Title : Miracle in our family

Author : Hanazawa Rainy

Pairing : Yunho-Jaejoong, Slight : Siwon-Kibum

Rated : T

Disclaimer : GOD, their self, their parents

Genre : Romance / Family / Hurt-Comfort

Warning : Boys Love / BL/ Male x male/ worse dialog/ typo/ possible M-PREG/ GenderSwitch for Heechul

Close this page if you don't like this story.

CHAPTER 5

At Night

Dua orang duduk berhadapan saling menatap satu sama lain di sebuah kantin rumah sakit tempat jaejoong di rawat. Kedua orang itu Siwon dan Heechul , tidak ada satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan. Mereka terlarut dalam pikirannya masing-masing.

"Jadi bagaimana kabar mu Siwon ? " Heechul akhirnya memilih untuk memecah keheningan yang terjadi.

Siwon masih mengaduk-aduk kopinya pelan " Aku baik-baik saja. Lalu bagaimana pernikahan mu dengan hangeng-ahjusshi ? kau bahagia?"

Hubungan ibu anak ini memang berbeda dari orang kebanyakan. Heechul menikah dengan Tuan Choi dan melahirkan Jung Yunho dan Choi Siwon . jika kalian bertanya kenapa Yunho dan Siwon mempunyai marga yang berbeda ? itu karena Yunho mengikuti marga Heechul dulu yaitu Jung dan Siwon mengikuti marga ayahnya Choi. Mereka merupakan keluarga yang bahagia . hingga ,Ketika Yunho dan Siwon berada di sekolah dasar, keluarga mereka dilanda musibah besar. Tuan Choi dibunuh oleh pesaing perusahaannya. Kejadian itu membuat keluarga heechul mulai retak, Heechul mengambil alih asset perusahaan milik suaminya dan mulai mendidik anaknya sebagai penerus perusahaan. Setelah mereka lulus, Yunho melanjutkan kuliahnya di jurusan bisnis, sedangkan Siwon memilih untuk masuk ke kedokteran. Heechul sangat tidak setuju akan hal itu. Heechul ingin kedua anaknya yang menuruskan perusahaan mereka. Pertengkaran antara Heechul dan Siwon pun terjadi, berakhir dengan perginya Siwon dari rumah. Tak lama, Siwon mendengar Heechul menikah lagi dengan seorang pengusaha bernama Hanggeng. Siwon ingin sekali hadir dan memperbaiki hubungan mereka, tetapi ia merasa ia belum pantas bertemu dengan ummanya itu.

" Aku bahagia sangat bahagia siwon" ucap heechul sambil tersenyum

" Maaf.. aku menyesal pergi dari rumah dan tidak datang ke pernikahan kalian. Maafkan aku menjadi anak durhaka umma" pinta siwon tulus

Heechul mulai merasakan air mata menggenang di matanya. Jujur heechul sangat merindukan sosok anaknya ini, 10 tahun tidak bertemu dengannya dan hanya bisa mendengar kabar Siwon dari Yunho hampir membuatnya gila. Bagaimanapun juga Siwon adalah anaknya , darah dagingnya apapun yang dilakukan anak itu heechul pasti akan memaafkannya.

" Kemarilah siwon.. umma merindukan mu " Heechul merentangkan tangannya , tanda bahwa ia ingin siwon memeluknya.

Siwon bangkit dari kursinya dan kemudian memeluk ibu yang sangat di rindukannya itu. Mereka berpelukan dan menangis haru dalam diam

" Siwon menyayangi umma selalu" ucap siwon pelan

-Yunjae-

Setelah adegan melepas rindu, siwon dan heechul saling berbagi cerita. Mereka tertawa sesekali jika ada cerita lucu yang dibahas. Siwon merasa senang karena umma nya tidak berubah, masih periang seperti dulu.

"Jadi Siwon, apa kau sudah punya calon istri ? Kau tidak mau kalah dengan kakak mu, Yunho kan ?"

Akhirnya mereka berdua sampai di perbincangan yang sangat Siwon hindari. Apakah ia harus mengaku sekarang atau nanti saja ? jujur siwon merasa dilemma sekarang.

Heechul memberikan tatapan meledek " Ayolah , Umma tidak yakin anak umma yang tampan ini tidak punya kekasih. Jadi beritahu umma , siapa orang yang beruntung itu?"

Siwon Nampak ragu untuk menceritakannya, " Dia seorang namja yang sangat gigih. Dia seorang dokter kandungan yang sangat menyukai anak-anak. Kami bertemu di universitas. Saat itu kami sama-sama menghadiri kuliah umum tentang operasi perut. Dia terlihat sangat manis dengan kacamatanya dan tanpa sadar mata kami bertemu. Dia seperti bidadari. Sejak saat itu aku mendekatinya, namun dia sangat sulit untuk ditaklukan. Hingga 2 tahun lalu, aku berhasil menjadikannya milik ku."

Heechul ber'oh' ria. " Lalu siapa nama namja beruntung itu?"

Siwon terdiam sejenak, ia menelan ludahnya sebelum berkata. " Namanya Kim Kibum . Anak dari Kim Donghae dan Kim Eunhyuk"

Mata heechul membuat lebar. Kenapa harus anak itu, kenapa harus anak dari orang yang membunuh suaminya . kenapa ?

"Akhiri hubungan kalian sekarang !" rahang heechul mengeras. Matanya berkilat tajam. Dia sangat membenci keluarga itu.

Masih lekat di ingatan Heechul, bagaimana ia menemukan suaminya terbunuh di meja kantornya dengan pisau menancap. Dia juga masih ingat bagaimana keras perjuangan heechul untuk mempertahankan perusahaan suaminya. Dan masih jelas dimata heechul saat melihat dua orang pembunuh suaminya di ruang persidangan. Kim Donghae dan Kim Eunhyuk, dua orang itu yang membunuh suaminya karena perasaan iri.

"Umma.. tapi itu sudah lama sekali umma. Lagipula kedua orangtua kim bum juga sudah meninggal umma. Kenapa umma masih belum bisa memaafkan mereka ? Umma ku mohon"

Heechul berdiri dari bangkunya , ia menatap siwon tajam. " Umma tidak akan pernah memaafkan pembunuh appa mu. Tidak peduli mereka sudah mati atau anak mereka sekalipun. Umma tidak akan pernah memaafkan keluarga itu. Ingat itu baik-baik siwon! "

Siwon hanya diam melihat heechul yang pergi meninggalkannya. Selamat Siwon! Kau membuat suasana semakin runyam. Mungkin kakaknya dan kakak iparnya bisa membantunya

- Yunjae -

In The Morning

Jaejoong bersiap-siap untuk meninggalkan rumah sakit. Setelah 3 hari di rawat akhirnya Jaejoong diizinkan pulang kerumah.

"Jae hyung , kau harus menjaga kondisi badan mu. Ingat di tubuh jae hyung sekarang ada calon anak hyung. Hyung harus menjaganya dengan baik . " nasihat siwon

" Iya woonnie , hyung pasti akan menjaganya. Lagipula ada yunnie , suami jongie yang akan selalu menjaga jongie 24 jam penuh. Hehehe" ucap Jaejoong sambil memamerkan gigi rapihnya.

" Joongie, membuat yunnnie terdengar seperti satpam."

Heechul yang dari tadi berada disitu menggelengkan kepalanya. Anak-anaknya ternyata masih seperti anak kecil "Ahh sudah sudah, kalian ini ayo pulang. Yunho bantu umma membawa tas jaejoong dan masukan ke mobil"

Yunho memasukan barang-barang Jaejoong dibantu dengan heechul. Jaejoong menatap Siwon yang berdiri di sebelahnya.

"Ada apa hyung ?" Tanya siwon yang mulai risih dengan tatapan jaejoong

" Hyung dan Yunnie akan membantu mu untuk meyakinkan umma. Kimbum sudah seperti adik hyung dan hyung ingin melihat kalian bahagia bersama. Ini sebagai tanda terima kasih hyung karena kalian mau membantu hyung mempertahankan kandungan hyung. " jawab Jaejoong.

Siwon tersenyum lembut " Terima kasih hyung. Aku bersyukur memiliki kakak ipar seperti mu."

" Joongie ayo masuk ! kita sudah siap" teriak heechul

Yunho berjalan ke arah Jaejoong dan Siwon. Seakan mengerti dengan percakapan Jaejoong dan Siwon sebelumnya Yunho menepuk pelan pundak Siwon. " Ayo kita berjuang bersama" ucapnya sebelum menggandeng Jaejoong masuk ke mobil.

Siwon menghela nafas berat.. akankah semua ini semudah yang dibayangkan.

-Yunjae-

In The Evening

Yunho sedang bergelut dengan tumpukan berkas di ruang kerjanya. Mengambil cuti selama 3 hari ternyata membuat dokumen-dokumen yang harus di selesaikannya ternyata menumpuk banyak. Mau tidak mau ia meminta sekertaris pribadinya untuk membawa pekerjaannya ke rumah. Yunho terlalu fokus dengan lembaran kertasnya, hingga dia tidak menyadari jika seseorang masuk ke ruangannya.

"Yunnie.." panggil namja cantik yang ternyata adalah Jaejoong.

Yunho melepaskan kacamata yang ia gunakan dan melupakan lembar-lembar kertas yang menumpuk itu. Ia menghampiri Jaejoong yang berdiri di dekat pintu .

" Joongiee.. kenapa kemari ? kau harus banyak istirahat, kasian baby kalo umma nya kelelahan" Yunho mengelus surai rambut Jaejoong, kemudian ia membawa namja cantik itu duduk di sofa dekat lemari kerjanya.

" Joongie memikirkan siwon dan kibum. Apa Heechul umma benar-benar tidak bisa merustui hubungan mereka ?" raut muka Jaejoong begitu sedih.

Bagaimana pun juga Siwon dan Kibum saling mencintai, Jaejoong tidak mau hanya karena masa lalu hubungan kedua adiknya itu harus berakhir.

Yunho tidak menjawab pertanyaan Jaejoong. Yunho sendiri pun tidak tahu harus melakukan apa. Ia tidak yakin berbicara dengan umma nya itu akan berhasil, mengingat sifat Heechul yang begitu keras kepala.

"Yunniee.. ini permintaan Joongie dan baby, Bantu Siwon dan Kibum untuk menyakinkan Heechul umma ne" pinta Jaejoong dengan wajah yang begitu memelas. Ahhh.. kalo sudah begini, Yunho mana bisa menolak pujaan hatinya.

Yunho mencium sekilas bibir merah Jaejoong " Yunnie akan bantu, tapi Joongie juga harus membantu Yunnie meyakinkan umma. Berhasil atau tidaknya, ini bergantung pada Siwon dan Kibum juga, mengerti ? besok kita kerumah umma okay."

Jaejoong mengangguk mengerti. Yunho memang suami serta appa yang sangat baik dan penyanyang. "Kami mencintai mu, appa" ucap Jaejoong dengan senyum merekah di wajahnya.

-YunJae-

At Night

Siwon tiba di apartment miliknya. Tempat tinggal yang ia tempati bersama kekasih hatinya –Kibum- . Namja bertubuh tambun itu pulang dengan wajah yang begitu lelah, diletakannya secara asal sepatu yang ia pakai. Ia lelah, sangat lelah.. Jiwanya, tubuhnya, hatinya semua sangat lelah. Bisakah tuhan meringankan semua kelelahan ini?. Siwon berjalan menuju ruang tamu, ia meletakan tas kerjanya di sofa. Ruangan itu begitu sepi, ia melihat sekilas kearah jam di dinding, jam 10 malam.

'Mungkin Kibum sudah tidur' batinnya.

Siwon mendudukan dirinya di sofa, dinyalakannya TV untuk menghilangkan sunyi yang melanda. Ia tahu, ia lelah tapi ia tidak bisa memejamkan matanya dengan pikiran-pikiran yang terus berkecamuk di kepala. Siwon terlalu hanyut dengan pikirannya hingga tanpa sadar Kibum sudah berada di belakangnya dengan membawa segelas cokelat panas di tangannya.

"Wonnie.." panggil Kibum yang membuat Siwon menolehkan kepalanya kebelakang.

" Bummie belum tidur?" tanya Siwon yang dibalas gelengan kepala oleh namja berpakaian piyama itu.

Kibum duduk disamping Siwon dan Siwon mengelus kepala namja yang lebih kecil dari tubuhnya " Bummie menunggu Wonnie. Bummie khawatir, dari kemarin sikap Wonnie begitu aneh. Ini Bummie bawakan cokelat panas. " Kibum memberikan cokelat panas tersebut pada Siwon yang dibalas dengan ucapan terima kasih oleh Siwon.

Siwon meletakan gelas berisi cokelat panas itu di meja. Siwon memeluk tubuh Kibum, membawa tubuh namja itu semakin dekat dengannya. "Bummie tau kankemarin Woonie bertemu umma ?" Siwon merasakan anggukan pelan dari tubuh namja yang direngkuhnya. "Umma tahu jika kita berhubungan sangat dekat. Umma sangat marah ketika tahu bahwa Bummie anak dari orang yang telah membunuh Appa. Umma menyuruh Woonie untuk mengakhiri hubungan kita. Woonie nggak bisa Bummie.. Woonie mencintai Bummie, tapi Woonie nggak mau kita menikah tanpa restu umma" lirih Siwon.

Kibum melepaskan pelukannya, ia menatap Siwon dalam-dalam. " Jadi, kita harus bagaimana Siwon? " tanya Kibum serius.

Siwon menarik nafas dan menghebuskannya cepat, " Tadi di rumah sakit, Yunho hyung menelfon. Ia meminta kita untuk datang kerumah umma. Yunho hyung dan Jaejoong hyung akan membantu kita meyakinkan umma."

Kibum mengerjapkan matanya bingung, tapi kemudian pandangan matanya berubah menjadi bahagia. " Aku tau, kedua hyung itu bisa di andalkan "

" Tapi ingat bummie, kita tidak bisa menyerahkan semuanya pada mereka. Pemeran utamanya adalah kita. " jelas Siwon.

Kibum tersenyum lembut. " Aku tahu Wonnie, Aku juga sudah siap dengan segala resiko nantinya. Ingat, apapun yang terjadi nanti Wonnie harus terima . "

Siwon mengangguk paham, kali ini ia ingin memperjuangkan kekasihnya. Selangkah lagi.. Iya hanya perlu meyakinkan umma nya untuk membuang rasa bencinya pada keluarga Kibum. Apapun yang terjadi ia akan mempertahankan masa depannya bersama Kibum. Sekalipun, ia harus siap dibenci oleh umma nya.

-YUNJAE-

At The Midnight

Sepasang suami istri berbaring di tempat tidur. Sang istri masih tetap terjaga padahal waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Si suami yang merasa sedikit terganggu karena istrinya tidak kunjung tidur akhirnya mencoba untuk bertanya pada sang istri.

" Chagiya. ada apa ? kenapa kau belum tidur?" tanya sang suami dengan nada yang sudah begitu lelah

"Apa aku menganggu mu? Maaf yaa.. aku banyak pikiran." Jawab sang istri yang ternyata adalah Heechul.

Suami Heechul –Hangeng- mengatur posisinya menjadi duduk bersandar di ranjang. "Mendekatlah dan ceritakan apa yang menganggu mu "

Heechul mendekatkan dirinya pada Hangeng, mencari kehangatan pada tubuh atleties milik suaminya itu. " Ini tentang hubungan Siwon dan anak dari si pembunuh itu. Aku tidak bisa merestui mereka."

Heechul memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut Hangeng pada rambutnya. "Itu masa lalu chagiya. Jangan salahkan Kibum atas dosa yang dilakukan orangtuanya. Restui mereka ya. Kau tidak ingin merusak kebahagian anak mu kan dan membuatnya pergi lagi?"

Heechul tidak menjawab, ia terdiam dan memikirkan perkataan suaminya. Memang apa yang dikatakan Hangeng itu benar. Tapi, ia tidak bisa menghilangkan rasa bencinya pada kedua orangtua Kibum yang telah menghancurkan keluarganya dan membunuh suaminya dulu. Ia masih tidak bisa memaafkannya. Kenangan-kenangan it uterus berputar dikepala Heechul, Kenangan buruk yang terus menghantui malam-malamnya. Kenangan yang membuat Siwon memilih pergi dari rumah dan membuatnya harus kerja keras mempertahankan perusahaan suaminya. Ia tidak bisa melupakan semua itu begitu saja. Tetapi, ia juga tidak ingin merampas kebahagian anaknya. Sudah cukup, dulu Siwon pergi dari kehidupannya dan kini ia telah kembali. Apa Heechul sanggup jika harus kehilangan Siwon untuk kedua kalinya?

" Akan ku pikirkan lagi. " jawab Heechul singkat yang dibalas oleh senyum Hangeng.

-YunJae-

In The Morning

Heechul baru saja selesai membereskan sarapan di meja ketika suara bel pintu terdengar. Heechul buru-buru merapikan meja makan dan bergegas membuka pintu untuk tamunya itu.

"Yaa tunggu sebentar" teriak wanita yang tetap terlihat muda itu.

Heechul membuka pintu dan dilihatnya anak pertamanya – Yunho- dan menantu kesayangannya –Jaejoong- berdiri di depan pintu. Tentu saja Heechul sangat senang dengan kedatangan pasangan itu. Namun, Baru saja Heechul ingin mempersilahkan mereka masuk, sebuah mobil sedan hitam berhenti di pekarangan rumahnya. Sosok laki-laki gagah keluar dari pintu tersebut bersama dengan seorang laki-laki manis. Heechul tau mereka siapa, yaa.. Siwon dan Kibum.

"Mau apa mereka kemari?" tanya Heechul sarkastik

Jaejoong yang paham situasinya langsung mengambil alih. "Umma kita bicarakn didalam ya" ajak Jaejoong sambil membawa Heechul masuk kedalam rumah. Sebelum Heechul masuk kedalam rumah ia sempat menatap tajam kearah Yunho dan seakan berbicara 'Kali ini apa yang kau rencanakan Yunho' dan Yunho melihat kearah lain untuk menghindari tatapan tajam sang umma yang sedang dalam kondisi kesal dan marah.

-YunJae-

Kini mereka berenam duduk di ruang tamu, Posisinya Yunho, Jaejoong, Siwon, dan Kibum duduk di sofa paling besar berhadapan dengan Heechul dan Hangeng yang duduk di sofa sebrangnya. Suasana begitu tegang, tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu

"Umma.. pasti mengerti maksud kedatangan kami kemari kan? Aku ingin umma member restu pada hubungan aku dan Kibum" Siwon berusaha untuk membuka perbincangan. Jujur saja, jantungnya seakan dipompa begitu cepat. Mungkin ia sudah kehilangan kontrolnya jika tangan Kibum tidak mengenggam tangannya. Tenang.. Siwon harus tenang untuk mengambil hati ummanya.

"Tidak.. Umma tidak akan pernah merestui hubungan kalian." Jawab Heechul datar.

Siwon hendak protes tapi suara Yunho sudah terlebih dahulu terdengar. "Umma.. berikan Kibum kesempatan. Kibum tidak bersalah umma."

"Diam Yunho ! umma tidak berbicara pada mu" bentak Heechul.

"Umma.. Tapi.." kali ini suara Jaejoong yang terdengar.

Belum sempat Jaejoong menyelesaikan perkataanya. Heechul sudah memotong pembicaraannya denga raut wajah Heechul begitu keras.

"Jika kalian ingin membantu Siwon, lebih baik kalian diam dan jangan ikut campur. Ini masalah umma dan mereka berdua" perintah Heechul. Hangeng yang sedari tadi berada di samping Heechul memberikan kode pada Yunho dan Jaejoong untuk diam dan tidak ikut campur.

Kibum yang sedari tadi diam. Membuka suaranya. Genggaman tangan Kibum pada Siwon pun semakin erat. Ia berusaha meyakinkan Siwon untuk mempercayakannya pada Kibum.

"Sebelumya, saya minta maaf atas apa yang telah dilakukan oleh mendiang kedua orangtua saya. Nyonya Heechul boleh membenci saya tapi saya mohon anda memaafkan kedua orang tua saya. Saya tahu, dosa keluarga saya begitu banyak pada keluarga Nyonya. Saya sungguh menyesal. Saya juga meminta maaf pada nyonya karena saya yang hina ini, jatuh hati pada anak nyonya. Saya tahu , saya tidak pantas untuk dicintai oleh anak nyonya. Maaf atas kelancangan saya." Kibum memberi jeda sejenak pada ucapannya. Ia melepas genggaman tangannya pada Siwon. Kibum membungkukan badannya 90 derajat dihadapan Heechul. "Saya begitu mencintai anak nyonya. Saya mohon izinkan saya untuk terus bersama anak nyonya" ucap Kibum lirih masih tetap membungkukan badannya.

Semua yang ada diruangan itu hanya bisa terdiam. Siwon yang menyadari bahwa Kibum sedang berjuang mempertahankan hubungan mereka, akhirnya ikut berdiri dan membungkukan badannya.

"Umma.. Siwon mohon. Restui kami beruda. Siwon sangat mencintai Kibum. Dialah kebahagian Siwon . Jangan pisahkan kami" mohon Siwon pada Heechul.

Jaejoong pun ikut berdiri dan membungkukan badannya walaupun tidak sampai 90 derajat, mengingat ada janin yang sedang di kandungnya. "Jongiie dan baby juga memohon pada umma. Restui hubungan mereka berdua"

Yunho yang melihat istrinya juga ikut tergerak hatinya. Yunho menatap kearah Heechul "Umma, Yunho juga memohon lupakan masa lalu dan biarkan Siwon bahagia dengan pilihannya" ucapnya sebelum ikut membungkukan badannya.

Dihadapan Heechul kini terdapat empat orang namja yang sedang membungkuk memohon padanya. Hati Heechul tergerak. Ia bangun dari kursinya dan menyuruh mereka berhenti. "Kalian semua hentikan itu" perintah Heechul.

Kibum menatap takut-takut kearah Heechul yang berjalan menghampirinya. Sebuah tangan terayun pelan kerahnya.

PLAKK..

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Kibum. Pelaku tamparan itu adalah Heechul. Kibum terpaku dengan apa yang baru saja terjadi. Hatinya begitu sakit lebih sakit dari tamparan yang baru saja dia rasakan. Apakah ini artinya ia harus menyerah pada Siwon? Apakah ini takdir yang sudah digoreskan padanya?

" UMMA!" teriak Siwon dan Yunho bersamaan.

Jaejoong hanya bisa menutup mulutnya melihat adegan yang baru saja terjadi dan Hangeng langsung sigap berdiri disamping istrinya. Takut istrinya lepas kendali dan membuat semua semakin rumit.

" Tamparan itu tidak lebih sakit dari apa yang selama ini umma rasakan. Kehilangan suami yang begitu umma sayangi karena dibunuh oleh rekan bisnisnya sendiri. Butuh bertahun-tahun untuk menghilangkan rasa sakit itu dan kini rasa sakit itu kembali terbuka ketika anak umma ternyata berhubungan dengan anak dari orang yang merenggut kebahagian umma. Siwon, katakan pada umma, Kenapa kamu setega ini pada umma ?" mata Heechul berkaca-kaca siap untuk menumpahkan Kristal air mata miliknya.

"Maafkan Siwon, Siwon benar-benar minta maaf. Siwon tidak pernah bermaksud menyakiti umma. Siwon sayang umma, tapi Siwon juga mencintai Kibum . Siwon harap umma mengerti."

Heechul menatap Siwon lembut dan kemudia ia beralih memandang Kibum yang tubuhnya bergetar menahan tangis.

" Apakah dia bisa membuat mu bahagia, Siwon? Apakah dia tidak akan merusak kebahagian yang telah ada ? "

" Ya umma. Kibum satu-satunya yang bisa membuat Siwon bahagia dan Siwon janji tidak akan ada lagi kebahagian yang akan di rusak"

Heechul tersenyum lembut, ia paham sudah seharusnya ia melupakan masa lalunya dan membuang rasa dendamnya. Umurnya sudah tidak muda lagi dan rasa benci bukan suatu hal yang bagus untuk terus disimpan di dalam hati.

"Kibum, kemarilah.." pinta Heechul lembut.

Kibum yang merasa namanya dipanggil menghampiri Heechul dengan menundukan kepalanya. Ia tidak berani bertemu pandang dari ibu kekasihnya itu. Ia sudah siap dengan segala perlakuan dan caci maki yang akan keluar dari mulut Heechul. Namun bukan itu yang ia rasakan melainkan sebuah kehangatan sebuah pelukan.

" Jaga anak ku dan buat ia bahagia. " ucapan Heechul membuat semua yang berada disana bersorak gembira. Siwon bahkan langsung berlari menghampiri Heechul yang sedang memeluk Kibum dan ikut memeluk mereka. Jaejoong menitikan air matanya, menangis haru. Yunho dan Hangeng menampilkan senyum kelegaan di bibir mereka. Akhir yang bahagia untuk pasangan Kibum dan Siwon.

" Jadi Siwon, kapan kau akan menikahi Kibum?"

" Secepatmya umma "

TBC –

Notes : Maafkan jika cerita ini semakin ngaco dan alurnya semakin cepat dan membosankan. Maaf juga untuk yang menunggu kelanjutan cerita ini. Review dan kritik yang membangun sangat saya tunggu. Setelah ini mungkin, akan ada kelanjutan dari perjuangan Jaejoong dan Yunho dalam mempertahankan anaknya, serta persiapan pernikahan Siwon dan Kibum . Jika fic ini masih mendapatkan respon yang cukup baik, saya usahakan untuk tetap melanjutkannya. Terima kasih atas perhatiannya.

Oh iya, di chapter sebelumnya ada yang bilang bahwa Syndrome Klinifelter itu tidak bisa hamil,dan si pria menjadi cacat. Yes I know that. Tapi sekali lagi saya tegaskan ini hanya sebuah fanfiction, dimana imajinasi bisa kemana-mana. Maaf jika fanfiction ini terkesan menyesatkan. Sekali lagi ini hanya cerita fiktif dan karangan semata. Saya hanya berusaha untuk membuat cerita MPREG yang menurut saya mungkin. Mohon pengertiannya dan maaf sekali lagi.