Hope Is a Dream That Never Sleeps

KyuMin (KyuhyunxSungmin)

Riska Sri Rahayu Present

"Aku…" belum sempat Kyuhyun menjawab tiba-tiba Handphone-nya bordering pertanda Telepon masuk.

Victoria Calling

"Hallo" Kyuhyun memutar kedua bola matanya saat Ryeowook menatap Kyuhyun tidak suka.

"…"

"Baiklah aku akan ke sana nanti"

"…"

"Aku…juga mencintai..mu"

Plip

"Mengatakan Aku juga mencintai mu saja tidak bisa, lalu kau itu mencintai siapa?" tanya Ryeowook, Kyuhyun terdiam, pikiraanya berkecambuk ada rasa tidak rela dan tidak suka jika Sungmin dekat dengan orang lain. Tapi ini dulu hanya sebuah rencana, Kyuhyun berjanji pada dirinya tidak akan jatuh hati, tapi pesona Lee Sungmin sungguh tidak bisa di tolak, Kyuhyun berhasil mendapatkan hati Lee Sungmin, mendapatkan hati seseorang yang sangat sulit untuk jatuh cinta. Kyuhyun rasa ia baru yah dia baru melakukan hubungan badan dengan seseorang, walau ini memang aneh tapi boleh Kyuhyun akui berhubungan badan dengan Sungmin adalah sex pertama Kyuhyun.

"Sudahlah, sekarang kau cepat pulang aku ada urusan" ucap Kyuhyun, Ryeowook tersenyum manis lalu mengambil tas–nya dan pergi melangkahkan kaki-nya.

Kyuhyun terdiam dan termenung, hati-nya begitu bingbang dan gelisah ke egoisanya menjadi ding-ding pertahan akan keputusanya jika ia tidak mencintai Sungmin.

0o0

Sungmin, tersenyum senang saat melihat beberapa anak-anak tengah bermain dan terawa senang.

Rasa sakit di hati-nya tiba-tiba hilang, walau sementara tapi Sungmin merasa senang, rasa sakit yang masih terpendam dalam hati kecil-nya, Sungmin tetaplah seorang Lee Sungmin yang memiliki perasaan tapi Sungmin mempunyai sisi yang sangat sulit di mengerti.

Senyumananya terasa baik-baik saja, Sungmin menerima semuanya, Kyuhyun seseorang yang Sungmin cintai, seseorang yang membuat Sungmin terjatuh dalam terkepurukan saat ini, tidak pernah berpikir seseorang yang Sungmin percayai dan pada akhir-nya ia menusuk dari belakang, hancur? Tentu saja siapa yang tidak hancur hati-nya, tapi Sungmin tetap tegar karena Sungmin percaya suatu saat nanti ia akan menemukan cinta sejati bukan?

"Umma…" Sungmin mengalihkan pandanga-nya kepada seorang anak laki-laki yang tengah duduk di bawah pohon.

Sungmin menlangkahkan kaki-nya, menghampiri anak laki-laki itu.

"Kenapa tidak bermain dengan teman-teman, Taemin?" tanya Sungmin, anak laki-laki itu tersenyum lalu memeluk Sungmin.

"Aku hanya merindukan Umma, Hyung" jawab Taemin, Sungmin mengelus lembut rambut Taemin dan tersenyum.

"Peluk saja Hyung, Hyung-kan Umma Taemin" balas Sungmin, Taemin melepaskan pelukan Sungmin lalu menatap mata bulat Sungmin.

"Gomawoyo Hyung" ucap Taemin.

"Cheonmaneyo, Chagi"

Tiba-tiba seseorang anak laki-laki yang terlihat lebih tua dari Taemin menghampiri Taemin dan Sungmin.

"Yah Taemin kau tahu aku mencari mu, ternyata kau ada disini" ucap anak itu dengan manis-nya duduk di samping Taemin.

"Mianhae Hyung, aku hanya ingin sendiri tadi" jawab Taemin, Sungmin tersenyum lalu dengan lembut-nya Sungmin mencium kening Taemin.

"Baiklah, Hyung akan ke dalam menemui bibi dulu oke, Minho jaga Taemin untuk ku ya" ucap Sungmin, anak yang bernama Minho itu tersenyum senang lalu mengangguk.

"Tentu saja Hyung, Taemin kan belahan jiwa ku" jawab Minho, Sungmin tersenyum kecil ia sudah terbiasa mendengar ucapan itu dari bibir manis anak yang bernama Minho itu.

"Taemin, jangan menangis lagi ya? Kan sekarang ada Minho" ujar Sungmin, Taemin tersenyum lalu mengangguk dengan wajah polos –nya.

.

.

.

"Sungminnie" panggil suara yang sangat Sungmin kenal, Sungmin tersenyum manis lalu menghampiri wanita yang sudah cukup tua itu.

"Jerim bibi" balas Sungmin, Sungmin memeluk tubuh wanita itu, cukup lama mungkin ia tidak bertemu dengan wanita yang dulu menjadi kepercayaan Orang tua-nya.

"Bagaimana kabar mu, Minnnie?" tanya Jerim, Sungmin melepaskaan peluka-nya dan tersenyum sangat-sangat manis.

"Kau bisa lihat sendiri bukan? Aku baik-baik saja" jawab Sungmin, Jerim menatap Sungmin dari ujung kepala hingga ujung kaki-nya.

"Tidak kau tidak baik, Minnie" ujar Jerim, Sungmin menganggakat satu halis-nya.-bingung-

"Katakan kemana namja yang bernama, Cho Kyuhyun?" tanya Jerim.

Seketika hati Sungmin terasa begitu nyeri, Sungmin mencoba melupakan namja yang bermaga Cho itu, ia ingin menghapus semua-nya tapi ketika ia mendengar nama Cho Kyuhyun seperti sebuah belati yang menusuk hati-nya, membuat hati-nya berdarah, darah yang tidak bisa di lihat oleh siapa pun kecuali ia dan Tuhan.

"Minnie" panggil Jerim, Sungmin menggelengkan kepala-nya lalu memasang senyuman yang cukup terpaksa.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jerim, Sungmin mengangguk pelan.

"Jangan membohongi ku, Minnie" ujar Jerim sedih, Sungmin menundukan kepala-nya sedih.

"Aku.. bodoh Bibi" ucap Sungmin ririh.

"Aku terlalu mencintai-nya, aku terlalu mengharapkan hal yang lebih dari-nya, aku selalu percaya kepada-nya. Aku tahu ini salah tapi apa perasaan ku ini salah? Perasaan yang mencintai-nya tulus, aku bagaikan parasit yang kadang di butuh-kan dan menjadi sandaran-nya, tapi setelah itu ia mengabaikan ku dan membuang ku, apa ini tidak terlalu jahat? Tapi apakah tidak ada ruang untuk ku di hati-nya? Aku rela berbuat apapun untuk-nya, aku rela hidup ku menjadi seperti ini…" jelas Sungmin, air matanya sudah tidak bisa ia tahan.

"Aku membenci hal ini Bi, aku benci diriku dengan mudah-nya aku jatuh kedalam peluka-nya, aku membenci-nya ketika kata-kata itu tidak tulus dalam hati-nya aku membenci hidup ku…hiks"

Sungmin menangis, perasaan yang ia pendam akhir-nya ia bisa ungkapkan. Perasaan sakit yang Kyuhyun berikan, perasaan cinta yang tidak pernah hilang dalam hati Sungmin, air mata-nya begitu bening, mata-nya yang selalu memancarkan kecerian kini tengah mengeluarkan butiran-butiran air mata yang mewakili betapa sakit hati Sungmin. Tubuh Sungmin bergetar, rasa sakit yang rasakan begitu besar sangat besar.

"Kenapa kau selalu katakana kau baik-baik saja? Lihat lah dirimu begitu tersakiti, Minnie" ujar Jerim, air mata-nya juga turun mendengar penjelasan hati Sungmin yang tersakiti, Sungmin adalah anak dari majikan-nya dulu, Jerim begitu menyayangi Sungmin, saat kecil Jerim lah yang merawat Sungmin.

"Aku tidak ingin orang-orang tahu perasaan ku" jawab Sungmin masih terisak.

"Baiklah, apa yang terjadi selanjutnya?" tanya Jerim, Sungmin menahan air mata-nya dan memegang perut-nya yang agak membuncit.

"Aku..Ha..mil" ucap Sungmin pelan sangat pelan, tapi Jerim bisa mendengar-nya menangkap dengan jelas apa yang Sungmin katakana.

"Apa…?"

"Maafkan aku Bi, aku memang anak yang sangat berdosa, aku manusia yang penuh dosa dan juga sangat hina Maafkan aku" Sungmin berlutut di hadapan Jerim, meminta maaf atas kesalah nya dan Kyuhyun, Kyuhyun? Apa Kyuhyun mengakui itu? Mengakui kesalahanya.

Jerim menganggkat tubuh Sungmin, dan menghapus air matanya, Air mata yang turun dari mata yang indah yang tidak di miliki orang lain.

"Gwencahan Minnie, bibi mencintai mu" ujar Jerim memeluk Sungmin, mengusap punggung Sungmin.

Hope Is a Dream That Never Sleeps

"Kyuhyun" panggil Victoria, Kyuhyun tersenyum lalu menghampiri wanita itu.

"Ada apa, Vic?" tanya Kyuhyun, Victoria memberikan sesuatu kepada Kyuhyun.

"Apa ini, Vic?" tanya Kyuhyun, membolak balikan beberapa kertas yang ia pegang.

"Hasil kerja mu, Kyu" jawab Victroria, dan seketika pikiran Kyuhyun tertuju ke pada Sungmin, seorang Lee Sungmin yang ia permainkan.

"Eh, kenapa harus kau berikan padaku?" tanya Kyuhyun lagi, Victoria tersenyum lalu memeluk tangan Kyuhyun.

"Agar kau tahu, kau begitu hebat untuk menghancurkan seorang Lee Sungmin" jawab Victoria, ada sebuah perasaan yang membuat hati Kyuhyun sedikit tergores sakit, saat mendengar nama itu, nama seorang namja manis yang dulu pernah menjadi milik-nya, yang dulu sangat percaya dan mencintai Kyuhyun, Kyuhyun tersenyum pahit lalu melangkah kan kaki-nya menuju sebuah Restoran yang tidak cukup jauh dari tempat ia dan Victoria bertemu.

.

.

.

Sungmin memandang Taemin dan Minho, lalu tersenyum.

"Bagaimana jika kita ke Restoran untuk, makan?" ujar Sungmin, Taemin dan Minho mengangguk dengan semangat.

"Sungminnie"

Sungmin membalikan tubuh-nya dan pandangan-nya bertemu dengan Yesung, Yesung Hyung.

"Aku mencari mu, kau tahu aku sangat mengkhawatirkan mu" ujar Yesung, Sungmin tersenyum dengan senyuman terbaik-nya.

"Lihat aku baik-baik saja bukan?" tanya Sungmin balik.

"Heh ini bukan Hyung yang dulu sering bersama Sungmin Hyung, kepala-nya terlalu besar" ucap Minho menatap Yesung dengan heran.

"Minho Hyung" ucap Taemin, menginjak kaki Minho.

"Awww sakit" ringis Minho, menatap sebal Taemin.

"Annyeong Haseo Taemin Imnida" Taemin membungkukan tubuh mungil-nya di hadapan Yesung, Yesung tersenyum lalu mengusap pelan rambut Taemin.

"Kau manis sekali" ujar Yesung.

"Tentu saja dia manis, karena dia belahan jiwa ku" ujar Minho ketus, Yesung yang mendengar-nya hanya tertawa kecil.

.

.

.

Kyuhyun duduk dengan Victoria dan hendak memesan makanan tapi pandanga-nya tertuju kepada seseorang yang kini bersama dua anak kecil dan seorang pemuda yang tidak kalah tampan dari-nya.

Dan tiba-tiba pandangan Kyuhyun dan Sungmin bertemu, hati Kyuhyun seperti di hantam beban berat saat Sungmin tersenyum sangat manis, tatapan-nya tidak mengisaratkan kepedihan tapi tetap saja Kyuhyun bisa menemukan titik dimana rasa kepedihan itu terpancarkan.

"Kyu…" panggil Victoria

Kyuhyun segera mengalihkan pandanga-nya menatap Victoria dan tersenyum.

"Kau, sedang memperhatikan apa?" tanya Victoria, Kyuhyun menggeleng lalu memandang beberapa daftar menu.

Tidak jauh tempat Kyuhyun dan Victoria, Yesung tengah memeperhatikan mimic wajah Sungmin sekarang.

"Masih terasa sakit?" tanya Yesung, Sungmin menoleh bingung.

"Hati mu, Apa merasa sakit?" tanya Yesung, Sungmin mengangguk lemah.

"Bukankah itu Kyuhyun Hyung" ucap Taemin menunjuka Kyuhyun.

"Bukan dia itu adalah seorang bajingan" ujar Yesung, Taemin dan Minho menoleh menatap Yesung tidak mengerti.

"Sudah lupakan, bukahkah kita kesini untuk makan?" rerai Sungmin, Yesung, Taemin dan Minho mengangguk lalu memesan beberapa makanan yang mereka inginkan.

0o0

"Kyu…" panggil Ryeowook, Kyuhyun menatap Ryeowook yang kini ada di hadapan-nya.

"Maaf, aku terlambat ada sedikit masalah tadi di kampus" ucap Ryeowook dan menarik Kursi dan duduk di hadapan Kyuhyun.

Ryeowook memandang Kyuhyun yang dari tadi hanya terdiam, pandangan mata-nya kosong dan beberapa kali Kyuhyun menghela nafas-nya.

"Ada masalah?" tanya Ryeowook, Kyuhyun tersenyum lalu memandang Ryeowook.

"Ada kabar lagi?" tanya Kyuhyun, Ryeowook menggelengkan kepala-nya.

"Lalu untuk apa kita bertemu?" tanya Kyuhyun, Ryeowook tersenyum lalu menyerahkan kotak, kepada Kyuhyun.

Kyuhyun menatap Ryeowook bingung, Ryeowook hanya tersenyum dan menganggkat bahu-nya.

"Lihat ini di rumah, aku rasa kau segera sadar, aishh aku tidak ada waktu lagi aku harus bertemu dengan seseorang" ujar Ryeowook dengan segera ia berdiri dan melangkah kan kaki-nya keluar dari café yang biasa Kyuhyun dan diri-nya bertemu, membicarakan –Lee Sungmin-.

Kyuhyun memandang kotak itu dengan bingung, lalu ia membuka-nya dan ia melihat satu keping kaset, ia dapat membaca beberapa kata yang tertulis di kaset itu.

"Sadari dan kejarlah sebelum terlambat, atau kau akan menyesal"

.

.

.

"Sungmin Hyung" panggil Henry, Sungmin tersenyum lalu duduk di kursi taman bersama Henry.

"Iya, Henry" balas Sungmin, Henry memadang Hyung kesayangan-nya dengan penuh kasih sayang.

Henry, tersenyum lalu tangan-nya merangkul bahu Sungmin dan menyandarkan kepala-nya di bahu kanan Sungmin.

"Kau manja sekali, Henry" ujar Sungmin, Henry tersenyum lalu menutup mata-nya, tapi tiba-tiba satu air mata turun dari mata Henry dan membasahi pipi Chubby-nya.

Henry, menahan gejolak di hati-nya mencoba untuk mengatakan sesuatu yang ada di hati-nya, ungkapan yang sangat Henry benci.

"Aku akan segera Ke China, Hyung" ujar Henry, Sungmin yang mendengar itu lalu membuatkan mata-nya.

Henry merubah posisi-nya, ia berdiri dan berlutut di hadapan Sungmin.

"Maaf Hyung, aku mencintai mu tapi Hyung aku hanya mencintai mu sebagai Hyung-ku tidak lebih, kau tahu bukan aku sangat mencintai si koala itu?" ujar Henry, Sungmin tersenyum lalu menganggukan kepala-nya dan tersenyum manis.

"Koala itu menyuruh ku untuk menikah dengan-nya cepat-cepat, Hyung" ujar Henry, Sungmin memegang kedua bahu Henry, dan menganggkat tubuh mungil Henry.

"Lalu, kau akan meninggalkan ku, begitu?" tanya Sungmin, Henry mengangguk sedih.

"Jahat sekali kau Henry" ujar Sungmin, Henry menatap Sungmin dengan tatapan sendu lalu memeluk tubuh Hyung tercinta-nya itu.

"Maaf Hyung, aku tidak bisa lagi menjaga mu, aku tidak bisa menjadi Suami mu lagi, aku tidak bisa Hiks…menjadi seseorang pengawal hati mu lagi Hyung" tangis Henry, Sungmin ikut menangis dan membalas pelukan Henry.

"Tidak apa-apa berbahagialah dengan Zhoumi, dia sangat mencintai mu dan kau juga sama, dan terima kasih sudah menjadi Dongsaeng yang baik dan juga melindungi ku, Henry Hyung menyanyangi mu" balas Sungmin, Henry mengangguk dan melepaskan pelukan-nya.

"Boleh aku mencium kening mu?" tanya Henry, Sungmin mengangguk kecil.

Henry segera mendekatkan wajah-nya ke wajah Sungmin lalu bibir-nya menyentuh permukan kulit dahi Sungmin, cukup lama Henry melakukan hal itu menyalurkan betapa ia menyayangi Sungmin dan pasti ia akan merindukan-nya.

Henry menarik wajah-nya dan tersenyum memadang Sungmin, yang tengah menutup mata-nya.

"Saranghae Hyung"

"Nado saranghae nae Dongsaeng"

.

.

.

Kyuhyun memandang layar televise-nya dengan tatapan tidak percaya, ia memaki dan menyesal telah melakukan hal yang membuat orang lain menderita karena-nya.

"Apa kau sudah melakukan-nya Vic Chagi?"

"Tentu saja, aku sudah memanfaatkan si bodoh Kyuhyun"

"Lalu bagaimana jika ia tahu?"

"Aku rasa dia tidak pernah tahu, satu orang dan satu keluarga sudah ku hancurkan, Kyuhyun menghancurkan kehidupan Lee Sungmin dan aku rasa bermain dengan perasaan itu tidak cukup buruk"

"Ayo kita pulang"

"Baiklah lah Nickhun"

"Nickhun dan Victoria sialan, akan ku habisi kau Yeoja sialan yeoja keparat"

Kyuhyun memadang dirinya di cermin, menatap diri yang begitu bodoh dan juga penuh dengan dosa, Kyuhyun tidak pernah tahu, wanita yang selalu Kyuhyun bela dan wanita yang membuat seorang Cho Kyuhyun berbuat hal yang sangat berdosa kepada Lee Sungmin, Kyuhyun menangis, menangisi kebodohan-nya otak jenius-nya tidak berfungsi, ia menangis, menangisi dosa yang ia buat, membuat seorang Lee Sungmin terluka dan harus menanggung semua-nya, hati Kyuhyun begitu terluka, terluka saat mengingat Lee Sungmin, seseorang yang akhir-akhir ini ada di pikiran-nya.

FIN

*bakar Author*

Buhahahahaha..

TBC

Mianhae, lama yah?

Ada beberapa kendala loh, dari mulai Spasi di Lappy ku rusak terus ganting yang huruf L,== Terus aku sakit satu minggu, dan yang ini Aku asik Twitteran Huhahahaha jadi gimana pikiran ku lagi galau tapi dengan baca komen komen kalian aku jadi seneng makasih yang udah nunggu, gimana akan terungkap semua kejahatan Nenek lampir itu ^^ kalau Typo itu biasa hohoho…

Gomawoyo *Bowing*