Hai, minna-san! Ini adalah fanfiction pertamaku, mohon bantuannya... Tidak, aku bohong kalau ak bilang ini adalah karya pertamaku. Sebenarnya aku sudah punya beberapa fanfic yang sudah ku-publish dengan account yang berbeda, tapi salahku aku lupa password-ku sehingga aku harus membuat account baru. Tapi tidak masalah, aku akan memulai lagi dari nol. Dan ini fanfiction bahasa Indonesiaku yang pertama, jadi maaf kalo agak aneh.

Walaupun aku pendukung berat IchiRuki, tapi di cerita ini adalah Rukia harem. Dan untuk pairing utamanya masih belum kutentukan, hehehehe. Jadi, selamat membaca dan menebak-nebak.

Disclaimer: I'm not own Bleach. If I am, then Bleach will be a romance story, hehe


Chapter 1

'Aku tidak peduli orang-orang mengatakanku apa. Aku juga tidak peduli apa yang mereka pikirkan tentang aku. Namun aku tidak bisa tinggal diam tentang perkataan dan pikiranmu padaku.'

Ketika aku mendengarkan suara alunan piano itu, kakiku langsung membawaku melangkah ke ruang musik tanpa aku sadari. Alunan piano itu sangatlah lembut dan menghangatkan hati. Aku jadi penasaran dengan seseorang yang bisa memainkan musik seperti itu. Seperti apakah orangnya? Apakah ia juga orang yang dapat menenangkan hati, seperti yang dapat dilakukan oleh permainan pianonya itu?

Ah, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Kuchiki Rukia, murid kelas awal di Karakura High School. Rambutku hitam sebahu, dengan sejuntai rambut yang entah mengapa selalu mengambil tempat di antara kedua mataku. Mataku besar dan bulat berwarna deep violet, orang-orang sering berkata bahwa aku memiliki mata yang indah. Perawakanku tidak tinggi, tapi tidak terlalu pendek juga. Tidak, aku tidak akan terima bila ada yang mengatakan aku pendek. Aku seorang gadis yang biasa saja, setidaknya ak berpikir begitu.

Saat ini aku hanya tinggal berdua dengan kakakku, Kuchiki Byakuya. Orang tua kami saat ini sedang berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan. Nii-sama, begitulah aku menyebut kakakku, 7 tahun lebih tua dariku. Saat ini dia bekerja sebagai pengacara muda. Nii-sama adalah seseorang yang sangat kuhormati dan kusegani. Perawakannya tinggi dan tegap. Ia memiliki rambut hitam yang sama denganku, hanya saja sedikit lebih panjang dariku. Kedua matanya berwarna kelabu, berbeda denganku. Ya, Nii-sama menurutku adalah orang yang sangat tampan. Tidak hanya tampan, tapi ia juga sangat pintar dan berwibawa. Tidak akan ada seorang gadis pun yang bisa menahan daya tarik Nii-sama.

Oke, kita kembali ke alasanku mengapa saat ini aku berada di depan ruang musik. Sejenak saat bel istirahat baru dimulai, aku mendengar alunan piano dari kelasku, ya kelasku tidaklah terlalu jauh dari ruang musik. Aku merasa aneh, siapa yang memainkan piano di jam istirahat seperti ini? Aku sendiri adalah anggota dari klub brass band, dan setahuku tidak ada seorang pun anggota klub yang akan ke ruang musik di jam istirahat begini. Lalu tak lama setelah alunan piano itu mulai terdengar, anak-anak perempuan di kelasku mulai ribut. Mereka membicarakan tentang Hitsugaya-senpai atau siapalah itu. Apa mungkin Hitsugaya-senpai yang mereka bicarakan itu adalah orang yang memainkan alunan piano ini? Karena rasa penasaran aku langsung menuju ke ruang musik. Dan di sinilah aku berada sekarang. Lalu apa yang kulakukan sekarang? Membuka pintu dan mengatakan "Aku penasaran dengan orang yang sedang memainkan alunan piano ini."? Tidak, aku akan terlihat aneh. Satu-satunya cara yang terpikirkan olehku adalah mengintip dari jendela. Yap, mungkin itu adalah cara yang terbagus. Aku menjinjitkan kakiku dan mencoba untuk mengintip. Tapi... Uh... Jendela itu terlalu tinggi untuk kuraih.

"Urgh..." aku mencoba terus menijinjit untuk meraih jendela.

Baiklah, kuakui aku memang pendek, tapi ak tidak mau seorang pun mengataiku pendek. Akan kubuat hidup orang yang mengataiku pendek menderita!

Setelah beberapa lama mencoba aku berhasil meraih jendela dan mengintip ke dalam. Yang dapat kulihat hanyalah seseorang berambut putih yang sedang memainkan piano tersebut. Tunggu dulu. Putih? Baru sebentar aku berhasil mengintip, suara alunan piano itu terhenti. Lalu terdengar suara Blam! yang keras dari pintu di sampingku yang membuatku terjatuh kaget. Dari pintu itu keluar seseorang berambut putih yang kulihat bermain piano tadi. Tidak, walaupun rambutnya putih tapi orang yang ada di hadapanku ini sama sekali tidak tua. For God's sake! Dia masih sangat muda! Perawakannya pendek, tapi setidaknya lebih tinggi dariku. Kulitnya coklat terbakar matahari. Rambut putihnya menyibak ke sana kemari, tapi itu terlihat kerean. Dan matanya... Matanya berwarna emerald yang mampu membuat siapa pun terjebak jika melihat sorot matanya yang tajam. Singkat kata, orang ini keren sekali! Walau pun bagiku masih Nii-sama lah yang nomor satu. Apakah orang ini yang bernama Hitsugaya-senpai? Tapi yang paling penting sekarang, orang keren ini melihatku sedang dalam posisi jatuh yang sangat memalukan! Aku berdiri seketika itu juga dan merapikan pakaianku. Orang yang kemungkinan bernama Hitsugaya-senpai ini menatapku dengan tatapan tajamnya.

"Sedang apa kau di sini?" tanyanya singkat. Dari nadanya aku dapat mengetahui bahwa ia merasa terganggu.

Aku mencoba memasang senyum ramahku dan menjawab pertanyaanku.

"Ah, namaku Kuchiki Rukia, murid kelas 1-A. Aku kemari karena aku mendengar suara alunan piano dari ruang musik. Karena penasaran, aku datang kemari untuk mencari tahu siapa yang memainkan piano tersebut. Aku juga anggota brass band, jadi-..."

"Kau penasaran sehingga datang kemari? Apa kau belum tahu siapa aku?". Ia mengangkat sebelah alisnya seolah keheranan.

"Maaf, aku tidak tahu..." jawabku. 'Hanya saja ak tahu kemungkinan namamu. Hanya kemungkinan.'

Lalu orang yang kemungkinan bernama Hitsugaya-senpai itu melepaskan nafas lega. Wajahnya terlihat lebih rileks daripada wajah dinginnya yang tadi. Tunggu dulu. Lega? Karena apa?

"Syukurlah. Baru kali ini ada yang tidak mengenalku, aku jadi merasa sedikit lega. Kau bilang tadi kau anggota brass band? Bagaimana menurutmu permainan yang kumainkan tadi?"

"Iya. Menurutku permainan piano tadi sangat bagus! Kau memainkan dengan sangat baik sehigga makna yang tersirat dalam lagu itu dapat tersampaikan dengan sangat baik pula. Aku langsung merasa kagum padamu."

Mata orang yang kemungkinan bernama Hitsugaya-senpai ini berubah berbinar-binar. Ia menatapku dengan sangat intens.

"Benarkah? Menurutmu permainan piano tadi sangat bagus?"

"Iya. Aku sangat tertarik dengan permainan pianomu."

Mendengar jawabanku, ia langsung smirking. Oh God! He's so cool with a smirk like that!

"Oke. Kau gadis yang lumayan menarik. Namaku Hitsugaya Toshiro, kelas 2-A. Mungkin kita akan bertemu lagi nanti."

Setelah mengatakan itu, Hitsugaya-senpai lalu melangkah pergi.'Hmmmm... Orang yang menarik'. Aku tidak tahu sebenarnya Hitsugaya-senpai itu orang yang dingin atau bagaimana, tapi dari yang kulihat dia adalah orang yang menarik. Sepertinya hari-hari di sekolahku akan sangat menyenangkan! Tapi ini baru hanya permulaan.


Aku tahu chapter ini terlihat seperti HitsuRuki, tapi seperti yang kubilang, ini Rukia harem. Jadi akan ada cowok-cowok keren lagi yang akan mendekati Rukia~

Mohon review-nya~