter."

"Okay. Tuan Huang Zi Tao baik-baik saja, tuan Kris. Hanya saja, dia perlu bedrest. Totally bedrest for two or three weeks to recovery his waist injury."

"It means, he should be here for two weeks ahead?"

"Yes, that's right. Baiklah Tuan Kris, saya permisi. Anda sudah boleh melihat keadaan Tuan Tao." ujar Dokter tersebut. Namun belum jauh ia melangkah, ia segera berbalik. "Oh iya satu lagi Tuan Kris."

"Ada apa, Dokter?"

"Usahakan untuk tidak membuatnya banyak bergerak di minggu pertama. Cederanya benar-benar parah kali ini." ujar Dokter tersebut sebelum ia berbalik dan berjalan menjauh.

Kris hanya berdiri mematung di tempatnya. Banyak sekali pikiran-pikiran buruk melintas di otaknya tentang separah apa cedera yang Tao alami kali ini. Namun segera ia buang jauh-jauh pikiran-pikiran itu dan mulai melangkah masuk ke kamar Tao.

.


**SARANGHAMNIDA**


.

"Ge..." suara Chen yang pertama kali terdengar saat Kris mencoba menelepon Lay untuk mengabari yang lain. Yah, memang Kris sangat dekat dengan Lay sehingga ia sudah menganggap Lay sebagai tangan kanannya di dalam grup.

"Jongdae-ah. Dimana YiXing?"

"Jamkkanmanyeo-wait a minute." ujar Chen sebelum berteriak pada Lay. Sepertinya Lay berada agak jauh dari Chen. "Geee~ Uri duizhang meneleponmu." Dan kemudian suara khas Chen berganti dengan suara milik Lay.

"What's up, Ge?"

"Kalian semua dimana?"

"Kami baru saja akan berangkat ke tempat Tao. Kau masih di sana, Ge?"

"Eum. Dokter baru saja keluar dari kamar Tao dan aku baru saja mengabari Bibi Huang bahwa Tao tidak apa-apa."

"Bibi Huang tidak ada di sana?"

"Minseok Hyung sudah kuminta untuk mengantar Bibi Huang kembali ke Hotel. Beliau terlihat lelah sekali."

"Ahh. Lalu bagaimana dengan Tao?"

"Dia baik-baik saja. Hanya butuh bedrest selama 2 sampai 3 minggu di Rumah Sakit. Lalu, bagaimana dengan Jongin?"

"Jongin baik-baik saja. Joonmyeon dan Kyungsoo sudah mengurusinya. Oh iya, Ge. Tunggu kami ya. Manager ge dan kami semua yang ada di sini akan segera meluncur ke sana."

"Yeah. I'll wait."

"Okay. See you there."

"Hem."

.

KLIK..!

.

Sesaat setelah Kris menutup panggilannya, ia menghela nafas panjang. Ia pandangi tubuh Tao yang terlelap dengan tenang di atas ranjang Rumah Sakit. Dengan gerakan sangaaat pelan, ia telusuri wajah Tao dengan telunjuk kanannya. Wajah Tao masih menyisakan kehangatan walaupun suhu rendah AC kamar rawatnya sudah menusuk-nusuk kulit Kris dari tadi.

"Tao-ah. Ireona ppali-wake up, hurry." bisik Kris. Ia akui, matanya sudah sangat berat saat ini. Namun, ia masih harus menunggu Lay, Chen, dan siapapun yang mereka berdua bawa kemari untuk melihat keadaan Tao. Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar dari kamar Tao.

Berkali-kali Kris mengumpat di dalam hati sambil melirik arloji di pergelangan tangannya. Sudah hampir satu jam Kris menunggu Lay dan kawanannya di depan kamar Tao sendirian. Dengan emosi yang sudah mulai terbakar, ia merogoh kantong celananya dan mengambil ponsel hitam miliknya.

.

To : Xing-Xing

"Kau dimana? Aku mengantuk, bodoh!"

.

Namun, belum sempat pesan singkat itu ia kirim, matanya sudah menangkap bayangan Lay yang merangkul Luhan dan Manager yang beriringan dengan Xiumin dan Chen. Dengan sigap, Kris segera berdiri untuk menyambut mereka.

"Bagaimana keadaan Tao?" tanya Manager yang diiringi dengan tatapan khawatir Luhan dan Xiumin.

"Dia ada di dalam. Masih tertidur di bawah pengaruh obat bius. Tenang saja." Jelas Kris.

"Bagaimana kami semua bisa tenang, Yi Fan. Uri magnae sedang berbaring kesakitan di dalam sana." ujar Luhan dengan mimik wajah yang sangat khawatir. Kris menghela nafas berat.

"Luhan ge. I'll promise you that he'll fine," ujar Kris sambil mengelus rambut Gege yang lebih tua beberapa bulan darinya itu. Lalu, sekejap kemudian Kris menegakkan kepalanya dan melihat ke arah Chen, Lay, Xiumin, dan Luhan bergantian. "Sebaiknya kalian segera menengoknya lalu pulang. Aku tidak mau ada yang ambruk lagi." titahnya.

"Ne, Duizhang." ujar Chen yang diikuti dengan anggukan member lain.

"Baiklah. Jangan menimbulkan suara yang mengganggu istirahat Tao." ujar Kris sambil mempersilahkan mereka semua masuk. Luhan yang sedari tadi memang mengkhawatirkan Tao, langsung bergerak ke sisi Tao dan mengelus pipi Tao sama seperti yang dilakukan Kris tadi.

"Tao-ah. Kau memang selalu memaksakan diri. Lihat apa yang terjadi sekarang, hem? Babonikka." bisik Luhan dengan tangan yang masih berada di pipi Tao.

"Sudahlah, Ge. Aku yakin Tao akan baik-baik saja. Dia hanya butuh sedikit istirahat. Lagipula di sini ada uri Duizhang yang selalu menjaganya. Jadi, jangan khawatir, ne?" ujar Chen sambil mengusap punggung Luhan. Luhan tersenyum dan menatap Chen.

"Memangnya sejak kapan uri Duizhang tidak berada di sisi Tao, hem?" Kris yang mendengar itu hanya memutar kedua bola matanya dan memalingkan wajahnya guna menyembunyikan pipinya yang mulai memerah.

"Ah benar juga. Seperti Luhan Ge yag selalu ada di sisi Sehun kan?" kini gantian wajah Luhan yang memerah. Xiumin dan Kris hanya menahan tawa saat mendengar ucapan dongsaengnya yang kelewat polos itu. Sedangkan Lay, segera mengelus rambut namja Korea yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu dengan lembut.

"Baiklah. Sekarang sudah pukul 12. Sebaiknya kita pulang," ajak Manager sambil berdiri dari tempat duduknya. "Yi Fan, kau mau ikut pulang?"

"Tidak. Aku menjaga Tao saja, Ge."

"Baiklah. Ayo pulang." Manager EXO-M itu segera melangkah keluar dan diikuti oleh Lay, Chen, Xiumin, dan Luhan yang terlebih dahulu bersalaman dengan Kris. Kini, tinggal Kris sendiri bersama Tao yang belum sadarkan diri.

.


.

Kris lagi-lagi menghela nafas saat matanya memandangi wajah Tao yang tengah terlelap itu. Matanya terlihat sangaaat lelah. Namun entah mengapa, ia sama sekali tidak beriat untuk tidur. Akhirnya, Kris memutuskan untuk berbaring di sofa sambil membuka Galaxy Notenya. Tak lama kemudian, terlihat senyuman mengembang di sudut bibir Kris. Jemari Kris terulur untuk mengelus layar Galaxy Notenya yang terpampang fotonya bersama Tao.

"Kau tahu Tao? Aku sangat menyayangimu." gumamnya sepelan mungkin sambil tersenyum. Tiba-tiba, terlintas sebuah memori di ingatan Kris yang mau tak mau membuatnya terus tersenyum. Memori tentang Tao dan dirinya.

.

.

-Flashback : ON-

.

"Ge, kita mau kemana?" tanya Tao dengan wajah polosnya. Kris hanya tersenyum.

"Ikuti saja aku, ne?" Tao hanya mengangguk.

"Tapi Ge," sela Tao setelah terdiam agak lama. "Jangan bawa aku untuk bertemu dengan trainee Korea ya. Hangulku masih..eumm..sangat berantakan." desah Tao sambil menundukkan kepalanya. Kris hanya tertawa mendengar pengakuan jujur Tao.

"Tenang saja. Lihat saja nanti kita akan bertemu siapa, oke?" lagi-lagi Tao hanya mengangguk. Dengan perasaan yang campur aduk, Tao menggamit lengan Kris. "Jangan khawatir, Baby Tao." Tao mengernyit.

"Baby Tao?" Kris menoleh lalu tersenyum.

"Wajahmu yang polo situ sangat mirip bayi, Tao. Jadi, biasaka dengan panggilan barumu, ne?" Tao hanya mengerjap lucu. "Aisshh kyeopta." saat Kris mencubit hidung Tao yang mancung itu, tiba-tiba ada suara yang menginterupsi.

"Ge. Upss.. Sepertinya aku salah waktu." ujar namja berkulit seputih susu yang berada di depan Kris dan Tao.

"Hey! Mau kemana kau, little puppy?" teriak Kris hingga membuat namja itu berhenti dan menoleh dengan wajah yang cemberut. Tao hanya memandang namja itu dengan takjub.

"Aku bukan little puppy." Kris hanya terbahak. Sedangkan Tao masih memandangi dengan ekspresi takjubnya.

"So beautiful," gumam Tao tanpa sadar. Kris dan namja berkulit susu itu menoleh. Tao yang sadar, langsung menutup mulutnya dan tersenyum. "Duibuqi."

"Nuguseyeo, Ge?" tanya namja itu pada Kris. Tao yang masih dalam tahap mempelajari bahasa Korea, hanya melongo.

"Ini Tao. Tao, perkenalkan dirimu." Tao hanya mengangguk ragu.

.

"Annyeong..has..haseo. Na..naneun Tao imni..da." Kris hanya tersenyum mendengar Tao yang tengah terbata-bata saat memperkenalkan diri.

"Jungguk saram-Chinese person?" mendengar kata 'Jungguk' yang berarti China, Tao hanya mengangguk.

"Ne. Just like me." jawab Kris sambil merangkul bahu Tao.

"Ah. Annyeonghaseo. Naneun Sehun imnida. Oh Sehoon," namja bernama Sehun itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Tao. "Bangapseumnida, Tao-ssi."

"Ne. Bangapseumnida, Sehun-ssi." ujar Tao dengan lancar meskipun suaranya terdengar agak gemetar.

"Umurmu berapa, Tao-ssi?" tanya Sehun sambil menatap Tao yang terlihat mengernyit karena merasa bingung karena sama sekali tidak dapat memahami bahasa Sehun.

"Dia lahir tahun 93, Sehunnie. Mian, Tao belum lancar dan juga belum sepenuhnya memahami bahasa Korea." Kris akhirnya angkat bicara.

"Jeongmal? Ah mianhaeyo, Tao Ge." Tao hanya mengangguk.

"Sehunnie, mwohaneungeoya?" seseorang berwajah manis lainnya terlihat mendekat.

"Luhan Hyung. Kau dari China juga kan?" namja bernama Luhan itu mengangguk. Tao membelalakkan matanya.

"Really? Gege juga dari China?" tanya Tao dengan antusias. Kris hanya tersenyum melihatnya. Luhan yang agak sedikit shock, hanya mengangguk dengan tatapan mata yang tak sanggup dijelaskan.

"Ka..kau juga dari China?" tanya Luhan dalam bahasa Mandarin yang fasih. Tao mengangguk sambil tersenyum. Dan kini gantian Sehun yang hanya bisa melongo.

.

"Hyuuung~" rengekan Sehun membuat Luhan, Tao dan Kris menoleh kepadanya.

"Mwoya, Sehunnie?" tanya Kris.

"Aku tidak paham bahasa kalian." ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya. Luhan dan Kris hanya bisa tertawa mendengar ucapan Sehun. Sedangkan Tao hanya terkikik halus melihat kelakuan Sehun yang kekanak-kanakan.

"Sehun masih seperti anak kecil ya, Ge?" ujar Tao sambil menengahdakan kepalanya dan melihat wajah Kris.

"Kau pikir kau tidak seperti anak kecil, Tao?" tanya Kris yang membuat Tao mengerucutkan bibirnya sama persis seperti Sehun yang sedang ditenangkan oleh Luhan. "See? Kau melaukukan hal yang sama dengan Sehun." lanjut Kris sambil mencubit pipi Tao.

.

-Flashback : OFF-

.

.

Kris hanya tersenyum sambil menerawang dan memeluk Galaxy Notenya. Sesekali ia memandang tubuh Tao yang masih tergolek tak sadarkan diri di atas ranjang tak jauh dari sofa yang ia tiduri sekarang. Wajahnya yang polos, terlihat semakin jelas sekarang. Tidak ada kesan sangar atau kelam sekarang. Hanya tertinggal kesan tak berdaya di sana. Sekali lagi, Kris menghela nafas berat. Tanpa sadar, ia juga menitikkan air mata yang langsung cepat-cepat ia hapus dengan punggung tangannya.

"Wo ai ni, Huang Zi Tao. Wo zhen de ai ni-I really love you." bisiknya sambil menerawang lagi.

.

.

-Flashback : ON-

.

Seorang namja berbadan tegap dengan surai keemasan, tampak baru saja keluar dari sebuah ruangan yang sepertinya merupakan ruang latihan. Tak lama kemudian, namja dengan mata tajam mengikuti langkahnya.

"Ada apa lagi, Tao?" namja bermata tajam itu meringis saat namanya dipanggil oleh namja bersurai keemasan yang ia ikuti.

"Hehe... Aku bingung mau kemana setelah ini. Jadi, aku ikuti Gege saja." ujar Tao.

"Hmmm... Baiklah. Ayo ikut aku makan malam."

"Yeey... Kris Ge memang yang paling baik."

"Jangan buat aku GR, Tao. Gaja." Kris segera merangkul tubuh Tao dan membawanya keluar dari gedung SMent. Dengan langkah yang pasti, Kris memasukki saah satu restoran China terdekat dari gedung SMent. Tao hanya mengerjap senang dan memandangi wajah Kris. Kris yang merasa risih, segera menyentil dahi Tao. Tentu dengan sangaaat pelan.

"Aishh Kris Ge... Appo!" teriak Tao sambil mengusap-usap dahinya yang memerah. Tanpa sadar, ia mempoutkan bibirnya. Kris hanya terkekeh dan mengusap rambut hitam Tao.

"Mengapa kau memandangiku, hem?" Tao yang tadinya cemberut, langsung berubah ceria. Terlihat sinar matanya yang berbinar-binar.

"Gege tahu, aku sangaaat rindu masakan China. Dan sekarang, kita ada di restoran China," jelas Tao sambil merentangkan kedua lengannya. Kemudian ia mendekat lagi kepada Kris. "Apa Gege membaca pikiranku?"

"Ani. Itu jelas tidak mungkin, Tao," ujar Kris sambil menggelengkan kepalanya. Tao hanya mengernyitkan dahinya tanda ia menunggu jawaban dari Kris yang dapat memuaskan rasa penasaranya. "Arra arra. Aku tadi tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan Luhan Ge. Hehehe..." Kris mengusap tengkuknya sambil tertawa hambar ke arah Tao.

"Dasar Gege. Tidak kreatif." ujar Tao sambil menyilangkan lengannya di dada.

"Yahh tapi setidaknya aku lebih peka dari Luhan Ge kan?" Tao mendengus.

"Kau memang selalu memiliki alasan yang membuatku kalah, Ge." Kris tertawa sambil menghirup puncak kepala Tao.

"Itu karena kau adalah seseorang yang paling penting di hidupku setelah Tuhan dan kedua orangtuaku, Huang Zi Tao," Tao segera menengadahkan kepalanya dan menatap kedua mata Kris. "Dan ini bukan sekedar bualan."

"Gomawo Ge." Tao tersenyum dan menempelkan kepalanya di lengan kekar Kris.

.

-Flashback : OFF-

.

.

Kris masih memeluk Galaxy Notenya erat sambil menerawang memandangi langit-langit kamar rawat Tao saat katuk mulai menyergapnya. Ia lirik arloji di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 12 malam lewat 45 menit. Akhirnya, Kris memutuskan untuk memejamkan matanya hingga beberapa saat kemudian, terdengar helaan nafas teratur darinya. Kris sudah jatuh tertidur.

.


**SARANGHAMNIDA**


.

Seberkas cahaya matahari pagi menerobos celah ventilasi jendela kamar Tao yang tidak tertutup kelambu dan menabrak wajah Tao yang membuatnya terbangun. Tao mengerjapkan matanya beberapa kali hingga pandangannya fokus. Dipandanginya sekeliling ruanga dengan wajah bingung hingga matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal masih tertidur lelap di sofa, Kris. Tanpa Tao sadari, senyuman kecil terbentuk di wajahnya.

"Gege." gumam Tao. Kris tidak bergeming tentu saja.

"Gege." Tao sedikit mengeraskan suaranya. Kris masih saja tidak bergeming. Tao memutar matanya. Dia baru saja ingat bahwa Gege sekaligus namjachingunya itu adalah salah satu member EXO-M yang paling susah untuk dibangunkan setelah Luhan. Tak kurang akal, Tao menggapai ponselnya yang tergeletak di meja yang berada di samping ranjangnya. Dengan cepat, ia mengetik nomor yang sudah sangat ia kenal dan menempelkan ponsel di telinga kanannya.

.

Selected VIP wouldn't it be mind-blowingly awesome.

Now we're on a rock rock rocket, just gotta keep your seatbelt fastened.

.

Suara alunan Rap milik Key Shinee terdengar nyaring dari Galaxy Note milik Kris. Kris yang menyadari hal itu, langsung terkesiap dan dengan cepat mengangkat panggilan yang baru saja masuk.

"Yeoboseyeo?"

"Ge, ambilkan aku minum." Kris mengernyit dan melepas ponsel dari telinganya. Ia mengenal suara serak itu. Segera ia membaca nama yang muncul di layar ponselnya. 'Baby Tao'. Kris mendongak dan memandang ke arah Tao yang tersenyum di atas tempat tidurnya sambil menempelkan ponsel di telinganya. Kris tersenyum.

"Kau masih saja susah dibangunkan, Ge." ujar Tao dengan suaraya yang masih serak.

"Duibuqi, Baby," ujar Kris sambil berdiri dan mengambil segelas air untuk Tao. "Kau sudah bangun dari tadi?"

"Tidak. Aku baru saja bangun. Wajahmu..," Tangan Tao meraih wajah Kris yang duduk di sebelah ranjangnya. "Kau terlihat lelah, Ge. Kau tidur jam berapa semalam?"

"Molla. Aku baru bisa tertidur setelah Manager dan member yang lain pulang menjengukmu. Sebelumnya juga aku mengabari Bibi Huang tentang keadaanmu." ujar Kris sambil mengusap pipi Tao yang terlihat lemah.

"Lalu mengapa kau tidak ikut pulang bersama mereka juga, hem?"

"Kalau aku mengikuti mereka pulang, lalu siapa yang akan menjagamu? Lagipula, pasti aku tidak akan bisa tidur nyenyak juga di hotel kalau aku memutuskan untuk pulang."

"Wae?"

"Tentu saja aku akan sangat mengkhawatirkanmu, babo." Kris menyentil pelan dahi Tao. Tao hanya mengelus dahinya sambil tersenyum.

"Xie xie, Ge."

"Untuk apa, Baby?" Kris mengernyitkan dahi.

"Untuk semua kebaikan Gege kepadaku selama ini."

"Huang Zi Tao. You are special. For me, for your mom, for other member, and for everyone that stand beside you. Do you know that? Jadi, jangan berterimakasih kepadaku. Berterima kasihlah kepada dirimu sendiri karena kau adalah spesial." jelas Kris sambil membelai rambut hitam Tao. Tao hanya tersenyum mendengarnya.

"Gege."

"Hem?"

"Wo ai ni." Kris tersenyum dan mulai mendekatkan kepalanya pada kepala Tao.

"Wo ye ai ni, Huang Zi Tao," CUP! Kris mengecup kening Tao sesaat setelah kalimatnya selesai. Lalu kecupannya turun ke kedua mata Tao, kedua pipi Tao dan terakhir jatuh pada bibir manis Tao. "Nado jeongmal saranghaeyo."

.

.

END

.

.


Annyeonghaseyo yeoreobeun~

Mianhaeyo jeongmal karena updatenya lamaaaa banget.

Otakku penuh sama persiapan Olimpiade. Maklum panitia. Selain itu juga, otakku kering ide T^T

Mianhaeyo, ne?

Jeongmal gomawo buat semua yang udah mau nunggu ini FF keluar and review-review yang masuk.. #deepBow

RnR Juseyeo?


.

It's time to 3R (Reply Reader's Review) :

1. Henry Park : Gatau deh mau ngome kayak apa lagi. Speechless aku. Hehehe.. Gomawo buat reviewnya ^^

2. Guest : Itu jawabannya udah aku post. Mian kalo nunggu lama yak. Gomawo buat reviewnya ^^

3. Yukii Eonni : Mian lama eon. Ne cheonma eon. Selamat menikmati chapter yang ini yak. Gomawo buat reviewnya ^^

4. Brigitta bukan Brigittiw : Gomaaawo. Ini KrisTao nih. Hehehe. Selamat membaca. Gomawo buar reviewnya ^^

5. Icyng : Kalo Sehunie mati, ntar gabisa comback stage donk sama EXO? Kan ii aku based true story yang sedikit aku kasih sisipan fiksi. Hehehehe.. Gomawo buat reviewnya ^^

6. Anonstalker : Ne. Ini KrisTaonya udah keluar. Hehehehe... Mianhae yak keluarnya lama. Gomawo buat reviewnya ^^

7. LiuGe'Fanboy : Iye Sehun emang lebay #dikiriminSehunTornado Makasih udah nunggu yak. Gomawo buat reviewnya ^^

8. ChanyeoLiena110 : Iyha aku Fujoshipper. Tapi buat FF ajja. Aku gamau kalo mereka beneran Yaoi. Hehehe.. Gomawo buat reviewnya ^^

9. Flamints597 : Gomawo kalo udah suka ni FF abal-abal. Gomawo juga udah mau nunggu lama. Gomawo juga buat reviewnya ^^

10. hatakehanahungry : jelas Thunder cakep banget dooonk. Hahaha.. Iya pasti Kris sama Tao lah. Ntar deh kalo ini kelar, aku buatin Baekyeol, KaiDO, KrisTao dll yang baru, ok? Gomawo buat reviewnya ^^

11. Eunhaezha : Acc twitterku ada di profil kok. Sama ada FBku juga. Leaving on a jetplane itu banyak yg nyanyiin kok. Justin Timberlake salah satunya. Tebakanmu benar sekali. Hahaha. Cuman ya gitu, lagi kering ide makanya lama. Mian yha? Gomawo buat reviewnya ^^

12. thehunhan : Chenmin belum tahu keluar kapan. entah habis ini ato yang terkhir. Tunggu ajja ne? Gomawo buat reviewnya ^^

13. dinodeer : jangan-jangan kamu juga LDR yak? Hahahaha... Gomawo udah suka ini FF. Kristao dulu ini. Hehehe.. selamat baca. semoga suka. Gomawo buat reviewnya ^^

14. Aetherion Vienna : Gomawo gomawo gomawo udah suka. Jangan bose nunggu yang lainnya yak? Soalnya kadang author babo ini kehabisan ide. Hahaha.. Gomawo buat reviewnya ^^

.

Gomawoyooo~~~~~~ ^^