Title : All That I Am

Chapter : 1

Author : Yukishima

Rating : T

Genre : Drama, Romance, Fluff

Fandom : Super Junior

Pairing : Sibum, GS

Disclaimer : Mereka miliknya sendiri, yang laen numpang lewat. Tapi cerita milik gw lho...^_^

Note : Ini remake fic gw yg udah lama banget dengan judul yg sama. Menurutku yg lama kurang dapat feel-nya&terlalu singkat, jadi kurubah isinya sedikit ^^

=o=

"Cinta…

Apa itu cinta?

Sekian lama ruang hati ini hanya ada kehampaan tanpa terisi keindahan

Semua orang mengatakan diriku adalah keindahan tanpa cela

Sebuah keindahan ciptaan Tuhan

yang terukir dengan sempurna dalam sosok perempuan

Tapi, mereka hanya melihatku dari sudut luar saja

Tidakkah mereka melihat di dalam diriku yang rapuh ini?

Yang kuinginkan hanyalah seseorang yang kan merengkuh raga yang tak abadi ini dan menemaniku hingga nafas terakhirku berhembus

Kupikir aku telah menemukannya…"

Kim Kibum. Tak ada seorangpun yang meragukan keindahan sosok gadis ini. Paras cantik dengan iris mata hitam cemerlang yang lembut, bentuk wajah mungil dengan pipi yang membulat, kulit putih sewarna salju tanpa cela, bibir merah alami sewarna apel, dan rambut hitam panjang sewarna arang yang terurai lembut menyentuh pinggang. Tubuh langsing dan semampainya serta kecemerlangan otaknya semakin menyempurnakan sosok indah gadis bernama Kim Kibum. Meskipun tak sedikit laki-laki yang mendekatinya untuk mendapatkan hati gadis cantik ini, tapi ia selalu memperlihatkan sikap dinginnya kepada kaum Adam tersebut. Namun justru bibir merah yang lebih sering terkatup rapat dan sedikit mengeluarkan suara itu malahan semakin membuat para lawan jenisnya semakin penasaran untuk mendapatkan hatinya karena sekali bibir merah itu mengulas sebuah senyum, maka akan dapat membuat dunia seakan berhenti berputar dan detak jantung berirama lebih cepat. Kibum memiliki senyum yang sangat manis yang mampu membuat laki-laki rela mendapatkan sikap dingin gadis itu asal bisa melihat senyum mautnya itu.

Kibum yang introvert hanya sedikit mempunyai teman dekat apalagi kekasih. Benar. Siapapun akan tidak percaya bahwa gadis nyaris sempurna seperti Kibum belum pernah memiliki kekasih karena tidak mustahil dengan segala kelebihannya ia bisa mendapatkan laki-laki manapun yang diinginkannya. Sayang sekali, tak satupun dari mereka yang pernah mendekatinya itu dapat mencuri hati si Snow White. Begitu julukan yang pantas untuk si cantik yang sedingin salju ini. Namun meskipun terlihat dingin dan tampak tak peduli pada apapun, sebenarnya ia memiliki sifat yang hangat dalam hatinya dan kerapuhan yang tak pernah ditunjukkannya pada orang lain. Ia hanya tak ingin merepotkan orang lain apalagi dikasihani. Meskipun Kibum sekarang hanya hidup seorang diri tanpa keluarga karena orangtuanya telah tiada. Paling tidak, dirinya kini telah mempunyai pekerjaan yang mampu menghidupi dirinya sendiri. Kibum bekerja sebagai jurnalis di salah satu majalah lifestyle terkenal di Korea, bahkan ia juga termasuk jurnalis terbaik di tempat tersebut. Jangan remehkan Kibum karena sikap dingin dan pendiamnya. Dengan kecemerlangan otaknya yang diatas rata-rata, ia bisa menjadi profesional dan berbeda saat melakukan tugasnya.

"Bummie, kau sudah dengar kalau kita akan mempunyai Direktur baru. Katanya bos baru kita akan mulai bekerja hari ini. Aku jadi penasaran seperti apa wajah si bos baru kita. Semoga saja dia muda dan tampan hehehehe," gadis manis berambut pirang pendek yang merupakan teman kerja Kibum itu berbicara dari balik meja kerjanya sambil tersenyum-senyum malu.

"Paling juga om-om yang sudah tua, berkepala botak, dan bertubuh gendut," jawab Kibum santai sambil masih berkutat dengan komputernya.

"Ah, kamu selalu begitu deh. Kamu kan sudah lama menjomblo. Carilah kekasih supaya dia bisa menghangatkan hatimu yang sedingin salju itu. Kemarin Donghae mengajakmu berkencan tapi kenapa kamu tolak? Memang apa kekurangannya? Kalian juga sudah lama kenal bukan? Jangan terlalu pilih-pilih deh. Nanti jadi perawan tua lho…hehehehe. Oiya, siapa tahu bos baru kita masih muda, tampan pula. Nanti kamu bisa mendekatinya," goda temannya itu.

"Yang suka Donghae kan kamu Hyukkie eonnie, bukan aku. Bagiku dia hanyalah sahabat dan sudah kuanggap saudara sendiri, tak lebih dari itu. Mau membahas Donghae saja pakai memakai nama bos baru. Sudah, dekati saja Donghae sebelum dia berubah pikiran dan diambil orang," Kibum balik menggoda Eunhyuk atau sering dipanggil Hyukkie dengan ekspresi datarnya.

"Ish…kamu ini tahu saja Bummie," Eunhyuk tersipu malu, rona mukanya telah memerah karena perkataan Kibum tadi.

"Tentu saja. Kau itu mudah ditebak", Kibum tersenyum puas berhasil menggoda Eunhyuk.

"Tapi yang disukainya kan kamu bukan aku," Eunhyuk memajukan bibir mungilnya.

"Hmm..dia hanya menyukai kecantikanku," canda Kibum. "Kalau kamu mencoba mendekatinya, pasti dia jadi menyukaimu."

"Dasar narsis!," protes Eunhyuk sambil memelototkan matanya pura-pura tak terima.

"Lho, memang kenyataannya begitu", kata Kibum dengan memasang wajah angkuh sambil merapikan rambutnya yang kemudian disambut dengan lemparan bola kertas dari Eunhyuk padanya.

"Aww… kejamnya dirimu," Kibum pura-pura merasa sakit sambil mengelus pelan kepalanya yang terkena lemparan bola kertas dari Eunhyuk tadi.

"Rasakan..", Eunhyuk menjulurkan lidahnya seolah puas dengan penderitaan Kibum karena dirinya.

"Aku hanya bercanda eonnie. Lagipula kemarin Donghae mengajakku kencan didepanmu hanya untuk mengetahui reaksimu saja kok. Dia itu sebenarnya menyukaimu tapi malu untuk mengatakannya," bibir merah Kim Kibum mengulas senyum manis pada Eunhyuk.

"Benarkah?," wajah Eunhyuk kembali merona mendengar penjelasan Kibum.

"Percayalah padaku," Kibum mengerlingkan sebelah mata pada gadis berambut pirang itu.

Sebelum Eunhyuk membuka mulut untuk bertanya lagi pada Kibum, datanglah dua orang laki-laki memasuki ruangan itu yang membuat percakapan mereka terhenti.

"Ehm…perhatian semuanya," seorang laki-laki bertubuh subur berwajah lucu yang merupakan Kepala Editor di tempat itu berbicara di tengah-tengah ruangan tersebut. "Perkenalkan, beliau adalah Pemimpin Perusahaan baru kita, Tuan Choi Siwon", Kepala Editor bernama Shindong itu memperkenalkan seorang laki-laki muda karismatik yang bertubuh tinggi atletis serta berwajah sangat tampan.

"Apa kabar. Senang bertemu kalian. Namaku Choi Siwon. Mulai hari ini kita akan bekerjasama. Saya mohon bantuan kalian semua," Siwon bersikap sopan dan tersenyum berwibawa menampakkan lesung pipi yang semakin memperjelas ketampanannya.

"Sejenak waktu terasa berhenti

Debaran jantung ini berirama lebih cepat dari biasanya

Mengapa?

Sosok itu sangat sempurna

Tatapan mata itu terasa meneduhkan jiwa

Senyuman yang bagaikan musim semi…

Semurni salju yang berwarna putih

Tidak…jangan mudah terperdaya karena iblis pun dapat berwujud sebagai malaikat"

Siwon menyapa satu-persatu semua karyawan disitu, hingga tiba giliran Kibum. Iris tajam laki-laki tampan itu terpaut pada sosok indah gadis berparas cantik di hadapannya.

"Hai, siapa namamu?," Siwon menyapa Kibum. Bibir jokernya mengulas senyum ramah pada karyawan barunya itu.

"Kim Kibum Pak," jawab Kibum dengan menatap lurus ke dalam iris mata Siwon berusaha bersikap senormal mungkin setelah berhasil mengatasi kegugupannya karena berada sedekat ini dengan Siwon apalagi setelah melihat senyuman dari bibir tipisnya. Sosok sempurna laki-laki yang langsung membuat berjuta kupu-kupu seakan beterbangan dari dalam perutnya dan irama jantungnya seakan melantunkan nada-nada indah yang belum pernah ia dengar sebelumnya.

"Kim Kibum? Nama yang bagus, sesuai dengan dirimu. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik. Ku dengar kau salah satu yang terbaik disini", Siwon masih menatap lekat ke dalam manik mata gadis itu.

"Anda terlalu berlebihan Pak. Saya hanya berusaha sebaik mungkin dalam bekerja", kini gadis cantik itu menyunggingkan senyuman manisnya. Tak tahukah Kibum bahwa senyumannya itu mampu membuat sepasang mata elang Siwon tak berkedip selama senyuman itu merekah dari bibir merahnya? Kibum tidak bermaksud menggoda Siwon. Ia hanya berusaha bersikap hormat dan senormal mungkin meskipun jantungnya berdebar tak menentu ketika pandangan lembut Siwon menembus bola mata indahnya.

"Jangan kau pandang diriku dengan kebeningan bola matamu

yang laksana kristal atau aku akan menjadi tak berdaya

sesungguhnya diri ini begitu lemah

hanya bersembunyi dibalik ketegaran yang palsu"

=o=

"Kyaaa...Apa kubilang, bos baru kita ternyata masih muda dan sangat tampan Bummie!," teriak Eunhyuk bersemangat disela makan siang mereka.

"Diamlah Hyukkie eonnie, atau kau akan tersedak. Lebih baik habiskan makanmu dulu," tegur Kibum pada Eunhyuk yang tampak lebih bersemangat setelah melihat bos baru mereka Choi Siwon.

"Ish, kau ini benar-benar tidak asyik," Eunhyuk memasang wajah cemberut. "Apa salahnya aku mengagumi wajah tampan bos kita. Aku belum pernah melihat laki-laki seperti dia. Bos baru kita memang benar-benar tampan dan aku berani bertaruh kalau dibalik kemeja dan jas rapinya itu tersembunyi bentuk tubuh yang bagus dan atletis," rona merah menghiasi sepasang pipi putih Eunhyuk saat menceritakan tentang Siwon.

"Jadi sekarang kau sudah berpindah hati ke Tuan Choi Siwon-ssi, bukan Donghae lagi eonnie?,"sindir Kibum setelah selesai mengunyah dan menelan makanannya.

"Bukan seperti itu Bummie. Tentu saja hatiku hanya untuk Donghae. Aku hanya mengaguminya saja kok. Apa itu salah?," Eunhyuk meyakinkan Kibum agar tidak salah paham.

"Jika Donghae mendengarnya, ia pasti akan sedih eonnie," Kibum pura-pura memasang wajah menyesal.

"Kyaaa...jangan seperti itu Bummie. Kau tidak akan mengatakannya pada Lee Donghae bukan? Ayolah..aku kan teman baikmu," Eunhyuk memohon dengan tampang memelas pada teman cantiknya itu yang tak urung membuat Kibum menahan senyum geli karena ekspresinya yang lucu.

"Hyukkie eonnie benar Bummie. Dia hanya mengagumi Direktur baru kita itu. Sebagai perempuan normal pun aku terpesona padanya. Tapi tentu saja cintaku hanya untuk Yesung oppa seorang," perempuan mungil berwajah manis yang sedari tadi diam akhirnya menimpali percakapan mereka.

"Ck, Wookie eonnie. Kau mulai nakal eoh?," pandangan mata Kibum mengintimidasi Ryeowook.

"Ti-tidak...," jawab gadis mungil nan manis bernama Ryeowook dengan gugup karena tatapan Kibum tadi. "Memangnya apa salahku mengatakan bos baru kita itu tampan? Yang penting aku kan tidak merayunya apalagi berselingkuh dengannya. Kau sendiri bagaimana? Jangan bilang kau sama sekali tidak tertarik padanya atau mengatakan dia jelek," balas Ryeowook dengan kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hmm...tenang saja Hyukkie eonnie. Aku tak akan mengatakan pada Donghae. Tadi aku hanya bercanda," Kibum tersenyum kearah Eunhyuk yang sedari tadi memasang muka cemberut, lalu beralih pada Ryeowook. "Wookie eonnie tidak salah kok. Uhm..dia memang tampan. Tapi kita kan belum tahu bagaimana dia sebenarnya. Jadi kita lihat saja nanti," ucap Kibum dengan lembut. Sepertinya Kim Kibum yang belum berpengalaman dalam urusan cinta ini belum bisa mendefinisikan perasaannya saat pertamakali bertatapan dengan Choi Siwon. Mungkinkah dirinya sekedar terpesona atas kesempurnaan paras Choi Siwon atau memang hatinya telah terjerat oleh laki-laki tampan itu semenjak pertamakali bertemu dengannya.

=o=

Sosok tampan bertubuh tinggi atletis itu berjalan pelan memasuki rumah megah bergaya Eropa yang baru 1 bulan ini ditempatinya. Sebisa mungkin laki-laki itu memelankan langkahnya menuju kamar agar tidak menimbulkan kegaduhan di malam hari. Dengan perlahan ia melepas seluruh baju kerjanya lalu menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Ta lama kemudian laki-laki tampan itu telah keluar dari kamar mandi dan mengenakan piyama tidurnya.

"Kau sudah pulang, Wonnie," sebuah teguran membuatnya menoleh. Didapatinya seorang perempuan muda berwajah cantik dengan model rambut bergelombang dan berwarna rambut pirang kecokelatan panjang sedang duduk di pinggir ranjang.

"Maaf, aku membangunkanmu Chullie. Tidurlah lagi," ucap laki-laki bernama Siwon pada perempuan cantik itu.

"Aku memang belum tidur. Bagaimana hari pertamamu bekerja disana?," Siwon tidak segera menjawab. Ia kemudian menghampiri sosok cantik tersebut di atas ranjang dan meletakkan tubuhnya disampingnya.

"Cukup menyenangkan. Ini pertamakalinya aku bekerja di bidang hiburan. Kau tahu sendiri kalau aku biasa di bidang Arsitektur Heechullie," jawab Siwon sambil menarik perempuan cantik bernama Heechul itu ke dalam rengkuhan dada bidangnya.

"Aku tahu kalau kau bisa melakukannya Wonnie, karena itu aku memintamu memimpin disana. Kau tahu sendiri kalau aku tak mungkin melakukannya karena harus mengasuh Taemin dan juga mengurus perusahaan appa yang lain. Aku juga tak bisa meminta Kyuhyun melakukannya karena dia masih kuliah di Jepang," Heechul mengeratkan pelukannya pada sosok tegap Siwon.

"Baiklah, aku mengerti sayang," Siwon mengecup lembut pucuk kepala Heechul.

"Apa di kantor kau bertemu dengan gadis cantik, Wonnie?," tanya Heechul penasaran.

"Uhm..bagaimana ya?," Siwon menggantung kata-katanya bermaksud menggoda Heechul. Namun entah mengapa bayangan wajah Kibum tiba-tiba terlintas di pikirannya. Bagaimana mungkin seseorang yang baru saja ia temui beberapa jam lalu bisa langsung muncul di otaknya. Apalagi jika dibandingkan dengan Heechul, tentu saja gadis itu berbeda dengan perempuan cantik dihadapannya kini. Walaupun Kibum berwajah cantik, tapi jelas kalah cantik dibandingkan dengan Heechul.

"Sepertinya kau bertemu gadis cantik," tatapan mata Heechul mulai kelihatan galak karena Siwon kelihatan melamun.

"Ehm, hahahaha...tentu saja sayang," Siwon berusaha menutupi kegugupannya. "Di kantor memang aku bertemu banyak gadis cantik. Tapi kau harus tahu bahwa tak ada yang secantik dirimu," Siwon mengusap lembut pipi halus Heechul lalu melumat pelan bibir indahnya.

"Apa Taemin sudah tidur?," tanya Siwon setelah mengakhir pertautan bibir keduanya.

"Sudah dari tadi dia tidur," jawab Heechul pelan.

"Hmm, sepertinya tidak akan ada gangguan," Siwon memasang senyum mesum lalu mulai menyentuh tubuh indah yang tersembunyi dibalik piyama tidur soft pink itu.

"Aah..Wonnie. Aku mohon jangan sekarang," Heechul berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Siwon ketika laki-laki itu mulai melepaskan helaian pakaian yang melekat di tubuh indahnya. "Aku ingin melakukannya, tapi tidak bisa Wonnie. Hiks...maaf," sepasang mata bulat dan indah milik Heechul itu mulai mengeluarkan bulir-bulir bening.

"Sudahlah sayang, jangan menangis. Tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksamu," Siwon mengusap lembut lelehan airmata yang mengalir di pipi puth Heechul. "Tidurlah, selamat malam," ucapnya sambil mengecup kening Heechul lalu merengkuhnya lagi.

TBC

Mind to Review? ^^