- It's Hurt Here -

Disclaimer : Semua karakter di ff ini milik mereka sendiri, tapi alur cerita ini milik saya, saya hanya mencoba menuangkan imajinasi saya kedalam ff ini, dengan kemampua dibawah standar.NOT ALLOWED TO BASHING THE CAST OR OTHER, PLEASE UNLIKE LIKE DON'T READ!

Warning : Genderswicth, gaje, abal, typo(s), EYD masih berantakan, dan jauh dari kata sempurna.

0o0o0o0o0

Chapter 10

Happy reading

sorry for typo(s)

-Prevous chapter-

"Ck! Jadi seperti ini kehidupan kalian sekarang? Hah! Sungguh menyedihkan!" ujar Victoria meremehkan.

Sungmin mendongak menatap Victoria, ia tersenyum hambar."Ck! Apa urusanmu wanita bodoh?" jawab Sungmin dengan sinis.

"Betapa hebatnya aku merusak rumah tanggamu dengan Kyuhyun Oppa!"

PLAKK

Satu tamparan mendarat di pipi yeoja itu."DASAR WANITA TIDAK TAHU DIRI! APA HAKMU IKUT CAMPUR URUSANKU DENGAN KYUHYUN OPPA! APA KAU BELUM PUAS DENGAN SEMUA INI HAH ?" bentak Sungmin kalap.

Victoria memegangi pipinya yang sedikit memar akibat tamparan Sungmin."Ck! Seperti inikah marah seorang Lee Sungmin? Tidak ada apa-apanya! SIAPA YANG KAU MAKSUD WANITA TIDAK TAHU DIRI HAH? SEBENARNYA SIAPA WANITA TIDAK TAHU DIRI DISINI? KAU YANG MEREBUT KYUHYUN DARI-KU! JIKA BUKAN KARENA KAU SEKARANG AKULAH ISTRI KYUHYUN OPPA!" bentak Victoria tak kalah.

"KAU BILANG AKU YANG MEREBUT KYUHYUN OPPA DARIMU? KAU BODOH? SIAPA YANG MEMBUAT KYUHYUN OPPA MERAGUKAN PERASAANNYA PADAMU? SIAPA YANG MEMBUAT KYUHYUN OPPA TIDAK MENCINTAIMU LAGI ITU DIRIMU SENDIRI! JIKA SAJA WAKTU ITU KAU TIDAK BERSELINGKUH MUNGKIN SAJA KYUHYUN OPPA AKAN TETAP MENCINTAIMU SAMPAI SAAT INI !" Sungmin sudah tak bisa menahan amarahnya, ia memegangi perutnya yang sedikit terasa sakit.

Ia tahu jika ia seperti ini akan membahayan dirinya dan aeginya, namun sepertinya Sungmin ingin memberi pelajaran pada Victoria.

PLAKK

Satu tamparan mendarat di pipi Sungmin,Victoria menyeret Sungmin menuju jalan raya yang ada di hadapannya, Sungmin sempat meronta kesakitan karena cegkraman Victoria terlalu kuat, namun ia tak berhasil.

Sekarang mereka tengah berdiri di tepi jalan raya itu.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Sungmin cemas.

Victoria menyeringan sambil menelusuri wajah Sungmin dengan jarinya."Tentu saja melenyapkan mu dari dunia ini ydan pergi dari kehidupan Kyuhyun Oppa selamanya!" jawab Victoria sambil mengayunkan tangan Sungmin yang ia pegang.

Tiba-tiba.

SRETT

CKITTT

BRUAGG

-Chapter 10-

Kelihatannya tuhan masih sangat mencintai Sungmin dan bayinya, hingga saat ini Sungmin dan bayinya masih ada dalam keadaan selamat tanpa luka sedikit pun, yeah kecuali dihatinya.

Sungmin terperangah dengan kejadian yang baru saja menimpanya, ia tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi sekarang –yang terjadi depan matanya sendiri, ia menghempaskan cengkraman Victoria dengan kasar air mata membanjiri matanya hingga penglihatannya buram.

Sungmin melangkahkan kakinya mendekati namja yang telah menyelamatkan ia dan bayinya.

BRUKK

Sungmin jatuh terduduk didepan namja yang menyelamatkannya itu."Hiks, hiks," isakan keluar dari bibirnya bahunya bergetar, ia sudah tidak sanggup dengan ini semua.

Ya, kalian tahu jawaban pastinya kan? Kyuhyunlah namja yang menyelamatkan Sungmin dari ancaman maut yang diberika Victoria, ia mengcengkram tangan Victoria ketika yeoja itu akan menghempaskan tubuh Sungmin kejalan raya, namun yeoja itu menghempaskan tangannya hingga Kyuhyun terjerembab kejalan raya tepat dimana sebuah mobil tengah melaju kencang.

"Hiks, Oppa! Oppa!" teriak Sungmin menjadi, ia merengkuh tubuh tak berdaya Kyuhyun yang penuh darah.

Kyuhyun tersenyum."Sung-sungmin-ah! Ul-jima," ujar Kyuhyun tersenggal-senggal sambil menghapus air mata yang mengalir dari pelupuk mata Sungmin dengan tangannya yang berlumuran darahnya sendiri.

"Syukurlah kau ti-dak apa-apa! Op..Oppa mohon ma-afkan Op-pa! Jeong-mal mian-hae .. Jagi," lanjut Kyuhyun sambil mengambi jeda." Saa-rang-hae Lee Sungmin!" suara Kyuhyun menghilang dengan seiring berhentinya sentuhan tangannya di wajah Sungmin.

"Hiks! Oppa, Oppa Oppa! Andwae! Andwae! Ireohna Oppa! Salyeojuseyo! Salyeojuseyo! Amudeo eobseoyo? Salyeojuseyo! Hik," teriak Sungmin sambil terisak.

Tak lama kemudian orang-orang datang dan membantu Sungmin membawa Kyuhyun ke dalam gedung rumah sakit.

.

Victoria diam membatu, ia tak kuat menopang tubuhnya dengan lulut yang bergetar.

BRUKK

Ia ambruk begitu saja di atas tanah berlapis salju itu."Hiks, hiks! Apa yang aku lakukan" lirih Victoria sambil memukul-mukul kepalanya, sejenak kata-kata Nickhun kembali terngiang di benaknya.'Berhentilah dan jalankan hidupmu dengan normal! Lepaskan dia!'

"Aku harus bagaimana sekarang?" tanyanya pada diri sendiri.

.

"Hiks, hiks, Oppa " ujar Sungmin sambil menundukan kepalanya.

Ia tak berhenti menangis setelah Kyuhyun di bawa ke ruang gawat darurat lima belas menit lalu.

"Minnie-ah!" suara Heechul memanggil Sungmin, mendengar suara itu Sungmin langsung mendongakkan kepala lalu berlari menghampiri Heechul.

"Eomma!" ujar Sungmin sambil berlari ke pelukan Heechul."Hiks, eomma! Eomma eottohkke?" tanya Sungmin sambil menangis pilu dalam pelukan Heechul.

"Sssttt .. Tenang jagi, Kyuhyun akan baik-baik saja! Jangan khawatir," ujar Heechul menenangkan Sungmin sambil mengelus punggungnya dengan penuh kasih sayang."Tenang jagi, tenang," lamjut Heechul sambil terus mengelus punggung Sungmin.

Setelah Sungmin sedikit lebih tenang, Heechul pun membawa Sungmin duduk di kursi tunggu disana.

.

.

Setelah dua jam kemudian, dokter yang menangani Kyuhyun pun akhirnya keluar dari ruangan itu dengan sigap Heechul, Sungmin, dan Kepala pelayan Kim pun menghampirinya.

"Keadaan tuan Cho sudah lebih baik, ia sempat kekurangan darah karena pendarahan yang dialami, namun dia mempunyai semangat yang hebat hingga ia bisa terselamatkan, kalian bisa menjenguknya tapi beliau belum sadar," jelas dokter itu.

"Ne, kamsahamnida usainim," ujar Heechul sambil membungkuk.

Sungmin langsung berlari menuju kamar rawat Kyuhyun.

Air matanya kembali mengalir ketika melihat keadaan Kyuhyun, ia meraih tangan Kyuhyun lalu menggenggamnya dengan erat, setetes air matanya menetes di tangan kyuhyun yang ia genggam, ia merasa sangat bingung sekarang.

Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Mungkin semua ini memang sudah takdir yang di tentukan dan mungkin Sungmin dan Kyuhyun harus kuat untuk menghadapinya, tapi akankah mereka berdua mampu bertahan dengan semua ini? Itu memang tergantung pada keinginan masing-masing.

"Minnie-ah! Lebih baik kau istirahat jagi keadaan mu juga tidak baik jagi," saran heechul sambil memegang bahu Sungmin.

"Eomma, kenapa semuanya harus seperti ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang aku benar-benar bingung!" keluh Sungmin sambil menatap Heechul.

Heechul tersenyum, lalu mengangkat kedua tangannya untuk mengelus kepala Sungmin."Yang harus kau lakukan adalah mengembalikan semua seperti semula, kau harus memaafkan Kyuhyun jika kau masih menginginkannya jagi, eomma tahu itu sulit tapi percayalah pada kata hatimu, kata hati tak akan pernah salah," nasihat Heechul bijaksana.

Sungmin mengangguk mengerti."Ne eomma arraseo ! Kamsaheyo," jawab Sungmin sambil tersenyum.

"Sekarang kau istirahat jagi,"

"Ne eomma," jawab Sungmin sambil beranjak meninggalkan kamar Kyuhyun tak lupa memeluk Heechul sekilas.

.

.

.

Hari sudah menjelang sore namun Kyuhyun tak kunjung sadar, dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Kyuhyun memang dalam keadaan yang cukup kritis bahkan ada kemungkinan ia mengalami koma karena luka di kepalanya.

Krieett.

Suara pintu terbuka menampilkan sosok Sungmin disana, Heechul tersenyum melihat menantunya itu."Jagiya," panggil Heechul pada Sungmin.

"Eomma! Boleh aku menemani Kyuhyun Oppa?" pinta Sungmin tiba-tiba.

"Tentu saja! Ayo duduk disini!" jawab Heechul sambil menepuk-nepuk kursi disebelahnya.

Sungguh kompak pasangan ini, bahkan saat keadaan seperti ini pun mereka tetap berada dalam suatu situasi dan kondisi yang sama.

.

.

.

"Jagi, eomma dan Kepala pelayan Kim harus pulang untuk menyiapkan kebutuhan Kyuhyun untuk di rumah sakit mungkin akan cukup lama karena eomma harus pergi ke Seoul, lebih baik kau istirahat!"

"Anhiyo eomma, aku ingin disini, eomma tidak usah khawatir, eomma siapkan saja segala keperluan Kyuhyun Oppa," jawab Sungmin lemah, ia sudah mulai kelelahan.

"Tapi jagi! Eomma tidak mau kau kembali sakit!"

"Aku baik-baik saja eomma!" jawab Sungmin meyakinkan.

"Jagi- "

"Eomma! Percayalah!"

"Baiklah, eomma akan pergi sebentar! Jangan lupa jaga kesehatanmu!" ujar Heechul sambil beranjak meninggalkan ruangan itu tak lupa ia memeluk Sungmin terlebih dahulu.

Sungmin hanya mengangguk mengerti dan menatap kepergian Heechul dan Kepala pelayan Kim lalu kembali menatap Kyuhyun lekat.

"Oppa, aku lelah, kenapa Oppa belum bangun juga? Bangunlah! Bukankah sudah ku bilang aku akan memaafkan Oppa jika Oppa mau bertahan dikondisi ini dan membuat segalanya jadi lebih baik! Bangunlah cepat! Jika tidak aku akan meninggalkan Oppa!" ujar Sungmin sambil mengeluskan tangan Kyuhyun ke pipinya.

"Hei! Aku baru meninggalkan Oppa satu hari kenapa Oppa terlihat sangat menyedihkan seperti ini? Kantung matamu seperti panda! Bibir dan wajahmu pucat Oppa!" jeda Sungmin."Hiks, aku mohon bagun! Jangan tinggalkan aku!" lanjut Sungmin dengan terisak.

Ya, yeoja ini kembali menangis karena tidak sanggup melihat keadaan Kyuhyun sekarang.

Karena sudah tidak kuat seperti ini, Sungmin pun beranjak dari duduknya lalu merebahkan diri disamping Kyuhyun dan memeluk Kyuhyun dengan erat, ia pun tertidur disamping Kyuhyun yang masih belum sadarkan diri.

.

.

"Hiks, hiks, Nickhun-ssi! Aku harus bagaimana? Aku yang membuatnya seperti ini? Aku harus bagaimana? Aku yang membunuh Kyuhyun Oppa! Aku harus bagaimana?" histeris Victoria sambil memukul-mukul punggung Nickhun.

"Sudahlah Victoria-ssi! Jika kau seperti ini pun semuanya tidak akan kembali seperti semula!" jawab Nickhun sambil mengelus punggung Victoria.

"Katakan! Katakan apa yang bisa aku lakukan sekarang?" tanya Victoria sambil melepaskan diri dari pelukan Nickhun kemudian menggoncangkan badan namja yang berasal dari Thailand itu.

"Tidak ada," jawab Nickhun singkat.

Victoria diam membatu mendengar jawaban Nickhun."Hiks, hiks, aku harus bagaimana?" lirih Victoria sambil berlutut di hadapan Nickhun.

Nickhun mendengus kesal dengan tingkah Victoria ia ikut berlutut dihadapan Victoria, ia mengcengkram bahu yeoja dengan pandangan elang itu dengan kuat."BUKANKAH SUDAH KU BILANG LEPASKAN DIA! BIARKAN DIA TENANG! DAN JALANKAN HIDUPMU DENGAN BAIK! JIKA KAU MENDENGARKANKU SEMUANYA TIDAK AKAN JADI SEPERTI INI!" bentak Nickhun tepat di wajah Victoria.

"Hiks, hiks, tolong aku! Aku mohon tolong aku! Bantu aku keluar dari dunia ini! Aku mohon!" pinta Victoria sambil mencengkram telapak tangan Nickhun dengan erat dan menatap namja itu dengan tatapan memelas yang amat sangat.

"Baiklah, ikut aku!" jawab Nickhun sambil menarik Victoria pergi.

.

.

"Ehgg," Kyuhyun menggeliat pelan ia membuka matanya sedikit demi sedikit untuk membiaskan cahaya yang masuk ke retina matanya, ia merasa sulit bergerak karena ada sesuatu yang memeluk pinggangnya dengan erat.

Perlahan ia mengedarkan pandangannya, ia menautkan kedua alisnya bingung dengan keadaan sekitar Kyuhyun melirik kesampingnya, ia melihat Sungmin sedang tertidur pulas disampingnya dengan jejak bekas air mata di wajah cantiknya, Kyuhyun mengerakkan tangannya yang masih berbelit dengan selang infus untuk menghapus jejak air mata itu, ia tersenyum melihat Sungmin ada disampingnya sekarang.

Lalu ia kembali mengedarkan pandanganya, ia melihat eommanya tertidur di sofa dan Kepala pelayan Kim yang tertidur di sofa lainnya Kyuhyun merasa sedikit sakit di bagian kepalanya, namun ia tidak mau mempermasalahan itu, lalu kembali melanjutkan tidurnya sambil memeluk Sungmin.

.

.

.

.

Cahaya matahari menerobos masuk melalui sela-sela gorden kamar Hyukkie, ia menggeliat pelan kemudian membuka matanya perlahan, setelah terbuka sempurna, Hyukkie tersenyum kejadian malam tadi yang sangat gila menurutnya, bahkan ia sendiri tidak bisa percaya bahwa dirinya bisa berkata seperti itu.

"Hei! Kenapa kau senyum-senyum seperti itu jag? Apa kau demam?" suara Donghae mengintrupsi Hyukkie.

Hyukkie mengerucutkan bibirnya sebal mendengar pertanyaan Donghae." Kenapa kau ada disini pagi-pagi?" tanya Hyukkie ketus, mungkin yeoja ini akan mengambil sikap ketus pada Donghae hari ini.

Donghae tersenyum mendengar respon yeoja chingunya itu, perlahan ia berjalan mendekati Hyukkie kemudian duduk disampingnya."Kau marah jagi! Aku datang pagi-pagi untuk membangunkanmu karena aku tahu kau akan bangun telat, lalu menyiapan sarapan special untukmu! Jadi sekarang bangunlah mandi kemudian kita sarapan dan olahraga bersama!" jawab Donghae sambil membuka selimut yang masih menggulung badan Hyukkie.

Hyukkie tersenyum mendengar jawaban Donghae, ia pun beranjak bangun lalu memeluk Donghae yang tengah duduk disampingnya."Gomawo Hae jagi! Kau memang ikan yang baik! Saranghae!" ujar Hyukkie riang sambil mengecup pipi Donghae kemudian berlari kekamar mandi.

Donghae hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah sang yeojachingu yang sangat kekanak-kanakan.

.

"Mungkin udara Jeju bisa sedikit membuatmu tenang," ujar Nickhun sambil meregangkan tubuhnya.

Victoria tersenyum simpul."Ya, begitulah, gomawoyo Nickhun-ssi," jawab Victoria sambil menatap Nickhun dengan lekat.

"Untuk?" tanya Nickhun heran.

"Hahaha," Victoria tertawa renyah sambil mengalihkan pandangannya dari wajah Nickhun."Untuk semuanya, kau sudah membutaku sadar dan membantuku berhenti mengganggu hidup Kyuhyun Oppa," lanjut Victoria sambil kembali menatap Nickhun dan menyungingkan sebuah senyuman.

Nickhun ikut tersenyum melihat Victoria yang menyungingkan senyuman yang membuat hatinya terasa hangat."Itulah gunanya aku! Jadi kau sudah bisa berhenti sekarang?" tanya Nickhun sambil mengelus kepala Victoria dengan singkat.

Victoria mengangguk dan kembali tersenyum."Ne, aku rasa aku sudah bisa berhenti, tapi hidupku sekarag tak ada gunanya lagi," ujar Victoria dengan menatap nickhun dengan penuh harap.

"Akan aku coba!" jawab nickhun singkat kemudian berjalan menyusuri bibir pantai.

Victoria-pun berlari mengikuti merengkuh lengan nickhun yang dimasukan kedalam saku celana. "Gomawoyo Nickhun-ssi!" ujar Victoria sambil mengecup pipi Nickhun dengan singkat kemudian berlari meninggalkan Nickhun yang membatu akibat perbuatannya itu.

'Terima kasih karena kau telah memberikan rasa cinta padaku sebelum aku pergi untuk selamanya Nickhun-ssi!' gumam Victoria dalam hatinya.

.

.

"Hei Ahgassi! Sampai kapan kau akan seperti ini? Bagunlah! Kau membuat ku sulit bergerak!" ujar Kyuhyun sambil mengelus wajah Sungmin dengan lembut.

"Ehhgg," Sungmin menggeliat kecil perlahan ia membuka matanya, lalu ia segera menatap sosok Kyuhyun yang berada di sampingnya.

"Oppa!" panggil Sungmin antusias dan tanpa aba-aba ia segera memeluk tubuh Kyuhyun yang terbaring disebelahnya.

"Hehehe," Kyuhyun terkekeh pelan sambil membalas pelukan Sungmin."Oppa disini! Apa kau begitu merindukan suamimu yang tampan ini? Sampai memeluk Oppa sekencang ini!" narsis Kyuhyun yang berbuah satu jitakan Sungmin yang mendarat di dahinya.

"Siapa bilang aku merindukan mu! Aku hanya takut aku berhalusinasi! Jadi aku memelukmu dengan kencang! Wae kau tidak suka?" jawab Sungmin sambil menghempaskan badan Kyuhyun kemudian melepaskan pelukannya dan menggerutu tak jelas dengan bibir yang ia kerucutkan.

"Hehehe, bukan seperti itu maksud Oppa! Op—"

"Dwaeso!" ujar Sungmin ketus.

Kyuhyun tersenyum lalu kembali memeluk Sungmin dengan erat."Saranghae!" bisik Kyuhyun di telinga Sungmin.

Sungmin tersenyum bersamaan rona merah yang menghiasi pipinya.

" Hmm, hmm, kami disini!" suara Heechul mengintrupsi Kyuhyun dan Sungmin.

Mereka berdua hanya saling melempar senyum tidak bersalah kepada satu sama lain, Heechul dan Kepala pelayan Kim hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku Kyuhyun dan Sungmin.

"Baiklah kita berdua memang harus pergi Kepala pelayan Kim kajja!" ujar Heechul sambil beranjak meninggalkan Kyuhyun dan Sungmin berdua, diikuti Kepala pelayan Kim dibelakangnya.

"Eomma mau kemana?" tanya Kyuhyun dan Sungmin bersamaan.

"Eomma akan pulang dan beristirahat! Eomma rasa kalian bisa menjaga satu sama lain! Annyeong!" jawab Heechul sambil melambaikan tangannya dan melanjutkan langkah kakinya.

Hening.

Setelah Heechul meninggalkan mereka berdua, suasana diantara mereka menjadi canggung, walaupun mereka dalam posisi berpelukan, namun tak ada satupun yang berniat membuka pembicaraan, mungkin mereka ingin merasakan pelukan hangat dari masing-masing, yang mereka rindukan beberapa hari ini.

"Jagiya," sahut Kyuhyun pelan.

"Hmm?" respon Sungmin singkat.

"Apa kau sudah memaafkan Oppa?" tanya Kyuhyun sambil menatap lekat wajah Sungmin.

"Aku rasa belum," jawab Sungmin singkat.

"Hei! Jika kau belum memaafkan Oppa! Kenapa kau mau Oppa peluk?"

"Bukankah Oppa yang memelukku?"

"Ya! Kau yang naik dan memeluk Oppa sampai sekarang! Berarti kau sudah memaafkan suamimu yang tampan ini! Ia-kan? Ne ? Ne?"

"Aisshh terserah! Kepala Oppa terbentur atau tidak sihh? Kenarsisan Oppa tidak berkurang!"

"Hei! Akui saja suamimu ini memang tampan! Ia kan?"

"Hehehe, aku rasa suamiku memang tampan tapi sayang, kepalanya terbentur!" ujar Sungmin meremehkan.

"Jika aku terbentur mana mungkin aku masih bisa mengingatmu sekarang! Kenapa istriku ini payah sekali?"

"Siapa yang Oppa bilang payah? Oppa yang payah! Eomma bilang Oppa menangis seharian karena aku tinggal! Iya-kan? Oppa payah!"

Kyuhyun terdiam mendengar pernyataan Sungmin."Hei Minnie-min! Apa kau benar-benar belum memaafkan Oppa?" tanya Kyuhyun dengan nada bicara yang sedikit serius.

Sungmin menyeringai, ia tersenyum menang dalam hatinya.'Ini sulit' gumam Sungmin dalam hatinya."Apa Oppa benar-benar ingin aku maafkan?" jawab Sungmin dengan nada bicara yang tak kalah serius.

Kyuhyun mengangguk semangat."Eoh! Tentu saja! Aku harus bagaimana agar kau mau memaafkanku?" tanya Kyuhyun sungguh-sungguh.

Sungmin kembali tersenyum misterius. "Aku rasa Oppa benar-benar harus loncat dari atap seperti waktu lalu, kenapa waktu itu aku bodoh melarang Oppa melompat"

"Kau benar-benar jahat pada suamimu ini!"

"Siapa yang Oppa bilang jahat? Bukankah Oppa lebih jahat dariku eoh?"

"Kau menyindirku!"

"Suamiku ini memang pintar walau tidak peka!" jawab Sungmin sambil mengelus kepala Kyuhyun.

"Jadi ini jawabanmu sampai akhir?"

"Aku rasa kita harus benar-benar membenahi hati kita Oppa, aku tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi,"

"Kau tidak mempercayaiku? Apa kau tidak mau memberi kesempatan untukku Sungmin-ah?"

Sungmin tersenyum mendengar pertanyaan Kyuhyun yang benar-benar sudah mendesak."Jujur, ini terlalu sulit Oppa, tapi aku akan mencobanya, aku akan memberikan mu kesempatan tapi-" Sungmin menggantungkan kalimatnya membuat Kyuhyun hampir mati tercekat.

"Tapi apa?" tanya Kyuhyun semangat.

"Oppa tahukan sekarang aku tengah mengandung? Ini sulit karena aku benar-benar menjadi orang yang sangat sensitive apa Oppa bisa?" jawab Sungmin ragu.

"Kenapa tidak? Itu sudah tugasku bukan?"

Sungmin hanya mengangguk menyetujiu ucapan Kyuhyun.

"Lalu apa yang kau inginkan sekarang jagi?" tanya Kyuhyun sambil menatap Sungmin.

Sungmin tersenyum."Aku ingin ice cream stawbery!" ujar Sungmin senang.

"Baiklah kajja kita membelinya!" jawab Kyuhyun sambil beranjak dari kasur pasien kemudian menarik Sungmin untuk mengikutinya.

Sungguh pasangan yang aneh, baru saja kemarin mereka mendapat sebuah masalah yang rumit namun sekarang mereka bisa bebas berpegangan tangan dengan mesra.

.

.

.

"Mianhae jagi! Tapi aku harus pergi! Ne?" Hyukkie tengah kebingungan untuk membujuk kekasihnya yang tengah merajuk padanya.

"Kenapa kau terima tawaran itu jagi! Aku tidak suka kau meninggalkanku walau hanya seminggu!" jawab Donghae kukuh.

"Ayolah Hae hanya seminggu dan a—"

"Terserah!" jawab Donghae singkat sambil beranjak meninggalkan Hyukkie sendirian di bangku taman.

Hyukkie menghela nafas berat mendengar jawaban Donghae kemudian beranjak untuk mengikuti Donghae.

"Hae!" panggil Hyukkie sambil sedikit berlari mengejar Donghae yang berjalan cepat.

"Bukankah sudah ku bilang terserah padamu! Itu urusanmu Hyukkie! Dan aku sudah mengeluarkan pendapatku aku tidak setuju kau pergi walau hanya seminggu! Dan kau juga tidak mendengarnya kan? Jadi terserah!" ujar Donghae sambil berlalu meninggalkan Hyukkie dengan seulas senyum kemenangan.

Apa yang membuat Pangeran ikan ini bersikap seperti itu pada yeojachingunya? Tentu saja ada maksud dibalik semua itu, ya! Donghae memang sengaja tidak mengizinkan Hyukkie pergi ke Jepang selama seminggu untuk seminar disana, alasan Donghae adalah ia pergi bersama Dokter Kang namun bukan itu alasan sebenarnya.

Sebenarnya bukan itu alasannya Donghae sengaja berpura-pura marah pada Hyukkie agar saat kepulangan yeoja itu dari Jepang, ia bisa melakukan rencananya.

Ya, Donghae akan menikahi Hyukkie dengan cara yang diinginkan yeoja dengan gummy smile itu, yang pertama, ia akan berakting sebagai seorang pencuri yang akan mencuri tas Hyukkie di bandara.

Yang kedua, dia tidak akan peduli pada Hyukkie seharian itu, lalu yang terakhir adalah dia akan menculik Hyukkie pada esok paginya untuk membawanya ke altar! Sungguh rencana yang sangat gila.

.

"Hannie-ya! Aku tidak bisa pulang segera, Kyuhyun dan Sungmin berada di rumah sakit sekarang! Gwaencahana?"

". . ."

"Sungmin sedang hamil, ia sempat tertekan beberapa hari ini lalu kami bawa ke rumah sakit karena keadaannya memburuk, lalu anakmu itu, dia begitu ceroboh hingga bisa tertabrak mobil saat melintas,"

". . ."

"Mereka sudah baik-baik saja Hannie! Eoh anak dan menantumu itu memang kompak!"

". . ."

"Arraseo! Naddo saranghae!"

Pliip.

Heechul mematikan line teleponnya lalu merebahkan diri di bed nya.

.

Kyuhyun dan Sungmin tengah duduk di taman sambil menikmati ice cream mereka, sesekali mereka tertawa lepas karena Kyuhyun melakukan sesuatu yang konyol atau sebaliknya.

"Oppa! Apa menurut Oppa udara Gyeonggi bagus?" tanya Sungmin sambil melahap ice creamnya.

"Entahlah, mungkin ia, Jagi apa kau suka dengan suasana Gyeonggi?"

"Ya, begitulah Oppa, Oppa! Apa Oppa sudah mendengar berita tentang Victoria-ssi? Aku belum melihatnya lagi setelah kejadian kemarin,"

"Untuk apa kita tahu keadaannya? Dia itu hampir membunuhmu dan anak kita jagi! Jangan bicarakan tentang yeoja itu dihadapanku membuatku muak!" jawab Kyuhyun dengan memasang wajah sebal.

"Hehehe, arraseo! Arraseo Oppa! Oppa aku sudah tidak nyaman berada di rumah sakit ini! Kapan Oppa bisa pulang?"

"Oppa-ddo jagi, Oppa harap kita bisa pulang secepatnya! Kajja kita masuk! Salju mulai turun!"

~ It's Hurt Here ~

Seminggu kemudian.

Victoria tengah bersantai di apartemen nya dengan satu gelas wine ditangannya, tatapan nya kosong tak berarti, setelah pulang dari Jeju bersama Nickhun dia tidak pernah menampakan dirinya di dunia luar, bahkan ia mengganti pass code apartemennya sampai Nickhun tak bisa masuk.

Alunan lirik gloomy Sunday terdengar dari mulutnya, apakah ia benar-benar ingin mengakhiri hidupnya? Meninggalkan dunia kejam ini dengan cara yang sangat tidak baik?

Ia menyeringai, ia meraih handphone nya kemudian menelpon Nickhun.

"Nickhun-ssi! Selamat tinggal! Semoga kita bisa bertemu lagi nanti!"

Pliip.

Victoria mematikan line telepon itu kemudian segera beranjak mengambil mantel nya lalu berjalan meninggalkan gedung apartemen.

Hembusan angin musim dingin menerpa permukaan wajahnya, ia berdiri tepat di depan pembatas jembatan Sungai Han, Victoria melepaskan sepatu high heels nya kemudian menaiki pembatas jembatan itu."Terima kasih tetap memberi hidup hingga saat ini, tapi aku tidak mampu menjalani hidup tanpa Kyuhyun, aku hanya mencintai nya, hanya Kyuhyun, hanya Kyuhyun," ujar nya sambil memejamkan mata bersiap untuk terjun ke bawah.

"Andwae!" tiba-tiba seorang mengintrupsinya, Victoria kembali membuka matanya melihat siapa yang datang."Cepat menyingkir dari sana Vic! Jangan lakukan hal bodoh! Cepat menyingkir!" bentak Nickhun.

"Nickhun-ah! Untuk apa kau datang? Apa kau ingin menyaksikan ku mati disini? Terima kasih, setidaknya kau masih peduli padaku!" jawab Victoria tenang.

"Jangan bodoh! Kau tidak boleh bertindak seperti ini! Kau harus tetap hidup!" ujar Nickhun sambil mencona mendekati Victoria.

"Untuk apa aku hidup? Aku sudah tidak punya alasan hidup! Kyuhyun sudah pergi dariku cintaku hilang, aku sudah tak punya tujuan hidup!"

"Aku! Apa aku tidak bisa kau jadikan alasan untuk tetap hidup? Aku mencintaimu Victoria Song!"

"Mianhae!" dan

"ANDWAEEE !" teriak Nickhun sambil berlari kearah Victoria menghempaskan dirinya terjun ke bawah.

BYURRR

Nickhun terjatuh membatu di tempat itu melihat sosok Victoria hilang di telan air yang selalu memenuhi sungai Han, tak lama kemudian bantuan datang, mereka segera turun kebawah untuk menyelamatkan Victoria yang ada kemungkinan masih hidup.

Namun nihil, sosok itu tak ditemukan tubunya hilang tersapu volume air yang tinggi.

Sungguh miris nasib yeoja ini.

.

.

"Ayo Minnie-min bantu Oppa! Ne? Ne?" bujuk Donghae agar Sungmin mau membantu menjalankan rencana gilanya.

"Baiklah akan aku bantu Oppa ku tercinta ini, apa yang harus aku lakukan?"

"Ahh! Kau memang dongsaeng ku yang paling baik!" ujar Donghae sambil hendak memeluk Sungmin, namun semua itu tidak terjadi karena tatapan Kyuhyun yang mematikan."Hei Kyuhyun-ssi! Apa aku tidak boleh memeluk dongsaeng ku?" kesal Donghae pada Kyuhyun.

Kyuhyun hanya tersenyum menyeramkan dan menggeleng Kuat.

Sungmin tersenyum melihat tingkah Kyuhyun yang seperti anak kecil, ya, setelah beberapa hari yang lalu mereka pulang dari Gyeonggi, Kyuhyun menjadi sangat overprotective pada Sungmin."Apa yang bisa aku lakukan Oppa?"

Donghae tersenyum mendengar suara lembut Sungmin mengakhiri ketegangangannya dengan Kyuhyun."Mudah jagi! Kau dan suamimu yang menyebalkan ini ikut Oppa untuk menjadi saksi di kantor urusan pernikahan! Kajja!" jawab Donghae semangat.

Kyuhyun dan Sungmin membelalakan matanya kaget mendengar penuturan Donghae."Pernikahan?" tanya keduanya kompak.

Sedangkan Donghae hanya tersenyum tak bersalah.

"Ta-tapi, bukankah Hyukkien eonni tengah berada di Jepang? Oppa akan menikah de-dengan siapa?" tanya Sungmin tergagap.

"Dengan dirimu!" jawab Donghae sambil menunjuk Sungmin dan sontak membuat Kyuhyun beringsut marah.

"Hyung! Sungmin itu istri ku! " ujar Kyuhyun sedikit berteriak.

Donghae menutupi kupingnya karena ucapan Kyuhyun."Arra inma! Arra! Kau pikir aku bodoh? Tentu saja aku akan menikah dengan Hyukkie!" jawab Donghae sambil memberi jeda pada penjelasannya."Kalian tahu! Saat aku melamarnya dengan romantis ditaman rumah sakit, iya bukan menjawan ya atau apa? Dia malah berkata 'Mianhae Hae-ah! Sebenarnya aku tidak bisa menerima lamaranmu karena sebenarnya aku ingin, jika kita akan menikah! Kau akan mencuri kartu tanda penduduk milik ku , membawanya kekantor pendaftaran pernikahan, memaksa Sungmin dan suaminya untuk untuk menjadi saksi, lalu esok paginya kau menculikku dan membawaku ke gereja untuk melaksanakan pernikahan! Arraseoyo ahjussi?'" cerita Donghae panjang lebar.

"Dan hari ini Hyukkie jagi ku akan pulang! Aku akan mencuri tasnya di airport, membawa kartu tanda penduduknya lalu memaksa kalian menjadi saksi, mendiamkan Hyukkie seharian, dan besok paginya aku akan menculiknya ke gereja!" Donghae menggantungkan kalimatnya."Arraseoyo Ahgassi Ahjussi ? Jadi sekarang ayo kita pergi! Ah! Tolong juga awasi keadaan gereja yang akan aku gunakan, ne?" lanjutnya sambil kembali melangkah.

"Kita akan mulai dari mana Oppa ?" tanya Sungmin polos.

"Tentu saja dari bandara Minnie-min! Ayo kita pergi!" ajak Donghae sambil menarik Kyuhyun dan Sungmin.

Incheon International Airport.

"Jadi dia benar-benar marah padaku? Satu minggu ini dia tak membalas pesan ku dan tidak menjawab telepon ku!" Gerutu Hyukkie sambil memainkan handphone nya.

"Wae Hyukkie-ah?" tanya dokter Kang yang berdiri di samping Hyukkie dari tadi.

Hyukkie menggeleng pelan dan tersenyum ."Anhiyo sunbae, Sunbae bisa pulang lebih dulu, aku masih mempunyai urusan!" jawab Hyukkie singkat.

"Baiklah kalau begitu aku duluan! Yeojachinguku sudah menjemput annyeong!" pamit dokter Kang.

Hyukkie pun menekan speed dial di handphone nya mencoba menelpon Donghae, namun pangeran ikan itu tak menjawab.

" Aaaaaaaaa" teriak Hyukkie takut.

Tiba-tiba ada seseorang berpakaian serba hitam berlari kearahnya, dalam sekejap namja berpakaian serba hitam itu mengambil tas yang ada di tangan Hyukkie dengan cepat, namun beruntunglah Hyukkie karena handphone nya ia pegang, jadi ia bisa menelpon Donghae untuk menjemputnya.

.

"Hyung! Bagaimana kau bisa berlari secepat itu?" tanya Kyuhyun kaget melihat Donghae yang baru saja memasuki mobil mereka dengan terengah-engah.

"Tentu saja, kecepatan lari ku tidak seperti Ddangkkoma!" jawab Donghae bangga.

"Ddangkkoma?" tanya Kyuhyun heran.

"Jangan dibahas! Cepat lakukan hal selanjutnya! Hyukkie Eonnie sudah menelpon Oppa dari tadi! Mungkin ia ketakutan!"

"Baiklah! Jarak kantor pendaftaran pernikahan hanya beberapa menit dari sini! Kita kesana sekarang! Jadi kemudikan mobil ini dengan cepat!" perintah Donghae pada kyuhyun.

"Tidak bisa Hyung! Sungmin sedang hamil bagaimana jika terjadi sesuatu?" sergah Kyuhyun cepat.

"Kepalaku taruhanya! Ia kan Minnie-min?" jawab Donghae yang hanya di balas anggukan Sungmin.

"Baiklah, aku benar-benar akan memotong kepala mu jika terjadi sesuatu hyung! Lima menit lagi kiita sampai disana!" ujar Kyuhyun semangat.

.

Setelah lima belas menit kemudian akhirnya mereka selesai mendaftarkan pernikahan Donghae pun segera melajukan mobilnya menuju bandara untuk menjemput Hyukkie, dia meninggalkan Kyuhyun dan Sungmin yang memarkirkan mobil cukup jauh dari sana.

Mungkin ia juga khawatir dengan keadaan Hyukkie yang menangis dalam teleponya.

.

"Hae-ah!" panggil Hyukkie senang ketika melihat sosok Donghae yang baru saja keluar dari mobil dengan jas dokternya.

Sebenarnya Donghae ingin sekali berlari dan memeluk yeoja dihadapanya ini, namun ia sangat teringat dengan rencana gilanya yang sudah berjalan setengah jalan."Lebih baik cepat pulang, kau bisa demam jika seperti ini," jawab Donghae sambil melepaskan pelukan Hyukkie, sebenarnya namja ikan tidak rela melepas pelukan itu, namun rencana gila itu membuatnya harus bersikap sedikit dingin pada Hyukkie.

Hyukkie sangat merasa sedih mendengar respon Donghae yang dingin padanya, ia pun hanya terdiam ketika Donghae membawanya ke mobil dan membawanya pulang.

Dalam perjalanan pulang kerumah Hyukkie suasana hening tercipta disana, hingga mereka sampai di hadapan rumah Hyukkie, barulah Hyukkie berani berbicara pada Donghae.

"Hae-ah! Bisakah kau menemaniku? Aku takut?" pinta Hyukkie dengan tatapan memelas.

Donghae tak bisa menolak permintaan Hyukkie yang sudah sangat pucat, akkhirnya ia pun luluh dan menemani Hyukkie.

Sepanjang ia menemani Hyukkie yang sudah terbaring di bed nya, Donghae tak berbicara sepatah katapun, ia hanya sibuk dengan handphone nya.

Ya, pangeran ikan ini sibuk saling mengirmkan pesan singkat dengan Sungmin yang tengah membantunya mengatur keadaan gereja yang akan ia gunakan.

Hyukkie merasa di acuhkan, lalu ia beranjak dari bed nya kemudian menghampiri Donghae yang sedang duduk di sofa kamarnya, ia merebut handphone Donghae dan meletakannya di laci.

"Temani aku dokter Lee!" ujar Hyukkie sambil menarik lengan Donghae untuk menemaninya tidur.

Ia pun tidur dengan Donghae memeluknya, walaupun Donghae bersikap dingin.

.

To : Lee usainim uri saranghaneun Fishy

"Oppa, semuanya sudah selesai disini! Oppa bisa datang untuk melihat, aku dan Kyuhyun Oppa akan pulang! Kami sudah lelah! Annyeong ^^ "

"Ok perpect! Ayo kita pulang Oppa!" ujar Sungmin sambil merengkuh lengan Kyuhyun dan memeluknya dengan erat.

"Kajja,"

Kyuhyun dan Sungmin pun pulang kerumah.

Disepanjang perjalanan pulang mereka hanya diam, Sungmin hanya memandang langit malam Seoul yang cukup indah malam ini, tiba-tiba senyum mengembang di wajah cantikya.

"Wae jagi?" tanya Kyuhyun heran melihat Sungmin tiba-tiba tersenyum sendiri.

Sungmin mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun, lalu tersenyum tulus pada suaminya itu."Oppa! Oppa berjanji padaku! Oppa harus tepati janji itu!" jawab Sungmin sambil menatap Kyuhyun dengan tatapan mengintimidasi.

Kyuhyun menautkan kedua alisnya bingung."Janji? Janji apa?" tanya Kyuhyun bingung.

Sungmin mendelikkan matanya kesal mendengar pertanyaan Kyuhyun."Oppa! Ingatanmu benar-benar buruk! Oppa berjanji akan membawaku melihat bintang saat musim semi!" ujar Sungmin ketus.

Kyuhyun tersenyum geli mendengar jawaban Sungmin."Arraseo! Arraseo! Akan Oppa tepati janji itu! Jangan khawatir!" jawab Kyuhyun sambil mengacak rambut Sungmin pelan.

Sungmin tersenyum dan mengangguk mengerti."Aku tidak sabar menunggu hari esok! Aku harus bangun pagi-pagi untuk melihat apa yang akan Donghae Oppa lakukan! Oppa kau mau menemaniku kan?"

"Tentu saja jagi!" jawab Kyuhyun sambil mengelus pipi Sungmin.

~ It's Hurt Here~

"Eggh," Hyukkie menggeliat pelan.

Kyuhyun dan Sungmin menggeleng-gelengkan kepala takjub dengan Hyukkie."Kapan dia akan bangun jagi?" tanya Kyuhyun bingung karena Hyukkie tak kunjung bangun, walau mereka sudah menunggu setengah jam lebih.

Sungmin menggelengkan kepalanya."Kita tidak bisa seperti ini! Aku akan mengisi air bathtub nya lalu Oppa gendong Hyukkie Eonnie ke kamar mandi!" jawab Sungmin sambil melangkah menuju kamar mandi.

Kyuhyun menunduk patuh, ia pun menunggu beberapa saat.

.

"Sudah selesai! Ayo bawa dia oppa " Ujar Sungmin yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Kyuhyun pun menggendong Hyukkie menuju kamar mandi, dan disusul Sungmin di belakangnya."Lalu bagaimana?"

"Masukkan eonnie ke sana Oppa!" jawab Sungmin sambil mengangguk semangat.

BRUSH

Kyuhyun memasukan badan Hyukkie ke dalam batthub dengan sedikit keras.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa .. Ada apa ini? Ada apa?" teriak Hyukkie setelah tersadar.

Sungmin dan Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepala melihat Hyukkie." Eonnieeeeeeeeeeee! Kenapa kau bisa bangun terlambat?" tanya Sungmin dengan nada bicara yang sangat kesal.

Hyukkie tersenyum tidak bersalah, namun tidak lama kemudian ia balik membentak Sungmin."TERSERAH padaku Minnie-min! Lagi pula hari ini aku libur! Kenapa kalian berdua ada disini? Ini masih pagi! Tidak ada kerjaan!" ucap Hyukkie terhenti ketika melihar Sungmin dan Kyuhyun berpakaian rapih."Eh! Kenapa kalian rapi sekali? Kalian akan menghadiri pesta pernikahan?" tanya Hyukkie yang membuat bentakannya terasa konyol.

"Ayo kita keluar Oppa!" ajak Sungmin sambil menarik tangan Kyuhyun."Cepat mandi ada yang menunggumu eonnie!" lanjut Sungmin sambil menutup pintu kamar mandi.

"Hahh, kebiasaanya tidak pernah berubah!" gerutu Sungmin sambil menyiapkan make-up Hyukkie.

"Jagi! Aku tunggu dibawah!" ujar Kyuhyun sambil berlalu menuju ruang tamu rumah Hyukkie, Sungmin hanya mengangguk mengiyakan ucapan Kyuhyun.

Drrtt Drrtttt

Handphone Sungmin bergetar menandakan ada panggilan masuk disana, dengan cepat Sungmin menerima telepon itu.

"Yeoboseyo, Donghae Oppa!"

". . ."

"Eonnie baru saja bangun!"

". . ."

"Arraseo! Akan aku pastikan setengah jam lagi Hyukkie eonnie sudah siap!"

". . ."

"Ne,"

Pliip.

Sungmin mematikan line teleponnya.

Krieett.

Suara pintu kamar mandi terbuka, dan menampilkan sosok Hyukkie disana."Sebenarnya ada apa ini? Kenapa kau dan suamimu datang pagi-pagi?" tanya Hyukkie sambil berjalan mendekati Sungmin.

"Tidak ada apa-apa! Duduklah! Aku ingin mengajak eonnie ke suatu tempat!" jawab Sungmin sambil menarik Hyukkie untuk dudukdi meja riasnya.

"Eodi?" tanya Hyukkie penasaran.

"Jika eonnie tahu semuanya tidak akan menyenangkan!" jawab Sungmin sambil memulai menghias wajah Hyukkie.

.

"Ah! Kau memang tampan Lee Donghae!" ujar Donghae memuji dirinya sendiri dihadapan cermin.

Sepeti yang direncanakan Donghae, hari ini dia akan menculik Hyukkie dan membawa yeoja itu kegereja untuk melangsungkan pernikahan mereka, tak disangka rencana dan keinginan gila dua orang ini benar-benar terealisasikan.

Memang tak terlalu susah untuk Donghae melakukan semua ini, karena hal ini sudah didukung oleh orang tua Hyukkie, ya, Donghae meminta izin pada mereka saat Hyukkie masih berada di Jepang.

Donghae sangat tampan dengan setelan tuxedo hitamnya, ia sangat tidak sabar melihat Hyukkie yang berada di tangan Sungmin sekarang ini.

.

"Ya! Minnie-min! Kenapa aku di rias seperti ini? Sebenarnya kau ingin membawaku ketempat seperti apa sehingga harus seperti ini? Hahh?" protes Hyukkie pada Sungmin yang tengah merias wajahnya.

"Bisakah eonnie diam! Jika eonnie tidak diam make-up eonnie akan berantakan! Kita tidak punya waktu banyak! Jadi aku mohon eonnie diam dan tenang! Ne?" perintah Sungmin sambil menarik wajah Hyukkie kembali menatap cermin.

Sungmin pun kembali melanjutkan merias wajah Hyukkie dengan tenang karena Hyukkie menuruti perintahnya walaupun bibirnya mengerucut sebal.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Sungmin selesai merias wajah Hyukkie."Nah! Selesai! Sekarang lihat dirimu eonnie!" ujar Sungmin senang.

Hyukkie terlihat lebih cantik dengan make-up minimalis yang merekat diwajahnya, ya! Memang tidak butuh waktu lama untuk merias wajah Hyukkie, karena wajahnya yang cantik tidak memerlukan make-up yang berlebihan."Apa ini tidak berlebihan?" tanya Hyukkie pada Sungmin sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

"Tentu saja tidak! Ayo turun! " ajak Sungmin sambil menarik Hyukkie yang sudah memakai gaun putih bak seorang tuan putri, Hyukkie pun hanya berjalan mengikuti Sungmin.

"Apa masih belum datang Oppa ?" tanya Sungmin pada Kyuhyun yang tengah duduk santai di sofa sambil membaca koran.

Kyuhyun menggeleng."Kira-kira lima menit lagi!" jawab Kyuhyun smabil melihat jam yang melingkar di tanganya.

"Sebenarnya apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Hyukkie bingung dengan topic pembicaraan Sungmin dan Kyuhyun.

"Hehehe, tidak ada noona!" jawab Kyuhyun sambil tersenyum tidak bersalah.

Hyukkie-pun hanya menggelengkan kepalanya melihat dua orang dihadapannya yang tengah berdiskusi serius, dan mengabaikannya."Hahh," Hyukkie menghela nafas berat.

BRUKK

Tiba-tiba pintu rumahnya di buka dengan kasar dan menampilkan sosok Donghae yang berpakaian rapi disana.

"Ha—hae?" panggil Hyukkie bingung.

Donghae berjalan cepat menghampiri Hyukkie kemudian menggendongnya ala bridal style dan membawanya lari keluar rumah, menuju greja yang berjarak beberapa meter dari rumah Hyukkie, Donghae memang sengaja memilih greja itu untuk memudahkan aksi penculikkan Hyukkie.

"Hae! Apa yang kau lakukan!" bentak Hyukkie dalam gendongan Donghae.

"Ini yang kau mau jagi!" jawab Donghae sambil sedikit mempercepat larinya.

Kyuhyun dan Sungmin tersenyum kemudian melangkah mengikuti Donghae dan Hyukkie.

.

.

Dua jam Kemudian setelah pernikahan berlangsung, Hyukkie langsung menarik Donghae menuju rumahnya, Donghae hanya pasrah ketika Hyukkie menariknya.

"Kau benar melakukan ini semua Hae?" tanya Hyukkie tak percaya.

Donghae tersenyum dan mengangguk."Tentu saja, ini kemauanmu kan jagi?" jawab Donghae sambil memeluk Hyukkie dengan erat.

"Gomawo, Saranghae! " jawab Hyukkie sambil membalas pelukan Donghae.

"Happy ending! Horeeee!" sorak Sungmin melihat Donghae dan Hyukkie yang sedang berpelukan di ruang tamu rumah Hyukkie sambil bertepuk tangan gembira.

Kyuhyun hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang seperti anak kecil."Jagi! Lebih baik kita pulang, tidak baik kita menggangu mereka! Kajja," ajak Kyuhyun sambil memeluk bahu Sungmin dan berjalan keluar rumah Hyukkie.

"Kapan mereka masuk?" tanya Hyukkie heran.

"Molla! Aku harus berterima kasih pada mereka! Mereka sangat membantu banyak untuk hal ini! Saranghae Hyukkie jagi!"

"Arraseo naddo saranghae!"

~It's Hurt Here~

Tiga Tahun kemudian.

"Henry-ah! Jangan lari jagi! Kau bisa jatuh!" teriak Sungmin pada anak perempuan hasil pernikahannya dengan Kyuhyun beberapa tahun lalu.

"Tenanglah yeobo! Henry mempunyai keseimbangan yang baik! Tidak seperti mu!"

"Arraseo! arraseo!" jawab Sungmin sambil memukul-mukul tangan Kyuhyun yang sedang menggenggam tanganya erat.

Sungguh keadaan yang sangat romantis, Sungmin tidur di pangkuan Kyuhyun dengan tangan Kyuhyun yang menggengam tangannya erat.

Ya, keluarga bahagia ini tengah berada di taman yang dipenuhi berbagai bunga berwarna-warni dengan rumput hijau sejauh mata memandang, mereka sedang bersantai dibawah pohon yang cukup rindang sambil memperhatikan anak perempuan mereka yang benar-benar cantik dan lucu.

Akhirnya setelah satu tahun pertama pernikahan yang mereka lalui dengan banyak masalah, kini mereka bisa hidup bahagia bersama malaikat keil mereka.

"Eommah! Appah" panggil Henry riang.

"Wae jagi?" jawab Sungmin dan Kyuhyun bersamaan.

"Henlly lelahh.."

"Kemarilah jagi! Tidur bersama eomma!"

Dengan patuh Henry menghampiri Sungmin kemudian membaringkan dirinya disamping Sungmin."Appa! Ceritakan sebuah cerita untuk Henlly!" pinta Henry sambil menggoncang-goncangkan lengan Kyuhyun yang tengah mengusap kepalanya.

"Arraseo jagi!" jawab Kyuhyun sambil mengambil sebuah buku cerita di tas Henry yang ada disampingnya.

"Di sebuah kerajaan di negeri Super junior …. "

Kyuhyun pun membacakan cerita sampai Henry tertidur.

"Jagi," panggil Sungmin pelan sambil menatap Kyuhyun.

"Wae?" jawab Kyuhyun sambil mengelus pipi Sungmin.

"Saranghae!"

"Naddo jeongmal, jeongmal, Neol saranghae!"

.

"Aigoo, uri Eunhae benar-benar tampan seperti Appa!" ujar Donghae sambil memeluk putra pertamanya hasil pernikahan nya dengan Hyukkie.

"Nde .. ap..pa " jawab Eunhae terbata-bata.

"Jagi, kenapa kau pulang lebih awal? Bukankah hari ini kau ada jadwal operasi? " tanya Hyukkie sambil menggendong Eunhae yang ada dalam pelukan Donghae, Eunhae pun langsung memeluk eommanya dengan erat."Eomma," panggil Eunhae senang.

"Anhi yeobo, bukankah kau ada janji dengan Sungmin dan Kyuhyun? Aku akan menemani mu dan Eunhae!" jawab donghae sambil berjalan mendekati Hyukkie kemudian mencium kening istrinya itu dengan penuh kasih sayang.

"Ah! Jeongmal? Aku tidak sendirian, Sungmin mengajak kita double date, kau mau jagi?" tanya Hyukkie senang.

"Tentu saja! Kajja!"

"Eunhae-ah! Apa kau senang bertemu dengan Henry noona?" tanya Hyukkie pada anak kesayangannya dan hanya dibalas anggukan semangat dan senyum manis Eunhae."Kajja,"

Mereka pun pergi menemui Kyuhyun dan Sungmin.

.

"Eunhae-ah!" panggil Henry senang melihat Eunhae yang berada di gendongan Donghae.

Donghae mengerti bahwa keponakannya itu ingin bermain dengan anaknya, Donghae-pun segera menurunkan Eunhae dari gendongannya."Bermainlah bersama Henlly noona!"

Donghae dan Hyukkie-pun segera menghampiri Sungmin dan Kyuhyun yang tidak sadar dengan kehadiran mereka.

"Annyeong tuan dan nyonya Cho!" panggil Donghae sambil menepuk pundak Sungmin dan Kyuhyun.

"Eonnie Oppa! Kalian sudah datang!"

"Annyeong noona! Hyung!"

"Hei! Hari sudah semakin sore! Kenapa kita tak berangkat sekarang?"

"Baiklah kajja! Kim ahjumma! Kami akan pergi sebentar, tolong jaga Henry dan Eunhae! " pesan Kyuhyun pada Kepala pelayan Kim.

Mereka pun segera pergi untuk melaksanakan double date mereka.

.

Kyuhyun, Sungmin, Hyukkie, dan Donghae, berjalan di tepi sungai Han sambil berpegangan tangan, mereka menikmati angin musim panas yang akan segera berganti dengan musim gugur yang damai.

Kini mereka hanya harus saling menjaga perasaan satu sama lain, berbagai cobaan hidup yang berat telah mereka lalui dan mereka mampu bertahan sampai akhir, dan sekarang mereka harus bertahan sampai tahap akhir bersama-sama tanpa harus ada sebuah jurang yang kembali akan memisahkan mereka.

.

"Vicky-ah! Aku datang! Bagaimana keadaan mu? Apa kau baik-baik saja? Kau jahat sekali padaku! Kau meninggalka ku sendiri disini," ujar Nickhun di depan makam Victoria.

Ya, akhirnya jasad dari yeoja ini ditemukan setelah para tim penyelamat menyusuri sungai selama 24 jam tanpa berhenti.

Saat pemakaman yeoja ini Kyuhyun dan Sungmin sempat datang, mereka tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Victoria, sungguh mungkin cinta yeoja ini begitu kuat untuk Kyuhyun sehingga ia memutuskan untuk mati ketika Kyuhyun meninggalkannya.

"Vicky, aku harus kembali ke Thailand, jaga dirimu baik-baik, saranghae!" ujar Nickhun sambil mencium nisan yang bertuliskan 'Victoria Song' itu lalu beranjak meninggalkan makam itu.

….

"Oppa! Apa kita benar-benar berakhir bahagia?"

"Apa kau tidak yakin dengan semua ini?"

"Tidak, aku tidak pernah yakin dengan semua ini, aku masih ingat saat saat aku harus menyelamakan Henry di dalam perutku,"

"Semua akan indah pada waktunya,

Jangan menyerah dan perjuangkanlah cintamu!

Luka dihatimu akan menghilang sedikit demi sedikit jika kau berusaha melupakannya,

Karena kau pasti bisa meraihnya!"

~ The End ~


Fic Song : Angel by Super junior


Assalamualaikum! Annyeong! Last chap nihh Chingudeul! Ayo ayo! #plaak
Hehehe mian telat publish, rencananya fic ini mau fi simpen dulu 2 minggu baru update#plakk
Nggak bercanda kok, hehehe

Gimana nihh last chap memuaskan gak? Kl nggak mianhaeyo jeongmal mianhaeeeee! Fi paling gak bisa bikin ending,
Nah ini udah Fi bikin happy ending! Ayo review hehehe
fic udah end nihh chingudeul makasih ya yang udah mau review dari chap 1 sampai 10 ini, jeongmal gomawo, makasih juga atas masukan-masukannya, itu bikin Fi bisa memperbaiki ff abal ini! Dan tak lupa*jiaahh bahasanya* eonniedeul fi yang udah bantuin baca ff ini berkali-kali + ngasih masukan & saran yang bikin ff ini jadi lebih baik, gomawooooooo Hana & Winda eonnie!
Maafin kekurangan dan kecacatan fic ini ya chingudeul, kl fi bikin ff yang lain chingudeul ada yang mau baca? Hehehe #promosi

Udah ah, kepanjangan, hehehe, sekali gomawo buat chingudeul yang mau review ff abal ini! Annyeong chingudeul!

Kimhyena - Cho fani - Secret BlackHeart - Nam Mina – imsmL - cho sarie – siticho - Park Ha Rin – kikihanni – NadiaSparkyu - Kang Ji Ae - Cho Kyuri Mappanyukki – Gie - eunhae25 – mykyu – zueteuk – HyukJaeWife - Kim Soo Hyun - Rima KyuMin Elf - min190196 – choshikyumin - lee kyuzha - kyukyu10 – Pipin – Chikyumin - kyurin Minnie - mhila sungmin – Babycuttie - Cha SungminWife – ShippoChan - Cho Miku - rikha-chan - Vampire Lee - Me-meii - Keys47 – Evilevigne – WookppaWife - S.J. 1315 – tifafawookie

Pay pay chingudeullllllllllll!
Kamsahamnida!
Annyeong!