Ritzter-Work'Z, Presents…

Persona 3 FES : Iwatodai Rifleman

Summary:Dengan matanya yang tajam dan Squad yang siap tempur, ia siap membongkar semua misteri…

Genre :Action/Adventure, Friendship, Romance(diusahakan), Humor(diusahakan), Mystery, Drama, Supernatural

Rating :T, semi-M, FLUFFY SMUTTY LEMONY M! *AAAARRGHHH! PERVERT!*

WARNING! :OC, OOC, Typo, Gaje, rating pasang surut, lawakan super RENYAH/GARING!, Spoiler, ada penggunaan senjata api!

Disclaimer :Persona 3 FES-ATLUS, Glock 21-Glock Firearms Co., SKS-Sergei Simonov/Tula Arsenal, AK-47-Mikhail Kalashnikov/Biro Desain Izhevsk, Adidas-Adolf Dassler., dan lain lain…

Author's Note : Sorry ya aku jarang update… Vakum cukup lama, tolong hitungkan aku berapa lama aku hiatus ya? aku merasa bersalah sama orang yang menaruh ekspektasi untuk melihat kelanjutan fic ini…

BALAS REVIEWnya sekarang digabung bentar...

Hisawa Kana : Okie Dokie…

Sp-Cs : Bayangin musuhnya Anri Sonohara yang perempuan serem itu lho yang di apartemennya…

Lance Jeevas : Senjata Rei Miyamoto itu M1A1 Super Match, versi sipil and semi-auto. Sori slow update, merasa berdosa ane…

Bon123 : IYA BROOO NIH DAH UPDATE 2 KALI #LoL

Hairyuu Murasakimikado : Wohoho... FYI saya Jantan #plak, dan... um... salah ane tuh jadi Hephaestus, sori gan. Hehe... ane gak sadar, dan masukannya lumayan sih. Cuman cewe baru ini nanti perempuan yang "berkaitan" sama Niko dan ayahnya. Jadi notabene bisa dibilang sama-sama... LHA SPOILER hehe... oh ya, Andrey Arshavin, tingginya 172 malah... masih tinggi Niko. Sekedar info aja gaan...

Sekelebat Info/Bacotan

(Aku suka bagian ini…) Banyak hal Berubah, Crow Inaba sudah update dan… Sp-Cs muncul dengan ide yang cukup unik. Alhamdulillah sudah ketemu saya cara murah untuk menemukan jalan cerita dan Insya Allah saya akan sering menghemat kuota agar segalanya lebih membahagiakan.

P-S Saatnya Baca!


Gekkoukan High School, front gate.

Early Morning. Monday 5/11/2009 [08.00AM]

2 sekawan seperti biasa berangkat sekolah sambil mendengar musik dan berbincang. Mereka berbicara pertarungan tadi malam...

"Sorry, Minato..." Niko menepuk punggung si emo "Aku tadi malam agak... gimana gitu..."

"Aku dengar suara tembakanmu, lho..." kata Minato

"Hmmm..." Niko menggaruk kepalanya.

"Itu bukan suara senjatamu, kan?"

Niko terkejut "Kalau sampai mereka tahu... bisa berubah mental mereka." Ia pun menenangkan diri "Mungkin karena gasnya mampat di chamber AK-ku jadinya suaranya berubah... hehe."

"Oh..." Minato kembali fokus pada musiknya.

"Syukurlah..."

Tiba-tiba Junpei mencegat mereka berdua "Heheeey!"

"Oh ada Kambing." Minato mengejek dengan datarnya.

"Sialan kau." Junpei sweatdrop. "Bung, hari ini normal-normal saja kan? Kemarin lusa itu benar-benar kegilaan ya?"

"Lumayan, hehe..." Niko dari tadi terus menggaruk kepala entah mengapa.

"Aku belum pernah setegang itu lho seumur hidupku... ngomong-ngomong apa semuanya ini akan jauh lebih menarik, ya?"

"Entah." 2 sekawan menjawab serentak.

"Hah? Kita kan punya Persona, bung... kita bisa memenangkan pertarungan dan menyelamatkan kota. Bayangin keren gak tuh?"

"Entah..."


Inside Class 2-F...

Daytime. Monday 5/11/2009 [12.03PM]

"Kalian pasti tahu kalau minggu depan akan ada ulangan tengah semester. Kalau kalian belajar dengan giat di rumah dan memperhatikan apa yang diajarkan guru, ulangan kalian pasti akan mudah. Tentunya, untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan yang susah adalah tidur seperti yang dilakukan Junpei disini..."

"... uh, Blin!" Niko sebenarnya tadi tertidur, tapi bangun lagi "Untung Ekoda gak lihat..."

"Kalau kalian memilih untuk meninggalkan tugas kalian sebagai pelajar dan membuang masa hidup kalian dengan berdiam diri, datanglah padaku..."

Niko mengangkat tangan... "Ekoda-sensei..."

"Ya, Niko?"

"Aku mau ke kamar mandi..."

Pak Ekoda mengangkat alisnya sebelah. "Um... ya, sudah cepat sana."

"Terima kasih..." Niko cepat-cepat meninggalkan kelas menuju kamar mandi...

At the bathroom...

"Nikmaaaaat..." Niko sudah mulai enakan ketika Ia harus menahan buang air kecilnya cukup lama hanya untuk mendengarkan ceramah Pak Ekoda. Setelah buang air Ia biasanya langsung mencuci tangannya di wastafel sekalian mencuci wajahnya agar tidak ngantuk.

"Oh... nanti mid-semester..." Niko berbicara sendiri "Niko... kamu terlalu banyak main Xbox dan bertarung lawan Shadow..." Ia pun membasuh wajahnya. Ia mengelap wajahnya dengan tisu yang baru saja dia ambil, ketika dia melihat pantulan dirinya di kaca terlihat perempuan dengan mata merah dan rambut hitam berseragam Gekkoukan memandangi dirinya dengan seringai yang aneh.

"Fuck!" Niko kaget setengah mati hingga Ia tersungkur ke lantai. "Apa itu tadi!?" Ia pun bangkit lagi dan melihat pantulan dirinya sambil gemetaran. Ketika Ia melihatnya lagi, terlihat pantulannya kembali seperti biasa. "Siapa itu tadi? Tanpa pikir panjang Ia memilih untuk cepat-cepat lari dari tempat itu.

Ketika Niko berniat membuka pintu kamar mandi pintu itu malah terkunci dari luar. Niko berusaha membukanya, namun tak kunjung terbuka.

"Aduh!" Niko makin beringas dengan menendang pintu itu, masih tak terbuka. "Hadaaaah!"

Niko masih berusaha membuka pintu hingga keringat membasahi bajunya, Si Rusia ini pun menghentikan aksinya sementara untuk istirahat. "Gila... siapa yang kunci?" Ia bersabar dan memikirkan cara, Ia terlihat sudah lupa dengan kejadian penampakan tadi. Niko yang sedang sibuk mencari akal tiba-tiba merasakan sesuatu...

Ia merasa ada tangan yang merayap dari bawah ketiak menuju dadanya dan yang sebelahnya menuju ke bagian perut seperti memeluk, Niko merasakan sesuatu yang menonjol nan dingin di belakangnya. Dia tak tahu harus berbuat apa dan dia semakin gemetaran.

"Seorang pria bisa takut juga, ya?" nada bicara yang terkesan menggelikan terdengar di telinga Niko.

"..." Niko menarik nafas dalam "TOLOOOONG!" Ia mendadak meloncati ke pintu dan berusaha membukanya. Ia tak melihat kebelakang karena kejadian tadi dan memilih untuk terus berusaha membuka pintu terkunci itu sambil menggedor-gedor dari belakang.

"Buka! Buka! BUKAAA!" Goyangan pintu terakhir akhirnya membuka pintu kamar mandi. Situasi diluar terlihat belum ramai karena sebentar lagi jam istirahat akan tiba, Ia bergegas ke kelas dan berusaha meninggalkan kamar kecil berhantu itu.


Back to the classroom...

"Tuan Petrovich!" Pak Ekoda tersulut emosi. "Darimana kau?"

"Ka...ka..." Niko tergagap "Kamar kecil, pak."

"Kok lama? Habis darimana kamu?"

"Kamar mandi..." Niko melihat kebawah berusaha menghilangkan ketakutan...

"Sudah, cepat duduk sana!" Niko langsung kembali ke bangkunya.

"Oh Tuhan..." Niko menaruh kepalanya di meja, karena kejadian tadi dia jadi merasa aneh.


After School. Monday 5/11/2009 [05.00PM]

Niko baru saja keluar dari ruangan Klub Baseball, Ia tak menyangka dia sudah terlambat untuk mendaftar dan kehilangan posisi karena semua tempat sudah terisi. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari ekstrakulikuler yang lain.

"Terkutuklah kau, Niko..." Hinanya sambil memegangi wajahnya. "Kenapa kau begitu lalai..." tiba-tiba ponselnya bergetar.

"Oh..." Ia mengangkat ponselnya... "Halo?"

"..." tak ada balasan...

"Halo...?"

"..."

"Hey, kau mengerjaiku?"

"Khiihihihihi...!"

"Setan!" Niko tak sengaja melepaskan genggamannya dari HP. Ia terkejut mendengar tawa melengking itu. "Ya Tuhan... kejadian konyol apa ini?" Niko mengambil hapenya dan menghubungi nomor itu lagi. Tertulis "UnKnown[CALLER]" di atasnya tanpa nomor.

"..." Tak ada salam...

"Hey... ya...yang disa...na..." Niko berusaha memperbaiki nada bicaranya. "Seharusnya kau... menyambutku... le-lebih baik, kan?"

"..." tak ada balasan...

"Bagaimana kabarmu?" Niko memberanikan diri.

"Baik, kau?" Penelepon menjawab, suaranya ternyata perempuan.

"B-Baik juga..." Niko agak lega bercampur tegang demi yang terburuk. "Terima kasih sudah bertanya..."

"Sama-sama..."

Niko menjauhi ponsel dari telinganya "Suaranya dewasa..." Lalu Ia menempelkan telinganya lagi. "Aku harus memanggilmu apa?"

"Tidak sopan..." Perempuan tadi terdengar kesal.

Niko sweatdrop "Siapa namamu?"

"Anony-chan, teehee..."

"Hah?" Niko bingung "Oke... kenapa Anony-chan?"

"Karena aku Peretas." Aku penelepon yang mengaku Anony-chan.

"Fu..."

"Hehehehe." Anony-chan tertawa lagi. "Hah... Aku harus pakai Cup DD."

"Hmp!" Niko mimisan, lalu berkata dalam hati. "Dia terlalu jujur..."

"Niko... mungkin aku sering di depan layar komputer, tapi aku juga butuh lawan bicara, kau tahu? manusia yang sesungguhnya. jadi... Maukah kau menemaniku?"

Niko menyadari sesuatu "Tunggu! Darimana kau tahu namaku?"

"Itu berarti 'ya'. jadi, Bye *cup*" Terdengar kecupan dari telepon Niko.

Thou Shalt Have Our Blessing

When Thou Chooseth To Summon Devil Arcana

You Have Establish A New Social Link...

You Have A Power to Shift Arcana to Devil Arcana...

Your Devil Arcana Performance Reached Level 1!

Niko Pelan-pelan sumringah. "Wew... Social LINK!? Aku gak mau Social Link macam dia..." komplain Niko dengan nada sedih.

Tiba-tiba ada Minato di sebelahnya. "Kenapa kau teleponan sama orang gila?"

Niko sontak kaget. "KAU DENGAR SEMUANYA!?"

"Kan aku dari tadi di sebelahmu..."

"Aaaaaaaarrrggghhh!"


AUTHOR'S NOTE

Ritzter : Saya menggila... saya gak tahu harus berbuat apa... dengan sumber sesedikit mungkin dan koneksi internet "mumpuni' #Plak Sarkastis* akhirnya SWOOOSSHH Selesai dan patut ku akui... INI CHAPTER TER CACAD YANG PERNAH SAYA BUAT #PetirBOOOOM Horror, Horror everywhere... tapi ini gak akan jadi Lemon lho ya... santai saja...

N.B : Need Moar Review apa saja gapapa yang penting saya termotivasi :3

Ritzter-Work'Z, Shutting Down...